Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENYULUH PERTANIAN LEMBAR PESERTA

1. 2 3 4 5

KELOMPOK JABATAN JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK MATERI JUDUL MATA DIKLAT DESKRIPSI MATA DIKLAT

Penyuluh Pertanian Ahli Alih Kelompok Inti Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Mata Diklat Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Dimaksudkan Untuk Meningkatkan Kompetensi Penyuluh Pertanian Dalam Memilih, Merancang Menganalisis Dan Menerapkan Cara Penyampaian Pesan Penyulahan Pertanian 1. Pengertian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhanpertanian 2. Pemilihan Dan Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 3. Analisis Efektifitas Penggunaan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian 4. Perancangan Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian Setelah Selesai Pelatihan Peserta Mampu Memahami Dan Menerapkan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Setelah Selesai Pelatihan Peserta Mampu: 1. Menjelaskan Pengertian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 2. Menjelaskan Pemilihan Dan

POKOK BAHASAN

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR HASIL BELAJAR

10 11 12

WAKTU /JAM PEMBELAJARAN (T/P) METODE PEMBALAJARAN Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Dan Praktek ALAT DAN BAHAN LCD, modul, karton manila, spidol, statipe, kertas koran

Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 3. Menganalisis Efektifitas Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 4. Merancang Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian (2 x 45 menit)/(6 x menit)

Langkah Kegiatan No 1 2 3 Uraian Kegiatan Mendengarkan pengantar fasilitator Mendengarkan tujuan pembelajaran Mendengarkan penjelasan materi Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 1. Pengertian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhanpertanian 2. Pemilihan Dan Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 3. Analisis Efektifitas Penggunaan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 4. Perancangan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Mengajukan tanya jawab kepada fasilitator bila belum jelas Praktik 1. Peserta membagi menjadi kelompok kecil ( 5 6 orang/kelompok) 2. Setiap kelompok mendiskusikan materi diklat yang disampaikan 3. Setiap kelompok untuk merancang secara lengkap metode dan teknik penyuluhan pertanian. 4. Setiap kelompok menuliskan hasil kerja dalam kertas koran 5. Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain Pengakhiran Peserta mendengarkan faslitator menyimpulan hasil diskusi/presentase kelompok Jumlah Waktu (menit) 5 5 60

20 160

20

270

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYULUH PERTANIAN

LEMBAR FASILITATOR

1. 2 3 4 5

KELOMPOK JABATAN JENIS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK MATERI JUDUL MATA DIKLAT DESKRIPSI MATA DIKLAT

Ahli Alih Kelompok Inti Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Mata Diklat Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Dimaksudkan Untuk Meningkatkan Kompetensi Penyuluh Pertanian Dalam Memilih, Merancang Menganalisis Dan Menerapkan Cara Penyampaian Pesan Penyulahan Pertanian 1. Pengertian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhanpertanian 2. Pemilihan Dan Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 3. Analisis Efektifitas Penggunaan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 4. Perancangan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Setelah Selesai Pelatihan Peserta Mampu Memahami Dan Menerapkan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian

POKOK BAHASAN

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR HASIL BELAJAR

10 11 12

WAKTU /JAM PEMBELAJARAN (T/P) METODE PEMBALAJARAN ALAT DAN BAHAN

Setelah Selesai Pelatihan Peserta Mampu: 1. Menjelaskan Penegrtian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 2. Menjelaskan Pemilihan Dan Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 3. Menganalisis Efektifitas Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian 4. Merancang Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian (2 x 45 menit)/(6 x menit) Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Dan Praktek LCD, modul, karton manila, spidol, statipe, kertas koran

Langkah Kegiatan No 1 2 3 Langkah kerja Fasilitator memberikan pengantar Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan penjelasan tentang Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian a. Pengertian, Tujuan Dan Prinsip Metode Dan Teknik Penyuluhanpertanian b. Pemilihan Dan Penerapan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian c. Analisis Efektifitas Penggunaan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian d. Perancangan Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Mengajukan tanya jawab kepada fasilitator bila belum jelas Membimbing Praktik a. Peserta dibagi menjadi kelompok kecil ( 5 6 orang/kelompok) b. Setiap kelompok mendiskusikan materi diklat yang disampaikan c. Setiap kelompok untuk merancang secara lengkap metode dan teknik penyuluhan pertanian. d. Setiap kelompok menuliskan hasil kerja dalam kertas koran Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas untuk ditanggapi kelompok lain Pengakhiran faslitator menyimpulan hasil diskusi/presentase kelompok Jumlah Waktu (menit) 5 5 60

20 4 160

20 270

BAB I PENDAHULUAN

Untuk mensukseskan pembangunan nasional di dalam sektor pertanian pembangunan pertanian terdapat dicapai yaitu : 1. meningkatnya ketahanan pangan nasional yang meliputi meningkatnya kapasitas produksi komoditas pertanian dan berkurangnya ketergantungan terhadap pangan impor sekitar 5-10 persen dari produksi domestik; 2. meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian yang meliputi meningkatnya mutu produk primer pertanian, meningkatnya keragaman pengolahan produk pertanian dan meningkatnya ekspor serta meningkatkanya surplus perdagangan komoditas pertanian; dan 3. meningkatnya kesejahteraan petani yang meliputi meningkatnya tiga kelompok sasaran utama yang perlu

produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian dan menurunnya insiden kemiskinan. Untuk mengimplementasikan sasaran pembangunan pertanian tersebut sangat diperlukan mengajak seluruh lapisan masyarakat petani dan diluar pertanian. Bentuk ajakan yang sekaligus dapat meningkatkan kemampuan masyarakat tersebut diantara melalui pendidikan non formal seperti pembelajaran bagi

penyuluhan. Penyuluhan pertanian merupakan proses

pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam rangka mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan. Dalam proses penyuluhan pertanian keberhasilan yang dicapai dapat yaitu

penetapkan pesan / materi yang tepat sesuai dengan sasaran pertanian tersebut tanpa mengabaikan kebutuhan dari

pembangunan

masyarakat petani. Pesan atau materi penyuluhan pertanian untuk dapat diterima dan dihayati serta diterapkan sehingga dapat meningkatkan

kemampuan, bila cara penyampaiannya yang dipilih cocok dengan kondisi dari

masyarakat petani. Memilih cara atau metode/teknik ini

akan menentukan

keberhasilan didalam penyelengaraan program penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan pertanian.

BAB II PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP

A. Pengertian Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi

pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar

mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih, menata, menyederhanakan, menyajikan dll. Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-kode yang digunakan pada Simbol yang mudah diamati dan paling banyak digunakan oleh penyuluh yaitu

pesan. bahasa.

Keputusan-keputusan yang dibuat

pertnaian atau

sumber unutk memilih serta menata isi pesan dan simbol yang digunakan pada pesan dapat dikatakan teknik penyuluhan pertanian. Dilain pihak

kegiatan penyuluhn pertanian terlibat dalam proses belajar mengajar karena penyuluhan termasuk dalam sistem pendidikan non formal. Sesusi dengan tujuan , proses belajar mengajar dalam penyuluhan pertanian menghendaki retensi yang tinggi atau efek yang maksimal. Untuk memperoleh retensi yang Dengan demikian

tinggi setiap audien memerlukan belajar yang berulang. teknik penyuluhan pertanian keputusan menata dapat didefinisikan

sebagai keputusan serta

yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih dan isi pesan menentukan pilihan

simbul

cara dan frekuensi

penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan. B. Tujuan 1. Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian dengan pemilihan metode yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya 2. Agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna. 3. Agar kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan menimbulkan perubahan yang dikehendaki. untuk

C. Prinsip Sebelum menerpakan metode penyuluhan pertanian prinsip yang harus

diperhatikan bagi penyuluh adalah memahami prinsip dijadikan landasan untuk memilih metode yang tepat: 1. Pengembangan untuk berpikir kreatif

yang dapat

Melalui penyuluhan, bukanlah dimaksud agar masyarakat penerima manfaat selalu menguntungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui penyuluhan harus mampu dihasilkannya petani yang mampu dengan upayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan kreatifitasnya untuk

memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya. Karena itu, pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu memilih metoda yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan kreatifitas masyaraket penerima manfaatnya. 2. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya), serta selalu berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataankenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan penyuluhan sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metoda yang dilaksnakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya. Hal ini dimaksudkan agar a . tidak banyak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya. b. Penyuluh dapat memahami betul keadaan penerima manfaat, termasuk masalh-masalah yang dihadapi dan petensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan utnuk perbaikan mutu hidup mereka. c. Kepada penerima manfaat dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh penerima manfaatnya.

10

3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegaiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh

lingkungannya sebagai panutan yang baik. 4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat Kegiatan penyuluhan adalah upaya mengubah perilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan sietem pendidikan. Adanya hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan penerima manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri. Keakraban hubugna antara penyuluh dan penerima manfaat ini menjadi sangat penting. Karena dengan keakraban itu akan tercipta suatu keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat.

Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa. 5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan. Kegiatan penyuluhan adalah upaya untuk mengubah perilaku penetima manfaat, baik pengetahuannya, sikapnya atau keterampilannya. Dengan demikian, metoda yang diterapkan harus mampu merangsang penerima manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan suka hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri. Keluarganya dan masyarakatnya. D. Rangkuman Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi

pesan) penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar

mereka tahu, mau dan mampu menggunakan inovasi baru.

11

Teknik penyuluhan pertanian keputusan menata

dapat didefinisikan

sebagai keputusan serta

yang dibuat oleh sumberatau penyuluh dalam memilih dan isi pesan menentukan pilihan

simbul

cara dan frekuensi

penyampaian pesan serta menentukan bentuk penyajian pesan. Prinsip-prinsip metode dan teknik penyuluhan pertanian a. Pengembangan untuk berpikir kreatif b. Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat c. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya d. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat e. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan E. Latihan 1 Diskusikan dalam kelompok kecil dan tuangkan hasilnya dalam kertas koran/ manila a. Pengertian Metode Penyuluhan Pertanian b. Pengertian Teknik Penyuluhan Pertanian c. Tujuan dari metode dan teknik penyuluhan pertanian d. Prinsip-prinsip meto de penyuluhan pertanian e. Pesan mengandung beberapa aspek untuk dikelola Presentasekan hasil diskusi kelompok kecil di dalam kelas dan beri

kesemaptan pada kelompok lain untuk bertanya

12

BAB III PEMILIHAN DAN PENERAPAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN A. Dasar Pemilihan Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajar karena panca indera tersebut terlibat di dalamnya Hal ini dinyatakan oleh Socony Vacuum Oil Co. yang di dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagi berikut 1 % melalui indera pengecap, 1,5 % melalui indera peraba 3,5 % melalui indera pencium 11 % melalui indera pendengar dan 83 % melalui indera penglihatan. Dalam mempelajari sesuatu seseorang akan mengalami suatu proses adopsi yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental psikologis sebagai berikut : Tahap penumbuhan perhatian, dimana seorang sekedar mengetahui

adanya suatu gagasan / ide atau praktek baru untuk pertama kalinya. Tahap pertumbuhan minat, dimana seseorang ingin mengetahui lebih

banyak perihal baru tadai dan berusaha mencari informasi lebih lanjut. Tahap menilai, dimana seseorang mampu membuat perbandingan Tahap mencoba, dimana seseorang mencoba gagasan baru atau praktek baru. Tahap menerapkan, dimana seseorang meyakini gagasan atau praktek baru itu dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan di dalam

usahataninya. Kemampuan seseorang untuk mempelajari sesuatu berbeda-beda

demikian juga tahap perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatan, sehingga perlu ditetapkan suatu metode penyuluhan pertanian yang berhasil guna dan berdaya guna. Untuk penerapan dari metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan mengamati terlebih dahulu dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang terdiri : 1. Sasaran

13

Yang perlu diperhatikan tingkat pengetahuan sasaran, ketrampilan dan sikap sasaran Kondisi sosial budaya sasaran penyuluhan Banyaknya sasaran yang dicapai.

2. Sumberdaya penyuluhan Yang perlu dipertimbangan untuk sumberdaya penyuluhan pertanian ini: Kemampuan penyuluh yang meliputi pengusaan ilmu dan ketrampilan serta sikap yang dimiliki. Materi penyuluhan yang akan disampaikan Ketersediaan sarana dan biaya penyuluhan

3. Keadaan Daerah Musim dan iklim Keadaan usahatani Keadaan lapangan

4. Kebijaksanan Pembangunan Pertanian Yang berasal dari pemerintah pusat dan daerah Yang berasal dari masyarakat petani

B. Ragam metode dan teknik Ragam metode dan teknik penyuluhan pertanian yang dapat dipilih untuk dapat diterapkan dapat Komunikasi didasarkan pada aspek : anjangsana, pertemuan kelompok,

: - langsung seperti kursustani,

karyawisata/widyawisata, ceramah, FDG.

- tidak langsung seperti penggunaan media cetak (poster, leaflet, folder, brosur, majalah, koran), penggunaan media elekrtonik komunikasi. Psikososial : - massal seperti menyabaran media cetak, pengunaan media elektronik, pertemuan umum, pameran, kampanye. - kelompok seperti demontrasi, FDG, kursustani, pertemuan kelompok, karyawisata/widyawisata, ceramah. (televisi, film radio), dialog melalui media

14

- individu/perorangan

seperti

anjangsana

rumah/tempat

usaha, surat menyurat, telepon. Panca indera : - penglihatan seperti brosur, folder, leaflet, majalah, poster dan koran - pendengaran seperti tape recoder, radio, telepon - kombinasi pendengaran dan penglihatan seperti pemutaran film dan televisi Pemilihan dan menerapan metode penyuluhan pertanian berdasar komunikasi dikaitkan dengan tahapan adopsi
TAHAP ADOPSI PERUBAHAN PERILAKU MEDIA YANG DIGUNAKAN HUBUNGAN PENYULUH DAN KLIEN PENDEKATAN PSIKOSOSIAL

SADAR

MINAT

MENILAI

COBA

ADOPSI

---PENGETAHUAN-PENGETAHUAN --PENGETAHUAN-DAN DAN SIKAP KETRAMPILAN TERPROYEKSI LISAN MEDIA CETAK TAK LANGSUNG LANGSUNG MASSAL KELOMPOK INDIVIDU

Beberapa jenis metode penyuluhan pertanian yang dapat diterapkan: 1. Ceramah Ceramah merupakan suatu pertemuan untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relatif cepat. Tujuan : untuk menyampaikan informasi yang lebih mendalam. 2. Demonstrasi Demonstrasi merupakan suatu metode penyuluhan di lapangan untuk memperlihatkan / membuktikan secara nyata penerapan teknologi pertanian yang tentang cara dan atau hasil bagi yang lengkap dengan penyelasan

telah terbukti menguntungkan

petani nelayan. Berdasarkan sasaran yang akan dicapai demonstrasi dibedakan atas demostrasi usahatani perorangan (demplot), demonstrasi

15

usahatani kelompok (demfarm), demonstrasi usahatani gabungan kelompok (dem area) Tujuan demonstrasi a. Tujuan demonstrasi plot yaitu untuk memberikan contoh bagi petani

disekitarnya untuk menerapkan teknologi baru di bidang pertanian. b. Tujuan demonstrasi farm yaitu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan anggota kelomoktani serta memberikan contah petani disekitarnya

menerapkan teknologi baru melali kerjasama kelompok. c. Tujuan demonstrasi area yaitu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani melalui kerjasama antar kelompok tani untuk menerapkan inovasi baru di bidang pertanian serta memberikan contoh bagi petani sekitarnya. 3. Anjangsana Anjangsana merupakan kunjungan yang terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah /tempat usaha petani tujuan menumbuhkan kepercayaaan diri petani dan keluarganya. Dalam anjangsana agar dapat dilakukan secara terencana, penyiapkan kebutuhan teknologi yang diperlukan petani serta bahan informasi seperti : brosur, folder, folder dan media lainnya. 4. Kursus Tani Kursus tani merupakan proses belajr mengajar yang khusus diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan dari khursus tani : a. meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan memecahkan masalah yang dijumpai dalam usahataninya b. meningakatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam petani dalam

menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan . c. menumbuhkan calon kontaktani yang bersedia dan mampu menyebarkan teknologi pertanian yang lebih menguntungkan

16

d. menggugah

dan

mengembangkan

kesadaran

dan

swadaya

serta

kepemimpinan keluarga tani. 5. Magang Magang merukan proses belajar mengajar anatar petani, dimana seorang petani belajar dari pengalaman kerjanya pada suatu usatani dalam keadaan sesungguhnya di lapangan dengan bimbingan petani yang berhasil

menjalankan usahanya. Tujun dari magang: a. Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa kewirausahaan petani b. Menumbuhkan minat dan keyakinan petani pemagang terhadap usahatani sebagai sumber mata pencaharian. c. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan social dan interaksi positif antar sesama petani d. Meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan rasa percaya diri petani pengajar dalam mengajar petani lain. 6. Mimbar Sarasehan Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antar kelompok andalan (KTNA) dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambungan untuk membicarakan memusyawarahkan dan mencapai kesepakatan pelaksanaan mengenai program hal-hal yang dan menyangkut kegiatan masalah-masalah dalam rangka

pemerintah

petani

pembangunan pertanian. Tujuan a. Memahami keadaan dan masalah yang dihadapi pembangunan pertanian di lapangan. b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan maslah berserta penyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani dan kehidupan petani dan keluarganya. c. Melaksnakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai dengan kesepakatan bersama.

17

d. Meningkatkan pembangunan e. Mewujudkan

peranan

dan

peranserta

petani

sebagai

subyek

hubungan timbal balik yang serasi antar kontaktani dan

pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang. 7. Pameran Pameran merupakan usaha untuk memperhatikan atau mempertunjukan model, contoh, barang, peta, grafik, benda hidaup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu. Suatu pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi yaitu menarik membangkitkan keinginan perhatian, mengguggah hati dan

serta bila memungkin tahap menyakinkan

diharapkan dapat juga tercapai. Tujuan a. Mempengaruhi orang untuk menerima cara-cara baru dan memperlihatkan teknologi baru sekaligus ditunjukan hasil hasil yang telah dicapai. b. Menarik perhatian banyak orang dan meningkatkan pengertian dan minat c. Menumbuhkan pengertian dan apresiasi terhadap pembangunan pertanian 8. Perlombaan Perlombaan merupakan kegiatan dengan aturan tertentu untuk

menumbuhkan persaingan yang sehat antar petani untuk mencapai prestasi yang diinginkan secara maksimal Tujuan a. Menarik perhatian petani terhadap suatu hal dalam usahatani b. Meningkatkan prestasi petani dalam berusahatani yang lebih baik dan lebih menguntngkan c. Menumbuhkan dan meningkatkan peransaerat petani dan kerjasama diantara petani. 9. Pertemuan Diskusi Pertemuan diskusi merupakan pertmuan yang jumlah pesertanya tidak lebih dari 20 orang dan biasanya diadakan untuk bertukar pendapat mengenai

18

suatu kegiatan yang akan diselenggarakan tau gua mengumpulakan saransaran untuk memecahkan persoalan Tujuan mengajak petani untuk membicarakan dan memecahkan berkaitan dengan penerapan teknologi baru, maslah yang produksi,

penyaluran sarana

pemasaran hasil, pengorganisasian kegiatan kelompok tani dan kelestarian sumberdaya alam. 10. Temu Karya Temu karya merupakan pertemuan antar petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta belajar atau saling mengajarkan sesuatu ketrampilan dan pengetahuan untuk diterapkan Tujuan a. Membuka kesempatan tukar menukar pengalaman dan ketrampilan b. Mempercepat penerapan teknologi baru. c. Memperluas cakrawala berfikir d. Meningkatkan keakraban antar petani 11. Temu Lapang Temu lapang meruapakan pertemuan antara petani dengan peneliti untuk salaing tukar menukar informasi tentang tenologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan baik dari petani. Tujuan a. Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkan informasi teknologi hasil penelitian b. Membuka kesempatan bagi peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari hasil-hasil penelitiannya c. Menyalurkan teknologi di kalangan petani secara lebih cepat. 12. Temu Tugas Temu tugas merupakan pertemuan berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian pengaturan dan pelayanan dalam lingkup pertanian. Tujuan

19

Mencapai suatu pandangan, sikap dan perilaku dalam melaksanakan suatu kegiatan pembangunan 13. Temu Usaha Temu usaha merupakan pertemuan antara petani dengan pengusaha dibidang pertanian Tujuan a. Menumbuhkan rangsangan kea rah usahatani komersial kerjasama usaha dan kewirausahaan b. Membuka kesempatan bagi petani untuk mempromosikan hasil usahanya c. Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan dibidang

pemasaran serta dibidang teknologi produksi dan pengolahan hasil d. Mengadakan transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak. 14. Temu Wicara Temu wicara merupakan pertemuan antara petani dengan pemerintah

untuk bertukar mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan, khususnya pembangunan pertanian serta mengenai keinginan, gagasan, dan pelaksanaan pembangunan oleh petani di lapangan. Tujuan a. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian petani tentang pembangunan pertanian pada khususnya serta pembangunan nasional b. Meningkatkan motivasi petani untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian c. Membuka saluran umpan balik dari masyarakat tani kepada pemerintah. 15. Widyawisata Widyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompoktani, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat. Tujuan

20

a. Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya. b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan

perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal. 16. Karyawisata Karyawisata merupakan suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh

kelompoktani, untuk belajar sambil bekerja suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya. Tujuan a. Memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar sambil melakukan sendiri hasil penerapan, suatu teknologi demonstrasi suatu ketrampilan, alat baru dan sebagainya. b. Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan

perhatian, serta memotivasi untuk melakukan sesuatu hal. 17. Sekolah Lapang Sekolah lapang merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan oleh sekelompok petani pada hamparan tertentu, yang diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi pengalaman tentang alternatif dan pemilihan cara

pemecahan masalah yang palibng efektif dan efisien sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Tujuan a. Petani memiliki kesempatan mengidentifikasi kebutuhan ilmu dan

ketrampilan dalam melaksanakan usahataninya b. Petani belajar untuk menambah ilmu dan ketrampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya ditempat yang sesuai dengan keadaan dan masalah yang dihadapi sehari-hari. c. Petani mampu menganalisis dan mengambil keputusan yang rasional

tentang tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan memperbaiki usahataninya berdasarkan hasil lapangan.

21

d. Para petani

mampu

bekerjasama

dalam

proses

belajar

untuk

meningkatkan produktivitas usahataninya secara berkelanjutan.

C. Rangkuman Pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian didasari tingkat kemampuan penerimaan panca indera dan tahapan adopsi yang meliputi kesadaran, minat, menilai, mecoba dan menerapkan. Dasar pertimbangan pemilihan metode dan teknik penyuluhan pertanian meliputi keadaan sasaran, sumber daya penyuluhan, keadaan wilayah dan kebijakan pembangunan pertanian. Ragam metode dan teknik penyuluhan dapat didasari dari pendekatan jenis komunikasi, psikososial dan panca indera

D. Latihan 2 Diskusikan koran/manila a. Panca indera yang dapat menerima respon yang paling besar dari rangsangan b. Tahapan dari menerapan/adopsi sebagai dasar pemilihan metode dan dalam kelompok kecil dan tuangkan hasilnya dalam kertas

teknik penyuluhan pertanian c. Dasar pertimbangan untuk pemilihan metode penyuluhan pertanian d. Metode yang berdasarkan aspek psikososial pendekatan individu,

kelompok dan massal e. Metode yang berdasarkan aspek pendekan komunikasi langsung dan tidak langsung Presentasekan hasil diskusi kelompok kecil didalam kelas dan beri kesemaptan pada kelompok lain untuk bertanya

22

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN PERTANIAN A. Lingkup Analisis Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian pesan terjadi perubahan sehingga agar dapat dalam

sasaran tahu, mau dan mampu

menerapkan inovasi baru. Ketika penyuluh telah dapat menetapkan cara untuk menyampaikan pesan diharapkan keputusan tersebut dapat memberikan tingkat efektivitas yang optimalmaksimal untuk kegiatannya. Untuk mengamati apakah cara untuk menyampaikan suatu pesan itu tersebut berdaya guna ataukah perlu disempurnakan dapat dilakukan analisis tingkat efektivitasnya. Sesuai dengan pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian yaitu

terjadinya efek yang optimal dalam proses komunikasi inovasi. Oleh karena itu keputusan cara penyampaian pesan yang diambil penyuluh harus dapat ditata dan diolah. 1. Lingkup teknik pendayagunaan penyuluhan pertanian meliputi : a. Memilih dan menata simbol, b. Memilih dan menata isi pesan, c. memilih cara penyamapain pesan baik tunggal maupun kombinasi 2. Lingkup pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam perlakuan terhadap simbol : a. Memilih bahasa yang tepat b. Memilih bentuk bahasa c. Memilih kata-kata yang mudah dimengerti d. Mendayagunakan tatabahasa dan gaya bahasa e. Mendayagunakan inovasi dan aksentuasi 3. Lingkup pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam perlakuan terhadap pesan a. Memilih isi pesan yang memenuhi persyaratan inovasi yang dianjurkan b. Menata isi pesan agar : 1) Cocok dengan cara penyampaian yang digunakan

23

2) Cocok dengan bentuk penyajian yang di tampilkan 3) Sesuai dengan daya anut sasaran 4) Saling mengisi dengan kegiatan petani sesuai dengan tahapan proses adopsi. B. Analisis Efektifitas Analisis dapat dilakukan dengan cara membandingkan standart yang telah ditentukan dengan data yang diperoleh dengan dari kegiatan dari menerapan metode dan teknik penyuluhan pertanian. Selanjutnya dilakukan memasukan dalam kategori tingkat efektifitas. Untuk langkah menganalisis sebagai berikut : 1. Penetapkan terlebih dahulu cara penyampaian, isi pesan dan simbol. 2. Dari cara penyampaian, isi pesan dan simbol dilakukan pengukuran 3. Setiap aspek yang akan diukur tentukan standart yang diharapkan. 4. Dari standart yang ditentukan kemudian dapat ditetapkan tingkatkan/ kategori efektifitas dari penggunaan cara penyampaian pesan tersebut. 5. Pengukuran dari tingkat efektitas ini dapat dibuatkan instrumen yang berkaitan dengan cara penyampaian pesan tersebut, sebagai berikut : a. Untuk pendayagunan teknik penyuluhan penggunaan media cetak (flipcahart, leaflet, folder, brosur, poster, koran, majalah) instrumen yang dapat digunakan mulai pengamatan dari perlakuan bahasa, perlakuan isi pesan dan bentuk penyajian. b. Untuk pendayagunaan teknik penyuluhan pertanian dalam bentuk pertemuan (mimbar sarasehan, temu wicara, temu usaha, temu karya, karyawisata , demonstrasi pertemuan kelompok) intsrumen yang dapat digunakan perlakuan pada saat prapertemuan, perlakuan pada saat pertemuan, perlakuan pada saat pasca pertemuan. Contoh instrumen untuk perlakuan saat prapertemuan : Berapa orang petani atau kontaktani yang layak menjadi pemrakarsa pada temu karya. Dari jumlah tersebut berapa persen yang menjadi pemrakarsa ? a b lebih dari 80 % Antara 50 80 % dapat tentukan aspek yang akan

24

Kurang dari 50 %

Instrumen dapat dikembangkan sesuai dengan tahapan perlaku yang akan diterapkan dari suatu metode. 6. Pengumpulan data dari sasaran dapat dilakukan dengan wawancara dan survey langsung. 7. Data yang telah dikumpul dapat dilakukan sortir dan cleaning, data sehingga lebih akurat. Selanjutnya data ditabulasikan untuk siap dilakukan analisis. 8. Menghitung jumlah jawaban yang telah dikumpulkan ( a, b dan c) dari pertanyaan yang diajukan. Untuk yang menilai huruf a diberi angka 3, b diberi nilai 2 dan c diberi nilai 1 9. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dapat diperoleh dari seluruh aspek perlakuan yang capai dibagi dikalikan 100 % 10. Hasil yang dicapai dapat dibandingkan dengan tingkatan apakah cara penyampaian pesan yang telah diputuskan efektif, cukup efektif , kurang efektif atau tidak efektif dsb. C. Rangkuman Lingkup pendayagunaan metode dan teknik penyuluhan terdiri memilih dan menata simbul, isi pesan dan cara penyampaian pesan. Untuk menganalisis melakukan terlebih dahulu identifikasi, menyusun alat ukur yang meliputi pertanyaan, standart dan kategori. Menngumpulkan data dan menganalisis yang meliputi pengkodean, tabulasi dan analisis D. Latihan 3 Membuat tugas analisis efektifitas metode dan teknik penyuluhan pertanian Setiap kelompok membuatan analisis efektivitas metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan tahap sebagai berikut: a. Mengidentifikasi penyelenggaraan pertemuan ( dapat pilih satu ) b. Menyusun alat ukur c. Melakukan analisis efektifitas kegaitan analisis berdasarkan alat ukur d. Melakukan pengolahan hasil e. Melakukan penilaian total nilai maksimal, kemudian hasilnya

25

BAB V PERANCANANGAN METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN

A.

Rancangan menetapkan

Bila dasar pertimbangan untuk pemilihan ini telah terpenuhi maka untuk merancang metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan melakukan tahapan : 1. Mengidentifikasi dan analisis data yang dari sasaran, penyuluh dan

perlengkapannya, keadaan daerah/wilayah dan kebijakan pembangunan Setelah memiliki data dasar, kegiatan selanjutnya menetapkan tahap penerapan sasaran. dari sebagian data. Untuk keperluan in penyuluh dapat menganalisis Apa tahap penerapan sasaran sudah ada atau

sudah disiapkan, maka langkah berikutnya adalah mencoba menteapkan alternatif meode penyuluhan 2. Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian. Alternatif metode ini dapat didekati dengan penggolongan berdasarkan jumlah sasaran yaitu secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan. a. Metode dengan pendekatan massal dipergunakan serta untuk menarik memberikan

perhatian, menumbuhkan informasi selanjutnya.

minat dan keinginan

b. Metode dengan pendekatan kelompok dapat dipergunakan untuk lebih rinci memeberikan informasi tentang suatu teknologi atau praktek.

Metode tersebu ditujukan untuk dapat membanu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap

menerapkan. c. Metode pendekatan perorangan , dapat sangat berguna dalam tahap mencoba hingga menerapkan, metode perorangan ini dilakukan

apabila sasaran sudah hampir samapai tahap mencoba dan bersedia mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk memantapkan keputusnya. d. Untuk faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas penyuluh. Penyuluh yang belum memiliki pengalaman atau dalam taraf

26

permulaan metode penyuluhan yang terbaik adalah pendekatan perorangan. Bila kemampuan dalam pengenal sasaran dan keadaan lapangan sudah dimiliki, maka metode penyuluhan yang efektif dalam menjangkau sasaran adalah pendekatan kelompok atau massal. 3. Menetapkan metode penyuluhan pertanian. Penyuluh baru dapat dan

memikirkan metode yang cocok dengan kondisi keadaan lapangan sasaran. metode. Dalam mencapai suatu dengan kombinasi metode tujuan perlu dilaksanakan Penetapan

metode dapat satu jenis atau lebih / beberapa

pemecahan

tertentu. Pertimbangan tentang musim,

keadaan usahtani, permasalahan di lapangan, fasilitas sasaran penyuluhan yang telah dikemukakan terdahulu, sangat diperlukan akan dalam

menetapkankombinasi

metode.

Pertimbangan

menghasilkan

permilihan ini satu atau lebih metode penyuluhan. Bila metode yang akan diterapkan lebih dari satu maka perlu dilakukan pengulangan, urutan atau kombinasi. Pengulangan : misalnya kursus tani I diualangi dengan yang ke II dan seterusnya dengan materi lanjutan. Urutan : misalnya kursustani diikuti dengan wiyawisata, perlombaan dan lain-lain Kombinasi : misalnya waktu demonstrasi sekaligus dilaksanakan

lomba antar peserta dan menyebarkan publikasi. 4. Setelah penyuluh dapat menetapkan cara yang digunakan untuk

menyampaikan pesan/materi, selanjutnya penyuluh menyusun bagaimana untuk mengetahui bahwa teknik yang digunakan akan memperoleh

tingkat efektivitas yang optimal. Yang dapat dicermati dari saat persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanan ketika telah ditetapkan metode untuk diterapkan B. Rangkuman Rancangan dalam pembuatan metode dan teknik dimulai dari menigdentifikasi dan menganalisis data, menerapkan alternatif metode, menetapkan metode dan menentukan efektitasyang akandigunakan.

27

C. Latihan 4 Membuat tugas rancangan metode dan teknik penyuluhan pertanian a. Setiap kelompok merancang metode penyuluhan pertanian melalui pendekatan kelompok dengan menggunakan salah satu jenis teknik pertemuan b. Rancang mulai dari persiapan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan. c. Tuangkan hasil rancangan kedalam kertas koran/manila atau melalui slide show d. Presentasekan/simulasikan hasil kerja kelompok

28

BAB VI PENUTUP

Metode dan teknik penyuluhan pertanian merupakan cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga agar petani mau dan mampu menerapkan inovasi baru. Agar pesan dapat diserap lebih optimal oleh petani maka penyuluh harus dapat memilih dan menerapkan metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi petani tersebut Tingkat keberhasilan dari penerapan metode dan teknik penyuluhan pertanian dapat diukur dengan menganalisis tingkat efektifitas pemanfaatan dan pendayagunaan dari satu atau kombinasi beberapa metode. Dengan memahami metode dan teknik penyuluhan pertanian, peserta diklat dapat merancang untuk menerapkan metode dan teknik yang sesuai dengan daya anut petani.

29

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Departeman Kehutanan dan Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Departemen Pertanian. 1995. Pedoman Pemilihan Metode Penyuluhan. Pertanian. Pusat Penyuluhan Pertanian. Jakarta. Soediyanto Padmowihardjo. 1994. Metode Penyuluhan Pertanian. Modul. Universitas Terbuka. Jakarta. Totok Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tarya Kusnadi. 1999. Teknik Penyuluhan Pertanian. Modul. Universitas Terbuka. Jakarta. Van Den Ban dan HS Hawkins. 1998. Penyuluhan Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

30

Pegangan faslitator latihan 4

Persiapan : a. Penentuan kebutuhan materi /pesan untuk temu karya b. Terdapat Pihak terkait yang dikonsultasikan c. Undangan yang disampaikan d. Persiapan tempat dan peralatan untuk temu karya

Pelaksanaan a. Pemimpin sidang yang berasal dari kontak tani b. Pembicara / demonstrator yaitu petani c. Materi dipersiapakan dan disampaikan sendiri oleh pembicara/

demonstrator. d. penulis yang berasal dari penyelenggara e. Acara yang dilakukan ruangan atau lapangan

Pasca pelaksanaan Bimbingan lanjutan kepada petani mantan peserta temu karya dalam

menerapkan teknologi/inovasi yang telah dipelajari dari temu karya.

Pegangan bagi fasilitator latihan 3 Materi yang dijadikan temu karya minimal untuk tingkat kecamatan dan hasil dari identifikasi potensi wilayah Membuat daftar pertanyaan yang mencakup lingkup : Persiapan penyelenggaraan Selama pelaksanaan penyelenggaraan Pasca penyelenggaraaan

Setiap pertanyaan terdiri dari pernyataan/statemen, standarat dan kategori / kriteria

31

Anda mungkin juga menyukai