Anda di halaman 1dari 44

KISTOMA OVARIUM

Dibuat oleh Anthony Christanto 11 2012 169 Pembimbing dr. Wahyu Jatmika, Sp.OG

1. Identitas Pasien
Nama lengkap
Jenis kelamin Umur Suku bangsa Status perkawinan Agama Pekerjaan Pendidikan

: Ny. S
: Perempuan : 39 Tahun : Jawa : kawin (PIIIA0 ) : Islam : Ibu Rumah Tangga : SMA

Alamat
Masuk Rumah Sakit

: Wegil RT 03/ RW 01
Sukolilo, Pati : 24 Oktober 2013 Pukul 14.00 WIB

Pulang

: 29 Oktober 2013

Identitas Suami
Nama Umur : : Tn. K 41 tahun

2. Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 25 Oktober 2013

Keluhan utama : Perut bawah terasa kemeng sejak 3 bulan terakhir

Riwayat Penyakit Sekarang Perut bawah pasien terasa kemeng sejak 3 bulan lalu. Rasa kemeng terutama dirasakan di perut bawah kanan, tidak menjalar. Rasa kemeng ini terasa sepanjang hari. Pasien juga mengeluh haidnya tidak teratur, berkisar antara 1-2 bulan 1x. Saat haid pasien juga mengeluh nyeri sekali. BAB dan BAK pasien tidak ada gangguan. Mual dan muntah juga tidak dirasakan. Pasien memiliki tiga anak dari pernikahannya. Pasien mengaku tidak ada keluhan saat berhubungan seksual. Pasien juga mengaku tidak ada keluhan maupun

penyulit saat kehamilan maupun persalinannya dahulu.

Riwayat Haid Menarche Siklus haid Lamanya Banyaknya : 11 tahun : 28-60 hari(tidak teratur) : 5-7 hari : biasa

Menopause

:-

Riwayat Perkawinan Menikah 1 kali pada usia 23 tahun, selama 16 tahun.

Riwayat kehamilan dan kelahiran


No Anak ke Tahun Persalinan Jenis Kelamin Umur Kehamil Jenis Persalin Peno long Hidup / Riwayat Mati Nifas Menetek s/d umur

1.

1996

Perem puan

9 bulan

Normal

Bidan

Hidup

Baik

2 tahun

2.

II

2000

Laki-laki 9 bulan

Normal

Bidan

Hidup

Baik

2 tahun

3.

III

2003

Laki-laki 9 bulan

Normal

Bidan

Hidup

Baik

2 tahun

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah Keadaan Umum Nadi Suhu Pernafasaan Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan : 130/90 mmHg : Sakit sedang : 80 x/ menit ( kuat angkat, teratur) : 36,00C : 20x/ menit. Abdominal-torakal : Compos mentis : 155 cm : 58 kg

Kulit

Telinga

Warna kuning langsat,

Selaput pendengaran utuh, Serumen (), Perdarahan (-)

Turgor Kulit baik,


Ikterus (-), Edema (-) Kepala
Hidung Sekret (-), Deviasi septum (-), Pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-)

Normocephali, Rambut hitam, distribusi merata Mata

Mulut

Lidah dalam batas normal, Pursed Lips breathing (-)

Pupil isokor 3mm, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Udem palpebra (-/-)

Leher

Tiroid dan KGB tidak teraba, Deviasi trachea (-), Hipertrofi otot pernapasan tambahan (-)

Retraksi suprasternal(-), JVP R-2

Dada (Thorax) Inpeksi Bentuk Buah dada : Normal, pernafasan abdominotorakal. : simetris, tidak ada massa, ASI (-)

Kanan

Kiri

Inspeksi Anterior

BENTUK
-Pectus pectinatum, -sela iga tidak melebar -retraksi(-)

PERGERAKAN
-Statis : simetris -Dinamis : simetri KULIT -warna : kuning langsat PERNAPASAN -Frekuensi : .....x/menit -Sifat : Abdominotorakal Posterior BENTUK -Vertebra: Normal KULIT -Tidak ada lesi patologis

Palpasi

Anterior

-Tidak ada nyeri tekan -Sela iga paru tidak melebar PERGERAKAN -Statis : simetris -Dinamis : simetri FREMITUS : simetris

Posterior -tidak nyeri tekan -Gerak torax Paru kanan tertinggal dari kiri FREMITUS : simetris Perkusi Anterior Sela iga 1-6 sonor Vesikuler, Rhonki (-), Whezing (-) Sela iga 1-6 sonor Linea skapularis : Sonor Vesikuler, Rhonki (-), Whezing (-) Posterior Vesikuler, Rhonki (-), Whezing (-) Vesikuler, Rhonki (-), Whezing (-) Posterior Linea skapularis : Sonor Auskulta Anterior si

Jantung (Cor) Inspeksi Palpasi Perkusi Batas atas : Pada sela iga II garis parasternal kiri Batas kiri : Pada sela iga V, 2 cm medial dari garis midclavicularis kiri Batas kanan : Auskultasi Bunyi jantung I-II reguler, tidak terdengar murmur dan gallop pada ke 4 katup jantung Pada sela iga V, pada garis parasternal kiri. : ictus cordis tidak tampak : ictus cordis teraba pada sela iga V, 2 cm medial dari linea midclavicularis sinistra

Perut (Abdomen) Inspeksi Bentuk : membuncit, Simetris, lesi luka post operasi (-) Palpasi Nyeri tekan ( + ), massa ( - ), Defans musculer (-) Hati : tidak dapat dinilai

Limpa
Ginjal Perkusi Auskultasi Anggota gerak

: tidak dapat dinilai


: ballotement ( - ), CVA (-) : Timpani : Bising usus normal

Edema -/-, sianosis -/-, clubbing finger -/-

Kulit
Warna Effloresensi Jaringan parut : sawo matang : tidak ada : tidak ada

Pigmentasi
Pembuluh darah Suhu raba Keringat Turgor Lapisan lemak

: tidak ada
: tidak menonjol dan melebar : normal, kulit Lembab : setempat yaitu di kepala dan leher : baik : tebal

Pertumbuhan rambut : normal

Ikterus
Edema

: tidak ada
: ada (kaki kanan dan kiri)

Kelenjar getah bening Submandibula : tidak ditemukan pembesaran

Supraklavikula
Lipat paha Leher Ketiak Aspek kejiwaan Tingkah laku Alam perasaan Proses pikir

: tidak ditemukan pembesaran


: tidak ditemukan pembesaran : tidak ditemukan pembesaran : tidak ditemukan pembesaran

: tenang : biasa : wajar

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

Pemeriksaan Luar

Inspeksi
Wajah Payudara

: Chloasma gravidarum (-) : pembesaran payudara (-), puting susu mendatar, cairan dari mammae (-)

Abdomen

: Massa abdomen (+) sebesar kurang lebih sekepal tangan di abdomen kanan bawah,

Linea nigra (-), strie livide (-),strie albicans (-), bekas operasi (-)

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Pemeriksaan Dalam

Vaginal Toucher Fluxus (-), Fluor (-) V/ U / V dbn Portio teraba sebesar jempol, kaku CUT sebesar telur ayam Adneksa / Perimetrium : Teraba massa dengan ukuran kurang lebih sekepal tangan di adneksa kanan, mudah digerakkan, nyeri goyang (-) Cavum Douglasi : TAK

Pemeriksaan Darah Lengkap (pada tanggal 25 Oktober 2013) Hb 10, 1 g/dl Ht 39,5 % Leukosit 9,66/ul Trombosit 450.000/ul Eosinofil 5.0 % Basofil 0,7 %

Limfosit 20,7 %
Monosit 6,1 % MCV 83,0 fl MCH 26.7 pg MCHC 32,3 g/dl LED 20/55 Golongan darah/Rh B/+

Pemeriksaan Laboratorium

Kimia
Gula darah Sewaktu 108 mg/dl Creatinin 0,60 mg/dl

Ureum 41.0 mg/dl


Kalium 3.66 HbsAg stick (-)

Pemeriksaan USG
Hepar Ukuran tak membesar, parenkim homogeny, tidak tampak nodul. Ekogenisitas parenkim normal, tak tampak dilatasi duktus biliaris, vena porta dan vena

hepatic
GB Bentuk dan ukuran normal, tak tampak batu maupun sludge Pankreas

Tertutup bayangan udara usus


Lien Ukuran membesar, tak tampak dilatasi vena lienalis Kedua ginjal Bentuk dan ukuran normal, parenkim homogeny, tidak menipis, batas kortikomedula baik, tak tampak dilatasi PCS maupun batu

Pemeriksaan USG
VU

Dinding regular tidak menebal, tidak tampak batu


Uterus Ukuran normal, parenkim homogen

Adneksa
Tampak lesi kistik dengan internal echo dan bagian padat di dalamnya di superolateral uterus dan VU (9.9 x 6.7 x 5 cm) Pada pemeriksaan Doppler tak tampak hipervaskuler di peri lesi Tak tampak perbesaran KGB paraaorta

Kesan USG

TAK TAMPAK GAMBARAN METASTASE PADA SONOGRAFI ORGAN SOLID ABDOMEN

TAK TAMPAK GAMBARAN BENDUNGAN PADA KEDUA GINJAL


GAMBARAN COMPLEX CYST MASS DI SUPEROLATERAL UTERUS DAN VU KEMUNGKINAN ENDOMETRIOMA TAK DAPAT DISINGKIRKAN

RESUME
3 bulan yang lalu pasien mengeluh perutnya terasa kemeng. Pasien tidak mengeluh mual muntah. Pasien mengaku haidnya selama ini tidak teratur. Pasien datang berobat ke Poli Obgyn RS MR dengan keluhan perut bawah terasa kemeng. Pemeriksaan USG juga ditemukan adanya gambaran complex cyst mass di superolateral uterus dan vu dengan kemungkinan endometrioma tak dapat disingkirkan

DIAGNOSIS
Diagnosis kerja dan dasar diagnosis Diagnosis kerja : PIIIA0 Umur 39 tahun dengan Kistoma Ovarii Dasar diagnosis :

Terdapat benjolan pada perut kanan bawah disertai gangguan haid dan rasa kemeng. Selain itu pada pemeriksaan USG juga ditemukan adanya gambaran complex cyst mass di superolateral uterus dan vu dengan kemungkinan endometrioma tak dapat disingkirkan.

Diagnosis diferensial 1. Mioma uteri 2. Tumor vesika urinaria Pemeriksaan yang dianjurkan Pemeriksaan biopsi benjolan / PA Pencitraan BNO-IVP

Rencana Pengelolaan:

Medika Mentosa:

Infus Ringer laktat 20 tetes per menit

Non Medica Mentosa:

Observasi keadaan umum dan tanda- tanda vital Bed rest Cek Hb USG Abdomen
Tindakan :

Merujuk pasien ke RSK Semarang

Prognosis : Vitam Fungsionam Sanationam : dubia : dubia : ad malam

Tanggal 20 Agustus 2013, Jam 09.00 WIB Pasien pulang

Pengertian Kista Ovarium

Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (atau kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.

Etiologi (Penyebab)

Sampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum sepenuhnya dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.

Tipe Kista Normal

Kista Fungsional Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal. Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi. Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.

Tipe Kista Abnormal


Maksud kata abnormal disini adalah tidak normal, tidak umum, atau tidak biasanya (ada, timbul, muncul, atau terjadi). Semua tipe atau bentuk kista selain kista fungsional- adalah kista abnormal, misalnya: 1. Cystadenoma Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri. 2. Kista coklat (endometrioma) Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.

Tipe Kista Abnormal


3. Kista dermoid Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. Kista endometriosis Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan infertilitas. Kista hemorrhage Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.

4.

5.

Tipe Kista Abnormal


Kista lutein Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista lutein antara lain: a. Kista granulosa lutein Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti perdarahan yang tidak teratur. b. Kista theca lutein Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon

Tipe Kista Abnormal


7. Kista polikistik ovarium Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.

Kista ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin.

Manifestasi klinis kista ovarium


1. Sering tanpa gejala. 2. Nyeri saat menstruasi. 3. Nyeri di perut bagian bawah. 4. Nyeri pada saat berhubungan badan. 5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki. 6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar. 7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.

manifestasi klinis kanker ovarium


1. Perubahan menstruasi. 2. Rasa sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama (dyspareunia). 3. Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung, mual. 4. Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi) 5. Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing. 6. Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa sesak. 7. Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut terasa penuh). 8. Rasa mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga. 9. Rasa nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).

Penegakan Diagnosis

Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).

USG kista ovarium


akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-septa). Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.

Pemeriksaan Laboratorium

pemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang, bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).

Penatalaksanaan

1. Observasi Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker). 2. Operasi Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.

Anda mungkin juga menyukai