Anda di halaman 1dari 15

Telaah Manajemen Operasi/produksi fokus pada 10 keputusan manajemen operasi/produksi pada YAYASAN WAQAF AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI BEKASI BARAT,

BEKASI Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Operasi Produksi

Dosen :

Dr. Ir. H. Muchdie, MS

Disusun oleh : FEDRY ERMAN 0808026024 ANGKATAN XXI

PRORAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA MATRAMAN, JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala pertolongan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah UAS sebagai bah ini. Adapun makalah yang berjudul Telaah 10 aspek

MOP pada Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi dan Produksi. Pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Muchdie, selaku Dosen Mata Kuliah Manajemen Operasi dan Produksi. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak atas dorongan dan bantuan moril maupun materiil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya penulis panjatkan doa semoga segala

kebaikan dan bantuan yang diberikan semua pihak, mendapat imbalan yang sepadan dari Allah SWT.

Bekasi , Januari 2010

Penulis.

Telaah Manajemen Operasi / Produksi fokus pada 10 keputusan manajemen operasi/produksi pada YAYASAN WAQAF AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI BEKASI BARAT, BEKASI

1. MUTU PRODUK Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai adalah sebuah perjalanan Pergulatan sejarah. Sejarah yang berbalut suka dan duka. panjangnya dalam dunia pendidikan menekankan

kepada pemeliharaan nilai-nilai tradisional (traditional values), kearifan lokal (local wisdom) dan responsif terhadap nilai-nilai modernisasi (modernity values). Usaha itu kami lakukan dalam rangka menyiapkan generasi Islam agar dapat menantang dan menaklukan zamannya. Mereka yang menimba ilmu di sini dibekali dengan iman, akhlak dan ilmu pengetahuan. Sejarah Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai diawali dengan semangat untuk membangun peradaban. Modal terbesarnya adalah niat yang kuat untuk memberikan pengabdian. Semangat dan niat itulah yang bersatu padu melawan berbagai keterbatasan yang mengelilingnya saat itu. Betapa tidak ! Sebelum berdirinya bangunan-bangunan diawali berbeton, Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Pada tahun 1978, suasana

Kabupaten Bekasi masih sepi meskipun telah menjadi daerah penyangga ibukota Jakarta. Demikian pula di Perumahan Mas Naga, (sekarang Jakapermai), Kalimalang, Bekasi Selatan. Para penghuninya yang mayoritas para eksekutif muda bekerja dari pagi hingga malam. Baik siang maupun malam, suasana di kompleks perumahan tersebut sepi dan lengang. Dalam suasana yang lengang itulah, beberapa penghuni memanfaatkan waktunya untuk merenungkan hari depan umat dan bangsanya. Satu di antaranya adalah H. Muhammad Zain, penghuni kaveling nomor 373. Ia mengundang para penghuni lainnya untuk

datang ke rumahnya pada malam tanggal 14 September 1979. Pada malam itu, ia mengutarakan niatnya untuk mendirikan majlis taklim yang kemudian disambut oleh hadirin dengan rasa suka cita. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Majlis Taklim Al-Muhajirien. dapur tua, bilik bambu dan tempelan papan yang menutupi ruangan. Ya. Niat dan semangat itulah yang menjadi kata kunci yang membuat Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai sukses melawan keterbatasannya. Nama Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Alamat Lengkap bertempat di Yayasan Wakaf Al-Muhajirien yang beralamat di jalan KH. Noer Alie Kalimalang, Jaka Permai, Bekasi Barat Satuan Pendidikan Hasil-hasil yang dicapai Gerak berbagai langkah Yayasan Wakaf Al-Muhajirien majlis meliputi taklim, kegiatan seperti menyelenggarakan

membangun masjid, membina kaum muslimat, menyantuni dhuafa, menyelenggarakan sekolah Islam, dan membangun madrasah dan kelompok bermain. Pertama, menyelenggarakan majlis taklim. Setelah Mushalla Al-Muhajirien berdiri di tahun 1985, kegiatan majlis taklim semakin berkembang. Setiap Ahad pagi, halaman Mushalla Al-Muhajirien selalu dipenuhi oleh jamaah untuk mengikuti Kuliah Dhuha. KH. Noer Ali (Alm.), ulama besar dan pahlawan nasional asal Bekasi, mengisi acara ini untuk pertama kali disusul oleh para ulama dan zuama terkemuka lainnya. Namun sejak difungsikannya Masjid Jami Al-Azhar pada tahun 1998, Kuliah Dhuha pun dipindahkan ke sana. Dengan kepindahan ini, kegiatan majlis taklim meluas, yaitu meliputi: a. Setiap Selasa, Rabu, dan Jumat siang (jam14.00-16.00), taklim khusus muslimah dengan materi kajian: al-Quran, fiqhunnisa, dan kapita selekta. semakin

b. Setiap Jumat sore (jam 16.00-17.30), kajian tafsir alQuran dan hadits. c. Setiap Senin, Rabu, dan Kamis pagi (jam 08.00-10.00), belajar membaca al-Quran khusus ibu-ibu. d. Setiap malam bakda shalat maghrib, belajar membaca alQuran. e. Dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat insidental. Kedua, membangun masjid. Menyadari pentingnya fungsi masjid, para pengurus dan umat bahu-membahu untuk mendirikannya. Langkah-langkah pendekatan yang mereka lakukan adalah sebagai berikut: a. Dengan developer, untuk mendapatkan sebidang tanah bagi pembangunan. b. Dengan Pemerintah Daerah untuk mendapatkan surat perizinan. c. Dengan civitas akademika Sekolah untuk dan Islam Al-Azhar Jakapermai Setelah melalui serta masyarakat panjang mendapatkan sejak

dukungan dana. proses berliku-liku permulaan tahun 1980, akhirnya lahan diperoleh, surat-surat perizinan didapat, dan dana berangsur-angsur terkumpul. Metode pembangunan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengurugan tanah, pemagaran, penanaman tiang pancang, dan pengecoran lantai pertama yang diselesaikan seluruhnya pada akhir Februari 1994. Semula dirancang, pembangunan selesai akhir tahun 2000 dengan biaya Rp 3 milyar. Untuk mendapatkan dana dipakai falsafah mencetak sawah sambil mempersiapkan lumbungnya, yakni pembangunan di bidang pendidikan terlebih dahulu guna mencetak kader-kader umat. Dari itulah maka di areal lokasi Masjid itu dibangun gedung Taman Kanak-kanak Islam Al-Azhar Jakapermai, sebagai calon-calon generasi pemakmur Masjid. Namun manusia merencanakan, Allah yang menentukan. Setelah hampir sepuluh tahun berjalan, ternyata pembangunan Masjid belum rampung juga. Melihat kenyataan seperti itu, pengurus Yayasan periode kelima (1998-2001) yang baru dibentuk, bertekad melanjutkannya kembali. Kegiatan dimulai pada permulaan Agustus

1998, dengan memfungsikan bangunan yang masih berbentuk kerangka beton sebagai tempat beribadah dan kegiatan lainnya. Dari sinilah kegiatan penyelesaian pembangunan Masjid dimulai kembali dan terus berjalan hingga sekarang. Badan Pengurus Yayasan periode ke-enam, tahun 2001-2006, melanjutkan lebih keras lagi dengan berbagai macam kegiatan memakmuran Masjid. Sekarang pembangunan telah berhasil dengan menghabiskan biaya hampir Rp 20 milyar. Ketiga, membina Kaum Muslimat. Kegiatan kaum muslimat di kawasan Perumahan Jakapermai dimulai sejak adanya pengajian kaum ibu yang berlangsung setiap Rabu siang, selepas shalat Dzuhur. Kegiatan ini semakin memperoleh bentuknya setelah pertemuan mereka pada hari Kamis sore, tanggal 13 Maret 1986. Dalam pertemuan itu disepakati untuk membentuk Persatuan Muslimat Al-Muhajirien Jakapermai, yang kemudian berganti nama menjadi Muslimat Jakapermai. Tugas utama dan tanggung jawab Muslimat meliputi bidang usaha pengerahan dana, pendidikan, ibadah sosial, santunan jenazah dan santunan anak asuh. Kegiatankegiatan tersebut lebih merupakan upaya melancarkan kegiatankegiatan Yayasan. Dari itu, sewaktu Yayasan hendak membuka Sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai pada tahun 1986, kaum Muslimat dengan penuh semangat turun ke lapangan menjemput bola mencari calon-calon murid. Begitu pula ketika membangun Masjid. Keempat, menyantuni dhuafa. Menyantuni dhuafa diwujudkan, antara lain, dengan menyelenggarakan PIA (Pendidikan Islam Al-Azhar) sejak tahun kedua dibukanya Sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai, tepatnya dimulai pada tanggal 1 Oktober 1987. Pengelolaan dan Yayasan. Semula, maksud dan tujuan PIA adalah untuk membantu murid-murid Sekolah Islam Al-Azhar yang lemah dalam pelajaran agama, sekaligus memanfaatkan waktu luang mereka untuk belajar agama di sore hari. Akan tetapi, setelah pelajaran agama di Sekolah-sekolah Al-Azhar dirasa sudah mencukupi, maka PIA dimanfaatkan oleh murid-murid di luar Sekolah Islam Al-Azhar. Dari tahun ke tahun, murid PIA terus bertambah. Begitu pula dengan pembiayaan PIA sepenuhnya ditanggung oleh

jumlah guru dan kelasnya. Jika di tahun pertama ketika PIA dibuka (1987/1988) muridnya baru mencapai 53 anak dengan dua kelas, maka tahun-tahun berikutnya bertambah menjadi 77 murid dengan 4 kelas, lalu menjadi 92 murid dengan 5 kelas, dan melonjak hampir 400 murid di tahun ajaran 1999/2000. Selain itu, Yayasan juga memberikan beasiswa kepada anakanak yang orang tuanya lemah secara ekonomi. Mereka tersebar di berbagai sekolah. Sedang 8 Sekolah Islam Al-Azhar yang dikelola Yayasan, juga menyelenggarakan kegiatan serupa. Bahkan siswasiswi SMU Islam Al-Azhar 4 Kemang Pratama secara khusus menjadikan Desa Pantai Hurip, Muara Gembong Bekasi, sebagai desa binaan. Di desa itulah mereka melakukan berbagai kegiatan sosial seperti membangun mushalla, menyantuni keluarga dan anak-anak, menyelenggarakan pengajian, dan lain-lain. Kegiatan santunan juga berlanjut pada saat hari-hari besar Islam, saat terjadi bencana alam, dan saat terjadi kerusuhan di Poso dan Ambon, serta pembantaian di Bosnia-Herzegovina, Afghanistan, dan Irak. Kelima, menyelenggarakan sekolah Islam. Salah satu amal usaha yang dilakukan Yayasan sejak awal mula berdiri adalah menyelenggarakan lembaga pendidikan formal atau sekolah. Sejak awal, sekolah yang dicita-citakan adalah sekolah Islam yang berkualitas, yang mampu membawa peserta didik memiliki keterampilan, berpengetahuan luas serta bertakwa. Namun untuk mewujudkan sendiri rencana tersebut di masa itu tidak mungkin. Untuk itu, pada tanggal 25 Rajab 1406, bertepatan dengan tanggal 5 April 1986, Yayasan melakukan kerjasama kependidikan dengan YPI Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Sebelum perjanjian kerjasama ditandatangani, telah dibangun terlebih dahulu gedung dan sarana pendidikan. Terletak di sebelah utara Mushalla AlMuhajirien, di atas tanah seluas 159 M2. gedung itu terdiri dari tiga lokal untuk TK dan SD, serta satu lokal untuk kantor, dilengkapi lima kamar kecil dan halaman bermain. Kedua sekolah tersebut dibuka pada 14 Juli 1986 bertepatan dengan datangnya tahun ajaran baru dengan jumlah murid-murid masing-masing 68 anak untuk TK dan 87 anak untuk SD. Seiring berjalannya waktu, sekolah ini mendapat sambutan yang cukup bagus dari masyarakat. Jika di tahun 1986, ketika pertama kali

dibuka, baru ada dua kelas untuk TK dan dua kelas untuk SD, maka 17 tahun kemudian (2003/2004), telah berkembang menjadi 121 kelas meliputi 2 TK, 2 SD, 3 SLTP, 1 SMU, dengan murid sekitar 4.565 anak. Mereka dididik oleh 241 guru, di bawah bimbingan 9 kepala sekolah, 7 wakil kepala sekolah, serta dibantu oleh 147 orang karyawan tata usaha, kebersihan, dan keamanan. Sekolahsekolah tersebut berada di tiga lokasi, yaitu dua lokasi di Jakapermai dan satu lokasi di Kemang Pratama. Itu semua belum termasuk Kelompok Bermain Al-Azhar, Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirien, dan Pendidikan Islam Al-Azhar (sejenis madrasah diniyah). Keenam, membangun madrasah dan kelompok bermain. Selain Sekolah-sekolah Islam Al-Azhar di Jakapermai dan Kemang Pratama, sejak tahun 2002, telah dibuka Madrasah Diniyah AlMuhajirien, bertempat di Jalan Cendana VI nomor 16 Jakapermai. Madarasah ini menggunakan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan Al-Azhar. Untuk pertama kalinya, madrasah ini dipimpin oleh H.M. Data, S.Pd., yang juga sekaligus Kepala SD Islam Al-Azhar 6 Jakapermai. Menyusul dibukanya Madrasah Ibtidaiyah Al-Muhajirien, mulai tanggal 21 Juli 2003, dibuka pula Kelompok Bermain Islam AlAzhar untuk anak-anak usia 3-4 tahun, bertempat di Jalan Cemara Raya nomor 47-49 Jakapermai, berseberangan dengan TK Islam AlAzhar 8 Jakapermai. Ketika dibuka pertama kali, sebanyak 80 anak usia 3-4 tahun telah masuk ke dalam 5 ruang kelas dan 4 ruang penunjang di bawah bimbingan 9 orang guru dan dibantu 5 orang karyawan. Bertindak sebagai pimpinan adalah Nurhayati, S.Pd., yang juga Kepala TK Islam Al-Azhar Jakapermai. Penyelenggaraan pendidikan formal di Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai adalah Madrasatul Mu'allimin Al-lslamiyah (MMI), yang telah dimulai sejak tahun 1968 dengan masa studi 6 tahun bagi tamatan SD/MI (untuk program reguler), dan 4 tahun bagi tamatan SLTP/MTs (untuk program intensif). Pendidikan formal di atas sebagai implemeentasi dari misi lembaga Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Pondok Pesantren yang mempersiapkan individu-individu yang unggul dan

berkuwalitas menuju terbentuknya khaira ummah (generasi terbaik) yang dikeluarkan untuk manusia. Di samping itu, sebagai misi khusus adalah mempersiapkan kader-kader ulama dan pemimpin ummat yang mutafaqqih fi al-diin; baik sebagai ilmuwan/akademisi maupun sebagai praktisi dan mampu untuk melaksanakandakwah

Ciri/Karakteristik Adapun pelaksanaan tugas-tugas sehari-hari diserahkan dan dilaksanakan oleh badan pengurus yang di dalam tugasnya menjabarkan garis-garis kebijaksanaan yang disusun dan disahkan oleh badan pembina dengan bersendikan manajemen yang Islami yaitu: a. Ikhlas mengharap ridha Allah semata. b. Amanah, terpercaya, tidak khianat, dan semua dana serta aset umat dicatat secara taat asas serta diaudit oleh auditor yang independen secara transparan. c. Istiqamah, kontinyu, berkesinambungan, konsisten (taat asas dan teratur), konsekuen (berani menghadapi risiko). d. Jamaah, selalu memperhatikan aspirasi umat selaku pemberi amanah, melalui musyawarah, serta selalu menanamkan sense of belonging, sense of participation dan sense of responsibility. e. Imamah, selalu berpedoman kepada al-Quran dan alSunnah, yang dijabarkan dalam aturan-aturan yang disepakati bersama. Dasar Undang-undang Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2000 tentang sistem Pendidikan Nasional (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 78 tambahan lembaran Negara nomor 4301). Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah no 56 tahun 1998.

Keputusan Presiden RI nomor 102 tahun 2001 tentang kedudukan, tugas fungsi kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja depertemen sebagaimana telah diubah dengan keputusan presiden RI nomor 45 tahun 2003. Tujuan Secara umum, tujuan pendidikan di Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional dan paduan kurikulum Al Azhar " yang berlaku, khususnya pada jenjang pendidikan. dengan penekanan khusus pada upaya mempersiapkan siswa yang: Menguasai bekal-bekal dasar keulama'an, kecendekiaan, kepemimpinan Mau dan mampu mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut secara mandiri/long life education. Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat dengan ikhlas, cerdas, dan beramal.

Visi: Menjadi Pusat Pendidikan, Penelitian, Pengembangan Ilmu dan Teknologi yang maju, mandiri dan Islami demi terciptanya masyarakat Indonesia yang cerdas, beriman, berakhlaq mulia, profesional, menjunjung tinggi etika, dan bertaqwa kepada Allah Swt, Misi: Mendirikan dan menyelenggarakan Pendidikan formal dan non formal yang Islami dan berdasarkan dan perundang-undangan yang berlaku Bersama-sama dengan Pemerintah Daerah setempat, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mensyiarkan Tempat Ibadah, Menyelenggarakan Pesantren, menyalurkan Infaq dan Shadaqah, Menyelenggarakan Perpustakaan,

Penerbitan Buku dan media cetak lainnya, serta melaksanakan kegiatan usaha yang terkait Mendirikan usaha-usaha seperti Koperasi, Poliklinik, Bimbingan Haji, dan usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART Yayasan dan peraturan pemerintah lainya yang berlaku Karena Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai bergerak dalam bidang jasa atau memproduksi jasa maka mutu operasi atau produksi tersebut tidak dapat diukur dengan pasti.tetapi dapat di ukur dengan keberhasilam murid atau santri dalam belajar atau ketika terjun ke masyarakat dengan mengamalkan ilmu yangdidapat.

2. DESAIN PRODUK Yayasan yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan dalam desain produknya yaitu dengan menggabungkan kuriklum depdiknas, dan kurikulum Al Azhar itu sendiri, Pola pengasuhan di luar kelas mendapatkan perhatian serius. Sebab itulah pengasuhan siswa perlu pendekatan komprehensif, terutama dalam memahami kepribadian peserta didik. Fasilitas akademik dan fasilitas laiinya tidak akan memenuhi sasaran pembinaan jika tidak disertai guru yang mampu menggantikan peran orangtua dalam pembentukan watak dan karakter, Sistem pembinaan pengasuhan tidak menerapkan kekerasan, sebab hal itu akan melahirkan siswa yang berwatak keras dan susah diatur. Sebaliknya, jangan pula terlalu lunak, sebab hal itu akan berpotensi menimbulkan watak licik yang bisa mengantar siswa mempermainkan peraturan. Di antara program pembinaan pada jalur asuh ini adalah: Bagi yayasan : 1. Peran institusi pendidikan karena terhadap lembaga pembangunan pendidikan bangsa sangatlah signifikan membantu

melakukan proses penyiapan sumber daya manusia yang handal. 2. Menuntut ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting (urgen) bagi manusia. 3. Pendidikan yang berkualitas amat diperlukan agar tercipta sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

4. Yayasan Wakaf Al-Muhajirien adalah yayasan yang mengelola dan menggunakan wakaf untuk kepentingan masyarakat dalam pengembangan kualitas pendidikan Islam. 3. DESAIN PROSES Dalam desain proses pondok pesantren modern Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai daar el qolam dengan menggabungkan kurikulum tersebut tetapi dalam proses nya walaupun kelihatan gemuk akan tetapi proses dapat berjalan dengan baik yaitu kurikulum tesebut di ajarkan di dalam kelas yaitu mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore dengan 3 kali istirahat kemudian di teruskan setelah ashar yaitu dengan olahraga atau pengembangan minat dan bakat santri, dan di malam hari setelah isya ada kelompok belajar yang di bombing langsung oleh wali kelas sedangkan teori kepondokan klasik dengan membaca atau mengaji kitab kuning ( versi pondok ) yaitu setelah subuh. 4. SELEKSI LOKASI Pondok pesantren Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai yang terletak di kawasan perumahan elit Jaka Permai di himpit oleh 2 daerah yang berlainan kultur yaitu daerah serang yang masih belum modern dan tangerang yang lebih metropolitan yang memungkinkan sebagai jalur yang pas untuk peradaban, selain itu pondok pesantrean daar el qolam terletak 2.5 dari jalan utama yang memungkinkan jauh dari kebisingan dan terletak di perkampungan dimana disisi kiri dan kanan terdapat sawah-sawah yang terhampar sehingga terlihat asri dan udara yang sejuk membuat tempat ini cocok unt Perwujudan pertambahan assets selama masa bakti 2001-2006 adalah dalam bentuk : 1. Tanah di Jakapermai seluas 4.555 M2 2. Tanah di Kemang Pratama seluas 2.338 M2 3. Bangunan di Jakapermai (Aula SD dan Kantor Yayasan) seluas 2.637 M2 4. Bangunan di Kemang Pratama (Gedung SMP 9) seluas 3.400 M2

5. DESAIN TATA LETAK Tata letak Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai sudah mulai tertata dengan baik yaitu gerban utama di depan, kemudian kantor seKretariat sebagai pusat informasi, gedung pusat pendidikan dan pengajaran, book shop, library, Lab computer dan internet dan gedung sekolah sedangkan masjid putra-putri tersedia, sarana olah raga tepat berada di depan dan belakang tiap tiap sekolah. 6. DESAIN PEKERJAAN Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai memiliki kurang lebih 260 orang guru yang mana terdiri dari pengasuh pondok, pemimpin pondok, para direktur, kepala bagian, guru professional, guru pembimbing, wali kelas, bagian tata usaha, sekretaris, bagian bahasa asing, bagian ektrakulekuler, bagian ibadah dan bagian pengembangan tilawatil quran dan sebagai nya, selain itu daar el qolam memiliki kurang lebih 200 karyawan sebgai buruh bangunan, juru masak, laundry, cleaning servis, tukan taman dan penjaga kantin,dan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat. Program Kerja Berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan Wakaf Al-Muhajirien, usaha atau kegiatan Yayasan Wakaf Al-Muhajirien tertuang sebagai berikut: a. Mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan formal dan nonformal dengan berpedoman pada ketentuan perundangundangan yang berlaku, untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil, berpengalaman luas serta bertakwa kepada Allah SWT. b. Mendirikan dan memakmurkan Masjid/Mushalla sebagai tempat ibadah dan pendidikan dakwah Islamiyah guna pemantapan dan pengamalan Islam bagi setiap pemeluknya secara murni dan konsekuen. c. Mendirikan dan menyelenggarakan Balai Perpustakaan Islam, menerbitkan brosur, buletin dakwah, guna mendorong dan

memupuk hasrat membaca dan mendalami Islam demi tercapainya ketaqwaan kepada Allah SWT. d. Mendirikan dan mengelola panti asuhan guna mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak-anak yatim/piatu agar menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama, serta bertaqwa kepada Allah SWT. e. Mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, RB, BKIA, demi kemanusiaan yang didasarkan atas ketaqwaan kepada Allah SWT. f. Menyelenggarakan usaha-usaha lain, baik dalam bentuk badan usaha maupun kerjasama dengan fihak lain yang bisa memberi manfaat bagi Yayasan. 7. STANDAR PEKERJAAN Untuk standar pekerjaan seluruh guru terdiri dari jenjang pendidikan strata 1 atau S1, strata 2 atau S2 dan doctor atau S3 dan tugasnya mengajar pada konsentrasi mata pelajaran yang sesuai dengan konsentrasi masing-masing . 8. MANAJEMEN RANTAI SUPLAI Dalam usianya ( Milad ) bulan September kemarin, Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai sudah memiliki sekolah Al Azhar dari tingkat Kelompok Beramain sampai SMA di masing cabang Jakapermai dan Kemang Pratama, pengelolaan masjid, majelis talim, KBIH, penyantunan kaum dhuafa, MI ( Madrasah Ibtidiyah ) Al Muhajirien guna menyiapkan generasi muda yang dapat menaklukan dunia guna menyebarkan agama ALLAH yaitu Islam. 9. PERSEDIAAN Total assets pada tanggal 30 Juni 2006 adalah Rp 60,503 milyar, naik sebesar Rp 34,096 milyar dari total assets pada tanggal 30 Juni 2001 sebesar Rp 26.407 milyar. atau naik 229 % dalam jangka waktu masa bakti lima tahun atau rata-rata per tahun hampir Rp 6,8 milyar per tahuan atau 45,8 % per tahun.

Sedangkan jumlah modal sendiri atau kekayaan sendiri Yayasan pada tanggal 30 Juni 2006 adalah Rp 30,923 milyar, naik sebanyak Rp 17,094 milyar dari modal sendiri pada tanggal 30 Juni 2001 sebesar Rp 13.829 milyar. Pertambahan ini berasal dari : Waqaf Masjid Rp 3,534 milyar; Waqaf Pendidikan Rp 10,712 milyar dan Akumulasi Surplus Aktivitas Rp 2,848 milyar. 10. PENJADWALAN DAN PEMELIHARAAN Penjadwalan pada organisasi yang saya teliti yaitu sudah tertata rapih karena bermodalkan pengalaman dan profesional yang mana pada setiap tahun nya selalu melakukan peubahan dalam perbaikan. Sedangkan dalam manajemen pemeliharaan, ini adalah kendala yang sangat dapat diatasi yaitu pemeliharaan di organisasi ini sangat terkontrol bahkan perhatiaan karena mungkin boleh di bilang pemeliharaan mendapatkan perhatian yang baik yaitu terbukti dengan banyak nya barang inventaris yang terdata dengan rapi. Tabel.1 Kerapihan karyawan dalam menyimpan dan memelihara barang-barang milik Yayasan No 1 2 3 4 Kriteria Sangat baik Baik Kurang baik Tidak baik Jumlah Frekuensi 26 8 5 1 40 Persentase 65 % 20 % 12,5 % 2,5 % 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan (65 %) menyukai kerapihan dalam memelihara dan menyimpan barang-barang inventaris Yayasan dengan sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai