Anda di halaman 1dari 20

BUKTI AUDIT ; ANALISIS ATAS PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENDOKUMENTASIANNYA Oleh : Tedi Rustendi (2007) I. Pendahuluan.

Keberhasilan pekerjaan lapangan dalam mengumpulkan bukti audit bergantung kepada baik buruknya sebuah program audit yang digunakan. al tersebut dapat dipahami mengingat suatu program audit pada dasarnya merupakan abstraksi dari peren!anaan audit yang berisi ren!ana langkah kerja sistematis untuk memperoleh bukti audit yang diperlukan dalam pen!apaian tujuan audit. "agian krusial dalam menyiapkan program audit adalah bagaimana mengumpulkan in#ormasi a$al yang berkenaan dengan identi#ikasi masalah dan atau potensi masalah berdasarkan tingkat risikonya. %n#ormasi tersebut mutlak diperlukan sebab program audit disusun dengan #okus kepada penetapan risiko yang ter!ermin dari masalah atau potensi masalah yang teridenti#ikasi. Oleh karena itu& sur'ey pendahuluan harus dilakukan oleh auditor internal sebelum program audit disusun dan dikembangkan. (rosedur pengumpulan bukti audit harus disiapkan se!ara sistematis dalam program audit& dan pekerjaan lapangan yang merupakan akti'itas pengumpulan dan pengujian bukti audit harus berpedoman kepada prosedur audit yang telah ditetapkan dalam program audit yang dimaksud. "ukti audit yang diperoleh selama pekerjaan lapangan harus didokumentasikan dengan baik dalam kertas kerja audit& disertai dengan keterangan mengenai klasi#ikasi bukti auditnya. al tersebut dimaksudkan agar auditor mudah dalam melakukan analsisis dan e'aluasi lebih lanjut& sehingga proses pengembangan temuan audit dapat dilakukan dengan baik berdasarkan unsur)unsurnya. II. Pembahasan. 2.1. Survey Pendahuluan. *ur'ey pendahuluan merupakan kegiatan untuk mendapatkan in#ormasi (tanpa melakukan 'eri#ikasi se!ara rin!i) mengenai bagian+#ungsi yang akan diaudit dengan tujuan untuk : (,) lebih memahami aki'itas auditee - (2) mengidenti#ikasi area+bidang yang memerlukan penekanan khusus dalam audit - (.) memperoleh in#ormasi a$al sebagai bahan untuk melaksanakan pekerjaan lapangan ( field work)& dan - (/) menentukan apakah perlu melakukan audit lebih lanjut. 0engan kata lain& sur'ey pendahuluan berguna untuk memahami lebih baik mengenai tujuan& proses& risiko dan pengendalian dari bagian+#ungsi yang akan diaudit. 0alam pelaksanaannya& sur'ey pendahuluan meliputi langkah+kegiatan pokok& yaitu : ,) (enyelidikan a$al. (enyelidikan a$al meliputi kegiatan re'ie$ atas kertas kerja audit terdahulu& temuan audit sebelumnya (yang rele'an)& bagan organisasi& permanent #ile& dan dokumen lain yang dapat membantu auditor dalam memahami bagian+#ungsi yang diaudit. 2) (ertemuan terbuka dengan manajemen auditee

.)

/)

2) 4)

Kegiatan tersebut bertujuan untuk (,) menyampaikan in#ormasi bagaimana audit akan dilakukan- (2) mendapatkan respon dalam bentuk kerjasama - (.) memperoleh in#ormasi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit& dan - (/) membangun kredibilitas auditor. 0alam pertemuan tersebut& auditor tidak membi!arakan prosedur audit dengan auditee& melainkan hanya membi!arakan jenis)jenis dokumen yang akan dire'ie$& pega$ai yang akan diinter'ie$& kegiatan+#asilitas yang akan diobser'asi& dan bila perlu beberapa teknik audit yang bersi#at umum. (enelaahan atas dokumen yang ada pada auditee. *ekalipun auditor dapat memperoleh in#ormasi dari permanent #ile pada tahap a$al penyelidikan& mempelajari dokumen tambahan lainnya tetap diperlukan untuk memperoleh in#ormasi yang telah dimutakhirkan yang mengindikasikan adanya perubahan)perubahan pada bagian+#ungsi yang akan diaudit. 0alam hal ini auditor harus mempelajari dokumen yang mendeskripsikan kebijakan dan prosedur yang sedang berjalan+dilaksanakan& bagan organisasional& bagan arus operasi& deskripsi dan spesi#ikasi pekerjaan+tugas& laporan kinerja& dan regulasi pemerintah yang rele'an. Obser'asi. Obser'asi pada sur'ey pendahuluan terdiri atas : a. (engamatan lapangan (on site tour) yang diarahkan kepada #asilitas& peralatan& pega$ai dan operasi+kegiatan dilakukan se!ara singkat+selintas dan bersi#at umum dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai objek yang diamatinya. 1anajemen auditee biasanya akan mengiringi+mendampingi auiditor dan memberikan penjelasan se!ara umum mengenai objek yang diamati. %nter'ie$ yang dilakukan dengan pega$ai (bila perlu) hanya merupakan pengenalan saja dan tidak bersi#at mendalam. al)halyang perlu diperhatikan auditor pada saat pengamatan lapangan antara lain (a) akti'itas yang tidak biasa - (b) indikasi ine#isiensi - (!) #asilitas yang tidak digunakan - (d) sikap pega$ai terhadap pekerjaannya - (e) hubungan antara pega$ai dengan manajemen - (#) pega$ai yang menganggur - (g) indikasi buruknya pemeliharaan peralatan dan #asilitas. b. Re'ie$ atas kegiatan tertentu se!ara bertahap dari a$al sampai akhir (walk-throughs). "entuk obser'asi tersebut biasanya dilakukan pada operasi yang bersi#at kompleks dan berguna untuk mengetahui se!ara komprehensi# (a) bagaimana program+akti'itas dilaksanakan - (b) man#aat+guna dari setiap tahapan proses+kegiatan - (!) hasil dari proses+kegiatan dalam kerangka pen!apaian tujuan organisasional& (d) kekuatan dan kelemahan pengendalian. (enyiapan "agan 3rus. Kegiatan tersebut merupakan langkah yang penting untuk mendeskripsikan auditee se!ara komprehensi# dalam bentuk analisis 'isual. Re'ie$ 3nalitis. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan analsis rasio dan trend atas data keuangan dan membandingkannya dengan data periode sebelumnya

atau dengan rata)rata industri& atau dengan kriteria lain yang rele'an. Tujuan dilakukannya re'ie$ analitis adalah untuk : a. 1emperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai operasi auditee dalam bentuk kuantitati#. b. 1enandai 'ariasi dan trend yang signi#ikan !. 1emperoleh petunjuk mengenai area spesi#ik yang mengandung potensi masalah d. 1engarahkan audit pada area yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan memiliki tingkat risiko yang tinggi. 7) (embuatan laporan+risalah sur'ey. 5aporan+risalah sur'ey pendahuluan berisi mengenai in#ormasi yang menunjukkan identi#ikasi mengenai : a. (ersoalan+masalah yang harus ditindak lanjuti dengan melakukan pekerjaan lapangan (field work) guna meme!ahkan persoalan+masalah tersebut. %n#ormasi yang terkandung didalamnya merupakan bahan untuk menyusun+ mengembangkan program audit. b. %n#ormasi mengenai temuan audit yang dapat ditindak lanjuti oleh manajemen meskipun pengujian subtanti# belum dilakukan. %n#ormasi demikian umumnya diringkas dan dibi!arakan dengan manajemen auditee& dan bila manajemen auditee menganggap bah$a berdasarkan in#ormasi tersebut suatu perbaikan+penyempurnaan dapat langsung dilakukan& maka auditor menyusun laporan yang berkenaan dengan hal tersebut. !. %n#ormasi mengenai estimasi $aktu dan sumberdaya (sta# auditor dan anggaran) yang diperlukan bila pekerjaan lapangan (field work) harus dilakukan. *elama sur'ey pendahuluan& auditor harus mengumpulkan in#ormasi esensial yang umumnya diklasi#ikasikan berdasarkan #ungsi manajemen& yaitu : ,) %n#ormasi yang berkenaan dengan (eren!anaan : a. Tujuan suatu akti#itas+bagian& baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang b. Kebijakan& petunjuk+instruksi& prosedur. !. 3nggaran d. (rogram+proyek+penelitian khusus yang akan dilaksanakan e. (eren!anaan khusus yang sedang disusun #. 6agasan penyempurnaan yang belum dikembangkan (se!ara teknis) operasionalisasinya. g. 1ekanisme (enetapan tujuan& dan pihak)pihak yang terlibat dalam penetapan atau membantu penetapan tujuan organisasi. 2) %n#ormasi yang berkenaan dengan (engorganisasian : a. "agan+struktur organisasi b. 0eskripsi dan spesialisasi pekerjaan !. ubungan kerja diantara bagian)bagian organisasi d. 5ay out #asilitas& penempatan dan !atatan akti'a berikut kondisinya. e. (erubahan organisasional yang dilakukan. #. (enetapan mengenai pendelegasian $e$enang dan tanggungja$ab.

g. 5okasi dan #ungsi ruang (terutama kantor) berikut ukurannya+luas bidang. .) %n#ormasi yang berkenaan dengan (engarahan+(engaturan : a. %nstruksi operasi kepada pega$ai berikut in#ormasi mengenai apakah instruksi tersebut jelas dan dapat dipahami b. Keseimbangan $e$enang dan tanggungja$ab !. Restriksi kemampuan organisasional dalam penetapan tugas. /) %n#ormasi yang berkenaan dengan (engendalian : a. *tandar& dan pedoman kinerja b. *ignal+tanda)tanda yang mengindikasikan adanya pemborosan& keme$ahan& pekerjaan yang belum diselesaian& kelebihan peralatan atau bahan baku& pega$ai yang menganggur& perbaikan atau pengerjaan kembali yang signi#ikan& limbah yang berlebihan& dan kondisi kerja yang buruk. !. 5aporan Keuangan dengan #okus : identi#ikasi ke!enderungan& perbandingan anggaran dan realisasinya& kemajuan yang mempertimbangkan batas $aktu dan biaya& serta peningkatan atau penurunan produkti'itas. d. 3kti'itas dan prosedur yang bersi#at khusus seperti penyerahan+pemberian kontrak& penilaian aplikasi pinjaman+utang berikut mekanisme persetujuannya& penjualan akti'a perusahaan& penggunaan jasa leasing+pembiayaan akti'a& dan dengar)pendapat dengan pega$ai. *elanjutnya& dalam penyusunan program audit (untuk program audit indi'idual) auditor harus mem#okuskan perhatiannya terhadap in#ormasi yang menandakan adanya masalah atau potensi masalah& yaitu : ,) 0uplikasi pekerjaan+usaha& dan duplikasi !atatan 2) (embelian+pembelanjaan yang tidak dianggarkan .) (ertanggungja$aban yang tidak diterima atas tugas yang telah ditetapkan /) (ekerjaan+akti'itas yang tidak diotorisasi 2) (engendalian yang tidak dilaksanakan atas suatu pekerjaan+akti'itas 4) (ola organisasional yang tidak praktis dan manajemennya bergaya me$ah (dalam mengelola perusahaannya). 7) (ega$ai yang tidak memiliki latar belakang pendidikan& keahlian& dan tidak pernah mengikuti diklat sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya. 7) (eman#aatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang tidak e#ekti#. 8) 9atatan dan laporan yang jarang dikonsultasikan dan tujuannya tidak jelas& pelaporan yang tiak diperlukan& atau tembusan laporan yang tidak perlu. ,0) (ekerjaan yang belum deselesaikan dengan 'olume yang berlebihan ,,) *tandar dan anggaran yang digunakan sebagai pedoman kerja. ,2) %nstruksi yang tidak jelas ,.) Keberatan yang diajukan oleh konsumen& rasio persediaan yang buruk& rendahnya kualitas bahan baku yang diperoleh dari suplier untuk kurun $aktu yang !ukup lama& penundaan $aktu yang !ukup lama antara

penerimaan barang yang tidak sesuai (kemudian di retur) dengan penerbitan memo debetnya. ,/) (eningkatan dalam retur penjualan ,2) "iaya perbaikan atau pengerjaan kembali yang berlebihan. 2.2. Program Audit (rogram audit adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur)prosedur audit untuk men!apai tujuan audit. 0engan demikian program audit merupakan ren!ana langkah kerja yang harus dilaksanakan berdasarkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. (ada dasarnya program audit merupakan ren!ana tertulis untuk mengarahkan audit& dan oleh karena itu merupakan salah satu alat pengendalian audit (*e!ara singkat program audit digunakan untuk menja$ab : what is to be done, when it is to be done, how it is to be done, who will do it, dan how long it will take) (enyusunan program audit harus disesuaikan dengan kondisi organisasi+bidang+ area #ungsional yang akan diaudit. (endekatan yang dapat digunakan dalam mengembangkan program audit adalah : ,) 1enyusun program audit selama tahap persiapan audit 2) 1enyusun program audit setelah melaksanakan sur'ai pendahuluan .) 1enggunakan program audit standar untuk operasi yang spesi#ik. "erdasarkan kepada si#at operasi yang akan diaudit& program audit dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis& yaitu : ,) (rogram audit indi'idual (tailored/individual audit program)& yaitu program audit yang disusun tersendiri untuk masing)masing audit& dan tidak menggunakan bentuk standar& serta disusun setelah melaksanakan sur'ai pendahuluan. 2) (rogram audit pro#orma& yaitu program audit yang dikembangkan untuk berbagai tujuan dan disiapkan guna mengumpulkan in#ormasi yang sama dari beberapa periode untuk melihat ke!enderungan+trend dan perubahan) perubahannya. (rogram audit pro#orma disiapkan sebelum sur'ai pendahuluan dilaksanakan& dan dapat dire'isi bila hasil sur'ai pendahuluan menunjukkan adanya perubahan)perubahan dari kegiatan)kegiatan yang diaudit. (rogram audit disiapkan oleh Ketua Tim 3udit %nternal dan disetujui oleh Kepala "agian 3udit %nternal. (rogram audit yang baik harus memuat in#ormasi mengenai : ,) Tujuan audit Tujuan audit yang dimaksud dalam program audit adalah tujuan yang bersi#at khusus (bukan tujuan umum seperti yang terdapat pada batasan dan ruang lingkup audit internal). Tujuan audit yang bersi#at khusus tersebut dikaitkan dengan tujuan operasi yang akan diauditnya& dimana tujuan audit ditetapkan untuk menentukan apakan sistem operasi yang diran!ang dan diimplementasikan dapat men!apai tujuannya atau tidak. 2) 0a#tar (engendalian yang ada atau yang diperlukan. 0a#tar pengendalian yang ada+diperlukan+semestinya ada pada operasi yang diaudit digunakan sebagai kriteria untuk menguji+menge'aluasi bidang+area yang diaudit. 0alam hal ini prosedur audit dikembangkan berdasarkan kriteria tersebut.

.) (rosedur audit. (rosedur audit merupakan suatu teknik yang digunakan auditor untuk memperoleh bukti audit yang akan digunakan untuk menentukan (melalui uji dan e'aluasi) apakah tujuan operasi yang diaudit dapat ter!apai atau tidak. /) *ta# pelaksana. 2) Komentar atas hasil pengujian. 3gar e#ekti#& program audit harus ter#okus kepada apa yang esensial (terpenting) dari suatu operasi yang diaudit guna men!apai tujuannya& dan bukan ter#okus kepada apa yang menarik dari suatu operasi yang diaudit. *ebagai !ontoh : pada akti'itas pembelian bahan baku& salah satu tujuan yang ingin di!apai adalah memperoleh barang dengan harga yang benar& oleh karena itu yang terpenting dari akti'itas pembelian untuk men!apai tujuan tersebut adalah apakah ada mekanisme pena$aran yang terbuka dan kompetiti# :& dan bila ada apakah mekanisme tersebut dilaksanakan :& %tulah yang harus menjadi #okus dalam program audit& dan bukan kondisi yang mungkin menarik misalnya bah$a salah satu dari supliernya memiliki hubungan keluarga dengan manajer logistik. "eberapa akti#itas+kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka penyusunan program audit antara lain : ,) Re'ie$ atas laporan audit& program audit& dan kertas kerja audit periode sebelumnya& serta dokumen lain dari audit sebelumnya termasuk hal)hal yang masih memerlukan tindak lanjut audit. al tersebut berman#aat sebagai dasar untuk menentukan ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan. 2) 1elaksanakan sur'ey pendahuluan untuk mengetahui tujuan dan pelaksanaan dari operasi+kegiatan& tingkat risiko (aktual dan atau potensi)& serta pengendaliannya. .) Re'ie$ atas kebijakan dan prosedur dari #ungsi yang diaudit guna menentukan area+bidang yang memungkinkan dapat diukur dan dinilai& dan menentukan apakah #ungsi tersebut berjalan+beroperasi sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen. /) Re'ie$ atas literatur audit internal yang berkenaan dengan area yang diaudit. al tersebut dilakukan untuk memperoleh in#ormasi terbaru mengenai teknik pengujian yang dapat diterapkan pada akti'itas yang diaudit. 2) 1enyusun bagan arus dari operasi+akti'itas yang diaudit untuk mengidenti#ikasi kelemahan sistem& dan untuk melakukan analisis 'isual atas proses transaksi. 4) Re'ie$ atas standar kinerja (internal atau eksternal+industri (bila ada)) untuk memperoleh tolok ukur guna menguji dan menge'aluasi e#isiensi dan e#ekti'itas operasi yang diaudit dan menentukan apakah operasi yang dimaksud menga!u kepada standar yang telah ditetapkan. 7) 1elakukan inter'ie$ dengan auditee dan menyampaikan tujuan dan ruang lingkup audit untuk memperoleh kesepahaman (menghindari kesalahpahaman) dengan auditee. 7) 1enyusun anggaran yang merin!i sumber daya yang diperlukan& guna menggambarkan estimasi mengenai jumlah sta# dan $aktu yang diperlukan untuk melaksanakan audit.

8) 1elakukan inter'ie$ dengan pihak)pihak tertentu yang berhubungan dengan #ungsi yang diaudit untuk memperoleh pengetahuan yang lebih baik mengenai operasi dan mengidenti#ikasi masalah yang mungkin ada& serta untuk menjalin koordinasi dengan pihak)pihak yang berhubungan dengan #ungsi yang diaudit. ,0) 1embuat da#tar mengenai risiko yang material yang harus dipertimbangkan untuk memastikan bah$a bidang+area yang paling rentan terhadap an!aman (terjadinya kesalahan+penyimpangan) mendapat perhatian yang tepat+khusus. ,,) ;ntuk setiap risiko yang teridenti#ikasi& ditetapkan pengendaliannya dan dipastikan apakah pengendalian yang dimaksud memadai. altersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pengendalian yang ada dapat mengurangi+menekan risiko yang teridenti#ikasi tersebut atau tidak. ,2) 1enentukan substansi dari masalah untuk mengidenti#ikasi tingkat kesulitan dalam pelaksanaan audit. (rogram audit perlu memperhatikan kriteria tertentu agar tujuan audit yang ditetapkan dapat ter!apai. Kriteria yang dimaksud antara lain : ,) Tujuan dari suatu operasi yang diaudit harus dinyatakan se!ara hati)hati dan disetujui oleh auditee& sehingga tujuan audit atas operasi yang dimaksud dapat ditetapkan dengan tepat. 2) (rogram audit harus disesuaikan dengan penugasan auditnya& dan tidak bersi#at memaksakan+mendikte. .) *etiap langkah kerja yang diprogram harus memperlihatkan alasan yang kuat (yaitu berdasarkan tujuan operasi yang diaudit dan pengendalian yang diuji). /) 5angkah kerja diungkapkan dalam bentuk instruksi (bukan dalam bentuk pertanyaan <ya= atau <tidak= atau dangkal serta bias). 2) (rogram audit harus mengindikasikan skala prioritas dari langkah kerja (upaya untuk memperoleh bukti audit utama harus didahulukan). 4) (rogram 3udit harus #leksibel. 7) (rogram audit harus #isibel untuk dilaksanakan& baik dari aspek anggaran& sta# pelaksana& maupun (rentang) $aktunya. 7) (rogram audit hanya memuat in#ormasi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan audit (ringkas& jelas& dan #okus). 8) (rogram audit harus memuat bukti persetujuan (impinan "agian 3uidt %nternal sebelum dilaksanakan& termasuk perubahannya. 2.3. Pekerjaan lapangan (Field Work). (ekerjaan lapangan adalah suatu proses yang dilakukan se!ara sistematis dalam mengumpulkan bukti audit yang objekti# mengenai operasi yang diaudit& kemudian menge'aluasinya untuk (,) memastikan bah$a operasi yang dimaksud sesuai dengan standar+kriteria yang dapat diterima dan dapat men!apai tujuan yang telah ditetapkan& serta (2) menyediakan in#ormasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh manajemen. (ekerjaan lapangan dilakukan setelah sur'ey pendahuluan diselesaikan dan program audit disusun+dikembangkan+disiapkan. *eluruh bukti audit yang diperleh selama pekerjaan lapangan didokumentasikan dalam kertas kerja audit. 1etode yang umum digunakan (sebagai prosedur audit)+teknik pengujian dalam melaksanakan pekerjaan lapangan ada 4 (enam)& yaitu :

,) Obser'asi 2) Kon#irmasi (pada teknik pengujian digunakan kuesioner+inter'ie$) .) >eri#ikasi /) %n'estigasi 2) 3nalysis 4) ?'aluasi (rosedur audit dalam pekerjaan lapangan disusun berdasarkan tujuan audit yang hendak di!apai. 0alam hal ini& tujuan audit yang dimaksud diran!ang untuk menentukan apakah tujuan operasi tertentu (yang ditetapkan oleh manajemen) dapat di!apai atau tidak. Tujuan audit harus bersi#at khusus untuk setiap langkah yang dilakukan auditor dan dijabarkan dalam bentuk prosedur audit untuk men!apainya. "eberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan prosedur audit yang tertulis dalam program audit : ,) 3nalisis : (roses meme!ah bukti audit menjadi bagian)bagian+unsur)unsur yang lebih memiliki arti+makna& serta menentukan si#at dasar+pokok sesuatu yang ingin diketahui. 2) (enge!ekan (!he!k) : proses membandingkan atau menghitung ulang (bila diperlukan) untuk memastikan keakuratan dan kelayakan bukti audit. .) Kon#irm(asi) : penegasan untuk membuktikan kebenaran atau keakuratan yang biasanya dilakukan dengan !ara penyelidikan atau inspeksi. /) ?'aluasi : penilaian+penaksiran+pertimbangan untuk men!apai kesimpulan misalnya tingkat nilai+harga& kee#ekti#an& e#isiensi& atau kegunaan. 0alam pengertian unum& e'aluasi dilakukan setelah analisis dan 'eri#ikasi sebelum memberikan pendapat audit. 2) (emeriksaan (e@amine) : memeriksa se!ara langsung dan hati)hati dengan maksud untuk menentukan keakuratan& kepatutan (proper)& dan ke!o!okan pendapat. 4) %nspeksi : memeriksa se!ara #isik 7) %n'estigasi : penegasan bukti+#akta mengenai kondisi yang diduga keras atau di!urigai terdapat penyimpangan+kesalahan dengan maksud untuk memperoleh kebenaran. ;mumnya menyangkut pengungkapan #akta yang tersembunyi 7) Re'ie$ : mengkaji se!ara kritis 8) 1emindai (s!an) : mengamati se!ara !epat+sekilas untuk menguji kesesuaian pola dengan memperhatikan kenyataan yang tidak beraturan& suatu yang tidak biasa& atau keadaan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. ,0) (engujian (test) : pemeriksaan (e@amine) terhadap item)item yang representati# atau terhadap sampel dengan maksud memperoleh kesimpulan mengenai populasinya. ,,) >eri#ikasi : pengujian yang si#atnya membuktikan untuk menentukan keakuratan& keaslian atau keandalan. Teknik pengujian diterapkan berdasarkan pendekatan audit yang dipilih. 0alam hal ini pendekatan audit yang sering digunakan dalam pekerjaan lapangan adalah : ,) 3udit Aungsional : yaitu audit yang lebih terkonsentrasi pada proses dan operasi dari a$al sampai akhir dan melintasi garis organisasional.

2) 3udit Organisasional : yaitu audit yang terkonsentrasi pada akti'itas yang dilaksanakan oleh unit+bagian organisasi serta pengendalian administrati# yang digunakannya. .) (enelaahan 1anajemen : yaitu audit yang di#okuskan kepada peme!ahan masalah yang sedang dihadapi manajemen& yang mana penelaahan dilakukan se!ara mendalam dengan maksud memberikan e'aluasi dan rekomendasi sebagai bentuk pemberikan konsultasi. al tersebut berbeda dengan audit #ungsional dan audit organisasional yang merupakan kerangka kerja jangka panjang dari program audit. /) 3udit (rogram : yaitu re'ie$ atas suatu program yang dibuat manajemen dengan tujuan untuk menyediakan in#ormasi bagi manajemen mengenai biaya dan kepemimpinan& serta memberikan e'aluasi yang terukur mengenai output (pendapatan+pro#it)& man#aat atau out!ome(meningkatnya kesejahteraan pega$ai+nilai perusahaan+harga saham perusahaan dll akibat pen!apaian laba yang tinggi)& dan dampak (e#ek dari suatu program terutama terhadap lingkungan organisasi). 9ontoh prosedur audit untuk pekerjaan lapangan :
Pengadaan Ba ang !a ea d"#"l"h$ % (embelian : ,) Tujuan Operasi : 1emperoleh barang yang benar. (rosedur Operasi : 0epartemen (emakai (misalnya "ag (roduksi atau "ag (enjualan) menyiapkan permintaan atas barang yang dibutuhkan. Tujuan 3udit : ;ntuk menentukan apakah order pembelian diterbitkan hanya untuk membeli barang yang dibutuhkan saja. (rosedur 3udit : Re'ie$ sampel order pembelian untuk mengetahui apakah order pembelian tersebut dilengkapi dengan dokumen permintaan barang yang ditandatangani& dan apakah karakteristik barang yang dibeli berikut kuantitasnya sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. 2) Tujuan Operasi : 1emperoleh barang dengan harga yang benar. (rosedur Operasi : "agian (embelian melakukan pena$aran kompetiti# untuk semua pembelian yang meliputi harga yang ditetapkan& berikut memberikan alasan tertulis untuk setiap kegagalan dalam pena$aran. Tujuan 3udit : ;ntuk menentukan apakah pena$aran kompetiti# benar)benar dilakukan pada saat dibutuhkan dan apakah kegagalan untuk memperoleh pena$aran dapat dijelaskan dengan tepat& apakah order pembelian se!ara matematis sudah benar dan diterima setelah adanya persetujuan. *elain itu juga untuk menentukan apakah order pembelian dilaksanakan se!ara tepat. (rosedur 3udit : >eri#ikasi bukti audit berdasarkan sampel mengenai pena$aran yang diterima untuk mengetahui apakah kegagalan pena$aran dijelaskan dengan alasan yang kuat. 1emproses Tagihan. .) Tujuan Operasi : 1emproses tagihan se!ara !epat (rosedur Operasi : 1en!atat semua tagihan pada buku harian& dan prosesnya dipantau melalui laporan periodik. Tujuan 3udit :

;ntuk menentukan apakah semua tagihan yang diterima di!atat pada buku harian& dan dipantau selama prosesnya berlangsung& serta menentukan apakah manajemen memiliki kesiapan atas suatu penundaan yang tidak beralasan. (rosedur 3udit : Re'ie$ suatu sampel tagihan yang telah dibayar untuk menentukan apakah tagihan)tagihan tersebut ter!atat pada buku harian& dan apakah tagihan)tagihan tersebut diproses pada $aktu yang tepat dengan alasan yang tepat (jatuh tempo atau meman#aatkan potongan tunai yang menguntungkan). (eriksa laporan yang ditujuan kepada manajemen atas tagihan yang diproses untuk menentukan keakuratan dan ketepatan $aktunya. /) Tujuan Operasi : 1emproses tagihan se!ara benar. (rosedur Operasi : 1anajemen menetapkan se!ara tepat tahap)tahap pemeriksanaan atas tagihan& termasuk mekanisme pembandingan dengan kebijakan perusahaan. *elain itu juga menetapkan suatu sistem re'ie$ dan persetujuan bertingkat berdasarkan nilai tagihannya. Tujuan 3udit : ;ntuk menentukan apakah tagihan yang sah dibayar dengan jumlah yang seharusnya. (rosedur 3udit : ;ntuk sampel yang dipilih& !ek (hitung kembali) apakah pembayaran se!ara matematis sudah benar& 'eri#ikasi untuk menentukan kepatuhannya kepada kebijakan perusahaan& periksa tanda tangan pada tempat yang disediakan untuk menentukan apakah mendukung bukti adanya mekanisme re'ie$ dan persetujuan. (enerimaan "arang. 2) Tujuan Operasi : 1enerima hanya barang yang dipesan. (rosedur Operasi : 1anajemen menetapkan mekanisme penghitungan& penimbangan& dan pengukuran barang yang diterima& serta memberikan tanda atas hasilnya. *elain itu juga menetapkan prosedur sampling yang diijinkan se!ara layak+pantas. Tujuan 3udit : ;ntuk menentukan apakah hanya barang yang dipesan saja yang diterima dan dalam jumlah yang dipesan. (rosedur 3udit : Re'ie$ sampel yang representati# dari 5aporan (enerimaan "arang untuk memperoleh bukti mengenai jumlah& timbangan& dan ukuran. *elanjutnya 'ari#ikasi ke !atatan persediaan (bin !ard+storeBs re!ords) untuk mengetahui apakah jumlah yang ter!atat sama dengan 5aporan (enerimaan "arang. 4) Tujuan Operasi : 1enerima hanya barang yang sesuai spesi#ikasinya dengan yang dibutuhkan. (rosedur Operasi : 1anajemen menetapkan prosedur inspeksi atas barang yang dipesan& dan pembandingan sampel barang dengan spesi#ikasi yang ditetapkan. *emua perubahan spesi#ikasi harus dikirim se!epatnya kepada "ag (enerimaan+%nspeksi. Tujuan 3udit : ;ntuk menentukan apakah barang dengan kualitas yang telah ditetapkan saja yang diterima& dan apakah barang yang ditolak dikembalikan (segera) kepada suplier. (rosedur 3udit : ;ntuk sampel yang dipilih& re'ie$ bukti inspeksi. Re'ie$ bukti pengembalian barang yang ditolak (tanda terima pengembalian barang). 3nalisis !atatan sisa barang untuk mengetahui apakah barang in#erior dipesan atau diterima.

2.4. ukti Audit !an Pendokumenta"iannya. 2.4.1 Bukti Audit.

Cang dimaksud dengan bukti adalah sesuatu yang dapat membuktikan atau sesuatu yang dapat memberi dukungan kepada suatu keyakinan. 0alam konteks audit& auditor harus mengumpulkan& menganalisis& menginterpretasikan& dan mendokumentasikan in#ormasi (bukti) untuk mendukung hasil audit. al ini berarti bah$a : ,) 3uditor harus mengumpulkan in#ormasi yang berhubungan dengan sasaran dan ruang lingkup pekerjaan audit. 2) "ukti audit harus !ukup& kompeten& rele'an& dan berman#aat untuk memberikan dasar bagi temuan)temuan audit& dan penyusunan rekomendasi. "ukti yang !ukup diartikan sebagai #aktual& layak& dan meyakinkan. "ukti yang kompeten adalah bukti yang dapat diandalkan dan diperoleh melalui teknik audit yang tepat. "ukti yang rele'an adalah bukti yang mendukung temuan)temuan audit dan rekomendasi serta konsisten dengan sasaran audit. "ukti yang berman#aat adalah bukti yang dapat membantu dalam upaya men!apai tujuan. .) (rosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti audit harus diseleksi lebih lanjut& dapat dipraktekan dan diperluas atau diubah bila situasi memungkinkan. /) 6una memelihara objekti'itasnya dan untuk men!apai sasaran audit& pengumpulan& penganalisisan& interpretasi dan pendokumentasian bukti audit harus dia$asi (disuper'isi). 2) Kertas kerja audit harus disiapkan dan dire'ie$ guna mendokumentasikan bukti audit. "erdasarkan #ungsinya& bukti audit dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan bukti& yaitu : ,) "ukti ;tama (Promar !viden"e)& yaitu bukti yang dapat menghasilkan kepastian yang paling kuat atas #akta& misalnya : dikumen asli mengenai perjanjian+komitmen+kontrak yang ditandatangani. 2) "ukti Tambahan (#e"ondar !viden"e)& yaitu bukti yang dapat diterima bila bukti utama ternyata hilang atau rusak& atau dapat pula diterima bila dapat ditunjukan bah$a bukti ini merupakan pen!erminan yang layak atas bukti utama& misalnya : tembusan dokumen kontrak. .) "ukti 5angsung ($ire"t !viden"e)& yaitu bukti yang menunjukkan #akta tanpa kesimpulan ataupun anggapan. "ukti ini !enderung untuk menunjukkan #akta atau materi yang dipersoalkan tanpa melibatkan bukti lain. *uatu bukti dapat dikatakan sebagai bukti langsung bila dikuatkan oleh pihak)pihak yang mempunyai pengetahuan nyata mengenai persoalan yang bersangkutan dengan menyaksikan sendiri. /) "ukti Tidak 5angsung (%ir"umtantial !viden"e)& yaitu bukti yang !enderung untuk menetapkan suatu #akta dengan pembuktian #akta lain yang setara# dengan #akta utama& misalnya : penerimaan barang yang diselesaikan terlalu singkat oleh "agian (enerimaan dapat menunjukkan bukti tidak langsung bah$a petugas penerimaan tidak memeriksa+menghitung penerimaan& atau memeriksa+ menghitungnya tetapi tidak !ermat. 2) "ukti (endukung (%orraborative !viden"e)& yaitu merupakan bukti tambahan dari suatu karakter yang berbeda tetapi digunakan untuk tujuan

yang sama& misalnya : (ernyataan bah$a dokumen yang diserahkan kepada auditor merupakan #oto !opy yang benar dan tidak dimanupulasi. "ukti audit tersebut dikumpulkan dan di'eri#ikasi melalui suatu teknik pengumpulan dan pengujian yang umumnya disebut prosedur audit. 3dapun sumber in#ormasi (bukti) dapat berasal dari personil& !atatan+dikumen& atau #asilitas yang berkaitan dengan auditee. "ukti audit yang telah diperoleh beserta !ara+teknik+prosedur audit yang ditempuhnya dihimpun dalam Kertas Kerja 3udit. 2.4.2. &ertas &er'a Audit. Cang dimaksud dengan Kertas Kerja 3udit adalah dokumen audit yang berisi !atatan)!atatan mengenai peren!anaan dan sur'ai pendahuluan& program audit& dan hasil)hasil pelaksanaan audit. Kertas Kerja 3udit dibuat sejak auditor memulai pelaksanaan tugasnya sampai dia menulis laporan yang bersi#at #inal. 3uditor intern menyusun dan menyimpan Kertas Kerja 3udit dengan tujuan antara lain : ,) *ebagai penyimpan in#ormasi& yaitu in#ormasi yang diperolehnya dari hasil pengumpulan dan pengujian bukti audit& serta hasil e'aluasinya. 2) 1engidenti#ikasikan dan mendokumentasikan temuan)temuan kelemahan& dimana kertas Kerja 3udit menghimpun semua bukti pendukung yang diperlukan untuk menetapkan eksistensi dan luasnya kondisi yang dianggap lemah. .) 1embantu agar pelaksanaan audit berjalan dengan tertib. 0alam hal ini Kertas Kerja 3udit mendokumentasikan apa yang telah+sedang dikerjakan& dan memberikan alasan mengapa suatu pekerjaan belum dilaksanakan. /) 1emberikan dukungan dalam pembi!araan dengan personil operasi. Oleh karena operasi perusahaan bersi#at kompleks (rumit)& maka kaitan antara sistem dan organisasi sulit untuk diingat di luar kepala. "ila auditor men!atat uraian)uraian dan bagan)bagan dalam Kertas Kerja 3udit)nya dan diberi indeks& maka auditor dapat menghubungi orang)orang yang terlibat dalam operasi untuk memahami (pekerjaan) mereka se!ara lebih baik. 2) 1emberikan dukungan dalam penulisan laporan audit. 0alam hal ini Kertas Kerja 3udit yang disusun dengan baik memudahkan pemindahan data+in#ormasi ke dalam laporan. 4) *ebagai alat untuk mempertahankan pendapat. 0alam hal ini Kertas Kerja 3udit yang disusun dan dere#erensikan dengan baik akan membantu auditor dalam mempertahankan pendapat dan rekomendasinya bila dia menghadapi tantangan dalam mengajukan pendapat dan rekomendasinya tersebut. 7) *ebagai dasar re'ie$ bagi penga$as mengenai perkembangan pekerjaan audit. 0alam hal ini Kertas Kerja 3udit merupakan bukti dari pelaksanaan audit yang otentik dan dapat dipertanggungja$abkan& sehingga suatu re'ie$ oleh penga$as dapat dilakukan dengan lebih baik. 7) *ebagai dasar untuk menilai kemampuan teknis& keahlian& dan ketelitian auditor yang bersangkutan. 8) *ebagai bahan (data penunjuk) untuk re'ie$ berikutnya. 0alam hal ini pengulangan audit pada periode berikutnya dapat lebih mudah dan ekonomis& serta re'ie$ berikutnya dapat dilaksanakan lebih a$al (dimana pada saat

re'ie$ tersebut dimulai& datanya sudah tersedia dari Kertas Kerja 3udit periode sebelumnya) Kertas Kerja 3udit harus men!antumkan berbagai hal yang mendukung kesimpulan audit& oleh karena itu Kertas Kerja 3udit harus memperlihatkan aspek)aspek dari proses audit sebagai berikut : ,) (eren!anaan 2) (engujian dan e'aluasi atas kelayakan dan kee#ekti#an pengendalian intern .) (rosedur audit yang dilaksanakan& data+in#ormasi yang diperoleh& dan kesimpulannya. /) (eninjauan atau re'ie$ 2) (elaporan 4) Tindak lanjut Kertas Kerja 3udit meliputi : ,) 0okumen peren!anaan dan program audit 2) Kuesioner (engendalian& flow "hart& "he"klist& dan narasi .) 9atatan dan memo hasil inter'ie$ /) 0ata organisasi& misalnya struktur organisasi dan pembagian tugas 2) *alinan berbagai kontrak dan komitmen yang penting 4) %n#ormasi tentang berbagai kebijakan operasional dan keuangan 7) asil e'aluasi terhadap pengendalian 7) *urat kon#irmasi dan representasi 8) 3nalisis dan pengujian terhadap transaksi& proses& dan saldo akhir ,0) asil prosedur re'ie$ analitis ,,) 5aporan audit dan tanggapan manajemen ,2) Kesesuaian audit& bila hal tersebut dapat membuktikan kesimpulan audit yang di!apai. *ebagai media untuk mendokumentasikan ren!ana audit& program audit& pekerjaan yang telah+sedang dilaksanakan& dan data+in#ormasi yang diperoleh& serta kesimpulan& pendapat dan rekomendasi yang disusun& maka kertas Kerja 3udit harus memenuhi syarat)syarat tertentu yaitu : ,) 1empunyai tujuan yang jelas 2) 5engkap .) "ebas dari kesalahan& baik dalam penghitungan+pengukuran maupun dalam penyajian data+in#ormasi /) 0idasarkan atas #akta dan argumentasi yang rasional 2) *istematis& bersih& mudah diikuti dan diatur rapi 4) 1emuat hal)hal yang penting dan rele'an dengan pekerjaan audit 7) *edapat mungkin menghindari pekerjaan menyalin *ejalan dengan perkembangan dibidang teknologi in#ormasi dan pengarsipannya& maka bentuk Kertas Kerja 3udit tidak hanya berupa kertas& tetapi juga dapat berupa pita rekaman& dis" atau piringan& disket& #ilm& atau media lainnya. Kerta kerja 3udit kurang berman#aat bila tidak ada re#erensi silangnya. Oleh karena itu Kertas Kerja 3udit harus dikendalikan dengan baik dan dipelihara serta dire#erensikan& sehingga pihak lain yang ber$enang dapat dengan mudah+segera memahami perkembangan pekerjaan audit& data+in#ormasi& serta kesimpulan+pendapat+rekomendasi yang terdapat didalamnya. *elain itu kertas Kerja

3udit harus dire'ie$ untuk memastikan bah$a Kertas Kerja tersebut mendukung laporan audit& dan seluruh prosedur audit yang diperlukan telah dilaksanakan. Re'ie$ harus dilakukan pada tingkatan tanggung ja$ab yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkatan pembuat Kertas Kerja 3udit tersebut. "eberapa Kertas Kerja 3udit dapat digolongkan sebagai arsip audit yang permanen (permanent file of audit). 3rsip ini pada umumnya memuat in#ormasi yang selalu dianggap penting. 2.4.(. Permanent )ile. Permanent file audit intern berbeda dengan yang digunakan dalam audit atas laporan keuangan. 0alam audit atas laporan keuangan se!ara umum terdapat pola yang konsisten dalam melaksanakan audit dan dalam penilaian data akuntansinya. (ola demikian mungkin tidak terdapat pada bagian operasi yang !enderung tidak konsisten. Oleh karena itu bagian)bagian dari Kertas Kerja 3udit yang akan dikelompokan sebagai permanent file harus memperhatikan tingkat kepentingannya. "eberapa aspek yang dapat dimasukan kedalam kelompok permanent file adalah : ,) 5aporan audit periode sebelumnya dan komentar audite atau manajemen. 3rsip tersebut merupakan !atatan historis yang otentik mengenai kelemahan& saran dan tindakan koreksi yang diambil atau diusulkan. al itu merupakan gambaran yang baik mengenai pendekatan audit yang digunakan& penekanan audit dan temuan)temuan audit pada periode sebelumnya. "ila !atatan menunjukkan adanya suatu ke!enderungan pendapat yang baik se!ara terus) menerus mengenai suatu masalah& mungkin dalam pelaksanaan audit yang sedang berjalan tidak perlu menekankan se!ara khusus terhadap masalah tersebut. 2) 5aporan 3udit dari bagian perusahaan atau kantor !abang. 3rsip ini merupakan sumber pengetahuan tambahan guna mendukung dalam mengidenti#ikasi masalah)masalah audit. .) 9atatan)!atatan re'ie$ oleh pejabat yang lebih tinggi. Re'ie$ yang dilakukan oleh pejabat yang lebih tinggi mengenai ren!ana jangka panjang sering mengungkapkan kebutuhan)kebutuhan dan masalah)masalah yang dihadapi oleh manajemen. Re'ie$ ini kadang)kadang menjelaskan hal yang masih samar bagi auditor. 0engan menelaan arsip tersebut& auditor dapat mengetahui masalah)masalah yang dihadapi oleh manajemen dan apa yang dibutuhkan oleh mereka. 0engan demikian auditor dapat mengarahkan pekerjaan auditnya guna memberikan jasa yang lebih baik kepada manajemen. /) asil re'ie$ audit periode sebelumnya. 3rsip tersebut menyediakan in#ormasi mengenai kesimpulan dan saran atas pendekatan audit yang telah dilakukan. 0engan demikian auditor dapat mempertimbangkan apakah saran yang diajukannya tersebut masih rele'an dengan keadaan sekarang atau sudah daluarsa. 2) Komentar 3uditor. 3rsip tersebut terutama berkaitan dengan masalah) masalah yang tidak akan diaudit dalam $aktu dekat pada periode terjadinya+mun!ulnya masalah yang dimaksud& sehingga pada masa sekarang

atau yang akan datang in#ormasi tersebut masih dapat digunakan oleh auditor. 4) 9atatan "agan (erkiraan "uku "esar dan 5aporan. 0alam banyak organisasi audit& satu salinan dari bagan perkiraan "uku "esar akan ber#ungsi sebagai re#erensi bagi kegiatan audit tertentu. 0engan demikian terdapat jaminan bah$a masalah operasi yang berhubungan dengan perkiraan)perkiraan "uku "esar akan di!akup dalam ren!ana jangka panjang. 7) 3rsip lain& seperti : a. 9opy program kerja dan kuesioner yang dapat diterapkan pada kegiatan audit tertentu. b. "agan organisasi yang selalu disesuaikan bila ada perubahan. !. Kontrak dengan serikat buruh. d. "agan arus dan uraian kegiatan dari operasi dan dari #asilitas yang dianggap penting. e. 9atatan ren!ana insenti# penghasilan. #. 0a#tar departemen atau pusat pertanggungja$aban. g. %n#ormasi keuangan se!ara historis. h. (eraturan atau instruksi yang dapat diberlakukan pada kegiatan atau lokasi tertentu. i. Koresponden yang se!ara khusus berhubungan dengan kegiatan audit. j. Rekapitulasi mengenai $aktu audit& yang dirin!i menurut pokok persoalan dan bagian)bagian program yang digunakan untuk bahan peren!anaan audit yang akan datang. k. asil test "he"k atas rekapitulasi periode)periode (minggu+bulan+tri$ulan dst.) dari kegiatan audit. l. Rekapitulasi mengenai hal)hal penting dari pengendalian intern. m. 0a#tar piutang yang dihapuskan untuk digunakan dalam 'eri#ikasi di masa yang akan datang. n. 6ambaran mengenai la out pabrik. o. 5aporan kegiatan dan keuangan untuk ,2 bulan terakhir untuk tiap)tiap daerah (bila ada). p. *alinan 30 D 3RT& notulen Rapat 0ireksi& notulen Rapat (emegang *aham& otorisasi modal saham dll. III. Penu&u#. "erdasarkan uraian tersebut diatas& kesimpulan yang dapat ditarik adalah bah$a bukti audit yang kompeten& rele'an& dan lengkap dapat diperoleh melalui pekerjaan lapangan yang diakukan se!ara sistematis dengan berpedoman kepada program audit. (rogram audit dapat dijadikan sebagai pedoman dan alat pengendalian audit di lapangan bila memenuhi kaidah)kaidah penyusunan program audit yang baik dengan memberikan penekanan terhadap tingkat risiko yang ter!ermin dari masalah dan atau potensi masalah yang berhasil diidenti#ikasi melalui sur'ey pendahuluan. "ukti audit harus bersi#at otentik& tersimpan rapi dalam media penyimpanan berupa kertas kerja audit. Komentar+pandangan auditor untuk setiap prosedur audit yang telah dilaksanakan harus disajikan dengan pendekatan holistik& sehingga memudahkan dalam melakukan analisis dan e'aluasi atas bukti audit tersebut. *ebagian dari isi kertas

kerja audit merupakan in#ormasi yang memiliki masa man#aat yang relati# lama dan biasanya diperlukan dalam audit periode berikutnya. Oleh karena itu bukti audit yang klasi#ikasi man#aatnya bersi#at permanen akan diarsip dalam permanent file. Re'e ens" % 3rens& 3l'in 3.& and E. K. 5oebbe!ke& 2002. Auditing, An *ntegrated Approa"h, +th edt. ?ngle$ood 9li## F Ge$ Eersey : (renti!e all %nt. %n!. iro Tugiman. 2004. #tandar Profesional Audit *nternal. Cogyakarta. (enerbit : Kanisius (3nggota %K3(%) 1oeller& Robert R. 200/& ,ew *nternal Auditing -ules& Hilley 3nd *ons %n!. oboken F Ge$ Eersey : Ehon

Ratli## 5.& Ri!hard& and Handa 3. Hala!e&and E. K. 5oebbe!ke& and H. 6. 1!Aarland& ,884. *nternal Auditing . Prin"iples And /e"hni0ues . 3ltamonte *pring F Alorida : %%3. *a$yer& 5a$ren!e ".& and 1ortimer 0 0ittenho#er& and Eames . *!heiner.200.. #aw er1s *nternal Auditing . /he Pra"ti"e 2f 3odern *nternal Auditing, 4th edt.& 3ltamonte *pring F Alorida : %%3. *pen!er& K. .& (i!kett. 200/. /he *nternal Auditor At 5ork . A Pra"ti"al 6uide /o !ver da %hallenges& oboken F Ge$ Eersey : Ehon Hilley 3nd *ons %n!. )oOo)

BUKTI AUDIT ; ANALISIS ATAS PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENDOKUMENTASIANNYA

Oleh % Ted" Rus&end"( S.E.( M.S" NIK % )** +,- *.*

/AKULTAS EKONOMI UNI0ERSITAS SILI1ANGI TASIKMALAYA +223

BUKTI AUDIT ; ANALISIS ATAS PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENDOKUMENTASIANNYA

Oleh % Ted" Rus&end"( S.E.( M.S" NIK % )** +,- *.*

0isetujui Oleh : Ketua Eurusan 3kuntansi&

%man (irman idayat& *.?.& 1.*i G%K. /,, 284 ,7,

1engetahui : a.n. 0 e k a n& (embantu 0ekan %&

0r. 0eden 1ulyana& *?.& 1*i. G%K. /,, 277 02.

KATA PENGANTAR (uji sukur hanyalah penulis panjatkan ke hadirat 3llah *HT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia)Gya serta memberikan kekuatan dan kemudahan kepada penulis dalam melaksanakan pekerjaan& termasuk dalam penulisan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini ditujukan kepada pihak)pihak yang memiliki ketertarikan dalam bidang %nternal 3uditing& terutama yang berkenaan dengan bukti audit& pengumpulan bukti audit& serta pendokumentasiannya dalam kertas kerja audit. 0alam makalah ini juga dijelaskan mengenai kualitas bukti audit yang diperlukan untuk mendukung keyakinan auditor dalam memberikan pertimbangan+pendapat atas hasil auditnya. 1ateri ini dikembangkan berdasarkan /he #tandards for Professional Pra"ti"e of *nternal Auditing yang diterbitkan oleh /he *nstitute of *nternal Auditors 7**A8. (enulis menyadari bah$a karya ilmiah ini memiliki banyak kekurangan& baik dari aspek penggunaan bahasa maupun dari aspek isi pembahasan. Oleh karena itu& kritik dan saran penulis harapkan sebagai bentuk kepedulian pemba!a dalam memperbaiki dan menyempurnakan karya ilmiah ini. 1udah)mudahan karya ilmiah ini berman#aat dalam menambah pengetahuan dalam bidang %nternal 3uditing& dan menjadi pemi!u lahirnya karya ilmiah lain yang lebih berbobot& serta melahirkan gagasan aplikati# dalam bidang yang rele'an. Tasikmalaya& 3gustus 2007& (enulis& Tedi Rustendi& *.?.& 1.*i.

DA/TAR ISI

K3T3 (?G63GT3R 03AT3R %*% % %% (endahuluan (embahasan 2.,. *ur'ey (endahuluan 2.2. (rogram 3udit 2... (ekerjaan 5apangan 2./. "ukti 3udit 0ab (endokumentasiannya 2./.,. "ukti 3udit 2./.2. Kertas Kerja 3udit %%% 2./... (ermanent Aile (enutup

al. i ii , , , 2 7 7 7 ,0 ,2 ,. ,/

03AT3R (;*T3K3

ii

Anda mungkin juga menyukai