Masalah aktif Tuberkulosis Paru Batuk berdahak Sesak Napas Nafsu makan menurun Penurunan berat badan Malaise Febris
Masalah pasif
Tanggal
30 November 2012
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama !mur #enis kelamin %&ama Status Pendidikan %lamat Nomor +M (ira*at di ruan& Masuk ban&sal 0eluar ban&sal (ikasuskan : Tn T : 2" tahun : laki$laki : 'slam : menikah : tamat S( : Mar&ore)o (a*e : ,-.22/ : Bou&envile lantai 2 : 2" November 2012 : - (esember 2012 : 30 November 2012
II.
ANAMNESIS
%namnesis se1ara November 2012 0eluhan utama : autoanamnesa den&an penderita pada tan&&al 30
: demam
2i*a3at pen3akit sekaran& : Pasien diba*a ke '4( 2S!( 0udus den&an keluhan demam se)ak 3 min&&u 3an& lalu (emam hilan& timbul terutama pada malam hari dan berlan&sun& setiap hari (emam membaik )ika pasien meminum obat 3an& diperoleh dari Puskesmas5 tetapi demam kembali )ika efek obat telah habis Pasien )u&a men&aku batuk berdahak se)ak 1 tahun 3an& lalu (ahak ber*arna putih Selain itu pasien men&aku berkerin&at pada malam hari pada *aktu tidur5 badan sakit5 nafsu makan berkuran& dan men&alami penurunan berat badan seban3ak 3 k& dalam satu bulan terakhir
2i*a3at men)alani pen&obatan Tuberkulosis Paru selama 1 bulan5 1 tahun 3an& lalu 2i*a3at asma disan&kal 2i*a3at hipertensi disan&kal 2i*a3at diabetes mellitus disan&kal
2i*a3at pen3akit keluar&a: 2i*a3at diabetes mellitus disan&kal 2i*a3at asma disan&kal 2i*a3at hipertensi disan&kal
2i*a3at so1ial ekonomi: Pasien adalah seoran& peker)a pro3ek Pasien mendapat bantuan bia3a dari )amkesmas 0esan ekonomi: kuran&
III.
PEMERIKSAAN FISIK
0eadaan umum 0esadaran Tekanan darah (en3ut nadi :a)u pernafasan Suhu Berat badan Tin&&i badan 'MT 0ulit 0epala : baik : 1ompos mentis : 1106"0 mm7& : 82 96menit5 re&ular5 isi dan te&an&an 1ukup : 32 96menit : 3/5,0+ ;aksila< : -2 k& : 1,. 1m : -26;15,.<2 = 1.5-3 ;under*ei&ht< : anemis;$<5sianosis;$<5ikterik;$<5tur&or baik : bentuk normal5 ben)olan ;$<5 rambut tidak mudah di1abut
: kon)un&tiva palpebra pu1at ;$6$<5 S1lera ikterik ;$6$<5 refle9 pupil ;><5 isokor5 diameter 3 mm : otorrhea ;$<5 rinorrhea ;$<5 epistaksis ;$< : sul1us nasolabialis simetris5 bibir kerin& ;$<5 sianosis ;$< : #?P normal5 tra1hea di ten&ah5 pembesaran 04B leher ;$<5 pembesaran tiroid ;$<
Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan 0iri Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki basah ;>6>< di daerah ape9 Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki basah ;>6>< di daerah ape9
Jantung 'nspeksi Palpasi Perkusi : tidak tampak pulsasi i1tus 1ordis di '+S ? M+:S : teraba pulsasi i1tus 1ordis di '+S ? M+:S : redup Batas atas '+S ''' PS:S Batas kanan '+S '? PS:S Batas kiri '+S ? M+:S %uskultasi : B# '$'' re&ular5 murmur ;$<5 &allop ;$<
Abd !en
: datar dan tidak ada ben)olan : bisin& usus ;>< normal : timpani5 pekak alih ;$< : supel5 hepar dan lien tidak teraba5 n3eri tekan abdomen ;$<
Ekstre!itas Pembesaran kel :imfe a9iler Pembesaran kel :imfe in&uinal Adema Sianosis Pte1hiae 2efleks fisiolo&is 2efle9 patolo&is 0ekuatan motorik Tonus
superior $6$ $6$ $6$ $6$ $6$ >6> $6$ .6. N6N
inferior $6$ $6$ $6$ $6$ $6$ >6> $6$ .6. N6N
Pe!eriksaan penun%ang
Pe!eriksaan &idal tanggal '( N )e!ber '*+' negatif
Ki!ia darah dan elektr lit darah tanggal '( N )e!ber '*+'
Bilirubin Total
05. m&6dl
;N< 051$152
+-#.
+*/0!!/
;N< 35. E 1050 ;N< 35/0 E .5/0 ;N< 1150 E 1,5. ;N<3.50 E .050 ;N< 1.0 E 380
Darna 0ekeruhan P7 ;-5,$/< B( ;15001 E 15030< %lbumen 2eduksi Bilirubin !robilin :eukosit Aritrosit Apitel Silinder Bakteri 0ristal Pe!eriksaan 4TA pada tanggal1 +. /* N )e!ber '*+' negatif '. + Dese!ber '*+' p sitif
0unin& muda #ernih ,50 15020 Ne&atif Ne&atif Ne&atif Ne&atif 35. Ne&atif > $ $ $
(aftar Masalah: 1 2 3 Febris !nder*ei&ht Pemeriksaan paru: a (epan: stem fremitus kanan lebih lemah dari kiri5 perkusi redup pada lapan& paru kanan5 auskulatasi suara dasar vesikuler menin&kat pada paru kanan5 terdapat suara tambahan ronki pada kedua lapan& paru Belakan&: stem fremitus kanan lebih lemah dari kiri5 perkusi redup pada lapan& paru kanan5 auskultasi terdapat suara tambahan ronki pada kedua lapan& paru
b . ,
:eukositosis Pemeriksaan sputum BT% > Pemeriksaan foto thora9: Tuberkulosis paru aktif
Problem:
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KUDUS Page 8
1 2
2en1ana a*al
'
'nitial plan: o 'p (ia&nosti1: o %namnesis5 pemeriksaan fisik5 TT?5 lab darah rutin5 u)i serolo&i
o 'p Terapi: o Para1etamol 3 9 .00 m& o +eftria9one 1 9 2 &r o 'p Monitorin&: o 0eluhan sub)ektif o TT? o 'p Adukasi: o Men&an)urkan pasien untuk tirah barin& o Men&an)urkan pasien untuk minum ban3ak 1airan '' Tuberkulosis Paru 0ate&ori Putus Berobat %ssessment : o Meminimalkan komplikasi akibat tuberkulosis paru
o Pemeriksaan BT% mikroskopik o Foto 2ont&en thora9 o 'p terapi: o Salbutamol 3 9 2m& o %mbro9ol 3 9 30 m& o B kompleks 1 9 3 tab o 'p monitorin&: o 0eluhan sub)ektif o Pemeriksaan fisik o TT? o BT% mikroskopik o Pemeriksaan S4BT5 S4PT o 'p edukasi: o Men)elaskan pada pasien tentan& pen3akit dan komplikasin3a o Men&an)urkan pasien untuk rutin minum B%T
PR5"RESS N5TE Tanggal 30 November 2012 Problem 1: Febris lebih dari 3 min&&u S 5 Suhu Nadi : demam : : 3/5 .0+ : /0
Problem 2: tuberkulosis paru kate&ori putus berobat S: batuk5 dahak tidak bisa keluar5 sesak5 badan terasa sakit B: Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6 >< Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6>< Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
: infuse 2: 20 tpm Para1etamol 3 9 .00 m& Salbutamol 3 9 2m& %mbro9ol 3 9 30 m& +eftria9one 1 9 2 &r
Tanggal 1 Desember 2012 Problem 1: febris lebih dari 3 min&&u S 5 Suhu Nadi : demam : : 3/530+ : /0 96menit
Problem 2: tuberkulosis paru kate&ori putus berobat S: batuk5 sesak napas5 dahak tidak bisa keluar 5: Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6 >< Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6>< Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
Pemeriksaan BT% > P : infuse 2: 20 tpm Para1etamol 3 9 .00 m& Salbutamol 3 9 2m& %mbro9ol 3 9 30 m& 3 tablet -0(T > ".0 m& Streptomisin in) +eftria9one 1 9 2 &r B 0ompleks 3 9 1 tab Tanggal 2 Desember 2012 Problem 1: febris lebih dari 3 min&&u S 5 Suhu : demam : : 3"5/0+
Nadi
: /- 96menit
Problem 2: tuberkulosis paru kate&ori putus berobat S: batuk5 dahak tidak bisa keluar 5: Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6 >< Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6>< Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
: infuse 2: 20 tpm Para1etamol 3 9 .00 m& 3 tablet -0(T > ".0 m& Streptomisin in) B 0ompleks 3 9 1 tab %mbro9ol 3 9 30 m& +eftria9one 1 9 2 &r
S 5 Suhu Nadi
:$ : : 3"510+ : /0 96menit
Problem 2: tuberkulosis paru kate&ori putus berobat S: sedikit batuk5 dahak tidak bisa keluar 51 Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6 >< Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6>< Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
: infuse 2: 20 tpm Para1etamol 3 9 .00 m& %mbro9ol 3 9 30 m& B kompleks 3 9 1 tab 3 tablet -0(T > ".0 m& Streptomisin in)
Tanggal 4 Desember 2012 Problem 1: febris lebih dari 3 min&&u S 5 Suhu Nadi :$ : : 3,580+ : /0 96menitt
Problem 2: tuberkulosis paru kate&ori putus berobat S: sedikit batuk 5: Paru depan 'nspeksi 0anan 0iri Palpasi 0anan 0iri Perkusi 0anan 0iri %uskultasi 0anan Suara dasar vesikuler menin&kat di lapan& paru kiri5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6 >< Suara dasar vesikuler5 suara tambahan *hee@in& ;$<5 ronki ;>6>< Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri Paru belakang Per&erakan kedua paru simetris5 retraksi inter1ostal ;$< N3eri tekan ;$<5 stem fremitus kiri lebih kuat dari kanan 2edup di lapan& paru kiri
: infuse 2: 20 tpm %mbro9ol 3 9 30 m& 3 tablet -0(T > ".0 m& Streptomisin in)
B 0ompleks 3 9 1 tab
PEM4A6ASAN
TUBERKULOSIS
De !"!#!
Tuberkulosis adalah pen3akit 3an& disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis.
K$a#! !%a#!
Berdasar hasil pemeriksaan dahak mikroskopik5 TB paru diba&i atas: a Tuberkulosis paru BT% ;>< adalah: Sekuran&$kuran&n3a 2 dari 3 spesimen dahak menun)ukkan hasil BT% positif 7asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun)ukkan BT% positif dan kelainan radiolo&ik menun)ukkan &ambaran tuberkulosis aktif 7asil pemeriksaan satu spesimen dahak menun)ukkan BT% positif dan biakan positif b Tuberkulosis paru BT% ;$< 1< 7asil pemeriksaan dahak 3 kali menun)ukkan BT% ne&atif5 &ambaran klinik dan kelainan radiolo&is menun)ukkan tuberkulosis aktif 2< 7asil pemeriksaan dahak 3 kali menun)ukkan BT% ne&atif dan biakan M. tuberculosis positif Berdasarkan ri*a3at pen&obatan sebelumn3a5 TB paru diba&i atas: 1< 0asus baru
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KUDUS Page 16
%dalah pasien 3an& belum pernah diobati den&an B%T atau sudah pernah menelan B%T kuran& dari satu bulan ;- min&&u< 2< 0asus kambuh ;Relaps< %dalah pasien tuberkulosis 3an& sebelumn3a pernah mendapat pen&obatan tuberkulosis dan telah din3atakan sembuh atau pen&obatan len&kap5 didia&nosis kembali den&an BT% positif ;apusan atau kultur< 3< 0asus setelah putus berobat ;Default < %dalah pasien 3an& telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih den&an BT% positif -< 0asus setelah &a&al ;Failure< %dalah pasien 3an& hasil pemeriksaan dahakn3a tetap positif atau kembali men)adi positif pada bulan kelima atau lebih selama pen&obatan .< 0asus Pindahan ;Transfer In< %dalah pasien 3an& dipindahkan dari !P0 3an& memiliki re&ister TB lain untuk melan)utkan pen&obatann3a
(ia&nosis
a7 "e%ala klinik 4e)ala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2$3 min&&u atau lebih Batuk dapat diikuti &e)ala tambahan 3aitu dahak ber1ampur darah5 batuk darah5 sesak napas5 badan lemas5 nafsu makan menurun5 berat badan menurun5 malaise5 berkerin&at malam hari tanpa ke&iatan fisik5 demam merian& lebih dari satu bulan 4. Pe!eriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik5 kelainan 3an& akan di)umpai ter&antun& dari or&an 3an& terlibat Pada tuberkulosis paru5 kelainan 3an& didapat ter&antun& luas kelainan struktur paru Pada permulaan ;a*al< perkemban&an pen3akit umumn3a tidak ;atau sulit sekali< menemukan kelainan 0elainan paru pada umumn3a terletak di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan se&men posterior ;S1 G S2< 5 serta daerah apeks lobus inferior ;S,< Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan antara lain suara napas bronkial5 amforik5 suara napas melemah5 ronki basah5 tanda$ tanda penarikan paru5 diafra&ma G mediastinum 8. Pe!eriksaan Dahak Mikr sk pis
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KUDUS Page 17
Pemeriksaan dahak berfun&si untuk mene&akkan dia&nosis5 menilai keberhasilan pen&obatan dan menentukan potensi penularan +ara pen&ambilan dahak 3 kali ;SPS<: a b 1 Se*aktu 6 spot ;dahak se*aktu saat kun)un&an< Pa&i ; keesokan harin3a < Se*aktu 6 spot ; pada saat men&antarkan dahak pa&i<
Pemeriksaan mikroskopik: Mikroskopik biasa : pe*arnaan Hiehl$Nielsen Mikroskopik fluoresens: pe*arnaan auramin$rhodamin ;khususn3a untuk s1reenin&< lnterpretasi hasil pemeriksaan dahak dari 3 kali pemeriksaan ialah bila : 1< 3 kali positif atau 2 kali positif5 1 kali ne&ative : BT% positif 2< 1 kali positif5 2 kali ne&ative : ulan& BT% 3 kali ke1uali bila ada fasilitas foto toraks5 kemudian o bila 1 kali positif5 2 kali ne&atif : BT% positif o bila 3 kali ne&atif : BT% ne&atif 'nterpretasi pemeriksaan mikroskopik diba1a den&an skala '!%T:( ;rekomendasi D7B< Skala '!%T:( ;International Union Against Tuberculosis and Lung Disease) : Tidak ditemukan BT% dalam 100 lapan& pandan&5 disebut ne&atif 1< (itemukan 1$8 BT% dalam 100 lapan& pandan&5 ditulis )umlah kuman 3an& ditemukan 2< (itemukan 10$88 BT% dalam 100 lapan& pandan& disebut > ;1>< 3< (itemukan 1$10 BT% dalam 1 lapan& pandan&5 disebut >> ;2>< -< (itemukan I10 BT% dalam 1 lapan& pandan&5 disebut >>> ;3>< Pe!eriksaan Radi l gik Pemeriksaan standar ialah foto toraks P% Pemeriksaan lain atas indikasi: foto lateral5 top$ lordotik5 oblik5 +T$S1an Pada pemeriksaan foto toraks5 tuberkulosis dapat memberi &ambaran berma1am$ma1am bentuk ;multiform<. 4ambaran radiolo&ik 3an& di1uri&ai seba&ai lesi TB aktif : 1 Ba3an&an bera*an 6 nodular di se&men apikal dan posterior lobus atas paru dan se&men superior lobus ba*ah 2 0avitas5 terutama lebih dari satu5 dikelilin&i oleh ba3an&an opak bera*an atau nodular 3 Ba3an&an ber1ak milier - Afusi pleura unilateral ;umumn3a< atau bilateral ;)aran&<
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT DALAM UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KUDUS Page 18
4ambaran radiolo&ik 3an& di1uri&ai lesi TB inaktif 1 Fibrotik 2 0alsifikasi 3 S1h*arte atau penebalan pleura :uas lesi 3an& tampak pada foto toraks untuk kepentin&an pen&obatan dapat din3atakan sbb ;terutama pada kasus BT% ne&atif< : 1 :esi minimal 5 bila proses men&enai seba&ian dari satu atau dua paru den&an luas tidak lebih dari sela i&a 2 depan ;volume paru 3an& terletak di atas chondrostemal unction dari i&a kedua depan dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis - atau korpus vertebra torakalis .<5 serta tidak di)umpai kavitas 2 :esi luas Bila proses lebih luas dari lesi minimal
Penatalaksanaan
A. 5bat Anti Tuberkul sis 95AT7 1 Prinsip pen&obatan a B%T harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa )enis obat5 dalam )umlah 1ukup dan dosis tepat sesuai den&an kate&ori pen&obatan #an&an &unakan B%T tun&&al ;monoterapi< Pemakaian B%T$0ombinasi (osis Tetap ;B%T$0(T< lebih men&untun&kan dan san&at dian)urkan b !ntuk men)amin kepatuhan pasien menelan obat5 dilakukan pen&a*asan lan&sun& ;(BT = Directly !bser"ed Treatment< oleh seoran& Pen&a*as Menelan Bbat ;PMB< 1 Pen&obatan TB diberikan dalam 2 tahap5 3aitu tahap intensif dan lan)utan Tahap a*al ;intensif< a Pada tahap intensif ;a*al< pasien mendapat obat setiap hari dan perlu dia*asi se1ara lan&sun& untuk men1e&ah ter)adin3a resistensi obat b Bila pen&obatan tahap intensif tersebut diberikan se1ara tepat5 biasan3a pasien menular men)adi tidak menular dalam kurun *aktu 2 min&&u 1 Seba&ian besar pasien TB BT% positif men)adi BT% ne&atif ;konversi< dalam 2 bulan Tahap :an)utan a Pada tahap lan)utan pasien mendapat )enis obat lebih sedikit5 namun dalam )an&ka *aktu 3an& lebih lama b Tahap lan)utan pentin& untuk membunuh kuman persisten sehin&&a men1e&ah ter)adin3a kekambuhan Tabel +. Jenis dan D sis 5AT
(osis ;m&< 6 BB ;k&< Bbat (osis ;m&6k&BB67ari< (osis 3an& dian)urkan 7arian ;m&6k&BB67ari< 'ntermitten ;m&6k&BB67ari< (osis Maksimum C -0 -0$,0 I ,0
2 7 H
10 . 2.
10 10 3.
,00 300
A S
1.$20 1.$1/
1. 1.
30 1.
".0 1000
Sesuai BB
1000 ".0
1.00 1000
0ate&ori$1 ;272HA6 -7323< Paduan B%T ini diberikan untuk pasien baru: a Pasien baru TB paru BT% positif b Pasien TB paru BT% ne&atif foto toraks positif 1 Pasien TB ekstra paru
Tabel '. D sis untuk paduan 5AT KDT untuk Kateg ri + Berat Badan 30$3" k& 3/$.- k& ..$"0 k& J "1 k& Tahap 'ntensif tiap hari selama ., hari 27HA ;1.06".6-0062".< 2 tablet -0(T 3 tablet -0(T - tablet -0(T . tablet -0(T Tahap :an)utan 3 kali semin&&u selama 1, min&&u 27 ;1.061.0< 2 tablet 20(T 3 tablet 20(T - tablet 20(T . tablet 20(T
Tabel /. D sis paduan 5AT:K !bipak untuk Kateg ri + (osis per hari 6 kali Tahap :ama Tablet 0aplet Pen&obatan Pen&obatan 'soniasid 2ifampisin K 300 m& K -.0 m& 'ntensif 2 bulan 1 1 :an)utan - bulan 2 1 Tablet Pira@inamid K .00 m& 3 $ Tablet Atambutol K 2.0 m& 3 $ #umlah hari6kali menelan obat ., -/
0ate&ori $2 ;272HAS6 72HA6 .7323A3< Paduan B%T ini diberikan untuk pasien BT% positif 3an& telah diobati sebelumn3a: a Pasien kambuh b Pasien &a&al 1 Pasien den&an pen&obatan setelah putus berobat ;default<
Tabel ;. D sis untuk paduan 5AT KDT Kateg ri ' Berat Badan 30$3" k& 3/$.- k& ..$"0 k& J "1 k& Tahap 'ntensif Tiap hari 27HA ;1.06".6-0062".< > S Selama ., hari 2 tablet -0(T > .00 m& Streptomisin in) 3 tablet -0(T > ".0 m& Streptomisin in) - tablet -0(T > 1000 m& Streptomisin in) . tablet -0(T > 1000 m& Streptomisin in) Tahap :an)utan 3 kali semin&&u 27 ;1.061.0< > A ;-00< Selama 20 min&&u 2 tablet 20(T > 2 tablet Atambutol 3 tablet 20(T > 3 tablet Atambutol - tablet 20(T > - tablet Atambutol . tablet 20(T > . tablet Atambutol
Selama 2/ hari 2 tablet -0(T 3 tablet -0(T - tablet -0(T . tablet -0(T
+atatan: a !ntuk pasien 3an& berumur ,0 tahun ke atas dosis maksimal untuk streptomisin adalah .00m& tanpa memperhatikan berat badan b !ntuk perempuan hamil lihat pen&obatan TB dalam keadaan khusus 1 +ara melarutkan streptomisin vial 1 &ram 3aitu den&an menambahkan aLuabidest seban3ak 35"ml sehin&&a men)adi -ml ;1ml = 2.0m&< B%T sisipan Paket sisipan 0(T adalah sama seperti panduan paket untuk tahap intensif kate&ori 1 3an& diberikan selama sebulan ;2/ hari< Tabel -. D sis KDT untuk Sisipan Berat Badan 30$3" k& 3/$.- k& ..$"0 k& Tahap 'ntensif tiap hari selama 2/ hari 27HA ;1.06".6-0062".< 2 tablet -0(T 3 tablet -0(T - tablet -0(T
J "1 k&
. tablet -0(T
Tabel <. D sis 5AT K !bipak untuk Sisipan Tahap :aman3a Tablet Pen&obatan Pen&obatan 'soniasid K 300 m& Tahap 'ntensif 1 bulan 1 ;dosis harian< 0aplet Tablet Tablet #umlah 2ifampisin Pira@inamid Atambutol hari6kali K -.0 m& K .00 m& K 2.0 m& menelan obat 1 3 3 2/
FE4RIS
(efinisi
Febris adalah keadaan dimana suhu tubuh di atas 3"520+
Tipe
(emam septik5 3aitu suhu badan beran&sur naik ke tin&kat 3an& tin&&i sekali pada malam hari dan turun kembali ke tin&kat di atas normal pada pa&i hari Serin& disertai keluhan men&&i&il dan berkerin&at Bila demam 3an& tin&&i tersebut turun ke tin&kat 3an& normal dinamakan )u&a demam hektik (emam remiten5 3aitu suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah men1api suhu badan normal Perbedaan suhu 3an& mun&kin ter1atat dapat men1apai dua dera)at dan tidak sebesar perbedaan suhu 3an& di1atat pada demam septik (emam intermiten5 3aitu suhu badan turun ke tin&kat 3an& normal selama beberapa )am dalam satu hari Bila demam seperti ini ter)adi dua hari bebas demam di antara dua seran&an demam disebut kuartana (emam kontin3u5 3aitu variasi suhu sepan)an& hari tidak berbeda lebih dari satu der)at Pada tin&kat demam 3an& terus menerut tin&&i sekali disebut hiperpireksia6 (emam siklik5 3aitu ter)adi kenaikan suhu badan selama beberapa hari 3an& diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari 3an& kemudian dikuti oleh kenaikan suhu seperti semula
dari 3 min&&u dimana telah diusahakan dia&nostik non$invasif maupun invasif selama satu min&&u tanpa hasil 3an& dapat menetapkan pen3ebab demam
F!B Nosokomial: Penderita 3an& pada permulaan dira*at tanpa infeksi di rumah sakit dan kemudian menderita demam I3/530+ dan sudah diperiksa se1ara intensif untuk menentukan pen3ebab demam tanpa hasil 3an& )elas
F!B Neutropenik: Penderita 3an& memiliki hitun& )enis neutrofil C.00ul den&an demam I3/53 0+ dan sudah diusahakan pemeriksaan intensif sselama 3 hari tanpa hasil 3an& )elas
F!B 7'?: Penderita 7'? 3an& menderita demam I3/530+ selama - min&&u pada ra*at )alan tanpa dapat menentukan pen3ebabn3a atau pada penderita 3an& dira*at di 2S 3an& men&alami demam selama lebih dari 3 hari dan telah dilakukan pemeriksaan tanpa hasil 3an& )elas
(ia&nosis
Sebelum menin&kat ke pemeriksaan$pemeriksaan 3an& mutakhir5 3an& siap tersedia untuk di&unakan seperti ultrasono&rafi5 endoskopi5 atau s1annin&5 masih dapat diperiksa beberapa u)i 1oba darah5 pembiakan kuman dari 1airan tubuh6lesi permukaan sinar tembus rutin (alam tahap berikutn3a dapat dipikirkan untuk membuat dia&nosis den&an lebih pasti melalui biopsi #u&a dapat dilakukan pemeriksaan lain seperti an&io&rafi5 arto&rafi atau limfan&io&rafi
DAFTAR P2STAKA
Sudo3o %ru D5 dkk 4uku A%ar Il!u Pen=akit Dala! ed I># %l III. Fakultas 0edokteran !niversitas 'ndonesia #akarta: 200, (epartemen 0esehatan 'ndonesia Ped !an Nasi nal Penanggulangan Tuberkul sis ed II. (epkes 2' #akarta: 200"