Anda di halaman 1dari 12

NAMA : Putrie Aurelia Riyono

NIM : 1909076004

Embedded System

Tugas IV

1. Resume / Intisari
a. PLASMA vs LCD vs LED DISPLAY
Plasma Display memiliki keuntungan antara lain : Sangat baik dalam
menampilkan warna – warna gelap (layar plasma lebih mengungguli LCD dan
Display LED diberbagai pengaturan warna gelap); Harga yang relative lebih
terjangkau (perbandingan harga Uk 42” tv layar plasma = tv LCD 32”); Plasma
TV memiliki sudut pandan lebih luas dengan kualitas gambar yang lebih baik di
tiap sudut cakupan pandangannya.
Plasma Display memiliki kekurangan antara lain plasma TV mengkilap sehingga
tidak ideal untuk kamar yang memiliki jendela / banyak cahaya yang datang dan
memiliki layat glossy yang terlalu mencolok.
Keuntungan LCD display adalah dapat menampilkan gambar lebih hidup, sedikit
lebih terang dari layar plasma, dan memiliki rentan warna yang lebih besar,
karena memiliki layar yang matte.
Kerugian LCD adalah memiliki harga yang lebih mahal daripada plasma TV,
tidak dapat menghasilkan kedalaman warna gelap, dan tidak menghasilkan
kecerahan seperti layar LED TV.
Keuntungan LED Display adalah TV LED menghasilkan terang (brightness)
berkualitas tinggi, gambar ultra tajam. Produsen TV mampu menghasilkan set
LED. TV LED memasukkan pencahayaan premium karena menggunakan diode
pemancar cahaya yang menghasilkan gambar superbright. CCLFs menggunakan
gas untuk menghasilkan backlight, mirip dengan cara bekerja lampu neon.
Display LED memiliki kualitas yang sangat baik dalam menghasilkan warna –
warna gelap mirip dengan plasma, dan juga memproduksi cahaya yang lebih
terang dibandingan dengan layar LCD.
Kerugian LED Display adalah layag LED TV relative mahal. TV LED mampu
mencapai dua kali lipat harga TV plasma, bahkan dengan fitur yang serupa.

b. Solit State Laser


Solid state laser adalah laser yang media utamanya berupa padatan. Pada
umumnya medium aktifnya berupa kaca atau Kristal, terkadang ditambah dengan
dopant dari unsur neodymium, chromium, erbium, maupun ion lainnya. Contoh
laser solid state adalah laser ruby dan laser Nd-YAG.
Ketika media aktif dari laser yang berupa padatan dipapari dengan flash lamp,
electron dari padatan tersebut tereksitasi ke tingkat energy yang lebih tinggi.
Emisi dari electron – electron tersebut mengenai penutup yang terbuat dari
alumunium di masing – masing ujung dari media padatnya, kemudian terjadi
resonansi.
Laser ruby menggunakan material aktif yaitu chromium dan yang utama
adalah kristal alumunium oksida (sapphire) dan . menggantikan
sekitar 0.05 dari berat . Keluaran dari laser ruby sekitar 0.6943 µm pada
rentang warna red (visible light).
Laser Nd-YAG menggunakan material yang terdiri dari ion Nd dan kristal YAG
(yttrium aluminium garnet). Panjang gelombang keluaran dari laser tersebut
adalah 1.06 µm pada rentang panjang gelombang λ near infrared, laser Nd –
YAG mampu bekerja pada daya keluaran rata – rata 1000 W.

c. Gas Laser
Gas laser adalah suatu laser dimana arus listrik dibuang melalui gas untuk
menghasilkan cahaya yang bersifat koheren. Laser yang dihasilkan pleh gas laser
bersifat kontinyu dan beroperasi dengan prinsip mengkonversikan energy listrik
menjadu output berupa sinar laser. Gas laser pertama adalah HeNe yang
ditemukan oleh fisikawan asal iran Ali Javan, fisikawan asal amerika William R
bannet, Jr tahun 1960. Hasil temuan ini menghasilkan sinar koheren di wilayah
rentang inframerah pada spectrum 1.15µm.
Gas laser HeNe dibuat dengan berosilasi pada lebih dari 260 jenis panjang
gelombang yang berbeda menyesuaikan rongga Q ke puncak panjang gelombang
yang diinginkan. Dilakukan dengan mengatur respon spectral dari cermin /
dengan menggunakan littrow prisma dalam rongga, unit tersebut beroperasi
dengan panjang gelombang λ 663nm. Laser CO2 dapat memancarkan ratusan
kilowatt pada jangkauan 9,6 dan 10,6 m, digunakan dalam industry pemotongan
dan pengelasan dengan efisiensi sebesar 10 .
Laser CO memiliki potensi output yang sangat besar, penggunaan nya dibatasi
kadar toksistas yang ekstrim pada gas karbon monoksida. Laser argon-ion
memancarkan cahaya berkisar 351-528.7 nm. Bergantung pada panjang
gelombang dan laser yang digunakan, λ yang sering digunakan 458nm, 488nm
dan 514.5 nm. Gas nitrogen dengan debit listrik melintang pada kondisi tekanan
atmosfer TEA menghasilkan UV pada wilayah 337,1nm.
Keuntungan : valome bahan yang tinggi, harga bahan yang relative terjangkau,
bahan yang mudah tersedia dan tidak rusak, panas dapat dihapus dengan cepat
dari rongga.
Aplikasi : Laser HeNe digunakan dalam pembuatan hologram; HeNe digunakan
untuk menulis pada bahan fotosensitif; HeNe digunakan membaca barcode yang
dicantumkan pada produk (sekarang digantikan laser diode).

d. Dye laser
Laser yang menggunakan pewarna organic sebagai medium penguatan, biasanya
sebagai larutan cair. Dye dapat digunakan untuk rentang panjang gelombang λ
yang lebih luas. Pewarna dye dapat digantikan oleh jenis lain agar menghasilkan
jenis laser yang sama dengan panjang gelombang berbeda, biasanya memerlukan
penggantian komponen optic lainnya. Laser dye ditemukan oleh PP Sorokin dan
FP Schafer (dan rekannya) pada tahun 1966. Laser dye juga tersedia sebagai
solid state laser dye (SSDL).
Sebuah laser dye terdiri dari pewarna organic dicampur dengan pelarut, yang
dapat diedarkan melalui sel pewarna, atau steaming melalui udara terbuka
dengan menggunakan sebuah jet pewarna. Suatu cahaya dengan energy yang
tinggi yang dibutuhkan untuk memompa cairan melampaui ambang batas
penguat – nya. Larutan zat warna biasanya beredar pada kecepatan tinggi, untuk
membantu menghindari penyerapan triplet dan mengurangi degradasi pewarna.
Sebuah prisma atau kisi difraksi biasanya dipasang dijalur balok, untuk
mengurangi tunning balok.
Pewarna biasanya dipompa, dengan satu atau lebih flashlamp berjalan sejajar
dengan sel pewarna dalam rongga reflector. Reflector rongga sering memanas
akibat dari pancaran radiasi flashlamps, maka perlu didinginkan dengan air,
untuk mencegah thermal shock dalam pewarna yang disebabkan oleh sejumlah
besar radiasi inframerah disekitas flashlamps.
Laser dye dapat menghasilkan ratusan joule per pulsa. Laser dye digunakan
dalam berbagai aplikasi : atronomi, manufactur, kedokteran / kesehatan, dan
spectroscopy.

e. Aplikasi Laser
Presisi dan kekuatan yang dimiliki sinar laser menjadikannya salah satu inovasi
yang berpengaruh besar dalam kehidupan manusia
 Sains dan Industry : spektroskopi (sifat laser yang sangat terkonsentrasi
menjadi hasil spektroskopi laser akurat), penentuan jarak (antara bumi
dan bulan, dengan memancarkan sinar laser ke bulan dan mengukur
waktu yang dibutuhkan bagi sinar itu untuk kembali ke bumi),
pemerosesan materi (pemotongan, pengelasan, pengukiran,
pembengkokan, dan tindakan lain mampu dilakukan oleh laser karena
sifatnya yang mampu menghasilkan panas. Penggunaan laser untuk
pemrosesan materi juga sering digunakan karena presisinya), fotokimia
(penggunaan pulsa sinar laser mengizinkan pengamatan proses suatu
reaksi dengan resolusi yang amat tinggi), mikroskopi (laser dapat
digunakan untuk menghasilkan gambar specimen mikroskopi dengan
ketajaman yang tinggi).
 Kedokteran : cosmetic surgery (penghapus tato, penghilang stretch
mark/bekas luka, tanda lahir, keriput, bercak dan menghilangkan bulu/
rambut denganlebih efektif dan relative lebih lama), kedokteran gigi
(pemutihan gigi dan pembedahan mulut), operasi mata (operasi lasik pada
mata), pembedahan lain (laser sebagai pisau bedah “laser scalpel” demi
presisi lebih tinggi dibandingkan pisau bedah), penghilang tumor dengan
menargetkan tumor langsung menggunakan laser ketika tumor tidak bisa
disentuh langsung.
 Militer : penentuan target (target designation keakuratan serangan dapat
ditingkatkan dengan menggunakan laser sebagai pointer, sinar laser
diarahkan ke target yang dituju. Target designator dapat ditemukan pada
pesawat tempur senjata api), pertahanan (membingungkan rudal
pendeteksi panas sehingga tidak mengenai target yang ditujunya).

f. Uvtron
UVTron adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan api bahkan
rokok yang sedang terbakar dengan radius 5 meter. UVTron merupakan sebuah
sensor berbentuk tabung yang terdiri dari dua kaki (bulb) anode dan katode.
Sensor UVTron mengeluarkan logika high (1) jika mendeteksi api, sebaliknya
sensor UVT mengeluarkan logika low (0) jika tidak terdeteksi api, serta operator
bisa mengecek keluarannya dengan multimeter analog. Output yang dikeluarkan
adalah sinyal kotak dengan frekuensi yang bergantung pada kapasitor yang
digunakan pada driver. Pemilihan kaoasitor driver jika ingin mendapatkan output
dengan sampling yang lebih cepat maka gunakan kapasitor dengan kapasitansi
yang lebih kelil (0.01µF), sebaliknya jika ingin sampling yang lebih lambat
gunakan kapasitor yang lebih besar (1µF).
UVTtron memiliki wilayah deteksi yang luas, hampir seperti bola dari depan
sensor. Jika kita ingin membatasi cakupan ini menjadi lebih sempit dapat dibuat
selubung UVTron. Jika ingin membatasi wilayah area yang ditujukan untuk
scaning, maka sebaiknya pilih selubung karena dengan selubung ini akan
diperoleh posisi sudut api yang paling spesifik.

g. Rangkaian dan aplikasi pada photodiode dan phototransistor


 Photodiode
Photodioda adalah sensor cahaya yang termasuk kategori sensor cahaya
photo conductive yaitu sensor cahaya yang akan mengubah perubahan
intensitas cahaya yang diterima, menjadi perubahan konduktansi pada
terminal sensor tersebut. Photodioda ini dapat dikonfigurasikan untuk
memberikan logika HIGH atau LOW tergantung dari konfigurasi
rangkaian yang digunakan. Dengan konfigurasi rangkaian photodioda
seperti diatas maka rangkaian akan memberikan logika LOW pada saat
photodioda menerima pancaran cahaya. Proses tersebut terjadi pada saat
photodioda menerima cahaya dan photodioda menjadiconduct sehingga
basis mendapat bias tegangan dan transistor akan ON, dimana terminal
output diambil pada terminal kolektor transistor sehingga terminal output
dihubungkan ke ground oleh melalui kolektor dan emitornya.
Yang disebelah kiri merupakan rangkaian photodiode untuk tegangan
keluaran LOW, sedangka disebelah kanan merupakan rangkaian keluaran
HIGH.
 Phototransistor
Rangkaian lampu malam otomatis menggunakan sensor cahaya berupa
phototransistor. Digunakan untuk mengontrol lampu penerangan dengan
daya yang cukup besar sesuai dengan kemampuan kontraktor relay yang
digunakan. Menggunakan sumber tegangan listrik AC 220V.
menggunakan 1 buah transistor, 1 buah phototransistor, 1 buah relay, 1
buah variabel resistor dan diode. Rangkaian ini dapat bekerja pada
tegangan 6 – 12 volt DC atau tegangan DC yang lain sesuai dengan relay
yang digunakan.
2. Prinsip kerja
a. PLASMA vs LCD vs LED DISPLAY
Prinsip kerja PLASMA adalah menggabungkan teknologi CRT dan LCD.
Dengan teknologi yang dihasilkan membuat layar dengan ketipisan LCD dan
sudut pandang selebar CRT. Display plasma memanfaatkan tegangan eksternal
untuk menyebabkan pelepasan gas di dalam panel untuk menghasilkan sinar
ultraviolet yang akan memperoses warna merah, hijau dan biru.
Prinsip kerja LCD adalah kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya
putih adalah susunan dari beberapa ratur cahaya dengan warna yang berbeda.
Warna yang dihasilkan akan bergantung pada sudut refleksi. Dengan
memberikan tegangan listrik maka kristal cair dapat merubah sudutnya. Kristal
cair bekerja seperti tirai. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan
membuka selebar – lebarnya sehingga cahaya backlight akan tampil didalam
layar. Jika ingin menampilkan warna hitam maka kristal cair akan menutup
serapat – rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang menembus. Jika
ingin menampilkan cahaya lainnya maka hanya perlu mengatur sudut
refleksinya.
Prinsip kerja LED : LED adalah dioda sehingga memiliki kutub. Arah arus
konvensionaldapat mengalir ke anode dan katode. Arus menentukan seberapa
terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula LED itu.arus LED
seharusnya 10-20 mA. Tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi arus,
tetapi juga warna LED dan suhu yang disebabkan perbedaan zat kimia pada
LED. Datasheet LED merupakan sudut pandang yang lebar berarti cahaya tidak
akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flas pada kamera memiliki sudut
pandang yang lebar.

b. Solit State Laser


Ketika media aktif dari laser yang berupa padatan dipapari dengan flash lamp,
electron dari padatan tersebut akan tereksistasi ke tingkat energy yang lebih
tinggi. Semakin tinggi energy yang menyebabkan eksistasi maka semakin tinggi
energy yang dipancarkan ketika terjadi emisi terstimulasi. Emisi dari electron
tersebut mengenai penutup yang terbuat dari aluminium di masing – masing
ujungnya, kemudian terjadi resonansi. Karena salah satu penutupnya semi
transparent, cahaya laser bisa lolos dari cermin.

c. Gas Laser
Prinsip kerja dari gas laser adalah beroperasi dengan prinsip mengkonversikan
energy listrik menjadi output berupa sinar laser. Laser yang dihasilkan oleh gas
laser ini bersifat kontinyu. Pada laser ini arus listrik dibuang melalui gas untuk
menghasilkan cahaya yang bersifat koheren.

d. Dye laser
Dye laser memiliki prinsip kerja menggunakan pewarna organic sebagai medium
penguatnya, biasanya sebagai larutan cair. Diedarkan melalui sel pewarna, atau
steaming melalui udara terbuka dengan menggunakan sebuah jet pewarna. Suatu
cahaya dengan energy yang tinggi yang dibutuhkan untuk memompa cairan
melampaui ambang batas penguat – nya. Larutan zat warna biasanya beredar
pada kecepatan tinggi, untuk membantu menghindari penyerapan triplet dan
mengurangi degradasi pewarna. Sebuah prisma atau kisi difraksi biasanya
dipasang dijalur balok, untuk mengurangi tunning balok.
Pewarna biasanya dipompa, dengan satu atau lebih flashlamp berjalan sejajar
dengan sel pewarna dalam rongga reflector. Reflector rongga sering memanas
akibat dari pancaran radiasi flashlamps, maka perlu didinginkan dengan air,
untuk mencegah thermal shock dalam pewarna yang disebabkan oleh sejumlah
besar radiasi inframerah disekitas flashlamps.

e. Aplikasi Laser
Prinsip kerja laser adalah menggetarkan electron antara dua tingkat energy pada
suatu material. Proses getaran itu dimulai dengan pemberian foton atau kuanta
cahaya berenergi tertentu yang bersesuaian dengan selisih energy antara dua
tingkat energy electron sehingga merangsang emisi cahaya lanjutan dengan
energy yang sama.

f. Uvtron
UVTron memiliki prinsip kerja dengan mendeteksi adanya percikan api, lilin dan
sesuatu yang terbakar dalam radius 5 meter. UVTron merupakan sebuah sensor
berbentuk tabung yang terdiri dari dua kaki (bulb) anode dan katode. Sensor
UVTron mengeluarkan logika high (1) jika mendeteksi api, sebaliknya sensor
UVT mengeluarkan logika low (0) jika tidak terdeteksi api, serta operator bisa
mengecek keluarannya dengan multimeter analog. Output yang dikeluarkan
adalah sinyal kotak dengan frekuensi yang bergantung pada kapasitor yang
digunakan pada driver.

g. Rangkaian dan aplikasi pada photodiode dan phototransistor


 Photodiode
Sensor ini memiliki prinsip kerja dengan sensor cahaya photo conductive
yaitu sensor cahaya yang akan mengubah perubahan intensitas cahaya
yang diterima, menjadi perubahan konduktansi pada terminal sensor
tersebut. Photodioda ini dapat dikonfigurasikan untuk memberikan logika
HIGH atau LOW tergantung dari konfigurasi rangkaian yang
digunakan. Dengan konfigurasi rangkaian photodioda seperti diatas maka
rangkaian akan memberikan logika LOW pada saat photodioda menerima
pancaran cahaya. Proses tersebut terjadi pada saat photodioda menerima
cahaya dan photodioda menjadiconduct sehingga basis mendapat bias
tegangan dan transistor akan ON, dimana terminal output diambil pada
terminal kolektor transistor sehingga terminal output dihubungkan ke
ground oleh melalui kolektor dan emitornya.
 Phototransistor
Prinsip kerja phototransistor yaitu arus basis dikendalikan oleh jumlah
cahaya atau inframerah yang diterimanya. Pada umumnya fisik
phototransistor hanya memiliki 2 kali yaitu kolektor dan emitor
sedangakan terminas basisnya berbentuk lensa yang berfungsi sebagai
sensor pendeteksi cahaya.
Pada prinsipnya, apabila terminal basis pada phototransistor menerima
intensitas cahaya yang tinggi, maka arus yang mengalir dari kolektor ke
emitor akan semakin besar.

3. Perhitungan
a. PLASMA vs LCD vs LED DISPLAY
b. Solit State Laser
c. Gas Laser
d. Dye laser
Jika diketahui waktu tempuh sebuah sinyal adalah 15 s dengan kecepatan cahaya
hitunglah jarah atara sensor dan objek yang diukur.
Jawab
c=
t = 15 s

Jadi jarak antara sensor dan objek adalah .


e. Aplikasi Laser
f. Uvtron
g. Rangkaian dan aplikasi pada photodiode dan phototransistor
 Photodiode
 Phototransistor
Sebuah phototransistor digunakan pada rangkaian dibawah ini. Berapa
tegangan outputnya bila intensitas cahaya yang mengenainya berubah
dari 10 ke 40 W/ .

Jawab

4. Jurnal Penelitian
a. PLASMA vs LCD vs LED DISPLAY
Aplikasi led rgb pada pola dan warna tas menggunakan strip led dengan sensor
warna dan control arduino android
b. Solit State Laser
Performance of nd:yvo4 diode pumped solid state laser in second harmonic
generation and q-switching
c. Gas Laser
Rancang bangun instrumentasi temperatur tinggi menggunakan prinsip defleksi
laser he-ne sebagai bagian dari sistem kendali operasi di bidang industri
d. Dye laser
e. Aplikasi Laser
f. Uvtron
Robot cerdas pemadam api menggunakan ping ultrasonic range finder dan uvtron
flame detector berbasis mikrokontroler atmega 128
g. Rangkaian dan aplikasi pada photodiode dan phototransistor
Rancang bangun sistem eskalator otomatis menggunakan sensor photodioda dan
infrared (ir) berbasis mikrokontroler atmega32

Anda mungkin juga menyukai