Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI PEMBAHASAN PART 1.

5 BUKU INTERNATIONAL ECONOMIC THEORI AND POLICY MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

DOSEN PENGASUH: 1. Dr. HERKULANA MS 2. Drs BASRI M.Si Oleh: KURNIADI /F 20212010 Kelas A Semester 3

PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

TUGAS MANDIRI PANDANGAN ALIRAN MERKANTILISME

A. PENDAHULUAN

Merkantilisme adalah suatu aliran/filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat pada abad ke 16 sampai abad ke 18 di Eropa Barat. Pada awal abad ke 16 beberapa kota yang relatif besar mulai bermunculan seperti London, Paris dan Napoli. ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolahEropa pada awal periode modern . Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula

sistem kapitalisme mulai lahir. Di kota-kota itu produk untuk keperluan mulai dibuat oleh pengrajin, seperti alat rumah tangga, alat-alat dapur, gerabah dan pakaian jadi. Periode ini menandai kemunculan masyarakat Pasar. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia

Pada dasarnya merkantilime adalah sebuah tahap dalam perkembangan sejarah kebijakan ekonomi, sebuah sistem tentang kebijakan ekonomi yang banyak dipraktekkan oleh banyak bangsawan Eropa dalam rangka menjamin kesatuan politik dan kekuatan nasional. Merkantilis sendiri dapat dibedakan antara kelompok bullionist dan

merkantilist murni. Kelompok bullionist berkembang sebagai awal perkembangan kelompok merkantilist murni, Ide dasarnya sebenarnya sama, yaitu berusaha mencapai kemakmuran negara, yang membedakan adalah usaha untuk mencapai kemakmuran tersebut

B. PENGERTIAN Pengertian dari merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. Dikarenakan adaya kelompok Bullionist, yang mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia, semakin besar stok logam mulia di dalam negeri mencerminkan kemakmuran, kekuasaan dan kemegahan. Oleh karena itu kebijakan dalam perdagangan adalah mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali logam mulia dan melarang impor dengan ketat, kecuali logam mulia, sehingga apabila terdapat surplus ekspor, maka surplus ekspor ini akan dibayar dengan logam mulia. Menjual barang ke luar negeri selalu lebih baik dari membeli barang dari negara lain, karena menjual barang dari negara lain akan dibayar dengan logam mulia sedangkan membeli barang dari negara lain akan mengurangi logam mulia. Sedangkan golongan merkantilis murni, hal yang paling menonjol adalah aspek suku bunga. Suku bunga yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat

berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat. Agar uang yang berupa logam mulia dapat diperbanyak maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan (favorable balance of trade). Surplus ekspor dapat menambah logam mulia, dan dengan masuknya logam mulai maka negara akan menjadi makmur dan kuat.

Pada intinya aliran merkantilis memiliki ide pokok yaitu: 1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya 2. Meningkatkan perdagangan luar negeri 3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor 4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industry 5. Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian

6. Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi. 7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain.

C. PANDANGAN POLITIK MERKANTILISME TERHADAP LAPANGAN INDUSTRY, LAPANGAN PERDAGANGAN/ KEIANGAN, PERKAPALAN DAN PELAYARAN SERTA POLITIK JAJAHAN 1. LAPANGAN INDUSTRI Jika kita memprhatikan pengertian dari aliran merkantilisme dimana suatu Negara berupaya mengumpulkan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. Maka salah satu jalan yang akan di tempuh adalah dengan membangun suatu industry . sebenarnya untuk ukuran suatu kesejahteraan rakyat dalam suatu Negara dapat dilihat dari 3 sudut pandang yaitu dilihat dari tingkat konsumsi, pendapatan, dan hasil produksi perkapita, Salah satu sudutpandang di atas yaitu hasil produksi yang tinggi akan mencerminkan bahwa dari hasil produksi yang tinggi tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakya dalam suatu Negara tersebut. Oleh karena itu suatu Negara harus menghasilkan hasil produksi berupa barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam jumlah yang tinggi. Hal tersebut pernah terjadi telah terjadinya pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara besar-besaran, yang disebut dengan revolusi industry Revolusi industry adalah Perubahan radikal struktur masyarakat agraris ke industri serta perubahan penggunaan sarana produksi dari tenaga manusia ke tenaga mesin. Adapun tahapan perkembangan menuju Revolusi Industri :
a.

Industri Rumah Tangga (home industry)

b.

Produksi barang dilakukan di dalam rumah tangga dan bersifat musiman. Proses produksi dilakukan secara manual dan tidak terspesialisasi.

c. d. e.

Pekerja ; anggota keluarga sendiri dan untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Industri Manufaktur Tersedia tempat kerja untuk kurang lebih 10 orang pekerja di halaman belakang rumah dan dibagian depan dibangun toko untuk menjual hasil industri. Muncul Gilda dan Tengkulak.

f. g.

Industri Pabrik Telah mengenal pabrik dengan teknologi mesin industri. Mulai digunakan system ban berjalan. Buruh hanya bekerja membuat hasil industri penjualan diserahkan pada bagian pemasaran

Kemudian terjadinya revolusi industry dilaarbelakangi oleh :


a. b.

Berkembangnya tata kehidupan agraris yang bercorak feudal Meletusnya Perang Salib (1096-1291) yang menghubungkan antara Negara Eropa dan dunia Timur yang menyebabkan terjalin hubungan dagang antar keduanya.

c.

Munculnya kota-kota dagang di Eropa seperti Florence, Venesia, Genoa, yang diikuti dengan munculnya usaha-usaha industri kecil atau industri Rumah Tangga. Muncul Gilda dan Hnasa

d.

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar.

2. LAPANGAN PERDAGANGAN DAN KEUANGAN Terjadinya revolusi industry yangpesat sebenarnya akan menimbulkan permasalahan juga.Adapun Akibat Revolusi Industri : a. Barang-barang konsumsi menjadi berlimpah dan dapat dibeli dengan harga murah.sebab dengan mesin industri barang-barang dapat tercetak dengan mudah sehingga harganya lebih murah. b. Terjadi urbanisasi karena munculnya kota-kota industri sehingga banyak orang yang bekerja di pabrik dengan upah yang minimum,banyak pengangguran dan kemiskinan sehingga menimbulkan banyak kerusuhan. c. Upah kerja yang rendah dengan waktu kerja yang panjang, pemakaian tenaga wanita dan anak-anak, serta fasilitas kerja yang buruk. Hal ini menyebabkan terjadi pemogokan yang disertai kerusuhan dan perusakan.

d. Terjadinya jurang pemisah antara pengusaha dengan buruh/ pekerja. Dimana pengusaha semakin kaya, sedangkan buruh semakin miskin (terjadi ketimpangan ekonomi) e. Hasil industri semakin melimpah sehingga pasar semakin luas. Lalu lintas barang berjalan cepat. Transportasi berkembang pesat baik di darat, laut, maupun udara. a. Diperlukan daerah-daerah untuk pemasaran, investasi dan pemasokan bahan mentah bagi industri-industri bangsa-bangsa Eropa untuk melindungi kegiatan ekonominya. Sehingga mulailah kolonialisme oleh bangsa-bangsa Eropa. Kalau kita lihat satu persatu akibat dari adanya revolusi industry maka langkah yang ditempuh suatu Negara yang memiliki hasil industry yang melimpah adalah dengan membuka jalan untuk perluasan daerah perdagangan. Karena perdagangan di dalam negeri sudah tidak dapat menampunglagi hasil industry yang sangat melimpah. Kalau hanya sekedar mengirim barang dari dalam ke luar negeri it mungkin hanya menjadi persoalan yang gampang, namu yang menjadi masalah apakah hasil penjualan barang tersebut bisa menutupi ongkos produksi yang dikeluarkan oleh produsen didalam negeri. Disinilah perlu diperhitungkan nilai tukar barang yang akan terkait dengan nilai tukar mata uang antar Negara . campurtangan pemerintah akan diharapkan untuk dapat mempertahankan nilai tukar matauang dalam negeri terhadap luar negeri. 3. PERKAPALAN DAN Sebuah jalur perdagangan atau rute perdagangan adalah jaringan logistik yang diidentifikasi sebagai rangkaian jalur dan perhentian yang digunakan untuk angkutan kargo komersial. Memungkinkan barang untuk dapat menjangkau pasar yang jauh, sebuah jalur perdagangan mencakup jalan arteri jarak jauh, yang selanjutnya dapat terhubung ke jaringan rute transportasi komersial dan non-komersial yang lebih kecil. Dengan adanya jalur perkapalan dan pelayaran suatu Negara bisa dikatakan memiliki pelanggan tetap yang siap menerima hasil industry yang melimpah tentunya Negara tujuan tersebut adalah Negara yang memutuhkan hasil industry dan memiliki kemampuan untuk membayar dengan nilai yang sesuai dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh Negara pengekspor. Setelah melalui proses pengangkutan dengan menggunakan pelayaran tentunya harga barang yang di ekspor tidak bisaa disamakan dengan harga barang yang di jual di dalam negeri, karena nilai pengorbanan yang di

keluarkan oleh eksportir sudah bertambah banyak yaitu untuk ongkos angkutan beserta tambahan tenaga kerja , 4. POLITIK JAJAHAN Kolonialisme adalah pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, seringkali untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah tersebut. Istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan. Kolonialisme tujuannya untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan politik kolonial tersebut. Kolonialisme juga di jadikan suatu upaya bagi Negara industry untuk memperoleh bahan baku . hal tersebut dilakukan dalam upaya penyediaan cadangan bahan baku . jadi yujuan utama dari kolonialismme adalam memperluas daerah jajahan terutama daerah yang mesih memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan oleh Negara industry.

KESIMPULAN Pengertian dari merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan kekuasaan Negara tersebut. memiliki ide pokok yaitu: 1. Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya 2. Meningkatkan perdagangan luar negeri 3. Mengembangkan industri berorientasi ekspor 4. Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industry 5. Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian

6. Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat tinggi. 7. Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari Negara lain. Untuk mendukung tercapainya tujuan dari aliran merkantilisme maka aliran ini memerlukan : 1. Perluasan lapangan industri 2. Perluasan lapngan perdagangan 3. Perluasan jalur pelayaran dan perkapalan 4. Perluasan wilayah jajahan (kolonialisme)

TUGAS MANDIRI TEORI KEUNGGULAN MUTLAK DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantage) oleh Adam Smith Contoh keunggulan mutlak (jam kerja persatuan output)

Negara

Hari kerja per satuan output Lada Motor 20 unit/hari

Dasar tukar dalam negeri lada 1kg lada = 0,5 unit motor 1kg lada = 2 unit motor

Dasar tukar dalam negeri motor 1unit motor = 2 kg lada 1unit motor =0,5 kg lada

Indonesia Jepang

40 kg/ hari

30 kg / hari 60 unit/hari

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa Indonesia lebih unggul untuk memproduksi lada dan Jepang lebih unggul untuk produksi motor, sehingga negara Indonesia sebaiknya berspesialisasi untuk produk lada dan negara Jepang berspesialisasi untuk produk motor. Dengan demikian, seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan atau ekspor dan impor, maka keduanya akan memperoleh keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut. a. Untuk negara Indonesia, Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD) 1 kg lada akan mendapatkan 0,5unit motor, sedangkan Jepang 1 kg lada akan mendapatkan 2 unit motor. Dengan demikian, jika Indonesia menukarkan lada nya dengan motor Jepang akan memperoleh keuntungan sebesar 1.5 unit elektronik, yang diperoleh dari (2 motor 0,5 motor). b. Untuk negara Jepang Dasar Tukar Dalam Negerinya (DTD) 1 unit motor akan mendapatkan 0,5 lada , sedangkan di Indonesia 1 unit motor akan mendapatkan 2 kg lada. Dengan demikian, jika negara Jepang mengadakan perdagangan atau menukarkan motornya dengan Indonesia akan memperoleh keuntungan sebesar 1,5 kg lada, yang diperoleh dari ( 2 kg lada 0,5 motor).

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo Contoh keunggulan komparatif (jam kerja persatuan output) Negara Hari kerja per satuan output Lada Indonesia Jepang 40 kg/ hari Motor 40 unit/hari 1kg lada = 1unit motor 1kg lada = 1,5 unit motor 1unit motor = 1 kg lada 1unit motor =0,67 kg lada Dasar tukar dalam negeri lada Dasar tukar dalam negeri motor

40 kg / hari 60 unit/hari

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa negara Jepang unggul terhadap kedua jenis produk, baik motor maupun lada , akan tetapi keunggulan tertingginya pada produksi motor. Sebaliknya, negara Indonesia lemah terhadap kedua jenis produk, baik lada maupun motor, akan tetapi kelemahan terkecilnya pada produksi lada. Jadi, sebaiknya negara Jepang berspesialisasi pada produk motor dan negara Indonesia berspesialisasi pada produk lada. Seandainya kedua negara tersebut mengadakan perdagangan, maka keduanya akan mendapatkan keuntungan. Besarnya keuntungan dapat dihitung sebagai berikut. a. Di Jepang 1 unit motor = 0.67kg lada, sedangkan di Indonesia 1 unit motor = 1kg lada. Jika negara Jepang menukarkan motor dengan lada di Indonesia, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,33 kg , yang diperoleh dari (1 kg lada 0,67 lada). b. Di Indonesia 1 kg lada = 1 unit motor, sedang di Jepang 1 kg lada = 1,5 unit motor. Jika negara Indonesia menukarkan lada nya dengan motor Jepang, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 0,5 yang diperoleh dari (1,5 motor 1 motor).

Anda mungkin juga menyukai