Anda di halaman 1dari 13

Apa Itu Hemofilia ?

153024 hit(s)

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

Hemofilia A dan B
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu : Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama : Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) proteinpada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah. Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama : Christmas Disease ; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 ( Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?


Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2). Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-

faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan. a. b. c. d. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh. Pembuluh darah mengerut/ mengecil. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh. Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 1 a. b. c. d. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh. Pembuluh darah mengerut/ mengecil. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.

Gambar 2

Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?


Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.

Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia ?


Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa. Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat ( carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia) Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.

Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu : Kadar Faktor VII dan Faktor IX Klasifikasi di dalam darah Kurang dari 1% dari jumlah Berat normalnya Sedang 1% - 5% dari jumlah normalnya 5% - 30% dari jumlah Ringan normalnya Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas. Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan. Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat mengalami menstruasi.

Penyebab Penyakit Hemofilia

dnaberita/ilustrasi(DNABERITA.com)

Hemofilia adalah penyakit kelainan pada darah akibat gangguan pembeku darah. Penyebab penyakit hemofilia karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal. Ada yang menyebutkan hemofilia adalah penyakit turunan, akan tetapi pendapat ini tidak selamanya benar karena hemofilia dapat menyerang siapa saja. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada pria dan jarang terjadi pada wanita. Dalam darah terdapat sel pembeku yang berperan menghentikan terjadinya pendarahan. Jika terjadi pendarahan di sekitar tubuh, sel tersebut akan menyempit perlahan dan bereaksi menghentikan keluarnya darah. Sel ini bekerja berurutan dan saling mengisi satu sama lain hingga darah berhenti. Bila pada salah satu sel yang berfungsi menghentikan darah ini tidak bekerja dengan baik, maka pembekuan darah tidak akan berjalan sempurna. Ciri-Ciri Hemofilia Hemofilia terbagi dalam tiga kelompok yaitu berat, sedang, dan ringan. Tanda utama pada kasus hemofilia yaitu pendarahan. Pendarahan dapat terjadi spontan tergantung pada beratnya hemofilia. Daerah yang biasanya mengeluarkan darah seperti lutut, siku, jari tangan, pergelangan kaki, dan beberapa daerah lainnya. Hemofilia berat yaitu penderita akan lebam kebiruan meski terbentur sedikit saja, atau luka sedikit saja bisa mengeluarkan banyak darah. Hemofilia sedang yaitu pendarahan terjadi karena sebab yang jelas seperti tertusuk, kecelakaan, teriris pisau dan lain-lain. Sedangkan hemofilia ringan yaitu terjadinya kecelakaan atau benturan keras, cabut gigi, dan menjalani operasi. Untuk mengatasi penyakit ini anda bisa mengkonsumsi makanan sehat penuh gizi, olahraga teratur, hindari olahraga keras penuh benturan dan gunakan sikat gigi yang lembut. Itulah tips sehat dan cantik alami tentang penyakit hemofilia. Jagalah kebugaran tubuh dengan memperhatikan pola makan dan hidup sehat setiap hari.(sehatcantika)

Tanda dan Gejala Penyakit Hemofilia (Hemophilia)

Hemofilia ( Hemophilia ) adalah suatu penyakit keturunan, yang artinya ia dapat diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.

Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu: Hemofilia A dan B (lebih jelasnya baca: Sekilas Tentang Hemofilia ). Hemofilia A terjadi pada sekitar 1 dari setiap 5000 kelahiran hidup bayi lakilaki. Hemofilia A dan B terjadi hamper pada semua kelompok ras.Hemophilia A terjadi sekitar empat kali lebih umum dari hemophilia jenis B. Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari 20.00034.000 kelahiran hidup bayi laki-laki.

Hemofilia atau Hemophilia dapat bervariasi dalam tingkat keparahannya, tergantung pada tipe mutasi (kerusakan genetik) yang terjadi. Derajat gejala tergantung pada tingkat faktor pembekuan yang terkena. Penyakit hemophilia berat didefinisikan sebagai aktivitas faktor <1%, 1% sampai 5% aktivitas faktor dikatagorikan sebagai penyakit yang sedang, dan lebih besar dari 5% merupakan aktivitas faktor penyakit ringan. Luas perdarahan juga tergantung pada keparahan (jumlah aktivitas faktor) dan adalah serupa pada kedua jenis hemofilia, A dan B.

Pada hemofilia berat (A atau B), perdarahan dimulai pada usia dini dan mungkin terjadi secara spontan. Orang dengan hemofilia ringan mungkin hanya akan mengalami perdarahan berlebihan ketika mengalami cedera atau trauma . Wanita carrier hemofilia dapat juga memiliki derajat variabel aktivitas faktor, beberapa mungkin memiliki tingkat aktivitas factor yang mendekati normal dan tidak menunjukkan kecenderungan perdarahan, sementara beberapa yang lain mungkin memiliki kurang dari 50% sehingga mungkin mengalami perdarahan lebih sering daripada perempuan yang bukan carrier.

Pada hemofilia berat, episode perdarahan biasanya dimulai dalam 2 tahun pertama kehidupan. Perdarahan hebat setelah sunat pada laki-laki kadang-kadang merupakan tanda pertama dari penyakit hemofilia. Gejala bisa terjadi kemudian pada pasien dengan kondisi penyakit sedang atau ringan. Perdarahan akibat hemophilia dapat terjadi di bagian manapun di tubuh. Lokasi umum untuk mengalami perdarahan adalah sendi, otot, dan saluran pencernaan. Situs yang spesifik dan jenis perdarahannya didiskusikan di bawah ini.

Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari hemophilia. Lutut dan pergelangan kaki adalah organ yang paling sering terkena.Perdarahan menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri yang signifikan dan terus menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan operasi penggantian sendi dapat menjadi diperlukan untuk mengatasinya. Perdarahan ke dalam otot dapat terjadi ditandai dengan pembentukan hematoma( compartment syndrome). Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi. Perdarahan setelah prosedur dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari gusi dapat terjadi pada anakanak ketika gigi baru tumbuh. Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan darah dalam tinja. Perdarahan dalam saluran kemih dapat menyebabkan darah dalam urin(hematuria). Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan. Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma adalah karakteristik dari hemophilia.

Jika Anda mengalami tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan, serta keluarga Anda memiliki riwayat keturunan Hemofilia (hemophilia), segera konsultasikan dengan dokter Anda ...

Picture credit to: MedicineNet, Inc

Sebagaimana sebelumnya , penyakit hemophilia d isebabkan oleh mutasi genetik.Mutasi tersebut melibatkan gen yang membentuk kode untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah. Gejala-gejala perdarahan timbul karena penggumpalan darah terganggu. Proses pembekuan darah melibatkan serangkaian mekanisme yang kompleks, biasanya melibatkan 13 protein yang berbeda, secara klasik ditandai dengan kode I sampai XIII dan ditulis dengan angka Romawi. Jika lapisan pembuluh darah menjadi rusak, trombosit akan direkrut ke daerah luka untuk membentuk kaitan awal untuk proses pembekuan darah. trombosit teraktivasi ini melepaskan zat kimia yang memulai kaskadeproses pembekuan darah , mengaktifkan serangkaian 13 protein yang dikenal sebagai faktor pembekuan. Pada akhirnya, terbentuk fibrin, protein yang memiliki ikatan silang dengan dirinya sendiri untuk membentuk jala yang membentuk bekuan darah akhir.Protein yang terlibat dengan hemophilia A adalah faktor VIII (faktor 8) dan pada hemophilia B adalah faktor IX (faktor 9). Hemofilia A disebabkan oleh mutasi pada gen faktor VIII, sehingga ada kekurangan dalam faktor pembekuan ini. Hemofilia B (juga disebut penyakit Christmas ) merupakan hasil dari kekurangan faktor IX karena mutasi gen.

Ada juga sebuah kondisi yang disebut sebagai hemofilia C, yang melibatkan kekurangan faktor pembekuan XI. Kondisi ini jauh lebih langka dari hemofilia A dan B dan biasanya menyebabkan gejala ringan. Hemofilia C ini juga tidak diwariskan dan mempengaruhi orang-orang dari kedua jenis kelamin. Hemofilia A adalah lebih umum daripada hemofilia B. Sekitar 80% dari orang dengan hemofilia merupakan pengidap hemofilia A. Hemofilia memiliki B terjadi pada sekitar 1 dari setiap 25.000 sampai 30.000 orang. Sebuah subkelompok orang dengan hemofilia B memiliki apa yang disebut sebagai Leyden fenotip, yang dicirikan oleh hemofilia parah di masa kecil yang meningkat saat pubertas.

Pengobatan Hemofilia (Hemophilia)

Hingga beberapa dekade yang lalu, proporsi dari penderita hemofilia yang meninggal dini disebabkan oleh hemophilia masih cukup besar. Tragisnya, banyak dari kematian tersebut adalah akibat dari cedera atau pembedahan pada masa kanak-kanak. Selama empat puluh tahun terakhir, bidang pengobatan telah begitu maju, sehingga sebagian besar pasien saat ini dapat hidup lebih lama dan aktif.

Terobosan utama dalam pengobatan hemofilia terjadi ketika defisiensi faktor pembekuan darah yang terkait dengan hemofilia dapat diidentifikasi dan kemudian diganti menggunakan produk yang berasal dari darah manusia.

Pada masa lalu, pasien biasanya menerima infus darah atau plasma untuk mengontrol episode perdarahan. Meskipun tindakan ini membantu, akan tetapi tingkat faktor pembekuan, terutama faktor VIII dan IX, tidak pernah mencapai tingkat yang diperlukan untuk membuat pembekuan darah benar-benar efektif. Prosedur ini juga tidak bisa mempertahankan tingkat pembekuan darah tetap stabil, dengan kata lain, perdarahan serius hanya ditangani hanya sebagian.

Kriopresipitat, yang dibuat melalui proses pengendapan dari plasma beku (mulai tahun 1965) merupakan pengobatan pertama yang benar-benar efektif untuk hemofilia A. Konsentrat bekukering yang dibuat dari plasma manusia yang cukup mengandung tingkat Faktor VIII dan IX mulai tersedia pada akhir tahun 60-an dan awal tahun-70an. Penemuan ini memungkinkan pasien untuk dapat melakukan perawatan di rumah dan menggunakannya ketika diperlukan, sehingga pasien bisa bepergian, meninggalkan rumah, pergi bekerja, dan menikmati kemandirian. Namun, sejumlah besar pasien kemudian menjadi terinfeksi patogen yang ditularkan melalui darah, seperti hepatitis B, hepatitis C dan HIV.

Mulai pertengahan tahun 1980-an, pemilihan donor yang ketat dan prosedur inaktivasivirus mampu mengurangi risiko penularan virus melalui darah menjadi hampir nol. Pada tahun 90-an, para ilmuwan telah mampu untuk membuat faktor (rekombinan) sintetis menggunakan sel mamalia dan konsentrat rekombinan inilah yang sekarang banyak digunakan.

Pengobatan hemofilia diberikan berdasarkan pada tingkat keparahan dan untuk pasien dengan hemofilia A atau B melibatkan terapi penggantian faktor pembekuan. Untuk itu, terdapat dua pendekatan yang dilakukan:

On demand yaitu memberikan pengobatan untuk menghentikan pendarahan berkepanjangan ketika perdarahan terjadi. Hal ini lebih sering terjadi pada penatalaksanaan pasien dengan hemofilia ringan. Pengobatan pencegahan (profilaksis) pendekatan ini menggunakan obat untuk mencegah episode perdarahan dan komplikasi selanjutnya, seperti kerusakan sendi dan / atau otot. Lebih umum digunakan untuk pasien dengan hemofilia sedang atau berat.

Konsentrat faktor pembekuan


Konsentrat faktor pembekuan dapat dibuat dengan dua cara yang berbeda, yaitu:

Faktor pembekuan yang berasal dari plasma: dibuat dari plasma donor darah manusia. Faktor pembekuan rekombinan: generasi pertama produk rekombinan menggunakan produk hewani dalam media kultur dan mengandung albumin manusia (produk darah manusia) ditambahkan sebagai stabilisator. Produkgenerasi kedua menggunakan bahan yang berasal dari hewan dalam media kultur tetapi tidak ditambahkan albumin dan sebagai gantinya menggunakan sukrosa atau bahan yang berasal non-manusia lainnya sebagai stabilisator. Pada produk Generasi ketiga, faktor pembekuan tidak menggunakan albumin pada setiap tahap pembuatannya. Dahulu, antibodi monoklonal tikus telah secara rutin digunakan dalam pemurnian faktor koagulasi selama bertahun-tahun, tapi faktor VIII rekombinan berlisensi terbaru telah menggunakan suatu ligan sintetis untuk tahap ini. Hal ini menghasilkan produksi konsentrat faktor VIII pertama yang bebas dari semua protein manusia dan hewan eksogen, dan rekombinan faktor IX pertama dilisensikan pada tahun 1997.

Desmopressin (DDAVP) (untuk hemofilia A ringan)


Obat

ini adalah hormon sintetis yang mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak Faktor VIII sendiri. Desmopressin ini tidak cocok untuk pasien dengan hemofilia B dan mereka dengan hemofilia A berat. Pada pasien dengan bentuk ringan dari hemofilia A, terapi penggantian faktor VIII mungkin diperlukan, terutama untuk pendarahan yang parah, atau setelah terjadi luka serius atau operasi besar.

RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)


RICE merupakan perawatan yang sebagian besar profesional kesehatan sarankan untuk pendarahan sendi. prosedur ini juga mengurangi pembengkakan dan kerusakan jaringan bila digunakan bersama dengan konsentrat faktor pembekuan.

Penatalaksanaan konsentrat faktor pembekuan

Obat ini disuntikkan ke pembuluh darah, biasanya di bagian belakang tangan atau lekukan siku. Perawatan awal biasanya diberikan oleh dokter atau perawat di rumah sakit atau klinik. Kebanyakan orang dewasa dapat belajar bagaimana melakukan ini sendiri, yang berarti mereka dapat menghentikan pendarahan cepat dan efektif dimanapun mereka berada.

Jika pasien adalah anak-anak, orang tua/wali atau pengasuh dapat belajar bagaimana memberikan pengobatan. Sebagian besar pasien anak-anak dapat menerima sebagian besar pengobatan mereka di rumah.

Jika seorang pasien kesulitan untuk mengakses vena yang cocok, atau jika perawatan intensif diperlukan, port-a-cath, atau kateter eksternal disebut Broviac atau garis Hickman bisa dimasukkan melalui pembedahan ke pembuluh darah, yang memungkinkan terapi penggantian faktor dapat diberikan, dan darah bisa diambil dengan mudah untuk tes darurat. Penggunaan kateter tersebut bisa dipersulit oleh infeksi dan penyumbatan dan harus dilakukan dengan hati-hati.

Merawat pendarahan
Episode perdarahan merupakan komplikasi yang tak terelakkan untuk pasien dengan hemofilia A dan B, bahkan untuk pasien dengan bentuk ringan. Yang sering menjadi masalah mendasar adalah pendarahan yang berkepanjangan, bukan pendarahan yang cepat, sehingga sering tidak menjadi darurat medis.

Jika seseorang dengan hemofilia mengalami salah satu dari tanda berikut ia harus segera mencari bantuan medis:

Ada cedera pada leher, mulut, lidah, wajah atau mata. Ada pukulan telak di kepala. Perdarahan berat atau persisten. Ada rasa sakit yang sangat atau pembengkakan di bagian manapun dari tubuh. Sebuah luka terbuka yang memerlukan jahitan.

Sebagian besar bentuk perdarahan lainnya, seperti pendarahan sendi / otot, cedera kecil dan luka yang tidak memerlukan jahitan, serta mimisan umumnya dirawat di rumah, tetapi pasien harus selalu berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan bila ragu. Setiap pengobatan akan lebih efektif jika dimulai sejak dini.

Menyimpan obat-obatan
Konsentrat faktor biasanya harus disimpan dalam kulkas tapi stabil pada suhu kamar untuk jangka waktu yang cukup panjang. Obat-obatan tersebut tidak boleh dibekukan karena hal ini dapat merusak botol atau jarum suntik. Terkadang obat-obatan tersebut juga mungkin dibawa keluar untuk perjalanan tapi idealnya harus disimpan dalam tas yang dingin. Baca petunjuk pada penyimpanan produk. Jika tidak yakin, tanyakan kepada dokter atau apoteker kesehatan berkualifikasi.

Inhibitor
Sekitar 30% dari penderita hemofilia berat A memproduksi antibodi terhadap faktor VIII yang ditransfusikan, biasanya tak lama setelah beberapa kali pengobatan pertama. Antibodi ini (juga disebut inhibitor) mencegah pengobatan faktor VIIII bekerja dengan baik. Hal ini sering terjadi bahwa, setelah beberapa kali pengobatan, inhibitor menghilang dan hanya sekitar 10% atau kurang orang dengan hemofilia berat A akan menderita inhibitor jangka panjang. Dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi mungkin untuk mencegah inhibitor menjadi persisten melalui terapi induksi toleransi kekebalan, dimana inhibitor tidak menanggapi terhadap pemberian faktor VIII. Pendekatan pengobatan ini sekarang telah tersedia. Inhibitor jarang terjadi pada hemofilia A ringan atau tingkat keparahan manapun dari hemofilia B.

Anda mungkin juga menyukai