Anda di halaman 1dari 5

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF Gangguan schizoafektif mempunyai gejala schizofrenia dan gangguan efektif secara bersama sama .

Kriteria diagnosis untuk gangguan schizofrenia sering kali berubah dengan berjalannya waktu. Kebanyakan menampilkan sebagai perubahan kriteria untuk schizofrenia dan gangguan suasana hati, hal ini mengingatkan kita bahwa cara diagnosis untuk pasien yang punya gejala klinik akan menjadi rancu jika hanya di pertimbangkan sebagai schizofrenia atau hanya sebagai gangguan suasana hati.

SEJARAH Pada tahun 191 George !. Kirby dan pada tahun 19"1 #ugust !och, keduanya menggambarkan pasien yang mempunyai kecendrungan gabungan antar schizofrenia dan gangguan affecti$e, Kirby dan !och mengklasifikasikan mereka yang termasuk dalam emil kraepelin manic depresif psycosis grup. %elama tahun 19&' hasil dari dua data membuat perubahan cara pandang kelainan schizoffectif, seperti schizofrenia dan juga seperti gangguan %usana hati ( 1. ". )itium karbonat di tujukan sebagai perawatan yang efektif dan spesifik untuk kedua kelainan bipolar dan pada beberapa kasus gangguan schizoaffektif. Penelitian dari #merika dan *nggris yang diterbitkan pada tahun 19+, oleh -hon .ooper dan koleganya menunjukan bahwa $ariasi jumlah pasien yang digolongkan sebagai schizofrenia di #merika dan di *nggris lebih menitik beratkan pada kejadian dari gejala psikosis sebagai kriteria diagnosis schizophrenia.

ETIOLOGI Penyebab dari gangguan schizoafektif tidak diketahui, tetapi menurut / model konsep yang telah diperbaharui ( 1. Gangguan schizoafektif bisa saja kedua jenis schizofrenia terutama gangguan suasana hati.

". . /.

%chizoafektif dapat memunculkan gangguan schizofrenia dan gangguan suasana hati secara simultan Kelainan schizoafektif merupakan ketiga bagian dari psikosis yang tidak terkait dengan schzofrenia atau gangguan suasana hati. Kelainan yang heterogen mencakup point 10

Penelitian yang di tunjukan untuk mencari kemungkinan dan menguji dari sejarah keluarga, tanda tanda dari segi biologi, respon dari terapi singkat dan jangka panjang. Kebanyakan dari penelitian memilah pasien dengan gangguan schizoafektif sebagai grup homogen.Penelitian terbaru telah menguji biolar dan depresi tipe schizo afektif secara tepisah. 1eskipun banyak penelitian tentang keluarga dan keturunan telah dilakukan untuk mempelajarinya. Kelainan schizoafektif adalah didasari dari kesimpulan bahwa schizofrenia dan gangguan suasana hati adalah satu kesatuan yang terpisah, dan beberapa data menunjukan bahwa schizofrenia dan gangguan suasana hati mungkin bisa tekait secara genetik GAMBARAN KLINIS Gejala klinik dri schizofrenia menyangkut semua tanda dan gejala dari schizofreni dan episode manic depresif. %chizofrenia dan gangguan gangguan suasana hati gejalanya dapat muncul bersama atau dalam bentuk yang berbeda. 2anyak peneliti dan dokter berspekulasi tentang ketidakharmonisan gangguan suasana hati memunculkan gejala psikosis, dan terjadi ketidak konsistenan. 3alam keadaan biasa, kemunculan dari ketidak harmonisan suasana hati dan gejala psykotik bisa dijadikan suatu indikasi untuk suatu prognosis yang buruk. asosiasi ini bisa terjadi untuk gangguan schizoafektif , walaupun data datanya terbatas. %eorang ibu berusia // tahun yang dirawat di rumah sakit untuk terapi depresi. dia menjelaskan kronologis nya( dalam 1 tahun setelah dia cerai dengan suaminya, dia menjadi psikosis akut, dia takut jika ada seseorang yang mau membunuh dia, dia seolah olah mendengar hatinya berbicara pada dirinya sendiri dan takut jika seseorang dapat mendengarnya. %elama minggu periode dia tinggal di apartemennya , memasang kunci

baru, menutup jendela, mengabaikan orang lain yang bukan keluarganya,. 3ia tidak bisa tidur karena ada suara suara yang menganggunya dan dia tidak bisa makan karena merasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. 3ia tidak bisa mengatakan bahwa dirinya merasa tertekan, dia menyangkal kalau dirinya tertekan atau berlebihan jika menggingat sesuatu yang akan terjadi. Keluarganya membujuk nya agar dia mau kerumah sakit, dimana setelah + minggu perawatan dengan chlorpromazine, dia merasa suara suara yang mengganggunya hilang, dia mengingat kembali rasanya menjadi normal selama 1 atau dua minggu, tapi ketika dia sepertinya kehilangan tenaga dan moti$asi untuk melakukan apa apa, dia kembali merasa tertekan dan kehilanan keinginan. 2angun jam / atau jam 4 pagi dan tidak bias tidur lagi, dia tidak lagi bias membaca koran atau menonton 56 karena kehilangan konsentrasinya. Kondisi pasien menetap secara terus menerus selama 9 bulan. 3ia jarang melakukan apapun kecuali duduk dan menatap tembok dalam apartemennya. #nak0 anaknya memasak, belanja dan membayar tagihan. 3ia meneruskan terapi rawat jalan dan dipertahankan dengan klorpromazine sampai dengan / bulan sebelum masuk rumah sakit. 3ia tidak menunjukan gejala psikosis setelah terapi di hentikan tetapi dia mengalami depresi , ditambah dngan gejala lainnya yang terus menerus . Pasien dewasa saat membicarakan riwayatnya namun tidak ada bukti diagnosis diagnosis suatu gangguan pada saat terakhir ini. 5ernyata ia seorang yang pemalu, seorang yang secara emisional tidak pernah melanggar aturan, ia telah berpisah dengan suaminya selama 4 tahun, tetapi dalam waktu itu ia sempat menjalin hubungan dengan beberapa lelaki. 3ia juga mempertahankan hubungan dekat dengan teman teman wanitanya dan dengan keluarga jauh .Pembicaraan mengenai semasa sakitnya, pasien menunjukan gejala schizophrenic seperti delusi aneh, orang orangdapat mendengar apa yang kita pikirkan dan halusinasi auditori 7 uara dari teman dan orang asing yang saling bicara8 terdapat kebutuhan dalam memfungsikan sampai dimana ia tidak dapat mengurus rumahnya sendiri. dengan terapi setelah 9 bulan, gejala psikosis timbulkemabali. 5api ia mengingat kembali menjadi normal hanya selam seminggu. )alu ia mengalami gejala gejala karakteristik jika episode depresinya mayor, yang di tandai dengan depresi perasaan, tidak nafsu makan, insomnia, lemah kurang konsentrasi, periode depresi ini dapat berjalan hingga 9 bulan.

Pedoman diagnosa 1. gejala0gejala definiti$e adanya skizofrenia 9 gangguan afektif sama" menonjol pada saat bersamaan. ". 5idak bisa dipakai untuk pasien yang menunjukkan gejala skizofrenia 9 afektif terapi dalam episode yang berbeda.

Prognosis : : : : : ; "4 < 0 waham berubah mjd skizofrenia ; 1' < 0 waham berubah mjd kelainan suasana hati 4' < "' < '< 0 pasien sembuh 0 gejala menurun =membaik= berkurang 0 tidak mengalami perubahan

Epidemio ogi Periode pre$alensi dari schizofreni adalah kurang dari 1<, kemungkinannya sekitar '.4 > '.,<. tetapi angka tersebut hanya sebagi perkiraan, sejak berbagi penelitian schizoaffektif menggunakan berbagai jenis kriteria diagnosis, di dalam persiapan klinik diagnosa klinik schizofektif digunakan jika dokter yang memeriksa tidak begitu yakin akan diagnosisnya

!iagnosa Banding : : : Terapi %kizofrenia, gangguan perasaan 7mood8 Pasien dengan pengobatan steroid, amphetamin, phencyclidine 7P.8. Pasien dengan epilepsi lobus temporal.

1odal utama pengobatan untuk gangguan schizoafektif adalah hospitalisasi , medikasi dan inter$ensi psikososial . Prinsip dasar darifarmako terapi untuk gangguan schizoafektif adalah bahwa anti depresan dan anti manik harus di ikuti jika di indikasikan dan antipsikosis digunakan hanya jika di perlukan untuk control jangka pendek . -ika thrymoleptik tidak efektif dalam mengontrol gejala dalam basis terus menerus medikasi anti psikosis baru dapat di indikasikan , pasien gangguan schizoefektif tipe bipolar harus menerima terapi litium, carbamazepine, $alproat atau beberapa kombinasi obat diatas jika penggunaan satu obat tidak efektif. Pasien dengan ganggaun schizoefektif tipe depresif harus diberikan terapi dengan anti depresan dan elektrokon$ulsif terapi 7 ?.5 8 sebelum pasien tidak berespon terhadap pengobatan anti depresan. Kebanyakan pasien dengan gangguan schizoefektif memerlukan hospitalisasi karena keadaan psikosis pasien gangguan afektif atau resiko dari bunuh diri. #nti psikosis agent 7 %eperti @ phenotiazine 9 2uthyrophenol 8, trycyclic anti depresan, obat anti maniac 7 seperti @ litium 9 phenotiazine 8 dan terapi elektrokon$ulsi$e adalah utama. 2anyak pasien di tolong dengan obat , terapi elektrokon$ulsi$e atau kombinasi untuk hasil penyembuhan yang cepat dan kemampuan untuk kembali berkerja atau sekolah sampai batas mana kontuinitas dari antipsikosis atau obat anti mood dalam mencegah kambuhnya penyakit kurang begitu diketahui, tetapi beberapa terbukti mengindikasikan bahwa usaha dengan prophylactic membantu, setidaknya di beberapa kasus. %ayangnya beberapa pasien kambuh hanya setelah penyembuhan yang cepat dan harus diterapi secara teratur untuk mencapai penyembuhan yang lebih lama. %ebagian kecil dari pasien menunjukan kemajuan yang sedikit

Anda mungkin juga menyukai