Anda di halaman 1dari 45

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Gerakan tanah atau tanah longsor adalah perpindahan material penyusun lereng berupa tanah, batuan, bahan timbunan atau campuran material yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Menurut proses terjadinya, gerakan tanah dapat dikelompokkan menjadi runtuhan, robohan, longsoran aliran dan gerakan tanah komplek. Hingga dekade terakhir menunjukan bahwa bencana gerakan tanah tetap terjadi dan menimbulkan korban manusia, harta benda dan terganggunya sistem keterkaitan dan ketergantungan antara komponan lingkungan. Oleh karena itu perlu tindakan nyata guna menekan atau meminimalisir korban secara tepat, cepat dan terkoordinasi. Tindakan nyata tersebut adalah pemeriksaan daerah rentan dan/atau telah terjadi bencana tanah longsor. Cepat artinya segera memeriksa daerah rentan dan/atau telah terjadi bencana tanah longsor agar korban tidak semakin bertambah. Tepat artinya pemberian saran tindak penanggulangan dengan benar dan sesuai prosedur sehingga dapat diterapkan dalam upaya mitigasi bencana. Terkoordinasi berati kegiatan pemeriksaan dan penanggulangan bencana dilakukan dengan kerjasama dengan emerintah ro!insi dan emerintah "abupaten/"ota sehingga hasilnya optimal. #enomena tersebut perlu dipahami karena masyarakat masih kurang memahami terhadap bencana tanah longsor terutama yang bermukim di daerah rentan longsor, selain itu juga karena pada umumnya masyarakat enggan untuk pindah dari tempat yang ditinggalinya selama ini. $ntuk itu perlu dilakukan pemetaan pada daerah yang rentan dan/atau telah terjadi bencana gerakan tanah longsor yang ditindaklanjuti kajian penataan kawasan pemukiman serta perumahan aman terhadap bahaya tanah longsor. 1.2. Maksud, Tujuan dan Manfaat "egiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan in%ormasi melalui penelitian di daerah rentan gerakan tanah, untuk mengurangi resiko adanya korban jiwa akibat bencana gerakan tanah pada kawasan permukiman.

a.

Tujuan dari

egiatan ini adala! "


1

&. Mengetahui potensi kerentanan gerakan tanah di kawasan permukiman yang berpotensi bencana. '. Memperoleh arahan pengelolaan gerakan tanah agar terwujudnya satuan lingkungan permukiman yang aman dari bencana. #.
1. 2.

eluaran !asil kegiatan " eta potensi gerakan tanah dengan skala & ( ').*** termasuk rekomendasi. +encana tata guna lahan yang aman dari bencana tanah longsor, dengan skala & ( ').***. Gambar desain konstruksi penahan tebing atau saluran air pembuangan. +ekomendasi penatan permukiman warga yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor.

3. 4.

$. &. '.

Manfaat !asil kegiatan " ,ebagai salah satu re%erensi dalam mitigasi bencana tanah longsor. ,ebagai salah satu acuan untuk menyusun Tata +uang -ilayah "abupaten.

1.%. L&kasi Daera! Penelitian .okasi penelitian terletak di -ilayah "ecamatan "ecamatan "ejajar "abupaten Tegal /Gambar &.'0, ropinsi 2awa Tengah. -atumalang, -ilayah

"abupaten -onosobo /Gambar &.&0, dan "ecamatan 1umijawa

'a(#ar 1.1 eta .okasi enelitian "ecamatan -atumalang dan "ejajar, "abupaten -onosobo

'a(#ar 1.2 eta .okasi enelitian "ecamatan 1umijawa "abupaten Tegal

1.). Lingku* &.

egiatan Melakukan sur!ey dan pemetaan karakteristik permukaan medan

/kemiringan lereng, geologi, tata guna lahan0, dan keairan/tata air untuk mengetahui perannya sebagai pengontrol terjadinya gerakan tanah 3 '. 5. 4nalisis curah hujan dan penggunan lahan untuk mengetahui perannya sebagai pemicu gerakan tanah 3 Melakukan analisis dan e!aluasi perilaku masyarakat setempat dalam meman%aatkan lahan untuk permukiman, agar diketahui keterlibatannya sebagai pemicu gerakan tanah3 6. "ajian penataan teknis kawasan permukiman guna mengurangi ancaman bencana tanah longsor termasuk penentuan koordinat titik pantau gerakan tanah. ). Memberi rekomendasi berupa arahan pengelolaan/penataan lahan permukiman yang lebih aman. 1.+. Ta!a*an Pekerjaan Tahapan ekerjaan %asilitasi penataan kawasan perumahan dan permukiman rawan bencana tanah longsor di "abupaten -onosobo /"ec. -atumalang dan "ejajar0 dan Tegal /"ec. 1umijawa0, adalah sebagai berikut ( &. ekerjaan Tahap & / ersiapan 0 a. b. enyelesaian 4dministrasi. engumpulan dan 4nalisis data sekunder berupa peta rupa bumi skala &(').***, citra landsat/%oto udara, peta geologi skala &(&**.***, peta tata guna lahan, peta kemiringan lereng, data curah hujan dan peta kerentanan gerakan tanah serta data lain yang mendukung pekerjaan. c. d. %. '. embuatan peta dasar digital. enyiapan peralatan dan sarana penunjang. enyusunan .aporan endahuluan

e. ,ur!ey pendahuluan / Obser!asi .apangan 0. ekerjaan Tahap 77 /.apangan 0 ada tahap ini berupa kerja lapangan berupa pengambilan data lapangan dengan melakukan ( a. emetaan topogra%i
4

b. c. d.

emetaan geologi, meliputi unsur ( mor%ologi /slope / kemiringan lereng3 litologi /batuan03 struktur geologi 8eskripsi, pengukuran, pemetaan batuan dan tanah serta pengambilan sampling tanah secara terorganisir. 8eskripsi kondisi geologi yang mencakup ( mor%ologi dan geologi lingkungan yang meliputi ( tata guna lahan3 tata air3 kebencanaan geologi /gerakan tanah0.

5.

ekerjaan Tahap 777 / ,tudio 0 Merupakan pekerjaan studio, meliputi( a.4nalisis slope stability dan potensi gerakan tanah. b. +ekomendasi struktur/bangunan penahan gerakan tanah. c.4nalisis pengelolaan gerakan tanah di kawasan permukiman. d. 4nalisis penataan yang aman untuk perumahan dan permukiman. e. eta Geologi. %. eta Geomor%ologi. g. h. eta ola engaliran. eta "emiringan .ereng.

i. eta 9onasi "erentanan Gerakan Tanah 1., Tata -ara Pela*&ran Tata cara pelaporan pendahuluan dibuat dengan kriteria .aporan endahuluan jika pekerjaan selesai '* :, dibuat sebanyak &* /,epuluh0 buah buku dan dipaparkan pada anitia enerima Hasil ekerjaan selambat;lambatnya dalam &) /lima belas0 hari sejak ditandatangani ,urat erintah Mulai "erja /, M"0, dengan memperhatikan hal;hal yang tertuang dalam 1erita 4cara 7, berisi ( endahuluan

8ata endukung Tim elaksana dan "eahliannya Metode dan Tahapan enelitian Hasil ,ur!ey endahuluan $ntuk 8ra%t .aporan 4khir /pekerjaan selesai <* :0 ini diserahkan sebanyak &* /sepuluh0 buah buku dan dipaparkan pada anitia enerima Hasil ekerjaan selambat;
5

lambatnya dalam dalam waktu =) /tujuh puluh lima0 hari sejak ditandatangani ,urat erintah Mulai "erja /, M"0. 4dapaun 8ra%t .aporan 4khir berisikan sesuai dengan kerangka pada lampiran, yaitu ( emetaan Topogra%i emetaan/8eskripsi kemiringan lereng tanah dan batuan, struktur geologi

8eskripsi bentang alam, kemiringan, geologi, tata air, tata guna lahan dan gerakan tanah 4nalisis slope stability dan potensi gerakan tanah, pengelolaan/ penggunaan lahan yang aman terhadap gerakan tanah +ekomendasi jenis struktur/bangunan untuk menahan gerakan tanah .aporan 4khir /pekerjaan selesai &** :0 ini diserahkan sebanyak '* /dua puluh0 buah buku dilengkapi dengan Executive Summary dan data digital /%oto dan peta;peta0, dipaparkan pada anitia enerima Hasil ekerjaan selambat;lambatnya dalam waktu <* /sembilan puluh0 hari sejak ditandatangani ,urat bentuk Compact Disc /C80. software Map Info. .aporan akhir ini merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari 8ra%t .aporan 4khir /contoh %ormat terlampir0, dilaksanakan dengan memperhatikan hal;hal yang tercantum dalam 1erita 4cara 77. enyerahan buku laporan akhir ini disertai 1erita 4cara ,erah Terima 777. 1.. Peralatan /ur0e1 8ata pendukung dan peralatan sur!ei dalam penelitian ini adalah( &. 1ahan yang digunakan dalam kegiatan ini, antara lain ( a. b. c. d. '. eta dasar rupa bumi, skala & ( ').*** 3 eta geologi, skala & ( &**.*** 3 eta +encana Tata +uang -ilayah/tata guna lahan 3 4lat;alat tulis dan gambar. erintah Mulai "erja /, M"0 dalam eta dibuat dalam bentuk digital yang dapat diakses dalam

eralatan utama yang digunakan, terdiri dari ( a. "ompas dan alu Geologi 3
6

b. c. d. e. %.

Roll Meter ; GPS (Glo al position System!; "amera 3 "omputer dan rinter 3 Soil samplin" #it.

1.2. Pers&nil Pelaksana 8alam melakukan penelitian ini Tenaga ahli yang diperlukan adalah ( Tabel &.&. ersonil elaksanaa "egiatan Pers&nil Pelaksana 1. TENA'A AHLI 7r. 4. -ahyu Harsono / 4hli Geologi / "oordinator0 7r. ?ur Tau%ik /4hli Geologi .ingkungan0 8e!ri 4l%inady .,T /4hli Geologi Teknik 0 2. TENA'A PENDU UN' & /satu0 orang Tenaga 4dministrasi ' /dua0 orang Surveyor & /satu0 orang Draftman 6 /empat0 orang Tenaga .okal 1.3 4ad5al *elaksanaan *ekerjaan elaksanaan pekerjaan "ajian enataan erumahan dan emukiman ada +awan .ongsor di kabupaten Tegal dan -onosobo memrlukan waktu <* hari kerja dengan penjadwalan sebagai berikut /Tabel &.'0( Pengala(an > tahun ) Tahun ) Tahun

Tabel &.'. 2adwal +encana "erja 1ulan T4H4 4? @"@+244? 1O1OT : & ' 5 & ' 5 6 & ' 5 6 & ' 5 6

ekerjaan Tahap 7
7

&. '.

engumpulan dan analisis data embuatan peta dasar

) = A

5. ,ur!ey pendahuluan ekerjaan Tahap 77 &. emetaan Topogra%i '. emetaan/8eskripsi kemiringan lereng tanah dan batuan, struktur geologi 5. 8eskripsi bentang alam, kemiringan, geologi, tata air tata guna lahan dan gerakan tanah 6. 4nalisis slope stability dan potensi gerakan tanah, pengelolaan/ penggunaan lahan aman terhadap gerakan tanah ). +ekomendasi jenis struktur/bangunan untuk menahan gerakan tanah DR$%& '$P(R$) $*+IR ekerjaan Tahap 777 &. @!aluasi / enyempurnaan dra%t laporan akhir '$P(R$) $*+IR 2$M.4H 1O1OT TOT4.

A &' &' &'

&) &&

) ) &**

BAB II MET6D6L6'I
Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan yang dikompilasikan dengan data sekunder , sehingga dalam penelitian ini dapat dirinci menjadi tahapan Btahapan sebagai berikut(
8

2.1. Persia*an ada tahapan ini dilakukan segala persiapan berkaitan dengan penelitian. 8iantaranya adalah persiapan mengenai ( basecamp, kendaraan lapangan dan orientasi medan. ,elain itu juga dilakukan pengkajian dan pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan studi pustaka diantaranya adalah ( ; ; ; eta dasar rupa bumi, skala & ( ').*** C eta geologi, skala & ( &**.*** eta +encana Tata +uang -ilayah/tata guna lahan 3 engumpulan 8ata "ondisi Geologi C Hidrogeologi

2.2. 6#ser0asi La*angan ada tahapan obser!asi ini dilakukan pengamatan secara umum tentang kondisi di lapangan baik yang berupa kondisi %isik dan keairan pada daerah telitian. umum tersebut dapat dirinci menjadi ( ; ; ; Obser!asi "ondisi Geologi , pengamatan umum yang meliputi kondisi geomor%ologi, ,tratigra%i, dan ,truktur Geologi . Obser!asi Hidrogeologi, pengamatan umu yang meliputi 4ir ermukaan. Obser!asi ola sebaran dan jenis gerakan tanah untuk perencanaan pengambilan sampel. 2.%. /ur0e1 la*angan ada tahap sur!ey lapangan ini dilakukan pengamatan ,pendiskripsian longsoran meliputi( ; ; ; ; ola sebaran gerakan tanah C 8imensi gerakan tanah endiskripsian mekanisme, jenis dan %aktor penyebab grakan tanah endiskripsian kondisi keairan engambilan sampel tanah tidak terganggu engamatan

Kajian Pustaka Pengamatan dan Pen(atatan Penge l"tan !"kasi Pengamatan Deskri si !it"l"gi Pengukuran Data Kedudukan Primer !a isan )atuan Kemiringan !ereng Pengambilan Data

9
$e"l"gi %egi"nal Data Penelitian Sekunder &erda #ulu

Pengambilan '"nt"#

!a "ran Analisis danAk#ir

+ji !ab"rat"rium Si,at -isik dan .ekanik &ana# )erat /enis )erat Isi &ana# )erat Isi Kering )erat Kadar Air +ji $eser

Peta !intasan Peta $e"l"gi Peta $e"m"r,"l"gi Peta Kemiringan !ereng Peta 0"nasi Kerentanan $erakan &ana#

'a(#ar 2.1.. 1agan 4lir Tahapan enelitian.

2.) .Analisis ,etelah memperoleh data;data primer ataupun sekunder dari lapangan maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis;analisis /pengujian0 sampel tanah di laboratorium. engujian yang dilakukan di laboratorium bertujuan untuk mendapatkan si%at %isik dan si%at mekanik tanah yang diperlukan dalam penentuan daya dukung tanah dan kestabilan lereng. engujian ini dilakukan di laboratorium mekanika tanah yang meliputi (

1*

&. ,i%at #isik Tanah 1erat 2enis 1erat 7si Tanah 1erat 7si "ering "adar 4ir

'. ,i%at Mekanik Tanah $ji Geser .angsung /Direct S,ear &est0 $ntuk mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser dalam sebagai parameter yang akan dipakai pada analisis kestabilan lereng. 4nalisis "stabilan lereng 4nalisis kestabilan lereng didasarkan pada konsep keseimbangan plastis batas /limit plastic e-uili rium0, /.esley! &<==. 4dapun maksud analisis kestabilan lereng adalah untuk menentukan %aktor aman dari bidang longsor yang potensial. ,ehingga akan dapat diperhitungkan wilayah yang rentan dan yang aman, sebagai masukan dalam perencanaan wilayah permukiman. ,elain itu juga dapat diperhitungkan bagaimana upaya meminimalkan kejadian longsor pada lokasi tersebut. 2.+ .Pela*&ran .aporan 4khir /pekerjaan selesai &** :0 ini diserahkan sebanyak '* /dua puluh0 buah buku dilengkapi dengan Executive Summary dan data digital /%oto dan peta;peta0, dipaparkan pada anitia enerima Hasil ekerjaan selambat;lambatnya dalam waktu <* /sembilan puluh0 hari sejak ditandatangani ,urat bentuk Compact Disc /C80. software Map Info. .aporan akhir ini merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari 8ra%t .aporan 4khir /contoh %ormat terlampir0, dilaksanakan dengan memperhatikan hal;hal yang tercantum dalam 1erita 4cara 77. enyerahan buku laporan akhir ini disertai 1erita 4cara ,erah Terima 777, %ormat laporan akhir adalah sebagai berikut. 768MAT LAP68AN A HI8
11

erintah Mulai "erja /, M"0 dalam

eta dibuat dalam bentuk digital yang dapat diakses dalam

"4T4 @?G4?T4+ 84#T4+ 7,7 84#T4+ T41@. 84#T4+ G4M14+ .4M 7+4? 141 7. @?84H$.$4? &.&. &.'. &.5. &.6. &.). &.>. &.=. &.A. 141 77. '.&. .atar 1elakang Maksud, Tujuan dan Man%aat .okasi 8aerah enyelidikan .ingkup ekerjaan Metode enyelidikan dan 4nalisis 1ahan dan eralatan $tama 8a%tar ersonil elaporan "abupaten Tegal

"O?87,7 84@+4H '.&.&. 1entang 4lam '.&.'. Geologi '.&.5. "ondisi 4ir '.&.6. Tata Guna .ahan '.&.). Gerakan Tanah '.'. "abupaten -onosobo '.'.&. 1entang 4lam '.'.'. Geologi '.'.5. "ondisi 4ir '.'.6. Tata Guna .ahan '.'.). Gerakan Tanah

141 777. 141 7D.

.4?84,4? T@O+7 H4,7. @?E@.787"4? 84? +@"OM@?84,7 5.&. "abupaten Tegal 5.&.&. Tata Guna .ahan 8aerah +awan Gerakan Tanah 5.&.'. otensi Gerakan Tanah 5.&.5. enataan ermukiman 8aerah +awan Gerakan Tanah 5.'. "abupaten -onosobo
12

5.'.&. Tata Guna .ahan 8aerah +awan Gerakan Tanah 5.'.'. otensi Gerakan Tanah 5.'.5. enataan ermukiman 8aerah +awan Gerakan Tanah 141 D. "@,7M $.4? 84? ,4+4? 6.&. 6.'. .4M 7+4? "esimpulan ,aran

84#T4+ $,T4"4

BAB III HA/IL /U89E: PENDAHULUAN


%.1.1. ajian Data /ekunder %.1.1.1'e&l&gi a.7isi&grafi a#u*aten ;&n&s&#&

13

-ilayah 2awa Tengah secara %isiogra%i menurut /Dan 1emmelen, &<6<0 dibagi menjadi 6 /empat0 2alur #isiogra%i, dari $tara ke ,elatan adalah( ;8ataran antai $tara 2awa. ;2alur egunungan ,erayu $tara. ;2alur egunungan ,erayu ,elatan. ;2alur egunungan ,elatan

'a(#ar %.1 #isiogra%i

ulau 2awa / /an 0emmelen1 2343!

8aerah telitian secara %isiogra%is berdasarkan pembagian oleh Dan 1emmelen /&<6<0, termasuk dalam 4ntiklinorium ,erayu $tara bagian barat. 4ntiklinorium ,erayu $tara merupakan antiklinorium yang menghubungkan antiklinorium 1ogor di sebelah barat dan antiklinorium "endeng di sebelah timur. 4ntiklinorium ,erayu utara mempunyai lebar 5*;)* km, dimana di sebelah barat tertutupi oleh endapan !ulkanik muda Gunung +ogojembangan dari "omplek 8ieng dan $ngaran. #./tratigrafi Geologi daerah penyelidikan tepatnya terletak pada jalur egunungan ,erayu

$tara, yaitu pada lereng bagian selatan dari Gunung 4pi +ogojembangan, 8ieng dan Gunung ,indoro, serta terletak pada bagian utara dari aliran ,ungai ,erayu yang mengalir
14

dari Timur ke arah 1arat. Tidak semua %ormasi batuan Tersier yang tersingkap di daerah penyelidikan, sehingga akan mempunyai kenampakan dan ciri mor%ologi, stratigra%i dan keadaan struktur di daeah tersebut. 1atuan tertua yang tersingkap di daerah penyelidikan adalah batuan dsri #ormasi Totogan, berumur Oligosen, yang diendapkan selaras di atas endapan batugamping terumbu. 1atuan tersebut terdiri dari(1reksi, batulempung, napal, batupasir, konglomerat dan tu%a. 1agian bawah satuan ini terdiri dari perselingan tak teratur dari breksi aneka bahan, batulempung dan konglomerat berkomponen basal yang terpilah buruk. Tebal satuan ini diperkirakan sekitar &)* meter dan menipis ke arah ,elatan, yang diendapkan dalam lingkungan batial atas dan merupakan endapan olistostrom. #ormasi +ambatan, berumur Miosen 4wal sampai Tengah, diendapkan secara tidak selaras di atas #ormasi Totogan, terdiri dari satuan batuan serpih, napal dan batupasir gampingan mengandung %oramini%era kecil, tebal %ormasi ini diperkirakan lebih dari 5=* meter dan diendapkan dalam lingkungan laut terbuka. ada #ormasi +ambatan terdapat 4nggota ,igugur yang berupa endapan batugamping terumbu, mengandung %oramini%era besar dan mempunyai ketebalan beberapa ratus meter. 8i atas %ormasi ini diendapkan secara selaras satuan batuan dari #ormasi Halang dan #ormasi "umbang. #ormasi Halang, berumur Miosen Tengah sampai liosen 4wal, terdiri dari satuan batupasir tu%aan konglomerat, napal dan batulempung yang mengandung %osil Globigerina dan %oramini%era kecil, bagian bawah berupa batuan breksi andesit. Tebal %ormasi ini ber!ariasi dari '** meter sampai )** meter dan menipis ke arah Timur. #ormasi ini diendapkan sebagai endapan turbidit dalam lingkungan batial atas dan diendapkan menjemari dengan satuan batuan #ormasi "umbang. khusus mengenai

#ormasi "umbang, berumur Miosen Tengah sampai liosen 4wal, terdiri dari dari satuan batuan la!a andesit yang mengaca, basal, breksi, tu%a dan sisipan napal yang mengandung %osil Globigerina, diendapkan dalam lingkungan laut dan diendapkan menjemari dengan satuan batuan #ormasi Halang. "etebalan %ormasi ini sekitar '*** meter yang menipis ke arah Timur. 8i atas %ormasi ini diendapkan #ormasi Tapak. #ormasi Tapak, berumur liosen, diendapkan secara tidak selaras diatas #ormasi "umbang dan menjemari dengan #ormasi "alibiuk, terdiri dari satuan batupasir ada %ormasi ini
15

gampingan dan napal berwarna hijau mengandung pecahan molusca.

terdapat 4nggota 1atugamping dari batugamping terumbu yang mengandung koral dan

%oramini%era besar, napal dan batupasir yang mengandung molusca. ,elain itu terdapat juga 4nggota 1reksi yang terdiri dari breksi gunung api yang bersusunan andesit dan batupasir tu%aan yang sebagian mengandung sisa tumbuhan. "etebalan %ormasi ini sekitar )** meter, yang diendapkan dalam lingkungan peralihan sampai laut. #ormasi "alibiuk,berumur liosen, diendapkan secara tidak selaras diatas #ormasi "umbang dan menjemari dengan 4nggota 1reksi #ormasi Tapak, terdiri dari satuan batuan napal dan batulempung, bersisipan tipis tu%a pasiran. ?apal dan batulempung berwarna abu; abu kebiruan, kaya %osil molusca. Tebal #ormasi "alibiuk diperkirakan sampai 5*** meter yang diendapkan dalam lingkungan pasang surut. 8i atas %ormasi ini diendapkan satuan batuan dari #ormasi .igung. 4nggota 1reksi #ormasi .igung, berumur listosen, diendapkan secara tidak selaras diatas #ormasi "alibiuk, terdiri dari satuan batuan breksi gunung api /aglomerat0 yang bersusunan andesit, la!a andesit hornblenda dan tu%a. 8i atas #ormasi .igung diendapkan endapan undak sungai berupa pasir, lanau, tu%a, konglomerat dan breksi tu%aan yang tersebar di sepanjang lembah ,ungai ,erayu. 1atuan Gunung api 2embangan, berumur listosen, diendapkan bersamaan dengan endapan undak sungai, terdiri dari satuan batuan la!a andesit hiperstein;augit, klastika gunung api, lahar dan alu!ium. 1atuan Gunung api 8ieng, berumur listosen, diendapkan di atas 1atuan Gunung api 2embangan, terdiri dari satuan batuan la!a andesit dan andesit;kuarsa serta batuan klastika gunung api, yang kemudian diatasnya diendapkan endapan alu!ial. @ndapan alu!ial, berumur Holosen, berupa endapan pasir, kerikil, lanau, lempung serta endapan sungai dan rawa, yang diendapkan tidak selaras di atas satuan batuan yang berada di bawahnya. ada daerah telitian selain endapan batuan sedimen juga terdapat batuan terobosan yang berkomposisi diorit, yang terjadi pada "ala Miosen dan liosen serta menembus sebaran endapan dari #ormasi +ambatan dan #ormasi Tapak

16

Gambar 5.2. ,tratigra%i 8aerah enyelidikan /. Condon , ardyanto, dkk, &<<> 0

$./truktur 'e&l&gi 4sikin dkk, /&<A=0 ,menyatakan pembentukan dan perkembangan Cekungan 2awa Tengah $tara dipengaruhi si%at;si%at gerak dan pertemuan antara lempeng Hindia;4ustralia yang bergerak ke utara dengan .empeng @urasia. ertemuanya bersi%at tumbukan melibatkan kerak samudra dari .empeng Hindia dan kerak benua dari .empeng ,unda, membentuk system busur kepulauan yang disebut F Sun5a $rc SystemG. 8ari "ala Miosen Tengah sampai sekarang terjadi percepatan gerak dengan besarnya jalur tumbukan .empeng ,unda ke selatan, pada saat Cekungan 2awa Tengah $tara berkembang menjadi F1ack 4rc ,ystemG. ercepatan tersebut mengakibatkan pengakti%an sesar;sesar lama dan pembentukan tinggian maupun depresi, gejala sesar bongkah ini berlangsung hingga sekarang.
17

"atili /&<=50, mengatakan bahwa adanya pergerakan lempeng samudera Hindia B 4ustralia yang bergerak relati!e kearah utara terhadap lempeng benua 4sia pada jaman "apur yang mengakibatkan lempeng tersebut bertumbukan sehingga mempengaruhi kondisi dan perkembangan cekungan pengendapan pada jaman Tersier di 7ndonesia, khususnya ulau 2awa dan mempengaruhi pula perkembangan pola struktur geologi di ulau 2awa. /$ntung dan -iriosudarmo,&<=)0, dari /4sikin,&<A=0 telah melakukan pena%siran tentang de%ormasi tektonik ulau 2awa melalui penelitian gaya berat yang menghasilkan pola lipatan di daerah 2awa Tengah berarah relati!e barat;timur. /,uyanto dan ,umantri &<==0, dari /4sikin,&<A=0 membagi %isiogra%i 2awa Tengah / 'a(#ar %.%0, berdasarkan atas unsur B unsur tektoniknya yang dijumpai antara lain ( &. '. ?orth 2a!a Hinge 1elt 1ogor Through

'a(#ar %.%. embagian %isiogra%i 2awa Tengah berdasarkan unsur B unsur tektonik yang dijumpai, ,uyanto dan ,umantri, /&<==0.

%.1.1.2.. &ndisi Hidr&ge&l&gi ,ecara hidrogeologi sebagian besar wilayah "abupaten -onosobo termasuk dalam cekungan air tanah /C4T0 -onosobo yang terletak di lereng barat laut;timur Gunung api ,undoro dan Gunungapi ,umbing. 8aerah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi /Tabel 5.& C 5.' 0. ergerakan air tanahnya. pergerakan air tanahnya secara menyeluruh mengalir dari utara menuju ke selatan. Muka %reatik air tanah terpotong oleh lembah;lembah sungai, sehingga dapat dimungkinkan munculnya mataair di daerah
18

tersebut. ,elain itu mataair sering dijumpai pada daerah peralihan slope. eralihan slope ini selain ditandai dengan adanya mataair juga ditandai dengan adanya perbedaan yang mencolok pada daerah tersebut, antara lain perubahan/lereng curam ke lereng yang datar, ataupun juga oleh perbatasan antara penggunaan lahan yang kering dengan areal persawahan. Mata air di lereng Gunung ,undoro dan ,umbing membentang membentuk jalur melingkar atau sabuk. Meskipun berada di bawah permukaan tanah, air tanah dapat tercemar. ,umber pencemaran tersebut dapat berupa penimbunan sampah, kebocoran pompa bensin, limbah cair dari rumah tangga serta kebocoran tangki septik. 8itengarai pula bahwa pertanian yang menggunakan pupuk industri dapat memberi dampak penimbunan logam pada air tanah. Meningkatnya jumlah permukiman telah mendorong meningkatnya kebutuhan air untuk domestik, irigasi, industri. #enomena lapangan menunjukkan makin banyaknya sumur bor untuk mengeksplorasi air tanah. Memperhatikan jumlah peman%aatan air tanah dan sebaran permukiman yang dapat mengganggu ketersediaan air tanah dan mendorong pencemaran air tanah, kegiatan perlindungan terhadap daerah resapan air digiatkan. 1anyaknya gunung di -onosobo juga menjadi sumber mata air beberapa sungai. 8aerah aliran sungai yang ada di wilayah "abupaten wonosobo adalah sebagai berikut (

Tabel 3.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Wonosobo


No 1 2 3 4 5 Nama DAS Serayu Bogowonto Jalicokroyasan Luk !lo "awar #e$ono Luas ( a) 359.349,54 64.555,28 37.085,90 57.841,79 71.439,38 Debit !a" (!3#dt$) 866,81 770,65 638,01 1.101,14 240,00 Debit !in (!3#dt$) 70,63 73,27 31,03 301,90 15,12 Debit %ata&rata (!3#dt$) 282,53 293,07 124,14 301,90 60,49 K%S (Koe' %e(im Sugai) 12,27 10,52 20,56 3,65 15,87

Sumber : BP DAS SOP (2005)

19

Tabel 3.). Kondisi Klimatologi dan *urah u(an Kabupaten Wonosobo Tahun )++,&)++- (mm)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ke.amatan "a$aslintang %e&il'( Sa&uran %ali*awang'( %aliwiro Leksono'( Suko+ar,o'( Selo-erto %alika,ar %ertek "onoso*o "atu-alang #o,otenga+ .arung %e,a,ar *urah u(an (mm) Tahun )++/ 3.053 ) 3.306 ) 3.615 ) ) 3.145 2.411 ) 2.782 ) 4.243 3.839 3.495 )++0 2.840 ) 2.711 ) 3.122 ) ) 2.820 1.805 1.173 4.461 ) 3.477 1.393 1.654 )++1 5.787 ) 6.400 ) 11.014 ) ) 5.463 1.960 ) 6.247 628 6.601 4.873 5.541 )++, 3.305 ) 2.818 ) 2.521 ) ) 3.143 523 ) 2.799 1.891 4.082 2.612 3.322 )++1.632 ) 2.829 ) 3.627 ) 3.081 3.357 1.865 766 1.972 622 1.984 3.057 2.310

Sumber: Wonosobo dalam Angka, 2011 Ket: ) t!dak ada data

%.1.1.%. e(iringan Lereng dan 4enis Tana! Kemiringan Lereng ,ecara topogra%is ,ecara Topogra%is "abupaten -onosobo dibagi dalam ) /lima0 kategori, yaitu (
&.

-ilayah dengan kemiringan antara ',*&;A,** : seluas &'.*)',6=< Ha atau &','6 : dari luas wilayah, terdapat di && "ecamatan selain -atumalang dan .eksono3

2*

'.

-ilayah dengan kemiringan antara A,*&;&),** : seluas 5=.<><,'6= Ha atau 5A,)> : dari seluruh luas wilayah, terdapat di semua kecamatan.

5.

-ilayah dengan kemiringan antara &),*&;'),** : seluas &*.'A*,*)> Ha atau &*,66 : dari seluruh luas wilayah, terdapat di semua "ecamatan3

6.

-ilayah dengan kemiringan antara '),*&;6*,** : seluas &*.<6<,>5A Ha atau &&,&' : dari seluruh luas wilayah, terdapat di "ecamatan garung, -atumalang dan .eksono3

).

-ilayah dengan kemiringan diatas 6*,** : seluas &5.>>=,5)6 Ha atau &5,AA : dari seluruh luas wilayah, terdapat di "ecamatan "ejajar Jenis tanah "eadaan tanah di "abupaten -onosobo dapat diklasi%ikasikan sebagai berikut(

&.

Tanah andosol /'):0 tanah yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api terdapat di "ecamatan "ejjar, sebagai "ecamatan Garung, "ecamatan Mojotengah, "ecamatan -atumalang, "ecamatan "ertek dan "ecamatan "alikajar.

'.

Tanah +egosol /6*:0 adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah alu!ial terdapat di "ecamatan "ertek, "ecamatan ,apuran, "ecamatan "alikajar, "ecamatan ,elomerto, "ecamatan -atumalang dan "ecamatan Garung.

%.1.2. ajian Data /ekunder %.1.2.1. 'e&l&gi a.7isi&grafi

a#u*aten Tegal

-ilayah "abupaten Tegal merupakan bagian dari propinsi 2awa Tengah yang terletak dibaian barat yang menyebar mulai dari antura ke arah selatan hingga lereng Gunung ,lamet. ,ecara umum %isiogra%inya merupakan daerah dataran pantai yang membnetangdi bagian $tara mempunyai topogra%i relati% datar, kelerengan landai dengan
21

kelaindaiantopogra%i kurang dari & :. "etinggian daerah ini berkisar diantara & meter sampai ) meter di atas permukaan air laut. "e arah ,elatan topogra%i berubah menjadi daerah perbukitan bergelombang yang menyebar hingga ke arah Gunung ,lamet dengan ketinggian bergradasi semakin tinggi yaitu berkisar dari &** m hingga '*** m di atas permukaan laut. #. /tratigrafi 8aerah penelitian secara regional termasuk antara 9ona 1ogor bagian timur dan 9ona egunungan ,erayu 1agian 1arat. 1eberapa peneliti terdahulu melakukan penelitian stratigra%i 9ona egunungan ,erayu $tara bagian 1arat antara lain, Ter Haar /&<560, Dan 1emmelen /&<6<0, Marks /&<)=0, 8e Gene!raye /&<=50, ,umarso /&<=60, dari situ dapat dilihat bahwa satuan batuan yang tertua adalah #ormasi emali sedangkan yang termuda adalah #ormasi .inggopodo. $rut;urutan litostratigar%i dari yang paling tua sampai termuda adalah sebagai berikut ( &. '. 5. 6. ). >. =. A. <. &*. &&. #ormasi emali #ormasi +ambatan #ormasi .awak #ormasi Halang #ormasi "umbang #ormasi Tapak #ormasi "aliniuk #ormasi "aliglagah #ormasi Mengger #ormasi Gintung #ormasi .inggopodo

22

#ormasi emali #ormasi emali terdiri dari napal "lo i"erina berwarna kelabu kebiru;biruan dan kelabu kehijau;hujiauan dengan struktur sedimen nodular dan tidak mempunyai struktur perlapisan yang baik. ada bagian bawah %ormasi ini kadang;kadang dijumpai lapisan tipis batupasirgampingan berwarna kelabu kebiru;biruan. "e arah atas %ormasi ini mempunyai cirri;ciri litologi yang tetap dan pada bagian atas sisipan dari lapisan tipis batupasir berwarna putih kekuning;kuningan banyak dijumpai. .okasi tipe dari %ormasi ini terletak di Cibabakan, 8esa ,ahang sampai dekat 8esa Cikeusal. 1agian bawah dari %ormasi ini tidak diketahui sehingga ketebalan dari %ormasi ini tidak dapat ditentukan dengan pasti, tapi ketebalan minimum H <** meter. #ormasi +ambatan .itologinya terdiri dari bagian bawah batupasir gampingan dan konglomerat yang bersisispan dengan lapisan tipis napal dan serpih. ,edangkan bagian atas #ormasi +ambatan terdiri dari batupasir gampingan warna kelabu terang sampai kebiruan, mengandung kepingan andesit dan mengandung %osil %oramini%era besar yang menunjukan umur Miosen Tengah. #ormasi +ambatan ini melampar diatas #ormasi selaras. #ormasi .awak #ormasi .awak terdiri dari napal "lo i"erina berwarna hijau. ada bagian bawah %ormasi ini kadang;kadang dijumpai lapisan tipis batupasir gampingan dan lapisan batugamping %oram, dengan tebal masing;masing H *,) meter sedang pada bagian atas sisipan tipis dari batupasir sering dijumpai. .okasi tipe #ormasi .awak terletak di hulu "ali +ambatan, pada pertemuan dengan Ci ?garengse. "etebalan maksimum dari %ormasi ini H ')* meter. #ormasi Halang .itologi #ormasi Halang terdiri dari batupasir tu%an, konglomerat, napal, dan batulempung, di bagian bawah terdapat breksi bersusunan andesit. 1atupasir umumnya wac#e. +untutan diendapkannya sebagai sedimen turbidit pada Iona batial atas. ,truktur sedimen jelas berupa perlapisan bersusun, cetak beban, cetak suling, laminasi, silangsiur. elamparannya pada bagian atas tidak selaras dengan #ormasi Tapak dan pola menjari
23

emali secara

dengan anggota Gunung;$rip #ormasi Halang dan menindih selaras dengan #ormasi .awak. #ormasi "umbang #ormasi "umbang terdiri dari breksi gunungapi, la!a, retas dan tu% bersusunan andesit sampai basalt, batupasir tu%, dan konglomerat, serta sisipan tipis lapisan magnetit. $mur diperkirakan Miosen Tengah; liosen 4wal. elamparannya menjemari dengan #ormasi Halang dan menindih tidak selaras 1atugamping "alipucang. #ormasi Tapak #ormasi Tapak terdiri dari batupasir kasar kehijauan yang berubah secara berangsur menjadi atuppasir lebih halus kehijauan dengan beberapa sisipan napal pasiran berwarna kelabu sampai kekuningan. Tengah. ada bagian atas perselingan batupasir gampingan dengan napal mengandung %osil moluska air payau;laut yang menunjukan umur liosen 4wal; ada bagian bawah satuan ini terdapat konglomerat dan mengandung %osil mamalia /Merycopotamus ?annus .E8@""@+0 yang menunjukkan umur liosen Tengah juga batupasirgampingan yang kaya akan moluska. ,elain itu secara setempat pada bagian atas satuan ditemukan lapisan lignit. .ingkungan pengendapan adalah daerah pantai yang dipengaruhi oleh gerakan pasang surut yang teratur. ada satuan bagian 1arat menindih tak selaras #ormasi "umbang dan #ormasi Halang. #ormasi "alibiuk 1agian bawah #ormasi "alibiuk tersusun oleh batulempung dari napal biru pasiran, bagian tengah mengandung lensa;lensa batupasir hijau dengan moluska yang melimpah sedangkan di bagian atas terlihat banyak sisipan tipis batupasir. .ingkungan pengendapan diduga pasang surut. 1agian bawah menjemari dengan bagian atas atau menindih selaras #ormasi Tapak. $mur liosen 4wal; liosen 4khir. #ormasi "aliglagah 1agian atas terdiri dari batupasir kasar dan konglomerat yang mengandung %osil moluska air tawar dan mamalia, serta batulempung dan napal yang makin berkurang kearah atas, bahkan menghilang sama sekali. 8i Cekungan 1entarsari, bagian tengah utara ditemukan sisipan batubara muda. 1agian bawah satuan tersusun dari batulempung hitam, napal hiaju, batupasir bersusunan andesit dan konglomerat. ada umunya batupasir
24

memperlihatkan struktur silangsiur dan lingkungan pengendapan diperkirakan daratan sampai laut dangkal. $mur liosen 4khir, di tindih selaras oleh #ormasi Mengger dan menindih selaras #ormasi "alibiuk. #ormasi Mengger #ormasi ini terdiri dari batupasir tu%an berwarna putih, gelas berbutir halus dengan sisipan;sisipan tipis konglomerat. #ormasi Mengger menutupi secara selaras #ormasi "aliglagah. $mur #ormasi Mengger diperkirakan leistosen 4wal. #ormasi Gintung #ormasi ini terdiri dari konglomerat dan batupasir berwarna abu;abu kehijauan, serta lapisan;lapisan tipis batugamping. "onglomerat mengandung %osil kayu maupun %osil !ertebrata. #ormasi gintung menutupi selaras #ormasi Mengger dengan ketebalan H 5** meter. $mur #ormasi Gintung diperkirakan listosen Tengah. #ormasi .inggopodo #ormasi ini terdiri dari breksi, tu%, dan endapan lahar bersusunan sndesit, berasal dari Gunung ,lamet tua, dan Gunung Copet. Menindih tak selaras #ormasi "aliglagah, Tapak dan "alibiuk, ditindih tak selaras oleh hasil gunungapi lebih muda. $mur diperkirakan listosen 4khir.

25

'a(#ar %.) "olom ,tratigra%i 8aerah 1umiayu, 2awa Tengah. Meurut beberapa peneliti terdahulu.

$./truktur 'e&l&gi 1erdasarkan penelitian 4sikin dkk, /&<A=0, bahwa pembentukan dan

perkembangan Cekungan 2awa Tengah $tara dipengaruhi si%at;si%at gerak dan pertemuan antara lempeng Hindia;4ustralia yang bergerak ke utara dengan .empeng @urasia. ertemuanya bersi%at tumbukan melibatkan kerak samudra dari .empeng Hindia dan kerak benua dari .empeng ,unda, membentuk system busur kepulauan yang disebut F Sun5a $rc SystemG. 8ari "ala Miosen Tengah sampai sekarang terjadi percepatan gerak dengan besarnya jalur tumbukan .empeng ,unda ke selatan, pada saat Cekungan 2awa Tengah $tara berkembang menjadi F0ac# $rc SystemG. bongkah ini berlangsung hingga sekarang. "atili /&<=50, mengatakan bahwa adanya pergerakan lempeng samudera Hindia B 4ustralia yang bergerak relati!e kearah utara terhadap lempeng benua 4sia pada jaman "apur yang mengakibatkan lempeng tersebut bertumbukan sehingga mempengaruhi kondisi dan perkembangan cekungan pengendapan pada jaman Tersier di 7ndonesia, khususnya ulau 2awa dan mempengaruhi pula perkembangan pola struktur geologi di
26

ercepatan tersebut mengakibatkan

pengakti%an sesar;sesar lama dan pembentukan tinggian maupun depresi, gejala sesar

ulau 2awa. /$ntung dan -iriosudarmo,&<=)0, dari /4sikin,&<A=0 telah melakukan pena%siran tentang de%ormasi tektonik ulau 2awa melalui penelitian gaya berat yang menghasilkan pola lipatan di daerah 2awa Tengah berarah relati!e barat;timur. %.1.2.2. &ndisi Hidr&ge&l&gi -ilayah "ota Tegal termasuk ,atuan -ilayah ,ungai /,-,0 emali;Comal yaitu sub ,-, Gung, "emiri, ,ibelis dan Gangsa. "arena hulu dari ke empat sungai tersebut berada di wilayah "abupaten Tegal dan "abupaten 1rebes, sehingga kebijaksanaan pembangunan menyangkut wilayah sungainya adalah mengikuti kebijaksanaan ,-, untuk ke empat wilayah yaitu ( "abupaten 1rebes, "abupaten emalang, "ota Tegal dan "abupaten Tegal yang termasuk dalam wilayah kerja ,-, emali;Comal. "ebijaksanaan ini diambil untuk melindungi kelestarian %ungsi sumber daya air. 1erdasarkan pada letak atau posisinya sumber daya air di kabupaten tegal di bedakan menjadi ( &. 4ir permukaan yaitu sungai yang mengalir di kabupaten tegal di antaranya adalah ,ungai Gung, ,ungai ,ibelis, ,ungai "emiri, ,ungai Gangsa. '. 4ir Tanah 8angkal dan 4ir Tanah 8alam. 4ir tanah dangkal berasal dari air hujan yang turun, sedangkan air tanah dalam berasal dari air hujan dan air terperangkap /tawar atau payau0. Mata air 1umijawa merupakan mata air peninggalan Iaman 1elanda yang sampai saat ini masih ber%ungsi dan dijaga dengan baik oleh emerintah "ota Tegal. Mata air ini berada di 8esa 1umijawa, "ecamatan 1umijawa "abupaten Tegal. Mata air ini mempunyai kapasitas =* ltr/dtk dan diman%aatkan oleh 84M "ota Tegal, ,lawi dan 1rebes. Mata air in idi distribusi warga tanpa melalui proses pengolahan karena kwalitasnya masih bagus /memenuhi standar kwalitas air bersih0. 7klim 1erdasarkan tabel curah hujan dan suhu udara /tabel &) dan tabel&>0 berikut maka dapat diketahui suhu rata;rata tahunan adalah55,&5JC. Menurut "oppen daerah yang bersuhu rata;rata tahunanK&AJC, berarti daerah tersebut beriklim 4. $ntuk mengetahui 4#,4M, atau 4- maka harus dilihat bulan terkering dan curah hujan.1ulan terkering berada pada bulan ,eptember dengan rata ; rata curah hujan &&,) mm/tahun. 2umlah rata; rata curah hujan tahunan adalah&A=&, 6. 2adi menurut "oppen kondisi iklim di "abupaten Tegal termasuk 4m, yang berarti di "abupaten Tegal beriklim hutan hujan musiman yang merupakan sub tipe 4, yaitu iklim yang mempunyai ciri; ciri hujan lebat pada musim
27

hujan dan dapat mengimbangi musim kering yang pendek. 8engan temperatur rata ; rata tahunan 55,&5JC dengan suhu terendah ')JC ; 5*,>JC, sedangkan banyaknya curah hujanrata;rata pertahun adalah &A=&,6 / Tabel 5.5. 0.
Ta#el %.%. 8ata Curah Hujan "abupaten Tegal.

%.1.2.%. e(iringan Lereng dan 4enis Tana! Kemiringan lereng ,ecara Topogra%is "abupaten Tegal dibagi dalam 5 /tiga0 kategori, yaitu ( &. '. 8aerah antai ( Meliputi "ecamatan "ramat, ,urodadi dan -arurejo. 8ataran +endah ( Meliputi "ecamatan 4diwerna, 8ukuhturi, Talang, Tarub, agerbarang, 8ukuhwaru, ,lawi, .ebaksiu, sebagian wilayah ,urodadi, -arurejo, "edungbanteng dan angkah 5. 8aerah 8ataran Tinggi ( Meliputi "ecamatan 2atinegara, Margasari, 1alapulang, 1umijawa, 1ojong dan sebagian angkah, "edungbanteng. ,ebagian besar daerah telitian merupakan bukit dan Gunung yang terbelah oleh alur;alur sungai dari mata air puncak Gunung ,lamet, sehingga membentuk
28

lipatan;lipatan permukaan tanah berupa lembah, jurang. $mumnya arah lereng tersebut mengarah ke barat laut ke bagian selatan, banyak dijumpai puncak Gunung dan bukit. "emiringan lereng pada daerah Tegal ber!ariasi dari landai /*: ; A:0 sampai agak curam dan curam berkisar antara 5*;6): dengan ketinggian tempat &.&** m B 5.6** m di atas permukaan laut, dan rata B rata terjadinya tanah longsor terjadi pada daerah lereng curam walaupun penggunaan lahan bagian atas adalah hutan tapi dengan jenis tanah yang mengandung lempung yang dapat ber%ungsi sebagai bidang gelincir. Jenis tanah 2enis tanah yang terdapat di "abupaten Tegal antara lain adalah 4lu!ial /56,<5:0, +egosol /'6 :0, .atosol /'5,>< :0, Grumosol /<,6' :0, 4ndosol /6,'< :0 dan jenis lain;lain /5,>= :0. Tanah 4lu!ial merupakan jenis terluas yang ada di "abupaten Tegal yaitu seluas 5*.><A,)=) hektar yang merupakan tanah potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti padi, palawija, hortikultura, perkebunan, perikanan dan lain;lain. meliputi ( &. Tanah 4llu!ial, Tanah jenis alu!ial berasal dari endapan aliran sungai yang masih baru. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai. '. Tanah +egosol yaitu jenis tanah ini berasal dari endapan abu !ulkanik baru yang memiliki butir kasar dan banyak terdapat pada daerah lereng gunung api terutama di daerah ,umatra bagian timur dan barat, 2awa, 1ali, dan ?usa Tenggara. 5. Tanah .atosol yaitu terbentuk dari batuan gunung api yang lalu mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Tanah latosol banyak dijumpai di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 5** mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 5**B&.*** meter. 6. Tanah Grumosol 2enis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari '.)** mm/tahun. 2enis tanah di kota tegal

29

).

Tanah 4ndosol, tanah ini berasal dari bahan induk abu !ulkanik. enyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas '.)** mm/tahun tanpa bulan kering. $mumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut !ulkanik pada ketinggian di atas A** meter. -arna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu;abu hingga hitam.

%.1.%.Te&ri 'erakan Tana! %.1.%.1. Pengertian 'erakan Tana! Gerakan tanah menurut /arnes /&<=A0, ialah perpindahan masa tanah, batuan, atau regolith pada arah tegak, mendatar, atau miring dari kedudukan semula. ,ecara umum terjadinya longsoran pada suatu lereng diakibatkan oleh ketidak seimbangan antara beban dan tahanan kuat geser dari material penyusun lereng tersebut. Tanah longsor merupakan proses alamiah biasa, akan tetapi dengan masuknya unsur manusia dengan segala akti!itasnya maka nilainya dapat berubah menjadi bencana. ada gerakan tanah bertindak sebagai energi dalam menggerakan tumpukan tanah/material akibat pelapukan. 1eberapa pendapat mengenai %aktor penyebab gerakan tanah seringkali hanya berlaku untuk suatu daerah tertentu saja dan tidak dijumpai

3*

didaerah lain membedakan %aktor penyebab yang datang dari luar dan yang datang dari dalam yang berhubungan dengan si%at %isik tanah/batuan. ,uatu massa seberat - yang berada dalam keadaan setimbang diatas satu bidang membetuk sudut L terhadap horiIontal. Gaya berat yang memiliki arah !ertikal dapat diuraikan pada arah sejajar dan tegak lurus bidang miring. "omponen gaya berat yang sejajar bidang miring dan cenderung membuat benda menggelincir adalah . sin 6 atau gaya penggerak, sedangkan komponen gaya yang tegak lurus bidang dan merupakan gaya yang menahan benda untuk menggelincir adalah . cos 6 atau gaya normal <'a(#ar %.+=.

Gambar 3.51 Keseimbangan benda ada bidang miring

%.1.%.2.. lasifikasi 'erakan Tana! "lasi%ikasi para peneliti pada umumnya berdasarkan kepada jenis gerakan dan materialnya. "lasi%ikasi yang mengacu kepada /arnes /&<=A0, seperti dibawah ini <'a(#ar %.,= berdasarkan kepada material yang nampak, kecepatan perpindahan material yang bergerak, susunan massa yang berpindah dan jenis material dan gerakannya. 8i dalam membahas gerakan tanah di daerah telitian, dipergunakan klasi%ikasi gerakan tanah yang dibuat oleh /arnes /&<=A0. Menurut klasi%ikasi tersebut di atas, secara umum gerakan tanah dapat dikelompokan berdasarkan macam gerakan seperti ( %all /jatuhan0, Sli5e /longsoran0, %low /aliran0, serta Creep /rayapan0. ,edangkan berdasarkan material yang bergerak dapat dibedakan antara ( Roc# /batuan0, De ris /bahan rombakan0, dan Eart, /tanah0.
31

'a(#ar %.,. 2enis;jenis Gerakan Massa //arnes, &<=A0.

2enis gerakan massa yang umum terjadi di alam dilihat dari tipe dan jenis materialnya antara lain yaitu( a. +untuhan /%alls0 +untuhan merupakan longsoran disebabkan keruntuhan tarik yang diikuti dengan tipe gerakan jatuh bebas akibat gra!itasi. ada tipe runtuhan ini massa tanah atau batuan lepas dari suatu lereng atau tebing curam dengan sedikit atau tanpa terjadi pergeseran /tanpa bidang longsor0 kemudian meluncur sebagian besar di udara seperti jatuh bebas, loncat atau menggelundung. +untuh batuan adalah runtuhan bahan rombakan /5e ris0 yang terdiri dari %ragmen;%ragmen lepas sebelum runtuh. +untuhan tanah dapat terjadi bila material yang ada di bawah lebih lemah /karena tererosi, penggalian0 daripada lapisan di atasnya. +untuhan batuan dapat terjadi karena adanya perbedaan pelapukan, tekanan ,i5rostatis karena masuknya air
32

kedalam rekahan serta karena perlemahan akibat struktur geologi /kekar, sesar, perlapisan0. b. Gelinciran /Sli5es0 Gelinciran adalah gerakan yang terjadi dari regangan geser dan perpindahan sepanjang bidang longsor /gelincir0 dimana massa berpindah menggelincir dari tempat semula. Gelincir dibedakan menurut bentuk bidang longsor yaitu rotasi /nendatan0 dan translasi. Gelincir rotasi adalah longsoran yang mempunyai bidang longsor berbentuk setengah lingkaran, log, spiral, hiperbola atau bentuk tidak teratur lainnya. +etakan;retakannya berbentuk konsentris dan cekung kearah gerakan dan dilihat dari atas berbentuk sendok. $ntuk gelinciran translasi massa yang longsor bergerak sepanjang permukaan yang datar atau agak bergelombang tanpa atau sedikit gerakan memutar atau mirng. Gelinciran translasi umumnya ditentukan oleh bidang lemah seperti sesar, kekar, perlapisan, dan adanya perbedaan kuat geser antar lapisan atau bidang kontak antara batuan dasar dengan bahan rombakan di atasnya. c. 4liran /%lows0 4liran adalah longsoran dimana kuat geser tanah kecil sekali atau tidak ada, dengan material yang bergerak berupa material kental. ada material yang tidak terkonsolidasi gerakan ini umumnya berbentuk aliran, baik cepat atau lambat, kering atau basah. 4liran pada batuan sangat sulit dikenali karena gerakannya sangat lambat dengan retakan;retakan yang rapat dan tidak saling berhubungan yang menimbulkan lipatan, lenturan atau tonjolan. 1erdasarkan tipe materialnya dapat dibedakan menjadi aliran tanah dan aliran batuan. d. 2ungkiran /&opples0 2ungkiran adalah jenis gerakan memutar kedepan dari satu atau beberapa blok tanah atau batuan terhadap titik putar /pivot point0. .ongsoran ini disebabkan karena adanya tekanan air yang mengisi rekahan batuan. 2ungkiran ini biasanya terjadi pada tebing;tebing yang curam dan tidak mempunyai bidang gelincir. e. Majemuk /Complex0 Majemuk merupakan gabungan dua atau lebih tipe;tipe longsoran seperti yang diterangkan di atas.

33

%.1.%.%.7akt&r>7akt&r Peng&ntr&l

esta#ilan Lereng

#aktor;%aktor yang ber%ungsi sebagai pengontrol terhadap kestabilan lereng dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu( #aktor;%aktor yang menyebabkan naiknya tegangan, terdiri dari ( ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ?aiknya berat unit tanah karena pengaruh penambahan air. enambahan beban external. enambahan kecuraman lereng. 1eban goncangan eresapan air kedalam tubuh tanah. "enaikan tekanan pori. 1eban goncangan atau beban berulang. engaruh pembekuan dan pencairan air. Hilangnya semen /material halus0 dalam tubuh tanah. roses pelapukan. Hilangnya kekuatan karena regangan yang besar pada lempung sensiti%.

#aktor;%aktor yang menyebabkan turunnya kekuatan, terdiri dari (

#aktor;%aktor tersebut diatas dapat dikelompokkan menjadi ( &. '. #aktor;%aktor yang berasal dari dalam dan #aktor;%aktor yang berasal dari luar massa tanah atau batuan.

7akt&r>7akt&r Dala( &. Geometri .ereng Geometri lereng ditampilkan sebagai bentuk penampang tegak lurus sumbu lereng yang terdiri dari sudut kemiringan, ketinggian puncak dan panjang permukaan lereng, sebagai penciri geometri lereng tersebut berpengaruh terhadap kestabilannya. ,uatu massa tanah/batuan memiliki harga batas ketahanan tertentu dalam membenuk suatu ukuran geometri lereng, sehingga penciri geometri memiliki harga kritis tertentu pula.

34

.ereng berkestabilan kritis bila nilai salah satu atau lebih penciri geometrinya sama dengan harga kritisnya, bahkan gerakan tanah bisa terjadi bila nilainya melebihi harga kritisnya. '. 1atuan / Tanah embentuk .ereng 1atuan/massa tanah pembentuk lereng memiliki si%at %isik yaitu berat isi /Gwet0 dan si%at mekanik yang terdiri dari #o,esi /c0 dan sudut geser dalam /0. "edua si%at ini harganya sangat dipengaruhi oleh kadar air tanah /w0. Harga;harga si%at %isik dan mekanik tersebut akan menentukan kestabilan suatu lereng. ,elama harga;harga si%at %isik dan mekanik tersebut masih dapat membentuk suatu harga tahanan geser yang cukup besar didalam tubuh lereng, sampai harga batas maksimal harga kadar air /w0 tertentu, maka lereng masih akan tetap stabil.

7akt&r>7akt&r Luar #aktor;%aktor yang berasal dari luar massa tanah atau batuan pembentuk lereng yang berpengaruh terhadap kestabilan lereng yang dibentuk, meliputi beban dan !egetasi, gempa dan hujan atau air dari sumber yang lain.

&0. Degetasi 1eban tanaman /!egetasi0 pada massa pembentuk lereng berasal dari tanaman keras yang berpengaruh terhadap penambahan beban pada massa lereng. ,edangkan adanya jalinan akar !egetasi akan menambah semakin kuatnya lereng. Gerakan tanah sangat rentan terjadi pada daerah yang ber!egetasi jarang dan batuan yang tidak stabil. 8apat berupa kurang kompaknya lapisan penyusun batuan. engaruh menguntungkan dari !egetasi adalah menambah stabilitas lereng sehingga dapat meminimalisir pergerakan tanah yang dapat terjadi, sedangkan pengaruh negati% pada !egetasi adalah terjadi apabila !egetasi yang tidak kuat menahan gejala alam yang ada sehingga apabila !egetasi yang ada rusak oleh
35

gejala alam maka stabilitas lereng yang mengalami gangguan dan berakibat massa tanah akan bergerak. '0.Gempa Gempa bumi merupakan penyebab permukaan tanah beserta segenap bangunan diatasnya berguncang. Gempa berasal dari energi regangan /strain ener"y0 yang lepas secara tiba;tiba, setelah terhimpun secara beragsur;angsur selama kurun waktu tertentu. roses tersebut menimbulkan penjalaran getaran ke segala arah dalam tubuh bumi, termasuk tubuh lereng yang akhirnya dapat ber%ungsi sebagai pemicu terjadinya gerakan tanah. 50. Curah Hujan 4ir hujan jika meresap kedalam tanah dapat meningkatkan kadar air dalam tanah pembentuk lereng, yang berakibat pada penurunan kohesi, sudut geser dalam dan kenaikan berat isi tanah. 4ir akan memperkecil ketahanan geser massa tanah pada lereng dan menaikkan tekanan pori yang dapat mengakibatkan longsor. #aktor;%aktor penyebab tersebut diatas saling mempengaruhi satu sama lainnya dan akan menentukan besar dan luasnya gerakan tanah yang akan terjadi. "erentanan suatu daerah terhadap terjadinya gerakan tanah ditentukan oleh pengaruh dan keterkaitan %aktor;%aktor tersebut satu sama lainnya.

%.1.%.).Analisis

esta#ilan Lereng

4nalisis kestabilan lereng didasarkan pada konsep keseimbangan plastis batas /limit plastic e-uili rium0, /.esley! &<==. 4dapun maksud analisis kestabilan lereng adalah untuk menentukan %aktor aman dari bidang longsor yang potensial. 8alam analisis kestabilan lereng beberapa anggapan telah dibuat, yaitu ( &. "elongsoran lereng terjadi disepanjang permukaan bidang longsor tertentu dan dapat dianggap sebagai masalah bidang ' dimensi. '. Massa tanah yang longsor dianggap berupa benda yang masi%.

36

5. Tahanan geser dari massa tanah pada setiap titik sepanjang bidang longsor tidak tergantung dari orientasi permukaan longsoran, atau dengan kata lain kuat geser tanah dianggap isotropis. 6. #aktor aman dide%inisikan dengan memperhatikan tegangan geser rata; rata sepanjang bidang longsor yang potensial dan kuat geser tanah rata; rata sepanjang permukaan longsoran. 8alam bidang teknik sipil ada 5 macam lereng yang perlu kita perhatikan yaitu ( &. .ereng alam yaitu lereng yang terbentuk karena proses;proses alam, misalnya lereng suatu bukit. '. .ereng yang dibuat dalam tanah asli, misalnya bilamana tanah dipotong untuk pembuatan jalan atau saluran air untuk keperluan irigasi. 5. .ereng yang dibuat dari tanah yang dipadatkan, misalnya tanggul untuk jalan atau bendungan tanah. #aktor aman dide%inisikan sebagai nilai banding antara gaya yang menahan dan gaya yang menggerakkan.
Gaya Penahan FK 2 Gaya Penggerak

1erdasarkan penelitian yang dilakukan dan studi yang tentang kestabilan lereng, maka dibagi 5 kelompok rentang %aktor keamanan /#"0 ditinjau dari intensitas kelongsorannya <Ta#el %.)= menurut 0owles /&<<&0, yaitu(
Ta#el %.). Tabel %aktor keamanan ditinjau dari intensitas kelongsoran menurut 0owles1 (2374!.

Nilai 7akt&r <7 =

ea(anan

ejadian ? Intensitas L&ngs&r .ongsoran terjadi biasa/sering /kelas labil0 .ongsoran pernah terjadi /kelas kritis0 .ongsoran jarang terjadi /kelas stabil0

#" M &,*= #" antara &,*= B &,') #" K &,')

37

.ereng yang stabil memiliki harga #" yang tinggi dan lereng yang tidak stabil memiliki harga #" yang rendah. #aktor keamanan lereng tersebut harganya tergantung pada besaran ketahanan geser dan tegangan geser, dimana keduanya bekerja saling berlawanan arah disepanjang bidang gelincir. 1idang gelincir tersebut terletak pada Iona terlemah didalam tubuh lereng. 2ika harga #" N &,*= maka longsor akan berhenti jika ketahanan geser batuan penyusun mampu menopang geometri lereng yang baru /yang lebih landai0 dan #"nya menjadi lebih tinggi. a. Analisis esta#ilan Lereng Menggunakan Met&de Irisan Bishop

8ata;data yang diperoleh dari lapangan maupun dari hasil pengujian laboratorium dikelompokkan dan dianalisis untuk mendapatkan jenis tanah, si%at %isik dan si%at mekanik. 1erdasarkan pendekatan tersebut dapat ditentukan bidang longsornya berdasarkan pendekatan penyelidikan geologi teknik, %aktor kelongsoran, kestabilan lereng dan memberikan in%ormasi secara jelas tentang tatanan geologi dan pengaruh kondisi geologi terhadap longsor pada daerah penelitan. 4nalisis kestabilan lereng dengan metode irisan digunakan bila tanah tidak homogen. 1ila tanah tidak homogen dan aliran rembesan terjadi didalam tanahnya memberikan bentuk aliran dan berat !olume tanah yang tidak menentu. Metode 0is,op menganggap bahwa gaya;gaya yang bekerja pada sisi;sisi irisan mempunyai resultan nol pada arah !ertikal.Gaya normal yang bekerja pada suatu titik dilingkaran bidang longsor, terutama dipengaruhi oleh berat tanah diatas titik tersebut. 8alam metode irisan, massa tanah yang longsor dipecah;pecah menjadi beberapa irisan !ertikal "eseimbangan dari tiap;tiap irisan diperhatikan memperlihatkan suatu irisan yang bekerja padanya /Gambar '.60. Gaya;gaya ini terdiri dari gaya geser /8r 5an 8l0 dan gaya normal e%ekti% /Er 5an El0 di sepanjang irisannya, dan juga resultan gaya geser e%ekti% /Ti0 dan resultan gaya normal e%ekti% / )i0 yang bekerja di sepanjang dasar irisannya. ada irisannya, tekanan air pori 9l dan 9r bekerja di kedua sisinya, dan tekanan air pori 9i bekerja pada dasarnya. #. -ara 1ang Di*akai Untuk Meningkatkan esta#ilan Lereng

Menurut .esley /&<==0, pada prinsipnya cara yang dipakai untuk menjadikan lereng supaya lebih stabil dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu ( &. Memperkecil gaya penggerak

38 (a ) (b)

Gaya penggerak dapat diperkecil hanya dengan mengubah bentuk lereng yang bersangkutan. $ntuk itu ada dua cara yaitu ( ; Membuat lereng menjadi lebih datar yaitu dengan cara mengurangi sudut kemiringan lereng. ; Memperkecil ketinggian lereng $mumnya kedua cara tersebut hanya dapat dipakai pada lereng yang mempunyai ketinggian terbatas, yaitu mempunyai jenis gerakan tanah rotational sli5e. Cara ini tentu kurang cocok apabila digunakan untuk lereng yang tinggi, dimana gerakan tanahnya bersi%at tranlational sli5e. '. Memperbesar gaya melawan Gaya melawan dapat ditambah dengan beberapa cara dan cara yang paling sering dipakai adalah sebagai berikut ( &. 8engan memakai counterwei",t, yaitu tanah timbunan pada kaki lereng. Hal ini dilakukan agar gaya melawan lebih besar dibandingkan dengan gaya penggerak sehingga %aktor keamanan menjadi lebih besar. '. 8engan mengurangi tegangan air pori di dalam lereng. ; 8engan cara membuat selokan secara teratur /5raina"e0 pada lereng yang dibuat pada arah memanjang lereng sehingga bisa mengurangi tegangan air pori pada tanah. ; 8engan demikian kekuatan geser tanah akan naik dan gaya melawan juga akan ikut naik. 5. 8engan cara mekanis, yaitu dengan memasang tiang atau membuat dinding penahan. 8engan membuat dinding penahan atau memasang tiang hanya dipakai pada lereng yang mempunyai potensi gerakan tanah agak kecil. $mumnya pada lereng yang tinggi, tekanan dari tanah yang mengalami gerakan tanah sangat besar sekali dibandingkan dengan gaya yang dapat ditahan oleh dinding atau tiang sehingga dinding atau tiang tersebut tidak akan berpengaruh. Tiang atau dinding tersebut hanya akan berguna apabila diletakkan pada sesuatu yang keras, misalnya lapisan
39

batuan dibawah tanah yang mengalami gerakan tanah. 8inding atau tiang tersebut dipasang pada tanah yang masih dapat bergerak tentu tidak akan berpengaruh. 6. 8engan cara injeksi. "adangBkadang lereng dapat dijadikan lebih stabil dengan memakai cara injeksi, yaitu dengan menggunakan bahan kimia atau semen yang dipompa melalui pipa supaya masuk kedalam lereng yang bersangkutan. Cara ini hanya dapat dipakai apabila lereng tersebut terdiri dari tanah dengan daya rembesan yang tinggi /permea le0. 1ahan injeksi tersebut tidak dapat dimasukkan kedalam lereng yang terdiri dari lempung atau lanau karena daya rembesannya terlalu terlampau kecil. Oleh karena hal itu maka cara ini sangat terbatas penggunaannya. %.1.%.+.Pengaru! Air tana! dan Per(ea#ilitas Tana! "ondisi mor%ologi daerah -atumalang , "ejajar dan 1umijawa dan sekitarnya dominan berupa moro%ologi perbukitan dan pegunungan yang terjal dan batuan yang menyusun di permukaannya dominan berupa satuan breksi laharik dan tu% yang relati% mempunyai porositas yang tinggi. ada bagian bawah permukaannya, merupakan daerah resapan yang sangat dominan tersusun oleh lapisanBlapisan batuan yang pada umumnya dapat bertindak sebagai lapisan batuan yang dapat menyimpan dan meneruskan air, yaitu lapisan breksi laharik dan tu%. 8imana lapisanBlapisan tersebut sangat berpotensi sebagai akui%er. ermeabilitas dide%inisikan sebagai si%at bahan berpori yang memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang berupa air atau minyak mengalir lewat rongga porinya. oriB pori tanah saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. ,ehingga air dapat mengalir dari titik yang mempunyai tinggi energi lebih tinggi, ke titik yang mempunyai tinggi energi yang lebih rendah. $ntuk tanah, permeabilitas dilukiskan sebagai si%at tanah yang menyatakan atau menggambarkan bagaimana air mengalir melalui tanah. 8i dalam tanah, si%at aliran mungkin laminar atau turbulen. Tahanan terhadap aliran bergantung pada jenis tanah, ukuran butir, bentuk butiran, rapat massa, serta bentuk geometri rongga porinya. ,elanjutnya, temperatur juga sangat mempengaruhi tahanan alirannya /kekentalan dan tegangan permukaan0.

4*

-alaupun secara teoriritis, semua jenis tanah lebih atau kurang mempunyai rongga pori, dalam prakteknya istilah mudah meloloskan air /permea le0 ditujukan untuk tanah yang memang benarBbenar mempunyai si%at meloloskan air. ,ebaliknya, tanah disebut kedap air /impermea le0, bila tanah tersebut mempunyai kemampuan meloloskan air yang sangat kecil. %.2. Hasil /ur0e1 Penda!uluan ,ur!ey pendahuluan telah dilakukan selama &* hari dari mulai tanggal &)

2uli B'* 2uli '*&5 di sekitar daerah "ecamatan -atumalang, 8esa tieng "ecamatan "ejajar "abupaten -onosobo dan "ecamatan 1ajawa "abupaten tegal yang menjadi lokasi penelitian. "egiatan yang dilakukan dalam sur!ey pendahuluan ini adalah pengamatan scara umum kondisi geologi dan mor%ologi serta pola sebaran tanah longsorg. ,elain itu juga dilakukan pengumpulan data sekunder pada lokasi terkait dan proses ini juga sedang berlangsung sekarang. 4dapun beberapa dokumentasi data awal hasil dari sur!ey pendahuluan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut (

Gambar 5.=. Gerakan tanah jenis soil %all di tepi jalan -onosobo B-atumalang

41

Gambar. 5.A. Gerakan tanah jenis sliding di tepi jalan 8esa-atumalang

Gambar. 5.<. Gerakan tanah jenis debris slide di 8esa watumalang

42

Gambar. 5.&*.Gerakan tanah di tepi jalan raya 8i desa Tieng.

Gambar. 5.&&. Gerakan tanah yang menyebabkan rusaknya 1ahu jalan di tepi jalan raya di 8esa Tieng

Gambar. 5.&'.Gerakan tanah di lembah 8esa Tieng


43

"ecamatan "ejajar -onosobo .

Gambar. 5.&5.Gerakan tanah yang menyebabkan rusaknya Tebing jalan di 1ajawa, Tegal.

Gambar. 5.&6. Gerakan tanah yang menyebabkan rusaknya Tanah pekarangan di 1ajawa , Tegal %.%. Pekerjaan 1ang akan dilakukan. Tahapan sur!ey pendahuluan telah dilakukan, sehingga sekarang tahapan
44

pekerjaan telah masuk ke dalam tahap pengambilan data geologi detil, kemiringan lereng

detil dan deskripsi gerakan tanah . ,elain itu juga dilakukan analisis laboratorium . ,emua data B data yang ada dikumpulkan, dipilah dan diolah dalam proses utnuk membuat hasil akhir sebagai berikut ( ; 4nalisis si%at %isik tanah 4nalisis ini diperlukan untuk mengetahui parameter %iisik tanah sebagai data input untuk analisis kestabilan lereng. ; 4nalisis si%at mekanik tanah 4nalisis ini diperlukan untuk mengetahui parameter %iisik tanah sebagai data input untuk analisis kestabilan lereng yang mencerminkan kekuatan tanah. ; 4nalisis "estabilan .ereng 4nalisis ini untuk menentukan nilai kestabilan lereng dan prediksui bidang gelincir yang mungkin terjadi. ; 4nalisi Ionasi kerentanan gerakan tanah 9onsi diperlukan untuk melokalisir daerah bahaya, dalam rangka pertimbangan penyusunan tata ruang.. ; ; enggambaran peta;peta tematik. enyusunan dra%t laporan DA7TA8 PU/TA A 4sikin, ,., &<<'. 8iktat ,truktur /tektonik0 7ndonesia. "elompok 1idang "eahlian /"1"0 1owles, 2.@, &<<&, ,i%at B ,i%at #isis dan Geoteknis Tanah @disi "edua. @rlangga( 2akarta. Condon -.H.3 .. ardyanto dkk, &<<>, eta Geologi .embar 1anjarnegara dan

ekalongan, 2awa Tengah, usat enelitian dan engembangan Geologi( 1andung Mark .3 ,tratigraphic .eOicon o% 7ndonesia, ublikasi "eilmuan ,eri Geologi, usat 2awatan Geologi( 1andung. -esley, ..8, &<>=, Mekanika Tanah. 1adan enerbit ekerjaan $mum( 2akarta.

45

Anda mungkin juga menyukai