Laporan Heat Exchanger BARU Arif Edits
Laporan Heat Exchanger BARU Arif Edits
Menghitung perpindahan panas pada alat Heat Exchanger, kondensor, dan evaporator.
II. Dasar Teori 1. Teori Panas yang dipindahkan dalam peristiwa konveksi dapat berupa panas laten dan panas sensible. Panas laten adalah panas yang menyertai proses perubahan fasa, sedangakan panas sensible adalah panas yang berkaitan dengan kenaikan atau penurunan temperatur tanpa perubahan fasa. Konveksi tidak selalu bisa diselesaikan dengan cara analitik, dan terpaksa harus menggunakan cara eksperimental untuk mendapatkan data perencanaan, serta untuk mendapatkan data-data eksperimental yang biasanya dinyatakan dalam bentuk persmaan empirik. Konveksi dibedakan menjadi dua, yakni : 1. Konveksi paksa : terjadinya perpindaham panas karena adanya sistem sirkulasi lain. 2. Konveksi alamiah : terjadinya perpindahan panas karena fluida yang berubah densitasnya karena proses pemanasan, bergerak naik.
Gambar Perpindahan Panas Konveksi Konveksi Pelat Pada konveksi pelat akan mendingin lebih cepat dapat dilihat pada gambar berikut:
2. Bagian bagian pada Heat Pump Pompa kalor yang dogunakan di laboratorium Teknik Konversi Energi adalah pompa kalor P5670 dengan pembuat adalah G. Cusson Ltd., Manchester, England. Pompa kalor ini mempunyai beberapa bagian-bagian penting, yaitu : Bagian utama terdiri dari evaporator, kompressor, kondensor, HE, dan katup ekspansi. Bagian pelengkap terdiri dari katup-katup penyetop ( stop valve ), saringan, dryer, dan katup solenoid. a. Kompresor adalah alat untuk menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan menekan uap refrigeran tersebut ke kondensor sehingga tekanan dan temperatur meningkat. b. Kondensor berfungsi sebagai alat pemindah panas. Panas dari uap refrigeran atau fluida kerja dilepas ke media pendingin yaitu air sehingga uap refrigeran akan mengembun dan berubah fasa dari uap ke cair. Sebelum masuk kondensor, refrigeran berfasa uap mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. Fluida yang keluar dari kondensor berfasa cair jenuh yang bertekanan dan bertemperatur rendah. c. Evaporator berfungsi sebagai alat pemindah panas. Pada evaporator terjadi perpindahan panas dari udara luar ke fluida kerja sehingga terjadi perubahan fasa pada fluida kerja yaitu dari fasa cair ke fasa uap. d. HE sebagai alat pemindah panas dan mempunyai fungsi khusus. Fungsi khususnya adalah meningkatkan kapasitas pendingindengan cara menaikan temperatur fluida kerja yang akan masuk kompresor dan yang kedua menurunkan temperatu fluida kerja yang akan masuk evaporator. e. Katup Ekspansi berfungsi sebagai alat yang secara otomatis mengatur jumlah aliran fluida kerja cair yang masuk ke evaporator. Sambil mempertahankan gas panas lanjutpada akhir evaporator. Karena tekanan di evaporator rendah, maka sebagian bahan pendingin cair saat melalui katup ekspansi masuk ke dalam evaporator, wujudnya kembali dari cair menjadi uap dingin. f. Refrigerant yang digunakan adalah freon 12. g. Kompresor berupa kompresor torak, semi hematic, dengan pendinginan udara. Kapasitas 9,46 m2/jam pada putaran 1450 rpm. h. Motor listrik 3 fasa 415 V 50 Hz dengan daya maksimum 2,5 kw. Daya yang digunakan dapat dilihat dalam meter daya. i. AHU ( Air Handling Unit ) Kipas udara terpasang pada AHU dengan 3 kecepatan yang berbeda. Maksimum laju udara yang dihasilkan adalah 0,37 m3/det. Thermometer berfungsi mengatur temperatur bola kering dan basah terpasang pada saluran masukan.
III. Prosedur Operasi Heat Pump A. Prosedur 1. Hubungkan sistem pompa kalor dengan sumber listrik. 2. Nyalakan pompa air 3. Nyalakan pompa kalor 4. Cek kelembaban udara 5. On-kan kompresor 6. On-kan fan 7. Set kecepatan 8. Tunggu sistem sampai kondisi stedi 9. Ambil data-data yang diperlukan dengan prosedur sbb : Setelah kondisi stedi atur kecepatannya ( dilakukan percobaan dengan tiga kecepatan berbeda ). Untuk kecepatan pertama ambil data-data yang diperlukan kemudian ditunggu selama 10 menit dan kemudian ditulis lagi datanya sebanyak tiga kali. Setelah selesai ubah kecepatan menjadi agak besar, sama seperti percobaan pertama ambil data yang diperlukan dan kemudian kecepatan diganti dengan kecepatan ketiga. Empat meter tekanan yang bekerja secara analog terpasang untuk mengetahui tekanan fluida kerja. Laju aliran air diukur menggunakan flowmeter. Laju aliran udara diukur menggunakan meter orifice yang dilengkapi dengan manometer. Meter daya digunakan untuk mengukur daya yang digunakan kompresor. B. Data pengamatan yang dicari TA1 = temperatur bola kering udara masuk. TA2 = temperatur bola basah udara masuk. Tw7 = temperatur air masuk kondenser Tw8 = temperatur air keluar kondenser TF1 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke kompresor. TF2 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari kompresor. TF3 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari pendingin. TF4 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari penukar panas. TF5 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke katup ekspansi. TF6 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke evaporator. TF7 = temperatur fluida bahan pendingin keluar dari evaporator. P = perbedaan tekanan. F2 = laju aliran air.
TA3 TA4
EVAPORATOR FILTER
AIR
FAN
AIR
TA2
P5 TF5
ORIFICE P
SOLENOID VALVE
SIGHT GLASS
F7
TF7
FLOWMETER F1
WATER
TF4
FLOWMETER F2
V101
TW7
TW8
V102
CONDENSOR
V110
V104
V103
COMPRESSOR
IV. Perhitungan Laju Perpindahan Panas 1. Perhitungan pada Kondenser (tipe Shell dan Tube ) Di dalam kondenser terjadi perpindahan panas antara air yang melalui pipa-pipa ( tube ) dengan R-12 yang melalui selongsong ( shell ). Untuk air yang melalui pipa-pipa ( inside i )
Tw7 +Tw8
a. Menghitung Trata-rata =
c. Menghitung bilangan Re =
d. Memilih persamaan empirik berdasaran kisaran harga bilangan Re Jika Laminar Re < 2000 Jika Transisi 2000 < Re < 4000 Jika Turbulen Re > 4000 0.0668 (di/l)RedPr Rumusnya : Jika laminar Nu = 3,66 + 2/3
1+0.04[(di/l)RedPr]
Jika Transisi Nu = 0.036 Red0,8Prn dengan n panas = 0.4, n dingin = 0.3. Jika Turbulen Nu = 0.023Re0,8Prn e. Menghitung hi = Untuk R-12 yang melalui selongsong (outside o) a. Menghitung Trata-rata = b. Mencari sifat-sifat thermodinamiknya. c. Mencari hfg`= d. Mencari ho = e. Mencari Ui = dan Uo =
f. Mencari g. Mencari Ai= di L N dan Ao= do L dengan N = 3.4 h. Mencari qi = Ui Ai tLMTD dan qo = Uo Ao tLMTD 2. Pada Evaporator Terjadi perpindahan panas antara udara yang melalui permukaan pipa-pipa dengan R12 cair yang melalui pipa dalam. Untuk udara yang melalui permukaan pipa-pipa (o) a. mu = 0.083 (u p)0.5 b. mu = Ao v c. ho = 38 v0.5
f. g. qi = Ui Ai tLMTD dan qo = Uo Ao tLMTD 3. Pada Heat Exchanger R-12 Cair a. Menghitung Trata-rata = b. Re = c. Nu = 0.023Re0,8Prn d. hi = e. f. Ui = dan Uo =
V. Data Hasil Percobaan t Spee (minut d e) 10 1 20 30 10 2 20 30 10 3 20 30 27 27 27 27 28 28 29 29 29 2 7 2 7 2 8 2 7 2 8 2 8 2 8 2 9 2 8 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 8 2 9 2 8 2 8 2 8 2 8 2 8 2 9 2 9 98 10 8 10 7 10 8 10 8 10 8 10 8 10 9 10 9 2 9 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 2 9 2 5 2 6 3 0 2 6 3 1 3 1 2 8 3 1 2 2 2 0 1 9 2 0 2 0 2 0 2 1 2 2 2 2 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7 25/2 5 24/2 4 23/2 3 22/2 2 23/2 3 23/2 3 24/2 4 24/2 4 25/2 5 P mm 6,5 7 7 7 7 7 7 7 7 10,4 8 8,1 11 10 10,4 13,4 14 14
2 2 2 2 2 2 2 2 2
10 15 16 16 16 16 16 16 16
1. Kondensor Data Thermodinamik Air Speed 1 20 30 10 2 20 30 10 3 20 t (min) 10 (C) 27 27 27 27 27 27 27 27 (C) 28 29 28 28 28 28 28 29 ( ) 996,1 995,9 996,1 996,1 996,1 996,1 996,1 995,9 [
4
8.365 x 104
8.365 x 104
8.365 x 104
8.365 x 104
8,2768 x
30
27
29
995,9
0,6114
4176,8
5,68
Data Thermodinamik R-12 Kv (w/m k) 0,02255 0,021 0,02195 0,021 0,021 0,021 0,021 0,0217 0,02177
Speed
t (min) (C) (C) 10 20 30 10 20 30 10 20 30 98 108 107 108 108 108 108 109 109 29 31 31 31 31 31 31 32 31
Cp
hfg (Kj/Kg)
388,33 133,498 388,337 124,804 388,337 125,529 388,337 124,804 388,337 124,804 388,337 124,804 388,337 124,804 388,337 123,1965 388,337 98,238
KONDENSOR AIR (PERHITUNGAN HI) SPEED 1 I, 1 III SPEED 2 I, 2 II, 2 III SPEED 3 I
Mencari , , K, Cp, Pr
Tw rata-rata k Cp Pr
= 996,1 kg/m3 = 8,365 x 10-4 kg/ms = 0,6105 w/m.k = 4177 J/kg.k = 5,75
Ai = x di x L x N = (3,14).(0,02m).(0,75m).(0,375) = 0,176625 m2
= 0,53m/s
Re Nu
= 12622,42
hi
= 2690,745W/m2 oC
= 995,9 kg/m3 = 8,2768 x 10-4 kg/ms = 0,6114 w/m.k = 4176,8 J/kg.k = 5,68 =
= 0,53m/s
Re Nu
= 12754,373
= 0,023x(Re)0,8x(Pr)0,4 = 0,023x(12754,373)0,8x(5,68)0,4
C = 146,3 oF
= 388,33 J/kg oC = 0,02255 W/m oC = 0,784 kg/ms = 1034,1 kg/ms = 95,969 kg/m3 = 133,498 kJ/kg
hfg = hfg + 0,68 Cp Tx = 133,498 kJ/kg + 0,68 x = 134,0261 kJ/kg h0 = 0,75 = 0,75 = 0,75 = 0,75x82,6183 W/m2 oC = 61,9637 W/m2 oC SPEED 1II, 2I, 2II, 3III, 3I Trata-rata = = Cp KL L L V hfg = 388,37 J/kg oC = 0,021 W/m oC = 0,755 kg/ms = 1000 kg/ms = 114,416 kg/m3 = 124,804 kJ/kg
kJ
/kg oC x 2oC
C = 157,1 oF
kJ
/kg oC x 2oC
h0 = 0,75 = 0,75 = 0,75 = 0,75x75,99625 W/m2 oC = 56,997 W/m2 oC SPEED 1III Trata-rata Cp KL L L V hfg = =
o
C = 156,2 oF
= 388,337 J/kg oC = 0,02195 W/m oC = 0,71933 kg/ms = 1002,69 kg/ms = 109,89 kg/m3 = 125,29 kJ/kg
hfg = hfg + 0,68 Cp Tx = 125,29 kJ/kg + 0,68 x = 126,071 kJ/kg h0 = 0,75 = 0,75 = 0,75 = 0,75x79,84788 W/m2 oC = 59,8859 W/m2 oC SPEED 1 I Trata-rata Cp KL L L V hfg = =
kJ
/kg oC x 2oC
C = 158,9 oF
= 388,337 J/kg oC = 0,0217 W/m oC = 0.86379 kg/ms = 994 kg/ms = 117,78 kg/m3 = 123,1965 kJ/kg
kJ
/kg oC x 2oC
C = 146,3 oF
= 388,337 J/kg oC = 0,02177 W/m oC = 0,75529 kg/ms = 992,851 kg/ms = 116,279 kg/m3 = 124,08 kJ/kg
hfg = hfg + 0,68 Cp Tx = 124,08 kJ/kg + 0,68 x = 128,6081 kJ/kg h0 = 0,75 = 0,75 = 0,75 = 0,75x77,617789 W/m2 oC = 58,2133 W/m2 oC Perhitungan 9 T1 T2 = = = = 2 oC = 70 oC
kJ
/kg oC x 2oC
TLMTD = 0 = = = =
=19,126oC
= 1355,427W
SPEED 1 II T1 = T2 = TLMTD = 0 = = = = =
= 4 oC = 79 oC = 25,141oC
= 4oC = 79 oC =25,141oC
TLMTD = 0 = = = =
= 25,369oC
SPEED 1 II Ai = 0,132 m2 A0 = 0,188 m2 TLMTD = 0 = = = = = 0,246 W/m2 oC q = 0 x x TLMTD = 0,246 x 0,88 x 2,16 = 0,1 W
T2 = T1 =
= 31 27 = 4 oC = 25 24 = 1 oC
= 31 27 = 4 oC = 26 23 = 3 oC = = = 3,484 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
SPEED 2 I T2 T1 = =
= 31 27 = 4 oC = 26 23 = 3 oC = = 5,77 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
SPEED 2 II T2 T1 = =
= 31 27 = 4 oC = 26 23 = 3 oC = = 3,47 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
SPEED 2 III T2 T1 = =
= 31 27 = 4 oC = 31 23 = 8 oC = = 5,77 w/m2 oC
TLMTD =
= =
SPEED 3 I T2 T1 = =
= 31 27 = 4 oC = 31 24 = 7 oC = = 5,36 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
SPEED 3 II T2 T1 = =
= 32 27 = 5 oC = 28 24 = 4 oC = = 4,48 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
= 0,1006 W/m2 oC
SPEED 3 III T2 T1 = =
= 31 27 = 4 oC = 31 25 = 6 oC = = 4,932 w/m2 oC
TLMTD = 0 = =
/m3
0,000768 = 0,0064 K K = 0,0056 = 0,00299 w/m0C = 0,013 x 2,42 = 0,03146 = 1,2902 x 10-5 kg/ms
Cpv
Pr
Re Re Nvd
= = 8,4730 w/m2.
( ( )
H0 A1 A2 T2 T1
= = = = =
= = 0,07 = 0,1
= 29 22 = 2 oC = 29 28 = 1 oC =
TLMTD = 0 =
= =
= 1,443
/s
= =
0,000748 = 0,0064 K K = 0,00565 = 0,003019 w/m0C = 0,013 x 2,42 = 0,03146 = 0,0129 x 10-5 kg/ms = 0,15 = 195,46 J/kg = = Re = =
( ) ( )
Cpv
Pr
Nvd
= = 3,66 +
H0
/s
= =
kg
/ms
Cpv Pr
Re
Nvd
= = 3,66 +
H0
/s
= =
kg
/ms
Cpv Pr
Re
Nvd H0
= = =
( ) ( )
( ( )
= 6,32 w/m2.
= 0,188 w/m2.