Anda di halaman 1dari 33

BAB 5

Sistem Pemisahan Dan Purifikasi


5.1 SISTEM PEMISAHAN UDARA Sistem ini diperkenalkan pada tahun 1910 untuk mengatasi masalah banyaknya oksigen yang hilang karena terikut aliran nitrogen di dalam sistem Linde Single Column. Seperti sudah diketahui sebelumnya, pada sistem Linde Single Column bahwa kemurnian maksimum dari produk N2 sedangkan sisanya adalah !2. "ada sistem #ouble Column $%ambar &.1' dapat dilihat bahwa ada dua kolom yang diletakkan bertumpuk( kolom yang dibawah biasanya beroperasi pada tekanan 0.) * 0.& +pa, sedangkan kolom atas pada tekanan sekitar 0.1 +pa. "erbedaan tekanan pada kedua kolom ini diperlukan agar ter,apai perbedaan suhu yang diperlukan untuk mengoperasikan kondenser-reboiler yang terletak di antara kedua kolom. "ada sistem ini, gas N2 pada kolom bawah terkondensasi pada suhu sekitar 9) . sedangkan ! 2 ,air pada kolom atas menguap pada suhu 90 .. N2 yang terkondensasi pada kolom bawah ber/ungsi sebagai re/lu0 untuk kedua kolom. 1ika produk yang diinginkan adalah !2 ,air maka hanya ada 2 saluran pada heat e0,hanger karena saluran untuk gas !2 dihilangkan. adalah 94 Nitrogen 5.1.1 Sistem Linde dou !e "o!umn

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.1 Sistem %emisahan &as metode Linde dou !e "o!umn

"ada sistem #ouble Column, umpan udara dimasukkan ke kompresor lalu didinginkan di heat e0,hanger dan didinginkan lagi di bottom kolom bawah dan diekspansi dengan 17 ;al<e dan kemudaian baru diumpankan ke tengah-tengah kolom bawah. Sebagian N2 ,air pada top dari kolom bawah diekspansi hingga men,apai tekanan kondisi operasi pada kolom atas dan diumpankan ke top kolom atas sebagai re/lu0. Sedangkan aliran bottom dari kolom bawah $enri,hed li=uid air' >uga dieksansi dengan e0pansion <al<e dan diumpankan ke tengah-tengah kolom atas. 4/isiensi aktual dari proses pemisahan udara ini pasti di bawah dari nilai teoritisnya. 6da ? penyebab utama ine/isiensi ini yaitu @ 1. 2. ?. .etidakidealan dari proses re/rigerasi .etidaksempurnaan ker>a dari heat e0,hanger 6da trans/er panas dari lingkungan karena ketidaksempurnaan dari sistem insulasi 5.1.' Sistem kontem%orer dou !e "o!umn

192

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

%ambar &.2 merupakan gambar dari sistem pemisahan #ouble Column yang sekarang ini banyak digunakan untuk memproduksi gas !2. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan sistem Linde #ouble Column misalnya kontemporer #ouble Column lebih memiliki sedikit $irre<ersibilities' dibandingkan Linde #ouble Column sehingga untuk sistem kontemporer diperlukan dana yang lebih sedikit. Selain itu untuk sistem kontemporer hanya diperlukan 2 tingkatan tekanan dibandingkan Linde #ouble Column yang memerlukan ? tingkatan tekanan. 8asil keseluruhan dari sistem ini adalah memerlukan tekanan udara umpan yang lebih rendah dibandingkan Linde #ouble Column yang berarti memerlukan daya kompresor yang lebih ke,il. .euntungan lainnya adalah sistem kontemporer ini tidak memerlukan reboiler pada bottom kolom bawah. Selain itu dibutuhkan trans/er panas yang lebih ke,il dibandingkan Linde #ouble Column untuk memenuhi >umlah aliran gas yang diperlukan di kolom bawah.

19?

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.' Sistem %emisahan &as metode dou !e "o!umn

7ekanan kolom bawah pada sistem ini berkisar antara 0.40) * 0.&0A +pa. 9ap yang naik ke top kolom bawah mengandung banyak N2 yang kemudian dikondensasikan di kondensor-reboiler. Sebagian dari N2 yang terkondensasi dire/lu0 ke kolom atas setelah sebelumnya diekspansi hingga 60.1 +pa. Sedangkan aliran bottom kolom bawah yang banyak mengandung !2 diekspansi hingga men,apai tekanan yang sama dengan kolom atas dan kemudian diumpan ke kolom atas. 9dara dingin yang diekspansi di turbin diumpankan ke tengah-tengah kolom atas. 1ika unsurunsur lain pada aliran udara seperti argon dan neon dihilangkan dari udara di lokasi yang tepat pada kolom, maka akan dihasilkan kemurnian yang tinggi pada aliran gas !2 di reboiler kolom atas dan gas N2 dengan kemurnian yang tinggi pada aliran top kolom atas. %ambar &.? adalah gra/ik yang menun>ukkan hubungan entalpi <s konsentrasi untuk sitem kontemporer double ,olumn. "erlu diketahui bahwa titik 10,11 dan 12 pada gra/ik tersebut adalah /ikti/. 8al ini dilakukan untuk mempermudah pembuatan gra/ik. .eadaan 10 adalah kesetimbangan adiabatis dari kombinasi aliran no 2 dan 4. .eadaan 11 adalah kesetimbangan adiabatis dari kombinasi aliran no ?, ) dan &. Sedangkan keadaan 12 adalah kesetimbangan adiabatis dari kombinasi aliran no 1 dan & atau kombinasi dari aliran A dan B.

194

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.( Dia&ram enta!%i)konsentrasi untuk sistem %emisahan &as metode dou !e "o!umn

#ari %ambar &.? bisa didapatkan beberapa rasio mole * daya alir yaitu @
n 2 / n 4 = 4,10 / 10,2 = L1 , 1 / 1,2 n 6 / n1 = 1,12 / 12,6 = 10,11 / 11,6 n 7 / n 8 = 8,12 / 12,7 = 8,11 / 11, U 2

1ika diinginkan !2 ,air dengan kemurnian yang tinggi maka diperlukan udara dengan tekanan sebesar 10.1 * 1).2 +pa. Cield maksimum dari oksigen ,air dapat diperoleh ketika sekitar )0 dari udara bertekanan tinggi dialirkan ke turbin. .arena melibatkan tekanan yang lebih tinggi maka >umlah daya untuk produksi ! 2 ,air adalah tiga kali lebih besar dibandingkan untuk produksi !2 gas. 5.1.( Sistem Linde *rank!

19)

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

Sistem Linde :rankl dibuat pada tahun 19?0-an untuk memenuhi permintaan !2 dan N2 yang sangat besar dari industri kimia dan ba>a. 5agian pen,airan dari sistem ini sangat mirip dengan sistem pen,airan 6mmonia * "re,ooked #ual "ressure Claude. Sistem Linde :rankl ini dioperasikan dengan konsumsi daya sebesar satu setengah kali daya yang dikonsumsi oleh sistem Linde #ouble Column. 9dara yang sudah di/ilter akan ditekan dengan kompresor rotary hingga 0.)) +pa. Sekitar 9& dari total aliran udara akan dialirkan melewati 2 pasang regenerator. #i situ udara akan didinginkan dan uap air serta C!2 akan dibuang. 6liran !2 dingin dan gas N2 yang kembali dari kolom distilasi men>adi media pendingin di regenerator. 4 sisa aliran udara akan dialirkan ke s,rubber untuk menyingkirkan C!2. 9dara yang sudah akan didinginkan oleh beberapa heat e0,hanger yang disusun se,ara seri yang terdiri dari sebuah pre,ooler, ammonia heat e0,hanger dan 2 heat e0,hanger untuk gas dikombinasikan $di,ampur' N 2 . 9dara dingin hasil dari heat dengan aliran terekspansi dari e0,hanger tersebut akan diekspansi oleh e0pansion <al<e dan akan regenerator. 6liran gabungan ini dialirkan ke reboiler yang berada di kolom bawah dengan kondisi tekanan sebesar 0.) +pa. "ada dasarnya ,airan N 2 murni akan dialirkan dari top kolom bawah dan dikirim ke sub,ooler dan kemudian diekspansi hingga 0.101 +pa dan diumpankan ke top kolom atas. "endinginan di sub,ooler ber/ungsi untuk men,egah ter>adinya /lashing pada ,airan yang masuk ke kolom atas. %as N2 dengan kemurnian tinggi akan dikeluarkan dari top kolom atasdan digunakan untuk mendinginkan N2 ,air dari kolom bawah. %as N2 >uga dikeluarkan dari top kolom bawah dan gas ini digunakan untuk mendinginkan lebih lan>ut aliran udara $ammonia pre,ooled' dan kemudian diekspansi oleh mesin ekspansi hingga hingga 0.101 +pa untuk mengurangi suhu gas N 2. Sebagian dari aliran gas N 2 terekspansi ini digunakan untuk

19&

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

mendinginkan aliran udara yang lebih ke,il, sedangkan sisanya digunakan untuk proses pendinginan di regenerator. 5.1.+ Sistem He,!andt Sistem 8eylandt dapat dilihat dari %ambar &.4. Sistem ini adalah sistem pemisahan udara yang biasa digunakan untuk memproduksi !2 ,air dan N2 ,air. Sebuah kompresor empat tingkat $tidak terlihat di %ambar &.4' digunakn untuk menekan udara yang masuk hingga men,apai 10 +pa. Intercooler dan aftercooler dari kompresor memisahkan uap air dari udara. Sebuah mesin ekspansi menggerakkan kompresor kedua, dimana udara akan ditekan lebih lan>ut hingga men,apai 1?.A +pa. 9dara yang sudah ditekan tersebut akan didinginkan hingga 2?? . dengan mengalirkannya ke precooler dan ammonia exchanger. Setelah keluar dari ammonia exchanger aliran akan dibagi dua. Sebagian dialirkan ke heat exchanger utama dan kemudian diekspansi dengan expansion valve hingga 0.A +pa, sedangkan sebagian lagi dialirkan langsung ke mesin ekspansi dan ditekan hingga 0.A +pa dan suhu 111 .. .edua aliran akan digabungkan kembali dan dialirkan ke scrubber dimana C!2 dan hidrokarbon akan dipisahkan dengan mengkontakkannya dengan udara ,air. .eluaran dari s,rubber lalu di/ilter untuk memisahkan padatan C!2 dan hidrokarbon. 9dara ,air murni dari s,rubber akan digabung dengan aliran dari bottom kolom bawah dan kemudian dialirkan ke kolom atas sebagai umpan. Sedangkan keluaran gas dari top scrubber akan diumpankan ke kolom bawah. Sebagian nitrogen ,air dari kondenser kolom bawah akan didinginkan oleh gas nitrogen dari top kolom atas dan nitrogen ,air tersebut akan diumpankan kembali sebagai re/lu0 ke kolom atas setelah sebelumnya diekspansi hingga men,apai tekanan tertentu. !2 ,air dipisahkan dengan reboiler kolom atas sedangkan N 2 ,air murni dapat diambil di kondenser dari komlom bawah. %as nitrogen yang masuk dan mengandung pengotor akan mengalir ke top kolom

19A

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

atas dan akan dialirkan ke subcooler, heat exchanger utama dan precooler dan kemudian akan dibuang ke lingkungan.

#am ar $.+ Sistem %emisahan &as metode He,!andt

.olom bawah beroperasi pada tekanan sekitar 0.A +pa sedangkan kolom bagian atas sekitar 0.2 +pa. !2 dengan kemurnian 99.& dapat dihasilkan dari sistem ini dengan pengotor

utamanya adalah argon. "roduk nitrogen ,air biasanya mengandung A ppm !2 sedangkan gas N2 yang dibuang ke lingkungan biasanya mengandung 2 !2. 1ika menginginkan kemurnian N2 yang lebih tinggi maka perlu ditambahkan plat-plat pada kolom dan argon harus dihilangkan dari kolom atas. 5.1.5 -o!om %emisahan ar&on 9dara biasanya mengandung 0.9?4 argon dan titik didih argon diantara nitrogen dan oksigen. 6rgon dapat berada di dalam produk nitrogen atau produk oksigen sebagai pengotor. #ulu argon dianggap sebagai pengotor yang tidak ada gunanya tapi sekarang

19B

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

argon digunakan sebagai gas inert dalam proses pengelasan dan pembuatan lampu pi>ar.

#am ar $.5 Su sistem ar&on re"o.er,

Sistem pemisahan argon biasanya terdiri dari dua bagian dasar@ $1' subsistem recovery, yang dapat dilihat pada %ambar &.) dan $2' subsistem puri/ikasi. .onsentrasi argon terbanyak ada di bagian bawah dari kolom atas dari sistem pemisahan udara double column dimana di bagian itu >uga terdapat banyak oksigen. "ada bagian bawah kolom atas ini, sebagian dari ,ampuran oksigenargon-nitrogen dialirkan ke kolom argon, dimana akan dihasilkan crude argon yang akan diambil dari bagian atas kolom tersebut. Sedangkan oksigen ,air dikeluarkan dari bawah kolom dan akan dialirkan kembali ke bagian atas dari double column, sedangkan crude argon dialirkan ke sistem pemurnian argon. 6da dua tipe dasar sistem pemurnian argon dalam industri@ $1' sistem pembakaran katalitik yang dapat dilihat pada %ambar &.&

199

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

dan

$2'

sistem

adsorpsi.

7ipe

yang

pertama

menggunakan

penambahan hidrogen ke dalam aliran argon yang akan dimurnikan. Campuran ini ditekan hingga 0.) +"a dan oksigen dihilangkan dengan ,ara pembakaran. Sehingga nantinya kandungan oksigen hanya ada 1 ppm $ <ol', hidrogen 1 dan nitrogen 1 di dalam produk argon. .ondenser yang menggunakan air dingin sebagai media pendingin dan >uga alumina drier akan menyingkirkan uap air yang terbentuk selama proses pembakaran. 8idrogen dan nitrogen yang tersisa akan dihilangkan dengan ,ara mengkondensasi aliran argon dan menggunakan crude argon yang diumpankan ke dalam sistem $ke dalam heat exchanger'. "roduk akhir argon mengandung, 20 ppm $ ppm'. <ol', dimana pengotor utamanya adalah

nitrogen $1-10 ppm', oksigen $0-) ppm' dan karbon dioksida $0-)

#am ar $.$ Su sistem %urifikasi ar&on den&an men&&unakan %em akaran kata!itik dan rektifikasi

200

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

Sedangkan

sistem

yang

kedua

menghilangkan

oksigen

dengan ,ara adsorpsi. Sebuah kolom rekti/ikasi digunakan untuk menghilangkan nitrogen dari ,ampuran argon-oksigen. Campuran argon-oksigen akan terkumpul di reboiler dimana kemudian ,ampuran tersebut dialirkan ke heat exchanger dan dua adsorban yang dipasang se,ara paralel akan mengadsorb oksigen. %as argon lalu disaring untuk menyingkirkan partikel adsorban yang mungkin terikut ke dalam aliran argon. 5.1.$ Pemisahan neon dan he!ium Setelah sebuah sistem pemisahan udara yang menggunakan double column telah digunakan dalam >angka waktu yang ,ukup lama, e/ekti<itas trans/er panas dalam kondenser-reboiler ,enderung berkurang. 8al ini mengakibatkan akumulasi neon dan helium se,ara bertahap dalam nitrogen, dimana akan menurunkan tekanan parsial sehingga nitrogen tidak akan terkondensasi di kondenser. +asalah ini dapat diatasi se,ara periodik dengan membuang sebagian gas yang terakumulasi melalui kubah kondenser ke atmos/er atau ke sistem pemisahan neon.

201

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3 #am ar $./ Su sistem neon re"o.er,

Sebuah sistem pemisahan neon terdiri dari dua subsistem $1' subsistem recovery $2' subsistem puri/ikasi. Subsistem recovery dapat dilihat pada %ambar &.A terdiri dari sebuah kondenserrectifier ke,il dimana gas buang $<ent gas' yang dialirkan ke sistem pemisahan ini akan dipisahkan neon dan heliumnya dari nitrogen. Lalu ,ampuran crude neon dan helium dari kubah kondenserrectifier akan dialirkan melalui re/rigeran nitrogen ,air untuk menghilangkan nitrogen yang tersisa. Sehingga akan dihasilkan aliran dengan komposisi@ neon sekitar 9) sekitar ) . dan nitrogen D hidrogen

Campuran neon * helium akan ditekan dan dimasukkan ke subsistem puri/ikasi seperti terlihat pada %ambar &.B. Nitrogen yang tersisa akan dihilangkan lebih lan>ut. Lalu ,ampuran dialirkan ke sebuah copper-oxide furnace untuk menghilangkan hidrogen yang ada dengan ,ara oksidasi sehingga nantinya terbentuk uap air. 9ap air tersebut akan membeku di dalam moisture trap. Campuran neon-helium yang tersisa akan dialirkan ke charcoal trap dimana neon akan diadsorb. 8elium akan dialirkan ke tabung discharge yang akan mengindikasikan kapan arang $,har,oal' akan men>adi >enuh akan neon. 3ndikasi tersebut dibutuhkan untuk mengalihkan aliran dari moisture trap ke charcoal trap yang tersusun se,ara paralel untuk proses adsorpsi neon lebih lan>ut dan >uga proses desorpsi traps yang sudah >enuh akan neon dengan ,ara dipanaskan. %as neon hasil desorbsi dipompa melalui tabung discharge. .emurnian neon diperiksa dengan menggunakan teknik analisis, seperti penggunan alat gas kromatogra/i. 1ika kemurnian neon tinggi maka gas neon dialirkan ke charcoal trap yang terakhir dimana helium yang masih tersisa akan dipisahkan dari neon. Setelah semua neon teradsorp maka trap akan dipanaskan dan neon murni akan dialirkan ke tangki penyimpanan.

202

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.0 Su sistem %emurnian neon den&an men&&unakan adsor%si "har"oa!

5.1./ Sistem Pemisahan kr,%ton dan 1enon .rypton dan 0enon adalah gas inert yang paling berat. "ada pabrik pemisahan udara, gas-gas ini lebih ,enderung akan berada di produk !2 dibandingkan pada produk N2 karena titik didih krypton dan 0enon lebih tinggi dibandingkan ! 2. 9dara biasanya mengandung krypton sebesar 1.14 ppm dan 0enon sebesar 0.0B& ppm. 6da dua ,ara pendekatan untuk mendapatkan kedua gas inert ini. Cang pertama adalah mendapatkan gas-gas tersebut sebagai by-product $produk samping' dari sistem utama pemisahan udara sedangkan pendekatan yang kedua adalah sebuah sistem yang hanya memproduksi krypton dan 0enon.

20?

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.2 Skema su sistem re"o.er, kr,%ton dan 1enon

Sistem proses untuk mendapatkan dan pemurnian krypton dan 0enon dapat dilihat pada gambar &.9. Sebuah kondenserreboiler digunakan untuk menguapkan sebagian ! 2 dari aliran !2krypton-Ee ,air yang mengalir dari kondenser-reboiler utama yang berada di kolom utama. %as N2 dari kolom bawah menyediakan panas untuk penguapan !2 tersebut. 9ntuk meminimalisasi kemungkinan adanya ledakan, maka >umlah hidrokarbon terutama asetilen harus dikurangiFdihindari keberadaannya dalam ,ampuran !2. Campuran !2-krypton-0enon dari kondenser-reboiler akan dialirkan ke kolom stripping. #i situ !2 akan dipisahkan dari krypton dan 0enon. .emudian aliran krypton dan 0enon tersebut akan dialirkan ke bagian pemurnian. "ada bagian pemurnian aliran ,ampuran krypton dan 0enon akan diuapkan agar hidrokarbon yang tersisa akan teroksidasi di

204

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

catalytic furnace sehingga akan menghasilkan uap air dan C!2 yang akan langsung dikeluarkan ke lingkungan setelah keluar furnace. Sebuah susunan paralel gel silika digunakan untuk mengadsorb krypton dan 0enon, sedangkan pengotor lainnya tidak akan teradsorb. .etika salah satu gel silika sudah >enuh maka gel silika tersebut akan diisolasi dari sistem dengan maksud untuk melepaskan krypton dan 0enon dari gel sili,a dengan ,ara pemanasan. .rypton dan 0enon yang sudah dilepaskan dari gel silika akan dialirkan ke kolom distilasi atau dipisahkan dengan ,ara adsorpsi dan desorpsi. "roses bertekanan rendah untuk menghasilkan krypton dan 0enon sa>a diran,ang oleh So,iete 6ir Li=uide. #alam prosesnya udara yang sudah ditekan akan didinginkan di regenerator, lalu diekspansi oleh mesin ekspansi dan dikirim ke kolom distilasi. Sebagian ke,il dari udara dikeluarkan dari atas kolom dan kemudian berturut-turut akan dipanaskan, ditekan, didinginkan dan diekspansi sebelum akhirnya di,airkan dengan pertukaran panas yang ter>adi di reboiler. 9dara yang telah di,airkan akan diekspansi lalu dialirkan ke kolom utama sebagai re/lu0. .rypton dan 0enon akan terkumpul di reboiler. Selan>utnya sistem pemurnian akan sama dengan yang ada di gambar &.10.

20)

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.13 Su sistem %emurnian kr,%ton dan 1enon

5.' SISTEM PEMISAHAN HIDR4#EN 5.'.1 Linde 5ro6n h,dro&en re"o.er, %as coke-oven adalah salah satu sumber industri hidrogen di 4ropa. %as tersebut terdiri dari ,ampuran hidrogen, metana, nitrogen, oksigen, C!2, etana, etilen, propilen dan hidrokarbon lainnya. "roses kondensasi-e<aporasi yang sederhana digunakan dalam tahap pemisahan hidrogen karena titik didih hidrogen >auh lebih rendah dibandingkan unsur-unsur lain di dalam gas tersebut. Sistem Linde 5rown ini khusus diran,ang untuk mensuplai hidrogen untuk pembuatan amonia. "ada sistem ini, semua pengotor seperti uap air, na/talen, benGene, toluen, 0ylen, amonia, asam nitrit dan senyawa sul/ur dipisahkan pada suhu lingkungan. Lalu gas coke-oven ditekan, didinginkan menggunakan precooler dan didinginkan lebih lan>ut hingga men,apai suhu dimana sebagian propilen terkondensasi. Heat exchanger berikutnya akan menurunkan suhu gas hingga sebagian besar etilen, etana, propilen
20&

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

dan

sebagian

metana akan

terkondesasi. pada

+etana

yang

belum

terkondensasi

dikondensasi

kondensor-evaporator

dengan menggunakan nitrogen sebagai re/rigeran. +etana ,air merupakan re/rigeran utama untuk ketiga heat exchanger yang akan mendinginkan gas hidrogen yang masuk sebelum keluar dari sistem. 82, N2, C! keluar dari kondenser-e<aporator dan kemudian diumpankan ke bottom dari kolom rekti/ikasi. Sementara nitrogen ,air dari luar diumpankan ke bagian top sebagai re/luks >ika dibutuhkan. "roduk bawah terdiri dari C! dan N2 sedangkan produk atas adalah A) 82 dan 2) N2. 9ntuk mendapatkan hidrogen yang lebih murni maka perlu ditambahkan sebuah kondensere<aporator dan sebuah purifier pada aliran hidrogen-nitrogen yang baru keluar dari top kolom rekti/ikasi. .ondenser akan memisahkan sebagian besar N2 dan silika gel pada purifier akan menghilangkan sisa N2 yang masih ada dalam gas hidrogen sebelum gas hidrogen tersebut keluar dari sistem melalui ketiga heat exchanger. 5.'.' Sistem %emisahan hidro&en L7Air Li8uide Salah satu sistem pemisahan 82 yang sudah banyak digunakan di 4ropa adalah sistem pemisahan yang dibuat oleh So,iate LH6ir Li=uide yang menggunakan sebuah mesin ekspansi yang menghasilkan lebih dari 1) daya kompresor yang dibutuhkan. Skema dari sitem ini dapat dilihat pada %ambar &.11. %as ,oke-o<en ditekan hingga 2.) +pa dan kemudian didinginkan dalam heat exchanger. #imana setelah keluar dari heat exchanger yang pertama maka propilen dan hidrokarbon yang sudah dalam keadaan ,air akan dibuang. Sedangkan heat exchanger yang kedua akan mengkondensasi dan memisahkan etilen, etana dan sebagian metana. Sebuah kondenser-e<aporator akan direcycle. akan #an mengkondensasi melalui metana yang tersisa. Sebagian dari metana yang terkondensasi di kondenser-e<aporator diekspansi sebuah <al<e setelah sebelumnya digabung dengan aliran etilen,

20A

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

etana dan metana ,air dari heat exchanger yang kedua. Setelah keluar dari expansion valve maka aliran gabungan ini akan dimasukkan ke kondenser-e<aporator dan ber/ungsi sebagai re/rigeran. %as hidrogen akan keluar dari pun,ak kondensere<aporator dan akan diekspansi oleh e0pander hingga tekanan atmos/ir dan akan digunakan untuk mendinginkan umpan cokeoven sebelum akan diambil sebagai produk.

#am ar $.11 Sistem Soiete L7Air Li8ude

5.'.(

Se%arasi H' dan deuterium Nitrogen alami mengandung 0.01) deuterium $

<olume'. #euterium tersebut ber,ampur dengan hidrogen dengan ,ara membentuk molekul dari diatomik deuterium 8# $8idrogen-#euterium'. bila 8# "emisahan hidrogen dimungkinkan

di>enuhkan terlebih dahulu.

20B

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

Sistem proses separasi hidrogen-deuterium dapat dilihat pada %ambar &.12.

#am ar $.1' Sistem %emisahan hidro&en)deuterium

9mpan ,ampuran hidrogen yang mengandung 8# ditekan oleh kompresor lalu dialirkan ke heat exchanger dan kemudian dibagi men>adi dua aliran. 6liran yang pertama diekspansi oleh mesin ekspansi, lalu dialirkan ke boiler yang ada di kolom utama (primary column dan kemudian diekspansi dengan expansion valve sebelum akhirnya dialirkan ke pun,ak dari kolom utama. Sedangkan satu aliran lagi dialirkan ke reboiler yang ada di kolom deuterium. .emudian diekspansi dengan expansion valve dan dialirkan ke pun,ak dari kolom utama bersama dengan aliran yang pertama. 6liran bottom kolom utama mengandung ? 8# $ <olume' dan akan dipisahkan lebih lan>ut di bagian atas dari secondary

209

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

column, sehingga akan dihasilkan 8# dengan kemurnian 9)

<olume' dalam /asa gas. %as 8# ini dipanaskan di heat exchanger dan dikatalisasi sehingga akan menghasilkan hidrogen, deuterium dan sisa 8# yang tidak terurai. Campuran ini lalu didinginkan dan dikembalikan ke bagian bawah dari kolom deuterium. 6liran bottom dari kolom deuterium merupakan deuterium ,air yang hampir murni. Campuran 82 *8# yang ada di kubah kolom deuterium dialirkan ke bagian atas dari secondary column untuk pemisahan lebih lan>ut. 5.( SISTEM PEMISAHAN HELIUM 5.(.1 Pemisahan he!ium dari &as a!am Skema sistem pemisahan helium dapat dilihat pada %ambar &.1?. "ada proses ini, gas alam yang masuk ke dalam sistem ini ditekan hingga 4.2) +"a dan dibebaskan dari C!2, hidrogen sul/ida dan uap air. %as yang sudah dimurnikan tersebut didinginkan di heat exchanger sehingga sebagian besar gas terkondensasi. Lalu diekspansi dengan throttling valve hingga 1.B +"a dengan suhu 12B .. .emudian diumpankan ke alat pemisah helium yang dari menggunakan nitrogen sebagai re/rigeran. "ada alat ini 9B gas di,airkan. :asa uap yang disebut crude helium $&0

8e dan 40

N2 dan sedikit metana' akan dipanaskan sampai suhu lingkungan dan kemudian akan dimurnikan lebih lan>ut. Sedangkan /asa ,air yang telah terbebas dari helium akan digunakan untuk mengkondensasi gas alam yang masuk ke heat exchanger pertama.

210

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.1( Skema dia&ram %a rik %emisahan he!ium

Crude helium dimurnikan dengan ,ara ditekan hingga 1B.A +"a, lalu didinginkan dengan gas helium yang akan dikeluarkan dari sistem dan kemudian dialirkan ke alat pemisah helium dengan nitrogen yang akan memisahkan sebagian besar nitrogen dari ,ampuran 8e-N2. N2 yang dipisahkan dalam /asa ,air. 8elium yang terikut dalam ,airan nitrogen akan dipisahkan dengan ,ara mengekspansi ,airan hingga 1.B +"a di dalam separator dan kemudian dikembalikan ke kondenser pertama. :asa uap yang meninggalkan kondenser berupa 9B.) 5.(.' Pemisahan isoto% he!ium Sebuah proses dengan dua langkah biasanya digunakan di laboratorium untuk memisahkan ?8e dari 48e. .arena >umlah ?8e di dalam ,ampuran gas helium sangat ke,il, maka di/usi termal digunakan distilasi. Skema kolom di/usi termal dapat dilihat pada %ambar &.14. untuk menambah
?

8e dan 1.)

N 2.

>umlah

8e

men>adi

dari

,ampuran. "emurnian

8e lebih lan>ut dilakukan dengan ,ara

211

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

#am ar $.1+ Skema ko!om difusi terma! untuk memisahkan (He dari "am%uran +He.) (He

8elium ,air digunakan untuk mendinginkan bagian luar dari kolom di/usi termal. Sebuah kawat yang dipanaskan diletakkan sepan>ang kolomFtabung untuk menghasilkan perbedaan suhu antara kawat dengan tabung. "erbedaan suhu ini menyebabkan ter>adinya di/usi isotop
4

8e yang lebih berat menu>u ke dinding

tabung yang lebih dingin dan isotop ?8e yang lebih ringan akan menu>u ke kawat panas. #i dalam tabung >uga ada perbedaan densitas yang akan menyebabkan gas di dalam sel di/usi ada yang bergerak naik ke atas sepan>ang permukaan kawat dan ada yang bergerak ke bawah sepan>ang dinding tabung. 8al ini akan membuat 48e dan ?8e akan terpisah. 48e akan keluar dari bawah sedangkan ?8e dari atas. 5.+ PEMURNIAN #AS "enghilangan pengotor dari gas yang akan didinginkan atau di,airkan dapat dilakukan dengan beberapa ,ara. Cang paling sering

212

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

digunakan pada sistem kriogenik adalah dengan re/rigeran, adsorpsi dan reaksi kimia. 5.+.1 Pemurnian den&an refri&erasi "emurnian dengan re/rigerasi relati/ mudah untuk

memisahkan air, C!2 dan beberapa pengotor lainnya dengan ,ara kondensasi atau pembekuan. 2egenerator atau heat exchanger mungkin digunakan pada sistem ini karena flo! reversal se,ara periodik dibutuhkan untuk re-evaporate dan menyingkirkan endapan padat $pengotor'. 1ika pengotor dalam /asa ,air, maka dipisahkan dengan gaya gra<itasi $perbedaan densitas', yang berarti harus disediakan saluranFpipa yang terletak di bawah heat exchanger. .ee/ekti/an dari sistem puri/ikasi ini tergantung kepada tekanan uap dari pengotor. 1ika diasumsikan gas ideal, maka >umlah pengotor maksimum yang ada di dalam gas setelah proses re/rigerasi akan berbanding terbalik dengan tekanan uapnya. 1ika gas ideal, maka hubungan /raksi mol dari sebuah komponen di dalam ,ampuran dengan tekanan parsial $&.1' dari komponen tersebut adalah ya I naFnm I paFpt dimana @ na nm pa pt ya I mol dari komponen a I mol total ,ampuran I tekanan parsial komponen a I tekanan total ,ampuran I /raksi mol komponen a 1ika sebuah komponen yang ada di dalam ,ampuran gas terkondensasi atau membeku, tekanan parsial dari komponen tersebut akan sama dengan tekanan >enuh dari komponen tersebut. "ersamaan untuk men,ari tekanan >enuh dari sebuah komponen dapat diturunkan dengan menggunakan asumsi gas sempurna dan menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron@

21?

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

$Ln pFpo' I C1 * C2F7 * C? ln 7 dimana@ C1, C2,dan C? "o

$&.2'

I konstanta yang berbeda untuk tiap komponen $dapat dilihat pada 7abel &.1' I tekanan re/erensi

7abel &.1 adalah da/tar harga konstanta dari beberapa gas pada tekanan re/erensi 101.?2) k"a.
Ta e! $.1 -onstanta untuk %ersamaan $.'

-om%onen
6,etylene 6bo<e 192.4 . 5elow 192.4 . 6mmonia 5utane Carbon #io0ide 6bo<e 21&.& . 5elow 21&.& . Carbon mono0ide 6bo<e &B.2 . 5elow &B.2 . 4thane 4thylene +ethane Nitrogen !0ygen "ropane Jater 6bo<e 2A?.1 . 5elow 2A?.1 .

91
4&.021B& &.&1&9B ?2.4AB?) ?9.424?) 20.2?20& &.09A12 1B.A4AB0 4B.0?4)A 22.4429) 2?.B)B4& 14.04)B) 1).0A)4? 1&.4)2?9 24.44AAA 4&.4)9?4 19.&B11&

9'
?22A.A1& 2?90.92& ?&)1.2?? ?99B.&BB 2?42.B&9 2B1&.149 90B.1219 1?)A.B0) 2211.A2A 20AA.?&2 1119.92) A9).A2B& 9&A.))?A 2BB?.4BA &A?1.42? &2??.1AA

9(
).B9)90 -1.1494A ?.14B?A 4.414A4 1.44A?4 -1.)BA21 1.A??4) A.10ABA 2.00404 2.2)90B 0.B49B) 1.10112 1.2A1)& 2.199?1 4.A9)&1 0.?4A)&

:raksi mol dari pengotor yang tersisa dalam ,ampuran gas pada suhu tertentu dapat ditentukan dengan persamaan @ Ci I "i F "7 dimana @ "7 I tekanan total dari sistem "i I tekanan parsial dari komponen 3 Ci I /raksi mol dari komponen 3 $&.?'

214

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

.arena ketika menurunkan persamaan &.2 gas diasumsikan ideal,maka perlu diperhatikan penggunaan persamaan ini ketika tekanan dari ,ampuran gas menyimpang ,ukup >auh dari asumsi. Salah satu ,ontoh adalah pada sebuah per,obaan diketahui bahwa kandungan uap air dalam udara ternyata emapat kali lebih besar dibandingkan >ika udara diasumsikan sebagai gas ideal pada suhu * 22A . dan 20.2 +"a. Sehingga >ika tekanan gas terlalu menyimpang dari keadaan ideal sebaiknya tidak menggunakan persamaan ini. 9ontoh 5.1 %as hidrogen yang belum murni dengan komposisi <olumetrik B) 82, 9 C84 dan & etana memasuki sebuah purifier yang menggunakan sistem re/rigerasi pada suhu ?00 . dan 0.101? +"a. 6sumsi gas 82 tersebut adalah gas ideal. 7entukan gas yang keluar dari purifier tersebut pada suhu &A . dan "I 0.101? +"a. 1awab@ 7ekanan uap dari tiap komponen sama dengan tekanan parsial pada saat >enuh. #engan menggunakan persamaan &.2 dan tabel &.1, tekanan parsial untuk metana dan etana dapat ditentukan "ada kondisi &A . dan 101.?2) k"a. Ln $pC84 F 101.?2)' I 14.04)B) * 1119.92)F&A * 0.B49B) ln &A I &.242B0 pC84 I $101.?2)' e0p$-&.242B0' I 0.19A0 k"a ln $pC28& F 101.?2)' I 22.4429) * 2211.A2AF&A * 2.00404 ln &A I 1B.9942A pC28& I $101.?2)' e0p$-1B.9942A' I ).A10 0 10-A k"a +enggunakan persamaan &.? dengan yi I 1, /raksi mol tiap komponen yang meninggalkan purifier adalah CC84 I $pC84 F ptotal' I 0.19A0F101.?2) I 1.944 0 10-? CC28& I $p C28&Fptotal' I ).A10 0 10-A F 101.?2) I ).&?) 0 10-9 C82 I 1 * yC84 * yC28&I 0.99B1

21)

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

1adi, komposisi gas yang meninggalkan purifier adalah 99.B1 hidrogen, 0.1944 5.+.' satu atau metana dan ).& 010-A etana.

Adsor%si 6dsorpsi melibatkan kemampuan mengikat dan ketahanan lebih permukaan molekul dari sebuah gas pada

permukaan sebuah padatan. 7eknik adsorpsi ini memisahkan pengotor yang ada dalam gas pada suhu yang dekat dengan suhu kondensasi dari pengotornya. 5ahan-bahan seperti silika gel, alumina gel, ,hor,oal dan Geolit banyak digunakan sebagai adsorban karena struktur /isik dari bahan-bahan tersebut memiliki luas permukaan yang besar. 5iasanya adsorban >enis gel dan karbon memiliki ukuran pori-pori yang ber<ariasi sedangkan Geolit biasanya dibuat dengan ukuran pori-pori yang dikontrol sehingga <ariasinya tidak terlalu besar, yaitu sekitar 4 * 1? 6. Sehingga Geolit lebih selekti/ dibandingkan adsorban yang lain. .apasitas kesetimbangan adsorpsi dari gel dan karbon merupakan /ungsi suhu, tekanan parsial dari gas yang diadsorb dan si/at-si/at dari gas tersebut. 6da perkiraan bahwa adanya hubungan antara >umlah gas teradsorb per unit adsorban dengan <olatilitas dari gas yang teradsorb. !leh karena itu C!2 akan lebih banyak teradsorb dibandingkan N2. Se,ara umum dapat dikatakan, semakin besar perbedaan <olatilitas dari komponen-komponen yang ada dalam gas maka semakin besar selekti<itas untuk komponen yang lebih <olatil. 3n/ormasi yang dibutuhkan untuk mendesign adsorber pada suhu rendah adalah data kesetimbangan antara gas dan padatan serta la>u adsorpsi. #ata kesetimbangan untuk sebuah sistem biasanya sudah tersedia dari supplier. La>u adsorpsi biasanya sangat ,epat. 1ika konsentrasi dari gas teradsorb ,ukup besar, maka panas adsorpsi merupakan salah satu /aktor penting dalam mendesain adsorber. "anas adsorpsi biasanya sama atau lebih besar dibandingkan panas kondensasi dari gas teradsorb.

21&

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

"ersamaan 547 adalah salah satu persamaan yang banyak digunakan untuk memprediksi <olune gas yang teradsorb oleh adsorban. "ersamaan ini mengasumsikan bahwa sebuah molekul dapat ditarik oleh adsorban >ika energi molekul tersebut lebih ke,il dibandingkan energi interaksi antara molekul tersebut dengan adsorban.

{Vm z ( p / p sat )} V = m a (1 p / p sat )[1 + ( z 1)( p / p sat )]


dimana@ ; . ma <m I massa adsorban

$&.4'

I <olume gas teradsorb pada " I 0.101? +"a dan 7 I 2A?.1)

I <olume gas yang dibutuhkan untuk membuat satu lapisan molekular pada seluruh permukaan adsorban per massa adsorban

p psat

I tekanan parsial gas teradsorb I tekanan >enuh dari gas teradsorb pada suhu adsorban GI e0p K$a - 1' F 27L $&.)'

konstanta G dapat di,ari dengan persamaan

dimana@ 2 7 a I konstanta gas I suhu gas teradsorb I energi interaksi antara permukaan adsorban dengan gas pada permukaan lapisan teradsorb yang pertama 1 I energi kondensasi untuk permukaan-permukaan lapisan selan>utnya 5eberapa nilai <m, a, dan 1 untuk beberapa kombinasi adsorban-gas teradsorb dapat dilihat pada 7abel &.2. "ada tabel dapat dilihat bahwa semakin besar perbedaan a dan 1 maka adsorbsi akan meningkat.

21A

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3 e era%a kom inasi

Ta e! $.' 5e era%a ni!ai .m: a: dan 1 untuk

adsor an)&as teradsor

6dsorban %as 7eradsor Sili,a gel Sili,a gel Sili,a gel Sili,a gel Sili,a gel Sili,a gel Char,oal Char,oal Char,oal Char,oal Char,oal Char,oal Char,oal Char,oal Cr2!? gel b N2 N2 6 !2 C! C!2 82! 82! N2 N2 6 6 !2 C! N2

Suhu $.' 90.1 AA.? 90.1 90.1 90.1 19) 2B2. B 2)A. B AA.? 90.1 AA.? 90.1 90.1 90.1 90.1

;m $m?Fk g' 0.12A 0.1?) 0.122 0.1?2 0.1?2 0.102 0.1B) 0.1B) 0.1B2 0.1A? 0.21& 0.21& 0.2?) 0.1B0 0.0)0)

a$k1Fkg'

1$k1Fkg'

a1$k1Fkg'

?00.0)4 ?0).B&9 424.0?0 2B9.?)4 ?4).BA& A00.12& 2?2&.01 1 2)B1.B& 0 2BA.494 2A9.B1B 491.949 440.0A9 2&2.&0) 2A?.)?B 291.&B0

1B1.429 19B.40B ?&1.&9? 212.)9& 200.2&9 )A?.12& 24AA.19 0 2)B1.B& 0 19B.40B 1B1.42B 421.00& ?&1.&9? 212.)9& 200.2&9 1B1.42B

11B.&2& 10A.4&1 &2.??A A&.A)B 14).&0A 12A.000 1)1.1A9 0.0 B9.0B& 9B.?90 A0.94? AB.?B& )0.009 A?.2&9 110.2)2

<m adalah /ungsi dari ukuran molekul teradsorb dan rasio luas permukaan adsorban dengan massa adsorban
vm = NMRT0 N 0 p0 ma

$&.&'

dimana@ N + 2 No I >umlah molekul teradsorb yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh permukaan adsorban I +r dari gas teradsorb I konstanta gas I bilangan 6<ogadro

ma I massa adsorban 7o dan "o I suhu dan tekanan standar $ 2A?.1) . dan 0.101? +"a' .etika molekul-molekul teradsorb memiliki diameter yang sama, maka N dapat di,ari dengan persamaan

21B

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

N I 1.1)) 6 F #2 maka persamaan &.4 harus dimodi/ikasi


n n +1 v [ v m z ( p / p sat )] 1 (n + 1)( p / p sat ) + n( p / p sat ) = ma [1 ( p / p sat )] 1 + ( z 1)( p / p sat ) n +1

$&.A'

1ika hanya n permukaan gas yang dapat teradsorb di permukaan

$&.B'

"ersamaan &.4 dan &.B memiliki harga yang sama untuk <olume gas teradsorb untuk nM4 ketika tekanan parsial gas lebih ke,il dari 0.4"sat. 1ika n sangat besar, maka hasil kedua persamaan tersebut akan sama. 9ontoh 5.' 7entukan massa sili,a gel yang dibutuhkan untuk mengadsorb 1m ? argon pada 0.040) +"a >ika suhu adsorban 90.1.. "ada suhu tersebut tekanan >enuh dari argon adalah 0.1?)? +"a. 1awab@ #ari 7abel &.2 , diketahui@ <m I 0.122 m?Fkg a - 1 I &2.??A k1Fkg nilai G dapat dihitung dengan persamaan &.) GI e0pK$a - 1F27'L I e0p K&2.??A F N$B.?14F?9.94B' $90.1'OL I2A.AB pFpsatI 0.040) F 0.1?)? I 0.299 >umlah gas teradsorb per massa adsorban dapat di,ari dengan persamaan &.4

{Vm z ( p / p sat )} V (0.122)( 27.78)(0.299) = I (1 0.229)[1 + ( 27.78 1)(0.229) ] m a (1 p / p sat )[1 + ( z 1)( p / p sat )]
I 0.1&0) m?Fkg massa adsorban yang dibutuhkan untukmengadsorb 1 m ? gas adalah ma I 1F0.1&0) I &.2? kg

219

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

3ndustri pemisahan udara saat ini biasanya menggunakan alat penyaring sa>a atau kombinasi dengan alumina untuk mengadsorb air dan karbon dioksida. Skema proses dapat dilihat pada %ambar &.14. 9dara didinginkan hingga beberapa dera>at di bawah titik beku air untuk meminimasi muatan air dalam adsorban dan memaksimalkan kapasitas karbon dioksida. 6dsorban diregenerasi dengan 10-1) udara dan dipanaskan hingga 42) * )2) .. Suhu dari umpan udara akan men>adi heat exchanger beberapa dan dapat yang regenerasi tergantung dari bahan adsorban yang digunakan. Sistem ini dapat menghasilkan 90 mengoptimasikan menyederhanakan sistem produk yang bebas dari pengotor. 7api unit adsorpsi ini mampu penggunaan peralatan

beroperasi pada suhu rendah. #engan pertimbangan seperti itu, maka penggunaan sistem pemisahan udara dengan unit adsorpsi dapat bersaing dalam hal harga dengan sistem yang menggunakan reversing heat exchanger $yang menggunakan sistem re/rigerasi'. 9nit adsorpsi lebih e/ekti/ bila dipakai pada lokasi dengan kualitas udara yang >elek. 5iasanya di industri, digunakan dua unit purifier adsorpsi, satu beker>a untuk mengadsorpsi sedangkan yang lain untuk proses desorbsi absorban dari pengotornya.

#am ar $.1+ Sistem mo!e"u!ar sie.e untuk dehidrasi dan %emisahan 94 '

220

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

6plikasi sistem adsorbsi ,ukup banyak, salah satunya untuk menghilangkan C!2 dan hidrokarbon yang masih tersisa setelah diolah di pabrik pemisahan udara. 6dsorban >uga digunakan di pabrik pen,airan hidrogen untuk menghilangkan oksigen, nitrogen, metana dan pengotor-pengotor lain. 1uga digunakan untuk memurnikan helium. 9nit pemurnian gas mungkin menggunakan kombinasi dari unit re/rigerasi dan adsorpsi seperti terlihat pada %ambar &.1). %as yang masih ada pengotornya masuk dari bagian bawah unit re/rigerasi, dimana gas akan didinginkan dengan uap nitrogen. 6ir dan uap minyak $hidrokarbon' dikondensasi di dalam refrigeration purifier dan gas pengotor diadsorbsi di dalam adsorption purifier. Sebagian nitrogen ,air yang ber/ungsi sebagai re/rigeran akan menguap karena panas dari proses adsorpsi.

#am ar $.15 Sistem %urifikasi men&&unakan sistem refri&erasi dan adsor%si se"ara seri

5.+.(

Pemurnian den&an %roses kimia

221

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

"enggunaan senyawa organik, misal amine banyak digunakan sebagai pengabsorp karbon dioksida. #alam proses pemisahan karbon dioksida ini akan ter>adi reaksi kimia antara komponen akti/ dari larutan amine dengan pengotor yang akan dihilangkan. #engan la>u resirkulasi amine yang ,ukup, maka karbon dioksida di dalam gas dapat berkurang hingga 2) ppm. 5eberapa <ariasi sistem dapat dilakukan, terutama bila >umlah karbon dioksidanya banyak. +isalnya umpan gas yang akan dimurnikan diabsorb terlebih dahulu pengotornya dengan penggunaan larutan karbonat panas $misal@ potassium karbonat' dan >uga dilakukan perlakuan sekunder terhadap gas yang sudah hampir murni untuk memastikan tidak ada lagi karbon dioksida yang tersisa. Skema sistem amine dapat dilihat pada %ambar &.1&. "roses absorbsi merupakan reaksi kimia antara gas asam, air dan amine dimana akan menghasilkan amine karbonat, bikarbonat dan hidrosul/ida. Larutan amine tersebut akan diregenerasi di stripper untuk menghilangkan pengotor yang telah diabsorb dengan ,ara dipanaskan yang akan membalikkan rekasi kimianya.

#am ar $.1$ Sistem %emisahan 94' men&&unakan amine

222

.23!%4N3.

565 & S3S74+ "4+3S686N #6N "923:3.6S3

!ksigen disingkirkan dengan menggunakan reaksi katalitik dengan menggunakan hidrogen untuk membentuk air. .atalis yang paling e/ekti/ adalah nikel yang dipanaskan hingga )A? . atau paladium dengan suhu ruangan. .ekurangan dari penggunaan paladium adalah mudah tera,uni tertentu sementara atau oleh pengotor monoksida hidrokarbon-hidrokarbon karbon

sedangkan performance dari katalis nikel tidak akan terganggu dengan kehadiran pengotor-pengotor tersebut.

22?

Anda mungkin juga menyukai