Anda di halaman 1dari 4

C.

Tahap Keputusan Matriks QSPM Pada tahap alternatif strategi telah didapat beberapa pilihan strategi yang bisa dipilih, pilihan ini berasal dari analisis Matriks SWOT dan analisis Matriks IE. Alternatif strategi tersebut yaitu: No 1 Jenis Matriks Matriks SWOT Matriks IE Strategi Rekomendasi Strategi Pengembangan Produk Strategi Pengembangan Pasar Strategi Penetrasi Pasar 2 Strategi Pengembangan Pasar Strategi Penetrasi Pasar

Untuk mengevaluasi dan memilih alternatif strategi yang terbaik dan dapat diterapkan oleh KWSU BAM, agar lebih objektif maka menggunakan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix), yang merupakan suatu Matriks Evaluasi Kerja. Matriks ini menentukan daya tarik relatif dari masing-masing strategi yang selanjutnya memberikan dasar objektif untuk dapat memilih salah satu atau beberapa strategi. Dari hasil snalisis yang telah dilakukan alternatif strategi yang dapat dipilih perusahaan yaitu pengembangan produk, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Ketiga strategi ini dipilih karena dianggap paling mungkin dilaksanakan oleh perusahaan dan sesuai dengan hasil analisis Matriks SWOT dan analisis Matriks EI. Alternatif Strategi Pengembangan Pengembangan Pasar Produk AS 4 3 2 3 4 3 TAS 0,24 0,48 0,3 0,18 0,28 0,15 AS 2 4 2 4 4 2 TAS 0,12 0,64 0,3 0,24 0,28 0,1

Critical Success Kekuatan (Strength) 1.Merupakan salah satu koperasi yang mendapat sertifikat koperasi berkualitas 2.Pinjaman tunai 4SW dan barang ISW untuk mendiferensikan diri dan untuk menarik 3.Adanya penemuan rutin dan diklat bagi pengelola dan anggota koperasi 4.Berbasis produksi dalam sektor riil 5.Tingkat kredit macet sangat rendah karena menggunakan sistem tanggung renteng 6.Anggota sekaligus sebagai konsumen memperoleh Sisa Hasil Usaha Kelemahan (Weakness) 1.Terbatasnya tempat parkir dan ruang tunggu sehingga pelayanan kurang maksimal 2.Terbatasnya modal koperasi sehingga pelayanan kepada anggota kurang maksimal 3.Kegiatan pemasaran yang belum optimal 4.Sumber daya manusia yang masih terbatas 5.Pemanfaatan media internet yang belum

Bobot

Penetrasi Pasar AS TAS 0,18 0,64 0,6 0,18 0,28 0,15

0,06 0,16 0,15 0,06 0,07 0,05

3 4 4 3 4 3

0,05 0,1 0,12 0,07 0,05

3 3 2 1

0,3 0,36 0,14 0,05

2 2 2 2

0,2 0,24 0,14 0,1

2 1 1 1

0,2 0,12 0,07 0,05

optimal 6.Terbatasnya bidang usaha yang bisa dibiayai KWSU BAM Peluang (Opportunity) 1.Pertumbuhan pada segmen mikro, kecil, dan menengah masih luas 2.Pangsa pasar serta minat dan kepercayaan masyarakat pada koperasi semakin meningkat 3.Kerjasama dengan lembaga pendidikan, perkumpulan wanita, dan koperasi lain 4.Dukungan pemerintah melalui program stimulus yang diberikan kepada koperasi 5.Pendapatan perkapita masyarakat naik 6.Asas koperasi selaras dengan kepibadian bangsa indonesia 7.Jumlah konsumen yang merupakan anggota KWSU BAM adalah besar Ancaman (Treath) 1.Pandangan yang menganggap bahwa koperasi hanya sebagai tempat meminjam uang 2.Tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang koperasi masih rendah 3.Isu-isu penyalahgunaan wewenang oleh pengurus koperasi untuk kepentingan pribadi 4.Lembaga keuangan lain mulai masuk ke pasar ritail 5.Paham individualitasme yang bertentangan dengan asas koperasi 6.Kondisi politik yang tidak stabil Jumlah Total Nilai Daya Tarik 0,06 1 0,06 2 0,12 2 0,12

0,11 0,12 0,08 0,08 0,08 0,05 0,07

4 4 4 3 3 2 2

0,44 0,48 0,32 0,24 0,24 0,1 0,14

3 4 4 3 3 3 3

0,33 0,48 0,32 0,24 0,24 0,15 0,21

4 4 3 3 4 2 3

0,44 0,48 0,24 0,24 0,32 0,1 0,21

0,12 0,11 0,04 0,07 0,06 0,01 -

3 3 2 2 -

0,36 0,33 0,08 0,14 5,18

2 2 2 1 -

0,24 0,22 0,08 0,07 5,01

3 3 1 1 -

0,36 0,33 0,04 0,07 5,07

Keterangan : AS (Attractive Score) adalah kemenarikan atau daya tarik relatif penerapan dari masingmasing strategi dilihat dari faktor yang ada. Cangkupan nilai AS (Attractive Score) 1 = Tidak Menarik 2 = Agak Menarik 3 = Cukup Menarik 4 = Sangat Menarik TAS (Total Attractive Score ) diperoleh dari hasil perkalian bobot dengan AS (Attractive)

Berikut adalah hasil dari analisis Matriks QSPM : 1. Pada Matriks QSPM, Critical Success Factor berasal dari Critical Succsess Factor dalam Matriks EFE dan IFE. Pemilihan alternatif strategi dilakukan secara kualitatif dengan mempertimbangkan hasil analisis Matriks EFE, IFE, SWOT, dan IE. 2. Nilai Bobot sama dengan yang ada di Matriks EFE dan IFE 3. Nilai Asdiperoleh dengan mempertimbangkan pengaruh yang diberikan oleh Critical Success Factor baik eksternal maupun internal terhadap alternatif strategi yang ditwarkan. Mempertimbangkan hasil analisis kualitatif berdasarkan hasil wawancara dengan pihak KWSU BAM dan didukung dari data-data sekunder 4. Jika Critical Success Factor tidak mempunyai pengaruh atas alternatif strategi yang dibuat, maka diberi garis (-). Apabila salah satu alternatif strategi diisi garis (-), maka alternatif strategi yang lain harus diisi dengan garis (+). 5. Alternatif strategi yang dapat digunakan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya adalah pengembangan produk, perkembangan pasar, dan penetrasi pasar. Alternatif pasar strategi yang memiliki total nilai TAS paling tinggi akan derekomendaikan sebagai strategi yang dipilih untuk diimplementasikan. Dilihat dari hasil analisis QSPM. Jumlah TAS pada Penetrasi Pasar yaitu 5,81, jumlah TAS pada Pengembangan Pasar 5,01, dan jumlah pada Pengembangan Produk 5,07. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi yang sesuai untuk KWSU BAM saat ini adalh Strategi Penetrasi Pasar karena memiliki jumlah TAS tertinggi, yaitu 5,81. Strategi Penetrasi Pasar ini bisa diturunkan menjadi strategi-strategi yang bersifat lebih spesifik dan aplikatif. Strategi-strategi ini bisa dilihat pada tabel analisis SWOT. Strategi-strategi yang dapat dilakukan diantaranya adalah : Melakukan promosi kepada masyarakat yang sudah mulai tertarik dengan koperasi. Meningkatkan permodalan untuk mendanai sektor riil baru. Miningkatkan simpanan dari masyarakat potensial dengan bantuan aliansi. Mensosialisasikan manfaat berkoperasi/bekerjasama pada masyarakat. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasi untuk menumpuk modal sendiri dan modal dari pihak ketiga. Membuka toko retail yang menjual kebutuhan pokok untuk mendekatkan koperasi kepada masyarakat. Bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau perusahaan melalui layanan simpan-pinjam Memasarkan produk-produk di bawah lisensi KWSU BAM secara intens kepada masyarakat. Membangun budaya yang menjadi ciri khas KWSU BAM. Memetakan kebutuhan pokok anggota yang dapat disediakan dan dipenuhi koperasi melalui layanan delivery order. Lebih mengoptimalkan pertemuan rutin dalam rangka saling tukar informasi mengenai peluang potensi usaha, pengalaman, dan skill anggota yang dapat disalurkan dalam koperasi. Bekerjasama dengan koperasi lain dalam hal informasi mengenai peluang/potensi usaha, pengalaman dan kompetensi koperasi yang dapat dishare bersama dalam rangka memasyarakatkan koperasi. Bekerjasama dengan lembaga keuangan lain untuk mengatasi keterbatasan modal dalam pembiayaan usaha anggota yang potensial.

Anda mungkin juga menyukai