Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LARASASRI RATNANINGTYAS NRP : 3212100021 KELAS : 9 Tugas 1 PTIK kelas 9 (Representasi Audio dan Video)

Audio Audio adalah representasi elektrik dari bunyi. Audio memiliki ciri-ciri audible, yaitu dapat didengar oleh manusia. Audio merupakan contoh multimedia yang baik karena mudah ditangkap oleh pendengarnya Audio memiliki beberapa komponen penyusun. Komponen-komponen itu adalah frekuensi, amplitudo, dan timbre. Frekuensi adalah banyaknya periode/ ketukan dalam satuan detik. Frekuensi menentukan apakah bunyi itu dapat didengar manusia atau tidak. Amplitudo adalahnya besarnya perubahan getaran dalam sebuah sistem getaran. Amplitudo mempengaruhi tinggi rendah atau keras lemahnya suara. Timbre adalah kualitas dari nada suara yang membuat pendengar bisa membedakan sumber dari suara tersebut. Audio memiliki format tersendiri dalam multimedia, format-format itu secara garis besar dibagi menjadi 3 Uncompressed Audio Format Uncompressed audio format adalah format audio murni yang tidak mengalami perubahan apapun. Kualitas audio format ini sangatlah jernih, tapi sizenya sangat besar. Contoh formatnya WAV Lossless Compression Lossless Compression adalah format audio yang mengalami kompresi tipe lossless. Kompresi ini bertipe tidak adanya penghilangan data selama kompresi, sehingga filenya bersize cukup besar. Kualitas audionya tidak jauh beda dengan WAV. Contoh formatnya adalah .flac dan .ape Lossy Compression Lossy compression adalah format audio yang mengalami kompresi tipe lossy. Kompresi ini bertipe adanya penghilangan data selama kompresi. Hal ini mengakibatkan filenya bersize relatif kecil, tetapi kualitas suaranya jauh dibawah lossless. Contoh formatnya adalah mp3, wma File-file audio bisa dijalankan dengan berbagai macam aplikasi, aplikasi yang terkenal adalah Winamp, Aimp, iTunes, Jet Audio, dll. Representasi Audio Metode yang paling generik dari pengkodean informasi audio untuk penyimpanan dan manipulasi komputer adalah untuk sampel amplitudo dari gelombang suara pada interval yang teratur dan mencatat serangkaian nilai yang diperoleh. Sebagai contoh, seri 0, 1,5, 2,0, 1,5, 2,0, 3,0, 4,0, 3,0, 0 akan mewakili gelombang suara yang naik dalam amplitudo, jatuh sebentar, naik ke tingkat yang lebih tinggi, dan kemudian turun kembali ke 0. Teknik ini, menggunakan tingkat sampel 8000 sampel per detik, telah digunakan selama bertahun-tahun dalam jarak jauh komunikasi telepon suara. Suara di salah satu ujung komunikasi dikodekan sebagai nilai numerik yang mewakili amplitudo suara setiap delapan-seperseribu detik. Nilai-nilai numerik yang kemudian ditransmisikan melalui jalur komunikasi ke ujung penerima, di mana mereka digunakan untuk mereproduksi suara suara. Meskipun 8000 sampel per detik mungkin tampak sangat cepat, tidak cukup untuk tinggi kesetiaan rekaman musik. Untuk mendapatkan reproduksi kualitas suara yang diperoleh di CD musik saat ini, tingkat sampel 444.100 per detik yang digunakan. Data yang diperoleh dari sampel masing-masing terwakili dalam 16 bit (32 bit untuk rekaman stereo). Akibatnya, setiap detik musik direkam dalam stereo membutuhkan lebih dari satu juta bit. Sebuah sistem pengkodean alternatif dikenal sebagai Musical Instrument Digital Interface (MIDI) secara luas digunakan dalam synthesizer musik ditemukan dalam keyboard elektronik, untuk suara permainan video, dan efek suara untuk situs web yang menyertainya. Dengan pengkodean arah untuk memproduksi musik pada synthesizer

daripada pengkodean suara itu sendiri, MIDI menghindari persyaratan penyimpanan yang besar dari teknik pengambilan sampel. Singkatnya, MIDI dapat dianggap sebagai cara pengkodean lembaran musik dibaca oleh pemain bukan kinerja itu sendiri, dan pada gilirannya, sebuah MIDI rekaman suara dpat sangat berbeda ketika dilakukan pada synthesizer yang berbeda. Video Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari gambar bergerak. Video sebenarnya adalah sekumpulan gambar diam yang disusun membentuk suatu adegan yang bergerak. Video tidak hanya menampilkan gambar, namun juga audio. Video memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu frame per second, Aspect ratio, resolusi, bit depth dan bit rate. Frame per second adalah banyaknya gambar diam per satuan detik dalam video. Semakin rendah nilai fps, semakin benda terlihat diam. Fps minimal untuk memberi ilusi gambar bergerak adalah 15. Aspect ratio adalah dimensi dari layar video dan elemen gambar dalam video. Aspect ratio mempengaruhi jarak pandang. Resolusi mempengaruhi berapa banyak pizel yang bisa ditampilkan dalam dimensi yang dipilih. Semakin banyak, gamabr akan semakin penuh warna. Bit depth adalah kualitas ketajaman warna. Bit rate adalah banyaknya bit yang diproses tiap detik, semakin tinggi nilainya, pergerakan gambar semakin halus. Video bisa bertipe interlaced atau progressive.Video interlaced memiliki frame yang menunjukkan garis horizontal pada frame tersebut. Ketika video diproyeksikan, sinyal video berpindah menunjukkan garis genap dan ganjil. Hal ini mengakibatakan ilusi pergerakan yang lembut. Namun jika pergerakan gambar terlalu cepat, video akan menjadi kabur.Video progressive memiliki sifat yang sama dengan interlaced, tetapi pada setiap satuan waktu video akan merefresh garis yang diproyeksikan. Hal ini mengakibatkan progressive memakan lebih banyak bandwith dibanding video interlaced. Namun video progressive lebih mampu menampilkan pergerakan gambar yang cepat. Video memiliki beberapa medium transport, yaitu VGA, RCA, DVI dan HDMI. Format video yang umum adalah 3gp, avi, wmv, mkv, mov. dll. Playernya pun bermacam macam, ada media player classic, gomplayer, quicktime, dll. Format penyimpanan beserta karakteristiknya sebagai berikut: AVI: Biasanya digunakan untuk format DVD, Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti CyberLink PowerDVD, Windows Media Player, dan yang lainnya. FLV (File Flash Video): Dapat dibuka dengan aplikasi video flash seperti Total Video Player, FLV Player atau yang lainnya. MOV : Ukuran Frame 32024, Warna : Million, Frequensi Sound 22Khz, Size Per menit 15250Kb MPEG: merupakan salah satu dari format standar MPEG yang digunakan dalam pengompresan suara dan gambar dalam video CD. MPEG-1 mendukung format audio yang biasa kita ketahui dengan ekstensi mp1, mp2 dan mp3. MPEG2 penggunaannya ditujukan pada transmisi-transmisi TV dan aplikasi-aplikasi lainnya yang memiliki kemampuan sampai 6 Mbps. MPEG-4 lebih mengacu pada bahasa komunikasi umum untuk mendeskripsikan peralatan-peralatan (tool), algoritma-algoritma, dan profil-profil yang dibutuhkan untuk penyandian obyek-obyek, ketimbang masalah penstandarisasian sebuah algoritma penyandian. Mpeg untuk SVCD : Ukuran Frame 480576, Warna : Million , Frequensi Sound 44Khz, , Size Per menit 15MB standar video secara international Media video adalah media motion picture motion picture yang disertai dengan audio. Karena merupakan gambar yang bergerak maka media video terdiri dari banyak sekali frame yang berbeda yang merupakan satu kesatuan dari video itu sendiri. Dalam film dengan durasi 30 menit terdapat ribuan frame karena dalam satu detik secara normal terdapat 30 frame gambar. Bila dihitung maka 30 frame X 1800 detik = 54000 frame. Satuan pengukuran yang digunakan adalah Hour : minutes : second : frame, yang merupakan durasi dari sebuah film ketika dimainkan. Satuan ini adalah satuan standar dari SMPTE atau Society of Motion Picture and Television Engineers.

Ada dua standar sinyal standar sinyal komposit yang digunakan, yaitu PAL (Phase Alternating Lite) dan NTSC (National Television Standart Commite). PAL digunakan oleh siaran televisi pada kawasan Eropa dan sebagian negara di Asia (termasuk Indonesia). Sedangkan NTSC digunakan oleh Amerika Serikat dan Jepang. Standar frame pada PAL adalah 25 fps (frame persecond), dan NTSC adalah 29,97 fps. Karena itu pesawat televisi yang di rumah apabila diseting ke PAL maka akan berkedip sebanyak 25 kali dalam satu detik. Contoh: Sebuah video memiliki durasi (T) 1 jam (3600 detik), ukuran frame 640480 (WxH) pada kedalaman warna (CD) 24bit dan frame rate 25fps. Hitung properti video tersebut: Pixels per frame = 307.200 Bits per frame = 7.372.800 Mbit Bit rate (BR) = 184.320.000 Mbits/sec Video size (VS) = 663.552.000.000 Gbytes Representasi Video Informasi melalui video merupakan salah satu jenis informasi yang komplek. Klip video terdiri dari banyak gambar yang bergerak. Sedangkan sebuah web yang penuh dengan klip video sulit untuk diikuti. Situasi ini kemungkinan akan meningkat selama beberapa tahun ke depan, tergantung pada kecanggihan berkembangnya teknik kompresi video, atau yang dikenal dengan Video Codec. Codec sendiri diambil dari kata COmpressor/DECompressor. Video codec mengacu pada metode yang digunakan untuk mengkompres dan mengekstrak file video. Atau fungsi codec itu adalah untuk menyesuaikan besar file video menurut kebutuhan agar memungkinkan diputar pada komputer atau melalui jaringan. Atau kompresi digunakan untuk mengecilkan ukuran sebuah video yang terlalu besar sehingga kita bisa menghemat kapasitas memori. Video Codec menggunakan dua jenis kompresi, yaitu: 1. Kompresi Temporal Kompresi temporal efektif untuk video yang mengalami perubahan kecil dari frame ke frame, seperti adegan yang mengandung sedikit gerakan. Kompresi ini dilakukan dengan mengirimkan dan mengkode frame yang berubah saja sedangkan data yang sama masih disimpan. 2. Kompresi Spasial (Ruang) Dengan menghilangkan informasi yang berlebihan dalam bingkai yaitu warna. Masalah ini pada dasarnya sama seperti yang dihadapi saat mengompresi gambar. Kompresi video spasial seringkali dalam kelompok piksel dalam sebuah blok (daerah persegi panjang) yang memiliki warna yang sama. Berbagai video codec yang populer saat ini yaitu Sorenson, Cinepak, K-Lite Codec Pack, MPEG, dan Real Video.

Anda mungkin juga menyukai