Anda di halaman 1dari 29

PENGKONDISI SINYAL ANALOG

2.1 PENDAHULUAN
Bermacam-macam transduser yang diperlukan untuk mantransformasi
bermaca-macam variabel dinamik dalam sistem kontrol proses ke listrik analog
menghasilkan bermacam-macam karakteristik sinyal resultan. Pengkondisi sinyal
digunakan untuk mengkonversinya ke bentuk yang susuai dengan interface
dengan elemen-elemen yang lain dalam loop kontrol proses. Dalam bab ini
difokuskan pada konversi analog, dimana output dikondisikan pada sinyal analog.
2.2 PRINSIP-PRINSIP PENGKONDISI SINYAL ANALOG
Sebuah transduser mengukur suatu variabel dinamik dengan
mengkonversinya kedalam sinyal elektrik. Untuk mengembangkan transduser
seperti ini, banyak dipengaruhi oleh kondisi alam sehingga hanya ada beberapa
tipe yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai.
Efek pengkondisi sinyal sering dinyatakan dengan fungsi alihnya
transfer function!. Dengan istilah ini kita menghubungkan efek yang ditimbulkan
dengan sinyal input. "adi, sebuah amplifier sederhana mempunyai fungsi alih dari
beberapa konstanta yang, ketika dikalikan dengan tegangan input, memberikan
tegangan output.
2.2.1 Perubahan Level Sinyal
#etode paling sederhana dari pengkondisi sinyal adalah pengubahan level
sinyal. $ontoh yang paling umum adalah untuk penguatkan atau pelemahkan level
tegangan. Secara umum, aplikasi kontrol proses dihasilkan dalam variasi sinyal
frekuensi rendah secara lambat dimana amplifier respon d-c atau frekuensi rendah
bisa dipakai. Suatu faktor penting dalam pemilihan sebuah amplifier adalah
impedansi input yang amplifier ta%arkan kepada transduser atau elemen-elemen
lain yang men&adi input!.
2.2.2 Linieriai
'inierisasi bisa dihasilkan oleh sebuah amplifier yang gainnya sebuah
fungsi level tegangan untuk melinierkan semua variasi tegangan input ke tegangan
output. Sebuah contoh sering ter&adi pada sebuah transduser dimana outputnya
adalah eksponensial berkenaan dengan variabel dinamik. Pada (ambar ).* dapat
dilihat sebuah contoh yang dimaksud dimana tegangan transduser diasumsikan
eksponensial terhadap intensitas cahaya +. Bisa dituliskan sebagai
,
+
- ,
.
e
-/t0
)-*!
Dimana
,
+
- tegangan output pada intensitas +
,
.
- tegangan intensitas 1ero
/ - konstanta eksponensial
+ - intensitas cahaya
Untuk melinierkan sinyal ini digunakan amplifier yang outputnya bervariasi
secara logaritma terhadap input
,
2
- 3 ln,
+4
! )-)!
Dimana
,
2
- tegangan output amplifier
3 - konstanta kalibrasi
,
+4
- tegangan input amplifier - ,
+
5dalam Pers. )-*!6
Dengan substitusi Persamaan )-*! ke Persamaan )-)! dimana ,
+4
- ,
+
diperoleh
,
2
- 3 ln,
.
! 7 /3+ )-8!
(ambar ).* $ontoh sebuah output transduser nonlinier. Disini, intensitas cahaya diasumsikan
untuk menghasilkan tegangan output.
(ambar ).) Pengkondisi sinyal yang bagus menghasilkan tegangan output yang berubah secara
linier terhadap intensitas cahaya.
9utput amplifier berubah secara linier dengan intensitas tetapi dengan
offset 3 ln ,
.
dan faktor skala dari /3 seperti diperlihatkan pada (ambar ).).
Untuk mengeliminasi offset dan menyediakan kalibrasi yang diinginkan dari
tegangan versus intensitas dapat digunakan pengkondisi sinyal.
2.2.! K"nveri
Sering kali, pengkondisi sinyal digunakan untuk mengkonversi suatu tipe
variasi elektrik kepada tipe lainnya. Sehingga, satu kelas besar dari transduser-
transduser menyediakan perubahan tahanan dengan perubahan dalam variabe
dinamik. Dalam kasus ini, adalah perlu dibuat sebuah rangkaian untuk
mengkonversi perubahan tahanan ini baik kedalam sinyal tegangan maupun arus.
Secara umum ini dipenuhi oleh &embatan-&embatan bila perubahan sebagian
tahanan adalah kecil dan:atau dengan amplifier-amplifier yang gainnya berubah
terhadap tahanan.
2.2.# Pena$i %an Penyeuai I&$e%ani
Sering sinyal-sinyal gangguan dari daya yang besar muncul dalam
lingkungan industri, seperti sinyal-sinyal frekuensi saluran standar ;. <1 dan =..
<1. >ransien start motor &uga dapat mengakibatkan pulsa-pulsa dan sinyal-sinyal
yang tidak diperlukan lainnya dalam loop kontrol proses. Dalam banyak kasus,
perlu digunakan high pass, low pass dan notch filter untuk mengurangi sinyal-
sinyal yang tidak diinginkan dari loop. ?ilter seperti ini dapat dipenuhi oleh filter
pasif yang hanya menggunakan resistor, kapasitor, induktor, atau filter aktif,
menggunakan gain dan feedback.
Penyesuai impednsi adalah sebuah elemen penting dari pengkondisi sinyal
ketika impedansi internal transduser atau impedansi saluran dapat mengakibatkan
error dalam pengukuran variabel dinamik. Baik &aringan aktif maupun pasif &uga
dipakai untuk menghasilkan penyesuai seperti ini.
2.! RANGKAIAN 'E()A*AN DAN PO*ENSIO(E*ER
@angkaian &embatan terutama digunakan sebagai sebuah alat pengukur
perubahan tahanan yang akurat. @angkaian seperti ini terutama berguna bila
perubahan fraksional dalam impedansi sangat kecil. @angkaian potensiometerik
digunakan untuk mengukur tegangan dengan akurasi yang baik dan impedansi
sangat tinggi.
2.!.1 Ran+,aian 'e&ba-an
@angkaian &embatan adalah rangkaian pasif yang digunakan untuk
mengukur impedansi dengan teknik penyesuaian potensial. Dalam rangkaian ini,
seperangkat impedansi yang telah diketahui secara akurat diatur nilaianya dalam
hubungannya terhadap satu yang belum diketahui sampai suatu kondisi yang ada
dimana perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian adalah nol, yaitu
setimbang. 3ondisi ini menetapkan sebuah persamaan yang digunakan untuk
menemukan impedansi yang tidak diketahui berkenaan dengan nilai-nilai yang
diketahui.
"E#B2>24 A<E2>S>94E
@angkaian &embatan yang paling sederhana dan paling umum adalah
&embatan d-c Aheatstone seperti diperlihatkan pada (ambar ).8. @angkaian ini
digunakan dalam aplikasi pengkondisi sinyal dimana transduser mengubah
tahanan dengan perubahan variabel dinamik. Beberapa modifikasi dari &embatan
dasar ini &uga dipakai untuk aplikasi spesifik lainnya. Pada (ambar ).8 obyek
yang diberi label D adalah detektor setimbang yang digunakan untuk
membandingkan potensial titik a dan b dari rangkaian. Dalam aplikasi paling
modern detektor setimbang adalah amplifier diferensial impedansi input sangat
tinggi. Dalam beberapa kasus, (alvanometer yang sensitif dengan impedansi yang
relatif rendah bisa digunakan, khususnya untuk kalibrasi atau instrumen-
instrumen pengukuran tunggal.
Untuk analisis a%al kita, anggap impedansi detektor setimbang adalah tak
hingga, yaitu rangkaian terbuka.
(ambar )-8 "embatan d-c Aheatstone
Dalam kasus ini beda potensial, , antara titik a dan b, adalah
, - ,
a
7 ,
b
)-=!
Dimana
,
a
- potensial titik a terhadap c
,
b
- potensial titik b terhadap c
4ilai ,
a
dan ,
b
sekarang dapat dicari dengan memperhatikan bah%a ,
a
adalah
hanya tegangan sumber, ,, dibagi antara @
*
dan @
8
8 *
8
R R
VR
V
a
+

)-B!
Dengan cara yang sama ,
b
adalah tegangan yang terbagi diberikan oleh
= )
=
R R
VR
V
b
+

)-;!
Dimana
, - tegangan sumber &embatan
@*,@),@8,@= - resistor-resistor &embatan seperti diberikan oleh (ambar ).8.
"ika sekarang kita kombinasikan Persamaan )-=!, )-B!, )-;!, beda tegangan atau
offset tegangan, dapat ditulis
= )
=
8 *
8
R R
VR
R R
VR
V
+

+

)-C!
Setelah beberapa al&abar, pembaca dapat memperlihatkan bah%a persamaan ini
berkurang men&adi
! !.
= ) 8 *
= * 8 )
R R R R
R R R R
V V
+ +


)-D!
Persamaan )-D! memperlihatkan bagaimana beda potensial melalui detektor
adalah fungsi dari tegangan sumber dan nilai resistor. 3arena tampilan yang
berbeda dalam numerator Persamaan )-D!, &elas bah%a kombinasi khusus dari
resistor dapat ditemukan yang akan menghasilkan perbedaan nol dan tegangan nol
mele%ati detektor, yaitu, setimbang. "elas, kombinasi ini, dari pemeriksaan
Persamaan )-D!, adalah
@
8
@
)
- @
*
@
=
)-E!
Persamaan )-E! mengindikasikan bah%a kapan sa&a sebuah &embatan Aheatstone
dipasang dan resistor diatur untuk setimbang detektor, nilai-nilai resistor harus
memenuhi persamaan yang didindikasikan. >idak masalah &ika tegangan sumber
berubah, kondisi setimbang dipertahankan. Persamaan )-D! dan )-E!
menekankan aplikasi &embatan Aheatstone untuk aplikasi kontrol proses yang
menggunakan detektor impedansi input tinggi.
2.!.2 Ran+,aian P"-eni"&e-er
Pengukuran tegangan dalam kontrol proses sering kali harus dibuat pada
impedansi sangat tinggi dan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Banyak rangkaian
modern yang menggunakan divais aktif telah dikembangkan pada akhir-akhir ini
untuk melakukan pengukuran-pengukuran seperti ini. Selama bertahu-tahun
metode yang dapat diandalkan untuk pengukuran-pengukuran seperti ini, yang
akurat dan impedansi tinggi, hanya potensiometer. Pada dasarnya, rangkaian ini
adalah sebuah pembagi tegangan yang mengukur tegangan yang tidak diketahui
dengan mengatur yang telah diketahui, yaitu tegangan yang terbagi sampai
sesuai:cocok dengan yang diketahui. >eknik ini dapat difahami dari satu
pemeriksaan (ambar ).*.. Pembagi tegangan dikonstruksi oleh @
*
, @
)
dan @
secara seri yang dihubungkan ke tegangan sumber ker&a., ,
%
. @
)
adalah resistor
presisi dan tertentu, sedangkan @
*
adalah resistor yang presisi dan variabel linier.
@esistor kalibrasi @ adalah variabel yang nilai sebenarnya belum pernah
digunakan dalam perhitungan apa pun!, dan ,
%
adalah sumber yang mempunyai
tegangan yang memamadai seperti yang akan ditetapkan nanti! dan stabil. Supply
,
@E?
adalah sebuah standar kalibrasi yang mempunyai tegangan yang telah
diketahui secara akurat. Unit D
*
dan D
)
keduanya adalah detektor setimbang dan
bisa berupa galvanometer ataupun detektor tegangan impedansi tinggi. ,
F
adalah
tegangan yang tidak diketahui yang akan diukur.
(ambar ).*. Sebuah rangkaian dasar potensiometer
3alibrasi dari pembagi tegangan dipenuhi dengan menutup saklar S
*

dan
mengatur @ sampai detektor D
*
mengindikasikan setimbang. Dalam kondisi ini
kita akan menetapkan:membuktikan bah%a ,
a
- ,
@E?
sesuai akurasi dari detektor
kesetimbangan. Secara efektif ini mengkalibrasi rangkaian pembagi karena ,
a

dibagi antara resistor presisi @
*
dan @
)
. Penyapu @
*
menyapu tegangan antara 1ero
pada bagian ba%ah dan ,
b
pada bagian atas dari resistor variabel. >egangan ,
b

dicari dari
,b -
) *
*
R R
Va R
+
)-)8!
3arena ,
a
- ,
@E?
, kita mempunyai identifikasi ,
b
secara langsung dalam
hubungan ,
@E?
. Sekarang &ika penyapu @
*
adalah bagian:pecahan / dari sisi
ground, tahanan diatas penyapu adalah *-/!@. "ika sebuah tegangan yang tidak
diketahui diberikan sebagaimana diperlihatkan pada (ambar ).*. dan penyapu
diatur sampai detektor D
)
menun&ukkan nol, tegangan penyapu dan tegangan yang
tidak diketahui adalah sama. "adi, tegangan yang tidak diketahui diberikan oleh
,
F
- /,
b
Dimana
/ - bagian:pecahan @ untuk ter&adinya kondisi setimbang
,
b
- tegangan titik b yang diberikan oleh Persamaan )-)8!
Dalam beberapa kasus resitor variabel @
*
diberi penskalaan dengan
pembagian, seperti pembagian yang dapat dibaca *.... Dalam kasus ini, / adalah
hanya se&umlah pembagian yang menghasilkan keadaan setimbang dari detektor
D
)
. Perhatikan bah%a sekali pembagi dikalibrasi, tegangan acuan ,
@E?
dan
detktor D
*
tidak diperlukan lebih lama.
.ON*OH 2./
Sebuah rangkaian potensiometer mempunyai @
*
- * k dengan pembagian *...,
@
)
- )B.. , dan sebuah acuan ,
@E?
- *,..8)E , dengan kondisi setimbang
untuk / - ))B pembagian. $ari tegangn yang tidak diketahui.
PENYELESAIAN
Dari (ambar ).*. kita cari ,
b
, dimana kalibrasi mengeset ,
a
- *,..8)E, hingga
,b -
) *
*
R R
Va R
+
)-)8!
,b -
volt )D;;B , .
)B.. *...
! ..8)E , * ! *...

+
dengan / - ))B pembagian, kita lihat bah%a ,
F
adalah
,F -
volt .;=B , . ! )D;;B , .
*...
))B

.ON*OH 2.10
@ancanglah sebuah potensiometer yang akan mengukur .-*.. m, dengan resistor
variabel * k pembagian *.... (unakan sebuah batre ker&a ; volt dan sebuah sel
acuan *,8B;)E volt.
PENYELESAIAN
Sasaran pertama kita adalah menentukan nilai @
)
yang akan memberikan ,
b
- *..
m,. +ni bisa dicari dari Persamaan )-)8!
.,* volt -
+

k R
k
*
! * ! 8B;)E , *
)
Penyelesaian untuk @
)
kita dapatkan
@
)
- *),B;)E 3
Sekarang @ dapat dicari dengan mengetahui bah%a ; 7 *,8B;)E =,;= harus
&atuh di @ pada arus pembagi. 2rus pembagi ini adalah
mA
k k
R R
V
REF
* , . +
B;8 , *) *
8B;)E , *
+
+
D
D
) *
D

3emudian kita cari


@ =;,; k
3ita pilih sebuah resistor variabel untuk menyediakan tahanan tersebut.
2.# OPERASIONAL A(PLI1IER
Seperti dibahas dalam bagian ).), ada banyak macam syarat untuk
pengkondisi sinyal dalam kontrol proses. Dalam bagian ).8 dianggap dua hal
umum, rangkaian pasif yang dapat memberikan operasi sinyal yang diperlukan,
&embatan dan potensiometer. Detektor yang digunakan dalam rangkaian &embatan
dan potensiometer yang digunakan dalam sistem kontrol proses terdiri dari tabung
dan rangkaian transistor. Dalam kasus lain dimana transformasi impedansi,
amplifikasi, dan operasi lain yang diperlukan, rangkaian dirancang bergantung
pada komponen elektronik diskrit. Dengan kema&uan yang luar biasa dalam
bidang elektronik dan integrated circuit +$!, syarat untuk mengimplementasikan
desain dari komponen-komponen diskrit telah memberikan cara menu&u metode
yang lebih mudah dan lebih handal untuk pengkondisi sinyal. Banyak rangkaian
khusus dan amplifier untuk tu&uan umum sekarang berada dalam paket
Intergrated Circuit +$! menghasilkan solusi yang cepat untuk masalah-masalah
pengkondisi sinyal bersama dengan ukuran kecil, konsumsi daya rendah, dan
harganya murah.
Secara umum, aplikasi dari +$ memerlukan pengetahuan tentang &alur
yang tersedia dari peralatan yang demikian, spesifikasi dan batasannya, sebelum
dapat diaplikasikan untuk masalah khusus. >erpisah dari +$-+$ yang dikhususkan
ada &uga tipe dari amplifier yang mendapatkan aplikasi yang luas seperti blok
pembentuk dari aplikasi pengkondisi sinyal. Peralatan ini, disebut operasi
amplifier op amp!, telah ada selama bertahun-tahun, a%alnya dibuat dari tabung,
kemudian transistor diskrit, dan sekarang integrated circuit. #eski banyak &alur
dari op amp dengan bermacam spesifikasi khusus ada dari beberapa pabrik,
semuanya memiliki karakteristik umum dalam operasi yang dapat dipakai dalam
rancangan dasar berkaitan dengan op amp umum.
2.#.1 Kara,-eri-i, O$ A&$
Dengan sendirinya, op amp adalah amplifier elektronik yang sangat
sederhana dan nampak tak berguna. Dalam (ambar ).**a kita dapat lihat simbol
standar dari op amp dengan penandaan input 0! dan input -!, dan output. +nput
0! &uga disebut input noniverting tidak membalik! dan -!input inverting
membalik!. <ubungan dari input op amp dan output sungguh sangat sederhana,
seperti yang terlihat dengan menganggap dari deskripsi idealnya.
9P 2#P +DE2'
Untuk men&elaskan respon dari op amp ideal, kita menamai ,
*
tegangan pada
input 0!, ,
)
tegangan pada terminal input -!, dan ,
.
tegangan output. +dealnya,
&ika ,*-,) adalah positif ,*G,)!, maka ,. saturasi positif. "ika ,*-,) adalah
negatif ,)G,*!, maka ,. saturasi negatif seperti ditun&ukkan dalam (ambar
).**b. +nput -! disebut input inverting. "ika tegangan dalam input ini adalah lebih
positif dibandingkan pada input 0!, output saturasi negatif. 2mplifier ideal ini
mempunyai gain tak terbatas karena perbedaan yang sangat kecil antara ,* dan
,) hasilnya adalah output saturasi.
3arakteristik lain dari op amp adalah *! impedansi tak terhingga antar
input-inputnya dan )! impedansi output 1ero. Pada dasarnya, op amp adalah
peralatan yang mempunyai hanya dua keadaan output, 0,sat dan 7,sat. Dalam
praakteknya, peralatan ini selalu digunakan dengan umpanbalik dari output ke
input. Umpanbalik seperti ini menghasilkan implementasi dari berbagai hubungan
khusus antara tegangan input dan output.
a! b!
(ambar ).** 9p amp. a! Simbol. b! 3arakteristik ideal dari sebuah op amp
2#P'+?+E@ +4,E@>+4( +DE2'
Untuk melihat bagaimana op amp digunakan, perhatikan rangkaian pada (ambar
).*). Disini resistor @) digunakan untuk umpan balik output ke input inverting
dari op amp dan @* menghubungkan tegangan input ,in dengan titik yang sama
ini. <ubungan bersama disebut titik pen&umlahan summing point!. Dapat dilihat
bah%a dengan tanpa umpanbalik dan 0! digroundkan, ,inG. men&adikan output
saturasi negatif, sedangkan ,inH. men&adikan output saturasi positif. Dengan
umpanbalik, output menyesuaikan dengan tegangan sedemikian hinggaI
*. >egangan summing point sama dengan level input 0! op amp, dalam
keadaan ini adalah nol:1ero.
,o
0 ,
S2>
- ,
S2>
,
*
- ,
)
). >idak ada aliran arus melalui terminal-terminal input op amp karena
anggapan impedansi tak hingga.
Dalam keadaan ini, &umlah dari arus pada summing point harus nol.
+
*
0+
)
- . )-)=!
3arena tegangan pada summing point dianggap nol, kita mempunyai
.
) *
+
R
V
R
V
out in
)-)B!
dari Persamaan )-)B!, kita dapat menuliskan respon rangkaian sebagai
,
out
- - in
V
R
R
*
)
)-);!
"adi, rangkaian pada (ambar ).*) adalah amplifier inverting dengan gain @):@*
yang digeser *D.
.
dalam fase terbalik! dari input. 2lat ini &uga merupakan
attenuator dengan men&adikan @) H @*.
(ambar ).*) 2mplifier inverting
Pendekatan serupa dapat dipakai untuk analisis ideal dari banyak
rangkaian op amp yang lainnya dimana langkah *! dan )!, yang diberikan diatas,
memba%a kepada persamaan-persamaan seperti Persamaan )-)=! dan )-)B!.
2kan tetapi, harus kita perhatikan bah%a amplifier inverting dari (ambar ).*)
mempunyai impedansi input @* yang, secara umum, bisa tidak tinggi. Sehingga,
meskipun didukung dengan sifat dari gain variabel atau attenuasi, rangkaian ini
tidak mempunyai impedansi input yang tinggi.
E?E3-E?E3 494+DE2'
2nalisis dari rangkaian op amp dengan respons nonideal dilakukan dengan
memperhatikan parameter-parameter berikutI
*. (ain open loop berhingga. 9p amp yang sebenarnya mempunyai gain
tegangan seperti ditun&ukkan oleh respons amplifier dalam (ambar ).*8a.
(ain tegangan dinyatakan sebagai perubahan dalam tegangan output, ,
o
,
dihasilkan dengan perubahan dalam tegangan input differensial 5,*-
,)6.
). +mpedansi input berhingga. 9p amp yang sebenarnya mempunyai
impedansi input dan, sebagai konsekuensi, tegangan berhingga dan arus
melalui terminal input.
8. +mpedansi output tidak nol. 9p amp yang sebenarnya mempunyai
impedansi output tidak nol, meskipun impedansi output rendah ini
khsusunya hanya beberapa ohm.
a! 3arakteristik nonideal op amp b! Efek-efek nonideal
(ambar ).*8 >ipe-tipe efek nonideal dalam analisis op amp dan rangkaian
Dalam aplikasi modern efek nonideal ini dapat diabaikan dalam desian
rangkaian op amp. $ontohnya, anggap rangkaian dari (ambar ).*8b dimana
impedansi berhingga dan gain dari op amp adalah sudah termasuk. 3ita dapat
menggunakan analisis rangkaian standar umtuk menemukan hubungan antara
tegangan input dan output untuk rangkaian ini. Pen&umlahan arus pada titik
pen&umlan diberikan
+
*
0 +
)
0 +
s
- .
3emudian, masing-masing arus dapat diidentifikasi dalam kaitannya dengan
parameter-parameter rangkaian untuk memberikan
.
) *

in
Vs
R
Vs Vo
R
Vs Vin
2khirnya, dengan mengkombinasikan persamaan-persamaan di atas, kita cari
,o - -
Vin
R
R

,
_

*
*
*
)
)-)C!
Dimana
-

,
_

,
_

+ +

,
_

+
)
)
*
)
)
* *
R
o
A
in
R
R
R
R
o
)-)D!
"ika kita anggap bah%a sangat kecil bila dibandingkan dengan kesatuan, maka
Persamaan )-)C! terduksi ke keadaan ideal yang diberikan oleh Persamaan )-
);!. >entu, &ika nilai khusus untuk +$ op amp dipilih untuk satu keadaan dimana
@):@* - *.., kita dapat tun&ukkan bah%a HH*. $ontohnya, biasnya, +$ op amp
untuk kegunaan umum menun&ukkan
2 - )......
J
.
- CB
J
in
- ) #
"ika digunakan tahanan umpan balik @) *..k dan mensubstitusikan nilai
diatas kedalam Persamaan )-)D!, didapatkan - .,...B yang menun&ukkan
bah%a gain untuk persamaan )-)C! berbeda dari yang ideal dengan hanya .,.BK.
>entu sa&a, cara ini hanya satu contoh dari banyak rangkaian op amp yang
digunakan, tetapi sebetulnya dalam semua kasus analisis yang sama menun&ukkan
bah%a karakteristik ideal dapat diasumsikan.
2.#.2 S$ei2i,ai-S$ei2i,ai O$ A&$
2da karakteristik-karakteristik lain dari op amp dibandingkan yang diberikan
dalam bagian sebelumnya yang masuk dalam aplikasi desain. 3arakteristik-
karakteristik ini diberikan dalam spesifikasi untuk op amp khusus bersama dengan
gain open loop dan impedansi input dan output yang di&elaskan sebelumnya.
Beberapa karakteristik tersebut adalahI
>egangan offset input. Dalam banyak kasus, tegangan output op amp tidak
boleh nol ketika tegangan pada input adalah nol. >egangan yang harus
diterapkan dalam terminal input untuk menggerakkan output ke nol adalah
tegangan offset input.
2rus offset input. Seperti tegangan offset bisa diperlukan melalui input
untuk men-1ero-kan tegangan output, sehingga arus &ala bisa diperlukan
melalui input untuk men-1ero-kan tegangan output. 2rus yang demikian
di&adikan acuan sebagai arus offset input. +ni diambil sebagai perbedaan
dua arus input.
2rus bias input. +ni adalah rata-rata dari dua arus input yang diperlukan
untuk menggerakkan tegangan output ke nol.
Sle% rate. "ika tegangan diterapkan dengan cepat ke input dari op amp,
output akan saturasi ke maksimum. Untuk input step sle% rate adalah
kecepatan dimana output berubah ke nilai saturasi. +ni khususnya
dinyatakan sebagai tegangan per mikrosecond ,:s!.
Band%ith frekuensi gain satuan. @espons frekuensi dari op amp khusus
disefinisikan dengan bode plot dari gain tegangan open loop dengan
frekuensi. Plot seperti ini sangat penting untuk rancangan rangkaian yang
berhubungan dengan sinyal a-c. 2dalah diluar &angkauan dari tulisan ini
untuk men&elaskan detail dari desain seperti ini yang memakai bode plot.
#alahan, kita catat bah%a tingkah laku frekuensi besar dapat dilihat
dengan penentuan frekuensi dimana gain open loop dari op amp men&adi
satuan, sehingga menetapkan band%ith frekuensi gain satuan.
2.3 RANGKAIAN OP A(P DALA( INS*RU(EN*ASI
Setelah op amp men&adi terkenal pada ker&a individu dalam kontrol proses
dan teknologi instrumentasi, banyak macam rangkaian dikembangkan dengan
aplikasi langsung dalam bidang ini. Secara umum, lebih mudah untuk
mengembangkan sebuah rangkaian untuk pelayanan khusus menggunakan op amp
dibandingkan komponen-komponen diskritL dengan pengembangan biaya rendah,
+$ op amp, &uga adalah suatu desain yang praktis. #ungkin salah satu kerugian
besar adalah diperlukannya sumber daya bipolar untuk op amp. Bagian ini
menghadirkan se&umlah rangkaian khusus dan karakteristik dasarnya bersama
dengan trurunan dari respons rangkaian dengan asumsi op amp ideal.
2.3.1 Pen+i,u- *e+an+an 45"l-a+e 1"ll"6er7
Pada (ambar ).*= kita lihat sebuah rangkaian op amp yang mempunyai
gain satuan dan impedansi input sangat tinggi. Pada dasarnya impedansi input ini
adalah impedansi input dari op amp itu sendiri yang dapt lebih besar dari *.. #.
9utput tegangan mengikuti input lebih dari range yang ditentukan dengan output
tegangan saturasi plus dan minus. 9utput arus dibatasi sampai arus hubung
singkat dari op amp, dan impedansi output khususnya kurang dari *.. . Dalam
banyak hal sebuah pabrik akan memasarkan sebuah pengikut tegangan op amp
yang umpan baliknya disediakan secara internal. Unit seperti ini biasanya secara
khusus didisain untuk impedansi input yang sangat tinggi. Pengikut tegangan
gain satuan pada dasarnya adalah sebuah transformer impedansi dalam indera
pengkonversi sebuah tegangan pada impedansi tinggi ke tegangan yang sama pada
impedansi rendah.
(ambar ).*= Sebuah pengikut tegangan op amp. @angkaian ini mempunyai impedansi input yang
sangat tinggiL sekitar *.
;
-*.
**
, tergantung pada op amp tersebut. @angkaian ini berguna sebagai
sebuah transformer impedansi.
2.3.2 A&$li2ier (e&bali, 4Inver-un+ A&$li2ier7
+nverting amplifier ini telah didiskusikan dalam hubungannya dengan
pembicaraan kita tentang karakteristik op amp. Persamaan )-);! menun&ukkan
bah%a rangkaian ini membalikkan sinyal input dan mungkin mempunyai
pelemahan ataupun penguatan tergantung pada perbandingan antara tahanan input
@
*
dan tahanan umpan balik @
)
. @angkaian untuk amplifier ditun&ukkan dalam
(ambar ).*). Penting untuk memoperhatikan bah%a impedansi input dari
rangkaian ini pada dasarnya sama dengan @
*
, yaitu tahanan input. Pada umumnya,
tahanan ini tidak besar, dan karena itu impedansi input tidak besar.
2#P'+?+E@ PE4"U#'2< SU##+4( 2#P'+?+E@!
#odifikasi yang umum dari inverting amplifier adalah sebuah amplifier
yang men&umlahkan atau menambahkan dua atau lebih tegangan yang diterapkan.
@angkaian ini ditun&ukkan dalam (ambar ).*B untuk kasus pen&umlahan dua
tegangan input. ?ungsi transfer amplifier ini diberikan oleh
,out - -
1
]
1

+
)
8
)
*
*
)
V
R
R
V
R
R
)-)E!
Pen&umlahan dapat diberi skala dengan pemilihan tahanan yang tepat. $ontohnya,
&ika kita membuat @
*
- @
)
- @
8
, maka outputnya adalah hanya &umlah terbalik!
dari ,
*
dan ,
)
. @ata-rata dapat dicari dengan men&adikan @
*
- @
8
dan @
)
- @
*
:).
(ambar ).*B Summing amplifier
2.3.! A&$li2ier *i%a, (e&bali, 4N"ninver-in+ A&$li2ier7
Sebuah amplifier noninverting dapat dikonstruksi dari sebuah op amp
seperti ditun&ukkan dalam (ambar ).*;. (ain rangkaian ini dicari dengan
men&umlahkan arus-arus pada summing point S, dan menggunakan kenyataan
bah%a tegangan summing point adalah ,
in
sehingga tidak ada beda tegangan yang
muncul melalui terminal-terminal input.
+
*
0 +
)
- .
Dimana
+
*
- arus melalui @
*
+
)
- arus melalui @
)
>api arus-arus ini dapat dicari dari hukum 9hm sedemikian sehingga persamaan
ini men&adi
,out -
Vin
R
R

,
_

+
*
)
*
)-8.!
Persamaan )-8.! menun&ukkan bah%a noninverting ampifier mempunyai
gain yang tergantung pada rasio resistor umpan balik @
)
dan resistor ground @
*
,
tapi gain ini tidak pernah dapat digunakan untuk pelemahan tegangan. 3ita catat
pula bah%a karena input diambil secara langsung ke input noninverting dari op
amp, impedansi input adalah sangat tinggi karena secara efektif sama dengan
impedansi input op amp.
(ambar ).*; 4oninverting amplifier
.ON*OH 2.11
@ancangkah sebuah amplifier impedansi tinggi dengan gain tegangan =).
PENYELASAIAN
3ita gunakan rangkaian noninverting (ambar ).*; dengan resistor dipilih dari
,out -
Vin
R
R

,
_

+
*
)
*
)-8.!
=) -

,
_

+
*
)
*
R
R
@
)
- =*@
*
sehingga kita dapt memilih @
*
- * k, yang memrlukan @
)
- =* k.
2.3.# A&$li2ier Seliih
Sering kali, dalam instrumentasi yang dihubungkan dengan kontrol proses,
diperlukan amplifikasi tegangan diferensial, misalnya untuk rangkaian &embatan.
Sebuah ampifier diferensial dibuat dengan mengguanakan sebuah op amp seperti
ditun&ukkan dalam (ambar ).*Ca. 2nalisis rangkaian ini menun&ukkan bah%a
tegangan output diberikan oleh
( )
* )
*
)
V V
R
R
Vout
)-8*!
@angkaian ini mempunyai gain atau atenuasi variabel yang diberikan oleh
rasio @
)
dan @
*
dan merespons diferensial dalam input tegangan sebagaimana
diperlukan. 2dalah sangat penting bah%a resistor dalam (ambar ).*Ca yang
diindikasikan mempunyai nilai yang sama secara hati-hati disesuaikan dengan
tolakan yang pasti assure re!etion! dari tegangan bersama ke kedua input.
3erugian yang signifikan dari rangkaian ini adalah bah%a impedansi input pada
masing-masing terminal input adalah tidak besar, men&adi @
*
0 @
)
pada input ,
)

dan @
*
pada input ,
*
. Untuk memakai rangkaian ini saat diinginkan amplifikasi
diferensial impedansi input yang tinggi, pengikut tegangan bisa dipakai sebelum
masing-masing input seperti diperlihatkan pada (ambar ).*Cb. @angkaian ini
memberikan gain yang sebaguna, amplifier diferensial impedansi input yang
tinggi untuk penggunaan dalam sistem-sistem instrumentasi.
(ambar ).*C 2mplifier diferensial. a! 2mplifier Diferensial b! 2mplifier +nstrumentasi.
2.3.3 K"nver-er *e+an+an ,e Aru
3arena sinyal-sinyal dalam kontrol proses paling sering ditransmisikan
sebagai arus, khususnya =-). m2, maka perlu untuk memakai sebuah konverter
linier tegangan ke arus. @angkaian seperti ini harus mampu memasukkan arus ke
se&umlah beban yang berbeda tanpa mengubah karateristik-karateristik transfer
tegangan ke arus. Sebuah rangkaian op amp untuk memberikan fungsi ini
diperlihatkan pada (ambar ).*D. 2nalisis rangkaian ini menun&ukkan bah%a
hubungan antara arus dan tegangan diberikan oleh
Vin
R R
R
I
) *
)

)-8)!
asalkan tahanan-tahanan yang dipilih sehingga
@
*
@
8
0 @
B
! - @
)
@
=
)-88!
rangkaian dapat mengirimkan arus ke salah satu arah, sebagimana diperlukan oleh
sebuah aplikasi khusus.
>ahanan beban maksimum dan arus maksimum adalah berhubungan dan
ditentukan oleh kondisi bah%a output amplifier adalah saturasi dalam tegangan.
2nalisis rangkaian ini menun&ukkan bah%a saat tegangan output op amp
mencapai saturasi tahanan beban maksimum dan arus maksimum dihubungkan
oleh
( )
B = 8
8 B =
R R R
R
I
V
R R
R
"
#A$
"%
+ +
1
]
1

)-8=!
@
#'
- tahanan beban maksimum
,
S2>
- tegangan saturasi op amp
+
#
- arus maksimum
Perhatikan bah%a penyelidikan Persamaan )-8=! menun&ukkan bah%a tahanan
beban maksimum adalah selalu kurang dari ,
S2>
:+
#
. >ahanan beban minimum
adalah nol.
(ambar ).*D 3onverter teganan ke arus
2.3.8 K"nver-er Aru ,e *e+an+an
Pada u&ung penerima dari sistem trasnsmisi sinyal kontrol proses kita sering perlu
untuk mengubah arus kembali ke tegangan. +ni paling mudah dilakukan dengan
rangkaian yang diperlihatkan pada (ambar ).*E. @angkaian ini menyediakan
suatu tegangan output yang diberikan oleh
,out - +@ )-8B!
asalkan tegangan saturasi op amp tidak tecapai. @esistor @ pada terminal
noninverting dipakai untuk memberikan stabilitas temperatur pada konfigurasi.
(ambar ).*E 3onverter arus ke tegangan
2.5.7 Sample and Hold
3etika pengukuran harus antarmuka dengan sebuah proses digital dalam
situasi kontrol atau pengukuran, seringkali perlu untuk menyediakan nilai tertentu
pada konverter analog ke digital 2D$!. "adi, &ika suatu pengukuran dibuat pada
beberap %aktu, bisa &adi selama prosedur konversi 2:D nilai yang terukur
berubah. ,ariasi seperti ini dapat menyebabkan error dalam proses konversi.
Untuk mengurangi ini, sebuah op amp digunakan dalam konfigurasi sample&and&
hold. @angkaian ini, diperlihatkan pada (ambar ).)., dapat mengambil sampel
yang sangat cepat dari sinyal tegangan input dan kemudian menahan nilai ini,
meskipun sinyal input mungkin berubah, sampai sampel yang lain diperlukan.
#etode ini memanfaatkan kemampuan mengisi-menyimpan charge&storing
abilit'! dari kapasitor dan impedansi tinggi dari op amp yang men&adi sifatnya.
Serperti diperlihatkan pada contoh rangkaian sederhana (ambar ).)., saat saklar
* ditutup, kapasitor dengan cepat berubah ke level tegangan input. "ika sekarang
saklar * dibuka, op amp tegangan pengikut mengi&inkan ukuran tegangan
kapasitor diambil pada output tanpa megubah muatan kapasitor. Saat sample baru
harus diambil, pertama saklar ) ditutup untuk mengosongkan kapasitor dan karena
itu merset rangkaian. Saklar-saklar yang digunakan biasanya saklar-saklar
elektronik yang diaktifkan oleh level logika digital.
(ambar ).). @angkaian sample and hold. >utup S* untuk mengambil sampel dan buka untuk
menahan sampel. >utup S) untuk me-reset.
2.3.9 In-e+ra-"r
@angkaian op amp biasa yang terakhir yang men&adi pertimbangan adalah
integrator. 3onfigurasi ini, diperlihatkan pada (ambar ).)*, terdiri dari sebuah
resistor input dan kapasitor umpan balik. Dengan menggunakan analisis ideal kita
dapat me&umlahkan arus pada summing point sebagai
. +
dt
dVout
C
R
Vin
)-8;!
yang dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan keduanya sehingga respons
rangkaian adalah

dt V
RC
Vout
in
*
)-8C!
yang ini menun&ukkan bah%a tegangan output berubah-ubah sebagai integral dari
tegangan input dengan faktor skala *:@$. @angkaian ini digunakan dalam banyak
kasus dimana dinginkan integrasi dari output transduser.
?ungsi-fungsi lain &uga dapat diimplementasikan, seperti sebuah tegangan
ramp linier. "ika tegangan input adalah konstan, ,
in
- 3, maka peersamaan )-8C!
men&adi
t
RC
(
Vout
)-8D!
yang merupakan ramp linier, kemiringan negatif 3:@$. Bebrapa mekanisme reset
melalui pengosongan kapasitor harus diberikan karena &ika tidak ,
out
akat naik
sampai nilai saturasi output dan tetap pada keadaan itu.
(ambar ).)* @angkaian integrator. Sebuah saklar ditempatkan mele%ati kapasitor untuk merset
integrator.
.ON*OH 2.12
(unakan sebuah integrator untuk menghasilkan tegangan ramp linier yang naik *.
volt per ms seperti pada (ambar ).)*.
PENYELESAIAN
@angkaian integrator menghasilkan ramp
t
RC
Vin
Vout
)-8D!
saat tegangan input adalah konstan. "ika kita buat @$ - * ms dan ,
in
- -*. ,,
maka kita mempunyai
,out - *. 7 *.
08
!t
yang merupakan ramp yang naik *. volt:ms. Pemilihan @ - * k dan $ - * ?
akan memberikan hasil @$ yang diperlukan.
2.3./ Linieriai
9p amp memberikan peranan divais yang sangat efektif untuk linierisasi
peralatan. Secara umum, ini dicapai dengan menempatkan elemen nonlinier dalam
loop umpan balik dari op amp sebagaimana diperlihatkan pada (ambar ).)).
Pen&umlahan arus memberikan bah%a
( ) . + Vout F
R
Vin
)-8E!
Dimana
,
in
- tegangan input
@ - tahanan input
?,
out
! - perubahan nonlinier arus dengan tegangan
(ambar ).)) 2mplifier nonlinier dibuat dengan menempatkan elemen nonlinier dalam umpan
balik dari op amp.
Sekarang &ika Persamaan )-8E! diselesaikan untuk ,
out
kita dapatkan

,
_

R
Vin
) Vout
)-=.!
Dimana
,
out
- tegangan output

,
_

R
V
)
in
- fungsi nonlinier tegangan input, sebenarnya fungsi invers
dari ?,
out
!.
"adi, sebagai sebuah contoh, &ika sebuah dioda diletakkan dalam umpan balik
seperti diperlihatkan pada (ambar ).)8, maka fungsi ?,
out
! adalah eksponensial
?,out! - ?o eFp ,out! )-=*!
Dimana
?
.
- konstanta amplitudo
M - konstanta eksponensial
+nvers dari fungsi ini adalah logaritma dan Persamaan )-=.! demikian men&adi
( ) ( ) FoR n Vin n Vout

* *

)-=)!
yang merupakan sebuah amplifier linier! logaritmik.
Divais umpan balik yeng berbeda dapat menghasilkan amplifier yang
hanya meratakan variasi linier atau menyediakan operasi-operasi yang ditentukan
seperti amplifier logaritmik.
?,out !
(ambar ).)8 Saat sebuah dioda ditempatkan di kaki umpan balik sebuah op amp, sebuah amplifier
nonlinier dibentuk yang outputnya adalah proporsional ke logaritma natural dari input.
2.3.10 Ran+,aian-Ran+,aian yan+ *erin-e+rai Khuu 4I.7
#erek rangkaian terintegrasi +$! yang sangat banyak adalah tesedia dari berbagi
pabrik dan berguna untuk perancang instrumentasi kontrol proses. Divais untuk
tu&uan khusus seperti ini termasukI
*. 2mplifier instrumentasi diferensial gain tinggi.
). 3onverter arus ke tegangan.
8. #odulator:demodulator.
=. "embatan dan detektor kesetimbangan.
B. Detektor phase sensitive.
Dalam bab berikutnya kita sering memerlukan pengkondisi sinyal yang akan
diimplementasikan melalui penggunaan +$-+$ khusus ini. Secara umum, kita akan
menun&ukkan perincian rancangan pengkondisi sinyal, tetapi pembaca seharusnya
selalu sadar bah%a +$-+$ untuk kegunaan khusus ini bisa membuat seperti tidak
diperlukannya desain yeng teperinci.
.ON*OH 2.1!
@ancang sebuah konverter arus ke tegangan untuk memberikan arus .-*. m2
untuk input .-* volt. >entukan tahanan muatan maksimum. 9p amp saturasi pada
outputput t*. volt.
PENYELESAIAN
"ika kita membuat @
*
- @
)
, maka Persamaan )-8*! men&adi
Vin
R
I
8
*

)-8)!
dimana sekarang Persamaan )-88! menentukan @
8
0 @
)
- @
=
. Sehingga kita pilih
@
*
- @
)
- * k dan kemudian, dari Persamaan )-8)!,
*.
*.
*
8
mA
V
R
)-8)!
"ika sekarang kita buat @
B
- ., yang dibolehkan, maka @
=
- *.. &uga. @esistor
muatan maksimum sekarang dicari dari Persamaan )-8=!
[ ] *.. *...
)..
*..
"%
R
)-8=!
yang memberikan
@
#'
- =B. N
2.8 ELK*RONIKA INDUS*RI
Pengkondisi sinyal yang telah didiskusikan hingga kini dalam bab ini sebagian
besar mengacu kepada modifikasi sinyal pengukuran. Sering &uga perlu
menggunakan tipe pengkondisi sinyal pada output kontroler untuk mengaktifkan
elemen kontrol akhir. $ontoh, output kontroler = sampai ). m2 muingkin
diperlukan untuk mengatur input panas men&adi lebih besar, ker&a berat oven
untuk membakar kue kering. Panas seperti ini bisa disediakan oleh pemanas listrik
)-kA. "elaslah, bebrapa &enis pengkondisi diperlukan untuk memberikan sistem
tenaga tinggi dikendalikan oleh sinyal arus tenaga rendah. Pada sisi ini, kita
menya&ikan dua divais yang secara umum digunakan dalam kontrol proses untuk
memberikan suatu mekanisme yang dengannya koversi energi seperti itu dapat
ter&adi. #aksud di sini bukan untuk memberi anda semua informasi yang
diperlukan untuk membuat rangkaian praktis untuk menggunakan divais ini, tapi
untuk men&adikan anda akrab dengannya dan spesifikasinya.
2.8.1 Silikon Controlled Rectifier 4S.R7
S$@ telah men&adi bagian yang sangat penting dari pengkondisi sinyal dan
kontrol listrik daya tinggi. Dalam beberapa hal, ini merupakan penggantian
keadaan yang tetap untuk rele, %alaupun terdapat beberapa masalah &ika analogi
tersebut diambil terlalu &auh. Dioda standar, dalam pengertian yang ideal, adalah
divais yang akan menghantarkan arus hanya dalam satu arah. S$@, &uga dalam
pengertian ideal, adalah se&enis dioda yang yang tidak menghantarkan arus dalam
salah satu arah sampai S$@ tersebut nyala atau OtersulutO. Pada (ambar ).)= kita
akan melihat simbol skematik dari S$@. Perhatikan kesamaannya dengan dioda
tetapi dengan tambahan terminal, yang disebut gerbang:gate. "ika S$@ didibias
ma&u, yaitu, tegangan positif pada anoda berkenaan dengan katoda, S$@ tidak
akan menghantarkan arus. Sekarang anggap suatu tegangan ditempatkan pada
gerbang berkenaan dengan katoda. 2kan ada nilai positif dari tegangan iniP
tegangan pemicuPyang mana S$@ akan mulai menghantarkan arus dan ber&alan
seperti dioda normal. Aalaupun tegangan gerbang dilepas, S$@ akan terus
menghantarkan arus seperti diodaL artinya, sekali dinyalakan S$@ akan terus
nyala tanpa memperhatikan gerbang. $ara untuk mematikan kembali S$@
hanyalah kondisi bias ma&u dihentikan. +ni artinya tegangan harus turun diba%ah
&atuh tegangan ma&u dari S$@ sehingga arus &atuh di ba%ah nilai minimum, yang
disebut arus penahan atau holding current, atau polaritas dari anoda ke katoda
harus benar-benar membalik. ?akta bah%a S$@ tidak dapat dengan mudah
dimatikan membatasi penggunaannya dalam aplikasi-aplikasi dc sampai pada
kasus-kasus ketika dapat disediakan beberapa metoda pengurangan arus ma&u
sampai diba%ah nilai holding. Dalam rangkaian-rangkaian ac, S$@ akan secara
otomatis mati setiap setengah siklus saat tegangan ac diterapkan pada polaritas
kebalikan S$@.
(ambar ).)= Simbol untuk sebuah S$@.
3arakteristik dan spesifikasi S$@ diberikan di ba%ah iniI
*. Arus ma!u maksimum. 2da arus maksimum yang dapat dihantarkan oleh
S$@ dengan arah ma&u tanpa ter&adi kerusakan. Besarnya bervariasi dari
beberapa miliampere samai lebih dari seribu ampere untuk tipe industri
besar.
). $egangan mundur puncak. Seperti dioda ada tegangan bias mundur yang
dapat diterapkan pada S$@ tanpa mer&adi kerusakan. Besarnya bervariasi
dari beberapa volt sampai beberapa ribu vollt.
8. $egangan pemicu. >egangan gerbang minimum untuk mengaktifkan S$@
supaya menghantarkan arus bervariasi antara tipe-tipe dan ukuran-ukuran
dari beberapa volt sampai =. volt.
=. Arus pemicu. >erdapat arus minimum yang harus mampu diberikan oleh
sumber tegangan pemicu sebelum S$@ menyala. +ni bervariasi dari
beberapa miliampere sampai ratusan miliampere.
B. Arus penahan*holding current. +ni mengacu kepada arus anoda minimum
ke katoda yang diperlukan untuk men&aga S$@ tetap menghantar dalam
keadaan menghantar ma&u. Besarnya bervriasi dari ). sampai *.. m2.
(ambar ).)B 9perasi S$@
setengah gelombang. 2plikasi
perubahan %aktu dari ,>
mengubah tegangan dc rms yang
diterapkan pada muatan, ,'.
9PE@2S+ 2$
(ambar ).)B
mengilustrasikan operasi
sebuah S$@ dalam variasi
tegangan dc rms dalam operasi
setengah gelombang.
>egangan pemicu
dibangkitkan oleh beberapa
rangkaian yang menghasilkan
pulsa pada fase yang dipilih
tertentu dari sinyal ac yang
diterapkan. "adi, S$@ menyala
pada mode berulang
sebagaimana ditun&ukkan. S$@
kembali mati, tentu, pada setiap setengah gelombang saat polaritas membalik.
Pehatikan bah%a dengan perubahan bagian setengah gelombang positif saat
pemicu diterapkan, nilai efektif rms! dari tegangan yang diterapkan pada beban
dapat dinaikkan. >entu, dengan rangkaian ini tegangan dc rms maksimum yang
mungkin adalah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang. "ika
diperlukan daya yang lebih, S$@ dapat digunakan dalam tipe rangkaian &embatan
setengah gelombang. (ambar ).); menun&ukkan tipe rangkaian ini dan grafik
tegangan versus %aktu yang dihasilkan. >egangan pemicu sekarang harus
dibangkitkan pada setiap setengah siklus dan diterapkan pada terminal pemicu
gerbang! S$@ yang sesuai. Dalam aplikasi kontrol proses, sinyal keluaran
kontroler digunakan untuk mengaktifkan sebuah rangkaian yang berubah pada
%aktu pulsa-pulsa diterapkan pada gerbang dan sehingga mengubah daya yang
diterapkan pada beban. Perhatikan bah%a tegangan yang diterapkan pada beban
adalah dc berdenyut. 3onfigurasi ini tidak dapat digunakan dengan sebuah beban
yang diperlukan tegangan ac untuk operasi.
(ambar ).); @angkaian S$@ gelombang penuh. >egangan dc efektif rms ysng diterspksn pada
beban naik karena digunakan kedua siklus ac.
2.8.2 *RIA.
Perluasan dari S$@ yang didiskusikan pada bagian sebelumnya adalah divais
yang dapat dipicu untuk menghantar dalam salah satu arah. >@+2$ dapt dianggap
sebagai dua S$@ yang dihubungkan dalam paralel dan diputarbalikkan tetapi
dengan gerbang-gerbang yang terhubung. Pemicu positif akan menyebabkannya
menghantar dalam satu arah, dan pemicu negatif akan menyebabkannya
menghantar dalam arah lain. Dengan demikian >@+2$ dapat digunakan dalam
aplikasi ac murni. (ambar ).)C menun&ukkan simbol >@+2$ dan sebuah
rangkaian untuk aplikasi khusus. Perhatikan bah%a tegangan melalui beban masih
berupa ac. 4ilai rms ac efektif dari tegangan yang diterapkan dapat diubah dengan
perubahan %aktu dalam fase siklus saat gerbang >@+2$ diberi pulsa. >egangan
pemicu yang dibangkitkan harus bipolar, satu pulsa dalam satu polaritas dan
berikutnya dari polaritas sebaliknya.
Spesifikasi dari >@+2$ sama dengan spesifikasi S$@L arus rms
maksimum, tegangan mundur pucak, tegangan pemicu, dan arus pemicu.
(ambar ).)C >@+2$ dapat menghantar dalam dua arahsehingga tegangan beban tetap ac, tetapi
nilai rms ditentukan dengan %aktu saat tegangan pemicu ditrepkan
RINGKASAN
Pengkondisi sinyal yang didiskusikan dalam bab ini berhubungan dengan teknik
standar yang dipakai untuk menghasilkan kompatibilitas sinyal dan pengukuran
dalam sistem analog. Pembaca telah dikenalkan kepada konsep-konsep dasar yang
membentuk dasar-dasar dari pengkondisi analog seperti itu.
Untuk menya&ikan gambaran lengkap pengkondisi sinyal analog, poin-
poin bertikut ini patut dipertimbangkanI
*. 3eperluan untuk pengkondisi sinyal analog ditin&au dan ditetapkan
men&adi syarat-syarat dari pengubahan level sinyal, linierisasi, konversi
sinyal, dan penyaringan dan penyesuaian impedansi.
). @angkaian-rankaian &embatan adalah contoh umum proses konversi
dimana perubahan resistansi diukur baik menurut sinyal arus maupun
tegangan.
8. @angkaian potensiometer merupakan standar pengukuran tegangan
impedansi tinggi yang akurat selama bertahun-tahun.
=. +perational amplifier op amp! adalah sebuah pengkondisi sinyal yang
sangat istime%a yang membentuk blok sekitarnya dimana bebrapa
rangkaian dengan fungsi khusus dapat dikembangkan. Divais ini
diperagakan pada aplikasi-aplikasi yang melibatkan amplifier, konverter,
rangkaian linierisasi, integrator, dan bebrapa fungsi lainnya.
B. #ilicon controlled rectifier S$@! dan >@+2$ merupakan divais
semikonduktor, mirip dengan dioda, yang dapat mengontrol sinyal ac atau
dc energi besar yang menggunakan input-input level rendah.

Anda mungkin juga menyukai