Oleh : Kasubdit AIDS dan PMS Hotel Kawanua Aerotel 9 Oktober 2012
SISTEMATIKA
Sekilas tentang ARV Mekanisme pengadaan ARV Alur pelaporan dan distribusi ARV Proses pelaporan dan permintaan obat di rumah sakit Proses persetujuan permintaan dan pembuatan DO di Subdit AIDS dan PMS Isu penatausahaan pengelolaan ARV
cont
Obat ARV dibeli dengan dana APBN dan GF AIDS. Obat ARV yang dibeli menggunakan dana APBN menggunakan ARV yang diproduksi oleh PT Kimia Farma, sedangkan yang dibeli dengan menggunakan dana GF dibeli dari produksi luar negeri yang telah masuk dalam list GF (product yang masuk list GF adalah product ARV yang telah lolos prequalifikasi WHO dan masuk dalam list NDRA) Produk PT Kimia Farma belum bisa dibeli dari dana Global Fund karena produk PT Kimia Farma belum memenuhi persyaratan prequalifikasi dari WHO PT Kimia Farma sudah dapat memproduksi ARV yaitu : Duviral (Zidovudine 300mg+Lamivudine 150mg), Reviral (Zidovudine 100mg), Hiviral (Lamivudine 150mg), Staviral (Stavudine 30mg) dan Neviral (Nevirapine 200mg)
cont
Dalam sistem supply chain ARV yang dikelola oleh Subdit AIDS dan PMS, terutama dalam sistem forecastingnya, telah dilakukan penghitungannya sehingga dapat dipilah mana obat yang dibeli dari KF dan mana yang dibeli dari APBN. Untuk obat ARV yang dibeli dari GF adalah obat obatan ARV yang tidak diproduksi oleh PT KF, namun sangat diperlukan dalam pengobatan ARV. Obat ARV yang dibeli dari PT KF yaitu:
Duviral (Zidovudine 300mg+Lamivudine 150mg) Neviral (Nevirapine 200mg) Hiviral (Lamivudine 150mg) Staviral (Stavudine 30mg) Efavirenz 600mg Didanosine 100mg Lopinavir 200mg+ritonavir 50mg
Obat ARV yang dibeli dari dari dana GF yaitu: Stavudine 30mg+Lamivudine 150mg, Efavirenz 200mg, Efavirenz 600mg, Didanosine 125mg, Tenofovir 300mg+Emtricitabine 200mg, Lopinavir 200mg+ritonavir 50mg, Lamivudine 60mg+Stavudine 12mg (Pediatric dual), Lamivudine 60mg+Stavudine 12mg+Nevirapine 100mg (Pediatric triple). Dalam melakukan pengobatan ARV, ada beberapa jenis lini obat ARV yi: ARV Lini I: Golongan Nucleoside Reverse Transcripse Inhibitor (NRTI), terdiri dari: Lamivudine (3TC) , Emtricitabine (FTC), Zidovudine (AZT), Tenofovir (TDF), Stavudine (d4T), dan Golongan Non-Nucleoside Reverse Transcripse Inhibitor (NNRTI) Efavirenz (EFV), Nevirapine
Cont
cont
ARV Lini II (diberikan bila terjadi kegagalan pengobatan dengan ARV Lini I) ARV yang termasuk Lini II adalah : - Golongan Protease Inhibitor ( PI ) yaitu Lopinavir/ritonavir (LPV/r) - Golongan Nucleoside Reverse Transcripse Inhibitor (NRTI), terdiri dari: Abacavir (ABC) Didanosine (ddI) Dalam penggunaannya ARV diberikan dalam bentuk kombinasi 3 obat yang disebut dengan Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART). Kombinasi yang dianjurkan untuk lini I adalah 2 obat dari golongan NRTI ditambah dengan 1 obat dari golongan NNRTI. Sedangkan untuk lini II dianjurkan menggunakan 2 obat dari golongan NRTI ditambah dengan 1 obat golongan PI. Untuk obat yang dibeli dari dana GF maka kita melakukan impor, karena belum teregistrasi di Badan POM maka memerlukan prosedur administratif yang cukup panjang, dengan rata-rata waktu sejak pemesanan sampai di gudang Ditjen PP dan PL adalah 6-8 bulan
Mekanisme Pengadaan
Alur Proses Pengadaan ARV
Global Fund Voluntary Pooled Procurement ARV Global Manufacturers
Ministry of Health
Purchase Order
LOCAL IMPORT
SAS Waiver Processes, Tax and Duty Exemption & Custom Clearance
Pharmaceutical Directorate
Bidding Processes
Rumah Sakit
Subdit AIDS dan PMS -Melakukan validasi -perhitungan kebutuhan obat untuk stok 3 bulan -membuatkan DO untuk KF ULS (sentral) -DO utk KFTD / Gudang Prov
Dinas Kesehatan Provinsi
KF ULS
Mengirimkan obat ARV sesuai dengan DO dari Subdit AIDS / Dinkes dengan menyertakan : - Surat Kirim Barang (SKB) - Amplop Kiriman Balik (Kirbal)
Mengirimkan laporan pemakaian obat di setiap bulan ke Subdit AIDS atau Dinkes Provinsi Desentralisasi
Rumah Sakit
12
13
Siapakah yang berwenang menandatangani BAST dan SBBK di Subdit AIDS & PMS , Dinas Kesehatan Provinsi dan di rumah sakit. Apakah memungkinkan jika kita melakukan modifikasi penatausahaan administrasi disesuaikan dengan karakteristik pendistribusian ARV