Anda di halaman 1dari 75

BAB I PENDAHULUAN

Pada tahun 1995, diare akut karena infeksi merupakan penyebab kematian pada lebih dari 3 juta penduduk dunia. Kematian karena diare akut di negara berkembang terjadi terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, dimana dua pertiga diantaranya tinggal di daerah/ lingkungan yang buruk, kumuh dan padat dengan sistem pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat, keterbatasan air bersih dalam jumlah maupun distribusinya, kurangnya sumber bahan makanan disertai cara penyimpanan yang tidak memenuhi syarat, tingkat pendidikan yang rendah, serta kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan.(1) Menurut Budiarso (1986), diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan menurut survei Kesehatan Rumah Tangga 1986 ternyata diare termasuk dalam 8 penyakit utama di Indonesia. Sedangkan menurut Gertruida et al (1990) dan Winardi (1981), angka kesakitan diare mencapai 200 sampai 400 kejadian tiap 1000 penduduk setiap tahun. Sebagian besar (70%-80%) penderita adalah anak balita dan 1%-2% dari penderita akan jatuh ke dalam dehidrasi dan bila tidak ditolong akan meninggal. Tercatat 300.000-500.000 anak balita yang meninggal akibat diare. Faktor sosial budaya yang berupa pendidikan, pekerjaan dan kepercayaan masyarakat membentuk perilaku positif maupun negatif terhadap berkembangnya diare. Perilaku masyarakat yang negatif misalnya membuang tinja di kebun, sawah atau sungai, minum air yang tidak dimasak dan melakukan pengobatan sendiri dengan cara yang tidak tepat. Kepadatan penduduk dan sosial ekonomi yang rendah serta lingkungan yang kurang mendukung sering menimbulkan wabah diare. (2) Penyakit infeksi sebenarnya sudah dikenal sejak jaman dulu. Orang-orang purba menganggap bahwa penyakit infeksi merupakan suatu kutukan para dewa atas dosa-dosa manusia sehingga untuk menyembuhkan penyakit tersebut dilakukan pengorbanan-pengorbanan. Kemudian muncul ipocrates dengan

"!

anggapannya bahwa penyabab infeksi terdiri dari dua factor# yaitu faktor intrinsik yang terdapat dalam tubuh penderita dan faktor ekstrinsik yang terdapat di luar yaitu yang berhubungan dengan udara yang karena suatu hal yang tidak diketahui berubah menjadi buruk$ rusak.(%) &nfeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. &nfeksi banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama.(2) 'angsa &ndonesia seperti bangsa yang sedang berkembang lainnya mempunyai lingkungan serta perilaku masyarakatnya yang kurang menguntungkan# sehingga dapat menyebabkan tingginya penyakit menular yang masih merupakan salah satu masalah di bidang kesehatan. (() Melihat kenyataan ini# seyogyanya masyarakat mewaspadai adanya penyakit infeksi sebagai penyebab utama penyakit menular. Oleh karena itu, refrat ini kami susun dengan memuat berbagai informasi tentang diare# dan penyakit infeksi lainnya terutama penyakit-penyakit infeksi yang berpotensial menjadi wabah.

2!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Diare ". Definisi )iare atau penyakit diare (diarrheal disease) berasal dari kata diarrola (bahasa *unani) yang berarti mengalir terus ( to flow through)# merupakan suatu keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang terlalu frekuen.(() )iare adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya# yaitu % kali atau lebih dalam sehari.(+) 2. Epidemiolo i Penyakit )iare masih merupakan penyebab utama kematian pada balita. ,enurut )epartemen Kesehatan -&# angka kesakitannya yang dilaporkan dari sarana kesehatan dan kader per ".... penduduk dimana terlihat adanya kecenderungan menurun sejak tahun "//% yaitu dari 20#11 per ".... penduduk menurun menjadi 2"#22 per ".... penduduk pada tahun "//2. 3kan tetapi terjadi sebaliknya dengan angka kematiannya per ".. penderita (45-)# justru terlihat meningkat dari tahun "//% yaitu dari .#."+ menjadi .#.22 pada tahun "//2. 'erdasarkan hasil sur6ei yang dilakukan oleh 7ubdit P2 )iare# episode diare 'alita adalah sekitar "#2 2#2 kali pertahun dan angka kesakitan untuk seluruh golongan umur adalah sekitar 2%. - %%. per "... penduduk.(2) )iare adalah penyebab kematian urutan ke-% didunia# paling umum kematian balita yaitu membunuh lebih dari "#+ juta orang balita per tahun.(1)

%!

%. Klasifikasi Diare ,enurut )inkes Pro6insi 8ateng (2..2)# diare terbagi menjadi dua berdasarkan lama sakit# yaitu diare akut dan diare kronik. a. )iare akut *aitu diare yang berlangsung kurang dari "( hari (umumnya kurang dari 1 hari). 3kibat diare akut dapat terjadi dehidrasi yang merupakan penyebab utama kematian.(+) b. )iare kronik *aitu diare yang berlangsung lebih dari "( hari secara terus9menerus yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.(+) 7edangkan menurut endarwanto ("///)# diare karena infeksi akut dapat digolongkan sebagai berikut: ". Koleriform: diare terutama terdiri atas cairan saja. 2. )isenteriform: pada diare didapatkan lendir kental dan kadang9kadang darah.(0) (. Etiolo i Diare Kejadian diare dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab# yaitu: a. 5aktor ,akanan ,akanan sebagai penyebab diare merupakan penyebab non infeksi yang paling sering# diantaranya: ; ,akanan yang busuk# mengandung racun. ; Perubahan susunan makanan yang mendadak# hal ini sering terjadi pada bayi. ; 7usunan makanan yang tidak sesuai dengan umur bayi# yang berupa osmolaritas yang tinggi ataupun terlalu banyak serat.(() b. 5aktor infeksi ("). &nfeksi enteral yaitu infeksi dalam usus# keadaan ini penting karena penyakit diare ini menular secara jalur oro-fecal. )alam garis besarnya# dibagi menjadi:

(!

&nfeksi bakteri: Vibrio, E. coli. Salmonella, Shigella, Campylobacter# dan sebagainya. &nfeksi 6irus: Enterovirus, Rotavirus, Adenovirus# dan lainlain. &nfeksi parasit: cacing (Ascaris lumbricoides, Trichiuris trichiura, Proto<oa !yuris vermicularis, Strongyloides stercoralis)# (Entamoeba histolytica, "iardia lamblia,

Trichomonas hominis). &nfeksi jamur (Candida albicans).((#0) (2). &nfeksi parenteral merupakan infeksi di luar usus# diperkirakan melalui jalur sususnan saraf 6egetatif mempengaruhi sistem saluran cerna sehingga terjadi diare. 'eberapa macam infeksi yang sering disertai diare# diantaranya: infeksi saluran nafas# infeksi saluran kencing# campak# dan lainnya.(() c. 5aktor psikik Keadaan depresif pada umumnya melalui jalur susunan saraf 6egetatif dapat mengganggu saluran cerna sehingga terjadi diare. Pada anakanak# kondisi lingkungan sosiobiologik sering berperan dalam penanganan diare.(() d. 5aktor umur Komplikasi lebih banyak terjadi pada umur di bawah 2 bulan# dan makin muda usia bayi makin lama kesembuhan klinik diarenya. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada usia di bawah 2 bulan keadaan integritas mukosa usus masih belum baik# faktor air susu ibu dan ketahanan. 7udigbya ("//.)# mendapatkan pada sur6ei diare di Kecamatan 'eringin# kejadian tertinggi pada golongan umur 2-2( bulan. Keadaan tersebut terjadi sangat mungkin karena pada umur 2-2( bulan# jumlah air susus ibu sudah mulai berkurang dan pemberian makanan sapih yang kurang nilai gi<inya serta nilai kebersihannya.(() e. 5aktor 7tatus =i<i

+!

)iduga bahwa mukosa penderita malnutrisi sangat peka terhadap infeksi. ,enurut 7tanfield ("/1()# perubahan-perubahan yang terjadi pada penderita malnutrisi adalah: ") perubahan gastrointestinal# yang berupa:

atrofi jonjot usus atrofi mukosa lambung dengan akibat sekresi asam lambung berkurang# hal ini menyebabkan berkurangnya pengaruh bakterisidal lambung# sehingga pertumbuhan bakteri atau jamur dalam cairan duodenumdan usus halus. 3danya bakteri tumbuh lampau dapat menimbulakan

dekonjugasi garam empedu# sehingga terbantuk asam empedu# yang dapat menyebabkan malabsorbsi lemak# yang kemudian dapat menimbulkan malabsorbsi laktosa kaibat kerusakan mikro6illi.

Kerusakan pankreas pada mlanutrisi lanjut# yanng menyebabkan berkurangnya en<im lipase# tripsin# dan amilase. al ini menyebabkan gangguan pencernaan dan penyerapan makanan.

2) perubahan pada sistem imunitas# baik imunitas humoral dan selular. al ini menyebabkan penderita malnutrisi rentan terhadap diare infeksi.(() f. 5aktor >ingkungan )apat dikatakan bahwa penularan penyakit diare merupakan hasil dari hubungan antara: (a) faktor jumlah kuman yang disekresi (penderita atau carrier)? (b) kemampuan kuman untuk hidup di lingkungan? dan (c) dosis kuman untuk menimbulkan infeksi# di samping ketahanan host untuk menghadapi mikroba tadi.(() Faktor sosial budaya yang berupa pendidikan, pekerjaan dan kepercayaan masyarakat membentuk perilaku positif maupun negatif terhadap berkembangnya diare. Perilaku masyarakat yang negatif misalnya membuang tinja di kebun, sawah atau sungai, minum air yang tidak dimasak dan melakukan pengobatan sendiri dengan cara

2!

yang tidak tepat. Kepadatan penduduk dan sosial ekonomi yang rendah serta lingkungan yang kurang mendukung sering menimbulkan wabah diare.(2)
!

=ambar ". 5aktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare (2)

+. !ekanisme Ter"adinya Diare ,ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah: a. )iare osmotik. )iare ini terjadi pada keadaan malabsorbsi karbohidrat. ,ukosa usus halus adalah epitel berpori yang dapat dilewati air dan elektrolit dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara isi usus dengan cairan ekstraseluler. )alam keadaan ini# diare dapat terjadi apabila suatu bahan yang secara osmotik aktif dan sulit diserap. 8ika bahan semacam itu berupa larutan isotonik# air dan bahan yang larut didalamnya akan lewat tanpa diabsorbsi sehingga terjadi diare.(2) b. )iare 7ekretorik. )iare ini disebabkan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!########!!!!####

1!

##########!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!#############!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!###### ############ ############ #########!!# ############# !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!########## ##########!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!

0!

!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!### ###########!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!####### ############# ###!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!### ############! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!##### #######!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !############ ##########!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!

/!

!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!####### #####!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!! !

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!#########!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

".!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!########################!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!n 6olume darah (hipo6olemia)# kolaps kardio-6askuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. 3da % macam dehidrasi seperti diuraikan berikut ini: a. )ehidrasi isotonik ,erupakan bentuk dehidrasi yang paling sering. )ehidrasi ini terjadi bila kehilangan air dan natrium dalam prporsi yang samadengan

""!

keadaan normal yang ditemui dalam cairan ekstraseluler. =ambaran dehidrasi isotonik adalah:

ada kekurangan keseimbangan air dan @a? konsentrasi @a serum normal ("2.-"+. mmol$l)? osmolaritas serum normal (21+-2/+ osmol$l)? hipo6olemia terjadi sebagai hasil kehilangan banyak caoiran ekstraseluler. )ehidrasi isotonik pertama-tama ditandai dengan rasa haus# kemudian berturut-turut menurunnya turgor kulit# keringnya membran mukosa# mata cekung# dan kencing sedikit. Pada bayi tampak tidak adanya air mata saat menangis# AAK kecil cekung.(2)

b. )ehidrasi hipertonik (hipernatremik) =ambaran utama dehidrasi hipertonik adalah:

terdapat kekurangan air dan @a# tetapi proporsi kekurangan airnya lebih banyak? konsentrasi @a serum menngkat (B"+.mmol)? osmolaritas serum meningkat (2/+ osmol$l)? sangat haus yang lebih berat derajatnya bila dibandingkan dengan derajat dehidrasinya. Pada anak# akan sangat iritabel? kejang mungkin bisa terjadi? terutama bila konsentrasi @a B"2+ mmol$l.(2)

c. )ehidrasi hipotonik (hiponatremik) =ambaran utama dehidrasi hipotonik adalah:

terdapat kekurangan air dan @a# tetapi proporsi kekurangan natriumnya secara relatif lebih banyak? konsentrasi @a serum rendah (C"%. mmol)? osmolaritas serum rendah (21+ osmol$l)? anak letargi? kadang-kadang kejang.(2)

"2!

7elain dehidrasi# akibat kehilangan elektrolit melalui tinja# dapat pula terjadi asidosis metabolik dan hpokalemia. =ambaran utama dehidrasi asidosis meliputi:

konsentrasi bikarbonat serum berkurang# mungkin C ". mmol$l? p arteri menurun# mungkin C 1#".? nafas cepat dan dalam yang membantu meningkatnya p mengakibatkan kompensasi alkalosis respiratorik? adanya muntah. kelemahan otot secara umum? aritmia jantung? ileus paralitik terutama bila diberikan juga obat-obat yang mengurangi peristaltik usus (seperti opium).(2) arteri dan

7edangkan# gambaran utama hipokalemia adalah sebagai berikut:


2. Penatalaksanaan Prinsip tatalaksana penderita diare$ a.,encegah terjadinya dehidrasi )apat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin# kuah sayur# air sup# dan larutan gula garam (LGG). . 'ila tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga yang dianjurkan# berikan air matang.(+) b. ,engobati dehidrasi 'ila terjadi dehidrasi (terutama pada anak)# penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan untuk mendapat pengobatan yang cepat dan tepat yaitu dengan oralit.(+) Oralit yang menurut WHO mempunyai komposisi campuran Natrium Klorida, Kalium Klorida, Glukosa dan Natrium Bikarbonat atau Natrium Sitrat sekarang dijual dengan berbagai merek dagang seperti Cymatrolit, Eltolit, Ottolyte, Kritallyte dan Aqualite mengandung komposisi yang sama (Bromilow

"%!

1993; Patra 1992).(2) Komposisi cairan oralit yang dianjurkan D O $ A@&4E5 dapat dilihat pada table di bawah ini:
Ion
@atirum 7itrat Kalium clorida =lukosa

Konsentrasi mmol%l
/. ".F 0. """

J&mla' ( %l)
%#+ 2#/ "#+

Kand&n an
@atrium klorida Grinatrium sitrat dihidrat Kalium clorida =lukosa (anhidrous)

2.#.

Gabel %. Komposisi cairan oralit yang dianjurkan D O $ A@&4E5 (/) 4ara melarutkan oralit harus dilakukan sesuai dengan dosis dan petunjuknya# yaitu : Um&r (ta'&n) C" "-( (-"2 B "2 * "am pertama "#+ gelas % gelas (#+ gelas 2 gelas Setiap men+ret .#+ gelas " gelas "#+ gelas 2 gelas

Gabel (. )osis oralit berdasarkan umur(2) 'ila terjadi dehidrasi berat# penderita harus segera diberikan cairan intra6ena dengan ringer laktat sebelum dilanjutkan terapi oral.(+) c.,emberi makanan Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gi<i pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh

"(!

serta mencegah berkurangnya berat badan berikan cairan oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.

3nak yang masih minum 37& harus lebih sering diberi 37& 3nak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari biasanya 3nak usia 2 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna tetapi sering. 7etelah diare berhenti# pemberian makan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak.(+)

d. ,engobati masalah lain 'ila ditemukan penderita diare disertai penyakit lain# berikan pengobatan sesuai dengan indikasi dan mengutamakan rehidrasi.(+) Gatalaksana penderita diare yang tepat dan efektif merupakan bagian penting dalam pemberantasan penyakit diare khsususnya dalam upaya menurunkan angka kematian diare dan mengurangi komplikasi akibat diare. 7elain daripada itu tatalaksana penderita yang berhasil akan pula menjadi pintu masuk promosi kesehatan lain dan kegiatan kesehatan lingkungan lain dalam rangka menurunkan angka kesakitan diare.(2) Lan ka',lan ka' tatalaksana penderita diare adala' se-a ai -erik&t$ ". ,enilai derajat dehidrasi )ehidrasi dibedakan menjadi % derajat# yaitu (") diare tanpa dehidrasi? (2) derajat ringan? (%) derajat sedang? (() derajat berat. Penilaian ". >ihat KA ,ata 3 'aik# sadar @ormal ' F=elisah# rewel 4ekung Gidak ada Kering 4 F>esu# lunglai# atau tidak sadar 7angat cekung dan kering Gidak ada 7angat kering

3ir mata 3da ,ulut dan 'asah lidah

"+!

-asa haus Periksa kulit )erajat dehidrasi

,inum biasa# tidak haus turgor Kembali cepat

2. Gerapi

F aus# ingin F,alas minum# minum banyak tidak bisaminum FKembali FKembali sangat lambat lambat Ganpa dehidrasi )ehidrasi )ehidrasi berat ringan$ sedang. 'ila ada " 'ila ada " tandaF ditambah tandaF ditambah " atau lebih " atau lebih tanda lain tanda lain -encana terapi -encana terapi -encana terapi 4 3 ' Gabel +. Gabel Penilaian )erajat )ehidrasi (+)

Keterangan: 4ara membaca tabel untuk menentukan kesimpulan derajat dehidrasi:


'aca tabel dari kolom kanan ke kiri(4 ke 3). Kesimpulan derajat dehidrasi penderita ditentukan dari adanya " gejala kunci (F) ditambah minimal " gejala lain pada kolom yang sama.

2. ,enentukan rencana pengobatan Menurut Keputusan Seminar Nasional Pemberantasan Diare prinsip tata laksana diare diare adalah sebagai berikut : 1. Rencana Terapi A (Terapi diare tanpa dehidrasi di rumah): Penderita pada tahapan ini kehilangan cairan kurang dari 5% BB.(4) Dalam tatalaksana diare di rumah: Jika anak tidak diberi ASI maka susu formula tetap diberikan. Jika berumur kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat berikan susu formula selangseling dengan Oralit/cairan rumah tangga.(2) 2. Rencana Terapi B (Terapi diare dengan dehidrasi ringan/sedang): Penderita pada tahapan ini kehilangan cairan antara 5-10% BB. (4) Dalam pemberian cairan Oralit pada 4 jam pertama : untuk anak di bawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI, berikan 100-200 ml susu

"2!

selang-seling

dengan

Oralit/cairan

rumah

tangga.

Dalam

mengobservasi anak dan membantu ibu memberikan cairan Oralit, bila mata sembab pemberian Oralit dihentikan.(2) 3. Rencana Terapi C (untuk diare dengan dehidrasi berat): Penderita pada tahapan ini kehilangan cairan lebih dari 10% BB. (4) Terapi intravena Ringer Laktat bila diperlukan pada bayi setelah 1 jam pertama, diberikan 30 mg/kg dan dapat dilanjutkan untuk 5 jam berikutnya 70 mg/kg berat badan. Untuk anak-anak dan dewasa diberikan Ringer Laktat secara intravena dengan dosis 100 mg/kg berat badan (Greene 1980). Obat-obat lain yang sering dikombinasikan dengan Oralit pada diare akut adalah Tetrasiklin, Trimetoprim, Metronidazol (Rubin, 1985).(2) Pen &naan .-at,o-at /antidiare01 antim&nta'1 dan anti-iotika Gidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare. (+) 'anyak macam obat-obatan dan kombinasi obat dijual untuk pengobatan diare akut dan muntah. Obat-obat HantidiareI meliputi: antimotilitas (misal: loperamide, dipheno!ylate, codeine, opium)? adsorben (misal: norit, $aolin, attapulgit, smectite)? dan biakan bakteri hidup (missal: %actobacillus, Streptococcus faecalis). 3ntimuntah termasuk prometha<ine dan chlorproma<ine. Gidak satupun obat-obat ini terbukti mempunyai efek yang nyata untuk diare akut dan beberapa malahan mempunyai efek yang membahayakan. Obat-obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah + tahun. 3ntibiotika juga tidak boleh digunakan secara rutin. Obat-obat ini tidak ada manfaatnya ke+&ali untuk penderita disentri atau kolera dan pada beberapa penderita dengan diare persisten. Obat-obat antiproto<oa jarang diindikasikan penggunaannya. Penggunaan antibiotika yang tepat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PENYAKIT ANAK-ANAK DEWASA

"1!

ANTIBIOTIKA ORAL
Kolera Doksisiklin Table$/ kaps%l ',, m" Tetrasiklin Table$/ kaps%l ',, m" Trimetoprim (TMP) + Sulfametoksazol (SMX) Table$ e/asa !2,m" T3P 4 -,, m" S35# Table$ anak !., m" T3P 4 +( m" S35# S6r%p !-, m" T3P 4 .,, m" S35 alam ( ml# Furazolidone +,, m" $able$ Disen$ri Trimetoprim (TMP) + Sulfametoksazol (SMX) Table$ e/asa Table$ anak S6r%p

Dosis/ frek lama pemberia n


Ti ak ses%ai %n$%k anak i ba/a0 +. $0n +.&( m"/ k" BB& -1se0ari& ' 0ari

Perkiraan osis ber asarkan BB !k"# alam ben$%k $able$& kaps%l& a$a% ml sirop
'-( k" )-* k" +,-+k" +(-+* k" .,-.* k" -

Dosis !$able$/ kaps%l#


',,m"& osis $%n""al + $able$/ kaps%l (,,m" !. $able$/ kaps#& -1 se0ari& ' 0ari

J $able$

( m" T3P 4 .( m" S35/ k"& .1 se0ari& ' 0ari ( m" T3P 4 .( m" S35/ k"& .1 se0ari& ' 0ari ( m" T3P 4 .( m" S35/ k"& .1 se0ari& ' 0ari +&.( m"/ k"& -1 se0ari& ' 0ari

'

+), m" T3P 4 2,, m" S35/ k"& .1 se0ari& ' 0r -

.&( ml

( ml

8&( ml

+, ml

+( ml

+,, m"/& -1 se0ari& ' 0ari

( m" T3P 4 .( m" S35/ k"& .1 se0ari& ( 0ari

7 + .&( ml

J . ( ml

+ ' 8&( ml +

+ +, ml

. ) +( ml

+), m" T3P 4 2,, m" S35/ k"& .1 . $ab e/asa se0ari& ( 0r + " !- $ab#& -1 se0ari& ( 0ari + " !- $ab/ kap#& -1 se0ari9 8(, m" !' $able$#& '1 se0ari& ( 0ari !+, 0ari %$k kas%s 6an" bera$# 8(, m" !' $able$#& '1 se0ari& ( 0ari

Asam Nalidiksat .(, m" $able$ Ampisilin .(, m" $able$/kaps%l Am%biasis %s%s Metronidazol .(, m" $able$ :iar iasis Metronidazol .(, m" $able$

+( m"/ k"& -1 se0ari& ( 0ari +( m"/ k"& -1 se0ari& ( 0ari +, m"/ k"& '1 se0ari& ( 0ari !+, 0ari %$k kas%s 6an" bera$# +, m"/ k"& '1 se0ari& ( 0ari

'

Gabel 2. Penggunaan antibiotika pada diare(2) 1. KLB Diare ,enurut )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengan# tahun 2..2# kriteria K>' diare dan tata cara penggulangannya adalah sebagai berikut:

"0!

a. Kriteria K>' )iare(+) K>' )iare yaitu kejadian kesakitan atau kematian yang berdasarkan pengamatan epidemiologi terjadi peningkatan yang bermakna pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu dengan kriteria sebagai berikut: ") 3ngka kesakitan atau kematian penderita diare di suatu daerah menunjukkan kenaikan yang mencolok selama % kali waktu pengamatan (harian$ mingguan). 2) 8umlah penderita dan atau kematian penderita diare di suatu daerah meningkat 2 kali lipat atau lebih dalam suatu periode (harian$ mingguan$ bulanan). %) ,eningkatnya 45- yang mencolok di suatu kecamatan pada satu bulan yang lalu. () ,eningkatnya jumlah penderita dan atau kematian karena diare dalam periode tertentu (minggu$ bulan) dibanding dengan periode yang sama pada tahun yang lalu. )i samping kriteria di atas# untuk kholera berlaku ketentuan sebagai berikut: (") Pada daerah endemis: adanya peningkatan jumlah penderita dengan gejala klinik kholera# terutama pada golongan umur di atas + tahun (dewasa). (2) Pada daerah bebas: terdaopat satu atau lebih penderita atau kematian karena diare dengan gejal klinis kholera dalam satu kecamatan. ang dimaksud daerah bebas adalah daerah kecamatan yang selam ( minggu berturut-turut tidak terdapat penderita kholera$ tersangka kholera. (%) 3pabila ada penderita$ kematian karena diare yang dari usap duburnya diketahui kuman V. cholera. b. Penanggulangan K>'(+) Penanggulangan K>' diare dapt dibagi menurut fase terjadinya K>'# yaitu masa pra-K>'# masa saat K>'# dan masa pasca K>'.

"/!

Program yang terlibat dalam penanganan K>' diare adalah: (") Petugas K>' (2) Petugas sur6eilan epidemiologi (%) Petugas laboratorium

Programer diare

(() Petugas sanitarian (+) Pemerintahan setempat# sekurang-kurangnya -t# -w. Apaya yang perlu dilakukan pada: (a) ,asa pra-K>'

,eningkatkan kewaspadaan di Puskesmas# baik 7K)# tenaga# dan logistik. &ntensifikasi sur6eilans# termasuk sur6eilan faktor risiko. ,embentuk Gim =erak 4epat (G=4) ,engintensifkan penyulahan kesehatan masyarakat# termasuk kunjungan rumah. ,eningkatkan kegiatan laboratorium Perbaikan sanitasi ,eningkatkan kegiatan lintas program dan sektor.

Khusus menghadapi K>' kholera:

,emastikan penyediaan air yang aman. Penyediaan air harus dengan kualitas yang baik# terus-menerus dan dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan rumah tangga# yaitu: ; Kadar air minum bebas residu klorin yang dibutuhkan untuk air yang aman: semua titik di sistem perpipaan .#+ mg$ l# bak penampungan "#. mg$ l# truk tangki 2#. mg$ l. ; ,emasak air sampai mendidih dan biarkan satu menit.

,engamati prinsip dasar pembuangan kotoran manusia dan suplai air bersih. ; penggunaan jamban cemplung darurat.

2.!

8arak lubang dari sumur ayau sumber air minum paling tidak ". meter. 'ila tidak memungkinkan jarak dari rumah terdekat minimal 2 meter# tidak boleh dibuat lebih tinggi dari sumber atau digali di yanah rawa. dasar lubang tidak tembus air. Antuk daerah terjangkit kolera# lubang juga harus dilapisi setiap hari dengan kapur.

Pengawasan makanan: Penyuluhan diintensifkan di daerah terancam kholera dengan menekankan pentingnya: ; ,enghindari makanan mentah (kecuali buah dan sayur yang tidak rusak). ; ,emasak makanan sampai mendidih. ; ,akan makanan sewaktu masih panas atau panas kembali sampai mendidih sebelum dimakan. ; ,encuci dan mengeringkan sampai kering semua peralatan masak setelah digunakan. ; ,engelola dan menyiapkan makanan dengan cara mengurangi risiko pencemaran. ; ,encuci bersih tangan dengan sabun setelah '3' atau kontak dengan kotoran.

(b) ,asa K>'

)ilaksanakan dengan cara penyelidikan K># penggulangan penderita diare# pemutusan mata rantai penularan diare# dan pengamatan intensif.

Penggulangan penderita diare: ; Pembentukan pusat rehidrasi (Rehydration Center) untuk menampung penderita diare yang perlu pperawatan dan pengobatan. Pusat rehidrasi dipimpin oleh seorang dokter dan dibantu oleh tenaga kesehatan yang dapat melakukan tatalaksana kepada penderita diare. Gempat yang dapat dijadikan sebagai Pusat -ehidrasi adalah -umah 7akit#

2"!

Puskesmas# Posko# atau sarana pelayanan kesehatan lainnya. Antuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada keadaan K>' yang jauh dari Puskesmas atau -7# dapt dibentuk Pusat -ehidrasi )arurat# misalnya di 'alai )esa# sekolah# atau tempat lain yang terpisah dari pemukiman. ; Pemutusan rantai penularan penyakit diare pada saat K>' diare meliputi peningkatan kualitas air bersih# kualitas sarana paembuangan kotoran# kualitas persampahan melalui pengendalian 6ektor. ; 3nalisis hasil kualitas kesehatan lingkungan diarahkan untuk mengetahui: penggunaan sarana air bersih# jamban keluarga# dll? Gempat Pengelolaan ,akanan (G,P)? tingkat risiko pencemaran? indeks 6ektor (lalat). ; Penyuluhan kesehatan yang mencakup: Pemanfaatan jamban Pemanfaatan air bersih dan memasak air untuk minum Kebersihan perorangan dan lingkungan Pengendalian serangga$ lalat intensif terhadap penderita untuk

; Pengamatan

memperoleh data tentang jumlah penderita dan kematian serta penderira baru yang belum dilaporkan dengan melakukan pengumpulan data harian pada daerah fokus dan sekitarnya yang diperkirakan mempunyai risiko tinggi terjangkit penderita diare. 3nalisis hasil pengamatan intensif dalam penanggulangan K>' diare diarahkan untuk:

,emperoleh gambaran terhadap luas penyebaran penderita ,emperoleh gambaran terhadap lama

berlangsungnya K>'

22!

,emperoleh gambaran terhadap karakteristik penderita (golongan umur# status dehidrasi# pekerjaan# dan lainnya).

7ampel yang diambil

7ampel air untuk pemeriksaan bakteriologis sampai identifikasi sebanyak 2+. ml (wadah sampel steril) -ectal swab$ feses untuk identifikasi kuman# penderita dan kontak (rectal swab) dimasukkan dalam media transport$ carry and &lair) 7isa muntahan untuk identifikasi kuman. ,akana$ minuman sebanyak 2+. g$ 2+. ml untuk setiap makanan. sampel makanan jangan dicampur# dipisah perjenis makanan. Antuk pemeriksaan bakteriologis pengambilan sampel agar dilakukan secara aseptik (wadah harus steril).

(c) ,asa paska K>' 7etelah K>' teratasi# pengamatan intensif masih dilakukan selama 2 minggu berturut-turut# untuk melihat kemungkinan timbulnya letusan kecil yang lain. selanjtnya pengamatan dilakukan oleh programr diare dan program lain terkait B. Penyakit infeksi lainnya Penyakit infeksi lainnya yang akan dibahas disini adalah penyakit infeksi yang berpotensi menjadi wabah# antara lain: 5lu burung# ) 5# dan ,alaria. 2. 3l& B&r&n (a) Definisi 5lu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh 6irus influen<a yang ditularkan oleh unggas yang dapat

2%!

menyerang manusia. @ama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.(".) (b) Epidemiolo i )i &ndonesia telah ditemukan kasus flu burung pada manusia# dengan demikian &ndonesia merupakan negara kelima di 3sia setelah ongkong# Ghailand# Kietnam# dan Kamboja yang terkena flu burung pada manusia.(22) ingga 3gustus 2..+# D O melaporkan ""2 kasus 6irus ( +@") pada manusia yang terbukti secara pemeriksaan mikrobiologiberupa biakan atau P4-. Kasus terbanyak di Kietnam# disusul Ghailand# Kamboja# dan terakhir dari &ndonesia.(22) ingga 3gustus 2..+ pula# sudah jutaan ternak mati akibat avian influenza. S&da' ter"adi ri-&an kontak antar pet& as peternak den an &n as yan terkena 4a-a'. Ternyata kas&s avian influenza pada man&sia yan terkontaminasi 'anya sedikit (di atas serat&s). Den an demikian1 4ala& ter-&kti adanya pen&laran dari &n as ke man&sia1 proses ini tidak ter"adi den an m&da'. Terle-i' la i pen&laran antar man&sia1 kem&n kinan ter"adinya le-i' ke+il la i. (22) (c) Definisi Kas&s '( )asus Suspe$ Kasus suspek adalah seseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan:
(".)

seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit K>' flu burung kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan

2(!

bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung

*( )asus +,robable+ Kasus MprobaleM adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan: (".)

bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada 6irus ( +@")# misal: Gest & yang menggunakan antigen +@" dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernafasan$ meninggal terbukti tidak terdapat penyebab lain

-( )asus )ompermasi Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau MprobaleM didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium: (".)

Kultur 6irus influen<a +@" positip P4- influen<a ( +) positip Peningkatan titer antibody + sebesar ( kali

(d)

Etiolo i Dan Sifat Etiologi penyakit ini adalah 6irus influen<a. 3dapun sifat 6irus ini# yaitu? dapat bertahan hidup di air sampai ( hari pada suhu 22L4 dan lebih dari %. hari pada suhu .L4. (".) )i dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama# tetapi mati pada pemanasan 2.L4 selama %. menit. (25) )ikenal beberapa tipe Kirus influen<a# yaitu? tipe 3# tipe ' dan tipe 4. Kirus influen<a 3 dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan petanda Hberupa tonjolan protein pada permukaan sel 6irus. 3da 2 protein petanda 6irus influen<a 3 yaitu protein

2+!

.aemaglutinin dilambangkan dengan

dan protein neuraminidase # " hingga "+#

dilambangkan dengan @. 3da "+ macam protein

sedangkan protein @ terdiri dari / macam# @" hingga @/. Kombinasi dari kedua protein ini bias menghasilkan banyak sekali 6arian subtipe dari 6irus influen<a tipe 3. Penyebab kehebohan a6ian influen<a atau flu burung ini adalah 6irus influen<a 3 subtipe dimaksud 6irus avian influen/a adalah 6irus 3 ( +@") ini.("") Kirus avian influen/a digolongkan dalam .ighly ,athogenic Avian 0nfluen/a ( P3&). al ini terlihat dari hasil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan 6irus ( +@") dengan jumlah besar dalam kotorannya. 7ecara umum# 6irus 5lu 'urung tidak menyerang manusia# namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.(".) (e) Pato enesis Sumber 1an Cara ,enularan Penularan 5lu burung ( +@") pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu pertenakan# bahkan dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain.(".) 7edangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui:(+) ; Kontak langsung dengan lendir secret$ lendir atau tinja binatang yang terinfeksi melalui saluran pernafasan atau mukosa konjungti6a (selaput lendir mata). ; Adara yang tercemar 6irus ( +@") yang berasal dari tinja atau sekret$ lendir unggas atau binatang lain yang terinfeksi dalam jarak terbatas. ; Kontak dengan benda yang terkontaminasi 6irus ( +@"). +@" yang secara ringkas disebut 6irus ( +@"). Antuk selanjutnya yang

22!

3dapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung ( +@") ini adalah pekerja peternakan unggas# penjual dan penjamah unggas.(+) al lain# belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. )isamping itu# belum adanya bukti penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi. (".) 2asa 0n$ubasi 7ampai saat ini masa inkubasi belum diketahui secara pasti namun untuk sementara para ahli (D O) menetapkan masa inkubasi 6irus influen<a ini pada manusia rata-rata adalah % hari ("- 1 hari). !asa pen&laran pada man&sia adala' 2 'ari se-el&m dan *,6 'ari setela' e"ala tim-&l sedan kan masa pen&laran pada anak dapat men+apai 72 'ari.(+) Penyebaran 6irus Avian Influenza (AI) ter"adi melal&i &dara (droplet infection) di mana 8ir&s dapat tertanam pada mem-ran m&kosa yan melapisi sal&ran nafas ata& lan s&n memas&ki al8eoli (ter ant&n dari &k&ran droplet). 9ir&s yan tertanam pada mem-ran m&kosa akan terpa"an m&koprotein yan men and&n asam sialat yan dapat men ikat 8ir&s. :eseptor spesifik yan dapat -erikatan den an 8ir&s infl&en;a -erkaitan den an spesies dari mana 8ir&s -erasal.(22) Kirus Avian Influenza man&sia (Human influenza viruses) dapat -erikatan den an alpha 71< sialiloligosakarida yan -erasal dari mem-ran sel di mana didapatkan resid& asam sialat yan dapat -erikatan den an resid& alaktosa melal&i ikatan 71< linkage.(22) 3danya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab mengapa 6irus 3& tidak dapat mengadakan replikasi seara efisien pada manusia. ,ukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat 6irus

21!

sehingga perlengketan 6irus dengan sel epitel saluran nafas dapat dicegah. Getapi 6irus yang mengandung neuraminidase pada permukaannya dapat memecah ikatan tersebut. Kirus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran nafas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. -eplikasi 6irus terjadi selama (-2 jam sehingga dalam waktu singkat 6irus dapat menyebar ke sel-sel di dekatnya. ,asa inkubasi 6irus "0 jam sampai ( hari# lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. 7el-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. 'ersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi. (22)

(f)

=e"ala Klinis =ejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya (&>&N 0nfluen/a %i$e 0llness)# yaitu? demam yang biasanya cukup tinggi yaitu B%0O 4# sakit tenggorokan. batuk# beringus# nyeri otot# sakit kepala# malaise. 3dapun keluhan gastrointestinal berupe diare dan keluhan lain berupa konjungti6itis. )alam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paruparu (pneumonia). Perjalanan klinis avian influen/a umumnya berlangsung sangat progresif dan fatal# sehingga sebelum sempat terfikir tentang avian influen/a# pasien sudah meninggal. ,ortalitas penyakit ini hingga laporan terakhir sekitar +.P. (".1 22)

(g)

Dia nosa 34i $onfirmasi(+)


Kultur dan identifikasi 6irus +@". Aji Real Time 5ested ,CR (,oltmerase Chain Reaction) &nt&k H6. U"i serolo i$

20!

0mmunofluorescence 607A( test: ditemukan antigen positif dengan menggunakan antibodi monoklonal influenza A H5N1. U i netralisasi: didapatkan kenaikan titer antibodi spesifik Influenza A! H5N1seban"ak # kali dalam paired serum dengan u i netralisasi. Aji penapisann: a) -apid Test untuk mendeteksi &nfluen<a 3? b) & Gest dengan darah kuda untuk mendeteksi +@".

Pemeriksaan >ain(+)

ematologi:

b# lekosit# trombosit# hitung jenis lekosit# total

limfosit. Amumnya ditemukan lekopeni# limfositopeni# atau limfositosis relatif# dan trombositopeni.

Kimia: 3lbumin$ =lobulin# 7=OG$7=PG# Areum# kreatinin# keratin kinase# '=3#. Amumnya dijumpai penurunan albumin# peningkatan 7=OG$ 7=PG# peningkatan Areum# kreatinin# dan keratin kinase. '=3 dapat normal atau abnormal. Kelainan laboraatorium sesuai dengan perjalanan penyakit dan komplikasi yang ditemukan. Pemeriksaan radiologik: Pemeriksaan foto toraks P3 dan lateral(bila diperlukan). )apat ditemukan gambaran infiltrat di paru yang menunjukkan bahwa kasus ini adalah pneumonia.

(h)

Daera' 3aktor :isiko 'erdasarkan daerah faktor risiko maka dibagi menjadi:(+) )aerah tertular adaalh daerah dimana sudah ditemukan 6irus 3& +@" pada unggas. )aerah terancam adalah daerah di mana belum terbukti adanya 6irus +@" pada unggas namun mempunyai risiko tertinggi kaena adanya mobilisasi unggas atau bahan mentah ungas lainnya dari dan ke daerah tertular.

2/!

)aerah bebas apabila dalam waktu 2-/ bulan berturut-turut tidak ditemukan 6irus +@" pada unggas. )aerah bebas# terancam# tertular ditetapkan oleh )epartemen

Pertanian ()itjen Peternakan) atau pejabat yang berwewenang.(+) (i) Kelompok 3aktor :isiko Kelompok yang perlu diwaspadai dan berisiko tinggi terinfeksi flu burung adalah:("")

Pekerja peternakan% pemrosesan &n 'e4an peternakan).

as (termas&k dokter

Peker"a la-oratori&m yan memproses sample pasien% &n as ter"an kit. Pen &n"&n terak'ir). petrenakan% pemrosesan &n as (2 min &

Perna' kontak den an &n

as (itik1 ayam1 -&r&n ) sakit%

mati mendadak yan -el&m diketa'&i penye-a-nya dan ata& -a-i dan prod&k menta'nya dalam > 'ari terak'ir.

Perna' kontak den an penderita AI konfirmasi dalam > 'ari terak'ir.

(j)

Penatalaksanaan Prinsip penatalaksanaan Avian 0nfluen/a adalah: istirahat# peningkatan daya tahan tubuh# pengobatan anti6iral# pengobatan antibiotik# perawatan respirasi# antiinflamasi# imunomodulators. ("") !en enai anti8iral maka anti8iral se-aiknya di-erikan pada a4al infeksi yakni pada ?@ "am pertama. Adap&n pili'an o-at$ (22) ". Penghambat ,2: a. 3mantadin (7ymadine)# b. -imantidin (flumadine). )engan dosis 2Q$ hari ".. mg atau + mg$ kg'' selama %-+ hari.

%.!

2. Penghambat neuramidase (D O): a. Ranami6ir (relen<a)# b. Oseltami6ir (Gami-flu). )engan dosis 2 Q 1+ mg selama " minggu. )epartemen Kesehatan -& dalam pedomannya memberikan petunjuk sebagai berikut: ("")

Pada kasus suspek flu burung diberikan Oseltami6ir 2 Q 1+ mg elama + hari# dan antibiotik jika ada indikasi. Pada kasus probable flu burung diberikan Oseltami6ir 2 Q 1+ mg elama + hari# dan antibiotik spectrum luas yang mencakup kuman tipik dan atipikal# dan steroid jika perlu seperti pada kasus pneumonia berat# 3-)7# Respiratory Care di &4A sesuai indikasi.

3dapun kriteria pasien untuk dirawat adalah sebagai berikut:("")

7uspek flu burung dengan gejala klinis berat yaitu: ". sesak nafas dengan frekuensi nafas S %. kali permenit. 2) @adi S ". 5 kali permenit. Ada an &an kesadaran. *) Kondisis &m&m lema'.

S&spek den an le&kopeni 7uspek dengan gambaran radiology pneumoni. Kasus probable dan konfirmasi. Upaya Pen+e a'an Apaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas# dengan tindakan sebagai berikut: (".)

(k)

7etiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker# kacamata renang) 'ahan yang berasal dari saluran cerna

ungg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%"!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%2!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!###### ##############!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!################## ######!##!####!####!####!#!###!###!##!####!#########!### !##!##!##!#!#!##!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!$$$$$$ $$$$$$$$########################################## ################################################# ################################################# ################################################# ###############!################################# ####################!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

%%!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!t bekerjasama dengan pemilik peternkan# Kepala )esa# atau masyarakat.(+) Gim Puskesmas melakukan di pemantauan Dabah setiap unggas hari dan

kemungkinan terjadinya demam (suspek kasus 3&) di antara anggota masyarakat wilayah sekitarnyayang berobat ke Puskesmasatau Anit Pelayanan Kesehatan lainnya.(+) Gim Peternakan melakukan penyelidikan wabah 3& unggas# terutama pemeriksaan unggas sakit$ mati serta penegakan diagnosis 3& ( +@").(+) 8ika ditemukan aanya kasus suspek 3& di antara kontak unggas yang sedang dipantau# atau di antara anggota masyarakat lainnya segera dilaporkan ke )inas Kesehatan

%(!

Kabupaten$ Kota untuk dilakukan Penatalaksanaan Kasus 3& dan PE. Pertimbangan untuk pemberian tamifl&. Gamiflu diberikan setelah spesimen usap hidung dan tenggorok diambil. (+) Pemantauan kontak unggas dilakukan sampai ". hari K>'$ wabah unggas berakhir atau "( hati setelah kematian unggas terakhir.(+) >aporan asil Penyelidikan disampaikan kepada )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah.(+) 7etiap hari# )inas kesehatan melaporkan Pemantauan Kontak Anggas (cop" 'asil pemanta&an Kontak Un Kese'atan Pro8insi Ja4a Ten a'.(+) as) ke Dinas

;;;;;;;;;;;;
;;;;;;;; ;;;;;

;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;!

;;;;;;;;;;!

;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;; ;;;;;! ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;!

;;;;;;;;;;;;;;;;!

;;;;;;;;;;!
! ;;;; ;;

!
;;;;;

;;;;;;;

;;;;;;

;;;!

;;;;;;! ! ;;;;;; ;;;;;; ;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;; ;;;;! ;;;;;;

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;!

%+!

=ambar %. Ba an Penyelidikan Aa-a' AI Un b. Al&r Pelaporan KLB

as.(+)

7emua kasus yang dijumpai 3& harus dilaporkan segera dan ditindaklanjuti epidemiologi.(+) dengan penatalaksanaan mengirimkan klinis maupun hasil

)inkes

Kabupaen$

Kota

formulir

Pelacakan Kasus 3&# baik Pelacakan Kasus di -7 maupun Pelacakan Kasus di lapangan )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah.(+)

)inkes Kabupaen$ Kota membuat laporan hasil PE dan mengirimkan ke )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah. (+) )inkes Kabupaen$ Kota bersama Puskesmas tetap

melak&kan pemanta&an ter'adap Kas&s AI dan Kontak Ks&s AI serta mem-&at laporan perkem-an an KLB sampai pemanta&an kontak kas&s AI -erak'ir. Laporan perkem-an an KLB disamapikan ke Dinas Kese'atan Pro8insi Ja4a Ten a' pada 'ari Senin setiap min &nya melal&i faB. (+)

Puskesmas dan -7 di daerah tertular membuat Pemantauan Dilayah 7etempat Kasus &>& dan 3& dan secara teratur setiap minggu mengirimkan laporan PD7 K>' tersebut ke )inkes Kabupaen$ Kota. 7etiap penemuan Kasus 3& di wilayah Kabupaten$ Kota segera dilaporkan ke )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah dengan formulir K>'$ Dabah 2( ham (%I).(+)

-7 melaporkan adanya Kasus 3& ke )inkes Kabupaen$ Kota menggunakanformulir K)-7.(+)

%2!

-7 Khusus -awat Kasus 3& melaporkan perkembangan arian ke )inkes Kabupaen$ Kota ke )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah melalui faQ.(+)

7. DE!A! BE:DA:AH DEN=UE (DBD) (a). Definisi )emam berdarah dengue ialah penyakit infeksi yang disebabkan oleh 6irus dengue dengan manifestasi klinis demam# nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai lekopenia# ruam# limfodenopati# trombositopenia# dan diatesis hemoragik.("%) (-). Epidemiolo i 1engue haemorrhagic fever tersebar di wilayah 3sia Genggara# Pasifik barat dan Karibia. &ndonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. &nsiden ) 5 di &ndonesia antara 2 hingga "+ per "...... penduduk ("/0/ hingga "//+) dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga %+ per "...... penduduk pada tahun "//0# sedangkan mortalitas ) 5 cenderung menurun hingga mencapai 2P pada tahun "///.("2) Penularan infeksi 6irus dengue terjadi melalui 6ektor nyamuk genus Aedes (terutama A. aegypti dan A. albopictus). Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi# kaleng bekas dan tempat penampungan air lainnya).("2) 'eberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi 6irus dengue yaitu : "). Kektor : perkembangbiakan 6ektor# kebiasaan menggigit# kepadatan 6ektor di lingkungan# transportasi 6ektor dari satu tempat ke tempat lain.

%1!

2). Pejamu

terdapatnya

penderita

di

lingkungan$keluarga#

mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk# usia# dan jenis kelamin. %). >ingkungan : curah hujan# suhu# sanitasi dan kepadatan penduduk.("2) (+). Etiolo i Kirus dengue termasuk ke dalam genus flavivirus dan mempunyai ( jenis serotype yaitu )E@-"# )E@-2# )E@-% dan )E@(. &nfeksi oleh salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype yang bersangkutan# sedangkan antibody yang terbentuk terhadap serotype lain sangat kurang# sehinga tidak dapat mmberikan perlindungan yang memadai terhadap serotype lain tersebut. 7eseorang yan tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi % atau bahkan ( serotype elama hidupnya. Ke-( serotype 6irus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di &ndonesia.(+) (d). Cara pen&laran 7eseorang yang di dalam darahnya mengandung 6irus dengue merupakan sumber penularan penyakit ) 5. Kirus dengue dalam darah selama (-1 hari mulai "-2 hari sebelum demam. 'ila penderita tersebut digigit nyamuk penular# maka 6irus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam lambung nyamuk. 7elanjutnya 6irus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira " minggu setelah menghisap darah penderita# nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Kirus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya.(+) Oleh karena itu nyamuk Ae. aegypti yang telah menghisap 6irus dengue ini menjadi penular sepanjang hidupnya (infektif). Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menusuk# sebelumnya menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui

%0!

saluran alat tusuknya (proboscis)# agar darah yang dihisap tidak membeku. 'ersama air liur inilah 6irus dengue dipindahkan dari nyamuk ke tubuh orang lain. 3kibat infeksi 6irus ) 5# orang yang kemasukan 6irus dengue maka dalam tubuhnya akan terbentuk antibody yang spesifik sesuai dengan 6irus dengue yang masuk.(+) Ganda atau gejala yang timbul ditentukan reaksi antara antibody yang ada di dalam tubuh dengan antigen yang ada dalam 6irus dengue yang baru masuk. Penularan ) 5 dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. ,enurut teori infeksi sekunder# seseorang dapat terserang ) 5 jika mendapat infeksi ulangan dengan 6irus dengue tipe yang berlainan dengan infeksi sebelumnya. &nfeksi dengan satu tipe 6irus dengue saja# paling berat hanya akan menimbulkan demam dengue saja tanpa disertai pendarahan.(+) (e). =am-aran Klinis =ambaran klinis amat ber6ariasi dari yang amat ringan hingga yang sedang seperti )5 dan ) 5 dengan mani6estasi demam akut# perdarahan serta kecenderungan terjadi renjatan yang dapat berakibat fatal. ,asa inkubasi dengue antara % 9 "+ hari# rata-rata + 9 0 hari. Pada )5 suhu meningkat dengan tiba-tiba disertai sakit kepala# nyei hebat pada otot dan tulang# kadang mual muntah dan batuk ringan.("%) Eksantem yang klasik ditemukan dalam 2 fase. ,ula-mula pada awal demam terlihat jelas pada muka dan dada. 'erlangsung dalam beberapa jam dan biasanya tidak diperhatikan oleh penderita. -uam berikutnya makula-makula besar yang kemudian bersatu dan hal ini terlihat pada lengan atau kaki. Kemudian menjalar cepat ke seluruh tubuh. Pada saat suhu turun kembali ke normal# ruam ini

%/!

cepat berkurang dan menghilang bekas-bekasnya kadang terasa gatal.


("%)

Pada sebagian penderita ditemukan kur6e yang bifasik. Pemeriksaan fisik penderita )5 hampir tidak ditemukan kelainan. @adi penderita mula-mula cepat dan dapat menjadi normal atau lebih lambat pada hari keempat dan kelima 'radikardi dapat menetap untuk beberapa lama (hari) dalam masa pertumbuhan.("%) >idah kering kotor dan penderita kadang-kadang susah buang air besar. )an penderita ) 5 gejala pendarahan mulai hari ketiga atau kelima berupa petikie# purpura# ekimosis# epistakis. dengan beratnya penyakit.("%) (f). Dia nosa )iagnosa demam berdarah () 5) dapat ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut D O tahun "//1# terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris.("() Kriteria Klinis : a. )emam tinggi mendadak# tanpa sebab jelas# berlangsung terus menerus selama 2 9 1 hari b. Gerdapat mani6estasi perdarahan ditandai dengan ? Aji GouriTuet positif Petekie# purpura# ekimosis Perdarahan mucosa# epistaksis# perdarahan gigi. ematemesis dan atau melena ati umumnya membesar dan terdapatnya nyeri tekan yang tidak sesuai

c. Pembesaran hati d. 7yok# ditandai nadi cepat dan lemah# hipotensi# kaki dan tangan dingin# kulit lembab dan pasien tampak gelisah. Kriteria >aboratoris: a. Grombositopenia ("......$Ul atau kurang). b. emokonsentrasi# dilihat dari peningkatan hematokrit 2.P atau lebih.

(.!

)ua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia dan hemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis klinis ) 5. Efusi pleura dan atau hipoalbuminemia dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus syok peningakatan hematokrit dan adanya trombositopenia mendukung diagnosis ) 5. )erajat penyakit ) 5 diklasifikasikan dalam ( derajat ("() )erajat & )erajat && )erajat &&& : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan adalah uji torniTuet. : 7eperti derajat &# disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. : )idapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lembut# tekanan darah menurun (2.mm g atau kurang)# sianosis di sekitar mulut# kulit dingin dan lembab dan tampak gelisah. )erajat &K : 7yok berat# nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. 3danya trombositopenia disertai hemokonsentrasi membedakan ) 5 derajat &$&& dengan )5. ("() Pemeriksaan La-oraori&m("%) ". )arah . Pada ) 5 akan dijumpai leukopenia yang akan terlihat pada hari ke 2 $ hari ke %. Pada ) 5 umumnya dijumpai trombositopenia dan kemokonsentrasi. 2. Aji GourniTue yang positif merupakan pemeriksaan yang penting. %. Arine. ,ungkin di temukan albuminuria ringan. (. 7umsum Gulang. 7aat awal sakit biasanya hiposeluler kemudian menjadi hiperseluler pada hari ke-+ dengan gangguan maturasi dan pada hari ke-". sudah kembali normal untuk semua sistem. +. 7erologi. 2. &solasi 6irus.

("!

( ). Penatalaksanaan 7etiap penderita dengan ) 5 sebaiknya dirawat di tempat yang terpisah dengan penderita lain. 7eyogyanya pada tempat yang bebas nyamuk. Penatalaksanaan pada )5 dan ) 5 tanpa penyulit:(2*) ". Girah 'aring 2. ,akanan >unak 'ila belum ada nafsu makan dianjurkan untuk minum "#+-2 liter dalam 2( jam (susu # air teh dengan gula atau sirup) atau air tawar ditambah dengan garam. %. ,edikamentosa bersifat simptomatis. Antuk hiperpireksia dapat diberikan kompres# antipiretik golongan asetaminofen# eukinin atau dipiron. perdarahan. (. 3ntibiotik diberikan bila terdapat kemungkinan terjadi infeksi sekunder. Penderita ) 5 dengan tanda renjatan dilakukan: ("%) ". Pemasangan infus dan dipertahankan selama "2-(0 jam setelah renjatan diatasi. 2. Obser6asi keadaan umum# nadi# tekanan darah# suhu# dan pernapasan tiap jam# serta b dan t tiap (-2 jam pada hari pertama selanjutnya tiap 2( jam. Pada pasien )77 diberi cairan inter6ena yang diberikan dengan diguyur# seperti @a4l# -inger >aktat yang dipertahankan selama "2-(0 jam setelah renjatan teratasi. 'ila tak tampak perbaikan dapat diberikan plasma atau plasma ekspander plasma atau dekstran atau preparat hemasel sejumlah "+-2/ ml$kg'' dan dipertahankan selama "2-(0 jam setelah renjatan teratasi. 'ila pada pemeriksaan didapatkan penurunan kadar b dan t maka diberi tranfusi darah.("%) indari pemakaian asetosal karena bahaya

(2!

('). Pen+e a'an Antuk mencegah dan membatasi penyebaran penyakit ) 5# setiap keluarga perlu melakukan Pemberantasan 7arang @yamuk )engue emorragik 5e6er (P7@-) 5) dengan cara H%,I yaitu:(+) ,enguras denagn menyikat dinding tempat penampungan air (tempayan# drum# bk mandi# dll) atau menaburkan bubk 3bate$3ltosid bila tempat-tempat tersebut tidak bias dikuras. ,enutup rapat-rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di dalamnya. ,engubur$ membuang barang-barang bekas yang dapat

menampung air hujan misalnya ban bekas# kaleng bekas# tempat minuman mineral# dll. =erakan % , adalah kegiatan yang dilakukan secara serentak oleh seluruh masyarakat untuk memutuskan rantai kehidupan (daur hidup) nyamuk Aedes aegypti, penular penyakit ) 5.(+) )aur hidup nyamuk Aedes aegypti terdiri dari telur# jentik# kepompong dan nyamuk. Gelur# jentik!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!###########!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

(%!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

((!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

(+!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!rkan secara berjenjang (Puskesmas Kab$Kota Pro6insi) meliputi:(+) asil penyelidikan epidemiologi menurut 6ariabel epidemiologi (kasus# 6ektor# perilaku# penduduk) asil tindakan penanggulangan (terhadap kasus dan 6ektor menurut 6ariabel epidemiologi) -encana tindak lanjut agar tidak terjadi K>' lagi. &lan an KLB DH3 Penanggulan K>' ) 5 adalah upaya penanggulangan yang meliputi:(+) - Pengobatan$perawatan dan penderita - Pemberantasan 6ektor penular ) 5 - Penyuluhan kepada masyarakat - E6aluasi$penilaian penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah yang terjadi K>'. Gujuan penanggulangan adalah membatasi penularan ) 5# sehingga K>' yang terjadi di suatu wilayah tidak meluas ke wilayah lainnya.(+) 'ila terjadi K>'$ wabah tindakan yang dilakukan adalah:(+) - Penyemprotan insektisida (2 siklus dengan inter6al " minggu) - P7@-) 5 - >ar6asida (bila diperlukan) - Penyuluhan di seluruh wilayah terjangkit - Kegiatan pendukung lainnya seperti pembentukan posko pengobatan# dan posko penanggulangan# penyelidikan K>'# pengumpulan dan pemeriksaan specimen serta peningkatan kegiatan sur6eilans kasus dan 6ektor dan lain-lain.

Penan

(2!

'. ,engobatan 8 perawatan penderita 69( Penderita ) 5 berat dirawat di rumah sakit atau puskesmas yang mempunyai fasilitas perawatan. 2. ,emberantasan ve$tor: 69( a. pengasapan (fogging$A>K) Pelaksana >okasi 7asaran : petugas yang sudah dilatih : meliputi seluruh wilayah terjangkit : rumah dan tempat-tempat umum

&nsektisida : sesuai dengan dosis 3lat 4ara : mesin fog$A>K : pengasapan$A>K dilaksanakan 2 siklus dengan inter6al satu minggu. Kriteria fogging o >okasi o 7asaran : desa $ kelurahan terjadi K>' : rumah dan lingkungan yang berada pada radius 2.. m dari penderita $ tersangka.

5aktor9faktor

yang

harus

diperhatikan

dalam

melaksanakan fogging: o Pengasapan dengan mesin A>K. o Persiapan untuk rumah yang akan dilakukan fogging : pintu dan jendela dibuka lebar-lebar# makanan dan minuman ditutup# masyarakat agar menghindar dari semburan mesin A>K# binatang piaraan dijauhkan dari mesin A>K. o Persiapan petugas: buat peta jalan area yang akan diasap. 3rea yang dicakup dengan radius 2.. m dari rumah terindikasi. o Pelaksanaan: kecepatan kendaraan 2-0 km$jam# waktu pagi (.2...-.0.%.)# sore ("1...-"/.%.)# kecepatan angin %-"% km$jam# ikuti arah angin# tidak hujan.

(1!

b. Penyemprotan dengan mesin fog(+) Persiapan masyarakat : pintu dan jendela rumah ditutup kecuali pintu untuk masuk petugas fogging# makanan dan minuman ditutup# matikan semua nyala api (kompor# gas# dll)# binatang piaraan yang ada di dalam rumah dibawa keluar# selama pengasapan semua penghuni berada di luar rumah. 7elesai pengasapan biarkan pintu dan jendela rumah tetap tertutup selama "+ menit dan dibuka bila asap sudah habis dan dapat dihuni lagi. Persiapan petugas : petugas fogging harus menggunakan 3P) untuk mengurangi kontak insektisida yaitu mengenakan pakaian kerja lengan panjang# sarung tangan kedap air# topi tepi lebar# pelindung mata (gogles)# masker penutup mulut dan hidung# sepatu boot dari karet atau plastik# siapkan campuran insektisida sesuai dosis. Pelaksanaan fogging : dari belakang ke depan (mundur)# pada rumah bertingkat dari lantai atas. Daktu pelaksanaan sesuai keaktifan nyamuk mencari darah (.1...-".... dan "+.%.-"1...). c. Pemberantasan sarang nyamuk dengue haemorragic fe6er. (+) Pelaksana >okasi : masyarakat di lingkungan masing-masing : meliputi seluruh wilayah terjangkit dan wilayah sekitarnya dan merupakan satu kesatuan epidemiologi. 7asaran : semua tempat potensial bagi perindukan nyamuk# tempat penampungan air# barang bekas# lubang pohon$tiang pagar# tempat minum burung# dirumah$bangunan dan tempat umum.

(0!

4ara

: melakukan kegiatan % ,

d. >ar6asidasi (+) Pelaksana : tenaga dari masyarakat dengan bimbingan petugas >okasi 7asaran >ar6asida 4ara puskesmas$dinas kesehatan kabupaten$kota. : meliputi seluruh wilayah terjangkit : tempat penampungan air (GP3) di rumah dan tempat-tempat umum. : sesuai dengan dosis : lar6asidasi dilaksanakan secara selektif di seluruh wilayah K>'. -. ,enyuluhan $esehatan masyara$at 69( )inas kesehatan kabupaten$kota bersama puskesmas menyusun rencana kerja penyuluhan# pelaksanaannya dikoordinasikan oleh bupati$walikota$camat$lurah$lurah setempat. Kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat (PK,): a. Pertemuan dengan lintas sektor terkait ()inas Pendidikan dan Kebudayaan# )epartemen 3gama# Kabupaten$Kota# Kecamatan# Kelurahan$)esa dan lain-lain). b. Penyuluhan melalui media elektronik dan media cetak. c. Penyuluhan dilaksanakan di sekolah (melalui guru# AK7)# tempat ibadah# tempat pemukiman (melalui PKK dan organisasi lainnya)# pasar# tempat-tempat umum lainnya. d. Penyuluhan melalui ketua -G$-D. (. ,enilaian penanggulangan $e4adian luar biasa 6)%&( 69( Penilaian penanggulangan K>' meliputi : a. penilaian operasional Penilaian operasional ditujukan untuk mengetahui presentase (co6erage) pemberantasan 6ektor dari jumlah yang

(/!

direncanakan. Penilaian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah secara acak dan wilayah-wilayah yang direncanakan untuk pengasapan# lar6asidasi dan penyuluhan. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara apakah rumah sudah dilakukan pengasapan# lar6asidasi dan pemeriksaan jentik serta penyuluhan. b. penilaian epidemiologi penilaian ini ditujukan untuk mengetahui dampak upaya penanggulangan terhadap jumlah penderita dan kematian ) 5. Penilaian sesudah epidemiologis penanggulangan K>'. dilakukan )ata-data dengan tersebut membandingkan data kasus$kematian ) 5 sebelum dan digambarkan dalam grafik per mingguan# ( mingguan atau bulanan dan dibandingkan pula dengan keadaan tahun sebelumnya pada tahun yang sama.

+.!

ALU: PENAN==ULAN=AN KLB DH3 DI LAPAN=AN (PENAN==ULAN=AN KASUS % TE:SAN=KA DH3 DI LAPAN=AN) !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

+"!

*. !alaria (a) Definisi ,alaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit ,lasmodium# hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.(+) (-) Epidemiolo i )iperkirakan %+P penduduk &ndonesia tinggal di daerah yang berisiko tertular malaria. Apaya penanggulangan malaria telah menunjukkan keberhasilan pada beberapa periode# tetapi dalam % tahun terakhir terjadi peningkatan hampir di seluruh wilayah &ndonesia. Kejadian luar biasa (K>') telah menyerang "" propinsi# meliputi "% kabupaten pada /% desa dengan jumlah kasus mencapai 2..... dengan kematian 1( penderita.("+) 'erdasarkan laporan yang diterima di 7ub )irektorat ,alaria pada tahun 2.."# di 8awa-'ali ditemukan peningkatan kasus yaitu dari .#+" per seribu penduduk pada tahun "/// meningkat menjadi .#2. per seribu penduduk dalam tahun 2..".("+) (+) Etiolo i ,alaria disebabkan oleh agent dari genus plasmodium. )i &ndonesia sampai saat ini ada ( macam plasmodium yaitu: (+) ". ,lasmodium falciparum menyebabkan malaria falciparum 2. ,lasmodium viva! menyebabkan malaria 6i6aQ %. ,lasmodium malariae menyebabkan malaria malariae (. ,lasmodium ovale menyebabkan malaria o6ale (d) !asa ink&-asi ,asa inkubasi adalah rentang waktu sejak sporo<oit masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai

+2!

dengan demam. ,asa inkubasi ber6ariasi tergantung spesies plasmodium.(+) ". ,lasmodium falciparum 2. ,lasmodium viva! %. ,lasmodium ovale (. ,lasmodium malariae (e) Pato enesis Patogenesis malaria berat belum seluruhnya jelas# dan tampaknya sangat kompleks$multifaktorial. ,eskipun demikian# dalam ". tahun terakhir banyak kemajuan berarti# berhasil didapat dari berbagai penelitian? hal ini akan banyak membantu dalam menyusun strategi pencegahan dan pengobatan malaria berat khususnya di masa mendatang.("+) ,anifestasi klinis malaria berat ditentukan oleh % faktor utama yaitu faktor parasit# faktor penjamu$inang (host) dan faktor sosial-geografi.("+)
5aktor parasit : -esistensi obat Kecepatan multiplikasi 4ara in6asi 7itoadherens Polimorfisme antogenik Kariasi antigenic (Pf-E,P") Goksin malaria 5actor pejamu (host) : &munitas 7itokin proinflamasi =enetic Amur kehamilan

/-"( hari (rata-rata "2 hari) "2-"1 hari (rata-rata "+ hari) "2-"0 hari (rata-rata "1 hari) "0-(. hari (rata-rata 20 hari)

ktor budaya dan 7tabilitas politik &ntensitas transmisi


nyamuk ekonomi

!anifestasi klinik 3simtomatik demam malaria berat kematian (spesifik) =ambar +. =ambaran Klinis )itentukan oleh 5aktor Parasit# Pejamu# dan 7osial =eografi

+%!

(f)

Dia nosis dan e"ala )itegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium (mikroskopik# test diagnotik cepat). )iagnosis pasti malaria berdasarkan ditemukannya parasit dalam sediaan darah secara mikroskopik.(+) ". 3namnesis(+) Pada anamnesis penting diperhatikan sebagai berikut: Keluhan utama : demam# menggigil# berkeringat. )apat disertai sakit kepala# mual# dan atau muntah# diare pada balita dan nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa -iwayat berkunjung dan bermalam "-( minggu sebelumnya ke daerah endemis malaria -iwayat tinggal di daerah endemis malaria -iwayat sakit malaria sebelumnya -iwayat minum obat malaria satu bulan terakhir -iwayat mendapat tranfusi darah Pada penderita tersangka malaria berat# dapat disertai salah satu atau lebih gejala berikut : =angguan kesadaran dalam berbagai derajat Kelemahan umum (tidak bisa duduk atau berdiri) Kejang-kejang Panas sangat tinggi ,ata atau tubuh kuning Perdarahan hidung# gusi atau saluran pencernaan @afas cepat dan atau sesak nafas ,untah terus menerus Gidak dapat makan dan minum Darna air seni seperti teh tua sampai kehitaman 6blac$ water fever( 8umlah air seni kurang 6oliguria( sampai tidak ada 6anuria(

+(!

2. Pemeriksaan fisik(+) )emam dengan suhu B%1#+-(.4# baik secara anamnesis# perabaan atau pengukuran Con4ungtiva palpebra anemis Pembesaran limpa 6splenomegali( Pembesaran hati (hepatomegali( Pada penderita malaria berat# dapat diserati satu atau lebih gejala berikut: Gemperatur aQilla B(.4 Gekanan darah sistolik C1.mm g pada dewasa dan anak C+.mm g @adi cepat dan lemah$kecil 5rekwensi nafas B%+Q$menit (dewasa) atau B(.Q$menit (balita) atau B+.Q$menit(anak C"th) Penurunan derajat kesadaran ,anifestasi perdarahan (petechiae, purpura, hematom) Ganda dehidrasi (mata cekung# turgor dan elastisitas kulit berkurang# bibir kering# produksi air seni berkurang) Ganda anemia berat (conjungti6a pucat# telapak tangan pucat# lidah pucat# dll) Gerlihat mata kuning$ikterik 3da ronchi pada kedua paru Pembesaran limpa dan hati =agal ginjal ditandai dengan oliguria sampai anuria =ejala neurologi (kaku kuduk# reflek patologik) 'eberapa keadaan lain yang digolongkan sebagai malaria berat adalah(+) =angguan kesadaran ringan (=47C"+)

++!

Kelemahan otot (tak bisa duduk atau berjalan) tanpa kelainan neurologik .iperparasitemia B+P pada daerah hipoendemik atau daerah malaria tak stabil &kterus (bilirubin B%mg$dl) hiperpire$sia (temperatur rektal B(.4 pada dewasa# B("4 pada anak)

%. pemeriksaan laboratorium(+) a. Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan sediaan darah (7)) tebal dan tipis untuk menentukan : ") 3da tidaknya parasit malaria (positif atau negatif) 2) 7pesies dan stadium plasmodium (,7, ,v, ,m, ,, tropo/oid, schi/on, gametosit( %) Kepadatan parasit : 7emi kuantitatif : (-) (V) (VV) (VVV) N 7) negatif (tidak ditemukan parasit dalam ".. >P') N 7) positif " (ditemukan "-". parasit dalam ".. >P') N 7) positif 2 (ditemukan ""-".. parasit dalam ".. P>') N 7) positif % (ditemukan "-". parasit dalam " >P') (VVVV) N 7) positif ( (ditemukan ""-".. parasit dalam " >P') Kuantitatif : Kepadatan parasit dihitung pada tetes tebal dengan menghitung jumlah parasit per 2.. lekosit

+2!

atau dihitung melalui sediaan darah tipis per "... eritrosit. Pada penderita tersangka malaria berat perlu

diperhatikan sbb: 'ila pemeriksaan 7) pertama negatif# perlu diperiksa ulang setiap 2 jam sampai % hari berturut-turut 'ila hasil pemeriksaan darah 7) tebal selam % hari berturut-turut tidak ditemukan parasit# maka diagnosis malaria disingkirkan b. Ges diagnostik cepat (-apid )iagnostic Gest N-)G) ,ekanisme kerja tes berdasar deteksi antigen parasit malaria# dengan menggunakan metode imuno$romatografi dalam bentuk dipstik. Ges digunakan sebagai alternatif pemeriksaan mikroskopik malaria. Ges tersebut juga digunakan untuk skrining cepat tersangka penderita malaria berat di klinik gawat darurat# pada saat terjadi K>' atau di daerah terpencil untuk memperpendek time lapse. (. pemeriksaan penunjang lainnya(+) emoglobin dan hematokrit itung jumlah lekosit dan trombosit Kimia darah lain (gula darah# serum blirubin# 7=OG 7=PG# alkali fosfatase# albumin$globulin# ureum# kreatinin# natrium dan kalium# analisis gas darah) ( ) EK=# 5oto thoraQ#dll

Cara pen&laran ,alaria ditularkan melalui gigitan nyamuk 6anopheles( betina yang mengandung parasit malaria. 7etelah menggigit penderita

+1!

malaria# nyamuk tersebut kemudian menggigit orang sehat sehingga parasit tersebut dipindahkan ke tubuh orang sehat 4iri-ciri nyamuk anopheles yaitu : sewaktu hinggap atau menggigit badannya membentuk sudut. 'iasanya menggigit pada malam hari# di dalam atau di luar rumah. 7esudah menggigit$menghisap darah nyamuk beristirahat pada dinding dalam rumah yang gelap# lembab# di bawah meja# di tempat tidur atau di bawah dan di belakang lemari. @yamuk dapat juga beristirahat di luar rumah(semak# tebing parit# dan sekitar kandang).(+) (') Pen o-atan Obat antimalaria terdiri dari + jenis# antara lain : ("2) ". ski<ontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit yaitu proguanil# pirimetamin 2. ski<ontisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit yaitu primakuin %. ski<ontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina# klorokuin#dan amodiakuin (. gametosid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah gametosid yang ampuh bagi keempat spesies. =ametosid untuk ,.viva!, ,.malariae, ,.ovale adalah kina# klorokuin# dan amodiakuin +. sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista dan sporo<oit dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan proguanil. Penggunaan obat antimalaria tidak terbatas pada pengibatan kuratif saja tetapi juga termasuk ("2) ". pengobatan pencegahan (proflaksis) bertujuan mencegah terjadinya infeksi atau timbulnya gejala klinis. Penyembuhan dapat diperoleh dengan pemberian terapi jenis ini pada infeksi

+0!

malaria oleh ,. falciparum karena parasit ini tidak mempunyai fase eksoeritrosit 2. pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis ski<ontisid %. pencegahan transmisi bermanfaat untuk mencegah infeksi pada nyamuk atau mempengaruhi sporogonik nyamuk. Obat antimalaria yang dapat digunakan seperti jenis gametosid atau sporontosid. (i) Pen+e a'an 3dapun pecegahannya sebagai berikut (+) ". indari gigitan nyamuk penular malaria (anopheles) antara lain dengan : ,enggunakan kelambu sewaktu tidur Olesi tubuh$badan dengan minyak sereh# kayu putih atau obat oles anti nyamuk 7emprotkan obat nyamuk sebelum tidur pada kamar tidur# ruang keluarga# dan ruang tamu ,emasang kawat kassa pada jendela dan lubang 6entilasi ,enempatkan kandang ternak terpisah dengan rumah 'ila keluar rumah menggunakan pakaian pelindung

2. Apayakan sesedikit mungkin pakaian bergantung di dalam kamar %. Kendalikan kepadatan nyamuk penular dengan : 'ersihkan lingkungan rumah dari semak-semak yang rimbun agar sinar matahari bisa masuk menerangi 'ersihkan parit dan atau selokan agar tidak terjadi genangan air atau aliran air tetap deras ,engeringkan tempat-tempat air tergenang yang tidak diperlukan Gebarkan ikan pemakan jentik pada genangan potensial.

+/!

(")

KLB !alaria 'ila terjadi salah satu atau lebih keadaan sebagai berikut: (+) Kenaikan kasus malaria di dusun$desa 2 kali atau lebih (dari kasus maksimum positif malaria). Antuk mengetahui secara dini adanya peningkatan kasus# puskesmas harus menganalisis data kasus malaria per dusun$desa. Kematian dengan gejala-gejala malaria berat. Keresahan masyarakat karena adanya peningkatan kasus dengan gejala malaria dan cepat menimbulkan kematian. >angkah-langkah pelaksanaan penyelidikan epidemiologi (PE): (+) Petugas puskesmas$koordinator P2,$paramedis setelah menerima laporan adanya kasus malaria segera mencatat dan melaksanakan PE untuk mencari penderita lain (kontak serumah dan sekitarnya). ,elakukan pencarian penderita dengan gejala klinis malaria minimal + (lima) rumah di sekitar kasus serta melihat kemungkinan adanya tempat perindukan nyamuk. asil pengambilan darah dicatat di form PE dan diperiksa di labororium sesegera mungkin untuk menentukan tindakan pengobatan selanjutnya sesuai dengan spesies plasmodium. 3gar hasil PE dapat dianalisis dengan baik untuk mengetahui permasalahan yang ada# maka instrumen PE harus memuat untuk mendapatkan data: (+) 8umlah populasi terancam (population at risk) di dusun$desa untuk menghitung attack rate.

2.!

8umlah kasus dan yang meninggal (didukung 6erbal otopsi) untuk menghitung attack rate dan case fatality rate (45-). 7umber penularan (import atau indigenous) ,engetahui risiko penularan penderita dengan melihat perilaku dan faktor risiko lingkungan untuk upaya penanggulangan dan pencegahan. &nformasi minimal yang diperlukan dalam in6estigasi K>'

malaria adalah: (+) -iwayat kejadian penderita Peta desa (peta perindukan potensial dan kasus) Kasus menurut golongan umur# jenis parasit# jenis pekerjaan 8enis dan kepadatan 6ektor Perilaku penduduk Populasi penduduk terancam# jumlah rumah &nformasi hasil laboratorium 7etelah selesai penyelidikan epidemiologi segera lakukan analisis data untuk melakukan tindakan penanggulangan K>' berupa: (+) &netnsifikasi penemuan penderita melalui mass fe6er sur6ey (,75)# mass blood sur6ey (,'7) Pengobatan radikal pada penderita positif malaria 5ollow up untuk e6aluasi pengobatan radikal pada 2"- 20. Pemberantasan 6ektor sesuai hasil spot sur6ei epidemiologi. Pemberantasan 6ektor dapat dilakukan dengan penyemprotan rumah dan lar6asiding (- 1- "(-

2"!

Penggunaan kelambu pada kelompok risiko (bayi#balita#ibu hamil) 'ila ada penularan setempat# segera lakukan pemberantasan

6ektor dengan pentemprotan rumah. 7ebelum penyemprotan harus dilakukan: (+) 3nalisis daerah mana yang harus disemprot Pelatihan petugas penyemprot Penyuluhan kepada penduduk yang rumahnya akan disemprot 'ila K>' sudah berhenti (tidak ada kasus baru sampai 2 kali masa inkubasi) laporkan secara berjenjang (puskesmas kab$kota propinsi) yang meliputi: (+) asil penyelidikan epidemiologi menurut 6ariabel epidemiologi (kasus# 6ektor# perilaku penduduk) asil tindakan penanggulangan (terhadap kasus dan 6ektor menurut 6ariabel epidemiologi) -encana tindak lanjut agar tidak terjadi K>' lagi Penyemprotan 7P-3*&@=) (+) ". Kriteria penyemprotan >okasi : desa endemis tinggi malaria dan desa terjadi K>' : semua bangunan yang pada malam hari rumah (&-7 N &@)OO-E7&)A3>

'angunan

digunakan sebagai tempat menginap atau kegiatan lain (masjid# gardu ronda# dll) 2. Penyemprotan efektif bila : Penularan terjadi di dalam rumah (indoor biting# kejadian bayi positif malaria) Kektor beristirahat di dinding

22!

Penduduk menerima penyemprotan dan tidak berada di luar rumah pada malam hari %. 5aktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyemprotan rumah : Konsentrasi suspensi (sesuai dengan jenis insektisida) @o<<le yang dipakai ukuran 0..2 Gekanan dalam tangki +. P7& (pompa pertama ++Q) 8arak antara no<<le dan permukaan yang disemprot 21 cm Kecepatan menyemprot "/ m2 dinding per menit (. 7yarat-syarat penyemprotan : 4akupan bangunan yang disemprot (co6erage) 4akupan permukaan yang disemprot (completeness) Pemenuhan dosis (sufficiency) Keteraturan (regularity) +. >angkah-langkah yang perlu dilakukan dalam &-7 yaitu berupa kegiatan yang harus diperhatikan dan dilaksanakan pada : 7ebelum pelaksanaan penyemprotan dilakukan sosialisasi pada masyarakat (menyiapkan air# mengamankan makanan# dll) 7elama penyemprotan# masyarakat diharapkan membantu kelancaran pelaksanaan penyemprotan. 'agi petugas penyemprot wajib menggunakan 3P) (pakaian penyemprot# masker# topi# sepatu boot# glo6e) 7esudah penyemprotan# masyarakat diminta untuk tidak menghapus atau mengecat dinding yang sudah disemprot Lar8asidin
(+)

2%!

Gindakan anti lar6a dengan cara kimiawi (lar6asiding) untuk mengendalikan jentik nyamuk pada tempat perindukan potensial. 8enis-jenis lar6asida yang direkomendasikan adalah: &acillus thuringiensis (teknar# 6ectobac# beempe) aplikasi menggunakan spraycan atau mist blower 0nsect growth regulator (&=-) : altosid briket# aplikasi dengan cara ditancapkan pada genangan air sampai terendam (slow release) Kelam-&nisasi(+) Kelambu yang direkomendasikan adalah kelambu tanpa pintu yang sudah dicelup dengan insektisida sehingga efektif membunuh nyamuk. Kelambu dapat dilakukan pencelupan ulang setiap 2 bulan dengan insektisida sintetik pyrethroid. Pencelupan kelambu harus hati-hati untuk mencegah terjadinya keracunan insektisida. ALU: PENAN==ULAN=AN !ALA:IA

2(!

3@3>&73 )3G3 7K) ,3>3-&3

,oP& meningkat

,oP& tidak meningkat

)ua kali bulan lalu# dua kali periode yang sama tahun lalu atau melebihi jumlah kasus median

>anjutkan pemantauan dengan format 7K)-K>'

3da kematian dengan gejala malaria atau ada keresahan masyarakat

G&)3K

*3

,57

,57 atau ,'7 dan 6erbal otopsi pada kasus kematian

)itemukan positif malaria

Pengobatan radikal dan follow up

3da indikasi penularan

>ar6asiding Penyemprotan rumah Kelambunisasi penyuluhan

2+!

Keterangan : ,oP& N ,onthly Parasite &ncidence (jumlah penderita malaria dalam " bulan dibagi jumlah penduduk Q "...) 7K) N 7istem Kewaspadaan )ini ,57 N ,ass 5e6er 7ur6ey (pengambialn sediaan darah pada semua penderita gejala panas) ,'7 N ,ass 'lood 7ur6ey (pengambilan sediaan darah pada semua penduduk) &-7 N &ndoor -esidual 7praying (penyemprotan dalam rumah dengan cakupan /.P)

=ambar 2. 3lur Penanggulangan ,alaria BAB III KESI!PULAN

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan menurut survei Kesehatan Rumah Tangga 1986 ternyata diare termasuk dalam 8 penyakit utama di Indonesia. Perilaku masyarakat yang negatif misalnya membuang tinja di kebun, sawah atau sungai, minum air yang tidak dimasak dan melakukan pengobatan sendiri dengan cara yang tidak tepat. Kepadatan penduduk dan sosial ekonomi yang rendah serta lingkungan yang kurang mendukung sering menimbulkan wabah diare. 3nak dengan diare ringan dapat dirawat di rumah. Penatalaksanaan yang utama adalah menjaga agar asupan cairannya tercukupi# yaitu dengan pemberian makanan bayi# dan cairan rehidrasi oral. &nfeksi banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. 3dapun penyakit infeksi lainnya yang berpotensi menjadi wabah# antara lain: 5lu burung# ) 5# dan ,alaria.

22!

DA3TA: PUSTAKA ". 7etiawan# 'udi# 2..2# 1iare A$ut $arena 0nfe$si. )alam: 'uku 3jar &lmu Penyakit )alam# 8ilid &&&# Edisi &K# 'alai Penerbit 5KA&: 8akarta. "1/(. 2. arianto# 2004, ,enyuluhan ,enggunaan ralit untu$ 2enanggulangi 1iare di 2asyara$at. )alam: Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.1, April 2004, )epartemen 5armasi# 5,&P3 Ani6ersitas &ndonesia. 27 33. %. 7taf Pengajar 5KA&# "//(# Se4arah 2i$robiologi. )alam: 'uku 3jar ,ikrobiologi Kedokteran# Edisi -e6isi# 'inarupa 3ksara: 8akarta. % (. Partawiharja# 7.# "//"# ,engantar 1iare A$ut Ana$ 1iare )roni$ Ana$# 'adan Penerbit Ani6ersitas )iponegoro: 7emarang. +? ""-2.. +. )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah# 2..2# ,rosedur Tetap ,enanggulangan )%& 1an &encana ,rovinsi ;awa Tengah# )inas Kesehatan Pro6insi 8awa Gengah: 7emarang. /-"2# "1-2.# 2+-%2# +%-+(# +2-+1# 0"-0(? 0/-/2. 2. )irektorat 8endral Pemberantasan Penyakit ,enular dan Penyehatan >ingkungan Pemukiman# "///# &u$u A4ar 1iare# )epartemen Kesehatan -&: 8akarta. 22-22? +/? 1". 1. 3nonim# 2..0# 1iare# http:$$id.wikipedia.org$wiki$)iare# akses tanggal %. 8anuari 2..0 0. endarwanto# "///# 1iare A$ut $arena 0nfe$si. )alam: 'uku 3jar &lmu Penyakit )alam# 8ilid &# Edisi &&&# 'alai Penerbit 5KA&: 8akarta. (+1. /. 3nonim# 2..0#)iare# http:$$inherent.brawijaya.ac.id$6lm$file.php$%+$diare.ppt.# akses tanggal %. 8anuari 2..0

21!

".. )epartemen Kesehatan -&# 2..0# <aspada 7lu &urung, )epkes -&: 8akarta. "". @ainggolan# >.? -umende# 4. ,.? Pohan# 'alai Penerbit 5KA&: 8akarta. "1("-"1(%. "2. 7uhendro? @ainggolan# >.? 4hen# K.? Pohan# Penerbit 5KA&: 8akarta. "1%". "%. ,ansjoer# 3.? Griyanti# K.? 7a6itri# -.? Dardhani# D. &.? 7etiowulan# D.# "///# 1emam 1engue. )alam: Kapita 7elekta Kedokteran# Edisi &&&# 8ilid &# ,edia 3usculapius 5K A&: 8akarta. (20-(%2. "(. adinegoro# 7. -. -&: 8akarta. "2. "+. Perhimpinan )okter 7pesialis Penyakit )alam &ndonesia (P3P)&)# 2..%# )onsensus ,enanganan 2alaria *==-, P3P)&: 8akarta. "# %. "2. ,ansjoer# 3.? Griyanti# K.? 7a6itri# -.? Dardhani# D. &.? 7etiowulan# D.# "///# 2alaria. )alam: Kapita 7elekta Kedokteran# Edisi &&&# 8ilid &# 3usculapius 5K A&: 8akarta. ("". ,edia .? 7oegijanto# 7.? Duryadi# 7.? 7uroso# G.# 2..(# Tatala$sana 1emam &erdarah 1engue di 0ndonesia# )epartemen Kesehatan . G.# 2..2# 1emam &erdarah 1engue# )alam: 'uku 3jar &lmu Penyakit )alam# 8ilid &&&# Edisi &K# 'alai . G.? 2..2# 0nfluen/a &urung 6Avian 0nfluen/a). )alam: 'uku 3jar &lmu Penyakit )alam# 8ilid &&&# Edisi &K#

20!

S.AL,S.AL DIA:E ". )iare berasal bahasa *unani# yaitu dari kata diarrola, yang berarti... 3. Ginja encer '. Ginja lembek 4. ,engalir terus ). '3' sering E. 7emua salah. 2. 'erikut cairan rumah tangga yang dapat digunakan untuk mencegah dehidrasi saat terjadi diare# kecuali... 3. air tajin '. kuah sayur 4. air sup D. larutan gula garam (LGG) E. 7emua benar# tanpa kecuali. %. 5aktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare# antara lain: 3. 7osial budaya '. Kepadatan penduduk 4. 5aktor gi<i ). 3 dan 4 benar E. 7emua diatas benar (. 'erikut pernyataan yang benar tentang diare# kecuali 3. 4ampak dapat menyebabkan diare

2/!

'. Pada diare osmotik# suatu bahan aktif secara osmotik dan sulit diserap. 4. Pada dehidrasi hipernatremik# pasien merasa sangat haus yang lebih berat derajatnya bila dibandingkan dengan derajat dehidrasinya. Pada anak# akan sangat iritabel. ). Penggunaan obat-obat HantidiareI# antimuntah# dan antibiotika# sangat bermanfaat untuk diare E. 7emua benar tanpa kecuali. +. )iare yang disebabkan oleh kuman apa sajakah yang diterapi dengan antibiotikW 3. Shigella sp. '. Clostridium perfringens 4. Vibrio cholera ). 3 dan 4 benar E. 7emua diatas benar 2. ,ekanisme terjadinya diare antara lain : 3. =angguan osmotik '. =angguan sekresi 4. =angguan motilitas usus ). 7emua diatas benar E. 7emua diatas salah 1. Komposisi cairan oralit adalah: 3. @atirum# 7itrat# Kalium clorida# =lukosa '. @atirum# 7itrat# 4alsium# =lukosa 4. @atirum# 'icarbonat# Kalium clorida# =lukosa ). @atirum# 7itrat# Kalium clorida# 5ruktosa E. @atirum# 7itrat# Kalium clorida# 4alsium# =lukosa 0. ,anakah efek yang paling berbahaya dari diare beratW 3 Kehilangan kalium ' 3noreksia 4 3sidosis metabolik ) Panas

1.!

E 7hock hipo6olemik /. Kriteria K>' )iare yaitu# kecuali: ") 3ngka kesakitan atau kematian penderita diare di suatu daerah menunjukkan kenaikan yang mencolok selama 2 kali waktu pengamatan (harian$ mingguan). 2) 8umlah penderita dan atau kematian penderita diare di suatu daerah meningkat 2 kali lipat atau lebih dalam suatu periode (harian$ mingguan$ bulanan). %) ,eningkatnya 45- yang mencolok di suatu kecamatan pada satu bulan yang lalu. () ,eningkatnya jumlah penderita dan atau kematian karena diare dalam periode tertentu (minggu$ bulan) dibanding dengan periode yang sama pada tahun yang lalu. +) 7emua benar tanpa kecuali. ".. Program yang terlibat dalam penanganan K>' diare adalah: 3. Petugas K>' '. Petugas sur6eilan epidemiologi 4. Petugas laboratorium ). Ketua -t# -w setempat E. 7emua diatas benar Kunci jawaban: ". 4 2. E %. E (. ) +. ) ". ) 2. 3 %. E (. 3 +. E

1"!

3LU BU:UN= ". ,enurut )inkes Pro6insi 8ateng# yang termasuk penyakit infeksi yang berpotensi menjadi wabah# adalah... 3. 5lu burung '. ,alaria 4. ) 5 ). 3 dan 4 benar E. 7emua diatas benar 2. Penularan penyakit flu burung kepada manusia dapat melaluiX kecuali: 3. Kontak langsung dengan lendir secret$ lendir atau tinja binatang yang terinfeksi melalui saluran pernafasan atau mukosa konjungti6a. '. Adara yang tercemar 6irus ( +@") yang berasal dari tinja atau sekret$ lendir unggas atau binatang lain yang terinfeksi dalam jarak terbatas. 4. Kontak dengan benda yang terkontaminasi 6irus ( +@"). ). 'ersinggungan langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. E. 7emua diatas benar %. +@" merupakan kode dari 6irus yang menyebabkan penyakit flu burung yang merupakan petanda dari 3. 7el 6irus '. Protein 6irus 4. 8enis asam nuklet 6irus ). En<im 6irus E. 7elubung lipid 6irus (. )i bawah ini yang termasuk kriteria Kasus 7uspek 5lu 'burung adalah.. ke+&ali.. 3. 7eseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau beringus serta seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit K>' flu burung.

12!

'. 7eseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# batuk# beringus serta kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan 4. 7eseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# sakit tenggorokan serta bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia yang dicurigai menderita flu burung ). 7eseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# sakit tenggorokan atau beringus# serta dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernafasan$ meninggal 7eseorang yang menderita &7P3 dengan gejala demam (suhu B %0L4)# batuk dan beringus serta seming!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!$$$$$$$$$$$$$$$$######## ############################################################ ############################################################ ###########################################################! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ########!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

1%!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!##########!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!

1(!

Anda mungkin juga menyukai