Anda di halaman 1dari 3

Keutamaan Bulan Syawal

Memasuki Ramadhan, biasanya kita mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan! Tapi


untuk bulan Syawal, tidak pernah kita mendengar orang mengucapkan Marhaban
Ya Syawal! Padahal, Syawal juga bulan istimewa dan memiliki keutamaan. Inilah
beberapa keistimewaan bulan Syawal.
SETELAH melewati bulan Ramadhan, kita memasuki bulan Syawal, bulan kesepuluh
dalam penanggalan hijriyah. Nyaris tidak ada penyambutan terhadap datangnya
bulan syawal. Berbeda dengan ketika menyambut Ramadhan, biasanya kita
mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan! Tapi untuk bulan Syawal, tidak pernah kita
mendengar orang mengucapkan Marhaban Ya Syawal!
Padahal, Syawal juga bulan istimewa dan memiliki keutamaan. Inilah beberapa
keistimewaan bulan Syawal.
Bulan Kembali ke Fitrah
Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrahnya, diampuni semua
dosanya, setelah melakukan ibadah Ramadhan sebulan penuh. Paling tidak, tanggal
1 Syawal umat Islam kembali makan pagi dan diharamkan berpuasa pada hari
itu.
Ketibaan Syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berjaya menjalani
ibadah puasa sepanjang Ramadan. Ia merupakan lambang kemenangan umat
Islam hasil dari "peperangan" menentang musuh dalam jiwa yang terbesar, yaitu
hawa nafsu.
Bulan Takbir
Tanggal 1 Syawal, Idul Fitri, seluruh umat Islam di berbagai belahan
mengumandangkan takbir. Maka, bulan Syawal pun merupakan bulan
dikumandangkannya takbir oleh seluruh umat Islam secara serentak, paling tidak
satu malam, yakni begitu malam memasuki tanggal 1 Syawal alias Malam Takbiran,
menjelang Shalat Idul Fitri.
Kumandang takbir merupakan ungkapan rasa syukur atas keberhasilan ibadah
Ramadhan selama sebulan penuh. Kemenangan yang diraih itu tidak akan tercapai,
kecuali dengan pertolongan-Nya. Maka umat Islam pun memperbanyakkan dzikir,
takbir, tahmid, dan tasbih. "Dan agar kamu membesarkan Allah atas apa-apa yang
telah Ia memberi petunjuk kepada kamu, dan agar kamu bersyukur atas nikmatnikmat yang telah diberikan" (QS. Al-Baqarah: 185).
Bulan Silaturahmi
Dibandingkan bulan-bulan lainnya, pada bulan inilah umat Islam sangat banyak
melakukan amaliah silaturahmi, mulai mudik ke kampung halaman, saling
bermaafan dengan teman atau tetangga, hala bihalal, kirim SMS dan telepon, dan
sebagainya. Betapa Syawal pun menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan
ampunan Allah karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah
Islamiyah.
Bulan Ceria
Syawal adalah bulan penuh ceria. Di Indonesia bahkan identik dengan hal yang
serba baru baju baru, sepatu baru, perabot rumah tangga baru, dan lain-lain.
Orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap
syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah.
Begitu banyak doa terlempar di udara. Begitu banyak cinta kasih saling diberikan
antar seluruh umat manusia. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa

peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup.


Puasa Satu Tahun
Amaliah yang ditentukan Rasulullah Saw pada bulan Syawal adalah puasa sunah
selama enam hari, sebagai kelanjutan puasa Ramadhan.
Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam
hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh (H.R Muslim, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)
Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa
bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa
enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun (HR An-Nasai dan
Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).
Bulan Nikah
Syawal adalah bulan yang baik untuk menikah. Hal ini sekaligus mendobrak
khurafat, yakni pemikiran dan tradisi jahiliyah yang tidak mau melakukan
pernikahan pada bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka.
Budaya jahiliyah itu muncul disebabkan pada suatu tahun, tepatnya bulan Syawal,
Allah Swt menurunkan wabah penyakit, sehingga banyak orang mati termasuk
beberapa pasangan pengantin. Maka sejak itu, a kaum jahiliah tidak mau
melangsungkan pernikahan pada bulan Syawal.
Khurafat itu didobrak oleh Islam. Rasulullah Saw menunjukkan sendiri bahwa bulan
Syawal baik untuk menikah. Siti Aisyah menegaskan: Rasulullah SAW menikahi
saya pada bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada
bulan Syawal, maka siapakah dari isteri beliau yang lebih beruntung daripada
saya?. Selain dengan Siti Aisyah, Rasul juga menikahi Ummu Salamah juga pada
bulan Syawal.
Menurut Imam An-Nawawi, hadits tersebut berisi anjuran menikah pada bulan
Syawal. Aisyah bermaksud, dengan ucapannya ini, untuk menolak tradisi jahiliah
dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.
Bulan Peningkatan
Inilah keistimewaan bulan Syawal yang paling utama. Syawal adalah bulan
peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah. Syawal sendiri, secara harfiyah,
artinya peningkatan, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil training selama
bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya
pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke watak semula yang
jauh dari Islam. Naudzubillah.
Bulan Pembuktian Takwa
Inilah makna terpenting bulan Syawal. Setelah Ramadhan berlalu, pada bulan
Syawal-lah pembuktian berhasil-tidaknya ibadah Ramadhan, utamanya puasa,
yang bertujuan meraih derajat takwa.
Jika tujuan itu tercapai, sudah tentu seorang Muslim menjadi lebih baik
kehidupannya, lebih saleh perbuatannya, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi
sesama, lebih khusyu ibadahnya, dan seterusnya. Paling tidak, semangat
beribadah dan dakwah tidak menurun setelah Ramadhan. Wallahu alam.

doa penutup isi khutbah

KHUTBAH KEDUA
,

. .

Anda mungkin juga menyukai