Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTEK KERJA

UNTUK SERTIFIKASI

Judul: Mensupervisi pemeliharaan Distribusi tenaga listrik


Di Penyulang Sawangan No. Gardu KA 2681

Nama : Kelvin Judika Riccardo Marbun


NIM : 1504405009
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Jl. Raya Kampus UNUD, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung – Bali -80361
e-mail : info@unud.ac.id

Tanggal : 01 Juli 2016


LAPORAN KEGIATAN

Judul: Mensupervisi pemeliharaan Distribusi tenaga listrik


Di Penyulang Sawangan No. Gardu KA 2681

Nama : Kelvin Judika Riccardo Marbun


NIM : 1504405009
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
Tempat Magang : PT PLN (Persero) UID Bali UP3 Bali Selatan

Menyetujui,

Mentor, Co Mentor, Dosen Pembimbing,

(I Made Suamba) (I B Surya Respati) (Wayan Gede Ariastina)

Tanggal : 01 Juli 2016


LAPORAN KEGIATAN
Judul: Melaksanakan Analisis Hasil pemeliharaan Gardu Distribusi

Daftar Isi:
A. Uraian Pekerjaan

- Jenis Pekerjaan : Pemeliharaan Trafo Distribusi KA 2681

- Data Gardu Distribusi

 Penyulang : Sawangan

 Nomor Gardu : KA 2681

 Alamat : Jl. Karang Pandawa

 Tiang

o Sudut/Kemiringan : 1°

o Type : B3

 Traves/Cross Arm : UNP 10 (2 x 1,8 Meter) Deviasi 0 – 15°

 Kapasitas Trafo : 160 kVA

 Urutan Fasa : kanan

 Kapasitas PMT Kubikel : 630 A

 Kapasitas FCO : 8 A / Tipe K

 Kapasitas Arester : 24 kV/ 10 kA

 Kebocoran Minyak Trafo :


Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kebocoran Bersih Packing Retak Packing Retak/Berminyak Rembes/tetes
Minyak √

 Kondisi Fisik Trafo :


Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kondisi Fisik Mulus Cacat Sirip Minor Cacat Sirip Major Bengkak
Trafo √
(Bushing Trafo
Pecah)

Tanggal : 01 Juli 2016


 Pembumian Trafo :
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Pembumian R < 1,7 Ω 1,7 < R < 5 Ω 5 < R < 10 Ω R > 10 Ω
Trafo

(5 Ω)
Arrester √
(5 Ω)
Netral PHB-TR √
(5 Ω)

 Jenis Kabel dan Penampang Konduktor : AAACS 150 mm2

 Jenis Kabel dan Penampang incoming PHBTR : NYY 150 mm2

 Jenis Kabel dan Penampang outciming PHBTR : NYY 70 mm2

 Kondisi PHBTR :
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kondisi Fisik PHBTR Boks Boks Kotor, Boks Karatan, Boks Bocor, Instalasi
Bersih, instalasi Rapi Intalasi Rapi Buruk
instalasi
Rapi

Kapasitas PHBTR 630 A

Ketinggian PHBTR 1 m / Bebas Terkena Banjir

Rating Saklar In = 630 A


Utama
Jumlah Jurusan 2

Rating NH Fuse - Jurusan 1 : 160 A/ 160 A / 160 A


- Jurusan 2 : 160 A/ 160 A / 160 A

 Beban tidak seimbang : Siang: 24.39 % Malam: 30.17 %

 Besar beban

Siang Malam (A)


FASA
Inlet (A) Jurusan 1 (A) Jurusan 2 (A) Inlet (A) Jurusan 1 (A) Jurusan 2 (A)
R 56 43 13 59 50 9
S 31 29 2 53 38 15
T 36 35 1 25 17 8
N 31 17 14 37 29 8

Tanggal : 01 Juli 2016


 Tegangan Transformator TR

ANTAR FASA FASA NETRAL ANTAR FASA FASA NETRAL


SEBELUM R-S: 393 V R-N: 223 V SESUDAH R-S: 398 V R-N: 225 V
(lama) S-T: 399 V S-N: 299 V (Baru) S-T: 403 V S-N: 231 V
T-R: 387 V T-N: 226 V T-R: 391 V T-N: 228 V

 Nilai tahanan isolasi Trafo:


TRAFO SEBELUM (LAMA)
Primer-Ground (GΩ) Sekunder-Ground (GΩ) Primer-Sekunder (GΩ)
Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit
Primer- 8 - Sekunder 9 - Primer – 20
Ground - Ground Sekunder
TRAFO SESUDAH (BARU)
Primer-Ground (GΩ) Sekunder-Ground (GΩ) Primer-Sekunder (GΩ)
Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit
Primer- 150 - Sekunder 80 - Primer – 100 -
Ground - Ground Sekunder
B.

Tanggal : 01 Juli 2016


B. Hasil analisa
Pekerjaan pemeliharaan Trafo pada gardu KA 2681 dilakukan sebagai upaya pemeliharaan
preventif pada gardu tersebut untuk mencegah terjadinya gangguan. Berdasarkan hasil inspeksi dari
tim Yantek Kuta, ditemukan bahwa bushin primer pada trafo di gardu KA 2681 pecah. Bushing pada
trafo berfungsi sebagai isolator untuk mencegah terjadinya hubung singkat pada trafo. Maka dari itu,
agar tidak teradi gangguan yang diakibatkan oleh karena hubung singkat pad trafo, maka langkah
pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan melakukan pergantian trafo pada gardu KA 2681 dengan
rating yang sama yaitu sebesar 160 kVA. Merk trafo lama pad gardu KA 2681 adalah SINTRA dengan
no seri 16123032, dan merk trafo baru yang digunakan adalah TRAFINDO dengan no seri 131305090.
Pekerjaan pemeliharaan gardu distribusi KA 2681 penyulang Sawangan dilakukan pada pukul 12.50
s/d 14.20 WITA. Semua petugas dan pengawas sudah menggunakan APD. Pekerjaan dilakukan sesuai
SOP pergantian trafo sehingga semua pekerjaan selesai dengan semua peralatan dan personil aman.

1. Hasl Analisa Pengamatan Konstruksi


Kondisi Konstruksi Gardu KA 2681 merupakan gardu pasangan luar dengan dua tiang (portal).
Sesuai dengan acuan standar konstruksi gardu portal pada Buku 4 Standar Konstruksi Gardu Distribusi
Dan Gardu Hubung Tenaga Listrik, Gardu KA 2681 dilengkapi proteksi pada sisi Tegangan Menengah
berupa FCO dan Arrester. Pada sisi PHB-TR terdapat 2 jurusan yang dilengkapi dengan NH Fuse pada
masing-masing fasa jurusan. Gambar 1 menunjukkan konstruksi gardu KA 2681 di penyulang
Sawangan.

Gambar 1. Gardu KA 2681 Penyulang Sawangan

Tanggal : 01 Juli 2016


2. Tiang Gardu dan Cross Arm
Merujuk standar konstruksi gardu distribusi pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi
Jaringan Distribusi Bab 5 Halaman 2 point 5.2 menyatakan bahwa standar kemiringan tiang tidak
melebihi 5°. Berdasarkan hasil pengukuran kemiringan tiang pada gardu KA 2681, didapatkan nilai
kemiringan tiang pada gardu tersebut adalah sebesar 1°.
Pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 3 Halaman 11 point
3.1.11 juga ditentukan karakteristik palang/cross arm seperti ditunjukkan oleh tabel 1 berikut.
Tabel 1. Karakteristik Palang
Profil Panjang Penyusunan Pada Deviasi
(derajat)
UNP 8 1,6 meter Tiang Tumpu 0 ‐ 15
UNP 10 1,8 meter Tiang Tumpu. Tiang awal/akhir 0 ‐ 15
UNP 10 2 meter Tiang Tumpu, Tiang Sudut*) 15 ‐ 30
UNP 15 2,4 meter Tiang Tumpu*), Tiang Sudut, Awal/Akhir 30 – 60
UNP 15 2,8 meter Tiang Tumpu, Tiang Sudut*) Awal/Akhir 60 - 90

Pada gardu KA 2681, jenis cross arm/traves yang digunakan adalah UNP 10 (2 x 1,8 Meter) Deviasi
0 – 15°. Gardu KA 2681 berada ditengah jaringan dengan sudut deviasi 0-15°. Sehingga dapat
dianalisa bahwa jenis palang yang digunakan pada gardu KA 2681 sudah sesuai dengan standar yang
berlaku.

3. Analisa Kapasitas FCO (Fuse Cut Out)


Kapasitas Fuse Cut Out (FCO) dan fuse link tegangan menengah gardu distribusi diatur pada Buku
1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 hal 10 point 7.3.1.3 menyatakan
bahwa kapasitas pengaman elemen lebur yang digunakana disesuaikan dengan kapasitas
transformator terpasang. Spesifikasi FCO tegangan menengah ditunjukkan oleh tabel 2 berikut.
Tabel 2. Spesifikasi FCO tegangan menengah
Daya Trafo (kVA) Arus Nominal (A) Arus pengenal fuse link (A)
min maks
Fasa tunggal
25 2,2 3,13H 3,13H
50 4,3 5H 6,3T
Fasa-tiga
50 1,44 2H 2H
100 2,89 5H 6,3K, T
160 4,6 6,3H 8K, T
200 5,78 6,3H 10K, T
160 7,22 8T 12,5K, T
315 9,09 10T 12,5K, T
400 11,55 12,5T 16K, T
500 14,43 20T 15K, T
630 18,18 25T 31,5K, T
Catatan: K: Pelebur tipe cepat T: Pelebur tipa lambat H: Pelebur tahan surja petir

Tanggal : 01 Juli 2016


Pada gardu KA 2681 kapasitas trafo distribusi yang terpasang adalah sebesar 160 kVA dengan
arus nominal sisi primer sebesar 4,6 A. Jenis fuse link yang digunakan adalah tipe 8 K. Pada tabel 2,
standar fuse link yang diijinkan untuk trafo distribusi 160 kVA adalah minimal 6,3 H dan maksimal 8 K
atau T. Sehingga dapat dianlisa bahwa tipe fuse link yang digunakan pada gardu KA 2681 sudah sesuai
dengan standar yang berlaku.

4. Analisa Kapasitas Lightning Arrester (LA)


Gardu portal dilindungi dari surja petir menggunakan peralatan proteksi berupa Lightning
Arrester (LA). Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 Hal 13 Point
7.3.1.4 menyatakan bahwa kapastas LA 5 KA dipergunakan jika transformator berlokasi di tengah
jaringan SUTM. Jika berlokasi di ujung jaringan, maka rating LA yang digunakan adalah sebesar 10 kA.
Pada gardu KA 2681, rating arrester yang digunakan adalah 24 kV 10 kA. Lokasi gardu KA 2681
berada di ujung jaringan penyulang Sawangan. Sehingga dapat dianalisa bahwa LA yang terpasang
pada KA 2681 sesuai dengan standar yang berlaku, dimana gardu berada di ujung jaringan, maka
rating arrester yang digunakan adalah 10 kA.

5. Analisa Kebocoran Minyak Trafo


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan visual inspection terhadap
kebocoran Minyak trafo dan menetapkan ketentuan seperti ditunjukkan oleh tabel 3 berikut.
Tabel 3. Matriks online assessment tier 1 Kebocoran Minyak Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kebocoran Minyak Bersih Packing Retak Packing Retak/Berminyak Rembes/tetes

Hasil visual inspeksi terhadap trafo distribusi di gardu KA 2681 menunjukkan bahwa kondisi
kebocoran minyak trafo bersih atau tidak terdapat kebocoran. Sehingga dapat dianalisa bahwa health
index trafo gardu distribusi KA 2681 tergolong kategori baik.

6. Analisa Kondisi Fisik Trafo


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan visual inspection terhadap kondisi
fiisk trafo dan menetapkan kondisi seperti ditunjukkan oleh tabel 4 berikut:

Tanggal : 01 Juli 2016


Tabel 4. Matriks online assessment tier 1 Kondisi Fisik Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kondisi Fisik Trafo Mulus Cacat Sirip Minor Cacat Sirip Major Bengkak

Hasil visual inspeksi terhadap trafo distribusi di gardu KA 2681 menunjukkan bahwa kondisi fiisk
trafo ditemukan bushing primer trafo pecah. Sehingga dapat dianalisa bahwa helath index trafo pada
gardu KA 2681 tergolong dalam kategori buruk. Hal ini juga akan dapat menjadi penyebab gangguan
pada gardu KA 2681. Ketika bushing primer trafo pecah, maka ada kemungkinan ketika trafo
dioperasikan akan terjadi short circuit karena bushing trafo yang berfungsi sebagai isolator sudah
rusak sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Gambar 2 berikut menunjukkan kondisi bushing
trafo yang pecah pada gardu KA 2681.

Gambar 2. Kondisi fisik trafo gardu KA 2681

7. Analisa Tahanan Pembumian


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan visual inspection terhadap tahanan
pembumian Trafo distribusi seperti ditunjukkan oleh tabel 5 berikut.

Tanggal : 01 Juli 2016


Tabel 5. Matriks online assessment tier 1 Kondisi Tahanan Pembumian Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Pembumian Trafo R < 1,7 Ω 1,7 < R < 5 Ω 5 < R < 10 Ω R > 10 Ω

Berdasarkan data asset pengukuran tahanan pembumian trafo distribusi pada gardu KA 2681,
menunjukkan nilai tahanan pembumian arrester sebesar 5 Ohm, tahanan pembumian Trafo sebesar 5
Ohm dan tahanan pembumian netral PHB-TR sebesar 5 Ohm. Sehingga dapat dianalisa bahwa health
index trafo pada gardu KA 2681 berdasarkan nilai tahanan pembumian arrester tergolong dalam
kategori kurang baik, nilai tahanan pembumian body trafo tergolong dalam kategori kurang baik dan
pembumian titik netral PHB-TR tergolong dalam kondisi kurang baik. Pada Buku 1 Kriteria Desain
enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 4 halaman 10 point 4.4.2 ditentukan nilai tahanan
pembumian trafo distribusi dan juga LA tidak melebihi 1 Ω. Namun nilai tahanan pembumian trafo
juga dipengaruhi oleh jenis tanah dari sitem pembumian tersebut. Pada gardu KA 2681, jenis
tanahnya merupakan tanah berkapur. Sehingga sangat sulit untuk menemukan tahanan pembumian
kurang dari 1 Ω. Maka dari itu perlu dilakukan upaya untuk menurunkan nilai tahanan pembumian
trafo menjadi kurang dari 1 Ω. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
metode memparalelkan sistem pembumian hingga tercapai nilai tahanan pembumian pada gardu KA
2681 kurang dari 1 Ω.

8. Analisa Kondisi PHB-TR


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan visual inspection terhadap kondisi
fisik PHB-TR / Low Voltage Switch Board ditentukan standar seperti pada tabel 6.
Tabel 6. Matriks online assessment tier 1 Kondisi Fisik Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Kondisi Fisik PHBTR Boks Boks Kotor, Boks Karatan, Boks Bocor, Instalasi
Bersih, instalasi Rapi Intalasi Rapi Buruk
instalasi
Rapi

Berdasarkan hasil visual inspection pada gardu KA 2681, kondisi PHB-TR dalam keadaan kotor
namun instalasi pada PHB-TR masih dalam keadaan rapi. Maka kondisi PHB-TR masih tergolong dalam
kondisi cukup baik. Ketika pekerjaan pemeliharaan, PHB-TR juga sudah dibersihkan dari kotoran-
kotoran debu yang ada di PHB-TR.

Tanggal : 01 Juli 2016


Gambar 3. Instalasi PHB-TR pada gardu KA 2681

Pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 halaman 10 point
7.3.1.2 ditentukan standar arus pengenal NFB pada PHB-TR. Arus pengenal saklar utama atau NFB
sekurang-kurangnya sama dengan 115% arus nominal transformator sisi tegangan rendah. Sehingga
untuk dapat menentukan rating NFB yang seharusnya digunakan pada KA 2681, maka terlebih dahulu
ditentukan arus nominal sisi sekunder trafo 160 kVA pada pada gardu KA 2681 sebagai berikut:
S
I full−load/ nominal =
√3 x Vn
160 kVA
¿ =230,9 A
√3 x 400 V

Sehingga rating NFB yang seharusnya digunakan adalah sebagai berikut:


I pengenal NFB=115 % x 230,9 A

¿ 265,58 A

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dianalisa bahwa arus pengenal NFB yang
seharusnya terpasang pada PHB-TR KA 2681 adalah sekurang-kurangnya sebesar 265,58 A. Rating
NFB yang sering digunakan dilapangan adalah NFB dengan arus pengenal 630 A. Pada gardu KA 2681,
rating saklar utama yang digunakan pada PHB-TR adalah sebesar 630 A. Sehingga dapat dianalisa
bahwa rating saklar utama yang diguanakan pada KA 2681 sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Tanggal : 01 Juli 2016


9. Analisa Kesuaian Jenis Penghantar Terhadap Kapasitas Trafo Distribusi
Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 11 halaman 7 point 11.3.3
menentukan bahwa penghantar kabel antara trafo dan PHB-TR (incoming PHB-TR) mempunyai
Kemampuan Hantar Arus sekurang-kurangnya 115% dari arus nominal trafo pada sisi sekunder. Maka
dari itu, kabel penghantar yang digunakan harus memenuhi standar yang berlaku. Tabel 7
menunjukkan KHA penghantar berbahan tembaga sesuai dengan luas penampang penghantar
tersebut (PUIL 2001 tabel 7.3-5a hal 304).
Tabel 7. KHA Penghantar Tembaga
Jenis
Kabel Luas KHA terus menerus
  Penampang Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga dan empat
    di tanah di udara di tanah di udara di tanah di udara
  mm2 A A A A A A
1 2 3 4 5 6 7 8
  1,5 40 26 31 20 26 18,5
  2,5 54 35 41 27 34 25
  4 70 46 54 37 44 34
  6 90 58 68 48 56 43
NYY 10 122 79 92 6 75 60
NYBY 16 160 1005 121 89 98 80
NYFGbY              
NYCY 25 206 140 153 118 128 106
NYCWY 35 249 174 187 145 157 131
NYSY 50 499 212 222 176 185 159
NYCEY              
NYSEY 70 365 269 272 228 228 202
NYHSY 95 438 331 328 271 275 244
NYKY 120 499 386 375 314 313 282
NYKBY              
NYKFGBY 150 561 442 419 361 353 324
NYKRGbY 185 637 511 475 412 399 371
  240 743 612 550 484 464 436
               
  300 843 707 525 524 524 481
  400 986 859 605 710 600 560
  500 1125 1000 - - - -

Pada gardu KA 2681, trafo distribusi yang terpasang adalah trafo dengan kapasitas 160 kVA,
sehingga dapat ditentukan arus nominal trafo sebagai berikut:
S
I full−load/ nominal =
√3 x Vn
160 kVA
¿ =230,9 A
√3 x 400 V

Sehingga KHA minimum penghantar yang digunakana dapat ditentukan sebagai berikut:

Tanggal : 01 Juli 2016


I KHA Minimum
=115 % x 230,9 A

¿ 265,58 A

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dianalisa bahwa KHA minimum penghantar yang
digunakan sebagai penghantar incoming PHB-TR adalah sebesar 265,58 A. Pada gardu KA 2681, jenis
penghantar incoming PHB-TR yang digunakan adalah kabel NYY 150 mm 2. Pada tabel 7, NYY 150 mm2
jika dipasang di udara maka KHAnya adalah sebesar 442 A. Dengan demikian dapat dianalisa bahwa
jenis penghantar yang digunakan sebagai incoming PHB-TR pada gardu KA 2681 sudah tepat dan
sudah memenuhi standar.
Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 8 halaman 10 Point 8.2.4
menentukan jenis kabel utama jaringan tegangan rendah (JTR) yang digunakan pada PHB-TR gardu
Portal adalah kabel NYY atau NYFGbY. KHA penghantar pada kabel jurusan pada PHB-TR tidak lebih
besar dari arus tiap jurusan pada PHB-TR. Sehingga pada KA 2681, besarnya arus tiap jurusan dapat
ditentukan sebagai berikut:
I nominal
I jurusan = sekunder

jumlah jurusan

230,9 A
¿ =115,47 A
2

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dianalisan bahwa KHA minimum penghantar yang dapat
digunakan sebagai kabel jurusan/outcoming PHB-TR adalah sebesar 115,47 A. Pada gardu KA 2681,
penghantar yang digunakan sebagai outcoming PHB-TR adalah NYY 70 mm 2. Merujuka pada tabel 7,
KHA NYY 70 mm2 jika terpasang diudara adalah sebesar 269 A. Dengan demikian dapat dianalisa
bahwa penghantar outcoming PHB-TR yang digunakan pada gardu KA 2681 sudah sesuai dengan
standar yang berlaku.

10. Analisa Kesesuain Rating NH-Fuse PHB-TR


Standar SPLN D3-016—1-2010 Tahun 2010 Tentang Tentang Perangkat Hubung Bagi Tegangan
Luar tabel B1 halaman 24 mengatur standar penggunaak NH-Fuse/Pelebur sekunder seperti
ditunjukkan oleh tabel 8 berikut.
Tabel 8. Standar Pengaman Lebur sisi sekunder
Kapasitas Trafo Rating NH-Fuse
(kVA) (A)
25 40
50 80

Tanggal : 01 Juli 2016


100 125
160 200
200 250
250 315
315 400
400 500

Pada gardu KA 2681 (kapasitas trafo 160 kVA), NH Fuse yang terapasang pada masing-masing
jurusan adalah sebagai berikut:

- Jurusan 1 : 160 A/ 160 A / 160 A


- Jurusan 2 : 160 A/ 160 A / 160 A

Berdasarkan tabel 8 dapat dianalisa bahwa pada trafo 160 kVA, pelebur sisi sekunder (NH Fuse)
yang seharusnya digunakan adalah pelebur dengan arus pengenal 200 A pada masing-masing fasanya.
Pada gardu KA 2681, pelebur yang digunakan pada masing-masing jurusan lebih kecil dari 200 A.
Maka dari itu dapat dianalisa bahwa pelebur/NH Fuse yang digunakan pada gardu KA 2681 sesuai
dengan standar yang berlaku.

11. Analisa Persentase Pembebanan Arus TR Terhadap KHA Outlet


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan Load Reading and Profiling
Persentase Pemebebanan Arus TR Terhadap KHA Penghantar seperti ditunjukkan pada tabel 9
berikut.
Tabel 9. Standar Persentase pembebanan terhadap KHA penghantar
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Pembebaban Arus < 60% 60 - < 80 % 80% - < 100 % > 100 %
TR (% terhadap KHA
penghantar)

Tujuan profiling persentase pembebanan TR terhadap KHA penghantar yaitu untuk mencegah
arus beban melebihi KHA penghantar. Jika arus beban melebihi KHA penhantar, maka dapat
mengakibatkan penghantar panas, dan dapat terbakar. Data pembebanan Trafo pada siang dan
malam hari di gardu KA 2681 ditunjukkan oleh tabel 10 berikut.

Tanggal : 01 Juli 2016


Tabel 10. Data pengukuran Beban gardu KA 2681
Siang Malam (A)
FASA
Inlet (A) Jurusan 1 (A) Jurusan 2 (A) Inlet (A) Jurusan 1 (A) Jurusan 2 (A)
R 56 43 13 59 50 9
S 31 29 2 53 38 15
T 36 35 1 25 17 8
N 31 17 14 37 29 8
Pada gardu KA 2681, jenis penghantar yang digunakan sebagai inlet PHB-TR adalah NYY 150 mm 2
dengan KHA 442 A (Tabel 7). Sehingga persentase pembebanan (siang dan malam) terhadap KHA
penghantar inlet PHB-TR msaing-masing fasa dapat ditentukan sebagai berikut:
Bebanfasa ( A)
% Pembebanan thdp KHA inlet fasa= x 100 %
KHAinlet
56 59
%KHA inle t fasa R ( Siang )= x 100 % %KHA inle t fasa R ( Malam )= x 100 %
442 442
¿ 12,67 % ¿ 13,35 %
31 53
%KHA inle t fasa S ( Siang ) = x 100 % %KHA inle t fasa S ( Malam ) = x 100 %
442 442
¿ 7,01 % ¿ 11,99 %
36 25
%KHA inle t fasa T ( Siang )= x 100 % %KHA inle t fasa T ( Malam )= x 100 %
442 442
¿ 8,14 % ¿ 5,66 %
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat dianalisa bahwa persentase pembebanan TR trafo
terhadap KHA inlet PHB-TR baik siang maupun malam jika dibandingkan dengan standar pada tabel 9,
masih dalam kategori baik karena persentase pembebanan pada masing-masing fasa masih dibawah
60 %. Sehingga dapat dianalisa bahwa kondisi pembebanan TR terhadap KHA inlet PHB-TR masih
dalam kondisi baik dan memenuhi standar yang berlaku.
Pada gardu KA 2681, jenis penghantar yang digunakan sebagai kabel jurusan PHB-TR adalah NYY
70 mm2 dengan KHA 269 A (Tabel 7). Pada gardu KA 2681, terdapat dua jurusan. Sehingga persentase
pembebanan (siang dan malam) terhadap KHA penghantar jurusan 1 PHB-TR msaing-masing fasa
dapat ditentukan sebagai berikut:
43 50
%KHA jur 1 R ( Siang )= x 100 % %KHA jur 1 R ( Malam )= x 100 %
269 269
15,99 % ¿ 18,59 %
29 38
%KHA jur 1 S ( Siang )= x 100 % %KHA jur 1 S ( Malam )= x 100 %
269 269
¿ 10,78 % ¿ 14,13 %

Tanggal : 01 Juli 2016


35 17
%KHA jur 1 T ( Siang ) = x 100 % %KHA jur 1 T ( Malam ) = x 100 %
269 269
¿ 13,01 % ¿ 6,32 %
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dianalisa bahwa pada kondisi beban siang hari,
persentasi pembebanan terhadapa KHA penghantar jurusan 1 jika dibandingkan dengan tabel 9
tergolong dalam kategori baik. Pada saat kondisi beban malam hari, persentasi pembebanan
terhadap KHA penghantar tergolong dalam kategori baik. Jurusan 2 pada gardu KA 2681 juga
menggunakan peghantar NYY 70 mm 2. Sehingga persentase pembebanan terhadap KHA penghantar
dapat ditentukuan sebagai berikut.
13 9
%KHA jur 2 R ( Siang )= x 100 % %KHA jur 2 R ( Malam )= x 100 %
269 269
¿ 4,83 % ¿ 3,35 %
2 15
%KHA jur 2 S ( Siang )= x 100 % %KHA jur 2 S ( Malam )= x 100 %
269 269
¿ 0,74 % ¿ 5,58 %
1 8
%KHA jur 2 T ( Siang ) = x 100 % %KHA jur 2 T ( Malam ) = x 100 %
269 269
¿ 0,37 % ¿ 2,97 %

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dianalisa bahwa pada kondisi beban siang maupun
malam hari, persentasi pembebanan terhadapa KHA penghantar jurusan 2 jika dibandingkan dengan
tabel 9 tergolong dalam kategori Baik.

12. Analisa Ketidakseimbangan Arus Antar Fasa


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan Load Reading and Profiling
Persentase ketidakseimbangan arus antar fasa ditunjukkan oleh tabel 11 berikut.
Tabel 11. Standar ketidakseimbangan arus antar fasa
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
ketidakseimbangan < 10% 10 % - < 20 % 20 % - < 25 % > 25 %
arus antar fasa

Pada KA 2681, besar ketidakseimbangan arus TR antar fasa pada kondisi beban siang dapat
ditentukan sebagai berikut:

Tanggal : 01 Juli 2016


{|a−1|+|b−1|+|c−1|}
%Ketidakseimbangan bebansiang = x 100 %
3
IR 56
a= = =1,37
I rata (trafolama) 41
Is 31
b= = =0,76
I rata (trafolama) 41
IT 36
c= = =0,88
I rata(trafo lama) 41

{|1,37−1|+|0,76−1|+|0,88−1|}
%Ketidakseimbangan bebansiang = x 100 %
3

¿ 24,39 %
Berdasarkan hasil perhitungan persentase ketidakseimbangan beban pada kondisi siang hari,
dapat dianalisa bahwa health index trafo berdasarkan ketidakseimbangannya tergolong dalam kondisi
kurang baik dengan nilai ketidakseimbangan sebesar 24,39 %.
Pada kondisi beban malam hari, besar ketidakseimbangan arus TR antar fasa dapat ditentukan
sebagai berikut:
{|a−1|+|b−1|+|c−1|}
%Ketidakseimbangan bebanmalam = x 100 %
3
IR 59
a= = =1,29
I rata (trafolama) 45,6
Is 53
b= = =1,16
I rata (trafolama) 45,6
IT 25
c= = =0,55
I rata(trafo lama) 45,6

{|0,29−1|+|1,16−1|+|0,55−1|}
%Ketidakseimbangan bebanmalam = x 100 %
3

¿ 30,17 %
Berdasarkan hasil perhitungan persentase ketidakseimbangan beban pada kondisi malam hari,
dapat dianalisa bahwa health index trafo berdasarkan ketidakseimbangannya masih tergolong dalam
kondisi buruk dengan nilai ketidakseimbangan sebesar 30,17 %. Berdasarkan analisa
ketidakseimbangan pada trafo di gardu KA 2681, maka kondisi ketidakseimbangan beban pada trafo
tersebut tidak sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini dapat menjadi salah satu indikasi penyeban
pecahnya bushing primer pada trafo. Ketidakseimbangan beban akan diikuti dengan peningkatan
temperature body trafo dan juga bushing trafo. Karena meningkatnya temperature bushing trafo,
maka dapat mengakibatkan bushing pecah. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya penyeimbangan

Tanggal : 01 Juli 2016


beban untuk menurunkan persentase ketidakseimbangan pada trafo di gardu KA 2681 penyulang
Sawangan.

13. Analisa Persentase Besar Arus Netral TR Terhadap Arus Beban Trafo
Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan Load Reading and Profiling
Persentase Besar Arus Netral TR Terhadap Arus Beban Trafo ditunjukkan oleh tabel 11 berikut.
Tabel 12. Standar Persentase Besar Arus Netral TR Terhadap Arus Beban Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Persentase Besar < 10% 10 % - < 15 % 15 % - < 20 % > 20 %
Arus Netral TR

Persentasi besar arus netral TR terhadap arus beban trafo ketika kondisi siang hari pada gardu KA
2681 Penyulang Sawangan dapat ditentukan sebagai berikut:
IN
% N siang=
Ir+ Is+ It

31
% N siang= =25,20 %
56+31+36

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dianalisa bahwa persentasi besar arus netral TR
terhadap arus beban trafo pada kondisi siang hari adalah sebesar 25,20 %. Sehingga dapat dianalisa
bahwa berdasarkan standar yang berlaku pada tabel 12, maka health index trafo pada gardu KA 2681
berdasarkan besar arus netral TR terhadap arus beban trafo tergolong dalam kondisi buruk. Hal ini
terjadi akibat kondisi beban yang tidak seimbang yang mengakibatkan adanya arus yang mengalir ke
titik netral.
Persentasi besar arus netral TR terhadap arus beban trafo ketika kondisi malam hari pada gardu
KA 2681 Penyulang Sawangan dapat ditentukan sebagai berikut:
IN
% N malam=
Ir+ Is+ It

37
% N malam= =27,01 %
59+53+25

Tanggal : 01 Juli 2016


Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dianalisa bahwa persentasi besar arus netral TR
terhadap arus beban trafo pada kondisi malam hari adalah sebesar 27,01 %. Sehingga dapat dianalisa
bahwa berdasarkan standar yang berlaku pada tabel 12, maka health index trafo pada gardu KA 2681
berdasarkan besar arus netral TR terhadap arus beban trafo tergolong dalam kondisi buruk. Maka dari
itu, perlu dilakukan upaya penyeimbangan beban pada trafo di gardu KA 2681 penyulang Sawangan.

14. Analisa Persentase Pembebanan Trafo terhadap Kapasitas Trafo


Merujuk pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks
online Assessment tier-1 pada trafo distribusi menetapkan acuan Load Reading and Profiling
Persentase Pembebanan Trafo Terhadap Kapasitas Trafo seperti ditunjukkan oleh tabel 13 berikut.
Tabel 13. Standar Persentase Pembebanan Trafo Terhadap Kapasitas Trafo
Karakteristik Health Index
Baik Cukup Kurang Buruk
Persentase < 60% 60 % - < 80 % 80 % - < 100 % > 100 %
Pembebanan Trafo

Pada gardu KA 2681, kapasitas trafo distribusi yang terpasang adalah trafo dengan kapasitas 160
kVA. Besarnya nilai pembebanan pada kondisi beban siang dan malam hari (tabel 10) dapat
ditentukan sebagai berikut.
S
I full−load trafo=
√3 x Vn
160 kVA
¿ =230,9 A
√3 x 400 V
I R+ I S+ I T
I rata−rata (siang)=
3
56+31+36
¿ =41 A
3
I R+ I S+ I T
I rata−rata (malam )=
3
59+ 53+25
¿ =45,6 A
3
I rata−rata
% Pembanan Trafo= x 100 %
I full−load
41
% Pembanan Trafo(siang)= x 100 %=17,75 %
230,9

Tanggal : 01 Juli 2016


45,6
% Pembanan Trafo(malam)= x 100 %=19,77 %
230,9
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dianalisa bahwa persentase pembebanan trafo
terhadap kapasitas trafo pada gardu KA 2681 dengan kondisi beban siang dan malam hari secara
berturut adalah 17,75% dan 19,77%. Merujuk pada tabel 13, dapat dianalisa bahwa Health index trafo
berdasarkan besar persentase pembebanan trafo pada kondisi beban terbesar yaitu pada saat siang
hari tergolong dalam kondisi baik.

15. Analaisa Tahanan Isolasi dan Polaritas Indeks Trafo


Merujuk pada IEC 60076-3-2013, menyatakan bahwa nilai minimum tahanan isolasi pada suhu
operasi adalah sebesar 1 MΩ per 1 kV. Maka nilai standar minimum tahanan isolasi primer – ground
pada suhu operasi adalah sebesar 0.011 GΩ. Standar minimum tahanan isolasi Primer – Sekunder
adalah sebesar 0.02 GΩ. Dan standar minimum tahanan isolasi sekunder ground adalah sebesar
0.0002 GΩ. Pada gardu KA 2681, hasil pengukuran tahanan isolasi pada trafo distribusi ditunjukkan
oleh tabel 14 berikut.
Tabel 14. Hasil pengukuran tahanan isolasi trafo KA 2681
TRAFO SEBELUM (LAMA)
Primer-Ground (GΩ) Sekunder-Ground (GΩ) Primer-Sekunder (GΩ)
Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit Durasi 1 menit 10 menit
Primer- 8 - Sekunder 9 - Primer – 20
Ground
- Ground Sekunder

Data hasil pengukuran tahanan isolasi primer – ground trafo pada gardu KA 2681 adalah sebesar
8 GΩ. Tahanan isolasi sekunder – ground sebesar 9 GΩ dan tahanan isolasi primer-sekunder sebesar
20 GΩ. Berdasarkan data hasil pengukuran tahanan isolasi trafo pada gardu KA 2681, dapat dianalisa
bahwa nilai tahanan isolasi Primer-body, Sekunder – body dan primer – sekunder masih memenuhi
standar yang berlaku karena nilai dari hasil pengukuran tahanan isolasi trafo masih berada diatas nilai
tahanan minimal yang ditetapkan oleh IEC 60076-3-2013.

16. Analisa Tegangan Pelayanan


Merujuk pada standar tegangan pelayanan yang diatur pada SPLN No. 1 Tahun 1995 bahwa
toleransi nilai tegangan pada terminal sekunder Trafo disitribusi 230/400 V adalah sebesar +5% dan
-10%. Artinya adalah nilai tegangan yang diizinkan adalah tidak boleh melebihi 5% dari tegangan
nominal dan tidak boleh kurang dari 10% tegangan nominal. Maka standar tegangan yang diizinkan
pada terminal sekunder trafo dapat ditentukan sebagai berikut:
 Tegangan Standar V phasa-phasa:

Tanggal : 01 Juli 2016


Vp-p max = Vnominal (1 + 5%) Vp-p min = Vnominal (1 - 10%)
= 400 (1 + 5%) V = 400 (1 – 10%) V
= (400 + 20) V = (400 – 40) V
= 420 V = 360 V
 Tegangan Standar V phasa-netral:
Vp-n max = Vnominal (1 + 5%) Vp-n min = Vnominal (1 - 10%)
= 230 (1 + 5%) V = 230 (1 – 10%) V
= (230 + 11.5) V = (230 – 23) V
= 241.5 V = 207 V
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat dibandingkan nilai tegangan hasil pengukuran
pada gardu KA 2681 sebelum dan setelah pemeliharaan dengan nilai tegangan standar SPLN No.1
Tahun 1995. Hasil perbandingan hasil pengukuran dengan standar SPLN No.1 Tahun 1995 ditunjukkan
oleh table 16.

Tabel 16. Perbandingan hasil pengukuran tegangan Trafo dengan SPLN No. 1 Tahun 1995
Standar Tegangan Hasil Pengukuran
Tegangan Keterangan
+5% -10% Siang Malam
R–S 420 V 360 V 383 V 383 V Sesuai Standar
S–T 420 V 360 V 394 V 394 V Sesuai Standar
T–R 420 V 360 V 396 V 396 V Sesuai Standar
R–N 241.5 V 207 V 228 V 228 V Sesuai Standar
S–N 241.5 V 207 V 222 V 222 V Sesuai Standar
T–N 241.5 V 207 V 225 V 225 V Sesuai Standar

Berdasarkan table perbandingan hasil pengukuran tegangan Trafo sebelum dan sesudah
pemeliharaan dengan standar SPLN, dapat dianalisa bahwa tegangan terminal sekunder Trafo lama
maupun baru memenuhi standar yang ada.

Tanggal : 01 Juli 2016


C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pemeliharaan gardu distribusi KA 2681 penyulang Sawangan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kondisi konstruksi gardu KA 2681 sesuai dengan standar konstruksi gardu portal pada Buku 4
Standar Konstruksi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik.
2. Kondisi kemiringan tiang gardu KA 2681 sudah sesuai dengan standar pada Buku 1 Kriteria Desain
enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 5 Halaman 2 point 5.2 dan cross arm sudah sesuai
dengan standar Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 3 Halaman
11 point 3.1.11.
3. Kapasitas FCO yang terpasang pada gardu KA 2681 sudah sesuai dengan standar pada Buku 1
Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 hal 10 point 7.3.1.3.
4. Kapasitas Lightnin Arrester (LA) pada gardu KA 2681 sesuai dengan standar pada Buku 1 Kriteria
Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 Hal 13 Point 7.3.1.4 dimana kapasitas
arrester terpasang adalah 10 kA.
5. Health indeks trafo berdasarkan visual inspection kebocoran minyak trafo pada gardu KA 2681
tergolong kategori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
6. Health indeks trafo berdasarkan visual inspection kondisi fisik trafo gardu KA 2681 tergolong
kategori buruk mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi dikarenakan
bushing primer trafo pecah.
7. Health Indeks trafo berdasarkan visual inspection tahanan pembumian trafo gardu KA 2681
tergolong dalam kategori cukup kurang baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN
(Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah
Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
8. Health Indeks PHB-TR berdasarkan visual inspection kondisi fisik PHB-TR gardu KA 2681 tergolong
dalam kategori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
9. Jenis penghantar yang digunakan sebagai incoming PHB-TR gardu KA 2681 sudah sesuai dengan
standar yang beraku pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 11
halaman 7 point 11.3.3 dan jenis penghantar yang digunakan sebagai penghantar jurusan (JTR)

Tanggal : 01 Juli 2016


sudah sesuai dengan standar yang berlaku pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi
Jaringan Distribusi Bab 8 halaman 10 Point 8.2.4.
10. NH-Fuse yang digunakan sebagai peralatan pengaman/proteksi pada PHB-TR gardu KA 2681
sesuai dengan standar yang berlaku pada SPLN D3-016—1-2010 Tahun 2010 Tentang Tentang
Perangkat Hubung Bagi Tegangan Luar tabel B1 halaman 24.
11. Kondisi pembebanan arus TR terhadap KHA outlet trafo (inlet PHB-TR) pada gardu KA 2681 dalam
kategori baik dan sesuai dengan standar mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero)
No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
12. Kondisi ketidakseimbangan arus antar fasa di gardu KA 2681 pada siang hari tergolong dalam
kategori buruk mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
13. Persentase besar arus netral TR terhadap arus beban trafo di gardu KA 2681 pada kondisi siang
hari tergolong buruk mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
14. Persentase pembebanan trafo terhadap kapasitas trafo pada kondisi siang di gardu KA 2681
tergolong dalam ketegori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi.
15. Nilai tahanan isolasi trafo di gardu KA 2681 sesuai/memenuhi standar yang berlaku pada IEC
60076-3-2013.
16. Nilai tegangan (TR) pelayanan trafo di gardu KA 2681 sudah sesuai/memenuhi standar pada SPLN
No. 1 Tahun 1995.

Tanggal : 01 Juli 2016


D. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan supervisi pemeliharaan gardu distribusi KA 2681 penyulang
Sawangan, dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut sebagai langkah pemeliharaan yang
dapat diambil:
1. Kondisi konstruksi gardu KA 2681 sesuai dengan standar pada Buku 4 Standar Konstruksi dan
Gardu Hubung Tenaga Listrik sehingga tidak perlu dilakukan pemeliharaan disisi konstruksi
gardu KA 2681.
2. Kondisi kemiringan tiang gardu KA 2681 sudah sesuai dengan standar pada Buku 1 Kriteria Desain
enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 5 Halaman 2 point 5.2 dan cross arm sudah sesuai
dengan standar Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 3 Halaman
11 point 3.1.11 sehingga tidak perlu dilakukan pemeliharaan pada sisi tiang dan travers.
3. Kapasitas FCO yang terpasang pada gardu KA 2681 sudah sesuai dengan standar pada Buku 1
Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 hal 10 point 7.3.1.3 sehingga tidak
diperlukan pemeliharaan/pergantian FCO pada gardu KA 2681.
4. Kapasitas Lightnin Arrester (LA) pada gardu KA 2681 sesuai dengan standar pada Buku 1 Kriteria
Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 7 Hal 13 Point 7.3.1.4 sehingga tidak perlu
dilakukan pemeliharaan/pergantian disisi arrester.
5. Health indeks trafo berdasarkan visual inspection kebocoran minyak trafo pada gardu KA 2681
tergolong kategori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah mengikuti jadwal pemeliharaan periodik yang
telah ditentukan.
6. Health indeks trafo berdasarkan visual inspection kondisi fisik trafo gardu KA 2681 tergolong
kategori buruk mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah melakukan pergantian trafo.
7. Health Indeks trafo berdasarkan visual inspection tahanan pembumian trafo gardu KA 2681
tergolong dalam kategori kurang baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN

Tanggal : 01 Juli 2016


(Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah
Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi
sehingga mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang
Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian
6.6.2.7 langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah mengikuti jadwal pemeliharaan
periodik yang telah ditentukan yaitu dengan memparalelkan system pembumian hingga
mencapai tahanan pembumian kurang dari 1 Ohm.
8. Health Indeks PHB-TR berdasarkan visual inspection kondisi fisik PHB-TR gardu KA 2681 tergolong
dalam kategori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah mengikuti jadwal pemeliharaan periodik yang
telah ditentukan.
9. Jenis penghantar yang digunakan sebagai incoming PHB-TR gardu KA 2681 sudah sesuai dengan
standar yang beraku pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi Jaringan Distribusi Bab 11
halaman 7 point 11.3.3 dan jenis penghantar yang digunakan sebagai penghantar jurusan (JTR)
sudah sesuai dengan standar yang berlaku pada Buku 1 Kriteria Desain enjineering Konstruksi
Jaringan Distribusi Bab 8 halaman 10 Point 8.2.4 sehingga tidak perlu dilakukan
pemeliharaan/pergantian pada penghantar incoming PHB-TR.
10. NH-Fuse yang digunakan sebagai peralatan pengaman/proteksi pada PHB-TR gardu KA 2681
sesuai dengan standar yang berlaku pada SPLN D3-016—1-2010 Tahun 2010 Tentang Tentang
Perangkat Hubung Bagi Tegangan Luar tabel B1 halaman 24 sehingga tidak perlu dilakukan
pergantian NH-Fuse.
11. Kondisi pembebanan arus TR terhadap KHA outlet trafo (inlet pHB-TR) pada gardu KA 2681 dalam
kategori baik dan sesuai dengan standar mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero)
No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah mengikuti jadwal pemeliharaan periodik yang
telah ditentukan.

Tanggal : 01 Juli 2016


12. Kondisi ketidakseimbangan arus antar fasa pada siang dan malam hari di gardu KA 2681 tergolong
dalam kategori buruk mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah dengan melakukan usaha penyeimbangan
beban pada masing-masing fasa sehingga dapat menurunkan persentase ketidakseimbangan.
13. Persentase besar arus netral TR terhadap arus beban trafo pada kondisi siang dan malam hari di
KA 2681 tergolong dalam kategori buruk baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN
(Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah
Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi
sehingga mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang
Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian
6.6.2.7 langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah melakukan penyeimbangan beban
antar fasa dengan cara memindahkan beban dari fasa yang lebih tinggi bebannya ke fasa yang
memiliki beban lebih rendah.
14. Persentase pembebanan trafo terhadap kapasitas trafo pada kondisi siang di gardu KA 2681
tergolong dalam ketegori baik mengacu pada standar Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No.
0017.E/DIR/2014 tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen
Aset halaman 8 bagian 6.6.2.6 Matriks online Assessment tier-1 pada trafo distribusi sehingga
mengacu pada Surat Edaran Direksi PT. PLN (Persero) No. 0017.E/DIR/2014 tentang Metode
Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset halaman 8 bagian 6.6.2.7
langkah pemeliharaan yang dapat diambil adalah mengikuti jadwal pemeliharaan periodik yang
telah ditentukan.
15. Nilai tahanan isolasi trafo di gardu KA 2681 sesuai/memenuhi standar yang berlaku pada IEC
60076-3-2013 sehingga tidak perlu dilakukan pemeliharaan pada sisi tahanan isolasi trafo.
16. Nilai tegangan (TR) pelayanan trafo di gardu KA 2681 sudah sesuai/memenuhi standar pada SPLN
No. 1 Tahun 1995 sehingga tidak perlu dilakukan pemeliharaan untuk tegangan pelayanan (TR)
trafo.
E.

Tanggal : 01 Juli 2016


E. Lampiran:
1. Surat tugas (Dari Mentor ke Mahasiswa) (Lampiran 1.1)
2. Gambar single line diagram Gardu Distribusi (Lampiran 1.5)
3. Peralatan kerja, alat ukur, APD (Lampiran 1.6)
4. SOP/Instruksi Kerja dari PLN (Lampiran 1.7)
5. Foto kegiatan pemeliharaan Gardu Distribusi (Lampiran 1.3)

Tanggal : 01 Juli 2016


LAMPIRAN

Tanggal : 01 Juli 2016


Lampiran 1.3
Foto Kegiatan Pemeliharaan Gardu Distribusi KA 2681 Penyulang Sawangan

Gambar 1 Pengukuran dan pelepasan NH Fuse untuk mengurangi beban sebelum


pemeliharaan

Gambar 2 Pengukuran dan pelepasan NH Fuse untuk mengurangi beban sebelum


pemeliharaan

Tanggal : 01 Juli 2016


Gambar 3. Proses Pergantian Trafo

Gambar 4. Proses menaikkan trafo baru

Gambar 5 Name Plate Trafo KA 2681

Tanggal : 01 Juli 2016


Lampiran 1.4

Hasil Pemeliharaan Trafo Gardu KA 2681 Penyulang Sawangan

Gambar 1. Hasil Pemeliharaan Trafo

Tanggal : 01 Juli 2016


Lampiran 1.5

Single Line Diagram Trafo Gardu KA 2681 Penyulang Sawangan

JTM 20 kV

FCO

Arrester

Trafo Distribusi
Δ
200 kVA
Υ

PHB-TR

Saklar
Utama

NH Fuse
NH Fuse Jurusan 2
Jurusan 1

Jurusan 1 Jurusan 2

Ground Titik Ground Body


Ground LA Netral Trafo
Trafo

Tanggal : 01 Juli 2016


Tanggal : 01 Juli 2016
PTPLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI
AREA BALI SELATAN
SINGLE LINE DIAGRAMPENYULANG SAWANGAN
RAYON KUTA
GI NUSA DUA
TRAFO III TRAFO I
( P_ SAWANGAN ) ( P_BOOSTER PUMP )
GARDU R
KA0106/ 345
P_UNGASAN
KA 3836/160
LBS KANTOR DESA (NO) DESA SAWANGAN
KA3225/160 KA3212/250
KA 1424/100
SAWANGAN RESIDANCE
KA 3829/160 R KA3578/250 KA3253/250
KA 2954/160 KA0985/160 REC GUNUNG PAYUNG (NC)
KA3221/250
KA1791/160
KA3065/160 KA0485/160
KA 0923/160
KA 1347/100 KA0412/160
NUSA DUA KA3426/100
RETREAT KA2442/100 KA0365/160
KA 2042/160 KA2536/100
KA3436/160

S
KA1179/160 KA1828/100
KA3466/160 KA1324/160
KA0893/160 KAXXX/100 KA3661/250
s

S
KA0742/100 THE ROYAL BUKIT
KA3515/160 KA3489/160 KA3494/160 KA2631/160 KA1026/100 KA1827/10 KA1967/100
KA1371/250 KA0409/160 R
R R
P_KAMPUS
s KA3038/100
KA2551/160 s s s LBS TEROMPONG (NO)
KA3492/160 LBS PAINT KA0446/160 KA2944/100 LBS VILLA KA2387/100
BALL (NC) ASMARA (NC) KA2201/100
Single Line Diagram Penyulang Sawangan

KA1839/100 KA2377/160
KA3856/160 KA1033/50
s
KA4132/100 VILLA ANJING 2
KA3885/250
KA2737/160
KA3801/400
KA2681/160
KA2069/250
KA3981/100
KA3279/250
KAXXX/XXX KA1103/200
KA0959/200 KA XXX/XXX KA1138/100
PURA GUNUNG PAYUNG
VIVO VILLA
KA3565/100
KA1237/630
0
KA3573/250
KA2753/160
KA3271/250
KA XXX/160
KA 1133/160
KA3191/160 KA3269/160
KA0836/250
KA1769/160 KA2646/250
VILLA NAGASUTRA
Lampiran 1.6

Peralatan Kerja, alat ukur dan APD

Gambar 1. Peralatan Kerja

Tanggal : 01 Juli 2016


Lampiran 1.7

SOP/Instruksi Kerja dari PLN

Tanggal : 01 Juli 2016

Anda mungkin juga menyukai