Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Routing Static Route

Oleh:

Aldoni Adia 1102630/2011

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
A. Tujuan 1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer. 2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. 3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows. B. Alat dan Bahan 1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server) 2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih 3. Kabel jaringan 4. Switch C. Materi Teoritis 1. Pengertian Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke

jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing

terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

2. Routing Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Default Gateway 2. Static Route Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut :

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :

Berikut penjelasan entri pada tabel: 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan

dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik. 192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1. 192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1. 224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain). Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan topologi jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi. Membuat Tabel Routing Static Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut : route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway] Route menerima empat option : add menambahkan route ke tabel delete menghapus route dari tabel change mengubah routing pada entri tabel print mencetak tabel routing

Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan. Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B. Pada Router A, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 Pada Router B, tambahkan static route :

C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 D. Kerja Praktek Routing dengan Default Gateway Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan : 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed) 2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP) 3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas. 5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada

Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing and Remote Access

b. Klik Next dan pilih Custom Configuration

c. Klik next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang biasa kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu.

d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router.

e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Routing and Remote Access, dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure and Enable Routing and Remote Access

f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau.

6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas.

7. Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah : C:> route print Amati informasi yang ditampilkan! 8. Lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host ke host yang lain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.1) ke Host 4 (192.168.2.3) dapat dilakukan dengan cara : C:> tracert 192.168.2.3 9. Amati informasi yang ditampilkan, dan lakukan hal yang sama untuk setiap host. E. Hasil

2 buah computer dihubungkan melalui switch dan kemudian dihubungkan dengan PC router dan kita sebut sebagai LAN A, kemudian 2 buah computer lainnya yang terhubung dengan switch dan switch dihubungkan dengan PC router dan kita sebut LAN B, pada PC router terdapat 2 buah LAN, yaitu LAN A dan LAN B, konfigurasi alamat ip untuk masingmasing PC sebagai berikut :

LAN A LAN B

192.168.1.1 192.168.2.1

IP PC yang berada pada LAN A

PC Pc1 (my pc) Pc2

Ip Address 192.168.1.2 192.168.1.3

IP PC yang berada pada LAN B

PC Pc3 Pc4

Ip Address 192.168.2.2 192.168.2.3

Setelah semua terkoneksi lakukan ping ke pada LAN dan kepada PC yang terhubung ke LAN : Ping ke PC router lan A

Ping ke PC1 di LAN A (PC saya)

Ping ke PC2 LAN A

Ping ke LAN B

Ping ke PC3 di LAN B

Ping ke PC4 di LAN B

Route print

Tracert ( untuk melihat rute yang dilalui untuk meneruskan paket data dari satu host ke host yang lain. Contoh dari PC2(c-ull) tracert ke PC1 (aldoni adia) dalam 1 LAN

Tracert ke PC4 di LAN B(dari PC2 ke PC4)

Anda mungkin juga menyukai