2,5 cm Gambar 5.1 Hasil Percobaan Panjang pelarut : 2,5 cm Jarak yang di tempuh larutan : 5 cm Panjang titik komponen : I. : 2,3 cm II. : 1,6 cm III. : 3,4 cm Panjang rata-rata komponen = Rf = =
Jarak yang ditempuh oleh komponen Jarak yang ditempuh oleh pelarut
2,43 cm 5 cm
Rf = 0,48 5.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini yaitu praktikum mengenai kromatografi kertas. Kromatografi ini termasuk salah satu analisis pemisahan, yang tujuannya untuk memisahkan berbagai komponen yang ada dalam suatu sampel. Dengan prinsipnya, memisahkan komponen-komponen atas perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fasa diam yang berupa kertas di bawah gerakan fasa gerak yaitu campuran pelarut organik (Rusmana, 2011).
16
17
Prinsip dari percobaan kromatografi adalah pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Karena perbadaan sifat kepolaran antara fase gerak dengan noda cuplikan yang akan dipisahkan. Tahap awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan kertas saring dengan ukuran 8 cm x 6 cm. Membuat jarak 2,5 cm dari ujung kertas lalu tarik garis horizontal. Lalu membuat titik-titik dengan jarak 1,5 cm. Tempat mentotolkan sampel. Tahap kedua yang harus dilakukan dalam percobaan kromatografi kertas yaitu, menyiapkan larutan sampel, larutan pengembang dan larutan utnuk penguapan. Larutan sampel pada percobaan ini adalah NiCl2, sampel ditimbang 25 mg/ml sebanyak 10 ml. Lalu membuat larutan pengembang (Aseton : HCl : Air = 80 ml : 10 ml : 10 ml). Masukkan kedalam beaker glass dan tutup dengan aluminium foil. Biarkan hingga jenuh. Tahap berikutnya membuat larutan untuk penguapan setelah proses elusi selesai, pencampuran HCl + Fe2S H2S + FeCl. Tahap ketiga yaitu menotolkan sampel diatas kertas saring. Lalu masukkan kertas saring kedalam beaker glass yang berisi larutan pengembang. Amatilah apa yang terjadi. Apabila sampel meresap dan naik keatas, berarti percobaan berhasil. Kalau tidak ulangi lagi dalam menotolkan sampel. Tahap keempat yaitu mengeringkan kertas saring lalu letak diatas larutan yang berisi H2S. Akan diperoleh noda-noda hitam. Dan tahap terakhir menghitung harga Rf. Dari percobaan yang dilakukan, harga Rf yang diperoleh sebesar 0,48. Dalam percobaan ini kertas saring sangat berpengaruh dengan data dan hasil yang didapat, karena kertas saring memiliki bayak ragamnya, sehingga beda kertas akan berbeda serapan dari kertas. Hal ini disebabkan ukuran poripori kertas yang berbeda. Selain itu juga ditentukan dari pekat atau tidaknya larutan sampel agar nantinya hasil terlihat jelas pada kertas saring. Harga Rf dari kromatografi kertas ini cukup tinggi, salah satu penyebabnya adalah dalam penggunaan fasa gerak, molekul-molekul polar akan memiliki atraksi yang tinggi untuk molekul-molekul air dan kurang untuk
18
pelarut yang non polar. Molekul-molekul polar dalam campuran sampel memiliki sedikit atraksi antara molekul-molekul air dan molekul-molekul yang melekat pada selulosa, karena akan menghabiskan banyak waktunya untuk larut dalam pelarut yang bergerak. Molekul-molekul seperti ini akan bergerak sepanjang kertas diangkut oleh pelarut. Hal inilah yang menyebabkan nilai Rf menjadi tinggi (Rusmana, 2011).