Tony Lintang
Tony Lintang
Anthony Christanto
11 2012 169 Pembimbing : dr. Wahyu Djatmika, Sp.OG
1. Identitas Pasien
Nama Pasien Umur Alamat Suku Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Tanggal masuk RS
: : : : : : : : :
Ny. K 40 tahun Sambiroto RT 02 / RW 02 Sambiroto, Gajah, Demak Jawa Islam SMA Ibu Rumah Tangga Kawin (GVPIVA0 ) 2 Oktober 2013 (pk. 19.00)
2. Anamnesis
Diambil dari
Autoanamnesis Tanggal : 3 Oktober 2013 ; Jam : 08:30 WIB Keluhan utama : Kencang-kencang sejak 2 jam
Riwayat Penyakit Sekarang : 2 jam SMRS Os mulai merasa perut terasa kencang sekitar 1x per 10 menit. Tidak ada keluar cairan apapun dari kemaluan. Os memeriksakan kandungannya ke bidan dan dikatakan bahwa posisi bayinya lintang sehingga Os dirujuk ke RS Mardi Rahayu.
Riwayat Haid Menarche Siklus haid Lamanya Banyaknya Haid terakhir (HPHT) Taksiran partus (HPL)
Umur Kehamilan
Jenis Persalinan
Penolong
Riwayat Nifas
1. 2.
2000 2003
aterm aterm
Normal Normal
Dukun Bidan
Baik Baik
3.
4. 5.
III
IV V
2005
2007 Hamil ini
Perempuan
Laki-laki
aterm
aterm
Normal
Normal
Bidan
Bidan
Hidup
Hidup
Baik
Baik
2 tahun
2 tahun
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah Keadaan Umum : 130/90 mmHg : Sakit sedang
Nadi
Suhu Pernafasaan
Kesadaran
Tinggi Badan
: Compos mentis
: 160 cm
Kulit
Telinga
Hidung
Kepala
Sekret (-), Deviasi septum (-), Pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-)
Mulut
Mata
Leher Tiroid dan KGB tidak teraba, Deviasi trachea (-), Hipertrofi otot pernapasan tambahan (-) Retraksi suprasternal(-), JVP R-2
Pupil isokor 3mm, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-), Udem palpebra (-/-)
Dada (Thorax)
Inpeksi
Bentuk Buah dada
Kiri
-Dinamis : simetri
KULIT -warna : kuning langsat PERNAPASAN
-Frekuensi : 22 x/menit
-Sifat : Abdominotorakal Posterior BENTUK -Vertebra: Normal
KULIT
-Tidak ada lesi patologis
Kanan
Palpasi Anterior -Tidak ada nyeri tekan -Sela iga paru tidak melebar PERGERAKAN
Kiri
-Statis : simetris
-Dinamis : simetri FREMITUS : simetris Posterior -tidak nyeri tekan
-Gerak torax
Paru kanan tertinggal dari kiri FREMITUS : simetris Perkusi Anterior Sela iga 1-6 sonor Sela iga 1-6 sonor
Posterior
Auskultasi Anterior Posterior
Jantung (Cor)
Inspeksi Palpasi
: ictus cordis tidak tampak : ictus cordis teraba pada sela iga V,
2 cm medial dari linea midclavicularis sinistra
Perkusi
Batas atas : Pada sela iga II garis parasternal kiri Batas kiri : Pada sela iga V, 2 cm medial dari garis midclavicularis kiri Batas kanan : Pada sela iga V, pada garis parasternal kiri.
Auskultasi
Bunyi jantung I-II reguler, tidak terdengar murmur dan gallop pada ke 4 katup jantung
Bentuk
Palpasi
Nyeri tekan ( + ), massa ( - ), Defans musculer (-) Hati : tidak dapat dinilai Limpa : tidak dapat dinilai Ginjal : ballotement ( - ), CVA (-)
Perkusi Auskultasi
Kulit
Warna
: sawo matang Effloresensi : tidak ada Jaringan parut : tidak ada Pigmentasi : tidak ada Pertumbuhan rambut : normal Pembuluh darah : tidak menonjol dan melebar Suhu raba : normal, kulit Lembab Keringat : setempat yaitu di kepala dan leher Turgor : baik Lapisan lemak : tebal Ikterus : tidak ada Edema : tidak ada
: tidak ditemukan pembesaran : tidak ditemukan pembesaran : tidak ditemukan pembesaran : tidak ditemukan pembesaran
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
Inspeksi Wajah Payudara Abdomen Linea nigra (+), strie livide (-), strie albicans (+), bekas operasi (-) : Chloasma gravidarum (-) : pembesaran payudara (+), puting susu menonjol, cairan dari mammae (-) : Membesar melintang,
Palpasi
nyeri tekan (-) Tidak teraba bagian janin TFU = 3 jari dibawah xiphoideus (30 cm) Teraba bagian keras, melenting di sebelah kanan Teraba bagian bulat dan lunak, tidak melenting di sebelah kiri Teraba bagian kecil janin
Pemeriksaan Dalam
Vaginal Toucher
tidak ada, KK -, Effacement O% Bagian terbawah janin tidak teraba Belum masuk panggul Ubun-ubun tidak teraba
Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium : 03/10/13 (09:00)
Hemoglobin
Leukosit Eosinofil% Basofil% Limfosit% Monosit% MCV
12.1 g/dL
6.3 1.1 % 0,2 % 28 5,5 88 mikro m3
Pemeriksaan Laboratorium
MCH 30 pg
g/dL 39 % 275.000
(N: 26-34)
(N: 32-36) N: 30-43) (N: 150.000-440.000) (N: 3,8 5,2) (N: 11,5 - 14,5) (N: 10-18) H H (N: 6,8 10) (N: 0 20 )
MCHC 33.5 Hematokrit Trombosit Eritrosit 4.1 juta RDW PDW MPV LED 13.8% 13 %
Golongan darah A+
(N: 1-3)
PDW
MPV LED
12 %
11 mikro m3 44/89 mm/jam H H
(N: 10-18)
(N: 6,8 10) (N: 0 20 ) (N: 1-3) (N: 2-6)
Golongan darah
AB+
RESUME
OS 2 jam SMRS Os mulai merasa perut terasa kencang sekitar 1x per 10 menit.
Tidak ada keluar cairan apapun dari kemaluan. Dari hasil pemeriksaan Leopold di bidan didapatkan posisi bayi lintang.
: 30 Desember 2012
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja dan dasar diagnosis
Diagnosis kerja : GVPIVAo Umur tahun, Hamil 39 minggu
Power
Passage Passanger
: bonam
: ad malam : dubia
Tanggal 3 Oktober 2013, Jam 19.00 WIB Dilakukan operasi Sectio Cesarea atas indikasi letak lintang
D5/RL/NaCl 30 tpm
Amoxicilin 3 x 1 gram Alinamin 2 x 1 amp (IV) Vit C 1 x 1 gram (IV) Tramadol 2 x 1 (IV) Periksa Hb esok hari
FOLLOW UP Tanggal 04 Oktober 2013, Jam 07.00 WIB S : Nyeri luka post op (+), Flatus (-), pusing (-), demam (-), mual & muntah (-) O : Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 37,0 C Nadi : 84 x/menit Frekuensi nafas : 20 x/menit Mata : CA -/Thorax : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : membuncit, nyeri tekan (+), bekas luka (+) tertutup kassa, Rembesan (-) TFU 2 jari dibawah umbilikus PPV : Lokia rubra (+) 1 kotek Extremitas : edem (-/-) sianosis (-) Hasil lab. Hb tanggal 04/10/13 POST OP (07:31) : 10,2 g/dL A : PVA0 Umur 40 tahun, Post SC hari ke I atas indikasi letak lintang P : Lanjutkan terapi pengobatan Miring kiri-kanan, puasa, minum
TINJAUAN PUSTAKA
Letak lintang
Letak lintang terjadi bila sumbu memanjang ibu membentuk sudut tegak lurus dengan sumbu memanjang janin. Bayi berada benar-benar melintang terhadap perut ibu atau miring dengan kapala atau bokong ada di fossa iliaca. Umumnya bokong lebih tinggi dari kepala. Penunjuknya adalah scapula: tempat kepala menentukan posisinya yaitu kiri atau kanan, sedangkan punggung menunjukkan kedudukan anterior atau posterior.
Menurut letak kepala terbagi atas : Letak lintang I : kepala dikiri Letak lintang II : kepala di kanan Menurut posisi punggung terbagi atas : Dorso anterior (di depan) Dorso posterior (di belakang) Dorso superior (di atas) Dorso inferior (di bawah) Angka kejadian letak lintang berkisar antara 0,5-2%. (Sofian, 2012)
1. 2. 3. 4. 5.
Fiksasi kepal tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, plasenta previa dan tumor pelvis. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati. Gemeli kehamilan kembar,Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum, Lumbar skoliosis Monster, Pelvic kidney dan kandung kemih seta rektum yang penuh (Sofian, 2012) Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang. Dalam persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa iliaka (Harry Oxorn William R. Forte. 2010)
ETIOLOGI
6.
DIAGNOSIS Inspeksi
Perut membuncit kesamping (Sofian, 2012) Terlihat abdomen tidak simetris (Harry Oxorn William R. Forte. 2010)
Palpasi
Tinggi fundus kosong dan bagian bawah kosong kecuali kalau bahu sudah masuk kedalam pintu atas panggul. Kepla (ballotement) teraba di kanan atau kiri (Sofian, 2012)
Auskultasi
Teraba tulang iga, skapula, dan kalu tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup kekanan atau kekiri, bila kepal terletak dikiri, ketiak menutup kekiri. Letak punggung ditentukan dengan adnya skapula, letak dada dengan klavikula. Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak. Namum pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah. Foto rontgent Tampak janin dalam letak lintang
Anak normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan dalam letak lintang. janin lahir spontan, bila kecil (prematur), sudah mati, dan menjadi lembek, atau bila panggul luas.
Persalinan dengan sc pada letak lintang di indikasikan untuk menghindari resiko perinatal
ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi dan ekstrasi. Partus lama, ketuban pecah dini dengan demikian mudah dapat infeksi intrapartum.
Bagi janin Angka kematian tinggi (25-40%), yang dapat disebabkan oleh :
-
(DATA SUBYEKTIF)
- Hidramnion
- makrosomnia - Gemelli (kehamilan ganda) - bayi kecil
- plasenta previa
O (DATA OBYEKTIF)
Inspeksi
fundus
Kepala
kosong dan bagian bawah kosong kecuali bahu sudah masuk PAP
(ballotement) teraba di kanan atau kiri uteri lebih rendah dari dari umur kehamilan
Fundus Bagian
atas dan bawah uterus tidak teraba kepala maupun bokong teraba di salah satu sisi ibu teraba disisi lain
Kepala Bokong
Auskultasi
DJJ setinggi pusat kanan atu kiri (sekitar pusat)
tulang iga, skapula, dan jika tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup kekanan atau kekiri, bila kepala terletak dikiri, ketiak menutup kekiri. Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula. Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak. Namum pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah
P (PELAKSANAAN)
1. Anjurkan ibu untuk melakukan posisi nungging Menganjurkan ibu untuk melekukan posisi nungging pada pagi hari kurang lebih 10-15menit cara ini di harapkan dapat merubah posisi janin menjadi presentasi kepala ibu telah melakukan anjuran dengan catatan ibu melakukan posisi nungging setiap pagi kurang lebih 10 15 menit. 2. Anjurkan ibu primigarvida untuk melakukan gerakan yang lutu dada Menganjurkan ibu primi gravida umurkehamilan 28 minggu melakukan gerakan dengan posisi lutut di dada 2 kali sehari kurang lebih 5 10 menit. Ibu telah melaksanakan gerakan yang di ajarkan 3. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaaan USG - Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG untuk memastikan letak janin dan penyebabnya. - Ibu telah melakukan USG dengan catatan ibu mengetahui hasil dari pemeriksaan USG 4. Jelaskan kepada ibu tentang komplikasi kelainan letak lintang menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi seperti ketubabn pecah dini, persalinan menjadi lebih lama dan tali pusat Menumbung ibu paham dan mengerti tentang apa yang di jelaskan oleh bidan.
5. Persiapkan rujukan
-
Mempersiapkan rujukan, dan mencoba melakukan versi luar bila pembukaan <4cm ketuban utuh.
Persiapan rujukan telah dilakukan dengan catatan menggunakan pemantauan pesalinan dengan partogarf
6. Pasang infus
-
Memasang infus menggunakan aboket 18 dengan cairan Rl atau NaCl Infus telah terpasang pada punggung tangan sebelah kiri.
7. Pantau DJJ - Memantau DJJ janin untuk mengetahui gawat janin. - Denyut jantung janin telah di pantau setiap 30 menit. 8. Lakukan kolaborasi - Melakukan kolaborasi dengan dr.spesialis OBGEN, untuk melahirkan bayi secara SC - Tindakan kolaborasi telah dilakukan dengan dr. Spesilis OBGEN
Pada janin kecil dan sudah mati akan menjadi lembek persalinan dapat terjadi spontan, dengan cara : Cara Denman Bahu tertahan pada simpisis dan dengan fleksi kuat dibagian bawah tulang belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di tengah panggul dan lahir kemudian disusul dengan bagian badan atas dan kepala. Cara Douglas Bahu masuk ke dalam rongga panggul, kemudian dilewati oleh bokong dan kaki sehingga bahu,bokong dan kaki lahir, selanjutnya disusul oleh lahirnya kepala
Pada multiparitas, pertolongan persalinan Apabila riwayat obstetrik baik dapat ditunggu hingga pembukaan lengkap, kemudian dilakukan versi ekstraksi atau mengakhiri persalinan dengan SC.