Anda di halaman 1dari 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Fungsi Saliva Saliva adalah sekresi yang berkaitan dengan mulut, diproduksi oleh tiga pasang kelenjar saliva utama: kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis, yang terletak di luar rongga mulut dan menyalurkan saliva melalui duktus-duktus pendek ke dalam mulut (Sherwood, 2001; rianto, 200!"# $ada saliva mengandung beberapa elektrolit (%a&, '&, (l-, )(*+-, (a2&, ,g2&, )$*!2-, S(%-, dan --", protein (amilase, musin, histatin, .ystatin, pero/idase, liso0im, dan lakto1erin", immunoglobulin (s g2, g 3, dan g ,", molekul organik (glukosa, asam amino, urea, asam uri., dan lemak", dan komponen-komponen yang lain seperti Epidermal growth factor (43-", insulin, cyclic adenosine monophosphatebinding protein, dan serum albumin (%an.i, 200+; 5ai, 2006"# -ungsi saliva adalah saliva memulai pen.ernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase saliva, yang merupakan suatu en0im yang meme.ah polisakarida menjadi disakarida; saliva mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu, serta dengan menghasilkan pelumasan karena adanya mukus, yang kental dan li.in; memiliki e1ek antibakteri melalui e1ek ganda, pertama oleh liso0im, suatu en0im yang melisiskan atau menghan.urkan bakteri tertentu, dan kedua dengan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber makanan; ber1ungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papil penge.ap;

membantu kita berbi.ara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah# 'ita sulit berbi.ara apabila mulut kita kering# Saliva berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi# 2liran saliva yang terusmenerus membantu membilas residu makanan, melepaskan sel epitel, dan benda asing# $enyangga bikarbonat di saliva menetralkan asam di makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut, sehingga membantu men.egah karies gigi (2merongen, 1772 ; Sherwood, 2001; %an.i, 200+; Setiadi, 2006"#

2.2 Sekresi saliva $engeluaran saliva sekitar 0,8 sampai 1,8 liter per hari# 9ergantung pada tingkat perangsangan, ke.epatan aliran bervariasi dari 0,1 sampai ! ml:menit# $ada ke.epatan 0,8 ml:menit sekitar 78; saliva disekresi oleh kelenjar parotis (saliva en.er" dan kelenjar submandibularis (saliva kaya akan musin"; sisanya disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut (<espopoulos dan Silbernagl, 2000"# Sekresi saliva yang bersi1at spontan dan kontinu, bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung sara1 parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva# Sekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu (Sherwood, 2001"# Selain sekresi yang bersi1at konstan dan sedikit tersebut, sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis re1leks saliva yang berbeda: (1" re1leks saliva sederhana, atau tidak terkondisi, dan (2" re1leks saliva didapat, atau terkondisi# 5e1leks saliva sederhana (tidak terkondisi" terjadi sewaktu kemoreseptor atau

10

reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap adanya makanan# Sewaktu diakti1kan, reseptor-reseptor tersebut memulai impuls di serat sara1 a1eren yang membawa in1ormasi ke pusat saliva di medula batang otak# $usat saliva kemudian mengirim impuls melalui sara1 otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva# 9indakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut# $ada re1leks saliva didapat (terkondisi", pengeluaran saliva terjadi tanpa rangsangan oral# )anya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang le0at dapat memi.u pengeluaran saliva melalui re1leks ini (Sherwood, 2001"#

3ambar 2#1 'ontrol Sekresi Saliva (Sherwood, 2001" $usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui sara1-sara1 otonom yang mempersara1i kelenjar saliva# 9idak seperti sistem sara1 otonom di 11

tempat lain, respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan# =aik stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya

meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda# 5angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva en.er dalam jumlah besar dan kaya en0im# Stimulasi simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus# 'arena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres (Sherwood, 2001"# >alur sara1 parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama dikontrol oleh sinyal sara1 parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius superior dan in1erior batang otak (3uyton dan )all, 200?"# *byek-obyek lain dalam mulut dapat menggerakkan re1leks saliva dengan menstimulasi reseptor yang dipantau oleh nervus trigeminal (@" atau inervasi pada lidah dipantau oleh nervus kranial @ , A, atau A# Stimulasi parasimpatis akan memper.epat sekresi pada semua kelenjar saliva, sehingga menghasilkan produksi saliva dalam jumlah banyak (,artini, 200B; 9ortora dan <erri.kson, 2007"

12

3ambar 2#2 $engaturan sekresi saliva melalui sara1 (3uyton dan )all, 200?"

2.3 Definisi dan Penye a !er"s#"$ia Aerostomia se.ara har1iah berarti Cmulut keringC,berasal dari dua kata, xeros yang berarti kering dan stoma yang berarti mulut# Aerostomia merupakan gejala dari berma.am-ma.am kondisi kesehatan (2merongen, 1772"# Daju aliran saliva keseluruhan yang tidak terstimulasi E0,1ml:menit adalah menurun

(3reenberg dkk, 200?; S.ully, 200?"# =eberapa penyebab /erostomia adalah sebagai berikut: 1# 'esehatan umum yang menurun 'esehatan umum yang menurun pada beberapa penderita dapat menyebabkan berkurangnya sekresi kelenjar saliva yang dapat

meningkatkan resiko terhadap radang mulut# 3angguan-gangguan ini

1+

dapat timbul karena berbagai sebab, misalnya berkeringat yang berlebihan, diare yang lama atau pengeluaran urin yang melampaui batas (2merongen, 1772"# 2# 3angguan sistem sara1 Sekresi saliva terutama terdapat di bawah pengaturan hormonal dan diatur oleh neuronal baik oleh sistem sara1 otonom parasimpatis maupun simpatis# 3angguan pada sistem sara1 pusat dan peri1er dapat mempunyai akibat bagi ke.epatan sekresi saliva# 'elainan sara1 yang diikuti gejala degenerasi, seperti sklerosis multipel, juga akan mengakibatkan

menurunnya sekresi saliva (2merongen, 1772"# +# *bat-obatan *bat-obatan yang memblokade sistem sara1 akan menghambat sekresi saliva# *leh karena sekresi air dan elektrolit terutama diatur oleh sistem sara1 parasimpatis, obat-obatan dengan pengaruh antikolinergik akan menghambat paling kuat pengeluaran saliva# *bat-obatan dengan pengaruh anti F-adrenergik (yang disebut F-bloker" terutama akan menghambat sekresi saliva mukus (2merongen, 1772"# 9erdapat kurang lebih !00 jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan /erostomia# 3olongan-golongan utama dari obat-obatan tersebut adalah antihistamin, antidepresan, antikolinergik, anti anore/ia, anti hipertensi, anti psikotik, anti parkinson, diuresis, dan sedati1# Sebagian besar e1ek /erogenik dari obat-obatan tersebut bersi1at sementara (=artels, 2008"#

1!

!# 3angguan kelenjar saliva 3ambaran penyakit dengan sel-sel asinar dan sel-sel duktus kelenjar saliva yang berkurang atau menge.il, mengakibatkan penurunan sekresi saliva, seperti; aplasi atau hipoplasi kelenjar saliva mayor pembawaan, atropi kelenjar saliva karena ketuaan atau penyinaran, penyumbatan muara pembuangan oleh batu saliva, tumor, penyakit autoimun, radang kelenjar saliva (2merongen, 1772"# 8# $enyinaran daerah kepala-leher 3angguan 1ungsi kelenjar saliva setelah penyinaran dengan sinar ionisasi pada daerah kepala-leher sudah banyak diketahui# >umlah dan keparahan kerusakan jaringan kelenjar saliva tergantung dosis dan lamanya penyinaran (2merongen, 1772"# $ada perawatan untuk kanker mulut, untuk kondisi neoplastik di kepala dan leher, atau pada iradiasi mantel atau iradiasi tubuh total (9= " sebelum transplantasi sel induk haematopoieti. (transplantasi tulang sumsum" (S.ully, 200?"# B# -isiologi Sensasi mulut kering yang subyekti1 terjadi setelah pembi.araan yang berlebihan dan selama berolahraga# $ada keadaan ini ada dua 1aktor yang ikut berperan# =erna1as melalui mulut yang terjadi pada saat olah raga, berbi.ara atau menyanyi, juga dapat memberi e1ek kering pada mulut# Selain itu, juga ada komponen emosional, yang merangsang terjadinya e1ek simpatik dari sistem sara1 otonom dan menghalangi sistem sara1 parasimpatik, sehingga menyebabkan berkurangnya aliran saliva dan

18

mulut menjadi kering# Sebagian besar orang mengalami sensasi mulut kering sebelum melakukan tanya jawab yang penting atau sebelum berpidato (3ay1ord dan )askell, 1770"# 6# 2genisis dari kelenjar saliva Sangat jarang terjadi, tetapi kadang-kadang pasien memang mempunyai keadaan mulut yang kering sejak lahir# )asil sialogra1 menunjukkan .a.at yang besar dari kelenjar saliva (3ay1ord dan )askell, 1770"# ?# 'arena penyumbatan hidung $ada anak-anak, penyebab penyumbatan hidung yang paling sering terlihat adalah pembesaran tonsil nasoparingeal (adenoid"# $ada orang dewasa terdapat berbagai ma.am penyebab, dari penyimpangan keadaan hidung, polip hidung atau hipertropi rinitis# Semua keadaan tersebut menyebabkan pasien berna1as dari mulut, tanpa penyumbatan hidung (3ay1ord dan )askell, 1770"# 7# -aktor ketuaan dan psikologi 'eadaan mulut yang kering dapat terlihat berupa kesulitan mengunyah dan menelan, atau kesulitan dalam mempergunakan gigi tiruan# ,ukosa yang kering menyebabkan pemakaian gigi tiruan tidak menyenangkan, karena gagal untuk membentuk selapis tipis mukous untuk tempat gigi tiruan melayang pada permukaannya, dan dengan tegangan permukaan yang berkurang untuk retensi gigi tiruan atas dalam menahan tekanan kunyah# =ila daerah pendukung gigi tiruan telah terasa nyeri, trauma dapat berlangsung terus (3ay1ord dan )askell, 1770"# ,enurut )asibuan (2002",

1B

perubahan atropi pada kelenjar saliva seiring dengan pertambahan usia, dimana hal ini akan menurunkan produksi saliva dan mengubah komposisinya ()asibuan, 2002"# 10# $enyakit kelenjar saliva Selain sindrom sjogren, penyakit-penyakit kelenjar saliva jarang menimbulkan /erostomia# $enyakit harus mengenai kedua kelenjar parotid se.ara bergantian, untuk dapat menimbulkan kerusakan yang menyeluruh (3ay1ord dan )askell, 1770"#

2.% Pera&a#an !er"s#"$ia Segala penyebab yang mendasari /erostomia harus diperbaiki, dan berbagai upaya harus dilakukan untuk menghindari 1aktor-1aktor yang dapat meningkatkan kekeringan, seperti lingkungan yang panas dan kering, makanan kering seperti biskuit, obat-obatan (misalnya antidepresan tri.y.li. atau diuretik", alkohol (termasuk mouthwases", merokok, minuman yang memproduksi diuresis (kopi dan teh"# =ibir mungkin menjadi kering dan atropik, sehingga harus terus lembab dengan menggunakan pelumas yang berbahan dasar air atau produk yang berbahan dasar lanolin (misalnya vaseline"# ,inyak 0aitun, vitamin 4 atau lip balm juga dapat membantu (S.ully, 200?"# $ada kasus yang ringan dapat dirawat dengan .ara banyak minum, dan akan sangat membantu bagi pasien untuk selalu menyediakan segelas air di samping tempat tidurnya atau untuk membantu menelan makanan# Darutan kumur mulut seperti gliserin dari timol juga dapat digunakan pada beberapa keadaan tertentu#

16

$emberian warna dan bau tertentu, juga dapat digunakan untuk pasien tertentu# Darutan kumur yang mengandung metil selulose 1; dapat membantu keadaan yang parah; larutan ini tidak berbahaya bila tertelan pasien karena dapat membantu mendorong makanan ke oesopagus# *bat-obatan dengan e1ek parasimpatetik, .ukup berbahaya dan tidak e1ekti1 (3ay1ord dan )askell, 1770"# Aerostomia juga dapat diatasi oleh beberapa obat-obatan seperti pilo.arpine, .evimeline, dan anethole trithione# ,asing-masing obat tersebut memiliki mekanisme kerja serta kontra indikasi sebagai berikut: 1# $ilo.arpine $ilo.arpine adalah obat yang bersi1at kolinergik dan parasimpatomimetik yang bekerja se.ara lebih dominan pada reseptor muskarinik dalam merangsang sekresi saliva# 2dapun kontra indikasinya adalah pada pasien dengan penyakit asthma, iritis, dan hipotensi# Selain itu e1ek samping dari pilo.arpine adalah meningkatkan pengeluaran keringat, gangguan

pen.ernaan, hipotensi, rhinitis, diare, dan gangguan penglihatan# 2# (evimeline (evimeline adalah obat yang bersi1at kolinergik dan agonis dengan daya tarik yang tinggi pada reseptor muskarinik yang terletak pada la.rimal dan epithalium glandula saliva, besarnya pertambahan sekresi eksokrin glandula dan termasuk pertambahan pengeluaran saliva dan keringat# *bat ini memiliki kontra indikasi yang sama seperti pilo.arpine, selain itu .evimeline memiliki e1ek samping seperti pengeluaran keringat yang

1?

berlebihan, mual, rhinitis, diare, dan gangguan penglihatan# )al tersebut sering kali terjadi pada malam hari# +# 2nethole trithione 2nethole trithione adalah obat yang distimulasi dan disekresikan di dalam empedu juga distimulasikan pada sistem sara1 parasimpatis dan dapat meningkatkan sekresi dari asetilkolin, stimulasi dari saliva dihasilkan dari serous sel asini# *bat ini tidak dapat diberikan pada pasien sjogren sindrom, dan e1ek sampingnya adalah perut terasa tidak nyaman dan adanya gas dalam perut atau usus (=artels, 2008"# 5angsangan sekresi saliva juga dianggap dapat menanggulangi /erostomia seperti mekanis (mengunyah makanan keras atau permen karet", kimiawi oleh rangsangan rasa (asam, manis, asin, pahit, pedas", neuronal (melalui sistem sara1 otonom, baik simpatis maupun parasimpatis"# =ila sialogog (0at yang merangsang sekresi saliva" tidak memadai pada penderita /erostomia, maka dianjurkan penggunaan pengganti saliva# $engganti .airan untuk saliva hanya dapat menggantikan 1ungsi paling pokok saliva manusia, seperti perlindungan, pertahanan dan pembasahan jaringan lunak dan jaringan keras mulut, dan mempermudah bi.ara dan makan (2merongen, 1772"#

2.' (usik se agai (edia Tera)i 9erapi musik di 2merika dimulai pada akhir 2bad 1? walaupun jauh sebelumnya sejak jaman kuno, musik telah menjadi media penyembuhan# $ro1esi terapi musik di 2S mulai berkembang selama $erang <unia ketika musik

17

digunakan pada rumah sakit veteran perang sebagai media penyembuhan akibat trauma perang# $ara veteran perang baik se.ara akti1 maupun pasi1 menggunakan aktivitas musik dengan 1okus untuk mengurangi persepsi rasa sakit# =anyak dokter dan perawat menjadi saksi bagaimana pengaruh musik bekerja se.ara psikologis, 1isiologis, dan kogniti1, terhadap kondisi emosional dari para veteran perang (<johan, 2008"# ,usik merupakan sebuah rangsangan pendengaran yang teroganisir yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya# ,usik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan ketidakmampuan yang dialami oleh tiap orang# 'etika musik diaplikasikan menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan 1isik, mental, emosional, sosial, dan spiritual dari setiap inidividu# )al ini dikarenakan, musik memiliki beberapa kelebihan, seperti musik bersi1at universal, nyaman dan menyenangkan, berstruktur# =anyak dari proses dalam hidup kita berakar dari irama, sebagai .ontoh, na1as kita, detak jantung, dan pulsasi, semuanya berulang dan berirama (9urana, 200?"# 'emampuan dasar dari indra pendengaran adalah mendengarkan irama, maka itu musik dapat digunakan sebagai 1asilitas perangsang relaksasi non 1armasi yang aman, murah, dan e1ekti1# =anyak man1aat yang dapat diambil dari penggunaan musik untuk menangani berbagai masalah seperti ke.emasan, kanker, tekanan darah tinggi, nyeri kronis, bahkan penyakit mental (Guanitasari, 200?"# $ara peneliti mengatakan bahwa musik mampu menurunkan gejala psikosomatik seperti ke.emasan dengan jalan mempengaruhi proses 1isiologis dan psikologis

20

sehingga mampu

membuat

pasien nyaman

dan dalam keadaan

yang

menyenangkan, tetapi musik tidak memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan seperti halnya obat-obatan 1armaklogis# <engan demikian musik memiliki peran signi1ikan dalam merawat pasien dengan ke.emasan ($rasetyo, 200?"#

2.* (usik Klasik Bara# Haman 'lasik atau periode klasik dalam sejarah musik =arat berlangsung selama sebagian besar abad ke-1? sampai dengan awal abad ke-17# ,usik klasik biasanya digunakan untuk menyebutkan semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari 0aman ini (2nonim, 2011"# (iri musik pada 0aman klasik adalah menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras (cressendo) dan dari keras menjadi lembut (decressendo); perubahan-perubahan tempo dengan per.epatan (accelerando) dan perlambatan (ritardando); hiasan (ornamentik) yang diperhemat pemakaiannya; dan

pemakaian akord + nada (2nonim, 2011"# ,usik klasik memiliki berbagai man1aat bagi psikologi dan 1isiologi tubuh# =eberapa hasil studi kasus dan penelitian mengenai musik klasik telah menguatkan hubungan antara mendengarkan musik klasik dan peningkatan derajat kesehatan pendengarnya# 2dapun man1aat dari mendengarkan musik klasik bagi tubuh adalah sebagai berikut:

21

1# ,emperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak 3elombang otak dapat dimodi1ikasi baik oleh suara musik maupun suara yang ditimbulkan sendiri# 9erdapat empat jenis gelombang otak# 3elombang beta dengan 1rekuen0i 1!-20 )0, bekerja pada kesadaran yang digunakan pada akti1itas sehari-hari; gelombang al1a dengan 1rekuen0i ?1+ )0, bekerja pada saat ketenangan dan kesadaran seseorang meningkat; gelombang theta dengan 1rekuen0i !-6 )0, bekerja pada periode-periode pun.ak kreati1itas, meditasi dan tidur; sedangkan gelombang delta dengan 1rekuensi 0,8-+ )0, bekerja pada saat seseorang tidur dengan nyenyak, meditasi yang dalam dan keadaan tidak sadar# ,usik klasik mengubah kesadaran dari beta ke al1a, sehingga menaikkan kewaspadaan serta membuat pikiran menjadi lebih tajam dan dinamis# ,usik klasik juga membantu dalam men.iptakan keseimbangan antara otak kiri yang lebih logis dan otak kanan yang lebih intuiti1 ((ampbell, 2002"# 2# ,empengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah <enyut jantung manusia terutama disesuaikan dengan bunyi dan musik# <enyut jantung menanggapi variabel-variabel musik seperti 1rekuensi, tempo, dan volume, dan .enderung menjadi lebih .epat atau menjadi lebih lambat guna menyamai ritme suatu bunyi# Semakin .epat musiknya, semakin .epat detak jantung; semakin lambat musiknya, semakin lambat detak jantung, semuanya dalam suatu kisaran yang moderat# Sama dengan laju perna1asan, detak jantung yang lebih lambat men.iptakan tingkat stres dan ketegangan 1isik yang lebih rendah, menenangkan pikiran, dan

22

membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri# ,usik merupakan alat pa.u alamiah ((ampbell, 2002"# +# ,engurangi ketegangan otot, dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh ,elalui sara1 otonom, sara1 pendengaran menghubungkan telinga dalam dengan semua otot dalam tubuh# *leh karena itu, kekuatan, kelenturan, dan ketegangan otot dipengaruhi oleh bunyi dan getaran ((ampbell, 2002"# !# ,engatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stres ,usik dan bunyi dapat meningkatkan 1ungsi kekebalan# <alam sebuah studi di ,i.higan State Iniversity, para peneliti melaporkan bahwa .ukup mendengarkan musik selama lima belas menit dapat menaikkan kadar interleukin-1 ( D-1" dalam darah dari 12,8 menjadi 1! persen ((ampbell, 2002"# 8# ,usik klasik dapat memperbaiki persepsi seseorang tentang ruang, memperkuat ingatan dan konsentrasi dalam belajar ((ampbell, 2002"# B# $ada penelitian yang dilakukan oleh )asegawa, dkk (200!", musik klasik dapat meningkatkan sekresi saliva pada partisipan dengan usia rata-rata 28 tahun, yang sebelumnya diberikan stressor# >umlah sekresi saliva .enderung meningkat melalui sistem sara1 parasimpatis## <inyatakan bahwa corticotrophin releasing hormone ((5)" mengakti1kan sistem sympathetic-adrenal medullary# <engan memberikan musik maka akan menghambat pelepasan (5), sehingga sistem sara1 simpatis menjadi

2+

inakti1# *leh karena itu, maka disimpulkan bahwa peningkatan jumlah sekresi saliva karena sistem sara1 simpatis inakti1#

2.+ (usik Tradisi"nal Bali =erdasarkan periode perkembangan kebudayaan, para ahli menggolongkan gamelan =ali menjadi tiga golongan: 1# Gamelan golongan 9ua Gamelan golongan ini berada pada masa =ali 'uno (abad ke-7 hingga abad ke-18 ,asehi", yang terdiri dari Gambang, Saron, Selonding Kayu, Gong eri, Gong !uwang, Selonding esi, "ngklung Klentangan, dan

Gender #ayang$ 2# Gamelan golongan %adia =erada pada masa =ali %adia (abad ke-1B hingga abad ke-17 ,asehi", yang terdiri dari &egambuhan, Semar &egulingan, &elegongan,

ebarongan, 'oged &ingitan, Gong Gede, dan ebonangan$ +# Gamelan golongan =aru =erada pada masa =ali =aru (abad ke-20 hingga sekarang", yang terdiri dari &ear(aan, Gong Kebyar, &e(angeran, "ngklung 'oged erbilah )u(uh,

umbung, Gong Suling, Genta &inara &itu, Smarandana, dan

umbung (Sugiartha, 200?"# 2.+.1 Gamelan semar pegulingan saih pitu Gamelan Semar &egulingan adalah sebuah orchestra yang amat menyenangkan dari =ali# Semar &egulingan terdiri dari dua kata, yaitu semar

2!

yang berarti <ewa (inta, yang sering disebut semara; dan pegulingan, yang berarti Ckamar ber.umbuC dalam bahasa =alinya# >adi, semar pegulingan berarti Cmusik .inta saat ber.umbuC# $engertian yang lain adalah Cmusik untuk bersukasukaC# Saih pitu berarti bahwa gamelan ini menggunakan skala 6 nada pelog, yang merupakan salah satu sistem lagu dalam musik tradisional bali (5ai, 200!"#

2., (ekanis$e Ker-a (usik dala$ (eningka#kan Sekresi Saliva ,ekanisme kerja musik dalam meningkatkan sekresi saliva berkaitan dengan 1ungsi-1ungsi 1isiologis tubuh terutama berkaitan dengan sistem pendengaran, sistem sara1 pusat, dan sistem sara1 tepi# ,usik sebagai gelombang suara diterima dan dikumpulkan oleh daun telinga masuk ke dalam meatus akustikus eksternus hingga membrana timpani# 9elinga mengubah gelombang suara di udara menjadi gerakan-gerakan berosilasi membrana basilaris yang membengkokkan pergerakan maju mundur rambutrambut di sel reseptor# $erubahan bentuk mekanis rambut-rambut tersebut menyebabkan pembukaan dan penutupan (se.ara bergantian" saluran di sel reseptor, yang menimbulkan perubahan potensial berjenjang di reseptor, sehingga mengakibatkan perubahan ke.epatan pembentukan potensial aksi yang merambat ke otak# <engan .ara ini, gelombang suara diterjemahkan menjadi sinyal sara1 yang dapat dipersepsikan oleh otak sebagai sensasi suara (Sherwood, 2001"# Setelah melalui sistem pendengaran, impuls-impuls sara1 dihantarkan melalui nervus @ (*estibulocochlearis" menuju otak mpuls ini masuk melalui serabut

sara1 dari ganglion spiralis (orti menuju ke nukleus koklearis dorsalis dan

28

ventralis yang terletak pada bagian atas medula# $ada titik ini semua serabut sinaps, dan neuron tingkat dua berjalan terutama ke sisi yang berlawanan dari batang otak dan berakhir di nukleus olivarius superior# Setelah melalui nukleus olivarius superior, penjalaran impuls pendengaran berlanjut ke atas melalui lemnikus lateralis, kemudian berlanjut ke kolikulus in1erior, tempat semua atau hampir semua serabut ini berakhir# <ari sini, jaras berjalan ke nukleus genikulatum medial, tempat semua serabut bersinaps# 2khirnya, jaras berlanjut melalui radiasio auditorius ke korteks auditorik, yang terutama terletak pada girus superior lobus temporalis (3uyton dan )all, 200?"#

3ambar 2#+ >aras sara1 pendengaran (3uyton dan )all, 200?"

2B

<ari korteks auditoris yang terdapat pada korteks serebri, jaras berlanjut ke hipotalamus# )ipotalamus merupakan daerah otak yang ber1ungsi sebagai pusat koordinasi sistem sara1 otonom utama, yang kemudian mempengaruhi kelenjar eksokrin, salah satunya adalah kelenjar saliva (Sherwood, 2001"# ,usik yang dibentuk melalui tempo yang lambat, irama berulang, dan kontur lembut akan memberikan suasana tenang dan santai ()asegawa dkk, 200!"# Sara1 yang mendominasi pada keadaan tenang dan santai adalah sistem sara1 parasimpatis yang mempersara1i kelenjar saliva# 5angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan pengeluaran saliva en.er dalam jumlah besar dan kaya en0im# Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi hebat pada kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan lokal @ $ (+asoacti*e ,ntestinal &olypeptide"# $olipeptida ini adalah kotransmiter asetilkolin pada sebagian neuron postganglionik parasimpatis (,artini, 200B; 3anong, 2010"#

26

Anda mungkin juga menyukai