Anda di halaman 1dari 3

Amplifikasi Cahaya oleh Dirangsang

Emisi Radiasi
• Perangkat menghasilkan sinar koheren
radiasi optik dengan merangsang elektronik,
transisi ionik, atau molekuler ke yang lebih tinggi
tingkat energi
• Ketika mereka kembali ke tingkat energi yang lebih rendah
stimulasi emisi, mereka memancarkan energi.

Cahaya yang dipancarkan dari laser bersifat monokromatik, yaitu dari satu

warna / panjang gelombang. Sebaliknya, cahaya putih biasa adalah kombinasi

dari banyakwarna (atau panjang gelombang) cahaya.

 Laser memancarkan cahaya yang sangat terarah, yaitu, sinar laser

dipancarkan sebagai balok yang relatif sempit dalam arah tertentu. Cahaya

biasa, seperti dari bola lampu, dipancarkan ke berbagai arah dari sumbernya.

 Cahaya dari laser dikatakan koheren, yang berarti bahwa

panjang gelombang sinar laser berada dalam fase dalam ruang dan waktu.

Biasa Cahaya bisa merupakan campuran dari banyak panjang gelombang.

Ketiga sifat sinar laser inilah yang bisa membuatnya lebih lebih berbahaya dari

cahaya biasa. Sinar laser dapat menyimpan banyak energi dalam area kecil.

Beam divergence: θd = β λ / D β ~ 1 = f
(jenis distribusi amplitudo cahaya, definisi
diameter balok) λ = panjang gelombang D =
diameter balok

Prinsip kerja laser


1. Adsorbs
2. Emisi spontan
3. Emisi terstimulasi
4. Pembalikan populasi

• Energi diserap oleh atom, elektron bersemangat ke dalam kerang energi yang
kosong.
• Atom meluruh dari level 2 ke level 1 hingga emisi foton dengan energi hv. ini
proses yang sepenuhnya acak.

 * Atom di tingkat energi atas dapat dipicu atau distimulasi dalam fase dengan foton
yang masuk energi spesifik. Suatu keadaan di mana suatu zat telah berenergi, atau
bersemangat ke tingkat energi tertentu.
• Lebih banyak atom atau molekul yang lebih tereksitasi negara. • Proses
menghasilkan inversi populasi disebut memompa. • Contoh:  → oleh lampu dengan
intensitas yang sesuai  → dengan pelepasan listrik

Sinar Laser dihasilkan dari sebuah proses relaksasi elektron. Pada saat proses ini
berjalan maka sejumlah foton akan di lepaskan. emisi pada Laser berjalan dengan
sangat teratur. Proses yang terjadi yaitu elektron pada keadaan ground (pada pita
valensi) mendapat energi, yang selanjutnya statusnya menjadi naik menuju pita
konduksi (keadaan eksitasi). Kemudian elektron tersebut kembali pada keadaan
awal (ground state) yang juga diikuti dengan beberapa foton yang terlepas. Agar
energi yang dibaca bisa cukup besar maka dibutuhkan sebuah resonator, resonator
ini bisa berupa cermin atau lensa dan yang sering dipakai adalah cermin dan lensa.
Ketika di dalam resonator yang terjadi selanjutnya yaitu foton-foton tersebut akan
saling memantul terhadap dinding resonator sehingga akan cukup kuat untuk
meninggalkan resonator tersebut.
Aplikasi

Material Prosessing

Biasanya terdapat pada pemotong laser yang sering dipakai adalah jenis
laser CO2.

Laser yang memotong baja, memiliki panjang gelombang 1.064nm dan


10.640nm. Keduanya termasuk dalam sinar infra merah dan infra merah jauh.

Sinar laser plasma zet untuk cutting


Laser Induced Shock Wave Plasma Spectroscopy (LISPS). Penelitian dilakukan dengan
menggunakan laser Nd:YAG. Untuk menganalisa unsur fosil

Penentuan unsur merupakan hal yang paling sering dilakukan dengan menggunakan atomic
emission atau atomic absorption spectroscopy. tidak diperlukannya perlakuan awal sampel
yang rumit dalam teknik ini dan penyempurnaan yang selalu berlanjut dalam teknik deteksi
emisi ini. Teknik ini sangat tepat terutama untuk analisa elemen berdasarkan pada emisi
atomik dari plasma laser hasil pembangkitan dengan memfokuskan laser pada permukaan
sampel. Analisa spektroskopik dari pancaran emisi memberikan hasil informasi komposisi
elemen dari sampel

Anda mungkin juga menyukai