Anda di halaman 1dari 23

ISSN 0215 - 8250

LESSON STUDY (SUATU STRATEGI

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU) I Wayan Sadia Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha Jln. Udayana Singaraja ABSTRAK Artikel ini bertujuan mengkaji strategi peningkatan profesionalisme guru melalui suatu mekanisme in-service training yang lebih berfokus pada

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

upaya pemberdayaan guru sesuai dengan kapasitas serta permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing guru yang disebut lesson study. Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dipilih dan diimplementasikan dalam rangka peningkatan profesionalisme guru karena lesson study merupakan suatu cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas mengingat pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil sharing pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru. Tahapan pelaksanaan lesson study ada enam, yaitu : (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi dan penyempurnaan. Keenam tahapan tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus plan-do-see (reflection). Melalui lesson study diharapkan terjadi peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran, serta pengembangan pembelajaran yang demokratis berbasis paradigma konstruktivisme. Kata kunci : lesson study, profesionalisme guru ABSTRACT This article aimed at discussing the strategy for improving the teachers profesionalism through a mechanism of in-service training, fokusing on an attempt to empower the teachers according to their capacity and the problem faced by the teacher which was called lesson study. Lesson study is a model to improve the teachers profesionalism through and teaching analysis collaborative continuous based on colleagueship principles and mutual learning to build community learning. Lesson study was chosen and implemented to improve teachers profesionalism because it was considered as an effective strategy to improve teaching and learning

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

quality in the classroom.This was also due to the fact that lesson study was developed and conducted under a shared profesionalism knowledge based on best practices and learning outcomes. There are six steps in conducting lesson study, such as (1) to form a group of lesson study, (2) to determine the focus of study, (3) to plan research lesson, (4) to conduct and observe teaching and learning activities, (5) to analyze and discuss observation results, and (6) to make a reflection and revision. All of those six steps were conducted in the form of plan-do-see (reflection) cycle. Through lesson study, it was hoped that the teachers competency and profesionalism, quality of learning process, and learning outcomes improved, and democratic teaching and learning based on constructism paradigm developed consequently. Key words : lesson study, teachers profesionalism

1. Pendahuluan Dalam era globalisasi dewasa ini, tantangan peningkatan mutu dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat ditawar lagi. Pesatnya perkembangan IPTEKS dan tekanan globalisasi yang menghapuskan tapal batas antarnegara, mempersyaratkan setiap bangsa untuk mengerahkan pikiran dan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya untuk bisa bertahan dalam perebutan pemanfaatan kesempatan dalam berbagai sisi kehidupan. Ini berarti perlu adanya peningkatan sikap kompetitif secara sistematik dan berkelanjutan suber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan dewasa ini harus diarahkan pada peningkatan daya saing bangsa agar mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika pendidikan di sekolah diarahkan tidak semata-mata pada penguasaan dan pemahaman konsep-konsep ilmiah,

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

tetapi juga pada peningkatan kemampuan dan keterampilan beripikir siswa, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu keterampilan berpikir kristis (critical thinking skills), dan berpikir kreatif. Artinya, guru perlu mengajarkan siswanya untuk belajar berpikir (teaching of thinking). Hasil survei internasional menunjukkan bahwa mutu SDM Indonesia dewasa ini masih relatif rendah, yaitu menempati peringkat 110 di dunia, dan bahkan di Asean pun Indonesia ketinggalan dari negaranegara tetangga, seperti Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand, Philipina, dan Vietnam. Rendahnya mutu SDM Indonesia mencerminkan rendahnya mutu pendidikan. Ada anggapan yang keliru dari masyarakat yang memandang bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur dari hasil tes atau ujian. Masyarakat beranggapan bahwa, jika nilai ujian nasional (UN) anaknya baik, maka para guru sudah berhasil mendidik anak-anaknya. Hal ini mendorong para orang tua siswa untuk menitipkan anaknya pada lembaga bimbingan belajar yang melalukan latihan menjawab soal-soal UN atau SPMB. Rendahnya mutu pendidikan yang tercermin pada rendahnya mutu SDM disebabkan oleh kurangnya perhatian guru terhadap kualitas proses pembelajaran. Umumnya pembelajaran yang berlangsung di kelas dalam bentuk komunikasi satu arah, guru lebih banyak berceramah dan siswa mendengarkan. Guru beranggapan bahwa tugasnya hanya mentransfer pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa dengan target tersampaikannya topik-topik yang tertuang dalam kurikulum kepada siswa. Guru pada umumnya kurang memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi, berargumen secara ilmiah, dan tidak membimbing para siswanya untuk menuju hidup mandiri. Pembelajaran yang disajikan guru kurang

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir. Oleh karena itu, perbaikan mutu pendidikan harus diawali dengan perbaikan proses pembelajaran. Paradigma yang hanya mementingkan hasil tes atau ujian harus segera diubah menjadi penekanan pada proses pembelajaran, sedangkan hasil ujian atau tes merupakan dampak dari proses pembelajaran yang benar dan berkualitas. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah dan DPR telah mengesahkan UU RI No. 14 Th. 2005 tentang guru dan dosen. Undang-undang tersebut menuntut penyesuaian peyelenggaraan pendidikan dan pembinaan guru agar guru menjadi profesional. Guru dituntut untuk menuhi standar minimal seorang profesional yaitu memiliki kualifikasi akademik S1 atau D4 (pasal 9), dan memiliki sertifikat pendidik (pasal 10). Agar seorang guru menjadi profesional, guru harus memiliki kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Kompetesni pedagogi, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran, meliputi (1) memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, dan intelektual, (2) memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam kontks kebhinekaan budaya, (3) memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik, (4) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, (5) menguasai teori dan prinsip-prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik, (6) mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, (7) merancang pembelajaran yang mendidik; (8) melaksanakan pembelajaran yang mendidik, dan (9) mengevaluasi proses dan hasil belajar.

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

Kompentsi profesional, yaitu kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Kompetensi profesional meliputi (1) menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya, (2) menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi, (3) menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (4) mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi, dan (5) meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Kompetensi kepribadian, yaitu memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian mencakup (1) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulai dan sebagai telaan bagi peserta didik dan mayarakat, (3) mengevaluasi kinerja sendiri, dan (4) mengembangkan diri secara berkelanjutan. Kopetensi sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi secara efektif denga peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. Dengan kompetensi sosial ini, guru diharapkan dapat (1) berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat, (2) berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat, (3) berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global, dan (4) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk beromunikasi dan pengembangan diri. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya peningkatan mutu guru melalui penataran dan atau pelatihan. Namun upaya pemerintah ini kurang

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan mutu guru. Kurang berhasilnya upaya peningkatan mutu guru melalui penataran dan atau pelatihan disebabkan oleh dua hal pokok, yaitu (1) penataran dan pelatihan yang dilakukan tidak berbasis pada permasalahan nyata di kelas, dan (2) hasil penataran dan pelatihan hanya menjadi pengetahuan saja, tidak diterapkan secara berkelanjutan di dalam kelas. Setelah selesai penataran dan/pelatihan, guru kembali mengajar dengan pola atau strategi sebelumnya. Dalam upaya mengatasi kelemahan model penataran dan/atau pelatihan konvensional yang kurang memberi tekanan pada pasca pelatihan, maka lesson study merupakan salah strategi yang dipandang efektif untuk meningkatkan mutu guru. Lesson study merupakan model atau strategi inservice training yang lebih berfokus pada upaya pemberdayaan guru sesuai dengan kapasitas serta permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing guru. Sehubungan dengan hal itu, maka artikel ini akan membahas apa, mengapa, dan bagaimana lesson study. 2. Pembahasan 2.1 Pengertian Lesson Study Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar (Sumar Hendayana, dkk: 2006). Lesson study merupakan pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang profesional serta menopang guru menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Lesson study bukan merupakan suatu metode atau strategi

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

pebelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan berbagai metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru. Lesson study dapat diartikan sebagai program in-service training guru yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Lesson study dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memahami siswa dengan lebih baik dan dilakukan secara bersama-sama dengan guru lain (Rahayu, 2005). Lesson study merupakan strategi pengembangan profesionalisme guru. Melalui aktivitas lesson study, pembelajaran dikembangkan secara bersama-sama dengan menentukan salah satu guru untuk melaksanakan pembelajaran tersebut, sedangkan guru lainnya mengamati aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan, guru berkumpul kembali dan melakukan diskusi tentang pembelajaran yang telah berlangsung, merevisi dan menyusun program pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil diskusi. Lesson study memberi dorongan kepada guru untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat tentang bagaimana mengembangkan dan memperbaiki pembelajaran di kelas. Melalui lesson study guru akan terbantu dalam hal (1) mengembangkan pemikiran kritis tentang belajar dan mengajar di kelas, (2) merancang program pembelajaran (RPP) yang berkualitas, (3) mengobsevasi bagaimana siswa berpikir dan belajar serta melakukan tindakan yang cocok, (4) Mendiskusikan dan merefleksikan aktivitas pembelajaran, dan (5) mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkna praktek pembelajaran Dalam lesson study para guru bekerjasama dalam hal (1) memformulasi tujuan pembelajaran dan pengembangan jangka panjang, (2)

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

secara kolaboratif merancang suatu research lesson, (3) melaksanakan pembelajaran dengan menugaskan seorang guru untuk mengajar dan yang anggota tim yang lain melakukan observasi untuk mengumpulkan data tentang kejadian belajar di kelas, (4) mendiskusikan kejadian-kejadian belajar yang telah diobservasi selama proses pembelajaran, menggunakan informasi itu untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, dan (5) mengimplementasikan program pembelajaran yang telah direvisi pada kelas lain, dan jika perlu mengkaji dan memperbaiki kembali program pembelajaran tersebut. Lesson study dapat digambarkan sebagai suatu siklus kegiatan kelompok guru yang bekerja bersama dalam menetukan tujuan pembelajaran, melakukan research lesson dan secara berkolaborasi mengamati, mendiskusikan dan memperbaiki pembelajaran tersebut (Lewis, 2002). Siklus lesson study digambarkan sebagai berikut.
2. Research Lesson Salah serang guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan desain yang tela disusun, sedangkan guru yang lain mengamati dan mengum-pulkan data tentang belajar siswa, pola berpikir siswa, perilaku siswa, penguasaan terhadap pengetahuan dan keterampilan, miskonsepsi, motivasi belajar, dan lainnya.

4. Consolidation of Learning Menulis laporan yang mencakup perencanaan pembelajaran, data siswa hasil pengamatan, dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Jika diperlukan guru memperbaiki dan mengulang kembali pmbelajaran 1. Goal-Setting and Planning Mengidentifikasi tujuan belajar siswa dan pengem-bangan jangka panjang. Merecanakan desain pembela-jaran yang meliputi research lesson yang diamati secara kolaborasi. 3. Lesson Discussion Menganalisis data yang dikumpulkan dapa saat research lesson secara berasama-sama

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

10

Gambar 01 : Siklus Lesson Study Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lesson study pada hakikatnya merupakan pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang profesional serta mensuport guru menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Secara diagram, gambaran umum tentang lesson study dapat dilukiskan sebagai berikut.
Gambaran Umum Lesson Study Mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan perkem-bangan siswa, dan meren-canakan lesson study berdasarkan tujuan tersebut Observasi lesson study yang berfokus pada pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa dan perkem-bangannya. Menggunakan data hasil observasi untuk melakukan refleksi tentang pembe-lajaran secara mendalam dan lebih luas. Jika diperlukan, melakukan perencanaan ulang dengan topic yang sama untuk melakukan lesson study pada kelas yang berbeda Tujuan Utama

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

11

Meningkatnya pengetahuan tentang materi ajar Meningkatnya pengetahuan tentang strategi pembelajaran Meningkatnya kemampuan mengobservasi aktivitas belajar siswa Semakin kuatnya hubungan kolegalitas Semakin kuatnya hubungan antara pelaksanaan pembe-lajaran sehari-hari dengan tujuan jangka panjang yang harus dicapai Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran Meningkatnya motivasi Gambaran Umum Lesson Study Mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan perkem-bangan siswa, dan meren-canakan lesson study berdasarkan tujuan tersebut Observasi lesson study yang berfokus pada pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa dan perkem-bangannya. Menggunakan data hasil observasi untuk melakukan refleksi tentang pembe-lajaran secara mendalam dan lebih luas. Jika diperlukan, melakukan perencanaan ulang dengan topic yang sama untuk melakukan lesson study pada kelas yang berbeda

Perbaikan/ peningkatan kualitas pembela-jaran

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

12

Gambar 02 : Gambaran Umum Lesson Study (Sumar Hendayana, 2006: 39)

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

13

2.2 Mengapa Lesson Study Lesson study dipilih dan diimplementasikan dalam rangka peningkatan profesionalisme guru karena empat alasan utama. Pertama, lesson study merupakan suatu cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas, dengan alasan (1) pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil sharing pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru; (2) penekanan mendasar suatu lesson study adalah para siswa memiliki kualitas belajar yang baik; (3) tujuan pembelajaran digunakan sebagai fokus dan titik perhatian utama dalam pembelajaran di kelas; (4) berdasarkan pengalaman real di kelas, lesson study mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran; dan (5) lesson study akan menempatkan peran para guru sebagai peneliti pembelajaran (Lewis, 2002). Kedua, lesson study yang didesain dengan baik akan menghasilkan guru yang prefesional dan inovatif. Dengan melaksanakan lesson study para guru dapat (1) menentukan tujuan, satuan pelajaran (unit lesson), dan mata pelajaran yang efektif, (2) mengkaji dan meningkatkan pelajaran yang bermanfaat bagi siswa, (3) memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru, ( 4) menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai para siswa, (5) merencanakan pelajaran secara kolaboratif, (6) mengkaji secara teliti belajar dan perilaku siswa, (7) mengembangkan pengetahuan tentang pembelajaran yang dapat diandalkan, (8) melakukan refleksi terhadap pengajaran yang dilaksnakannya berdasarkan pandangan siswa dan koleganya (Karim, Muchtar A, 2006).

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

14

Ketiga, lesson study memiliki beberapa manfaat, antara lain: (1) mereduksi isolasi guru, (2) membantu guru untuk mengobservasi dan memberi kritik terhadap suatu pembelajaran, (3) memperdalam pemahaman guru terhadap isi (content) dan sekuen atau urutan materi pelajaran, (4) memberi wahana bagi guru untuk memfokuskan pada bantuan belajar bagi siswa, dan (5) meningkatkan kolaborasi dan respek guru satu dengan lainnya. Keempat, lesson study memiliki beberapa keistimewaan, antara lain (1) lesson study mendorong para guru untuk belajar sepanjang hayat dalam upaya meningkatkan profesionalismenya, (2) lesson study dirancang secara kolaboratif dalam kurun waktu tertentu melalui suatu studi yang intensif terhadap materi ajar, karakteristik siswa, dan strategi pembelajaran, (3) lesson study menawarkan suatu proses dalam menumbuhkembnagkan motivasi belajar siswa, (4) lesson study memberi dorongan untuk memberi fokus pada berpikir siswa melalui observasi kela, (5) lesson study memicu terjadinya refleksi berbasis pada data observasi di kelas, dan (6) lesson study memunculkan perpektif baru tentang belajar dan mengajar. Interaksi yang dikembangkan dalam suatu diskusi akan sangat berperan dalam proses berkembangnya pengetahuan pada diri seseorang. Lesson study sebagai suatu kegiatan yang yang diawali dengan pengembangan perencanaan pembelajaran secara kolaboratif, pelaksanaan proses pembelajaran yang dilangsungkan secara terbuka dengan melibatkan sejumlah observer, dan ditindaklanjuti dengan diskusi dan refleksi pasca pembelajaran, merupakan suatu kegitan yang sangat potensial untuk menciptakan suasana interaksi yang kondusif antar berbagai pihak yaitu guru, dosen, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan lain

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

15

sebagainya. Melalui interaksi yang terjadi dalam berbagai tahapan kegiatan lesson study akan sangat dimungkinkan terjadinya tukar gagasan (sharing) pengetahuan. Dengan berkembangnya pengetahuan secara konstruktif berbasis pada data observasi yang objektif di kelas, masing-masing pihak akan memperoleh input dan umpan balik, dan juga akan sangat mungkin dapat memunculkan berbagai inovasi pembelajaran. Persiapan lesson study dapat melibatkan banyak pihak misalnya, kelompok guru bidang studi dalam satu sekolah, kelompok guru lintas bidang dalam satu sekolah, kelompok guru sebidang dalam MGMP, dan sebagainya. Dengan demikian rencana pembelajaran yang disusun bersama diharapkan kualitasnya akan lebih baik dibandingkan dengan rencana pembelajarn yang disusun secara individual. Keterlibatan berbagai pihak dalam pengembangan program pembelajaran sangat memungkinkan terjadinya sharing pendapat, pengalaman, dan pengetahuan secara konstruktif. Persiapan lesson study meliputi beberapa kegiatan, antara lain indentifikasi masalah pembelajaran, analisis masalah pembelajaran dari aspek materi ajar, serta alternatif strategi pembelajaran yang mungkin diterapkan, dan penyusunan rencana pembelajaran. Pada tahap ini, para guru berkolaborasi melakukan analisis terhadap pembelajaran yang biasa dilakukan untuk topik tertentu, mendiskusikan cara-cara yang mungkin untuk mengatasi masalah pembelajaran, memilih alternatif yang terbaik yang akan diuji-cobakan, menyiapkan teaching material serta merancang strategi pembelajaran yang inovatif untuk topik terpilih. Karena fokus diskusi meliputi materi ajar, teaching material, strategi pembelajaran yang inovatif, pihak-pihak yang terlibat dalam diskusi akan berkontribusi sesuai

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

16

dengan kemampuan dan pengalamannya. Dengan demikian, berarti terjadi sharing pengalaman dan pengetahuan secara konstruktif, sehingga wawasannya tentang masalah pembelajaran semakin berkembang. Ada beberapa persyaratan yang perlu disiapkan agar lesson study dapat dilaksanakan dengan baik, yakni (1) diperlukan semangat introspeksi diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah saya sudah melakukan tugas mendidik dengan baik, apakah saya sudah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, apakah saya telah mengidentifikasi dan mengenali miskonsepsi siswa, apakah saya sudah mengembangkan keterampilan berpikir siswa, apakah saya sudah dapat meminimalkan kesulitan belajar siswa, adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab secara jujur. Jawaban-jawaban tersebut akan memberi dorongan untuk mencari cara gunba menyempurnakan kekurangan-kekurangan atas jawaban tersebut; (2) diperlukan keberanian membuka diri untuk dapat menerima kritik dan saran dari pihak lain dalam upaya meningkatkan kualitas diri; (3) diperlukan keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri; (4) diperlukan keberanian untuk mengakui dan menggunakan ide orang lain yang lebih baik; (5) diperlukan keberanian untuk memberi kritik dan masukan secara objektif kepada orang lain; dan (6) diperlukan komitmen pengelola sekolah, MGMP, Dinas Pendidikan, Perguruan Tinggi, Komite Sekolah, dan pemerhati pendidikan (Ridwan Joharmawan, 2006:2). 2.3 Tahapan Pelaksanaan Lesson Study Tahapan pelaksanaan lesson study terdiri atas enam tahapan, yaitu (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) persiapan, pelaksanaan pembelajaran

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

17

dan observasi kegiatan pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi dan penyempurnaan (Richardson, 2004). (1) Membentuk Group Lesson Study Ada empat kegiatan yang perlu dilakukan dalam membentuk group lesson study, yaitu (1) merekrut anggota kelompok yang bias terdiri atas guru satu bidang studi, satu tingkat kelas, pengawas, pemerhati pendidikan, dosen, (2) menyusun komitmen waktu khusus untuk pertemuan rutin, merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksi lesson study, (3) menyusun jadwal pertemuan, dan (4) menyetujui aturan kelompok. Anggota lelompok lesson study pada prinsipnya dapat direkrut dari guru, dosen, pemerhati pendidikan, pejabat dinas pendidikan, maupun pengawas. Yang penting adalah mereka memiliki komitmen, minat, dan kemauan untuk melakukan inovasi dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Setiap anggota kelompok lesson study harus memiliki komitmen agar mereka menyiapkan waktu secara khusus untuk mewujudkan atau mengimplementasikan lesson study. (2) Menentukan Fokus Kajian Pada tahapan ini ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu : (1) menyepakati tema, fokus, dan tujuan utama penelitian, (2) memilih mata pelajaran, dan (3) memilih topik pelajaran (unit lesson). Dalam pemilihan tema penelitian suatu lesson study ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu: kualitas aktual para siswa saat sekarang, kualitas ideal para siswa yang diinginkan di masa datang, dan adakah kesenjangan antara kualitas ideal dan kualitas aktual para siswa yang

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

18

menjadi sasaran lesson study. Kesenjangan inilah yang perlu diangkat menjadi bahan tema penelitian. Pemilihan mata pelajaran yang digunakan dalam lesson study ditentukan oleh anggota kelompok, dengan dasar pertimbangan (1) mata pelajaran apa yang dirasakan paling sulit oleh siswa, (2) mata pelajaran mana yang paling sulit diajarkan oleh guru, dan (3) mata pelajaran baru mana yang ingin dipahami secara lebih mendalam. Dalam penetapan topik pelajaran (unit lesson), aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan antara lain (1) topik-topik yang esensial dan strategis, (2) topik yang sulit bagi siswa, (3) topik yang sulit diajarkan guru, (4) topik yang tidak disukai siswa, dan (5) topik-topik yang siswanya banyak mengalami miskonsepsi. (3) Merencanakan Research Lesson Dalam rangka merencanakan research lesson, di samping dikaji aktivitas pembelajarn yang sedang berlangsung, perlu dikembangkan suatu rencana untuk memandu belajar. Rencana tersebut disiapkan untuk memandu pembelajaran, pengamatan, dan diskusi berkaitan dengan research lesson serta mengungkap temuan yang muncul selama lesson study berlangsung. Pertanyaan-pertanyaan pemandu dalam merencanakan research lesson adalah berikut ini. (1) Apa yang saat ini dipahami tentang topik ini (prior knowledge)?, (2) Apa yang diinginkan dari siswa untuk dipahami pada akhir pelajaran (scientific knowledge)?, (3) Apa rentetan pertanyaan atau pengalaman belajar yang akan mendorong siswa untuk berubah dari pemahaman awal menuju pemahaman yang diinginkan?, (4) Apa masalah dan miskonsepsi yang akan muncul? Bagaimana guru

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

19

menggunakan ide dan miskonsepsi siswa untuk meningkatkan pembelajaran tersebut?, (5) Apa bukti tentang belajar siswa, motivasi siswa, perilaku siswa serta bagaimana format pengumpulan datanya, dan (6) Apa yang menyebabkan proses pembelajaran ini mampu memotivasi dan bermakna bagi siswa? (Muhtar, A. Karim, 2006). Data yang dikumpulkan selama research lesson biasanya memuat bukti tentang belajar, motivasi, prior knowledge, miskonsepsi, keterampilan berpikir, dan iklim social. Satu hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan research lesson adalah ahli dari luar. Mereka bisa berasal dari guru atau peneliti yang memiliki pengetahuan tentang bidang studi dan metodologi pembelajarannya. Keterlibatan ahli dari luar akan lebih efektif jika keterlibatannya telah dimulai sejak awal kegiatan lesson study. Dengan keterlibatan ahli sejak awal, ahli tersebut memiliki kesempatan dalam membantu merancang pelajaran, memberi saran tentang sumber-sumber kurikulum, dan bertindak sebagai komentator terhadap research lesson. (4) Pelaksanaan Pembelajarn dan Observasi Kegiatan Pembelajaran Research lesson yang sudah direncanakan siap untuk dimplementasikan dan diobservasi. Guru anggota kelompok yang sudah ditunjuk dan disepakati untuk melaksanakan tugas mengajar lesson yang sudah disiapkan segera dapat melakukan tugasnya, sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati lesson tersebut. Pengamat akan mengumpulkan data yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung. Untuk mengumpulkan data dan mendokumentasikan research lesson dapat digunakan audiotape, videotape, handycam, kamera, karya siswa, dan

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

20

catatan observasi naratif. Peranan pengamat selama lesson study adalah mengumpulkan data dan bukan membantu siswa. Para siswa perlu diberitahu terlebih dahulu bahwa observer atau guru lain di kelas mereka hanya bertugas untuk mengkaji pembelajarn yang berlangsung dan bukan untuk membantu mereka dalam belajar. Setiap pengamat diberi tugas dan tanggungjawab masing-masing. (5) Mendiskusikan dan Menganalisis Hasil Observasi Research lesson yang sudah diimplementasikan perlu didiskusikan dan dianalisis. Hasil diskusi dan analisis tersebut dapat dijadikan sebagi bahan masukan untuk perbaikan atau revisi research lesson, sehingga research lesson menjadi lebih sempurna. Diskusi dan analisis tentang research lesson hendaknya memuat tentang (1) refleksi instruktur, (2) latar belakang anggota kelompok, (3) presentasi tentang data research lesson, (4) diskusi umum, dan (5) komentar dari pihak luar. Ada beberapa catatan dalam diskusi dan analisis, yaitu (1) guru yang mengajar research lesson agar diberi kesempatan yang pertama untuk mengemukakan kesulitan yang dialami dalam implementasi secara aktual di kelas, (2) pelajaran yang disajikan agar dipandang sebagai milik bersama group lesson study, (3) instruktur/kelompok guru yang menyusun rencana research lesson agar menjelaskan mengapa mereka menyusun rencana seperti itu, (4) diskusi harus difokuskan pada data/fenomena/fakta yang diamati dan dicatat oleh para pengamat, dan (5) diskusi dan analisis research lesson agar dilakukan segera pada hari yang sama setelah research lesson diimplementasikan. (6) Refleksi dan Penyempurnaan

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

21

Dalam merefleksikan lesson study, hal-hal yang perlu dilakukan adalah (1) mengkaji apa-apa yang sudah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana dan apa-apa yang masih perlu diperbaiki karena tida sesuai dengan renacana, (2) apa yang harus dikerjakan selanjutnya oleh kelompok lesson study?, (3) apakah anggota kelompok lesson study yang lain ingin menguji-cobakan pelajaran ini pada kelas mereka sendiri?, (4) apa yang berguna bagi anggota kelompok tentang lesson study yang telah dikerjakan bersama?, (5) apakah lesson study dapat membantu mengembangkan pengetahuan anggota kelompo tentang mata pelajaran serta pengetahuan tentang belajar dan perkembangan siswa?, (6) apakah tujuan lesson study menarik bagi semua anggota kelompok?, (7) apakah semua anggota kelompok merasa terlibat dan berguna dalam aktivita lesson study?, dan (8) apakah pihak luar (di luar anggota kelompok) merasa memperoleh informasi dan tergugah untuk terlibat? 3. Penutup Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pertama, lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study merupakan pendekatan yang komprehensif menuju pembelajaran yang profesional serta mendukung guru menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

22

Kedua, lesson study dipilih dan diimplementasikan dalam rangka peningkatan profesionalisme guru dengan alasan bahwa lesson study merupakan suatu cara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di kelas mengingat pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada hasil sharing pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktek dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan para guru. Melalui lesson study guru akan terbantu dalam hal (1) mengembangkan pemikiran kritis tentang belajar dan mengajar di kelas, (2) merancang program pembelajaran (RPP) yang berkualitas, (3) mengobservasi bagaimana siswa berpikir dan belajar serta melakukan tindakan yang cocok, (4) mendiskusikan dan merefleksikan aktivitas pembelajaran, dan (5) mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan praktek pembelajaran Ketiga, pelaksanaan lesson study terdiri atas enam tahapan, yaitu (1) membentuk group lesson study, (2) menentukan fokus kajian, (3) merencanakan research lesson, (4) pelaksanaan pembelajaran dan observasi kegiatan pembelajaran, (5) mendiskusikan dan menganalisis hasil observasi, dan (6) refleksi dan penyempurnaan. Keenam tahapan tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus plan-do-see (reflection). Melalui lesson study diharapkan terjadi peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan hasil belajar, dan membangun serta mengembangkan pembelajaran yang demokratis berbasis filosofi konstruktivisme. DAFTAR PUSTAKA

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

ISSN 0215 - 8250

23

Lewis, Catherine C. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia, PA: Research for Better Schools. Inc. Muchtar, A. Karim. 2006. Apa, Mengapa, dan Bagaimana Lesson Study. Makalah disajikan pada Pelatihan Lesson Study Untuk Mengingkatkan Kompetensi Guru Berprestasi dan Pengurus MGMP Bidang MIPA dan Bidang Studi lainnya Jenjang SMP/MTS dan SMA?MA Wilayah Indonesia Timur. Rahayu, Sri. 2005. Lesson Study Sebagai Model Pengembangan Profesi Guru dalam Upaya Meningkatkan Pembelajarn MIPA. Makalah disampaikan dalam seminar dan workshop Lesson Study di FMIPA UM, 21 Juni 2005 Richardson, J. 2004. Lesson Study. Teacher Learn How to Improve Instruction. National Staff Development Council (NSDC). Ridwan Joharmawan. 2006. Pengalaman Lesson Study di Malang. Makalah Pelatihan Lesson Study untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Berprestasi dan Pengurus MGMP Bidang MIPA dan Bidang Study Lainnya Jenjang SMP/MTs dan SMA/MA Wilayah Indonesia Timur. Sumar Hendayana, dkk. 2006. Lesson Study. Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik. UPI Press.

______Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXXI Mei 2008

Anda mungkin juga menyukai