Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENGENALAN PENYAKIT TBC PADA PASIEN DI PUSKESMAS BANTARAN INDAH TAHUN 2011

A.

Pokok Bahasan TB Paru

B.

Sub Pokok Bahasan 1. 2. 3. 4. Pengertian TBC Penyebab TBC Tanda dan gejala TBC Pencegahan TBC

C.

Sasaran Pasien di Puskesmas Bantaran Indah

D.

Pelaksanaan Hari, tanggal Waktu Tempat : Rabu, 4 Januari 2012 : 11.00 WIB : Puskesmas Bantaran Indah

E.

Tujuan 1. Tujuan Umum Pasien dapat memahami tentang penyakit TBC dengan benar setelah mengikuti penyuluhan selama 1x20 menit 2. Tujuan Khusus a. Pasien mampu mendefinisikan pengertian TBC dengan tepat setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit b. Pasien mampu mengidentifikasi penyebab TBC setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit c. Pasien mampu mengenal tanda dan gejala TBC setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit d. Pasien mampu menyebutkan cara pencegahan TBC setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit

F.

Proses Penyuluhan Tahap Pembukaan Waktu 5 menit 1. 2. 3. 4. 1. 2. 1. 2. 3. Kegiatan Penyuluh Audience Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan Menyampaikan tujuan menyimak Kontrak waktu Menjelaskan materi 1. Mendengarkan dan Memberi kesempatan menyimak untuk bertanya 2. Bertanya Evaluasi 1. Menjawab pertanyaan Kesimpulan 2. Mendengarkan dan Mengucapkan salam menyimak 3. Menjawab salam

Inti

10 menit

Penutup

5 menit

G.

Metode Penyuluhan Ceramah Diskusi/ tanya jawab

H.

Media Media yang digunakan adalah leaflet

I.

Referensi medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm http://medicastore.com/tbc/tanya_seputar_tbc.htm arifwr.wordpress.com/2009/06/09/tbc-paru/ http://nusaindah.tripod.com/kestbc.htm http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/24/faktor-resiko-tbc/ http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/08/cara-cara-pencegahan-penyakit-tbc.html

J.

Materi Terlampir

Malang, Januari 2012

Luh Putu Arya Andryani

Materi

PENGENALAN PENYAKIT TBC

A.

Pengertian TBC Tuberculosis (TB) adalah penyakit akibat kuman Micobakterium tuberculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansyur, 2000)

B.

Penyebab TBC Peyebab penyakit TBC adalah kuman Micobakterium tuberculosis.

C.

Faktor risiko TBC antara lain: 1. Faktor Umur. Infeksi tuberkulosis aktif meningkat secara bermakna sesuai dengan umur. Insiden tertinggi tuberkulosis paru biasanya mengenai usia dewasa muda. Di Indonesia diperkirakan 75% penderita TBC adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun. 2. Faktor Jenis Kelamin. TBC Iebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita karena laki-laki sebagian besar mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan terjangkitnya TBC. 3. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang diantaranya mengenai rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan pengetahuan penyakit TBC, sehingga dengan pengetahuan yang cukup maka seseorang akan mencoba untuk mempunyai perilaku hidup bersin dan sehat. Selain itu tingkat pedidikan seseorang akan mempengaruhi terhadap jenis pekerjaannya. 4. Pekerjaan Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Jenis

pekerjaan seseorang juga mempengaruhi terhadap pendapatan keluarga yang akan mempunyai dampak terhadap pola hidup sehari-hari diantara konsumsi makanan, pemeliharaan kesehatan selain itu juga akan mempengaruhi terhadap kepemilikan rumah (kontruksi rumah. Mempunyai status gizi yang kurang akan memudahkan untuk terkena penyakit infeksi diantaranya TBC. Dalam hal jenis kontruksi rumah dengan mempunyai pendapatan yang kurang maka kontruksi rumah yang dimiliki tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga akan mempermudah terjadinya penularan penyakit TBC. 5. Kebiasaan Merokok Kebiasaan merokok meningkatkan resiko untuk terkena TBC sebanyak 2,2 kali. 6. Kepadatan hunian kamar tidur Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. 7. Pencahayaan Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya basil TBC, karena itu rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Semua jenis cahaya dapat mematikan kuman hanya berbeda dari segi lamanya proses mematikan kuman untuk setiap jenisnya..Cahaya yang sama apabila dipancarkan melalui kaca tidak berwarna dapat membunuh kuman dalam waktu yang lebih cepat dari pada yang melalui kaca berwama Penularan kuman TBC relatif tidak tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasi udara diatur maka resiko penularan antar penghuni akan sangat berkurang. 8. Ventilasi Ventilasi mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya oksigen di dalam rumah, disamping itu kurangnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik.

Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri-bakteri patogen/ bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TBC. Fungsi kedua dari ventilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. 9. Kondisi rumah Kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC. Atap, dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.Lantai dan dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis. 10. Kelembaban udara Kelembaban udara dalam ruangan untuk memperoleh kenyamanan, dimana kelembaban yang optimum berkisar 60% dengan temperatur kamar 22 30C. Kuman TBC akan cepat mati bila terkena sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. 11. Status Gizi Kekurangan gizi pada seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh dan respon immunologik terhadap penyakit. 12. Keadaan Sosial Ekonomi Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penurunan pendapatan dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi makanan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi. Apabila status gizi buruk maka akan menyebabkan kekebalan tubuh yang menurun sehingga memudahkan terkena infeksi TBC. 13. Perilaku Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan penderita TBC yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan prilaku sebagai orang sakit dan akhinya berakibat menjadi sumber penular bagi orang disekelilingnya.

D.

Tanda dan gejala TBC 1. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu 2. Demam secara terbuka 3. Nafsu makan menurun, BB turun. 4. Keluar keringat malam hari tanpa aktivitas 5. Nyeri dada dan sesak nafas 6. Kadang batuk berdahak bercampur darah .

E.

Komplikasi TBC Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita tuberculosis paru stadium lanjut yaitu : Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas. Atelektasis (paru mengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial. Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal. Kematian

F.

Pengobatan TBC 1. Minum obat secara teratur 2. Memperbaiki daya tahan dengan mengkonsumsi makanan yag bergizi

G.

Pencegahan TBC Tips berikut berguna untuk mencegah penularan penyakit TBC : 1. 2. 3. 4. 5. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersih Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun) Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan Menghindari udara dingin Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur

6. 7.

Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain

8.

Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein

Anda mungkin juga menyukai