Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH:

DIMAS ADIANSYAH SYAHRUL

(11030184040)

PENDIDIKAN FISIKA 2011 (A)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2014 - 2015
A. Pendahuluan
Laser merupakan salah satu alat yang dapat memancarkan cahaya. Ada banyak alat lain yang
juga bisa memancarkan cahaya, seperti lampu pijar, cahaya matahari, lampu senter dan
sumber yang lainnya. Dengan berkembangnya zaman, saat ini perangkat alat elektronik sudah
banyak digunakan dalam industri-industri atau perusahaan-perusahaan. Dalam dunia industri,
perangkat elektronika ini menjadi kebutuhan mutlak dan tidak terlepas dari pemanfaatan
laser. Secara umum, laser merupakan cahaya yang dikuatkan kemudian di stimulasi untuk
menghasilkan radiasi dalam lingkungan industri dan militer. Laser memberikan kemudahan
dalam melakukan pekerjaan. Dengan kata lain, laser adalah alat yang digunakan untuk
mengubah suatu gelombang elektromagnetik dalam bentuk cahaya, sehingga dapat
membantu dalam melakukan tugas tertentu.

Cahaya sinar laser

Gambar 1. Perbedaan cahaya matahari, senter, lampu, dan laser


(Sumber: Hidayah, 2012: 1)

B. Sifat-sifat Berkas Cahaya Laser

Secara visual terlihat bahwa berkas cahaya yang dihasilkan antara cahaya laser dengan
cahaya dari sumber lain berbeda. Sifat cahaya laser dicirikan oleh empat macam sifat, yaitu
monokromatik, koheren, terarah, dan kecerahan.
1. Monokromatik

Cahaya laser bersifat monokromatis yaitu hanya memiliki keluaran satu warna dan satu
panjang gelombang saja. Sifat ini diakibatkan oleh:

a. Hanya satu frekuensi yang dikuatkan, yaitu . Ini memberikan arti bahwa laser yang
ideal terbentuk dari suatu kumpulan foton berfrekuensi tepat sama dan semua
foton tersebut terfase.
b. Susunan dua cermin yang membentuk cavity-resonant, sehingga osilasi hanya
terjadi pada frekuensi yang sesuai dengan cavity. Dimana cavity-resonant
merupakan lubang resonansi yang berfungsi sebagai jalur untuk foton.

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 1
Berikut adalah contoh jenis-jenis laser yang mempunyai keluaran cahaya yang berbeda-
beda, dimana setiap satu laser menghasilkan satu cahaya dengan satu panjang gelombang
(monokromatis).

Gambar 2. Laser dengan cahaya monokromatis


(sumber: Hidayah, 2012: 1)

2. Koheren
Salah satu sifat yang terjadi pada cahaya laser akibat kesamaan fase adalah koherensi.
ketika mengkarakterisasikan sistem laser yang sebenarnya, secara umum diasumsikan
bahwa sinar laser pada awalnya adalah terfase, dan inkoherensi laser timbul karena sifat
monokromatis yang jelek dari sumber.

Gambar 3. Perbedaan sifat mendasar antara cahaya laser dan cahaya dari
sumber lain (Sumber: Hidayah, 2012: 1)

Dari gambar dapat kita lihat bahwa cahaya yang dihasilkan dari laser dan yang dihasilkan
dari sumber lain berbeda persebarannya. Jika cahaya yang dihasilkan dari sumber lain
memancarkan berkasnya (foton) ke segala arah, karena foton yang dipancarkan ke segala
arah maka gelombang elektromagnetiknya memiliki beda fase yang berbeda sehingga
sifatnya tidak koheren, dan jika kita melihat cahaya yang dihasilkan matahari memiliki

Page 2 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
kecenderungan sifat polikromatik yaitu bisa memancarkan banyak warna dan banyak
panjang gelombang, salah satu contohnya yaitu jika kita meneruskan cahaya matahari
atau cahaya lampu (cahaya putih) pada sebuah prisma maka akan ada pembiasan warna-
warna seperti warna pelangi seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Cahaya polikromatik dari cahaya matahari dan


lampu (Sumber: Hidayah, 2012: 1)

Cahaya monokromatik yang telah melewati prisma, hanya memiliki lintasan searah yang
tidak menyebar. Karena cahaya yang dihasilkan searah, maka bersifat koheren dan
memiliki kecerahan yang tinggi. Sifat cahaya yang dihasilkan laser fokus pada satu arah
dan sangat kuat, sehingga memiliki energi dan daya yang mampu dimanfaatkan di
berbagai hal.

a. Koheren Ruang (Spatial Coherence)

Pandang dua buah titik dan dimana pada waktu terletak pada bidang
muka gelombang cahaya (EM) yang sama. Andaikan dan adalah medan-
medan listrik pada kedua titik tadi. Pada , perbedaan fasa kedua medan ini
adalah nol. Jika perbedaan fasa ini dapat dipertahankan pada , maka dikatakan
koheren ruang sempurna (perfect spatial coherence). Jika titik dan terletak pada

beberapa titik memiliki korelasi fasa yang baik (perbedaan fasanya kecil), maka
disebut koheren ruang sebagian (partial spatial cohenrence).

b. Koheren Waktu (Temporal Coherence)


Pandang medan listrik suatu gelombang EM pada titik pada waktu dan . Jika

pada sembarang waktu yang diberikan, perbedaan fasa antara dua medan tetap sama
seperti pada waktu , maka dikatakan terjadi koheren waktu sepanjang waktu . Jika
hal ini terjadi pada sembarang nilai , maka gelombang EM dikatakan koheren waktu

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 3
sempurna (perfect temporal coherence). Jika hanya terjadi untuk waktu delay , dimana
, maka gelombang EM dikatakan koheren waktu sebagian dengan waktu koherense .
Contoh suatu gelombang EM dengan waktu koherensi
ditunjukkan pada gambar di bawah ini, dimana medan listrik mengalami lompatan
fasa pada interval waktu .

Gambar 5. Contoh gelombang EM dengan waktu koherensi


(Sumber: Bahtiar, 2008: 20)

3. Terarah

Cahaya yang dihasilkan laser bersifat terarah artinya foton yang dipancarkan dalam satu
arah. Keterarahan ini Merupakan konsekuensi langsung ditempatkannya bahan aktif dalam
cavity resonant, dimana hanya gelombang yang merambat dalam arah yang tegak lurus
terhadap cermin-cermin yang dapat dipertahankan dalam cavity (lubang).

Gambar 6. keterarahan berkas cahaya laser


(Sumber: http://phys.unpad.ac.id)

a. Kasus Koheren Ruang Sempurna

Pada jarak tertentu, masih terjadi divergensi akibat difraksi seperti ditunjukkan pada
gambar di bawah ini.

Page 4 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
Gambar 7. Difraksi berkas cahaya laser untuk kasus koheren ruang sempurna
(Sumber: Bahtiar, 2008: 8)

Prinsip Huyghens menyatakan: Muka-muka gelombang pada layar dapat


diperoleh akibat superposisi dari gelombang-gelombang yang dipancarkan oleh
tiap titik di aperture , maka sudut difraksi diungkapkan oleh:

Dimana,
= Panjang gelombang laser
= Diameter celah
= Koefisien numerik
Suatu berkas cahaya dimana divergensinya dapat diungkapkan dalam bentuk d
i
atas disebut diffraction limited.

b. Kasus Koheren Ruang Parsial

Pada kasus koheren ruang parsial, diverensi yang terjadi lebih besar daripada nilai
minimum untuk difraksi, dimana

Dengan menyatakan luas koherensi yang berperilaku sebagai aperture batas


terjadinya superposisi koheren dari wavelets elementer. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa berkas output laser harus dibuat dalam batas difraksi (diffraction
limited).

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 5
4. Kecerahan
Kita dapat mendefinisikan kecerahan spektral suatu

sumber, sebagai daya yang mengalir per satuan luas,


satuan bandwidth, dan steradian. Jadi, berkas laser
mempunyai kecerahan yang sangat tinggi dibanding
dengan sumber biasa. Berkas cahaya dari sumber tertentu Gambar 8. Divergensi cahaya

dapat dikarakterisasi oleh divergensi berkasnya (dalam laser


(Sumber: www.ut.ac.id)
sudut ruang), ukuran sumber (luasan pada keluaran),
lebar pita (bandwidth) , dan rapat daya spektral dalam watt/Hz. Dengan

parameter-parameter ini kita definisikan menurut gambar di bawah ini sebagai daya yang
mengalir per satuan luas, satuan bandwidth, dan steradian. Dalam hal ini adalah intensitas
spektral, sehingga kita dapat memaknai sebagai intensitas spektral per steradian.

C. Tipe-tipe Cahaya Laser

1. Berdasarkan Bentuk Fisik Bahan Aktif


a. Laser Zat Padat

Laser zat padat (solid state laser) adalah laser yang menggunakan zat padat
sebagai mediumnya. Salah satu solid-state laser adalah laser ruby. Laser ruby
menghasilkan pulsa cahaya tampak pada panjang gelombang 694,3 nm, yang
berwarna merah tua. Salah satu aplikasi pertama untuk laser ruby berada di
rangefinding. Pada tahun 1964, laser ruby dengan memutar prisma q-switch menjadi
standar untuk pengukur jarak militer, sampai diperkenalkannya pengukur jarak yang
lebih efisien satu dekade kemudian. Laser ruby digunakan terutama dalam penelitian.

Gambar 9. (a) Bagian-bagian laser ruby dan (b) Skema eksitasi Cr 3+


(Sumber: http://chemwiki.ucdavis.edu)

Page 6 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
Laser ruby jarang digunakan dalam industri, terutama karena efisiensi yang
rendah dan tingkat pengulangannya rendah. Material telah dikuatkan terdistribusi
dalam matriks padat (seperti ruby atau neodymium: yttrium-aluminium garnet laser).
Laser neodymium yang memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer (nm).

Gambar 10. Diagram energi laser ruby


(Sumber: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu)

b. Laser Zat Cair

Sebuah laser dye terdiri dari pewarna organik dicampur dengan pelarut, yang
dapat diedarkan melalui sel pewarna, atau streaming melalui udara terbuka dengan
menggunakan jet pewarna. Sumber energi tinggi cahaya yang dibutuhkan untuk
'pompa' cairan melampaui ambang batas penguat nya. Sebuah flashlamp debit cepat
atau laser eksternal biasanya digunakan untuk tujuan ini. Cermin juga diperlukan
untuk berosilasi cahaya yang dihasilkan oleh fluoresensi pewarna, yang diperkuat
dengan masing-masing melewati cairan. Output cermin biasanya sekitar 80% reflektif,
sementara semua cermin lain biasanya lebih dari 99,9% reflektif. Larutan zat warna
biasanya beredar pada kecepatan tinggi, untuk menghindari penyerapan triplet dan
untuk mengurangi degradasi pewarna. Sebuah prisma atau kisi difraksi biasanya
dipasang di jalur balok, untuk memungkinkan tuning balok. Karena media cair dari
laser dye bisa cocok bentuk apapun, ada banyak konfigurasi yang berbeda yang dapat
digunakan. Sebuah Fabry-Perot rongga laser biasanya digunakan untuk flashlamp
dipompa laser, yang terdiri dari dua cermin, yang mungkin datar atau melengkung,
dipasang sejajar satu sama lain dengan medium laser di antara. Sel dye biasanya sisi-

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 7
dipompa, dengan satu atau lebih flashlamps berjalan sejajar dengan sel pewarna dalam
rongga reflektor. Rongga reflektor sering air didinginkan, untuk mencegah sengatan
panas di pewarna yang disebabkan oleh sejumlah besar radiasi inframerah dekat yang
menghasilkan flashlamp tersebut. Aksial dipompa laser memiliki, flashlamp annular
berbentuk cekungan yang mengelilingi sel pewarna, yang memiliki induktansi rendah
untuk flash pendek, dan meningkatkan efisiensi transfer. Coaxial dipompa laser
memiliki sel dye annular yang mengelilingi lampu flash, untuk efisiensi perpindahan
yang lebih baik, namun memiliki keuntungan yang lebih rendah karena kerugian
difraksi. Flash dipompa laser hanya dapat digunakan untuk aplikasi keluaran
berdenyut.

Gambar 11. Skema dye laser


(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Dye_laser)

Sebuah desain ring laser sering dipilih untuk operasi terus-menerus, meskipun
desain Fabry-Perot kadang-kadang digunakan. Dalam laser cincin, cermin laser
diposisikan untuk memungkinkan balok untuk melakukan perjalanan di jalan
melingkar. Sel pewarna, atau kuvet, biasanya sangat kecil. Kadang-kadang jet
pewarna digunakan untuk membantu menghindari kerugian refleksi. Pewarna
biasanya dipompa dengan laser eksternal, seperti nitrogen, excimer, atau frekuensi dua
kali lipat Nd: YAG laser. Cairan ini beredar pada kecepatan yang sangat tinggi, untuk
mencegah penyerapan triplet dari memotong balok. Tidak seperti Fabry-Perot rongga,
laser cincin tidak menghasilkan gelombang berdiri yang menyebabkan pembakaran
lubang spasial, fenomena di mana energi menjadi terjebak dalam terpakai bagian dari
media antara puncak-puncak gelombang. Hal ini menyebabkan keuntungan yang lebih
baik dari media penguat.
Beberapa pewarna laser rhodamin (merah, 605-635 nm), fluorescein (hijau, 530-
560 nm), coumarin (biru), stilbene, umbelliferone (biru, 450-470 nm), tetracene,
perunggu hijau, dan lain-lain. Sementara beberapa pewarna yang benar-benar
digunakan dalam pewarna makanan, sebagian besar pewarna sangat beracun, dan

Page 8 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
sering karsinogenik. Banyak pewarna, seperti rhodamin 6G, (dalam bentuk
kloridanya), bisa sangat korosif terhadap semua logam kecuali stainless steel.
Berbagai macam pelarut dapat digunakan, meskipun beberapa pewarna akan
larut lebih baik dalam beberapa pelarut dari pada orang lain. Beberapa pelarut yang
digunakan adalah air, glikol, etanol, metanol, heksana, sikloheksana, siklodekstrin,
dan banyak lainnya. Pelarut sering sangat beracun, dan kadang-kadang dapat diserap
secara langsung melalui kulit, atau melalui uap dihirup. Banyak pelarut juga sangat
mudah terbakar. Adamantane ditambahkan ke beberapa pewarna untuk
memperpanjang waktu hidupnya.
Cycloheptatriene dan cyclooctatetraene (COT) dapat ditambahkan sebagai
triplet quenchers untuk rhodamine G, meningkatkan daya keluaran laser. Daya output
1,4 kilowatt di 585 nm dicapai dengan menggunakan Rhodamine 6G dengan COT
dalam larutan metanol-air.

Gambar 12. Zat yang digunakan pada laser zat cair


(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Dye_laser)

c. Laser Zat Gas

Laser gas adalah laser di mana arus listrik dihantarkan melalui gas untuk
menghasilkan cahaya yang koheren. Laser gas merupakan laser cahaya pertama yang
kontinu dan beroperasi mengubah energi listrik menjadi sinar laser. Menghasilkan
sinar cahaya koheren pada daerah spektrum inframerah 1,15 mikrometer.
Helium dan neon, He-Ne, merupakan laser gas yang paling umum, memiliki
output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan energi jauh dari
inframerah (9,6 pM dan 10,6 m), dan digunakan untuk memotong material keras dan
pengelasan. Efisiensi laser CO2 adalah lebih dari 10%. Karbon Monoksida atau "CO"
laser memiliki potensi output sangat besar, namun penggunaan jenis laser dibatasi
oleh toksisitas ekstrim gas karbon monoksida.

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 9
Laser ion Argon memancarkan cahaya dalam kisaran 351-528,7 nm. Tergantung
pada optik dan tabung laser dengan nomor yang berbeda dari garis. Paling sering
digunakan adalah 458 nm, 488 nm dan 514,5 nm. Laser ion logam adalah laser gas
yang biasanya menghasilkan panjang gelombang ultraviolet. Helium - Perak (HeAg)
224 nm, Neon - Tembaga (NeCu) 248 nm, dan Helium - Cadmium (HeCd) 325 nm.
Laser ini memiliki osilasi terutama linewidths sempit kurang dari 3 GHz (0,5
picometers). Contoh dari laser gas antara lain:
1) Laser CO2
Molekul laser CO2 berosilasi pada 10,6 μm dalam infra merah. Transisi yang
utama terjadi diantara tingkat energi fibrasi dari molekul CO2. Laser CO2

mengoperasikan pulsa (Q-switched) secara kontinyu. Bahkan, laser CO2 mampu


mengemisikan sebuah gaya sehingga timbullah energi dan dapat memanaskan
beberapa material sehingga berpijar dalam waktu yang singkat. Karena pancaran
cahaya terhalang, maka penting untuk menggunakan material yang tidak
membebaskan bahaya kontaminasi dalam udara. Laser CO 2 saat ini digunakan
untuk memotong besi, kain dan mengelas besi. Pelepasan listrik yang
mengeksitasi sebagian besar laser gas menghasilkan cahaya atau sebuah pancaran
yang disebabkan oleh anoda dan katoda pada ujung plasma tipis atau tabung
pelepasan. Sebagian kecil laser dieksitasi oleh saluran frekuensi radio. Semua
laser beroperasi dengan baik dengan tekanan gas dibawah tekanan atmosfir.

Gambar 13. Bagian-bagian laser CO2


(Sumber: http://web.fe.infn.it)

Ada kelas yang lain dari laser gas yang dikenal dengan laser TEA
(transversely exchited atmospheric-pressure lasers). Laser TEA biasanya bergetar
dan ini tereksitasi oleh sebuah pancaran dengan tekanan atmosfer yang kuat. Arus

Page 10 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
pada pancaran itu mengalir dalam sudut yang tepat menuju sumbu laser. Banyak
laser CO2 yang termasuk laser TEA. Laser-laser tersebut membutuhkan sistem
pemeliharaan gas yang relatif sederhana dan juga murah serta mudah dalam
perancangannya. Getarannya berulang seperti laser CO2 yang lain yang
memperlihatkan tenaga puncak yang tinggi atau tenaga rata-rata yang tinggi.

Gambar 14. Diagram energi laser CO2


(Sumber: http://stwww.weizmann.ac.il)

2) Laser Helium-Neon
Laser Helium-Neon tidak dipompa secara optis, tetapi secara elektrik.
Medium aktifnya adalah campuran gas dari helium dan neon dengan perbandingan
5:1 pada tekanan sekitar 3 torr. Helium tereksitasi ke sebuah level tertentu karena
tabrakan elektron. Energi ditransfer dengan cepat ke atom neon netral yang
mempunyai tingkat energi sedikit dibawah atom helium. Ini adalah level laser
yang lebih atas. Transisi laser yang paling penting pada panjang gelombang 633
nm.

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 11
Gambar 15. Bagian-bagian laser He-Ne
(Sumber: http://www.olympusfluoview.com)

Laser He-Ne dipompa secara terus menerus, biasanya mnggunakan power


suplay DC. Power suplay DC ini khususnya pada rentang 0,3-15 mlwatt atau lebih
pada transverse mode 00. Banyak laser He-Ne memakai cermin setengah pada
tabung plasma. Keuntungan laser sangat sedikit; sudut Brewster windows esensial
untuk mencegah berkurangnya pantulan. Bahkan, kaca keluaran itu mempunyai
reflektansi lebih dari 99% dengan tabung plasma sepanjang 15 atau 20 cm. Karena
Brewster window, keluarannya menyebar pada bidang vektor elektrik termasuk
poros laser dan garis normal Brewster window.
Meskipun laser He-Ne tidak dipompa secara optis, tetapi karakteristik
ambang dapat di deskripsikan dengan cukup oleh rate equations. Pada kasus laser
ruby, kita telah mengamati fluktuasi yang sangat luas pada keluarannya. Ini
menghubungkan ke osilasi pendek dari inversi populasi n dengan ambang batas
nilai . Pada laser He-Ne, nilai n tidak mengalami osilasi, tetapi lebih menerima
nilai yang tepat. Hasilnya keluaran laser He-Ne kontinu dan stabil.

Page 12 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
Gambar 16. Diagram energi laser He-Ne
(Sumber: http://perg.phys.ksu.edu)

3) Laser Ion Argon


Laser ion Argon dapat dibuat berosilasi dalam beberapa panjang gelombang
pada sepktrum tampak biru dan hijau. Transisi penting berada pada level energi
+1
dari spectrum Ar . Arus pancaran tinggi akan di produksi dengan jumlah yang
cukup dari ionisasi atom Argon tunggal. Selain laser Argon, terdapat krypton-ion
laser yang menghasilkan garis merah kuat dibanding yang lain.

Gambar 17. Bagian-bagian laser ion argon


(Sumber: http://www.repairfaq.org)

Karena cukupnya energi untuk mengionisasi atom dan kemudian


meningkatkan ion ke tingkat tereksitasi, efisiensi dari semua pancaran laser
rendah. Meskipun inversi populasi tertahan, laser ini memiliki keuntungan yang

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 13
sangat tinggi dan dapat menghasilkan kekuatan output yang terus menerus sampai
beberapa watt. Garis laser argon yang paling penting adalah pada panjang
gelombang 514,5 nm.

Gambar 18. Diagram energi laser ion argon


(Sumber: http://perg.phys.ksu.edu)

2. Berdasarkan Panjang Gelombang

a. Laser Ultra Violet (UV)

Sinar ultraviolet adalah cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek


daripada ≈ 400 nm, batas bawah kisaran panjang gelombang terlihat. Definisi yang
berbeda digunakan untuk daerah spektral yang berbeda. Dekat-UV daerah spektral
berkisar 400 nm ke 300 nm. Wilayah tengah-UV berkisar 300-200 nm, dan panjang
gelombang yang lebih pendek dari 200 nm ke 10 nm milik daerah yang jauh-UV.
Masih panjang gelombang pendek milik UV ekstrim (EUV).
UV vakum Istilah (bawah ≈ 200 nm) mengacu pada rentang panjang gelombang
di mana alat vakum sering digunakan, karena cahaya sangat diserap di udara. UV
vakum mencakup jauh dan ekstrim UV. UVA singkatan kisaran 320-400 nm, UVB
untuk 280-320 nm, dan UVC untuk 200-280 nm. Namun, definisi yang tepat dari
daerah-daerah spektral bervariasi dalam literatur.
Sinar UV menemukan berbagai aplikasi, termasuk desinfeksi UV air dan alat-
alat, UV curing perekat, kontrol kualitas bagi banyak bahan dan fluoresensi menarik
untuk tujuan analisis. Sinar ultraviolet berbeda dalam dua hal yang berbeda pada
dasarnya:
Panjang gelombang pendek memungkinkan fokus yang tepat dan generasi
struktur yang sangat halus (asalkan sumber cahaya dengan koherensi spasial tinggi

Page 14 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
yang digunakan). Hal ini digunakan dalam UV photolithography, seperti yang
digunakan misalnya untuk pembuatan perangkat mikroelektronik seperti
mikroprosesor dan chip memori. Generasi masa depan mikroprosesor akan memiliki
struktur bahkan lebih halus dan akan memerlukan photolithography di wilayah EUV.
Sumber EUV kuat dan photoresists yang sesuai saat ini sedang dikembangkan.
Energi foton lebih tinggi dari energi band-gap dari banyak zat. Akibatnya, sinar
ultraviolet sangat diserap oleh banyak zat, dan eksitasi diinduksi dapat menyebabkan
perubahan struktur kimia (misalnya melanggar obligasi). Hal ini penting untuk
pengolahan bahan laser (misalnya untuk ablasi laser, laser yang deposisi berdenyut,
dan untuk pembuatan kisi-kisi serat Bragg), dan untuk sterilisasi air atau alat-alat
medis. Sinar UV juga dapat merusak kulit manusia, dan khususnya cahaya UVC
memiliki efek kuman. Ketika sinar ultraviolet berinteraksi dengan jejak hidrokarbon
di udara, dapat menyebabkan pengendapan film organik pada permukaan di
sekitarnya.
Teknologi laser untuk generasi sinar ultraviolet menghadapi berbagai tantangan;
Namun demikian, ada beberapa jenis laser ultraviolet yang langsung dapat
menghasilkan sinar UV: beberapa laser massal (misalnya berdasarkan kristal cerium-
doped seperti Ce: LiCAF), laser serat, dioda laser (kebanyakan berbasis GaN), laser
pewarna, laser excimer, dan laser elektron bebas. Cara lain untuk menghasilkan sinar
ultraviolet adalah dengan konversi frekuensi nonlinier output dari laser inframerah-
dekat.
Khusus untuk wilayah EUV, debit gas (misalnya dengan xenon atau dengan uap
timah) atau plasma laser-induced digunakan untuk menghasilkan radiasi UV dengan
kekuatan tinggi beberapa watt atau bahkan puluhan watt. Namun, sumber tersebut
tidak memancarkan radiasi koheren. Dalam banyak kasus, radiasi UV yang dihasilkan
dengan perangkat lain selain laser. Yang paling penting adalah lampu gas discharge
(misalnya tabung merkuri), tetapi dioda pemancar cahaya (LED UV) juga menarik
minat untuk berbagai aplikasi.

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 15
Gambar 19. Laser ultraviolet
(Sumber: http://img.alibaba.com)

b. Laser Tampak

Insiden laser di stadion Bukit Jalil Malaysia saat pertandingan final leg I Piala
AFF terus menjadi sorotan. Media Malaysia bahkan sudah menegaskan laser tidak
berbahaya bagi kesehatan. Tapi faktanya laser hijau paling ampuh buat mengusik
konsentrasi. Ketika seseorang terkena laser tubuh tidak akan merasakan sakit apapun
dan mata juga masih bisa melihat.

Gambar 20. Penggunaan laser hijau pada pertandingan sepak bola


(Sumber: http://markerinfo.blogspot.com/)

Tapi efeknya, konsentrasi otak akan terganggu karena warna laser bisa membuat
orang tidak nyaman. Terlebih jika laser yang digunakan berwarna hijau. Karena laser
warna hijau lebih mengganggu konsentrasi ketimbang laser warna merah. Kelebihan

Page 16 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
laser hijau dibanding laser merah teletak pada panjang gelombangnya. Laser merah
umumnya menggunakan panjang gelombang 635 nm (merah ruby) atau 650 nm
(merah muda), sementara laser hijau menggunakan panjang gelombang 495-532 nm.
Pada kisaran panjang gelombang tersebut, warna kuning dan hijau paling mudah
dilihat oleh mata manusia. Saat disorotkan langsung ke mata, laser hijau bisa tampak
50 kali lebih terang dibandingkan laser yang berwarna merah. Dikutip dari
Greenlaserbeam, Senin (27/12/2010), panjang gelombang juga mempengaruhi
kekuatan sinar laser. Dengan gelombang yang lebih pendek, laser hijau punya
intensitas lebih tinggi sehingga bisa menjangkau jarak yang lebih jauh dengan pada
penggunaan daya listrik yang sama. Dengan kelebihan ini, laser hijau banyak
digunakan oleh militer untuk operasi tempur di siang hari. Bintik hijau bisa
menjangkau jarak yang lebih jauh, sekaligus terlihat lebih jelas meski dalam kondisi
cahaya yang terang benderang. Jika dari jarak jauh, wajah yang terkena laser memang
tidak berbahaya tapi ini sungguh mengganggu konsentrasi. Dan umumnya laser yang
bisa menempuh jarak jauh adalah laser yang memiliki daya watt tinggi dengan harga
yang mahal.
Sementara laser hijau maupun merah yang digunakan pada mainan maupun
pointer untuk presentasi umumnya menggunakan daya di bawah 5 mili Watt. Dengan
daya sekecil itu, laser hanya akan merusak jika ditembakkan langsung ke mata dalam
jangka waktu lama. Namun jika menggunakan daya di atas 1 Watt, kekuatan laser
hijau bisa mencapai 1.000 kali kekuatan radiasi sinar matahari.. Umumnya daya yang
diperbolehkan untuk dipakai pada laser mainan maupun pointer adalah di bawah 5
mili Watt. Laser berkekuatan lebih dari 1 watt cukup berbahaya, sehingga harus
melewati perizinan tertentu.

c. Laser Infra Merah

Salah satu aplikasi dari laser infra merah adalah laser inframerah jauh (laser FIR
dan Terahertz laser). Keduanya adalah laser dengan panjang gelombang output di
bagian inframerah jauh dari spektrum elektromagnetik , antara 30-1.000 m (300 GHz-
10 THz). Laser FIR memiliki aplikasi dalam spektroskopi Terahertz, Terahertz
pencitraan serta dalam fusi diagnostik fisika plasma. ketiganya dapat digunakan untuk
mendeteksi bahan peledak dan sumber senjata kimia, dengan menggunakan
spektroskopi inframerah atau untuk mengevaluasi kepadatan plasma dengan cara
teknik interferometri. Kelebihan sumber radiasi ini dibanding sinar-X adalah
Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 17
berenergi rendah tak mengionisasi obyeknya (jauh lebih aman dari sinar-X),
radiasinya dapat difokuskan tak seperti sinar-X sehingga mudah dikontrol,
frekuensinya berimpitan dengan frekuensi spektrum dari molekul-molekul penting
sehingga sangat potensial bagi spectroskopi dan pendeteksian molekul-molekul.
Salah satu riset yang cukup banyak menarik perhatian saat ini berkaitan dengan
terahertz (THz) baik sumber radiasinya, detektor, antenna, spektroskopi, imaging dan
lain-lain. Sumber radiasi THz ini adalah salah satu kandidat untuk menggantikan
sebagian fungsi sinar-X untuk imaging. Dengan sifat-sifat tersebut banyak aplikasi
menjanjikan terutama dalam bidang keamanan. Radiasi THz mampu menembus jaket
atau pakaian penutup tubuh tapi tak menembus jaringan seperti sinar-X. Dengan
demikian menjadi sumber paling ideal untuk mendeteksi benda-benda tersembunyi
seperti di balik baju bahkan cairan kimia berbahaya dapat dideteksi dari kandungan
molekul spesifiknya. Di bidang kedokteran, gelombang ini potensial untuk
menentukan lokasi kanker dari jaringan pada tubuh manusia secara langsung tanpa
merusak jaringannya, juga potensial untuk terapi jika sumbernya cukup kuat. Juga
dapat digunakan untuk menemukan obyek hidup dalam suatu kejadian kebakaran.
Dalam bidang komunikasi juga terutama antar satelit menjanjikan transfer data
berlipat-lipat dari capaian saat ini (super-broadband).
Dalam banyak kasus presentasi riset-riset untuk mengembangkan sumber THz
tersebut biasanya pada aplikasi keamanan paling agresif dengan menggunakan suatu
objek sebagai simbol gangguan keamanan dengan berbagai triknya yang dapat
dideteksi dengan alat screening menggunakan sumber radiasi THz yang disiramkan
pada obyek tersebut. Berikut ini hasil screening menggunakan radiasi THz.

Gambar . Hasil screening dengan radiasi THz pada objek udang dan kokain
(Sumber: http://pmij.us/)

Page 18 Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Ayi. 2008. Diktat Kuliah: Rekayasa Optik. Jurusan Fisika, Universitas Padjajaran
Bandung
Ferwerda, H.A. 1994. Lasers and Optics. Netherlands: University of Groningen

Hidayah, Affi Nur. 2012. Apa yang Membedakan Laser dengan Cahaya Lain?. Website:
http://affinh.blogspot.com/2012/06/apa-yang-membedakan-laser-dengan-cahaya.html,
diakses 12 November 2014.
Kaparang, Ayu H.F., dkk. n.d. Penggunaan Laser Argon Sebagai Fotokoagulasi Laser dalam
Terapi Penyakit Perdarahan Retina di Beberapa Tempat Pelayanan Kesehatan Mata di
Manado. Skripsi. Website:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/download/4549/4077, diundu
10 Desember 2014.

Laser(Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation). Website:


http://phys.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/02/1-laser1.pdf, diakses 15 november
2014
Memey. 2012. Memey Sains: Jenis-jenis Laser. Website:
http://memeysains.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-laser.html, diakses 17 november
2014

Persaudaraan Muslim Indonesia Jepang. 2008. Teknologi Terahertz, Penuh dengan Harapan
dan Tantangan. Website: http://pmij.us/teknologi/193-teknologi-terahertz-penuh-
dengan-harapan-dan-tantangan.html, diakses 14 Desember 2014.
Setyaningsih, Agustina, dkk. 2007. Pengukuran Panjang Koherensi Menggunakan
Interferometer Michelson. Berkala Fisika. Vol 10 , No.4, pp. 169-173.
Weber, Marvin J. 2001. Handbook of Laser. California: University of California

Dimas Adiansyah Syahrul || Sifat Berkas dan Tipe Cahaya Laser Page 19

Anda mungkin juga menyukai