Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN LAMPU LED :

Pada bulan Desember 1879, Thomas Alfa Edison dengan gemilang menciptakan lampu
pijar komersial pertama, bahkan dengan temuannya ini sempat dianugerahi sebagai penemuan
paling merubah dunia, karena memungkinkan dunia “menyala” di malam hari. Teknologi lampu
memang terus berkembang seperti lampu pendar atau sering disebut lampu fluorecent (lampu
neon) yang sangat umum digunakan saat ini. Satu abad kemudian setelah perkembangan
teknologi semikonduktor mulai dikenali kalangan luas, ditemukan pula benda lainnya yang dapat
menyala ketika dialiri arus listrik, yang sampai saat ini dikenal dengan LED (Light Emitting
Diode). Perkembangan teknologi LED pertama terlihat pada tahun 1951 ditandai dengan
perkembangan semikonduktor dalam bidang fisika. Dilanjutkan pada tahun 1962 Nick Holonyak
seorang berkebangsaan America mengembangkan luminescense merah pada dioda (tipe GaAsP),
mengawali lahirnya industri LED. Pada tahun 1971Perkembangan LED warna hijau, oranye dan
kuning. Kinerja dan efektivitas LED terus membaik. Selanjutnya pada tahun 1993 tiga ilmuwan
berkebangsaan Jepang menemukan LED biru, LED di kisaran spektrum hijau (InGan Diode).
Pada tahun 1995 LED warna putih diciptakan dari konversi pendaran . Perkembangan LED ini
menuai puncaknya pada tahun 1990 -an, ketika tiga ilmuwan berkebangsaan jepang menemukan
teknologi LED berwarna biru. Mereka adalah Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari
Universitas Nagoya, dan Shuji Nakamura dari Universitas California. Ketiga ilmuwan ini
menciptakan LED biru dalam sebuah riset terpisah di awal tahun 90-an. Penemuan mereka terus
mengalami penyempurnaan hingga akhirnya dapat memancarkan cahaya putih terang yang tahan
lama dan hemat energi. Dalam dunia elektronika LED banyak sekali digunakan untuk lampu
indikator seperti pada Personal Computer (PC), seven segment display, lampu flip-flop dan lain
sebagainya. LED dapat menyala, ketika arus listrik dc mengalir melalui P/N junction pada
material semikonductor, aliran electron bertemu hole dan terjadilah rekombinasi antara muatan
positif (hole) dan negatif (elektron), dan pada saat itu dilepaskanlah energi cahaya ketika photon
terbentuk. Warna dari cahaya yang terpancar bergantung pada level energy photon yang
ditentukan dengan energi gap dari material semikonduktor. Untuk menghasilkan luminasi cahaya
yang terang dari sebuah LED, tentu diperlukan energi yang cukup besar. diperkirakan teknologi
lampu LED dengan daya sekitar 100 Watt mampu menghasilkan cahaya 10.000 lumens.
N
Merk Lampu Alasan
O
1. Philips (10,5 W) Lumen = 1055 lm ; 85% saving energy ; daya tahan 15.000 jam
2. Panasonic (10,5 W) Lumen = 806 lm ; 89% saving energy ; daya ahan 25.000 jam
Lumen = 1000 lm ; 90% saving energy ; daya tahan 15.000
3. Kawachi (10,5 W)
jam
Lumen = 920 lm ; 85% Saving Energy ; daya tahan : 15.000
4. Hannochs (10,5 W)
jam
5. Shinyoku (12 W) Lumen = 1000 lm ; - ; daya tahan = 15000 jam
6. Osram (9,5 W) Lumen = 806 lm; 85% saving energy ; daya tahan 10.000 jam
7. Stark (10,5 W) Lumen = 900 lm ;- ; daya tahan 25.000 jam
8. Megaman (9,5 W) Lumen =810 lm ; - ; daya tahan = 15.000 jam
9. IKEA RYET (9 W) Lumen 1000 lm ; 85% saving energy ; daya tahan = 20.000 jam
10. Chiyoda (12 W) Lumen = 1200 ; - ; daya tahan 10.000

LIST 10 LAMPU LED 7-12 WATT TERBAIK (berdasarkan lumen per 1 watt):
N Lumen per 1 Watt (lm)
Merk Lampu
O
1. IKEA RYET 111,111
2. Philips 100,5
3. Chiyoda 100
4. Kawachi 95,24
5. Hannochs 87,62
6. Stark 85,71
7. Megamen 85,26
8. Osram 84,84
9. Shinyoku 83,33
10. Panasonic 76,76

Anda mungkin juga menyukai