: : : : :
Woro Sumarni Jurusan Kimia FMIPA UNNES 081 2292 1412 Jl. Bima II/14 Mapagan, Ungaran woro.kimia.unnes@gmail.com worochem@staff.unnes.ac.id
Komponen Laboratorium
Peralatan praktikum Bahan kimia Laboran Praktikan Peralatan keselamatan kerja
BAHAYA/HAZARD
Suatu keadaan yang potensial menyebabkan luka, kerusakan atau penurunan tujuan dan fungsi
Kecelakaan
Suatu kecelakaan tidak terjadi begitu
saja tetapi ada sebab-sebab yang mengawali dan mendorong terjadinya kecelakaan Kecelakaan terjadi karena ada alasanalasan yang jelas dan dapat diperkirakan sebelumnya (predictable)
1. Keadaan peralatan kerja dan bahan 2. Lingkungan kerja 3. Sifat pekerjaan 4. Cara kerja/prosedur kerja 5. Proses/aktifitas kerja
1. Kerusakan dan kerugian materi 2. Kekacauan dan disorganisasi 3. Keluhan dan kesedihan 4. Kelainan dan cacat 5. Kematian
digunakan Menentukan sumber kecelakaan kerja yang menyertai proses yang akan dilakukan Evaluasi tingkat resiko Penentuan langkah dan kontrol yang harus harus diambil Pengawasan selama proses
minimal ada asisten yang mengawasi Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium selama ada praktikum
meja praktikum basah segera keringkan dengan lap basah yang tersedia Jangan membuat keteledoran antar sesama teman Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan anda dalam memahami percobaan Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut percobaan yang dilakukan
pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi. Rambut wanita/pria yang panjang harus diikat
air bersih terutama setelah melakukan praktikum Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan Kimia, laporkan segera pada asisten atau pemimpin praktikum. Segera pergi ke dokter untuk mendapat pertolongan secepatnya
kecuali ada perintah khusus Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal)
kali untuk menghindari kesalahan Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi
Memindahkan Bahan Kimia Cair Tutup botol dibuka dan dipegang dengan jari
tangan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut Tutup botol jangan ditaruh di atas meja karena isi botol dapat terkotori Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik
pengeluaran bahan kimia Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan tersebut
Cara Memanaskan Larutan Menggunakan Tabung Reaksi Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya Api pemanas hendaknya terletak pada bagian
atas larutan Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai orang lain maupun diri sendiri
Cara Memanaskan Larutan Menggunakan Gelas Kimia Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk
menopang gelas Kimia tersebut Letakkan batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah pemanasan mendadak Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air. Maksimum seperempatnya
tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan) Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar Bawa ketempat yang cukup oksigen Hubungi paramedik secepatnya(dokter, rumah sakit)
Kebakaran Jangan panik Ambil tabung gas CO2 apabila api masih
mungkin dipadamkan Beritahu teman anda Hindari mengunakan lift Hindari mengirup asap secara langsung Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci) Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat. Hubungi pemadam kebakaran
Keselamatan/Keamanan
Contoh: Alat yang berat ditempatkan di empat yang mudah terjangkau, misal di rak bawah lemari Alat mahal atau berbahaya: ditempat yang terkunci Tempat penyimpanan: Lembab, panas, berisi zat korosif mudah rusak
Kemudahan
Ditempatkan di tempat tertentu Tidak berpindah-pindah Alat yang sejenis di tempat sama atau
berdekatan Alat yang tidak mudah dikenali dari penampilannya perlu diberi label
Kekerapan Pemakaian
Kekerapan pemakaian dipakai sebagai
pertimbangan dalam menempatkan alat Alat yang sering dipakai disimpan di ruang laboratorium
Lanjutan
Jangan menyimpan botol bahan kimia di
lantai Mengambil botol bahan kimia dengan cara menggenggam badan botol, bukan bagian leher Jangan menyimpan bahan kimia di lemari asam Jangan menyimpan bahan kimia yang lebih tinggi dari mata Jangan menympan bahan kimia berlebih
Asam
Contoh: asam nitrat, asam klorat, asam
sulfat Penyimpanan: Botol tidak langsung ditempatkan pada rak, tetapi diberi alat dari plastik Dipisahkan dari zat-zat yang mudah teroksidasi Dipisahkan dengan sianida, kaustik dan sulfida
Korosif
Contoh: NaOH, NH4OH, KOH Pisahkan basa dari asam, logam aktif,
ekplosif, peroksida organik, dan flammable Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik) Simpan botol-botol besar larutan basa dalam lemari rak yang tahan korosi.Botol besar di bagian bawah
Mudah Meledak
Pencegahan ledakan dilakukan dengan
cara: Melakukan eksperimen di tempat terbuka atau di almari asam Gunakan dalam jumlah sedikit dan lakukan percobaan dalam penangas air Gunakan alat yang sesuai, misal gelas dari pyrex Jika perlu pakai masker
Radioaktif
Penyimpanan dalam almari terkunci dan
diberi tanda peringatan Perlindungan: Gunakan selalu jas lab Tidak menyentuh kulit Jangan berbicara, makan, minum Gunakan alat-alat gelas dalam keadaan kering dan disimpan terpisah Cuci tangan dan bagian lain yang terkontaminasi bahan radioaktif
Oksidator
Hindari cahaya, simpan dalam wadah
gelap Contoh: bromat, peroksida, kalium permanganat, iodin, dll
Lanjutan
Mekanik: Hindari alat dan bahan dari
benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Cahaya: Merusak alat atau bahan. Bahan sebaiknya disimpan dalam botol gelap Api: Komponen yang menyebabkan kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api: yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen.
campuran 3 g trinatrium pospat, 3 g natrium oleat dalam 100 mL air Kerak putih 5% natrium metasilikat dalam air Tulisan yang tidak bisa dihapus aseton
Termometer
Jangan digunakan untuk mengaduk zat cair Tidak memasukkan termometer ke nyala api Termometer 0-50OC tidak boleh dimasukkan
ke dalam air yang sedang mendidih
Bahan Kimia yang Ada di Lab Mempunyai Manfaat dan Resiko/Potensi Bahaya (Risk & Bonafide)
Dengan mengetahui dan memahami
Manfaat dan Resiko Bahan Kimia Sebagai Komponen Dalam Aktifitas Lab
1. Kesehatan
(diri sendiri orang lain dan lingkungan) 2. Keselamatan (diri sendiri orang lain dan lingkungan)
Efek kesehatan Kemudahan untuk terbakar Reaktifitas bahan Potensi bahaya lainnya
FLAMMABILITY
HEALTH HAZARD
INSTABLITY
SPECIAL HAZARD
Informasi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan pengelolaan bahan buangan
Pengguna MSDS
Produsen bahan Pihak pengangkut bahan Penyimpanan dan
supplier bahan Pengguna bahan:
Industri Laboraturium dan institusi akademik
menimbulkan ledakan d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan e. Media/bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman f. Prosedur khusus untuk pemadaman