Anda di halaman 1dari 6

Penyakit Parkinson adalah penyakit degeneratif syaraf yang pertama ditemukan pada tahun 1817 (An Essay on the

Shaking Palsy) oleh Dr. James Parkinson. Orang yang terkena penyakit parkinson ditandai dengan adanya tremor pada saat beristirahat,mengalami kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Parkinson menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun. Gejala-gejala 4 (empat) gejala utama penyakit parkinson adalah 1. 2. 3. 4. kekakuan anggota gerak (rigor, hipertonia), mobilitas hilang atau berkurang secara abnormal (bradykinesia), gemetar (tremor) dan gangguan keseimbangan tubuh. Ciri-ciri lainnya: sikap tubuh bongkok, kejang otot, tulisan tangan menjadi halus (micrographia) dan seperti laba-laba (spidery). Sebagai akibat dari kakunya otot muka, penderita berwajah seperti topeng. Bicaranya menjadi monoton dan tidak jelas, juga sekresi air liur berlebihan dan muka berlemak.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Gejala Penyakit Parkinson Gejala penyakit parkinson dapat terjadi pada individu yang tidak mengalami penyakit ini dan menderita jenis tertentu seperti trauma otak, infeksi atau tumor. Demikian juga, individu yang mengalami skizofrenia dan memerlukan terapi dengan obat psikotropik tertentu seperti fenotiazin dapat mengalami gejala penyakit parkinson. Beberapa gejala penyakit parkinson sekunder dapat diatasi dengan terapi cidera atau infeksi atau dengan pengangkatan tumor atau penghentian obat tetapi gejala lain dapat menetap. Gambaran klinis - Tremor pada saat istirahat - Mengeluarkan air liur dan disfagia (kesulitan menelan) - Berjalan dengan kaki terseret, rigiditas otot dan kekakuan - Akinesia yang dijelaskan sebagai tidak adanya gerakan, termasuk gerakan yang terlibat dalam ekspresi wajah dan gerakan volunter lainnya, menandakan penyakit. - Hilangnya refleks postural sehingga terjadi kehilangan keseimbangan dan kecenderungan untuk membungkuk menyebabkan postru bungkuk berlebihan tipikal yang terlihat pada pasien penyakit parkinson.

1. Gejala motorik - Tremor (patognomonik, menonjol saat istirahat, asimeteris, gerakan volunter berkurang). - Rigiditas - Bradikinesia (asimetris, kekuatan normal, gerakan tangkas melambat) - Postur tubuh dan gaya jalan (menyeret kaki, langkah pendek, gerakan tangan menurun, postur tubuh membungkuk). 2. Gejala nonmotorik - Ganguan tidur (insomnia, paraisomnia, rapid eye movement (REM) sleep behavior discorder (RBD), gerakan ekstremitas secara periodik saat tidur, sleep apnea, dan vivid dreaming). - Halusinasi - Restless Legs Syndrome - Konstipasi - Inkontinensia urine - Drooling - Disfungsi seksual 3. Gejala psikiatrik - Depresi - Demensia - Psikosis

Patofisiologi Penyakit Parkinson


Penyakit parkinson adalah gangguan otak progresif yang ditandai dengan kehilangan neuron di area otak tengah yang dikenal sebagai subtansia nigra. Neuron ini menggunakan dopamin sebagai neurontransmitter dan menonjolkan aksonnya ke talamus dan area kaudatus dan putamen ganglia basalis. Penyakit parkinson terjadi ketika sekitar 80 % sel yang membentuk subtansia nigra hilang, ada juga penurunan reseptor dopamin di ganglia basalis. Awitan penyakit biasanya terjadi pada dekade keenam atau ketujuh kehidupan. Penyakit ini adalah penyakit neurodegeneratif yang paling sering kedua pada individu dewasa. Walaupun ada sedikit pengaruh genetik pada perkembangan penyakit parkinson, tampak sangat terbatas pada penyakit awitan dini (sebelum usia 50 tahun). Penyakit parkinson cukup sering ditemukan, mungkin mengenai 1-2 % populasi berusia lebih dari 60 tahun, tanpa adanya bias jenis kelamin yang signifikan. Distribusi ditemukan di seluruh dunai, walaupun tampaknya lebih sering terjadi di Eropa dan Amerika Utara.

Etiologi
Etiologi Parkinson primer belum diketahui, masih belum diketahui. Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah : infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat. Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanis-me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut: 1. Usia Insiden meningkat dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000 penduduk pada usia 80 tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson 2. Geografi Di Libya 31 dari 100.000 orang, di Buinos aires 657 per 100.000 orang. Faktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan. 3. Periode Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan yang episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupn gaya hidup. Data dari Mayo Klinik di Minessota, tidak terjadi perubahan besar pada angka morbiditas antara tahun 1935 sampai tahun 1990. Hal ini mungkin karena faktor lingkungan secara relatif kurang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit parkinson. 4. Genetik Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit -sinuklein pada lengan panjangaparkinson. Yaitu mutasi pada gen kromosom 4 (PARK1) pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Selain itu juga ditemukan adanya disfungsi mitokondria. Adanya riwayat penyakit parkinson pada keluarga meningakatkan faktor resiko menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 70 tahun dan 2,8 kali pada usia lebih dari 70 tahun.jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinsonisme tampak pada usia relatif muda. 5. Faktor Lingkungan a. Xenobiotik Berhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menimbulkan kerusakan mitokondria b. Pekerjaan Lebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama.

c.

d.

e.

f.

Infeksi Paparan virus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi penyakit parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada hewan menunjukkan adanya kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides. Diet Konsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. Sebaliknya,kopi merupakan neuroprotektif. Trauma kepala Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar Stress dan de.presi Beberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik. Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan depresi terjadi peningkatan turnover katekolamin yang memacu stress oksidatif.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada setiap kunjungan penderita : 1.Tekanan darah diukur dalam keadaan berbaring dan berdiri, hal ini untuk mendeteksi hipotensi ortostatik. 2.Menilai respons terhadap stress ringan, misalnya berdiri dengan tangan diekstensikan, menghitung surut dari angka seratus, bila masih ada tremor dan rigiditas yang sangat, berarti belum berespon terhadap medikasi. 3.Mencatat dan mengikuti kemampuan fungsional, disini penderita disuruh menulis kalimat sederhana dan menggambarkan lingkaran-lingkaran konsentris dengan tangan kanan dan kiri diatas kertas, kertas ini disimpan untuk perbandingan waktu follow up berikutnya. EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif) CT Scan kepala (biasanya terjadi atropi kortikal difus, sulki melebar, hidrosefalua eks vakuo)

ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengkajian : Pengumpulan data subyektif dan objektif pada klien dengan gangguan sistem persyarafan meliputi anannesis riwayat penyakit,pemeriksaan fisik,pemeriksaan diagnostik,dan pengkajian psikososial. 1. Riwayat penyakit saat ini. Klien mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan,kemudian ke bagian yang lain,dan akhirnya bagian kepala,walaupun tremor ini tetap unilateral.Adanya perubahan pada sensasi wajah,sikap tubuh,dan gaya berjalan.Adanya keluhan rigiditas deserebrasi,berkeringat,kulit berminyak dan sering menderita dermatitis seboroik,sulit menelan,konstipasi. 2. Riwayat penyakit dahulu. Riwayat hipertensi,diabetes melitus,penyakit jantung,anemia,penggunaan obat-obat antikoagulan,aspirin,vasodilator,dan penggunaan obat-obat antikolinergik dalam jangka waktu yang lama 3. Riwayat penyakit keluarga. Menanyakan apakah ada anggota keluarga terdahulu yang menderita hipertensi dan diabetes melitus.

Pemeriksaan fisik. Sebaiknya dilakukan per sistem (b1-b6) dan terarah dengan fokus pemeriksaan fisik pada pemeriksaan b3 dan dihubungkan dengan keluhan klien 1. B1 (Breathing) Inspeksi,penurunan kemampuan untuk batuk efektif,peningkatan produksi sputum,sesak napas,dan penggunaan otot bantu napas. Palpasi,ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri. Perkusi,ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru. Auskultasi,ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi,stridor,ronkhi. 2. B2 (Blood) Hipotensi postural.

3. B3 (Brain) Perubahan pada gaya berjalan,tremor secara umum pada seluruh otot,dan kaku pada seluruh gerakan. 1. Tingkat kesadaran : Biasanya compos mentis. 2. Pemeriksaan fungsi serebri. 4. Pemeriksaan saraf kranial. a) Saraf I, Fungsi penciuman tidak ada kelainan b) Saraf II ,Penurunan ketajaman penglihatan c) Saraf III,IV,dan VISewaktu melakukan konvergensi penglihatan menjadi kabur karena tidak mampu mempertahankan kontraksi otot-otot bola mata d) Saraf V, Adanya keterbatasan otot wajah menyebabkan ekspresi wajah klien mengalami penurunan,saat bicara wajah seperti topeng (sering mengedipkan mata) e) Saraf VII ,Persepsi pengecapan dalam batas normal f) Saraf VIII, Adanya tuli konduktif dan tuli persepsi yang berhubungan dengan proses senilis dan penurunan aliran darah regional g) Saraf IX dan X ,Ditemukan kesulitan dalam menelan makanan h) Saraf XI, Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius i) Saraf XII, Lidah simetris,tidak ditemukan deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi.

Anda mungkin juga menyukai