TANG AMPERE
IV.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pengukuran arus listrik dengan tang ampere.
2. Untuk mengetahui cara kerja tang ampere dalam mengukur arus listrik 3
fase.
Keterangan :
i = Arus sekunder
N = Jumlah lilitan pada tang ampere
I = Arus primer
Dalam AC Clamp meter secara umum beroperasi dengan prinsip
transformator arus (CT), digunakan untuk mengambil fluks magnetik yang
dihasilkan dari arus yang mengalir melalui konduktor. Dengan asumsi arus yang
mengalir melalui konduktor menjadi arus utama, dapat diperoleh arus
proporsional untuk arus utama dengan induksi elektromagnetik dari sisi sekunder
(lilitan) dari trafo yang terhubung ke rangkaian pengukuran instrumen/ hal ini
memungkinkan untuk mengambil pembacaan arus AC pada layar digital seperti
gambar 4.2.
Pada tabel 4.2 dapat dilihat perbandingan besarnya arus yang mengalir
pada masing-masing kebel fase R, S, dan T dimana pada tabel tersebut dapat
dilihat bahwa arus paling besar pada kabel fase R sebesar 20,8 A. Sedangkan arus
paling kecil mengalir pada kabel fase T sebesar 0,55 A. Besar kecilnya arus yang
mengalir bergantung pada nilai beban pada masing-masing kabel. Semakin besar
beban atau tahanan (P) maka arus (I) yang mengalir akan semakin besar. Hal ini
𝑃
telah sesuai dengan teori dengan persamaan 𝐼 = .
𝑉
IV.8 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tang ampere atau clamp meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar,
tanpa memutus sirkuit.
2. Kabel RST merupakan kabel yang berfungsi sebagai media transmisi
listrik pada listrik 3 fase dimana masing-masing kabel R, S dan T
memiliki perbedaan fase sebesar 120o. Warna standar kabel untuk listrik
tiga fase adalah merah menandakan fase 1 (R atau U), kuning
menandakan fase 2 (S atau V), hitam menandakan fase 3 (T atau W),
biru menandakan netral (N), kuning-hijau menandakan ground (GND
atau PE), dan BC (kabel tanpa isolasi) menandakan GND yang
ditanamkan ke tanah. Besarnya arus yang mengalir pada masing-masing
kabel bergantung pada beban masing-masing kabel tersebut.
3. Phase detector adalah logika sirkuit yang menghasilkan sinyal tegangan
yang mewakili perbedaan fase antara dua input sinyal. Mendeteksi beda
fase sangat penting dalam berbagai aplikasi seperti kontrol motor,
demodulator, radar dan telekomunikasi sistem.
4. Nilai beban yang tersambung pada kabel fase R lebih kecil dibandingkan
dengan nilai beban pada kabel fase S dan kabel fase T sehingga arus
yang mengalir pada kabel fase R lebih besar dibandingkan dengan arus
yang mengalir pada kabel fase S dan T.
5. Besar kecilnya arus yang mengalir bergantung pada nilai beban pada
masing-masing kabel. Semakin besar beban (P) maka arus (I) yang
mengalir akan semakin besar. Hal ini telah sesuai dengan teori dengan
𝑃
persamaan 𝐼 = .
𝑉