Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN GELOMBANG KEJUT SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN NON-OPERATIF

Disusun oleh: Anthony Christanto Mitzi 10-2009-180 10-2009-157

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA 2011

ABSTRAK

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit tidak menular yang menjadi problema utama kesehatan di negara-negara maju. Prevalensi penyakit ini cenderung meningkat di Indonesia, dan merupakan penyakit penyebab kematian ke-3 terbesar di Indonesia. Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor, sehingga pencegahannya sulit dilakukan pada era industri ini. Berbagai intervensi medis berupa operasi, intervensi farmakologik, maupun terapi tradisional lainnya telah berkembang sedemikian jauh sehingga penanganan penyakit ini sangat beragam macamnya. Terapi-terapi yang hingga kini dipercaya sangat efektif dalam mencegah kerusakan otot jantung lebih lanjut akibat iskemia memiliki prinsip yang sama, yakni memulihkan aliran darah ke situs yang mengalami iskemia. Terapi ini mencakup terapi farmakologik, yakni obat-obatan peluruh thrombus, atau terapi revaskularisasi dimulai dari yang sedikit invasif seperti PCI (Percutaneous Coronary Intervention), Pemasangan stent, serta yang invasif seperti operasi CABG (Coronary Artery Bypass Graft) yang memaksa pasien menjalani operasi jantung terbuka (Open Heart Surgery).

Tindakan operatif diatas, meski sudah berkembang pesat, masih menyisakan berbagai masalah di masa yang akan datang pasca operasi, seperti timbulnya sklerosis ulang (resklerosis) pada situs yang mengalami dilatasi. Masalah ini bisa menimbulkan angina kambuhan yang timbul beberapa tahun pasca operasi, dan membuat pasien kembali harus menjalani terapi yang telah dijalaninya sebelumnya. Dengan diketemukannya mesin bypass kardiopulmoner (Cardiopulmonary Bypass) memang kontraindikasi bagi operasi jantung terbuka semakin sedikit jumlahnya. Operasi jantung bisa lebih leluasa dilakukan dan resikonya pun semakin menipis. Bagaimanapun, pada beberapa kontraindikasi seperti umur, kondisi tubuh pasien yang terlalu lemah untuk menjalani operasi, Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus dan penyakit kongenital lainnya, Kelainan katup jantung, aneurisma dan

penyakit haematologi, merupakan berbagai kondisi dimana operasi tidak bisa dilakukan.

Penelitian terbaru menemukan bahwa ada kecenderungan yang unik dari endotel pembuluh darah yang akan menghasilkan Endothelial Nitric Oxide Synthase (eNOS) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) yang merupakan faktor-faktor angiogenesis, ketika pembuluh darah tersebut dipaparkan dengan gelombang kejut dengan frekuesi tertentu. Fakta ini memunculkan spekulasi baru berkaitan dengan mesin gelombang kejut yang banyak digunakan sebagai terapi litotripsi pada pasien dengan batu pada traktus urogenital, yakni ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy). Pengembangan mesin gelombang kejut yang khusus untuk jantung akhirnya membuahkan hasil lewat diketemukannya ESMR (Extracorporeal Shockwave Myocardial Revascularization) dan riset yang mendukungnya di Institut Kardiologi Essen, Jerman, pada tahun 2007.

Anda mungkin juga menyukai