Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KATARAK Posted on Februari 9, 2012 by ulou tandar MAKALAH KATARAK By : Caecilia Tititn R. 1.

PENGERTIAN Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkK) 2. ETIOLOGI

1. Ketuaan ( Katarak Senilis ) Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada usia 60 tahun keatas. 2. Trauma Cedera mata dapat mengenai semua umur seperti pukulan keras, tusukan benda, terpotong, panas yang tinggi, dan bahan kimia dapat merusak lensa mata dan keadaan ini disebut katarak traumatik. 3. Penyakit mata lain ( Uveitis ) 4. Penyakit sistemik ( Diabetes Mellitus ) 5. Defek kongenital Salah satu kelainan herediter sebagai akibat dari infeksi virus prenatal seperti German measles atau rubella. Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan ( diwariskan secara autosomal domonan ) atau bisa disebabkan oleh : - Infeksi congenital, seperti campak jerman ( german measles ) - Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia (kadar gula yang meningkat). Factor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah : - Penyakit metabolik yang diturunkan - Riwayat katarak dalam keluarga - Infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan. Penyebab katarak lainnya meliputi : Faktor keturunan. Cacat bawaan sejak lahir. Masalah kesehatan, misalnya diabetes. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus) gangguan pertumbuhan, Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama.

Rokok dan Alkohol Operasi mata sebelumnya. 2. TANDA DAN GEJALAGejala umum gangguan katarak meliputi : Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi objek. Peka terhadap sinar atau cahaya. Dapat melihat dobel pada satu mata (diplobia). Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat membaca. Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu. Gangguan penglihatan bisa berupa : - Kesulitan melihat pada malam hari - Melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata - Penurunan ketajaman penglihatan ( bahkan pada siang hari ) Gejala lainya adalah : - Sering berganti kaca mata - Penglihatan sering pada salah satu mata. Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata ( glukoma ) yang bisa menimbulkan rasa nyeri. 3. PATOFISOLOGI Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambah usia, nucleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi, perubahan pada serabut halus multiple (zunula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. Perubahan Kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistematis, seperti DM, namun sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak berkembang secara kronik dan matang ketika orang memasuki dekade ke tujuh. Katarak dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal karena bila tidak didiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan permanen. Faktor yang paling sering yang berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat-obatan, alcohol, merokok, DM, dan asupan vitamin antioksidan yang kurang dalam jangka waktu lama. PENATALAKSANAAN

4.

Operasi katarak dilakukan jika penglihatan sudah mengganggu pasien, tidak harus menunggu sampai katarak matang. Katarak tidak dapat diatasi dengan laser, akan tetapi harus dengan pembedahan untuk mengeluarkan lensa yang keruh tersebut, kemudian diganti dengan lensa tanam buatan. Operasi katarak dapat dilakukan dengan mikroskop dan mesin fakoemulsifikasi, yang memafaatkan getaran ultrasonik untuk menghancurkan katarak. Tindakan laser dapat digunakan setelah operasi katarak, apabila kapsul lensa mengalami kekeruhan. Untuk penatalaksanaan katarak kongenital sempurna dengan ekstraksi lensa yang dilakukan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya ambliiopia. Pembedahan ini dilakukan pada bayi berusia 3 minggu, agar periode kritis perkembangan visual terlampaui. Penatalaksanaan katarak traumatik yang mengakibatkan rusaknya serabt lensa dan berakibatt bengkaka dapat diindikasikan ekstraksi katarak. Katarak yang disebbkan oleh diabetes melitus harus melakukan pengobatan diabetes secara teratur karena dapat memperbaiki metabolisme lensa dan bisa mencegah perkembangan katarak diabetes. Tetapi jika sudah menggau pengelihatan dilakukan tindakan pembedahan. Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai ke titik di mana pasien melakukan aktivitas sehari-hari, maka penanganan biasanya konservatif. Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau saraf optikus, seperti diabetes dan glaukoma.Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1) Pengangkatan lensa Ada dua macam teknik pembedahan yang biasa digunakan untuk mengangkat lensa: - Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. - Pembedahan intrakapsuler : pengangkatan lensa beserta kapsulnya.Namun, saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan. 2) Penggantian lensa Penderita yang telah menjalani pembedahan katrak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang teleh diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler dan biasanya lensa intraokuler dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan selama beberapa minggu setelah pembedahan di berikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh. Adapaun penatalaksanaan pada saat post operasi antara lain :

1. Pembatasan aktivitas, pasien yang telah melaksanakan pembedahan diperbolehkan : - Menonton televisi; membaca bila perlu, tapi jangan terlalu lama - Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi - Pada awal mandi waslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau pancuran - Tidak boleh membungkuk pada wastafel atau bak mandi; condongkan sedikit kepala kebelakang saat mencuci rambut 2. Tidur dengan perisai pelindung mata logam pada malam hari; mengenakan kacamata pada siang hari 3. Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring pada posisi mata yang tidak dioperasi, dan tidak boleh telengkup 4. Aktivitas dengan duduk 5. Mengenakan kacamata hitam untuk kenyamanan 6. Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari lantai 7. Dihindari (paling tidak selama 1 minggu) - Tidur pada sisi yang sakit - Menggosok mata, menekan kelopak untuk menutup - Mengejan saat defekasi - Memakai sabun mendekati mata - Mengangkat benda yang lebih dari 7 Kg - Berhubungan seks - Mengendarai kendaraan - Batuk, bersin, dan muntah - Menundukkan kepala sampai bawah pinggang, melipat lutut saja dan punggung tetap lurus untuk mengambil sesuatu dari lantai. 5. JENIS-JENIS KATARAK1) Katarak perkembangan ( developmental ) dan degenerative. 2) Katarak trauma : katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata. Trauma bisa dalam bentuk tumpul ataupun tajam. Jika lensa robek cairan mata dapat masuk kedalam lensa sehingga dapat mengakibatkan bengkak disertai kekeruhan serabut-serabut lensa. 3) Katarak komplikata (sekunder) : penyakit infeksi tertentu dan penyakit seperti DM dapat mengakibatkan timbulnya kekeruhan pada lensa yang akan menimbulkan katarak komplikata. 4) Berdasarkan usia pasien, katarak dapat di bagi dalam : a. Katarak kongeniatal : katarak yang di temukan pada bayi ketika lahir (sudah terlihat pada usia di bawah 1 tahun) b. Katarak juvenil : katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun dan di bawah usia 40 tahun c. Katarak presenil, yaitu katarak sesudah usia 30-40 tahun d. Katarak senilis : katarak yang terjadi pada usia lebih dari 40 tahun. Jenis katarak ini merupakan proses degeneratif ( kemunduran ) dan yang paling sering ditemukan. Adapun tahapan katarak senilis adalah : a) Katarak insipien : pada stadium insipien (awal) kekeruhan lensa mata masih sangat minimal, bahkan tidak terlihat tanpa menggunakan alat periksa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur.penderita pada stadium ini seringkali tidak merasakan keluhan atau

gangguan pada penglihatanya sehingga cenderung diabaikan. b) Katarak immataur : lensa masih memiliki bagian yang jernih c) Katarak matur : Pada stadium ini proses kekeruhan lensa terus berlangsung dan bertambah sampai menyeluruh pada bagian lensa sehingga keluhan yang sering disampaikan oleh penderita katarak pada saat ini adalah kesulitan saat membaca, penglihatan menjadi kabur, dan kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari. Selain keluhan tesebut ada beberapa gejala yang dialami oleh penderita katarak, seperti : 1) Penglihatan berkabut atau justru terlalu silau saat melihat cahaya. 2) Warna terlihat pudar. 3) Sulit melihat saat malam hari. 4) Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata. Gejala ini terjadi saat katarak bertambah luas. d) Katarak hipermatur : terdapat bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul lensa dan bisa menyebabkan perdangan pada struktur mata yang lainya. 6. PEMERIKSAAN MEDISPemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada penderita katarak adalah sebagai berikut : 1) Kartu mata snellen /mesin telebinokuler : mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina. 2) Lapang Penglihatan : penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma. 3) Pengukuran Tonografi : TIO (12 25 mmHg) 4) Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma. 5) Tes Provokatif : menentukan adanya/ tipe glukoma 6) Oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan. 7) Darah lengkap, LED : menunjukkan anemi sistemik / infeksi. 8 )EKG, kolesterol serum, lipid 9) Tes toleransi glukosa : kontrol DM 10) Keratometri. 11) Pemeriksaan lampu slit. 12) A-scan ultrasound (echography). 13) Penghitungan sel endotel penting u/ fakoemulsifikasi & implantasi. 14) USG mata sebagai persiapan untuk pembedahan katarak. 7. FARMAKOLOGI KATARAK Obat obat katarak berupa obat tetes mata, vitamin atau anti oksidan hanya menghambat proses bertambah matangnya katarak, tetapi tidak dapat mengurangi atau menghilangkan katarak. Pencegahan hdiharap kan mengonsumsi buah vit C, A dan E. 8. DIET KATARAKDiit katarak tidak perlu adanya diit khusus bisa diberikan tinggi protein dan tinggi karbohidrat. Dan perlu diperhatikan juga untuk klien yang terjadi katarak akibat dari diabetes melitus, untuk klien ini memerlukan diit tersendiri terkait dengan diabetes melitus. Dan untuk tambahan diberikan vitamin seperti vitamin A, C dan E.

Anda mungkin juga menyukai