Suherlan Toha
Oleh: Rosita Dewi Riza Ednapratama Deriska Hartias
BAGIAN RADIOLOGI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D) FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG AL-IHSAN BANDUNG 2013
Radiologi
- Radiologi merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan untuk mendiagnosa dan mengobati penyakit. - Sarana pemeriksaan jantung dan pembuluh darah terdiri dari : sarana radiologis dan nonradiologis.
- Bagian atas jantung dan arkus aorta berada di belakang manubrium sterni. Sedangkan bagian bawah dari jantung sebagian kecil tertutup oleh lengkungan diafragma.
Gambaran jantung
- untuk mengukur pembesaran jantung dilihat dari CTR (cardio thoraxic ratio) : A+B = 50% C ket : A = diameter transversa jantung kanan B = diameter transversa jantung kiri C = diameter transversa thorax interpretasi : anak 2 bulan = 70 % 2 bulan 1 tahun = 50% > 1 tahun = 53% 3 tahun = 50%
2. Respirasi - inspirasi dalam : diafragma kebawah dan bentuk jantung lebih panjang ke arah vertikal. - ekspirasi yang cukup kuat : diafragma ke atas sehingga jantung lebih lebar dan mendatar.
3. Posisi penderita pada waktu eksposi - jarak fokus-film untuk cor : 1,80-2,00 cm. - posisi P-A : letak jantung dekat sekali dengan film, jantung mengalami pembesaran kira-kira 5% dari keadaan sebenarnya. - posisi A-P : letak jantung lebih jauh dari film, jantung mengalami banyak pembesaran.
4.
Bentuk Tubuh - pada orang kurus dan jangkung (astenikus): jantung berbentuk panjang ke bawah. Ukuran vertikal jauh lebih besar dari ukuran melintang. Letak diafragma mendatar sehingga jantung seolah-olah tergantung (cor pendulum).
- pada orang gemuk dan pendek (piknicus) : jantung lebih mendatar dengan ukuran melintang lebih besar. Diafragma lebih tinggi. - skoliosis thorakalis kiri : jantung rotasi ke kiri, apex jantung tampak jauh ke kiri, jantung kanan tidak jelas karna terhimpi kolumna vertebralis. - skoliosis thorakalis kanan : jantung tergeser ke medial - kifosis thorakalis : jantung tertekanke bawah
5. Kelainan pada paru - kelainan pada paru yang luas mempengaruhi letak dan bentuk jantung. - fibrosis yang luas pada paru akan menarik mediatinum dan jantung ke arah kelainan. - kelainan bersifat padat pada paru : mendorong paru ke sisi yang sehat.
6. Kelainan pada sternum - sternum yang melengkung ke dalam menyebabkan mempersempit ruang jantung antara sternum dengan kolumna vertebralis.
2. Lateral - Biasanya lateral kiri oleh karena itu mendekatkan aorta ke sisi film diharapkan aorta desenden, arkus aorta dan aorta asenden akan nampak lebih baik. - jantung tidak boleh miring - Proyeksi ini dibuat dengan esofagus diisi barium dan dibuat jarak 1,5 m agar supaya kV yang digunakan tidak terlalu tinggi. 3. Proyeksi oblique kanan depan (RAO dan oblique kiri depan (LAO) - Proyeksi RAO penderita berdiri miring dengan sudut 45-60 terhadap film dengan bahu kananya menempel pada film. - Esofagus diisi dengan barium seperi proyeksi posteroanterior. Proyeksi RAO digunakan untuk melihat pendorongan atrium kiri terhadap esofagus.
- Proyeksi LAO penderita berdiri miring dengan sudut 60-70 terhadap film dengan bahu kirinya menempel pada film.
- Tidak dipakai barium esofagus, sebab yang diteliti adalah batas belakang bawah dari bayangan jantung yaitu bayangan jantung yang dibentuk oleh ventrikel kiri. - Pembuatan RAO dan LAO sebaiknya dilakukan dengan pemeriksaan flouroskopi.
Radioanatomi Jantung
1. Proyeksi PA - Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan bayangan jantung disebut sinus kardiofrenikus. - sinus kardiofrenikus kiri tampak suram karena adanya bantalan lemak - sinus kardiofrenikus kanan biasanya tajam dan jelas. - penderita menarik nafas terlalu dalam, vena cava inferior akan tampak pada sinus ini.
- Dimulai dari sinus kardiofrenikus kanan ke arah kranial , batas jantung di kanan bawah dibentuk oleh atrium kanan. - Batas atas jantung kanan dibentuk oleh vena cava superior. - Ke sebelah dalam sedikit terletak aorta desenden yang melengkung ke medial kiri atas dan membentuk arkus aorta. - Umumnya aorta asenden tidak nampak pada batas jantung kanan atas, kecuali bila ada aorta melebar dan memanjang maka batas kanan atas jantung dibentuk oleh aorta asenden. -Batas jantung di sisi kiri atas dibentuk oleh arkus aorta yang menonjol di sebelah kiri kolumna vertebralis.
- di bawah arkus aorta batas jantung melengkung ke dalam (konkaf) disebut pinggang jantung. - di bawah pinggang jantung terdapat a. pulmonalis aurikel dari atrium kiri (sulit dilihat, kecuali ada pembesaran contohnya : mitral stenosis) Batas kiri jantung di bentuk oleh ventrikel kiri (lengkungan konveks ke bawah sampai ke sinus kardiofrenikus kiri)
Puncak lengkungan ini di sebut apex jantung
2. Lateral - sebagian besar dari jantung dan aorta terdapat di hemitoraks kiri, maka proyeksi menempelkan bahu kiri pada film dan arah sinar berjalan dari kanan ke kiri.
- Di belakang sternum, batas depan jantung dibentuk oleh ventrikel kanan yang merupakan lengkungan dari sudut diafragma depan ke arah kranial. Ke belakang lengkungan ini menjadi lengkungan aorta. - Batas dari aurikel kanan tidak begitu jelas dan hampir segaris dengan lengkungan ventrikel kanan.
- posterior jantung dibentuk oleh atrium kiri sampai ventrikel kiri, berada di depan kolumna vertebralis. - vena cava inferior dilihat di depan kolumna vertebralis. - posteroinferior jantung dibentuk oleh ventrikel kiri.
3. RAO (oblik kanan depan) - Proyeksi RAO disebut juga proyeksi oblik pertama. Bagian depan jantung dibatasi dari bawah ke atas oleh ventrikel kanan. - Batas atas dibentuk oleh pembuluh darah aorta. - Batas paling bawah dari jantung bagian belakang dibentuk oleh atrium kanan. - Atrium kiri letaknya sepertiga bagian jantung sebelah belakang. Atrium kiri melekat pada esofagus.
4. LAO - Bagian depan bawah jantung dibentuk oleh ventrikel kanan. -Batas atas depan jantung dibentuk oleh aorta desenden dan arkus aorta. Ruang di bawah arkus ini di sebut aortic window yang tampak lebih jelas pada proyeksi ini. - Bagian belakang jantung di bagian atas dibentuk oleh atrium kiri dan dibawahnya oleh ventrikel kiri, pada sudut 60o berada di depan kolumna vertebralis.