Anda di halaman 1dari 9

Nama Mata Kuliah / Modul Fakultas / Jurusan Tahun Akademik Semester

Elemen Mesin 1 / 4 FTI / Teknik Mesin 2007 / 2008 Ganjil

Revisi ke

Nama Penyusun Tanggal Penyusunan Tanda Tangan Penyusun

Ir. Dadang S Permana, M.Si 14 Juli 2009

Tanggal Pemeriksaan Tanda Tangan Pemeriksa Tanggal Pengesahan Tanda Tangan Pengesahan

ANALISA GAYA DAN MOMEN


1. Gaya
Gaya (beban) merupakan faktor terpenting dalam bidang perancangan mesin, karena berpengaruh sangat besar pada hasil rancangan. Disaat elemen mesin melaksanakan fungsinya sebagaimana yang dikehendaki, maka berbagai bentuk gaya akan bekerja padanya, sesuai dengan konstruksi dan sifat kerja elemen mesin tersebut. Sesuai bunyi Hukum Newton Ketiga, Besarnya gaya yang bekerja pada elemen mesin (gaya aksi) akan mendapatkan tahanan dari elemen mesin tersebut dalam besar yang sama tetapi dengan arah yang berlawanan (gaya reaksi). Seandainya gaya reaksi tidak terjadi, tentulah gaya aksi tidak akan berarti apa-apa sama sekali dan akan sangat sulit untuk dideteksi sifat kerjanya. Dengan demikian besarnya gaya aksi baru akan bernilai, jika ada reaksi dari tahanan. Dengan demikian ada berbagai jenis gaya yang biasa mengenai elemen mesin, yakni :

a. Gaya tarik dan tekan (Tensile and compressive force) Pembebanan Batang Secara Aksial
Untuk memulai diskusi ini, kita ambil kasus paling sederhana dimana sebatang logam dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier dengan arah saling berlawanan yang berimpit pada sumbu longitudinal batang dan bekerja melalui pusat penampang melintang masingmasing. Untuk kesetimbangan statis besarnya gaya-gaya harus sama. Apabila gaya-gaya diarahkan menjauhi batang, maka batang disebut di-tarik; jika gayagaya diarahkan pada batang, disebut di-tekan. Kedua kondisi ini digambarkan pada Gb. 1-1. Dibawah aksi pasangan gaya-gaya ini, hambatan internal terbentuk didalam bahan dan karakteristiknya dapat dipelajari dari bidang potongan melintang disepanjang batang tersebut. Bidang ini ditunjukkan sebagai a-a di Gb. 1-2(a). Jika untuk tujuan analisis porsi batang disebelah kanan bidang dipindahkan, seperti pada Gb. 1-2(b), maka ini harus digantikan dengan sesuatu untuk memberikan efek pada porsi sebelah kiri tersebut. Dengan cara introduksi bidang potong ini, gaya-gaya internal awal sekarang menjadi gaya eksternal terhadap porsi sisa batang. Untuk kesetimbangan pada porsi sebelah kiri, efek ini harus berupa gaya horisontal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

dengan besar F. Namun demikian, gaya F yang bekerja tegak-lurus (normal) pada penampang melintang a-a ini secara aktual merupakan resultan distribusi gayagaya yang bekerja pada penampang melintang dengan arah normal. Disini sangat penting untuk membuat beberapa asumsi berkaitan dengan variasi distribusi gaya-gaya, dan karena gaya F bekerja pada penampang melintang maka secara umum diasumsikan bahwa gaya-gaya tersebut adalah seragam diseluas penampang. Gambar :
a

F
Tarik

F
(a) a

F F
Tekan

F
(b)

Gb. 1-1

Gb. 1-2

Gaya tarik ( Fta) merupakan : gaya yang bekerja menarik elemen mesin secara berlawanan terhadap reaksi tahanannya, tepat pada garis sumbu benda. Sehingga mengakibatkan perpanjangan (peregangan) pada elemen mesin tersebut.

Gambar :

Reaksi

Aksi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

Gaya tekan (Fte)


merupakan : gaya yang dalam kerjanya menekan elemen mesin secara berlawanan terhadap reaksi tahanannya, tepat pada garis sumbu benda. Sehingga mengakibatkan terjadinya pemendekan ( pengkerutan ) pada benda.

Gambar :

Reaksi

Aksi

Pada gambar diatas terlihat saat meja mendapat gaya tekanan dari bobot balok (W) (akibat gaya tarik grafitasi bumi terhadap massa balok), meja lansung memberikan reaksi kearah yang berlawanan sebesar gaya normal (FN).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

b.

Gaya geser (Shear force) (FS)


Bentuk dari gaya tarik atau gaya tekan yang bekerja pada bidang geser akibat persinggungan dari dua benda yang dikenai gaya tadi terhadap gaya reaksinya. Sehingga menggesar bidang tahanan yang ada padanya. Bekerja pada benda tahanan dalam bentuk dua gaya yang arahnya saling berlawanan (aksi-reaksi), terpisah secara tangensial melalui suatu bidang geser, yang menyebabkan terjadinya penggeseran/pengguntingan terhadap penampang benda yang menahan bidang geser tadi.

Gambar : Bidang tahanan bidang geser

F (aksi) F (reaksi)

Benda tahanan

Gambar diatas : sebuah kopling dengan pakukeling sebagai pengikat plat geseknya, yang akan mengalami geseran akibat gaya putar. Demikian juga pada pin rantai, akibat menahan gaya tarik dari plat-plat penyambungnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

c. Gaya putar / puntir (Torsion force) ( FP ).


Merupakan : gaya yang bekerja pada suatu jarak tertentu dari sumbu benda ( r ), yang mengakibatkan benda terpuntir / terpelintir disepanjang sumbunya, akibat adanya reaksi dari tahanan yang bekerja pada ujung lainnya. Gambar :

FP r

tahanan

d. Gaya lentur (Bending force) ( FL).


Merupakan : gaya yang bekerja pada jarak tertentu (L) dari tumpuan benda dengan arah kerja tegak lurus sumbu benda. Sehingga mengakibatkan benda melentur/melengkung di sepanjang sumbunya. Gambar :

L FL

L FL

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

d. Gaya luluh (Bending force) ( FLu).


Merupakan : gaya tarik atau gaya tekan yang terkonsentrasi pada komponen dengan arah kerja tegak lurus sumbu, karena berukuran lebih kecil dan dalam waktu yang lama, akibatnya komponen mengalami peluluhan. Gambar :

d. Gaya Eksentrik (Eksentric force) ( Fe).


Merupakan bentuk beban tarik atau tekan yang bekerjanya tidak pada sumbu benda. Akibatnya, benda / elemen mesin yang dikenainya, akan menerima beban tersebut dalam dua bentuk gaya, yakni gaya tarik/tekan dan gaya lentur. Sebagai contoh pembebanan eksentrik pada pemesinan adalah beban tekan pada tiang mesin pres, alat klem dan lain lain.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

2. Momen
Merupakan efek putaran atau lengkungan yang terjadi akibat bekerjanya gaya pada suatu benda. Dikenal ada dua jenis momen, berdasarkan pada posisi gaya terhadap benda : a. Momen puntir/putar ( M p ) Terbentuk oleh gaya puntiran/putar ( Fp ) yang bekerja pada jarak tertentu ( r ) dari sumbu benda yang mengakibatkan benda terpelintir disepanjang sumbunya. b. Momen lentur/lengkung ( ML ) Terbentuk oleh gaya lentur ( FL ) yang bekerja pada jarak tertentu ( L ) dari tumpuan penyangga benda yang mengakibatkan benda melentur/melendut disepanjang sumbunya. Secara matematik formulasi hubungan antara gaya ( F ) dan momen ( M ) tersebut dapat dinyatakan sebagai :

Mp = Fp x r ML = FL x L

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

Gambar :

FP r

Mp = F p x r L FL

ML = FL x L

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir Dadang S Peramana, M.Si

ELEMEN MESIN

Anda mungkin juga menyukai