Anda di halaman 1dari 30

Menurut macam pelarutnya :

Solutio aquosa = pelarut air Solutio oleosa = pelarut minyak Solutio spirituosa = pelarut spiritus

Menurut perbandingan solut-solvent

Larutan tidak jenuh Larutan jenuh Larutan lewat jenuh


Obat luar Obat dalam

Menurut penggunaan

Bahan obat diberikan dalam bentuk sediaan larutan dg tujuan didasarkan pada sifat fisika kimia bahan obat dan keadaan Keuntungan : Dosis lebih bervariasi Absorpsi lebih cepat Mudah penggunaannya Untuk pemakaian luar , mudah penggunaan Zat2 deliquecent, higroskopis tepat

Kerugian : Volume relatif besar Untuk zat yang mempunyai rasa dan bau yg tidak enak & sulit ditutupi. Untuk bahan obat yg tidak stabil dalam larutan (terurai) Cth : asetosal mudah terurai dalam air.

Hubungan solut solvent Hubungan solut & solvent dpt dirumuskan scr sederhana yi Like Dissolve like. Adanya reaksi antara solut solvent Adanya rx antara solut & solvent/pelarut dpt memperbesar/menaikkan kelarutan dari solut tsb. Adanya bahan lain Adanya bahan padat lain dalam suatu formula sediaan larutan mungkin dapat saling mempengaruhi kelarutan dari bahan2 tsb yi : salting out atau salting in.

Penggantian bentuk yang tepat, Like dissolve like Pelarut campuran Cth: Luminal sukar larut dalam air larut dalam campuran (air + alkohol + gliserin) Dibuat kompleks yang larut Cth : I2 sulit larut dalam air larut dalam larutan KI membentuk kompleks KI yg larut dalam air. PH Ditambah solubilizing agent

Lain lain Cth : Coffein sukar larut dapat dinaikkan dengan mencampur asam sitrat Coffein sitrat (netralisasi)

Ukuran partikel Semakin kecil cepat larut Pengadukan Memperbesar kecepatan penggantian pelarut pada permukaan solut. Suhu Endotermik : Suhu , kelarutan Eksotermik : Suhu , kelarutan

FORMULA BAKU R/ Bahan obat Bahan pembantu Bahan pelarut/pembawa

BAHAN OBAT Sediaan obat dapat berbentuk padat/cair. Bahan tsb harus dpt terlarut/tercampur dg pelarut secara sempurna.

BAHAN PELARUT Menurut FI III : kecuali dinyatakan lain yg disebut pelarut adalah air. Pelarut2 yg digunakan dalam farmasi: alkohol, gliserin, propilen glikol, minyak.

Syarat Pelarut : Bersih & higienis Punya daya melarutkan solut yg besar Inert dlm arti khasiat Bebas dari warna & bau yg tdk dikehendaki Ekonomis

BAHAN PEMBANTU Pengawet Corigen

Cara sederhana Misal : Sir. Simplex Reaksi Kimia Misal : Sol. Magnesii citras Cara ekstraksi simplisia nabati Misal : Infus piper betle Folium

Tujuan : 1. Menghilangkan kotoran mekanisyg terdapat dalam solvent/sediaan 2. Menghilangkan zat2 yg tidak dikehendaki Macam2 penyaring ; Kertas saring : larutan obat Kapas : sir. Simplex Kain flanel/kasa : infusa

a. Bahan Obat Padat Tertentu perlu Cara khusus - Natrium Bicarbonat Cara : dg menggoyang/memutar dalam wadah tertutup/dg cara gerus tuang - Campuran NaBic & Natr. Salisilat NaBic mengandung spora logam Mn yg merupakan katalisator rx oksidasi Natrium salisilat yg akan menimbulkan warna coklat/pink pd larutan.

Cara mengatasi di + Natrium pirofosfat 0,25% pd larutan NaBic. - Kamfer Dilarutkan dg di+ alkohol 95% 2x berat kamfer dlm wadah tertutup/botol kemudian dikocok sampai larut. Stl itu +air panas&tutup rapat kocok ad homogen.

- Zinc Sulfat/Zinc Klorida Zn merupakan garam amfoter yg akan terhidrolisa pada pengenceran. Dlm formula ada bhn rx asam Zn larutkan pd asam. - Tanin dalam air&gliserin Tanin dilarutkan dahulu dalam air, baru stl itu dalam gliserin

- Succus Liquiritiae/Ekstrak Liq. + air panas /mendidih, lalu gerus sampai larut dlm mortir. Succus jml >>> --- air mendidih.

b. Netralisasi Saturasi Netralisasi adalah obat minum yg dibuat dg jalan mencampurkan suatu asam dan basa & tidak mengandung CO2 Saturasi adalah obt minum yg diperoleh dari suatu asam dg suatu karbonat dimana cairan/sediaan jenuh dg gas CO2. Cth : Potio effervescent.

Ketentuan Umum pembuatan: 1. Bagian asam & basa dlm keadaan terlarut 2. Tidak mengandung bahan tdk larut & jangan dikocok 3. Bagian basa dilar. dlm 70% air tersedia 4. Bagian asam dilar. dlm 30% air tersedia 5. Bag. Asam di+ ke bag. Basa (2/3 bag. Asam di+sedikit2 ad CO2 habis, 1/3 bag. Asam di+sekaligus&lgs tutup rapat)

6. Volume botol Potio effervescent 20% > dari vol. larutan Penambahan bahan2 lain pd Potio effervescent: Bag. Asam = bhn bersifat asam sirup Seny. Mudah menguap garam netral garam alkaloid

Bag. Basa : Bahan yang bersifat alkali garam dari asam yg sukar larut

c. Infusa FI IV : sediaan cair yg dibuat dg cara mengekstraksi simplisia nabati dg air pada suhu 90C selama 15 menit.

Jumlah simplisia Kecuali dinyatakan lain, 10 bagian dasar simplisia untuk 100 bagian colatur. Derajat halus simplisia Simplisia yg digunakan utk infus hrs mempunyai derajat halus ttt. Jumlah aqua Umumnya -- 2x berat simplisia, kecuali:

Carragen

: 15 X Pulpa Tamarindorum: 1X Piper bettle Folium : 0X

Lama Pemanasan Proses penyarian infusa dilakukan pada suhu 90C selama 15 menit. Pengadukan Agar proses penyaringan dapat lebih baik, selama pemanasan perlu diaduk (min 4x) Penyaringan Ada 3 macam penyaringan: 1. Kain flanel utk zat2 berlendir

Cth. Infusa carragen 2. Kain linnen utk bahan dasar umum 3. Kapas utk bhn dasar halus dan jml sedikit Cth: Chinae Cortex Digitalis folium

Perhitungan dosis maximum Utk simplisia yg mengandung bhn berkhasiat yag mempunnyai DM, maka utk menghitung DM dianggap semua bhn berkhasiat yg dikandung simplisia tsb tersari sempurna. Penambahan bhn2 ttt utk memperbesar kelarutan Cth : Chinae Cortex : + as.sitrat 10% dr bobot bhn berkhasiat

Larutan yg mengandung pelarut mudah

menguap&hrs terhindar dari panas berlebih wadah tertutup rapat. Larutan mengandung senyawa tdk stabil mudah mengalami degadrasi scr fitokimia wa wadah tahan cahaya Potio effervescent botol dg leher kecil (botol limun), vol. botol 20% > dr volume sediaan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai