Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Laporan 5 (jobsheet 5)
Topik : Routing Judul : Static Route

Oleh DESI NILAWATI 1102636

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

A. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer. 2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. 3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. Alat dan Bahan


1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server) 2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih 3. Kabel jaringan 4. Switch

C. Teori pendukung
1. Pengertian Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

2. Routing Routing (perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Default Gateway 2. Static Route Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut :

Gambar 2 : Routing pada dua segmen jaringan

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :

Berikut penjelasan entri pada tabel: 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik. 192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1. 192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.

192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1. 24.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain).

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B . Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan opologi jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar

seluruh host yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi. Membuat Tabel Routing Static Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut : route[command] [Destination] [mask/netmask] [gateway] Route menerima empat option : add menambahkan route ke tabel delete menghapus route dari tabel change mengubah routing pada entri tabel print mencetak tabel routing

destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. mask adalah netmask dari destination. gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B.

Pada Router A, tambahkan static route :


C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Pada Router B, tambahkan static route :


C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

A. Static route STATIC ROUTER adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket. Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface router yang mempunyai status up and up pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya. Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang administrator harus meng-update route static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh karena itu routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang berskala kecil.

B. Tabel Routing Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4.

1.

Destination

Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. 2. Network Mask

Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask. 3. Next-Hop

Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway. 4. Interface

Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface. 5. Metric

Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.

C. Cara Kerja Routing Static Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian: 1. 2. 3. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing Routing static digunakan untuk melewatkan paket data

D. Membuat Tabel Routing Static Berikut adalah contoh perintah route pada Windows NT. 1. Route [command] [Destination] [mask] [netmask] [gateway] Route menerima empat opsi: add menambahkan route ke tabel delete menghapus route dari tabel

2.

change mengubah routing pada entri tabel print mencetak tabel routing

destination adalah parameter pilihan yang menyebutkan alamat jaringan

tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. 3. 4. mask adalah netmask dari destination. gateway adalah parameter pilihan yang menentukan alamat IP dari gateway

yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

E. Kelebihan dan Kekurangan Router Static 1. Keuntungan Static Route a. Static route lebih aman dibanding dynamic route b. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic. 2. Kerugian a. Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual. b. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.

D. Langkah kerja pratikum


Routing dengan default gateway 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed) 2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP) 3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas. 5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing and Remote Access

Gambar 6 : Routing and Remote Access

b. Klik Next dan pilih Custom Configuration

Gambar : Konfigurasi Routing dan Remote access

c. Klik next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang bisa kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu.

Gambar 7 : Custom configuration

d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router. e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Routing and Remote Access, dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure and Enable Routing and Remote Access

f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwarna hijau.

g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan. 6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas. 7. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut : Tabel percobaan : No. Uji Koneksi Respon Penjelasan

1.

192.168.1.1 (NIC 1)

192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses

2.

192.168.2.1 (NIC 2)

192.168.2.2 192.168.2.3 3. 192.168.1.2 (LAN A) = yeni 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses

4.

192.168.1.3 (LAN A) = aai

5.

192.168.2.2 (LAN B) = uul

6.

192.168.2.3 (LAN B) = desi, saya

Hasil printscreen : Ping ke diri sendiri :

Ping ke laptop uul :

Ping ke NIC 1 :

Ping ke NIC 2 :

Ping ke komputer yeni :

Ping ke komputer aai :

8. Cetak tabel routing dari PC router A, dengan perintah : C:> route print

9. Tracert

10. Kesimpulan : Dalam pratikum kali ini kita menggunakan PC router untuk menghubungkan beberapa komputer. Dalam pengerjaannya kita terlebih dahulu harus menentukan yang mana NIC 1 dan 2 atau yang mana LAN A dan B. Setelah kita mengetahuinya kita tinggal menghubungkan komputer-komputernya saja. Tentu, untuk menghubungkannya dari PC router switch PC/laptop dengan menggunakan kabel jaringan. Jadi, dalam praktikum ini dapat disimpulkan bahwa router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Routing dengan static route 1. Bangun jaringan seperti topologi berikut :

2.

Lakukan konfigurasi IP Address pada masing-masing host dan router, sesuaikan dengan gambar jaringan. Tambahkan static route pada PC router 1 :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Tambahkan static route pada PC router 2 :


C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

3.

Lakukan uji koneksi dengan perintah ping dari setiap PC ke PC yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut : Router A : NIC 1 : 192.168.1.1 NIC 2 : 192.168.2.1

Router B : NIC 1 : 192.168.2.2 NIC 2 : 192.168.3.1

LAN A No. Uji Koneksi Respon Penjelasan

1.

192.168.1.2 (Yeni Septiana)

192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Request time out Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Request time out Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Laptop bermasalah Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Laptop bermasalah Sukses

2.

192.168.1.3 (Arfajrialdi)

LAN B No. Uji Koneksi Respon Penjelasan

1.

192.168.2.3 (Desi Nilawati) PC saya

192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.1.1

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Request time out Reply Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Laptop bermasalah Sukses Sukses

2.

192.168.2.4

(Dhiya Ulhaq)

192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Request time out Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Laptop bermasalah Sukses

LAN C No. Uji Koneksi Respon Penjelasan

1.

192.168.3.2 (Aldoni Adia)

192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.2.1 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.2 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3

Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply

Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses

2.

192.168.3.3 (Cesillia Winastuti)

Laptop dengan IP address 192.168.3.2 (PC aldoni) ini bermasalah, karena laptop/ komputer yang lain tidak bisa terhubung ke PC aldoni. Tapi PC aldoni ini bisa membaca IP address komputer yang lain.

Mengapa dengan IP address 192.168.3.3 (PC cesillia) bisa terhubung ke PC aldoni ? karena PC cesillia dan PC aldoni adalah satu jaringan yaitu jaringan LAN C.

Hasil prinscreen dari laptop saya : Router 1 NIC 1 dan 2 :

Router 2 NIC 1 dan 2

LAN A :

LAN B :

LAN C :

4.

Kesimpulan : Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.

Anda mungkin juga menyukai