Anda di halaman 1dari 8

Hubungan Diare dan Sanitasi

Pengaruh Sanitasi Buruk Terhadap Kejadian Penyakit Diare


Bagi keluarga besar Sanitarian khususnya dan Public Health umumnya mengenal penyakit Diare sebagai salah satu penyakit berbasis lingkungan yang sudah sangat kita pahami kiprahnya. Bahkan penyakit diare ini menjadi soko guru pijakan SPM (Standard Pelayanan Minimal program Penyehatan !ingkungan. "arena sepertinya program penyehatan lingkungan belum mempunyai cantolan SPM. Dan ini akan menyangkut program# kegiatan# anggaran# dan lain lain. "onon asbabun nuzul SPM ini melahirkan beragam argumen# mulai global fund, kemampuan penganggaran daerah# dan teknis kebijakan lainnya# yang sangat jauh untuk dapat dipahami oleh cucuk lampah seperti saya. Dan beruntung kita masih punya diare# SPM milik saudara sekandung kita sehingga disaat harus menyusun perencanaan masih punya induk semang.

$rusan penyakit diare dari berbagai %aktor muaranya masih akan berujung pada masalah jamban# air bersih dan perilaku. Sebagaimana dikemukakan bah&a ' (antangan pembangunan sanitasi di )ndonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (B*B di sembarang tempat# khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci# mandi dan kebutuhan higienis lainnya (Depkes +)# ,--. "emampuan ber%ikir dan pro%esionalisme Sanitarian dan Public Health (sepertinya memang masih harus dekat dengan persoalan ini. Benar simbah bilang# sementara di negara lain orang sudah berkutat di bulan# kita masih berkutat di urusan jamban. /amun ini memang kondisi %aktual kita# sehingga ketika suatu hari kita harus mengisi permintaan data dari pusat terkait data pemantauan peredaran barang yang berhubungan dengan penipisan lapisan 01on# kita toleh kanan 2 toleh kiri. "etika itu saya teringat masa indah ketika sekolah. "etika segala hal kita pelajari# mulai ukur tanah# deteksi sumber air bersih dengan gelombang listrik# uji porositas# teori dan praktikum dust sampler, teori simpul *D"!# dan segudang ilmu lain. Sementara saat ini kita terengah engah dikejar berbagai permasalah kesehatan lingkungan yang kian hari kian berkembang# tanpa mampu kita ikuti hikayat dan asbabun nu1ulnya.

Mohon maa%# tulisan ini menjadi seperti in%otainment. "ita kembali ke Diare dulu. Sebuah penyakit yang masih dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat# karena kalah pamor dari *)DS# /arkoba# Polio# atau 3ancer. Padahal sebagaimana dikemukakan bah&a ' 4. Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di ba&ah 5 tahun yaitu sebesar 467 atau sekitar 4--.--- anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar ,#57 dari Produk Domestik Bruto (studi 8orld Bank# ,--9# dalam Depkes ,--. . ,. Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia terutama negara 2 negara berkembang. Di )ndonesia diperkirakan angka kesakitan antara 4:- 2 ;5- perseribu penduduk setahunnya (M.H *bdoerrachman dkk# 46.: Berikut beberapa literatur yang terkait dengan penyakit diare# antara lain M.H *bdoerrachman dkk# 46.: dan Hendar&anto# 466<. Patogenesa diare akut dimulai dengan masuknya kuman kedalam usus halus kemudian bermultiplikasi didalamnya# mengeluarkan toksin sehingga kekurangan cairan. Bila tidak dilakukan pertolongan sesegera mungkin dengan cara yang benar# maka dapat menyebabkan kematian. 0leh karena itu pertolongan pertama pada diare berupa pemberian cairan yang bertujuan untuk menggantikan cairan yang hilang dan untuk memenuhi kebutuhan sangat diperlukan. Penyakit diare akut 9- 2 6-7 dapat diketahui dengan pasti penyebabnya# baik penyebab

langsung maupun tidak langsung. Penyebab tidak langsung dipengaruhi oleh hygiene sanitasi# keadaan gi1i# kepadatan penduduk# sosial ekonomi# sosial budaya dan %aktor lain seperti iklim# sedangkan penyebab langsung diare terkait dengan masalah in%eksi (bakteri# =irus# parasit # gangguan malabsorbsi# makanan basi# makanan yang tidak bersih atau beracun# alergi# dan imunode%isiensi. "ebiasaan penduduk desa yang suka membuang kotoran disungai# tidak mencuci tangan dengan air sabun sebelum memberi makan pada anak# tidak menjaga kebersihan makanan# serta perilaku yang tidak mencerminkan pola hidup sehat dapat menjadi menyebabkan timbulnya diare. Pemberian makanan tambahan yang dini pada bayi sebelum usia ; 2 < bulan tak jarang dapat menimbulkan diare.

Hipocrates mende%inisikan diare sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Dibagian )lmu "esehatan *nak >"$) ? +S3M# diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan %rekuensi lebih banyak dari biasanya. /eonatus dikatakan diare bila %rekuensi buang air besar sudah lebih dari ; kali# sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 4 bulan dan anak# bila %rekuensinya lebih dari 5 kali. Penyebab penyakit diare karena beberap %aktor# diantaranya adalah ' >aktor )n%eksi# yang dibagi menjadi )n%eksi enteral yaitu in%eksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak 2 anak# in%eksi jenis ini meliputi in%eksi bakteri dan in%eksi =irus. Serta in%eksi parenteral yaitu in%eksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan seperti otitis media akut. "eadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak diba&ah umur , tahun. >aktor kedua adalah malabsorbsi# yang meliputi malabsorbsi karbohidrat# pada anak terutama intoleransi laktosa# malabsorbsi lemak# serta malabsorbsi protein. Sedangkan %aktor ketiga adalah %aktor makanan# (makanan basi# beracun dan alergi terhadap makanan . >aktor ke empat psikologis# seperti rasa takut dan cemas# bisa menimbulkan diare pada anak yang lebih de&asa# namun kasus ini jarang ditemukan. Mekanisme dasar (Pato%isiologi yang menyebabkan timbulnya diare meliputi ' @angguan 0smotik ' *kibat terdapatnya makanan atau 1at yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi# sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. 3airan yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare. @angguan Sekresi ' *kibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. @angguan Motilitas $sus ' Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makanan# sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuhan berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare. Sedangkan Patogenesis Diare dibagi menjadi patogenesis diare akut dan diare kronis. Pada diare akut mengalami proses sebagai berikut ' A Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil mele&ati rintangan asam lambung. A A A Basad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi di dalam usus halus. 0leh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik *kibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Pada patogenesis diare kronis# proses akan lebih komplek dan %aktor 2 %aktor yang menimbulkannya ialah in%eksi bakteri# parasit# malabsorbsi# malnutrisi dan lain 2 lain. @ejala "linis diare# baik pada anakAanak maupun orang de&asa sebagai berikut ' 4. >rekuensi buang air besar lebih dari ; kali

,. 5. ;. :.

/a%su makan berkurang atau tidak ada (inja cair dan mungkin disertai lendir atau darah Bila penderita kehilangan banyak cairan dan elektrolit maka gejala dehidrasi mulai tampak @ejala muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa elektrolit.

Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti' 4. ,. 5. ;. :. <. "ehilangan air dan elektrolit (dehidrasi yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam 2 basa (asidosis metabolik# hipokalemia dan sebagainnya Hipokalemia (dengan gej ala meterorismus# hipotoni otot# lemah# bradikardi# perubahan pada elektrokardiogram Hipoglikemia )ntoleransi laktosa sekunder# sebagai akibat de%isiensi en1im laktosa karena kerusakan =ili mukosa usus halus. "ejang# terutama pada dehidrasi hipertonik Malnutrisi energi protein# karena selain diare dan muntah penderita juga mengalami kelaparan.

Gejala klinis diare pada anak-anak (Subijanto, 2 Dehidrasi Gejala Klinis Keadaan &'u' "esadaran +asa haus Sirkulasi /adi %espirasi Pernapasan Kulit $bun 2 ubun besar Mata (urgor dan tonus Diuresis Selaput !endir *gak cekung *gak cekung Biasa /ormal /ormal 3ekung 3ekung Biasa /ormal 3epat Baik C @elisah CC %ingan Sedang

!, p" !#$

Berat

*patis koma CCC 3epat sekali "ussmaul (3epat dan dalam 3ekung sekali 3ekung sekali "ering sekali *nuria "ering ? asidosis

*gak cepat

*gak kering 0liguria *gak kering

Pengobatan diare pada penderita de&asa terdiri atas' 4. ,. 5. ;. +ehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan. Melaksanakan tata kerja terarah untuk identi%ikasi penyebab in%eksi. Memberikan terapi simptomatik Memberikan terapi de%initi%.

Prinsip utama pera&atan diare adalah penggantian cairan serta garam dan mineral yang hilang melalui kotoran# muntah dan demamnya. Sedangkan dasar pengobatan diare meliputi pemberian cairan# pemberian makanan# obatAobatan# dan mengobati penyakit penyerta. Pemberian cairan

bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dan untuk memenuhi kebutuhan. Pemberian ini tergantung pada jenis cairan# jalan pemberian cairan# jumlah cairan dan jad&al ? kecepatan pemberian cairan. 3ara Pencegahan Diare dapat dilakukan antara lain dengan ' 4. ,. Pemberian hanya *S) saja pada bayi sampai usia ; bulan (Pada Balita Mencuci tangan dengan sabun setelah berak atau sebelum memberi makan anak. Menurut penelitian# umumnya anak yang berusia : tahun pernah terin%eksi oleh rotavirus &alaupun tidak semuanya mengalami diare. Biasanya anakAanak ini tertular karena kurangnya kebiasaan hidup sehat seperti kurang atau tidak mencuci tangan 5. Menggunakan jamban dan menjaga kebersihannya# kamar mandi atau jamban yang bersih juga dapat membantu mencegah penyebaran kuman. ;. Menggunakan air matang untuk makanan minuman. "uman penyebab diare umumnya spesi%ik pada suatu daerah tertentu# yang bergantung pada tingkat kebersihan lingkungan dan kebiasaan kesehatan &arganya. Di daerah dimana tingkat kebersihan lingkungannya buruk dan &arganya tidak memiliki kebiasaan hidup sehat sering ditemui kejadian diare terutama karena adanya kontaminasi air atau makanan oleh kuman. :. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar Sebagaimana kita singgung pada uraian sebelumnya# bah&a terjadinya penyakit diare sangat terkait dengan masalah sanitasi. Berikut beberapa %aktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare yang terkait dengan sanitasi# yang diambil dari literatur Sarudji. D# (,--< .

(aktor )ir Bersih dan )ir *inu'


Dalam dunia kesehatan khususnya kesehatan lingkungan# perhatian air dikaitkan sebagai %aktor pemindah?penularan penyakit atau sebagai vehicle. Dalam hal ini D.@. 8agner menggambarkan bah&a air berperan dalam menularkan penyakitApenyakit saluran pencernaan makanan. *ir memba&a penyebab penyakit dari kotoran (faeces) penderita# kemudian sampai ke tubuh orang lain melalui makanan# dan minuman. *ir juga berperan untuk memba&a penyebab penyakit non mikrobial seperti bahanAbahan toksik yang terkandung di dalamnya. PenyakitApenyakit yang biasanya ditularkan melalui air adalah Thypus abdominalis, Cholera, Dysentri basiler, Diare akut, Poliomyelitis, Dysentri amoeba, penyakit penyakit cacing seperti !scariasis, Trichiuris# parasit yang menggunakan air untuk daur hidupnya seperti "chistosoma mansoni.

Pengertian air minum sesuai Peraturan Menteri "esehatan +epublik )ndonesia /omor ;6,?MD/"DS?PD+?)E?,-4- (entang Persyaratan "ualitas *ir Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari 2 hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak lebih dahulu. (Peraturan Menteri "esehatan /omor ;4<?MD/"DS?PD+?)F?4 66- .

*ir bersih harus memenuhi beberapa persyaratan# baik secara kuantitati% maupun kualitati%. Persyaratan "uantitati%' Di )ndonesia konsumsi air untuk daerah perkotaan sekitar 4,liter?orang?hari dan untuk daerah pedesaan sekitar <- liter?orang?hari. ,. Persyaratan "ualitati%. (isik Ki'ia+i Bakteriologis %adioakti-itas ,*ikrobiologis Bernih# tidak 4. Bebas Gat beracun (idak boleh mengandung kuman typhus# kolera# disentri dan telur cacing. *ir minum tidak boleh mengandung 1at yang menghasilkan sinar H I 4 BJ? l -# ber&arna# tidak berbau (*s# /o,# Pb dsb. dan tidak ,. Gat 2 1at yang dibutuhkan tubuh berasa. tetapi dalam kadar tertentu menimbulkan gangguan kesehatan (%lor dan iod 5. Gat 2 1at tertentu dangan batas 2 batas tertentu (3lA 4.

(erkait dengan air bersih# hal yang harus diperhatikan adalah jarak sarana air bersih seperti sumur gali dengan jamban. Buga konstruksi sarana yang memenuhi syarat teknis kesehatan# seperti pada sumur gali terdapat ketentuan bah&a sampai kedalaman 4- %eet dari permukaan tanah# dinding sumur di buat kedap air# yang berperan sebagai penahan agar air permukaan yang mungkin meresap ke dalam sumur telah mele&ati lapisan tanah sedalam 4- %eet# sehingga mikroba yang mungkin ada didalamnya telah tersaring dengan baik.

(aktor .a'ban Keluarga


(inja dan limbah yang lain adalah limbah yang pasti dihasilkan oleh setiap rumah. 0leh karena itu adalah ke&ajiban setiap rumah tangga untuk mengelola tinja ini sebaikAbaiknya. Prinsip dasarnya menganggap bah&a tinja adalah sumber penyakit terutama penyakit saluran alat cerna. "arenanya harus di lokalisasi untuk diolah sehingga setelah dilepas ke lingkungan sudah tidak berbahaya lagi. Pengolahan yang umum dan baik adalah dengan meman%aatkan %ungsi septic tank.

Dalam membangun tempat pembuangan tinja diperlukan beberapa persyaratan sebagai berikut ' a. (idak menimbulkan kontaminasi pada air tanah yang masuk ke dalam sumber atau mata air dan sumur. b. (idak menimbulkan kontaminasi pada air permukaan.

c. (idak menimbulkan kontaminasi pada tanah permukaan. Persyaratan ini untuk mencegah penularan penyakit cacing. d. (inja tidak dapat dijangkau oleh lalat atau binatangAbinatang lainnya.

e. (idak menimbulkan bau dan terlindung dari pandangan# serta memenuhi syaratAsyarat estetika yang lain.

Sedangkan kriteria jamban sehat (impro=ed latrine sesuai Manual Pelaksanaan Program Sanitasi (otal K Pemasaran Sanitasi (,--. # dikatakan bah&a Bamban sehat adalah %asilitas pembuangan tinja yang memenuhi syarat ' A A (idak mengkontaminasi badan air. Menjaga agar tidak kontak antara manusia dan tinja.

A Membuang tinja manusia yang sehingga tidak dihinggapi lalat atau serangga =ektor lainnya termasuk binatang. A A Menjaga buangan tidak menimbulkan bau "onstruksi dudukan jamban dibuat dengan baik dan aman bagi pengguna

Pemilihan lokasi bangunan septic tank sesungguhnya tidak menjadi masalah# karena bangunan ini kedap air# yang umumnya terbuat dari beton (concrete) asalkan dijamin tidak bocor. (api yang menjadi masalah adalah letak resapan air setelah melalui outlet. !okasinya harus menjamin tidak mempunyai kontribusi terhadap kontaminasi sumber air yang digunakan sebagai sumber air minum. Dianjurkan setidakAtidaknya berjarak : %eet antara resapan dengan sumber air.

(aktor Pengelolaan Sa'pah


Lang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah kegiatan menyingkirkan sampah dengan metode tertentu dengan tujuan agar sampah tidak lagi mengganggu kesehatan lingkungan atau kesehatan masyarakat. *da dua istilah yang harus dibedakan dalam lingkup pembuangan sampah solid &aste (pembuangan sampah saja dan %inal disposal (pembuangan akhir . Pembuangan sampah yang berada di tingkat pemukiman yang perlu diperhatikan adalah penyimpanan setempat dan pengumpulan sampah. Pada penyimpanan setempat (onsite storage, harus menjamin tidak bersarangnya tikus# lalat dan binatang pengganggu lainnya serta tidak menimbulkan bau. 0leh karena itu persyaratan kontainer sampah harus mendapatkan perhatian. (erjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah juga tergantung pada pengumpulan sampah yang diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau oleh pengurus kampung atau pihak pengelola apabila dikelola oleh suatu real estate misalnya. "eberlanjutan dan keteraturan pengambilan sampah ke tempat pengumpulan merupakan jaminan bagi kebersihan lingkungan pemukiman. Sampah terutama yang mudah membusuk (garbage merupakan sumber makanan lalat dan tikus. !alat merupakan salah satu =ektor penyakit terutama penyakit saluran pencernaan seperti Thypus abdominalis, Cholera. Diare dan Dysentri. (His&ani# ,--5 (erkait permasalahan sampah ini harus diperhatikan keberadaan =ektor lalat. Eektor adalah salah satu mata rantai dari penularan penyakit. !alat merupakan salah satu =ektor penyakit terutama penyakit saluran pencernaan seperti thypus perut# kolera# diare dan disentri. Sampah yang mudah membusuk merupakan media tempat berkembang biaknya lalat. Bahan 2 bahan organik yang membusuk# baunya merangsang lalat untuk datang mengerumuni# karena bahan 2 bahan yang membusuk tersebut merupakan makanan mereka. *dapun komponen 2 komponen dalam sistem pengelolaan sampah yang harus mendapat perhatian agar lalat tidak ada kesempatan untuk bersarang dan berkembang biak adalah mulai dari penyimpanan sementara# pengumpulan sampah dari penyimpanan setempat ke tempat pengumpulan sampah ((PS # trans%er dan transport dan tempat pembuangan akhir ((P* .

(aktor Sanitasi *akanan


Makanan menjadi perhatian yang penting bagi para ahli lingkungan karena tubuh selalu membutuhkan bahanAbahan dari luar untuk memenuhi %ungsinya baik dalam perannya untuk tumbuh# berkembang# reproduksi maupun kesejahteraan. Makanan harus dimasak# disimpan# disajikan

menurut selera yang beraneka ragam# sehingga ada hubungan yang lebih erat antara bahan makanan dengan para penanganan makanan (food handlers). )ni juga menjadi sasaran perhatian bagi para ahli kesehatan lingkungan. Secara umum agar %aktor makanan ini tidak berbahaya bagi kesehatan# maka perlu tindakanAtindakan terhadap makanan ( food protection . Makanan yang sehat adalah makanan dengan kandungan gi1i yang cukup# jumlah atau ukurannya seimbang# bersih dan tidak terkontaminasi. Secara garis besar makanan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dalam perannya sebagai berikut ' "andungan 1atA1at (gi1i makanan yang kurang karena rusak# misalnya karena pemanasan yang tinggi atau penyimpanan yang terlalu lama. Makanan berperan sebagai vehicle dari beberapa macam penyakit in%eksi. Makanan mengandung toksin bakteri. Bahan makanan mengandung racun (poisonous plant and animal (erdapatnya racun kimia yang berasal dari bahan penga&et# bahan aditi% pe&arna atau penyedap# kontaminan# prosesAproses pengolahan dan pestisida

Setelah makanan mengalami proses pengolahan# makanan yang akan disajikan dan mungkin disimpan untuk beberapa &aktu sebelum disajikan# makanan sebagai vehicle dapat terkontaminasi pada proses penyimpanan ataupun penyajian. Lang besar peranannya dalam kontaminasi ini adalah ' 4 penanganan makanan (food handlers dan , =ektor berbagai macam penyakit saluran cerna# seperti lalat# kecoa# dan juga binatang pengerat. Peran %aktor makanan dalam menimbulkan diare dapat dijelaskan sebagai berikut (His&ani# ,--5 ' Penanganan makanan yang tidak benar juga menjadi penyebab diare. Banyak dari mereka yang mencuci sayuran dan buah dengan cara yang tidak benar# sehingga berisiko terkontaminasi bakteri kembali. Seharusnya mencuci sayuran atau buah menggunakan air mengalir# bukan dengan air dalam tampungan. Begitu juga dengan pengolahan makanan yang kurang higienis. Bahan makanan# selain merupakan sumber gi1i bagi manusia# juga merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan secara gi1i# daya cerna ataupun daya simpannya. Selain itu pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat mengakibatkan perubahan %isik atau kimia yang tidak diinginkan# sehingga bahan pangan tersebut tidak layak dikonsumsi. "ejadian ini biasanya terjadi pada pembusukan bahan pangan. Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit. Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti ti%us# kolera# disentri# atau (B3#mudah tersebar melalui bahan makanan. @angguanAgangguan kesehatan# khususnya gangguan perut akibat makanan disebabkan# antara lain oleh kebanyakan makan# alergi# kekurangan 1at gi1i# keracunan langsung oleh bahanAbahan kimia# tanaman atau he&an beracunM toksintoksin yang dihasilkan bakteriM mengkonsumsi pangan yang mengandung parasit 2 parasit he&an dan mikroorganisme. @angguanAgangguan ini sering dikelompokkan menjadi satu karena memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya.

)rti/le Sour/e 4. "eputusan Menteri "esehatan +epublik )ndonesia /omor .:,?MD/"DS?S"?)F?,--. (entang Strategi /asional Sanitasi (otal Berbasis Masyarakat Menteri "esehatan +epublik )ndonesia. ,. Manual Pelaksanaan Program Sanitasi (otal K Pemasaran Sanitasi (,--. . 5. *bdoerrachman#M.H# dkk. #lmu $esehatan !nak %. Bagian )lmu "esehatan *nak >akultas "edokteran $ni=ersitas )ndonesia. Bakarta. 46.: ;. Hendar&anto# dkk. &uku !'ar #lmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit >akultas "edokteran $ni=ersitas )ndonesia. Bakarta. 466<

:.

His&ani# Diare (erupakan "alah "atu (asalah $esehatan (asyarakat )ang $e'adiannya "angat *rat Dengan $eadaan "anitasi +ingkungan. $S$ Digital !ibrary# $ni=ersitas Sumatera $tara. ,--5 <. Sarudji# Didik. $esehatan +ingkungan. 3etakan ketiga. Media )lmu. Sidoarjo. ,--<. 9. Soebijanto# M.S# Pro%. Dr.dr# Sp.*. +e1a @unadi +anuh# dr# Sp.*(" . *lpha >ardah *ttiyah# dr# Sp.*.Pedoman Diagnosis dan Terapi #lmu $esehatan !nak. Bagian )lmu "esehatan *nak +S$ dr.Soetomo. Surabaya ,--<.

Anda mungkin juga menyukai