Anda di halaman 1dari 18

RELE VANSI PRINSIP KIMIA DAN KESUBURAN TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman II

Disusun oleh : R. Iman Muhardiono (1501100 0!!!" Bi#$i% Ra&na%'i (. (1501100 0!!)" Dona A*r+#iana (1501100 0!! " ,i#an- .au&i (1501100 0!/0" 0ohana K. D1%'+ani (1501100 0!2/" A,R3TEKN3L3,I .

PR3,RAM STUDI A,R3TEKN3L3,I .AKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PAD4AD4ARAN BANDUN,

!005

A. P1ndahu#uan Setiap orang berkepentingan terhadap tanah. Tanah sebagai sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai macam akti itas guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah sebagai sumberdaya yang digunakan untuk keperluan pertanian dapat bersifat sebagai sumberdaya yang dapat pulih !reversible" dan dapat pula sebagai sumberdaya yang dapat habis !Santoso# $%%$". Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme# membentuk tubuh unik yang menyelaputi lapisan batuan. &roses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. &roses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan'lapisan atau disebut sebagai hori(on. Setiap hori(on dapat menceritakan mengenai asal dan proses'proses fisika# kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Dalam usaha pertanian tanah mempunyai fungsi utama sebagai sumber penggunaan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman# dan sebagai tempat tumbuh dan berpegangnya akar serta tempat penyimpan air yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup tumbuhan. ). Indi6a'or K1%u7uran Tanah Kesuburan tanah bisa diukur berdasarkan beberapa indikator kesuburan tanah. )eberapa indikator kesuburan tanah yang biasa digunakan oleh para ahli tanah antara lain adalah : kapasitas absorbsi# tingkat ke*enuhan basa# dera*at kemasaman tanah# kandungan liat dan kandungan bahan organik. $. Kapasitas Absorbsi dihitung dengan milli e+ui alent# adalah kemampuan tanah untuk mengikat, menarik suatu kation oleh partikel'partikel kolloid tanah !partikel kolloid itu terdiri dari liat dan organik"# dan ini secara langsung mencerminkan kemampuan tanah melakukan aktifitas pertukaran hara dalam bentuk kation. Semakin tinggi nilai kapasitas absorbsi# maka tanah dikatakan kesuburannya semakin baik# yang biasanya susunan kationnya didominasi oleh unsur K !Kalium"# -a !-alsium" dan Mg !Magnesium"# sehingga nilai p. tanah normal !berkisar /#0". 1. Kejenuhan Basa# nilainya dalam bentuk persen# mencerminkan akumulasi susunan kation. &eningkatan nilai persen ke*enuhan basa mencerminkan semakin tingginya kandungan basa'basa tanah pada posisi nilai p. tanah yang menyebabkan nilai

kesuburan kimia2i optimal secara menyeluruh. Nilai kesuburan kimia2i secara sederhana dicermnkan oleh nilai p.# karena nilai p. akan mampu mempengaruhi dan mencerminkan aktifitas kimia2i sekaligus aktifitas biologis dan kondisi fisik di dalam tanah. 3. Kemasaman Tanah. 4eaksi tanah menun*ukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai p.. Nilai p. menun*ukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen !. 5" di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion .5 didalam tanah# semakin masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain . 5 dan ion'ion lain ditemukan pula ion 6.'# yang *umlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya .5. pada tanah'tanah masam *umlah ion .5 lebih tinggi daripada 6.'# sedang pada tanah alkalis kandungan 6.' lebih banyak daripada .5. )ila kandungan .5 sama dengan 6.' # maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai p. 7 8 (Anonim 1551". Nilai p. berkisar dari 9'$: dengan p. 8 disebut n1'ra# sedangkan p. kurang dari 8 disebut ma%am dan p. lebih dari 8 disebut a#6a#i%. ;alaupun demikian p. tanah umumnya berkisar dari 3#9'%#9. Di Indonesia unumnya tanahnya bereaksi masam dengan :#9 < 0#0 sehingga tanah dengan p. /#9 < /#0 sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebenarnya masih agak masam. Di daerah ra2ara2a sering ditemukan tanah'tanah sangat masam dengan p. kurang dari 3#9 yang disebut tanah sangat masam karena banyak mengandung asam sulfat. Di daerah yang sangat kering kadang'kadang p. tanah sangat tinggi !p. lebih dari %#9" karena banyak mengandung garam Na (Anonim 1551". :. Kandungan liat# merupakan ukuran kandungan partikel kolloid tanah. &artikel dengan ukuran ini !kolloid" akan mempunyai luas permukaan dan ruang pori tinggi sehingga mempunyai kemampuan absorbsi *uga tinggi serta diikuti kemampuan saling tukar yang tinggi pula diantara partikel kolloid. Kemampuan absorbsi ini bisa untuk air maupun (at hara# sehingga men*adi cermin peningkatan kesuburan tanah. Namun *ika kandungan liat pada komposisi dominan atau tinggi men*adi tidak ideal untuk budidaya maupun pengolahan tanah. Kandungan liat yang tinggi menyebabkan perkolasi# inlfiltrasi#

permeabilitas# aerasi tanah men*adi lebih rendah sehingga menyulitkan peredaran air dan udara.

0. Kandungan BO merupakan indikator paling penting dan men*adi kunci dinamika kesuburan tanah. )ahan organik mempunyai peran yang multifungsi# yaitu mampu merubah sifat fisik# sifat kimia dan sifat biologi tanah. Selain itu bahan organik *uga mampu berperan mengaktifkan persenya2aan yang ditimbulkan dari dinamikanya sebagai =&T !(at pengatur tumbuh"# sumber >n(im !katalisator reaksi'reaksi persenya2aan dalam metabolisme kehidupan" dan )iocide !obat pembasmi penyakit dan hama dari bahan organik". )ahan organik *uga dapat merubah sifat kimia tanah# yaitu melalui proses dekomposisi yang dilakukan oleh mikroba yang memang selalu menempel pada bahan organik. &roses dekomposisi akan melepaskan (at'(at hara ke dalam larutan di dalam tanah dan *uga men*adikan bahan organik men*adi bentuk yang lebih sederhana dan bersifat kolloid. Kondisi ini akan meningkatkan kemampuan absorbsi tanah yang berkaitan *uga dengan kapasitas tukar kation !KTK" tanah karena meningkatnya luas permukaan partikel tanah. .al ini men*adikan tanah mempunyai kemampuan menyimpan unsur'unsur hara yang semakin baik# mengurangi penguapan Nitrogen# maupun pencucian hara'hara kation lain. &ada saatnya berarti pula meningkatkan kapasitas tanah untuk melepas hara kation bagi kebutuhan tanaman# baik melalui proses pertukaran secara langsung maupun pasif oleh proses difusi. 8. P1ranan Bahan 3r-ani6 T1rhada* K1%u7uran Kimia Tanah &engaruh bahan organik terhadap kesuburan kimia tanah antara lain terhadap kapasitas pertukaran kation# kapasitas pertukaran anion# p. tanah# daya sangga tanah dan terhadap keharaan tanah. &enambahan bahan organik akan meningkatkan muatan negatif sehingga akan meningkatkan kapasitas pertukaran kation !K&K". )ahan organik memberikan konstribusi yang nyata terhadap K&K tanah. Sekitar 19 < 89 ? kapasitas pertukaran tanah pada umumnya bersumber pada koloid humus !contoh: Molisol"# sehingga terdapat korelasi antara bahan organik dengan K&K tan ah

termasuk kation hara tanaman. Kapasitas pertukaran kation penting untuk kesuburan tanah.

!Ste enson# $%@1". Kapasitas pertukaran kation !K&K" menun*ukkan kemampuan tan untuk menahan kation'kation dan mempertukarkan kation'kation tersebut ah

Araksi organik dalam tanah berpotensi dapat berperan untuk menurunkan kandungan pestisida secara nonbiologis# yaitu dengan cara mengadsorbsi pestisida dalam tanah. Mekanisme ikatan pestisida dengan bahan organik tanah dapat melalui: pertukaran ion# protonisasi# ikatan hidrogen# gaya ander ;aalBs dan ikatan koordinasi dengan ion logam !pertukaran ligan". Tiga faktor yang menentukan adsorbsi pestisida dengan bahan organik : !$" karakteristik fisika' kimia adsorbenya !koloid humus"# !1" sifat pestisidanya# dan !3" Sifat tanahnya# yang meliputi kandungan bahan organik# kandungan dan *enis lempungnya# p.# kandungan kation tertukarnya# lengas# dan temperatur tanahnya !Ste enson# $%@1". &eran bahan organik terhadap ketersediaan hara dalam tanah tidak terlepas dengan proses mineralisasi yang merupakan tahap akhir dari proses perombakan bahan organik. Dalam proses mineralisasi akan dilepas mineral'mineral hara tanaman dengan lengkap !N# &# K# -a# Mg dan S# serta hara mikro" dalam *umlah tidak tentu dan relatif kecil. .ara N# & dan S merupakan hara yang relatif lebih banyak untuk dilepas dan dapat digunakan tanaman. $. Nitrogen Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial# menyusun sekitar $#0 ? bobot tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein (Hana9iah !005". Menurut Hardjowigeno (2003 Nitrogen dalam tanah berasal dari : a.)ahan 6rganik Tanah : )ahan organik halus dan bahan organik kasar b.&engikatan oleh mikroorganisme dari N udara c.&upuk d.Air .u*an Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer# dan lainnya berasal dari aktifitas didalam tanah sebagai sumber sekunder. Aiksasi N secara simbiotik khususnya terdapat pada tanaman *enis leguminoseae sebagai bakteri tertentu. )ahan organik *uga membebaskan N dan senya2a lainnya setelah mengalami proses dekomposisi oleh aktifitas *asad renik tanah. .ilangnya N dari tanah disebabkan karena digunakan oleh tanaman atau termasuk kation hara tanaman. Kapasitas pertukaran kation penting untuk kesuburan tanah.

mikroorganisme. Kandungan N total umumnya berkisar antara 1999 < :999 kg,ha pada lapisan 9 < 19 cm tetapi tersedia bagi tanaman hanya kurang 3 ? dari *umlah tersebut (Hard:o;i-1no !00/".

Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan tanaman pada fase egetatif# serta berperan dalam pembentukan klorofil# asam amino# lemak# en(im# dan persenya2aan lain !4AM 1998". Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan anorganik. )entuk'bentuk organik meliputi N.:# N63# N61# N16 dan unsur N. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk N63# namun bentuk lain yang *uga dapat menyerap adalah N.:# dan urea !-6!N1""1 dalam bentuk N63. Selan*utnya# dalam siklusnya# nitrogen organik di dalam tanah mengalami mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Sebagian N terangkut# sebagian kembali scbagai residu tanaman# hilang ke atmosfer dan kembali lagi# hilang melalui pencucian dan bertambah lagi melalui pemupukan. Ada yang hilang atau bertambah karena pengendapan. &roses nitrogen )ahan organik sumber nitrogen !protein" pertama'tama akan mengalami peruraian men*adi asam'asam amino yang dikenal dengan proses aminisasi# yang selan*utnya oleh se*umlah besar mikrobia heterotrofik mengurai men*adi amonium yang dikenal sebagai proses amonifikasi. Amonifikasi ini dapat berlangsung hampir pada setiap keadaan# sehingga amonium dapat merupakan bentuk nitrogen anorganik !mineral" yang utama dalam tanah !Tisdel dan Nelson# $%8:". Nasib dari amonium ini antara lain dapat secara langsung diserap dan digunakan tanaman untuk pertumbuhannya# atau oleh mikroorganisme untuk segera dioksidasi men*adi nitrat yang disebut dengan proses nitrifikasi. Nitrifikasi adalah proses bertahap yaitu proses nitritasi yang dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas dengan menghasilkan nitrit# yang segera diikuti oleh proses oksidasi berikutnya men*adi nitrat yang dilakukan oleh bakteri Nitrobacter yang disebut dengan nitratasi. Nitrat merupakan hasil proses mineralisasi yang banyak disukai atau diserap oleh sebagian besar tanaman budidaya. Namun nitrat ini mudah tercuci melalui air drainase dan menguap ke atmosfer dalam bentuk gas !pada drainase buruk dan aerasi terbatas" !Killham# $%%:". 1. !"Organi# Kandungan bahan organik dalam tanah merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan suatu budidaya pertanian. .al ini dikarenakan bahan organik dapat meningkatkan kesuburan kimia# fisika maupun

biologi tanah. &enetapan kandungan bahan organik dilakukan berdasarkan *umlah -' 6rganik (Anonim 1551". )ahan organik tanah sangat menentukan interaksi antara komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem tanah. $ustho%a (200& dalam penelitiannya menyatakan bah2a kandungan bahan organik dalam bentuk -'organik di tanah harus dipertahankan tidak kurang dari 1 persen# Agar kandungan bahan organik dalam tanah tidak menurun dengan 2aktu akibat proses dekomposisi mineralisasi maka se2aktu pengolahan tanah penambahan bahan organik mutlak harus diberikan setiap tahun. Kandungan bahan organik antara lain sangat erat berkaitan dengan KTK !Kapasitas Tukar Kation" dan dapat meningkatkan KTK tanah. Tanpa pemberian bahan organik dapat mengakibatkan degradasi kimia# fisik# dan biologi tanah yang dapat merusak agregat tanah dan menyebabkan ter*adinya pemadatan tanah (Anonim 1551". 3. '"Bra( Cnsur Aosfor !&" dalam tanah berasal dari bahan organik# pupuk buatan dan mineral'mineral di dalam tanah. Aosfor paling mudah diserap oleh tanaman pada p. sekitar /'8 (Hard:o;i-1no !00/". Dalam siklus & terlihat bah2a kadar &'Darutan merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari pelapukan mineral'mineral &# pelarutan !solubilitas" &'terfiksasi dan mineralisasi &'organik dan kehilangan & berupa immobilisasi oleh tanaman fiksasi dan pelindian (Hana9iah !005". Menurut Dei2akabessy !$%@@" di dalam tanah terdapat dua *enis fosfor yaitu fosfor organik dan fosfor anorganik. )entuk fosfor organik biasanya terdapat banyak di lapisan atas yang lebih kaya akan bahan organik. Kadar & organik dalam bahan organik kurang lebih sama kadarnya dalam tanaman yaitu 9#1 < 9#0 ?. Tanah'tanah tua di Indonesia !podsolik dan litosol" umumnya berkadar alami & rendah dan berdaya fiksasi tinggi# sehingga penanaman tanpa memperhatikan suplai & kemungkinan besar akan gagal akibat defisiensi & !.anafiah 1990". Menurut Aoth !$%%:" *ika kekurangan fosfor# pembelahan sel pada tanaman terhambat dan pertumbuhannya kerdil. ditingkatkan dengan penambahan bahan organik melalui 0 aksi seperti tersebut di ba2ah ini: !$" Melalui proses mineralisasi bahan organik ter*adi pelepasan & mineral

&engaruh bahan organik terhadap ketersediaan & dapat secara langsung melaui proses mineralisasi atau secara tidak langsung dengan membantu pelepasan & yang terfiksasi. Ste enson !$%@1" men*elaskan ketersediaan & di dalam
'an ah

dap at

!&6: "E !1" Melalui aksi dari asam organik atau senya2a pengkelat yang lain hasil
3'

dekomposisi# ter*adi pelepasan fosfat yang berikatan dengan Al dan Ae yang tidak larut men*adi bentuk terlarut# Al!Ae"!.16"3!6."1 .1&6: 5 Khelat 777F &6: !larut" 5 Kompleks AD'Ae' Khelat !Ste enson# $%@1".
1'

!3". )ahan organik akan mengurangi *erapan fosfat karena asam humat dan asam ful at berfungsi melindungi ses+uioksida dengan memblokir situs pertukaranE !:". &enambahan bahan organik mampu mengaktifkan proses penguraian bahan organik asli 'anahE !0". Membentuk kompleks fosfo'humat dan fosfo'ful at yang dapat ditukar dan lebih tersedia bagi tanaman# sebab fosfat yang di*erap pada bahan organik secara lemah. Cntuk 'anah''anah berkapur !agak alkalin" yang banyak mengandung -a dan Mg fosfat tinggi# karena dengan terbentuk asam karbonat akibat dari pelepasan -61 dalam proses dekomposisi bahan organik# mengakibatkan kelarutan & men*adi lebih meningkat# dengan reaksi sebagai berikut : -615 .16 777777 F .1-63 .1-63 5 -a3!&6:"1 777777 F -a-63 5 .1&6:< Asam'asam organik hasil proses dekomposisi bahan organik *uga dapat berperan sebagai bahan pelarut batuan fosfat# sehingga fosfat terlepas dan tersedia bagi tanaman. .asil proses penguraian dan mineralisasi bahan organik# di samping akan melepaskan fosfor anorganik !&6 : " *uga akan melepaskan senya2a'senya2a &'
3'

organik seperti fitine dan asam nucleic# dan diduga senya2a &'organik ini# tanaman dapat memanfaatkannya. &roses mineralisasi bahan organik akan berlangsung *ika kandungan & bahan organik tinggi# yang sering dinyatakan dalam nisbah -,&. Gika kandungan & bahan tinggi# atau nisbah -,& rendah kurang dari 199# akan ter*adi mineralisasi atau pelepasan & ke dalam 'anah# namun *ika nisbah -,& tinggi lebih dari 399 *ustru akan ter*adi imobilisasi & atau kehilangan & !Ste enson# $%@1". :. Kalium (K Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah Nitrogen dan Aosfor yang ditingkatkan dengan penambahan bahan organik melalui 0 aksi seperti tersebut di ba2ah ini: !$" Melalui proses mineralisasi bahan organik ter*adi pelepasan & mineral

diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K 5. Muatan positif dari Kalium akan membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif Nitrat# Aosfat# atau unsur lainnya. Ha6im 1' a#. (15 <"# menyatakan bah2a ketersediaan Kalium

merupakan Kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar# fiksasi oleh tanahnya sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya sendiri. Kalium tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral'mineral yang mengandung kalium. Melalui proses dekomposisi bahan tanaman dan *asad renik maka kalium akan larut dan kembali ke tanah. Selan*utnya sebagian besar kalium tanah yang larut akan tercuci atau tererosi dan proses kehilangan ini akan dipercepat lagi oleh serapan tanaman dan *asad renik. )eberapa tipe tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah. Kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral' mineral yang terlapuk dan melepaskan ion'ion kalium. Ion'ion adsorpsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Tanah' tanah organik mengandung sedikit Kalium. 0. Kalsium (!a Kalsium tergolong dalam unsur'unsur mineral essensial sekunder seperti Magnesium dan )elerang. -a15 dalam larutan dapat habis karena diserap tanaman# diambil *asad renik# terikat oleh kompleks adsorpsi tanah# mengendap kembali sebagai endapan'endapan sekunder dan tercuci (L1i;a6a71%%+ 15 ". Adapun manfaat dari kalsium adalah mengaktifkan pembentukan bulu'bulu akar dan bi*i serta menguatkan batang dan membantu keberhasilan penyerbukan# membantu pemecahan sel# membantu akti itas beberapa en(im (RAM !00)". /. Natrium (Na Natrium merupakan unsur penyusun lithosfer keenam setelah -a yaitu 1#80? yang berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman terutama di daerah kering dan agak kering yang berdekatan dengan pantai# karena tingginya kadar Na di laut# suatu tanah disebut tanah alkali *ika KTK atau muatan negatif koloid'koloidnya di*enuhi oleh H $0? Na# yang mencerminkan unsur ini merupakan komponen dominan dari garam'garam larut yang ada. &ada tanah'tanah ini# mineral sumber utamanya adalah halit !Na-l". Kelompok tanah alkalin ini disebut tanah halomorfik# yang umumnya terbentuk di daerah pesisir pantai iklim kering dan berdrainase buruk. Sebagaimana unsur mikro# Na *uga bersifat toksik bagi tanaman *ika terdapat dalam tanah dalam

*umlah yang sedikit berlebihan !.anafiah# 1990".

8. $agnesium ($g Magnesium merupakan unsur pembentuk klorofil. Seperti halnya dengan beberapa hara lainnya# kekurangan magnesium mengakibatkan perubahan 2arna yang khas pada daun. Kadang'kadang pengguguran daun sebelum 2aktunya merupakan akibat dari kekurangan magnesium (Hana9iah !005". @. Belerang () )ahan organik di samping berperan terhadap ketersediaan N dan &# *uga berperan terhadap ketersediaan S dalam 'anah. Di daerah humida# S'protein# merupakan cadangan S terbesar untuk keperluan tanaman. Mineralisasi bahan organik akan menghasilkan sulfida yang berasal dari senya2a protein tanaman. Di dalam tanaman# senya2a sestein dan metionin merupakan asam amino penting yang mengandung sulfur penyusun protein !Mengel dan Kirkby# $%@8". &rotein tanaman mudah sekali dirombak oleh *asad mikro. )elerang !S" hasil mineralisasi bahan organik# bersama dengan N# sebagian S diubah men*adi mantap selama pembentukan humus. Di dalam bentuk mantap ini# S akan dapat terlindung dari pembebasan cepat !)rady# $%%9". Seperti halnya pada N dan &# proses mineralisasi atau imobilisasi S ditentukan oleh nisbah -,S bahan organiknya. Gika nisbah -,S bahan tanaman rendah yaitu kurang dari 199# maka akan ter*adi mineralisasi atau pelepasan S ke dalam 'anah# sedang *ika nisbah -,S bahan tinggi yaitu lebih dari :99# maka *ustru akan ter*adi imobilisasi atau kehilangan S !Ste enson# $%@1". Siklus Sulfur
-

Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter

dan Bacillus 2H2S + O2 2S + 2H2O 2S + 2H2O + 3O2 2SO4 + 4H+


2-

S2O3 + H2O + 2O2 2SO4 + 2H+


22-

Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio

desulphuricans 2SO4 + 4H2 S2- + 4H2O


2-

DA.TAR PUSTAKA

http:,,kebunaren.blogspot.com,199%,9$,memahami'konsep'kesuburan'tanah.html http:,,222.punden.org,indeI.phpJ option7comKcontentL ie27articleLid781 :pelatihan'mengukur'kesuburan' tanahLcatid7 $ :latest'ne2sLItemid709 http:,,suntoro.staff.uns.ac.id,files,199%,9:,pengukuhan'prof'suntoro.pdf

Anda mungkin juga menyukai