2010
VI. TEMBAKAU
Tembakau (Nicotiana spp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang
berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering
digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun
digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau
dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Tembakau
mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika
digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida
6.1.
123
2010
(Gambar 6.1.). Total luas areal tembakau menunjukkan peningkatan pada periode
tahun 1971 - 1997 dengan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 4,76% per tahun.
Menginjak tahun 1998 - 2009 terjadi kecenderungan penurunan laju pertumbuhan
luas areal tembakau menjadi sebesar 0,07% per tahun (Lampiran 6.1.). Terjadinya
penurunan laju pertumbuhan luas areal tembakau pada periode tahun 1990 - 2009,
dikarenakan tembakau di Indonesia hanya diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR)
dan Perkebunan Besar Negara (PBN), sementara Perkebunan Besar Swasta (PBS)
tidak melakukan penanaman sama sekali.
124
124
2010
tembakau di Indonesia juga tampak berfluktuatif. Pada periode tahun 1971 2009,
produksi tembakau Indonesia meningkat dengan dengan laju pertumbuhan rata-rata
sebesar 7,43% per tahun (Gambar 6.3). Sementara laju pertumbuhan rata-rata pada
periode tahun 1998 - 2009 mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,53% per tahun.
Hal ini dikarenakan, tidak ada kontribusi produksi tembakau yang berasal dari PBS
pada periode tersebut. Namun demikian, secara umum terjadi peningkatan total
produksi tembakau di Indonesia dari 57,35 ribu ton pada tahun 1971 menjadi 176,94
ribu ton pada tahun 2009 (Lampiran 6.2).
125
2010
126
126
2010
Tahun
PR1)
PBN2)
Nasional
2006
0,85
0,82
0,85
2007
0,84
0,54
0,83
2008
0,86
0,57
0,85
2009*)
0,88
0,65
0,87
Rata-rata
0,86
0,64
0,85
Sumber
: Ditjen. Perkebunan
6.2.
Perkebunan Rakyat
2)
pada periode tahun 2000 - 2008 cenderung meningkat (Gambar 6.6.). Harga
tembakau di tingkat konsumen dimulai dengan harga Rp. 21.499,90,- per kg pada
tahun 2000 dan meningkat pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 43.768,71,- per kg.
Rata-rata laju pertumbuhan harga tembakau selama periode tahun 2000 - 2008
sebesar 9.51% (Tabel 6.2.).
Pada periode tersebut, harga tembakau di tingkat konsumen untuk setiap
provinsi cukup beragam. Harga rata-rata tingkat konsumen tembakau tertinggi
selama 5 tahun terakhir terjadi di Sumatera Utara yang mencapai Rp. 59.056,- per
kg (rata-rata 2004 - 2008). Berikutnya adalah Sumatera Barat sebesar Rp. 49.840,per kg, dan provinsi lainnya berada pada kisaran di bawah Rp. 40.000,- per kg
(Lampiran 6.4).
127
2010
Harga
Konsumen
Pertumbuhan
(Rp/kg)
(%)
2000
21.499,90
2001
24.063,09
11,92
2002
29.546,90
22,79
2003
32.571,65
10,24
2004
31.551,74
-3,13
2005
32.822,84
4,03
2006
35.684,13
8,72
2007
40.188,39
12,62
2008
43.768,71
8,91
Rata-Rata
9,51
Sumber : BPS
128
2010
1996 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 29,51% (Gambar 6.7).
Apabila dilihat dari besarannya, konsumsi tembakau segar per kapita relatif kecil
karena cenderung mengkonsumsi dalam bentuk rokok hasil industri. Pada tahun
2008, rata-rata konsumsi tembakau segar hanya sebesar 0,27 kg per kapita.
129
2010
batang per kapita, rokok kretek tanpa filter sebanyak 182 batang per kapita, dan
rokok putih sebanyak 39 batang per kapita (Gambar 6.8).
6.4.
PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR
MANUFAKTUR INDONESIA
TEMBAKAU
PRIMER
DAN
tembakau primer pada tahun 2009 sebesar 3,73%. Total volume ekspor pada tahun
1996 sebesar 33,24 ribu ton dan pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 52,14
ribu ton. Sedangkan total volume impor pada tahun 1996 sebesar 45,06 ribu ton dan
pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 53,20 ribu ton. Secara umum, realisasi
ekspor tembakau primer pada periode tahun 2000 - 2009 berada di atas realisasi
impornya, yang berarti neraca perdagangan internasional tembakau mengalami
surplus.
Gambar 6.9. Perkembangan volume dan harga ekspor impor tembakau primer,
1996-2009
Demikian pula, perkembangan harga ekspor maupun impor dari periode tahun
1996 - 2009 juga berfluktuatif namun mempunyai kecenderungan meningkat masingmasing dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 3,81% dan 6,28%. Namun
130
130
2010
demikian, pada periode tertentu terjadi peningkatan volume baik ekspor maupun
impor yang tidak dibarengi dengan peningkatan harga ekspor maupun impornya
(Lampiran 6.6.).
Dilihat dari harga ekspor dan impor terlihat bahwa pada periode 1996 - 2009,
harga ekspor tembakau Indonesia jauh dibawah harga impor tembakau luar negeri.
Pada tahun 2009, harga ekspor tembakau primer Indonesia mencapai US$ 3.385 per
ton, sementara harga impornya mencapai US$ 5.455 per ton. Hal ini menunjukkan
bahwa kualitas tembakau primer di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan
kualitas tembakau primer yang ada di luar negeri.
Perkembangan volume ekspor dan impor tembakau manufaktur selama
periode tahun 1996-2009 juga relatif berfluktuatif dan cenderung mengalami
peningkatan untuk volume ekspor dan impor dengan rata-rata sebesar 6,72%, dan
16,67% (Gambar 6.10.). Total volume ekspor pada tahun 1996 sebesar 28,94 ribu
ton dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 57,97 ribu ton. Sedangkan total volume
impor pada tahun 1996 sebesar 4,58 ribu ton pada tahun 2009 juga mengalami
peningkatan menjadi 10,49 ribu ton.
Secara umum, realisasi ekspor tembakau manufaktur (cerutu, sigaret,
tembakau iris, blended tobacco, tembakau dihomogenisasi, ekstrak dan essens
tembakau) juga berada diatas realisasi impornya, atau mengalami surplus neraca
perdagangan.
131
2010
6.5.
per
132
2010
Brazil sebesar 14,84%, India sebesar 11,72%, dan Indonesia berada di urutan ke-4
dengan memberikan kontribusi sebesar 6,09%, sementara Melawi dan Argentina
masing-masing memberikan kontribusi sebesar 4,40% dan 2,72%. Sedangkan negaranegara lainnya memberikan kontribusi rata-rata dibawah 2% (Gambar 6.12.).
produksi tembakau dunia juga menunjukkan pola yang berfluktuatif dan cenderung
meningkat selama periode tahun 1961-2008 (Gambar 6.13.). Rata-rata pertumbuhan
produksi untuk periode tahun tersebut adalah sebesar 2,92% per tahun. Rata-rata
pertumbuhan produksi tembakau dunia cukup besar terjadi pada periode tahun 1961
- 1995 yakni sebesar 3,16% per tahun, dan selanjutnya mengalami pertumbuhan
rata-rata per tahun yang melandai untuk periode 1996 - 2008 yakni sebesar 2,29%
per tahun (Lampiran 6.8.).
133
2010
134
134
6.6.
2010
rata-rata harga produsen tembakau di dunia cukup berfluktuatif dengan pola yang
cenderung meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 1,55%. Pada periode tahun
1991-2002 laju pertumbuhan harga rata-rata tembakau dunia mengalami penurunan
sebesar 1,39%, namun kemudian meningkat pesat pada periode selanjutnya (20032007) hingga mencapai 8,04% (Gambar 6.15.).
dengan rata-rata
pertumbuhan masing-masing sebesar 6,69% per tahun dan 5,52% per tahun (Gambar
6.16.). Dari Gambar 6.16, terlihat bahwa realisasi impor dunia lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi ekspor dunia. Hal ini menunjukkan bahwa lebih
banyak negara-negara yang tidak bisa memenuhi kebutuhan tembakaunya dari
produksi domestiknya. Pada tahun 1961, realisasi ekspor dan impor dunia masingmasing mencapai 376 ribu ton dan 401 ribu ton, kemudian meningkat menjadi
Pusat Data dan Informasi Pertanian
135
2010
masing-masing sebesar 5,79 juta ton dan 3,97 juta ton pada tahun 2007. Pola
perkembangan nilai ekspor dan impor tembakau seiring dengan pola perkembangan
volume ekspor dan impornya.
Gambar 6.16. Perkembangan volume ekspor dan impor tembakau dunia, 1961-2007
136
2010
yakni China, Italy, India, Belgium, Argentina dan France hanya berkisar antara 193
ribu ton hingga 283 ribu ton (Gambar 6.17).
Dari sisi impor, terlihat bahwa Germany menempati urutan pertama sebagai
negara pengimpor tembakau terbesar di dunia dengan realisasi sebesar 991 ribu ton
(rata-rata 2003 - 2007). Disusul kemudian oleh China, Japan, Belgium dan France
masing-masing sebesar 379 ribu ton, 323 ribu ton, 286 ribu ton dan 209 ribu ton.
Negara-negara berikutnya yakni Egypt, Indonesia, Greece, Dominican R dan Italy
mempunyai realisasi impor berkisar antara 93 hingga 163 ribu ton (Gambar 6.18).
137
2010
dijelaskan oleh peubah-peubah yang digunakan dalam model, dan hanya sebesar
20,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya (Tabel 6.3).
Tabel 6.3. Hasil analisis fungsi respon produksi tembakau di Indonesia
Peubah
Koefisien
P Value
Intersep
-1,22
0,454
Ln luas area
0,959
0,000
0,151
0,000
R2
80,0%
Koefisien dari luas area 0,959 menunjukkan bahwa jika luas area naik (turun)
sebesar 10% maka produksi tembakau akan naik (turun) sebesar 9,59%. Begitu juga
pula dengan koefisien harga ekspor riil tembakau menunjukkan hasil yang positif
sebesar 0,151, artinya bahwa apabila harga ekspor tembakau tahun sebelumnya naik
sebesar 10% akan merangsang petani untuk mengusahakan tanaman tembakau
sehingga akan meningkatkan produksi tembakau sebesar 1,51%.
Tabel 6.4. Hasil proyeksi produksi tembakau Indonesia, 2010-2012
Tahun
Produksi (Ton)
Pertumbuhan (%)
2009
176.937
2010
174.424
-1,42
2011
177.634
1,84
2012
180.839
1,80
Rata-rata pertumbuhan
Keterangan: Tahun 2009: Angka Sementara Ditjen Perkebunan
Tahun 2010 2012 Angka hasil proyeksi
138
138
0,74
2010
Hasil proyeksi produksi tembakau 2010 - 2012 yang disajikan pada Tabel 6.4.
menunjukkan bahwa pada tahun 2010, produksi tembakau Indonesia diproyeksikan
sebesar 174,42 ribu ton atau turun sebesar 1,42% dari produksi tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun 2011 dan 2012, produksi tembakau Indonesia diproyeksikan
akan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,84% dan 1,80%.
139
2010
Permintaan (Ton)
2009
132.703
2010
130.818
-1,42
2011
133.226
1,84
2012
135.629
1,80
Rata-rata pertumbuhan
Pertumbuhan (%)
0,74
Tahun
Penawaran
(Ton)
Permintaan
(Ton)
Surplus/Defisit
(Ton)
2010
174.424
130.818
43.606
2011
177.634
133.226
44.409
2012
180.839
135.629
45.210
0,74
0,74
1,82
Rata-rata
pertumbuhan (%)
140
140
2010
PR
Pertumb.
(%)
1971
122.010
1972
161.501
32,37
1973
162.782
0,79
1974
158.965
-2,34
1975
182.551
14,84
1976
184.526
1,08
1977
173.643
-5,90
1978
164.035
-5,53
1979
193.707
18,09
1980
127.103
-34,38
1981
189.898
49,40
1982
193.806
2,06
1983
194.927
0,58
1984
150.974
-22,55
1985
282.051
86,82
1986
193.583
-31,37
1987
207.658
7,27
1988
181.420
-12,64
1989
177.557
-2,13
1990
231.284
30,26
1991
210.844
-8,84
1992
162.685
-22,84
1993
174.798
7,45
1994
189.227
8,25
1995
217.469
14,92
1996
222.025
2,10
1997
245.327
10,50
1998
161.550
-34,15
1999
163.278
1,07
2000
236.000
44,54
2001
256.652
8,75
2002
251.994
-1,81
2003
253.484
0,59
2004
197.631
-22,03
2005
193.378
-2,15
2006
167.088
-13,60
2007
192.237
15,05
2008
192.062
-0,09
2009*)
197.906
3,04
Rata-rata pertumbuhan
1971 - 2009
3,62
1971 - 1997
5,32
1998 - 2009
-0,07
Sumber: Ditjen Perkebunan
Keterangan : *) Angka Sementara
PBN
12.605
13.863
12.713
13.673
14.074
12.677
12.155
8.775
11.984
12.822
13.403
15.495
5.632
5.632
6.067
5.259
3.774
5.952
6.177
4.582
3.994
4.162
3.698
3.868
3.475
3.450
3.550
3.937
3.993
3.737
4.086
4.087
3.317
3.342
4.834
5.146
5.817
4.565
4.547
Pertumb.
(%)
9,98
-8,30
7,55
2,93
-9,93
-4,12
-27,81
36,57
6,99
4,53
15,61
-63,65
0,00
7,72
-13,32
-28,24
57,71
3,78
-25,82
-12,83
4,21
-11,15
4,60
-10,16
-0,72
2,90
10,90
1,42
-6,41
9,34
0,02
-18,84
0,75
44,64
6,45
13,04
-21,52
-0,39
-0,30
-1,96
3,28
PBS
597
146
228
2.408
2.032
1.405
2.572
2.747
2.777
1.300
725
725
735
60
60
-
Pertumb.
(%)
-75,54
56,16
956,14
-15,61
-30,86
83,06
6,80
1,09
-53,19
-44,23
0,00
1,38
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
23,29
34,05
0,00
Nasional
135.212
175.510
175.723
175.046
198.657
198.608
188.370
175.557
208.468
141.225
204.026
210.026
201.294
156.606
288.118
198.842
211.432
187.432
183.794
235.866
214.838
166.847
178.496
193.095
220.944
225.475
248.877
165.487
167.271
239.737
260.738
256.081
256.801
200.973
198.212
172.234
198.054
196.627
202.453
Pertumb.
(%)
29,80
0,12
-0,39
13,49
-0,02
-5,15
-6,80
18,75
-32,26
44,47
2,94
-4,16
-22,20
83,98
-30,99
6,33
-11,35
-1,94
28,33
-8,92
-22,34
6,98
8,18
14,42
2,05
10,38
-33,51
1,08
43,32
8,76
-1,79
0,28
-21,74
-1,37
-13,11
14,99
-0,72
2,96
3,23
4,76
-0,07
141
2010
PR
Pertumb.
(%)
1971
48.333
1972
115.997
140,00
1973
66.156
-42,97
1974
69.075
4,41
1975
86.297
24,93
1976
77.880
-9,75
1977
72.568
-6,82
1978
67.826
-6,53
1979
105.034
54,86
1980
69.438
-33,89
1981
99.838
43,78
1982
96.945
-2,90
1983
100.340
3,50
1984
103.586
3,24
1985
155.576
50,19
1986
96.328
-38,08
1987
109.742
13,93
1988
112.625
2,63
1989
76.765
-31,84
1990
152.768
99,01
1991
137.039
-10,30
1992
109.566
-20,05
1993
118.936
8,55
1994
127.730
7,39
1995
137.078
7,32
1996
148.435
8,29
1997
206.322
39,00
1998
102.174
-50,48
1999
132.174
29,36
2000
201.305
52,30
2001
196.365
-2,45
2002
189.342
-3,58
2003
198.363
4,76
2004
162.429
-18,12
2005
149.467
-7,98
2006
142.045
-4,97
2007
161.728
13,86
2008
165.423
2,28
2009*)
173.994
5,18
Rata-rata pertumbuhan
1971 - 2009
8,63
1971 - 1997
11,84
1998 - 2009
1,68
Sumber: Ditjen Perkebunan
Keterangan : *) Angka Sementara
142
142
PBN
8.662
9.742
10.112
7.995
8.080
10.716
10.241
13.175
13.755
15.161
9.313
9.362
8.643
4.239
5.189
4.907
2.949
4.247
4.169
3.664
3.244
2.089
2.434
2.404
3.091
2.590
3.304
3.406
3.210
3.024
2.738
2.740
2.512
2.679
4.003
4.220
3.123
2.614
2.943
Pertumb.
(%)
12,47
3,80
-20,94
1,06
32,62
-4,43
28,65
4,40
10,22
-38,57
0,53
-7,68
-50,95
22,41
-5,43
-39,90
44,01
-1,84
-12,11
-11,46
-35,60
16,52
-1,23
28,58
-16,21
27,57
3,09
-5,75
-5,79
-9,46
0,07
-8,32
6,65
49,42
5,42
-26,00
-16,30
12,59
-0,21
-0,52
0,47
PBS
357
819
239
1.041
1.288
1.202
1.693
1.465
1.510
888
495
495
501
45
45
-
Pertumb.
(%)
129,41
-70,82
335,56
23,73
-6,68
40,85
-13,47
3,07
-41,19
-44,26
0,00
1,21
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
9,41
13,75
0,00
Nasional
57.352
126.558
76.507
78.071
95.665
89.798
84.502
82.466
120.299
85.487
109.646
106.802
109.484
107.825
160.765
101.235
112.691
116.917
80.979
156.432
140.283
111.655
121.370
130.134
140.169
151.025
209.626
105.580
135.384
204.329
199.103
192.082
200.875
165.108
153.470
146.265
164.851
168.037
176.937
Pertumb.
(%)
120,67
-39,55
2,04
22,54
-6,13
-5,90
-2,41
45,88
-28,94
28,26
-2,59
2,51
-1,52
49,10
-37,03
11,32
3,75
-30,74
93,18
-10,32
-20,41
8,70
7,22
7,71
7,74
38,80
-49,63
28,23
50,93
-2,56
-3,53
4,58
-17,81
-7,05
-4,69
12,71
1,93
5,30
7,43
10,15
1,53
2010
Provinsi
No
Produksi (Ton)
Rata-rata
(Ton)
Share
Share (%) kumulatif
(%)
2006
2007
2008
2009*)
1 Jawa timur
81,887
78,343
77,852
79,469
79,388
48.40
48.40
2 NTB
31,590
42,793
51,006
57,232
45,655
27.83
76.24
3 Jawa Tengah
18,440
29,679
25,329
25,418
24,717
15.07
91.30
4 Jawa Barat
5,749
6,396
6,769
6,772
6,422
3.92
95.22
5 Lainnya
8,599
7,640
7,081
8,046
7,842
4.78
100.00
146,265
164,851
168,037
176,937
164,023
Indonesia
Sumber: Ditjen Perkebunan
143
2010
Provinsi
2005
2007
2008
Pertumbuhan
(%)
2008 thd 2007
3,988.19
4,393.06
3,305.56
3,729.17
5,500.00
4,183.19
47.49
2 Sumatera Utara
5,961.11
6,025.00
6,500.00
7,750.00
3,292.00
5,905.62
-57.52
3 Sumatera Barat
5,250.00
5,010.42
4,555.56
4,833.33
5,271.00
4,984.06
9.06
4 Riau
5,000.00
3,715.28
4,666.67
7,041.67
3,938.00
4,872.32
-44.08
5 Sumatera Selatan
2,561.39
2,500.00
2,500.00
2,750.00
2,625.00
2,587.28
-4.55
6 Bengkulu
4,533.33
4,062.50
3,906.25
4,333.33
5,056.00
4,378.28
16.68
7 Lampung
2,500.00
2,445.37
2,700.00
2,764.58
3,000.00
2,681.99
8.52
8 Bangka Belitung
8,181.00
8,181.00
9 Riau Kepulauan
3,750.00
3,750.00
10 Jawa Barat
3,068.02
2,907.41
2,993.06
3,341.00
6,061.00
3,674.10
81.41
11 Jawa tengah
3,661.43
4,129.83
4,268.86
4,351.90
3,870.00
4,056.40
-11.07
12 DI Yogyakarta
3,067.50
3,125.52
3,311.46
3,441.67
3,500.00
3,289.23
1.69
13 Jawa Timur
3,459.69
3,885.44
4,152.33
14 Banten
4,391.14
-
4,430.00
4,063.72
2,500.00
2,500.00
0.88
-
15 Bali
3,625.00
4,250.00
6,000.00
4,750.00
4,490.00
4,623.00
-5.47
3,434.72
4,050.00
4,906.25
5,312.50
2,558.00
4,052.29
-51.85
1,041.67
1,000.00
2,000.00
3,000.00
2,818.00
1,971.93
-6.07
18 Kalimantan Barat
2,375.63
3,007.64
2,693.75
3,502.78
3,707.00
3,057.36
5.83
19 Kalimantan Tengah
2,322.22
2,000.00
2,000.00
2,909.72
5,000.00
2,846.39
71.84
20 Kalimantan Selatan
1,825.00
3,275.00
4,000.00
4,000.00
5,759.00
3,771.80
43.98
21 Kalimantan Timur
2,500.00
3,355.56
3,500.00
3,500.00
5,300.00
3,631.11
51.43
22 Sulawesi Utara
3,000.00
2,833.33
3,500.00
5,000.00
3,476.00
3,561.87
-30.48
23 Sulawesi Tengah
2,716.67
2,450.00
2,900.00
2,729.86
4,542.00
3,067.71
66.38
24 Sulawesi Selatan
1,500.00
1,513.89
1,812.71
2,184.03
6,750.00
2,752.13
209.06
25 Sulawesi Tenggara
2,022.26
2,275.00
2,332.64
2,797.78
4,500.00
2,785.54
60.84
26 Gorontalo
2,750.00
2,750.00
27 Sulawesi Barat
6,400.00
6,400.00
28 Maluku
4,396.00
4,396.00
29 Maluku Utara
3,488.00
3,488.00
30 Papua
4,892.00
4,892.00
3,883.00
3,883.00
4,376.87
3,680.32
NASIONAL
3,155.17
3,282.28
Sumber : BPS
144
2006
Rata-rata
2004-2008
144
3,568.41
4,018.84
8.91
2010
Tembakau
(kg/kapita)
1987
0,47
138,32
124,80
56,16
1990
0,38
206,44
122,20
39,00
1993
0,32
241,28
117,52
33,28
1996
0,22
279,76
114,40
31,72
2002
0,25
307,74
194,12
38,01
2003
0,27
312,99
212,11
35,20
2004
0,31
284,13
199,89
35,15
2006
0,30
304,46
167,75
34,48
2007
0,33
287,87
171,03
34,27
2008
0,27
316,47
181,95
38,84
1,97
1,21
1,08
Rata-rata pertumbuhan
1987-2008
-2,19
Volume
(Ton)
1996
33,240
1997
42,281
1998
46,960
1999
37,096
2000
35,957
2001
43,030
2002
42,686
2003
40,639
2004
46,462
2005
49,712
2006
51,997
2007
45,880
2008
50,268
2009
52,141
Rata-rata pertumbuhan
1996-2009
4.29
Impor
Nilai
(000 US$)
85,623
104,743
147,552
91,833
71,287
91,404
76,684
62,874
90,618
107,282
102,549
120,270
133,196
176,491
8.91
Volume
(Ton)
45,060
47,108
23,219
40,914
34,248
44,346
33,289
29,579
35,171
42,031
48,287
61,687
77,302
53,198
6.33
Harga
Nilai
(000 US$)
134,153
157,767
108,464
128,021
114,834
139,608
105,953
95,190
120,854
142,206
150,225
217,210
330,511
290,171
8.94
Ekspor
(US$/ton)
2,576
2,477
3,142
2,476
1,983
2,124
1,796
1,547
1,950
2,158
1,972
2,621
2,650
3,385
3.81
Impor
(US$/ton)
2,977
3,349
4,671
3,129
3,353
3,148
3,183
3,218
3,436
3,383
3,111
3,521
4,276
5,455
6.28
145
2010
Volume
(Ton)
1996
28,942
1997
30,362
1998
25,246
1999
25,309
2000
24,703
2001
33,367
2002
30,808
2003
25,969
2004
33,693
2005
41,892
2006
44,854
2007
50,112
2008
61,350
2009
57,966
Rata-rata pertumbuhan
1996-2009
6.72
Impor
Harga
Nilai
(000 US$)
135,248
94,104
106,781
120,197
149,690
183,513
167,417
146,997
166,622
216,456
237,211
304,450
375,609
419,271
Volume
(Ton)
4,583
4,863
2,582
7,839
8,442
11,864
13,854
8,816
7,459
6,298
6,551
8,180
10,088
10,490
Nilai
(000 US$)
47,034
48,120
83,337
45,466
48,660
80,527
92,830
58,031
47,956
37,869
40,747
50,583
71,405
75,599
10.61
16.67
9.29
Ekspor
(US$/ton)
4,673
3,099
4,230
4,749
6,060
5,500
5,434
5,660
4,945
5,167
5,289
6,075
6,122
7,233
146
146
4.95
Impor
(US$/ton)
10,262
9,895
32,276
5,800
5,764
6,788
6,701
6,582
6,429
6,013
6,220
6,184
7,078
7,207
12.69
2010
Lampiran 6.8. Perkembangan produksi dan luas areal tembakau dunia, 1961-2008
Tahun
Produksi (Ton)
1961
1,981,281
1962
2,235,735
1963
2,434,411
1964
2,622,387
1965
2,660,101
1966
2,812,079
1967
3,019,069
1968
3,020,999
1969
2,901,027
1970
2,865,643
1971
2,886,045
1972
3,152,840
1973
3,173,743
1974
3,350,277
1975
3,352,588
1976
3,437,516
1977
3,562,742
1978
3,911,308
1979
3,616,487
1980
3,396,559
1981
4,038,796
1982
4,871,421
1983
4,057,380
1984
4,489,644
1985
5,113,179
1986
4,217,850
1987
4,474,049
1988
5,140,728
1989
5,328,504
1990
5,233,328
1991
5,650,082
1992
6,452,274
1993
6,531,533
1994
4,949,142
1995
4,863,176
1996
5,848,897
1997
7,177,721
1998
5,202,067
1999
5,423,725
2000
5,303,991
2001
4,883,566
2002
5,274,090
2003
4,962,567
2004
5,428,217
2005
5,696,201
2006
5,684,785
2007
5,226,170
2008
5,853,587
Rata-rata Laju Pertumbuhan
1961-2008
1961-1995
1996-2008
Pertumbuhan (%)
12.84
8.89
7.72
1.44
5.71
7.36
0.06
-3.97
-1.22
0.71
9.24
0.66
5.56
0.07
2.53
3.64
9.78
-7.54
-6.08
18.91
20.62
-16.71
10.65
13.89
-17.51
6.07
14.90
3.65
-1.79
7.96
14.20
1.23
-24.23
-1.74
20.27
22.72
-27.52
4.26
-2.21
-7.93
8.00
-5.91
9.38
4.94
-0.20
-8.07
12.01
2.92
3.16
2.29
Pertumbuhan(%)
2,184,509
2,311,041
2,552,654
2,456,897
2,471,539
2,481,092
2,546,413
2,464,379
2,496,107
2,388,652
2,369,799
2,508,610
2,485,083
2,535,567
2,625,117
2,783,199
2,932,245
3,061,922
2,810,073
2,568,475
2,869,107
3,262,181
2,977,397
2,962,386
3,510,598
3,160,644
3,128,828
3,406,045
3,668,881
3,494,151
3,710,156
4,139,204
4,145,339
3,310,696
3,252,844
3,706,280
4,317,674
3,425,101
3,345,691
3,316,652
3,082,922
3,164,410
3,091,918
3,155,162
3,311,051
3,253,093
2,980,573
3,081,833
5.79
10.45
-3.75
0.60
0.39
2.63
-3.22
1.29
-4.30
-0.79
5.86
-0.94
2.03
3.53
6.02
5.36
4.42
-8.23
-8.60
11.70
13.70
-8.73
-0.50
18.51
-9.97
-1.01
8.86
7.72
-4.76
6.18
11.56
0.15
-20.13
-1.75
13.94
16.50
-20.67
-2.32
-0.87
-7.05
2.64
-2.29
2.05
4.94
-1.75
-8.38
3.40
1.07
1.47
0.01
Sumber: FAO
147
2010
Lampiran 6.9. Negara dengan luas areal tembakau terbesar dunia, 2004 - 2008
No
Negara
Rata-rata
Share
kumulatif
(%)
Share
2004
2005
2006
2007
2008
1 China
1,267,796
1,364,312
1,375,877
1,164,503
1,250,703
1,284,638
40.70
40.70
2 Brazil
462,265
493,761
495,706
459,481
431,378
468,518
14.84
55.54
3 India
369,700
366,500
372,800
370,000
370,000
369,800
11.72
67.26
4 Indonesia
200,973
198,212
168,692
194,517
199,031
192,285
6.09
73.35
5 Malawi
136,012
141,527
136,527
118,551
161,626
138,849
4.40
77.75
6 Argentina
66,000
90,000
90,000
92,000
92,000
86,000
2.72
80.48
7 Pakistan
45,600
50,500
56,360
50,861
51,398
50,944
1.61
82.09
8 Korea, D.P.Rep. of
45,000
46,000
46,000
45,000
45,000
45,400
1.44
83.53
9 Italy
33,760
34,372
36,000
35,000
35,000
34,826
1.10
84.63
10 Bulgaria
47,149
40,869
27,369
29,900
25,276
34,113
1.08
85.71
100.00
11 Lainnya
DUNIA
(%)
480,907
484,998
447,762
420,760
420,421
450,970
14.29
3,155,162
3,311,051
3,253,093
2,980,573
3,081,833
3,156,342
100.00
Sumber : FAO
No
Produksi (Ton)
Negara
2004
2005
2007
2008
Share
(%)
Share
kumulatif
(%)
1 China
2,411,490
2,685,743
2,746,193
2,397,152
2,836,725
2,615,461
46.89
46.89
2 Brazil
921,281
889,426
900,381
908,679
850,421
894,038
16.03
62.92
3 India
549,900
549,100
552,200
520,000
520,000
538,240
9.65
72.57
4 Indonesia
165,108
153,470
146,265
164,851
169,668
159,872
2.87
75.44
5 Argentina
118,000
163,528
165,000
170,000
170,000
157,306
2.82
78.26
6 Malawi
106,187
93,598
121,600
118,000
160,238
119,925
2.15
80.41
7 Italy
82.36
117,882
115,983
110,000
100,000
100,000
108,773
1.95
8 Pakistan
86,200
100,500
112,592
103,240
107,765
102,059
1.83
84.19
9 Greece
133,937
125,904
37,386
30,783
28,000
71,202
1.28
85.46
10 Korea, D.P.Rep.of
11 Lainnya
DUNIA
64,000
65,400
65,000
63,000
63,000
64,080
1.15
86.61
754,232
753,549
728,168
650,465
847,770
746,837
13.39
100.00
5,428,217
5,696,201
5,684,785
5,226,170
5,853,587
5,577,792
100.00
Sumber : FAO
148
2006
Rata-rata
148
2010
Negara
2003
2004
2005
Rata-rata
2006
2007
1 Japan
15,664
16,915
17,400
16,617
16,439
16,607
2 Switzerland
11,204
12,148
12,029
11,746
12,249
11,875
3 Sri Lanka
6,028
6,521
7,586
10,530
11,234
8,380
4 Puerto Rico
8,185
8,696
7,319
8,873
8,510
8,317
5 Nigeria
5,712
6,893
8,571
9,517
10,848
8,308
6 Bhutan
5,214
6,984
8,081
8,243
10,351
7,774
7 Korea, Republic of
5,824
6,067
6,982
8,145
8,365
7,076
8 Lebanon
6,570
6,790
6,891
7,309
7,325
6,977
5,718
5,465
5,624
6,076
6,351
5,847
5,533
6,012
2,309
Sumber : FAO
149
2010
Volume
(000 ton)
Nilai
(000 US$)
1961
376
400,737
1962
368
392,616
1963
454
441,358
1964
477
493,101
1965
455
453,442
1966
433
430,368
1967
494
474,903
1968
480
453,015
1969
512
483,721
1970
500
471,316
1971
543
504,109
1972
654
588,418
1973
740
608,230
1974
1,036
726,255
1975
1,142
679,878
1976
1,205
697,544
1977
1,310
690,943
1978
1,536
740,307
1979
1,662
761,135
1980
1,647
722,869
1981
1,830
794,023
1982
2,019
806,568
1983
1,844
782,515
1984
1,816
833,814
1985
1,662
803,166
1986
1,798
794,938
1987
1,906
821,022
1988
1,941
825,181
1989
1,885
834,940
1990
2,236
911,476
1991
2,699
964,392
1992
2,838
1,025,521
1993
2,488
1,104,820
1994
2,246
1,016,087
1995
2,563
1,059,123
1996
3,316
1,208,970
1997
3,590
1,265,277
1998
3,278
1,214,349
1999
3,288
1,315,805
2000
2,906
1,247,195
2001
2,944
1,420,054
2002
3,115
1,496,834
2003
3,506
1,514,401
2004
4,301
1,724,747
2005
4,682
1,774,814
2006
4,924
1,771,757
2007
5,793
1,921,937
Rata-rata laju pertumbuhan (%)
1961-2007
6.69
3.69
1961-1997
7.04
3.47
1998-2007
5.40
4.47
Impor
Volume
(000 ton)
150
Volume
ekspor
Volume
impor
401
497
507
544
556
605
648
579
668
600
706
813
910
1,010
1,340
1,471
1,571
1,971
1,951
2,074
2,114
2,332
2,319
2,282
2,391
2,577
2,687
2,342
2,534
2,609
2,861
3,311
2,836
3,049
3,024
3,080
3,239
3,156
3,093
3,173
3,117
3,313
3,412
3,855
3,490
3,645
3,969
355,828
409,713
396,202
421,711
417,557
449,066
485,131
442,005
495,770
435,810
497,909
542,936
556,235
561,857
606,483
608,552
596,046
656,553
629,642
647,206
687,371
677,015
663,536
647,324
663,545
661,047
689,068
646,850
705,316
710,720
742,490
796,639
732,582
796,591
782,977
808,272
811,018
775,637
783,119
864,222
880,864
901,764
892,105
1,033,278
972,032
1,010,205
1,035,999
-2.17
23.22
5.19
-4.68
-4.90
14.12
-2.72
6.51
-2.27
8.66
20.41
13.19
39.92
10.19
5.52
8.72
17.28
8.18
-0.89
11.09
10.32
-8.63
-1.54
-8.50
8.19
5.98
1.86
-2.86
18.57
20.73
5.15
-12.34
-9.72
14.09
29.40
8.27
-8.71
0.31
-11.62
1.29
5.81
12.58
22.67
8.86
5.16
17.65
23.92
2.07
7.32
2.20
8.68
7.24
-10.68
15.32
-10.17
17.63
15.17
12.01
10.96
32.69
9.75
6.79
25.46
-1.01
6.31
1.93
10.30
-0.57
-1.59
4.80
7.74
4.27
-12.82
8.17
2.96
9.67
15.72
-14.34
7.52
-0.82
1.82
5.18
-2.57
-2.00
2.62
-1.79
6.30
2.99
12.96
-9.47
4.45
8.89
5.52
6.43
2.24
2.55
2.51
2.66
6.69
7.04
5.40
5.52
6.43
2.24
Sumber : FAO
150
Pertumbuhan (%)
Nilai
(000 US$)
2010
1989-2008
menunjukkan
kecenderungan
meningkat
dengan
pola
151