Anda di halaman 1dari 2

Analgetik Antiradang (NSAID) 1.

Asam mefenaminat : Mefenamic Acid, Menin, Ponstan Derivat-anthranilat memiliki daya antiradang sedang, kira-kira 50% dari khasiat fenilbutazon. Plasma t nya 2-4 jam. Benyak sekali digunakan sebagai obat antinyeri dan anti-rema, walaupun dapat menimbulkan gangguan lambung-usus, terutama dispepsia dan diare pada orang-orang yang sensitif. Tidak dianjurkan untuk anak-anak. Dosis : pada nyeri akut, pemula 500 mg pada waktu makan/setelah makan, kemudian 3-4 tiap hari 250 mg selama maksimal 7 hari.

2. Diklofenac : Voltaren, Cataflam, *Arthrotec Derivat-fenilasetat termasuk NSAID yang terkuat daya

antiradangnya dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan dengan obat lainnya (indometasin, piroxicam). Obat ini sering digunakan untu segala macam nyeri, juga pada migrain dan encok. Lagi pula secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). Resorpsinya dari usus cepat dan lengkap, tetapi bioavailability-nya rata-rata 55% akibat first pass effect besar. Efek analgetisnya dimulai setelah 1 jam, secara rektal dan intramuskular lebih cepat, masing-masing setelah 30 dan 15 menit. Penyerapan garam K (Cataflam) lebih pesat daripada garam Na. PP-nya (persentase pengikatan [pada protein]) di atas 99%, plasma t nya 1 jam. Ekskresi melalui kemih berlangsung untuk 60% sebagai metabolit dan untuk 20% dengan empedu dan tinja. Dosis : oral 3 setiap hari 25-50 mg garam Na/K pada waktu makan/setelah makan, rektal 1 setiap hari 50-100 mg, IM pada nyeri kolik atau serangan encok : 1-2 setiap hari 75 mg selama 1-3 hari. Pra dan pasca bedah (staar, bular-mata) dalam tetes mata 0,1% : 3-5 x 1 tetes, juga dalam krem/gel 1%.

Anda mungkin juga menyukai