Anda di halaman 1dari 4

Peran, Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab Tenaga Farmasi (Sumber Daya Manusia)

Apoteker sebagai tenaga profesi farmasi berhakbertanggung jawab melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia. Kepmenkes no.1027/th. 2004, menetapkan(III) tenaga kefarmasian dalam melaksanakan tugas profesinya di Apotek agar mengacu pada standar sebagaimana ditetapkan dalam keputusan tersebut. Kompetensi tenaga farmasi diperlukan pada pelaksanaan monitoring penggunaan obat serta mengetahui tujuan akhir terapi sesuai harapan dan mendokumentasikannya dengan baik.

Kegiatan pelayanan kefarmasian kemudian bergeser pada pelayanan komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Apoteker mengemban konsekuensi dari keadaan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam melaksanakan interaksi langsung dengan masyarakat. Dibutuhkan tenaga farmasi yang mampu berkomunikasi tidak hanya dengan rekan sejawat paramedis dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat secara rasional, juga mampu menyampaikan informasi/konseling yang layak bagi masyarakat.

Sumber daya apoteker, berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. Peran tersebut didasarkan pada kompetensi Apoteker sebagai peneliti, pemberi pendidikan dan peluang dalam meningkatkan pengetahuan, long live learner, serta pengambil keputusan yang tepat. Sumber daya apoteker selama menjalankan peran dan tugasnya memiliki wewenang terhadap Apotek atau fasilitas pelayanan kesehatan lain, resep, serta sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Hal ini didasarkan pada kompetensi Apoteker sebagai pemimpin dan pengambil keputusan yang tepat. Tugas sumber daya apoteker yakni melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional(medication error) melalui konseling, Pharmaceutical care, dan pelayanan residensial. Hal ini didasarkan pada kompetensi Apoteker sebagai care giver dan komunikator informasi-edukasi obat.

Perencanaan

Administrasi Pengawasan dan evaluasi umum

Pencatatan Skrining (syarat administratif, kesesuaian Pengarsipan farmasetik, pertimbangan klinis) Penyiapan obat (peracikan, pengemasan Resep Pelaporan narkotik-psikotropik sediaan, etiket, penyerahan) Konseling-informasi obat (PIO) Pengadaan Dokumentasi Pengawasan penggunaan obat

Promosi dan edukasi Administrasi kesehatan

Administrasi pelayanan

Pengelolaan sediaan Pencatatan (laporan farmasi dan pengeluaran dan perbekalan laporan pemakaian kesehatan obat/LPLPO)

Pengarsipan resep Pengarsipan catatan Pelayanan Home care pengobatan(medication Pendistribusian record) Pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat Tanggung jawab Penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai