LATAR BELAKANG Keadaan kesehatan reproduksi di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang diharapkan. Indonesia masih tertinggal dalam banyak aspek kesehatan reproduksi (sebagai contoh angka kematian ibu di Indonesia masih termasuk yang tertinggi di Asia bahkan di Dunia). Oleh karenanya, pengetahuan mengenai sistem reproduksi perempuan maupun lakilaki bidang kedokteran dasar maupun klinis menempati posisi sangat penting dalam kurikulum pendidikan sarjana kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak tahun 2004/2005 menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan metode belajar berdasarkan masalah ( problem based learning / PBL) yang terintegrasi secara vertikal. Mahasiswa dapat memelajari berbagai masalah kesehatan bidang reproduksi, termasuk fisiologi reproduksi a.l. kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan ibu, keluarga berencana, pencegahan dan penatalaksanaan infeksi organ reproduksi, ditinjau dari berbagai bidang ilmu secara terintegrasi sehingga mahasiswa dapat memeroleh pengetahuan kesehatan reproduksi secara komprehensif dan mendalam. Modul reproduksi ini disusun oleh suatu tim yang anggotanya terdiri atas gabungan staf preklinik dan klinik untuk menjamin terbinanya integrasi ilmu secara horisontal dan vertikal. Dengan menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Proses reproduksi sejak dari pembuahan sampai kelahiran, faktor-faktor yang memengaruhinya serta masalah dan kelainan sistem reproduksi yang sering ditemukan 2. Dasar penatalaksanaan masalah reproduksi secara holistik termasuk dasar teknologi reproduksi buatan, komunikasi efektif, Keluarga Berencana dan masalah reproduksi di komunitas Di samping itu, sejalan dengan misi UI menjadi Research University pada tahun 2010, maka dalam modul ini mahasiswa diberi kesempatan untuk ikut memelajari riset bidang reproduksi, sehingga sarjana yang dihasilkan nanti diharapkan juga mempunyai keterampilan ilmiah dan meneliti, selain kemampuan menatalaksana dan mengobati. Tujuan Umum Modul : Setelah mahasiswa melalui modul reproduksi yang diberikan selama 6 minggu pada semester 5 dengan beban 5 SKS, ingin dicapai 7 komponen kompetensi utama dan 3 komponen kompetensi pendukung sampai derajat 1 sesuai dengan yang tercantum dalam KBK FKUI 2005, yang harus dimiliki oleh seorang dokter setelah menjalani masa pendidikannya di FKUI. Komponen kompetensi yang dicapai pada modul reproduksi adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Komunikasi Efektif Keterampilan Klinis Dasar Ilmu Dasar dalam Praktik Kedokteran Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan Teknologi Informasi Mawas diri dan belajar sepanjang hayat Etika, Moral dan profesionalisme dalam praktik Dasar Pengelolaan Kegawat-daruratan dalam bidang reproduksi
9. Riset
PRASYARAT MAHASISWA
Mahasiswa yang dapat mengikuti Modul Reproduksi adalah mahasiswa yang telah lulus pendidikan dokter tahap I, sehingga telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat.
SASARAN PEMELAJARAN
I. Sasaran Pemelajaran Terminal Setelah menyelesaikan modul ini, bila diberikan data sekunder/ pasien simulasi tentang masalah kesehatan reproduksi; mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi dan proses patogenesis masalah reproduksi dengan menggunakan ilmu kedokteran dasar yang menjadi dasar diagnosis, penatalaksanaan klinis, dan prognosis masalah reproduksi. II. Sasaran Pemelajaran Penunjang Setelah menyelesaikan modul ini, bila mahasiswa diberi data sekunder dan pasien simulasi mengenai masalah kesehatan reproduksi, mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan anatomi , fisiologi dan patologi organ reproduksi pada laki-laki dan perempuan 2. Menjelaskan faktor-faktor endogen dan eksogen yang memengaruhi sistem reproduksi 3. Menjelaskan etiologi, patogenesis dan gambaran klinik masalah-masalah tersering pada kesehatan reproduksi sebagai dasar pemeriksaan klinik dan pemeriksaan penunjang, diagnosis dan diagnosis pembanding 4. Menjelaskan fisiologi dan patologi kehamilan, persalinan dan masa nifas 5. Menjelaskan masalah kesehatan reproduksi dalam keluarga dan masyarakat 6. Menjelaskan dasar keluarga berencana 7. Menjelaskan prinsip teknologi terkini dalam kesehatan reproduksi 8. Menjelaskan dasar pemilihan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan dasar interpretasi hasil pemeriksaan 9. Menjelaskan dasar penatalaksanaan (medikamentosa dan non medikamentosa) 10. Menjelaskan dasar prognosis, gejala sisa penyakit, pengaruh penatalaksanaan, pengaruh penyakit pasien kepada keluarga, dan pelayanan rujukan bila diperlukan 11. Menjelaskan dasar asuhan antenatal dan pasca persalinan, pertolongan persalinan aman dan
bersih serta laktasi. 12. Menjelaskan dasar penanganan kehamilan risiko tinggi 13. Menjelaskan dasar kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi pasien
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan didasarkan pada 10 masalah reproduksi tersering berlandaskan ilmu-ilmu dasar reproduksi yang akan melandasi arah penegakkan diagnosis, perjalanan klinik/ prognosis, preventif/ edukatif dan riset Adapun 10 masalah reproduksi tersering di Indonesia adalah : Anemia pada kehamilan Preeklamsi dan eklamsi Perdarahan dalam kehamilan Kehamilan yang tidak direncanakan dan kesetaraan gender Gangguan haid Infeksi organ reproduksi Tumor jinak ginekologi (mioma uteri dan kista ovarium) Kanker leher lahir rahim Kanker payudara Gangguan kesuburan pada perempuan dan laki-laki
Lingkup cabang ilmu terkait : Biologi, Histologi, Anatomi, Biokimia, Fisiologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik,
Mikrobiologi, Parasitologi, Obstetri-Ginekologi, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Gizi, Ilmu Kulit & Kelamin, Ilmu Farmasi Kedokteran, Farmakologi, Psikiatri, Andrologi, Ilmu Bedah Urologi, Radiologi dan Kedokteran Komunitas.
1-6
7-9
7-9 7-9
II.2
II.2
14-17
Pokok Bahasan
Rujukan
40-42
II.4
40-42
II,3
40-42
40-42
21-13 40-42
II.5
Hak Reproduksi
18-20
Pokok Bahasan
Rujukan
18-20
18-20
II.7
Prinsip penatalaksanaan II.8-10 II.8-10 1. 3. Anemia pada kehamilan Perdarahan kehamilan / persalinan 3.1 Abortus (termasuk mola hidatidosa) 3.2 HAP / HPP 3.3 Hamil ektopik Preeklamsia dan eklamsia pada kehamilan 14-17 40-42
II.8-10
4.
40-42
II.8-10
II.8-10
Infeksi organ reproduksi: Infeksi menular seksual yang dapat mempengaruhi organ reproduksi : 5.1 Sifilis 5.2 Gonore 5.3 HPV 5.4 Uretritis non spesifik 5.5 Vaginosis bacterialis 5.6 Kandidosis genital g. Trichomoniasis 6. Subfertilitas laki-laki dan Perempuan
5.
31-33
40-42
II.8-10
Pokok Bahasan
Rujukan
7. Tumor jinak dan ganas organ reproduksi laki-laki dan perempuan tersering II.11 8. Menjelaskan kehamilan / persalinan dan masa nifas
31-33
40-42
38-39
38-39
18-20
JUDUL BUKU 1. 2. 3. Hand atlas of Human Anatomy Grays of Anatomy Grants Method of Anatomy
PENERBIT JB Lippincott Churchill Livingstone Baltimore, Williams & Wilkins W.B. Saunders Company. A harcourt Health Sciences Company. Toronto McGraw-ill, Health Professions Division, Toronto Oxford University Press. Oxford New York
HISTOLOGI 4. Color Textbook of Histology 5. Basic Concepts in cell Biology and Histology. A students survival guide Basic Medical Histology. The biology of cells, tissues, and organs
2000
6.
Kessel RG
1998
ILMU FAAL 7. Review of Medical Physiology 8. 9. Textbook of Medical Physiology Human Physiology from Cells to Systems
Ganong WF
Maruzen Asian Ed., Lange Medical Publication, Los Altos California WB Saunders Company, Philadelphia West Publishing Company, St Paul
BIOKIMIA 10. Basic Medical Biochemistry A Clinical Approach 11. Basic Concepts in Biochemistry. A students survival guide 12. Harpers Biochemistry 13. Biochemistry ILMU GIZI 14. Present Knowledge in Nutrition 15. Human Nutrition 16. Krauses Food Nutrition 17. Cilinical Sport Nutrition IKK 18. Research Issue in
Williams and Wilkins McGraw-Hill International edition Appleton & Lange John Wiley & Sons
edisi 4 2000
25th ed 2nd ed
Bowman BA, Russel RM Guthrie HA, Picciano MF Mahan LK Escott-Stump S Burke L Deakin V
ILSI Press, Washington DC Mosby Year Book W.B. Saunders Company The McGraw-Hill Co.,Inc.
Andres de Francisco,
2010
JUDUL BUKU Sexual and Reproductive Health for low and middleincome countries 19. Essential Reproductive Medicine Section 4 Contraseption 20. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
PENULIS Ruth Dixon Muller, Catherine dArcangues Bruce R Carr, Richard E Blackwell, Ricardo Azziz
2005 p631-653
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO Elsevier Saunders Elsevier
2003
PATOLOGI ANATOMIK 21. Robin and Cotran Pathologic Bases of Disease 22. Patophisiology: The Biologic Basic for Disease in adult and children 23. General and Systemic Pathology FARMAKOLOGI 24. Oxford Textbook of Clinical Pharmacology and Drug Therapy 25. Basic and Clinical Pharm Basic and Clinical Pharmacology 26. Farmakologi dan Terapi
2005/7th ed 2006/5th ed
Underwood, JCE
Churchill Livingstone
2004/4th ed
3th ed
Mc Graw Hill.
2004/9th ed
Ganiswara, SG
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta. Balai Penerbit FKUI. Blackwell Publishing Ltd. Apple Trees Production LLC New York Infectious Diseases in Obstetric Gynecology Clinical Microbiology Review
1995/4th ed
PARASITOLOGI 27. Tropical Medicine (Lecture Notes) 28. Parasitic Diseases 29. Malaria in pregnancy 30. Impact of malaria during pregnancy on low birth weight in Sub Saharan Africa. MIKROBIOLOGI 31. Medical Microbiology 32. Medical Microbiology
Gill G.V. and Beeching N.J. Despommier D.D., Gwadz R.W., Hotez P.J., Knirsch C.A. JR Alvares, A Al-Khan, JJ Apuzzio HL Guyat, RW Snow
Brooks, G.F., J.S. Butel, S.A. Morse. Jawetz, Melnick, & Adelbergs Mims, C., H.M. Dockrell, R.V. Goering, I. Roitt, D.
JUDUL BUKU 33. Mandell, Douglas and Bennetts Principles and Practice of Infectious Diseases PATOLOGI KLINIK 34. Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods 35. Principles of Internal Medicine
PENERBIT ELSEVIER
Henry, J.B Kasper, DL., E. Braunwald, A.S. Fauci, S.L. Hauser, D.L Longo, J.L. Jameson RE Behrman RM Cliegman AM Arvin WA Walker PR Durie JR Hamilton JA WalkerSmith JB Watkins Joel G Hardman
1996/19th ed 2005/16th ed
ILMU KESEHATAN ANAK 36. Nelsons Textbook of Pediatrics 37. Pediatric Reproduksi Disease ILMU FARMASI KEDOKTERAN 38. Goodman & Gilman The Pharmacological Basis of Therapeutics
39. Concise guide to parenteral administration medication ILMU OBSTETRI & GINEKOLOGI 40. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitator Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas 41. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 42. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Linda Tietjen, Debora Bossemeyer, Noel McIntosh (Penterjemah : Abdul Bari Saifuddin, Sudraji Sumapraja, Djajadilaga, Budi Iman Santoso) Editor: Abdul Bari Saifudin, Biran Affandi, Enriquito R.Lu. Editor: Abdul Bari Saifudin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
Jakarta, 2004
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JNPKKR/POGI dan JHPIEGO
Jakarta, 2003
Jakarta, 2002
METODE PEMELAJARAN
Metodea pemelajaran yang digunakan pada Modul Reproduksi ialah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi secara vertikal, berbasis kompetensi dengan menggunakan pendekatan metodea pemelajaran berdasarkan masalah atau problem based learning (PBL). Metodea pemelajaran dalam modul ini, juga berdasarkan konsep pentahapan pemelajaran, yang terdiri dari tahap Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik. 1. Orientasi Merupakan tahap untuk mendapatkan ilmu mengenai ruang lingkup masalah reproduksi . Pengenalan ruang lingkup ini dilakukan dengan metode kuliah, pemutaran film / slide, problem based learning (PBL), e-learning dan praktikum.
Kuliah dilaksanakan secara interaktif , dimana dalam satu pertemuan akan disampaikan suatu topik kuliah yang sebelumnya materi tersebut sudah diunggah ke dalam SceLE untuk dapat dipelajari mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan tatap muka. Kemudian di akhir perkuliahan, narasumber dapat menanyakan kepada mahasiswa berkaitan materi tersebut.
Kesehatan reproduksi dan permasalahannya serta teknologi terkini 1. Anatomi organ reproduksi perempuan dan lakilaki 2. Histologi organ reproduksi perempuan dan lakilaki 1. Pengantar Empati 2. Biosintesis hormon pada kehamilan dan Laktasi
KE: Empati K2: Biosintesis hormon pada kehamilan dan laktasi K3 Gangguan fertilitas 1 KT 4 Haid, kehamilan, persalinan dan laktasi
Etiologi & dampak anemia pada kehamilan dan persalinan 1. Pemeriksaan laboratorium pada prenatal dan antenatal 2. Fisiologi & gangguan haid 3. Fisiologi kehamilan, persalinan, laktasi Gangguan fertilitas pada laki-laki, disfungsi seksual, analisis sperma dan permasalahannya 1. Nutrisi prenatal, antenatal dan laktasi 2. Gangguan fertilitas pada perempuan dan pemeriksaan dasar infertilitas Peran partograf dalam memantau kemajuan persalinan
K7 Partograf
12
1. Penggunaan obat pada kehamilan dan laktasi 2. Penggunaan antibiotik pada kehamilan dan laktasi 1. Aspek parasitologi pada infeksi organ reproduksi perempuan & laki-laki 2. Aspek mikrobiologi pada infeksi organ reproduksi perempuan & laki-laki 3. Sediaan obat infeksi organ reproduksi dan dasar penulisan resepnya
KT 10 Kontrasepsi Hormonal
1. Farmakodinamik & Farmakokinetik kontrasepsi Hormonal 2. Farmakologi hormon steroid kelamin 3. Berbagai sediaan kontrasepsi hormonal
1. Tumor organ reproduksi laki-laki dan perempuan 2. Berbagai teknik deteksi dini kanker leher rahim & Payudara 3. Imaging tumo-tumor organ reproduksi
K 12 Kesetaraan gGender dan KB non hHormonal KT 13 Tatalaksana gangguan reproduksi pada perempuan dan laki-laki
1. Keluarga bBerencana dan kesetaraan gender dan berbagai jenis kontrasepsi non hormonal 1. Assisted Reproductive Technology 2. Penatalaksanaan urologi pada gangguan kesuburan laki-laki Kuliah pPengantar rRiset Aspek mMedikolegal pada kesehatan reproduksi
Pemutaran Film / Slide Dilakukan 1 kali @ 2 jam, didampingi narasumber Materi : - Fisiologi persalinan normal
13
2.
Latihan Melalui Problem based learning (PBL), mahasiswa dilatih untuk mengembangkan hipotesis dari permasalahan yang ada di pemicu, kemudian mencari informasi/pengetahuan yang diperlukan dalam proses diskusi sehingga dapat mengetahui apakah hipotesis yang dikembangkan sudah sesuai atau belum.
Problem based learning (PBL) dilaksanakan dengan memberikan pemicu pada mahasiswa, yang berupa film yang menggambarkan keluhan atau pertanyaan seorang pasien tentang masalah/keluhan penyakit yang dirasakannya kepada seorang dokter. Kemudian dilakukan diskusi kelompok 2 kali setiap satu pemicu yaitu pada hari Selasa dan Jum'at selama 4 minggu (untuk 4 pemicu), @ 2 dan 3 jam, total 20 jam dan presentasi pleno, 4 kali @ 3 jam. Dilakukan pada awal minggu berikutnya, yaitu hari Rabu untuk masing-masing pemicu. Praktikum melibatkan 9 departemen terkait (Anatomi, Biologi, Histologi, Farmasi, Patologi aAnatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Obstetri-Ginekologi, dan Parasitologi) secara terintegrasi. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi apa yang akan dikerjakan dan dipelajari dalam kegiatan praktikum, mahasiswa diharapkan terlebih dahulu mempelajari materi-materi tersebut yang diunggah ke dalam SceLE dan menjawab kuis yang ada.
jam jam. 3.
Selain itu, melalui modul Keterampilan Klinik Dasar yang diselenggarakan bersamaan dengan modul ini, mahasiswa akan diberi kesempatan menerapkan pengetahuan yang didapat dalam bentuk simulasi/demonstrasi pemeriksaan/tindakan berikut ini pada model: Pemeriksaan obstetri Pemeriksaan ginekologi dan payudara Pertolongan persalinan normal Pemasangan IUD Sirkumsisi Kegiatan tersebut berlangsung di Laboratorium Keterampilan Klinik Dasar 11 sesi @ 2 Kegiatan modul empati dan modul riset juga dialokasikan waktu masing-masing 2
Tahap Umpan Balik Ujian Formatif dalam bentuk ujian tulis berupa pernyataan salah atau benar untuk menilai perolehan pengetahuan yang dicapai mahasiswa Pada saat pleno, proses diskusi - umpan balik langsung dilaksanakan pada akhir berlangsungnya pleno.
14
Pada saat praktikum, umpan balik diberikan pada saat akhir berlangsungnya praktikum Dalam diskusi kelompok, pada akhir sesi fasilitator memberikan umpan balik pada mahasiswa.
Jumlah SKS Modul Reproduksi : Kuliah Pemutaran Slide / Film Diskusi Kelompok Laboratorium Pleno dan Umpan Balik Materi e-learning Mandiri JUMLAH 27 jam/16 2 jam/16 20 jam/32 45 jam/32 12 jam/32 12 jam/32 24 jam/64 143 jam 1,69 SKS 0,13 SKS 0,63 SKS 1,41 SKS 0,38 SKS 0,38 SKS 0,38 SKS 5 SKS
A. PRAKTIKUM ANATOMI
Sasaran Belajar : Setelah mengikuti praktikum I Modul Reproduksi, mahasiswa memahami 1. Struktur normal makroskopik organ reproduksi perempuan dan laki-laki.
15
1. Mikroorganisme penyebab infeksi: parasit, bakteri, jamur, virus 2. Kelainan organ reproduksi yang disebabkan penyakit infeksi Departemen terkait: Mikrobiologi, Parasitologi
16
Minggu 1
DK1P1
DK1P2
DK2P1
13.50-14.40 14.40-15.30
Minggu 2 Waktu Senin, 28/10/13 Selasa, 29/10/13 PLENO 1 K.Etiologi dan dampak anemia pada kehamilan (OBGYN RSDS) DK1P3 09.10-10.00 K.Parasitologi(FKUI) Rabu,30/10/13 Kamis,31/10/13 Jumat,01/11/13 K.Pengantar Patologi Klinik (dr.Justina) K.Gangguan Fertilitas Perempuan dan pemeriksaan dasar infertilitas (OBGYN RSDS) K. Assisted Reproductive Technology (OBGYN RSDS) DK2P2 Sabtu, 02/11/13
07.30-08.20
08.20.09.10
10.00-10.10
10.10-11.00
Praktikum Anatomi Kel C Praktikum Integrasi 1 Kel A (dr.Heru&dr.In,am) Praktikum Anatomi Kel A
K.Fisiologi Kehamilan,persalinan,laktasi
Prak.Integrasi Parasit+Mikrobiologi
17
13.50-14.40
(dr.Mitra)
Kel.B
Minggu 3 Waktu Senin, 04/11/13 K. Gang. Fertilisasi pria,disfungsi seksual&analisa sperma (07.00-08.20) (dr.Ali) K.Peran Partograf dalam memantau kemajuan persalinan (OBGYN RSDS) Selasa, 05/11/13 Rabu, 06/11/13 K. Penatalaksanaan Gangguan Reproduksi laki-laki terkini (07.00 07.50)(dr.Ali) Kamis, 07/11/13 Jumat, 08/11/13 Sabtu, 09/11/13
07.30-08.20
08.20.09.10
09.10-10.00 10.00-10.10
Libur
10.10-11.00 DK1P4 Prak.Analisis Sperma Kel.B (09.30-11.00)(dr.Ali) DK2P3
Prak.PK Kel A
13.50-14.40 Prak.PK Kel B 14.40-15.30 Minggu 4 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 K.Kloning&aspek etika pada teknologi reproduksi terkini (dr.Mardhia) Senin, 11/11/13 Ujian Sumatif 1 K. Penggunaan Antibiotik pada Kehamilan dan laktasi (dr.Iit) K.Riset (Angga,MKM) PLENO 2 KKD Review Prak.Kel A PLENO 3 (OBGYN) Selasa, 12/11/13 Rabu, 13/11/13 Kamis, 14/11/13 Jumat, 15/11/13 Sabtu, 16/11/13 Prak.PK Kel C
DK2P4
KKD
Review Prak.Kel B
PLENO 4
13.00-13.50
Review Prak.Kel C
13.50-14.40 14.40-15.30
18
Minggu 5 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40 14.40-15.30 Review KKD 2 Review KKD 1 Ujian Praktikum Mikroskopis Ujian Anatomi Ujian KKD 1 Senin, 18/11/13 Selasa, 19/11/13 Rabu, 20/11/13 Kamis, 21/11/13 Jumat, 22/11/13 Sabtu, 23/11/13
Ujian KKD 2
Minggu 6 Waktu 07.30-08.20 08.20.09.10 09.10-10.00 10.00-10.10 10.10-11.00 11.00-11.50 11.50-13.00 13.00-13.50 13.50-14.40 14.40-15.30 Ujian Sumatif 2 Senin, 25/11/13 Selasa, 26/11/13 Rabu, 27/11/13 Kamis, 28/11/13 Jumat, 29/11/13 Sabtu, 30/11/13
SARANA dan PRASARANA 2.A. SUMBER PEMELAJARAN Sumber pemelajaran berupa : - Buku teks - Hand-out (Nara sumber) - Pedoman Praktikum - Journal 2.B. MEDIA INSTRUKSIONAL Media instruksional yang digunakan : - Slide projector - LCD - White Board - Flip Chart - Mikroskop
19
Sediaan makroskopik dan mikroskopik serta bahan praktikum lainnya Buku gambar, alat tulis, alat gambar, buku catatan Slides/Film pendidikan reproduksi dan Film Pemicu/Trigger
20
21
LAMPIRAN 1
PEMICU 1.
Ny Ira, 31 tahun telah menikah selama 2 tahun dengan Tn. Ari yang bekerja sebagai juru masak di sebuah rumah makan terkenal dan memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol. Sang istri memiliki siklus haid yang teratur serta belum pernah mengalami terlambat haid.
PEMICU 2
Seorang berusia 40 tahun mengeluh mudah lelah dan tidak nafsu makan sejak beberapa hari terakhir. Ibu tersebut mengalami terlambat haid selama 2 bulan dan saat ini mengkonsumsi pil pelancar haid.
PEMICU 3
Ny. Tiurma,usia 42 tahun, telah memiliki 3 anak perempuan, datang ke praktek dokter umum karena mengeluh perdarahan di luar haid setelah dipasang IUD selama 6 bulan. Pasien datang ingin mengganti metode KB karena tidak cocok.
PEMICU 4
Ny. Vicky,usia 37 tahun, datang ke praktek dokter karena keluhan gatal-gatal pada daerah kemaluan. Sang suami diketahui sering berganti pasangan.
22
23
LAMPIRAN 2
PROBLEM BASED LEARNING : PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM) A. FALSAFAH DASAR Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu. Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya. B. LANGKAH BDM 1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi. 2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai. 4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan. 5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki. 6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan. 8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan baru). 9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan. 10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari. 11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari. 12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah lain.
24
C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12. Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1) Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri. 3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut. 4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah. 5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui. 6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan seterusnya. 7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan. 8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara miliki. 9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa. 10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9). 1. 2. Belajar mandiri (BM) Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan. Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2) 1. 2. 3. 4. 5. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam pemicu. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.
25
LAMPIRAN 3
26
LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5