Anda di halaman 1dari 6

Oleh : Hasan Riyadi NIM : 101724017 (D4-TPTL)

16.4. .7 Red!"si L#$a% &e'a( Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, logam berat dapat masuk ke pembangkit listrik melalui batubara, batu kapur, dan persediaan air. Logam berat juga diakibatkan dari korosi berbagai komponen pembangkit listrik, terutama selama kegiatan perawatan seperti pembersihan permukaan boiler yang kontak langsung dengan air dan pemanas udara washdown. Saluran air limbah pembangkit listrik yang sering mengandung logam berat antara lain limpasan batubara, limpasan dari tempat penyimpanan abu, air limbah dari proses desulfurisasi gas buang dan air limbah pembersih logam. Logam dapat dihilangkan dari air limbah oleh berbagai proses seperti precipitation alkaline, precipitation sulfide dan ion exchange. Pada proses precipitation alkaline reaktan yang digunakan adalah basa seperti kapur (CaO) atau natrium hidroksida ( aO!) untuk mengendapkan logam sebagai hidroksida. Proses dengan menggunakan basa ini umumnya dapat menargetkan hanya beberapa jenis logam, karena logam hidroksida memiliki kelarutan minimum pada p! tertentu, seperti yang diilustrasikan oleh "ambar #$%#& berikut.

"ambar #. !asil perhitungan hidroksida terhadap solubilitas sulfida

'lkaline pre(ipitation masih merupakan teknologi yang paling banyak digunakan untuk penghilangan logam berat dari air. !al ini didasarkan dari terjdinya reaksi sebagai berikut )

Pada reaksi ini, *++ merupakan representasi dari semua dwi,alen (memiliki - elektron ,alensi) logam. Seperti yang ditunjukkan, ion logam bergabung dengan ion hidroksida untuk membentuk logam hidroksida yang tidak terlarut. .eaksi ini bergantung pada nilai p!, semakin banyak basis yang ditambahkan maka reaksi ke kanan akan semakin kuat untuk mengendapkan lebih banyak logam. Sebaliknya, dengan menurunnya p!, ekuilibrium termodinamika bergerak ke kiri dan menyebabkan lebih banyak logam untuk resolubilize (kembali terlarut). /adi reaksi ini adalah re,ersible seperti yang di tunjukkan oleh kur,a berikut.

"ambar -. .eaksi pertama alkaline pre(ipitation amun keterbatasan teknologi alkaline pre(ipitation terletak pada reaksi sekunder yang terjadi ketika hidroksida ditambahkan lebih banyak. .eaksi yang umum terjadi adalah kombinasi dari endapan logam hidroksida dengan ion hidroksida tambahan seperti berikut.

0ndapan logam hidroksida bergabung dengan hidroksida berlebih yang membentuk sebuah larutan logam yang lebih kompleks. 1etika ph meningkat, proses reaksi akan semakin ke kanan dan logam pun menjadi semakin terlarut. 1ur,a solubility dari reaksi sekunder ini akan berbanding terbalik dengan reaksi yang pertama seperti yang terlihat pada kur,a berikut..

"ambar 2. .eaksi sekunder dari alkaline pre(ipitation 3engan (ara melakukan overlaying kedua kur,a diatas dan mengkombinasikan efek dari semua reaksi yang berlangsung. *aka dapat diperoleh bentuk 456 pada kur,a solubility seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

"ambar 7. O,erlaying pada kur,a solubility dari reaksi pertama dan sekunder.

8itik terbawah pada kur,a mengidentifikasikan konsentrasi absolut terendah dari sebuah partikular logam yang dapat diperoleh pada kondisi ideal dari teknologi alkaline pre(ipitation. 9ntuk menentukan konsentrasi ini, ph harus dijaga dengan presisi di indikasi ph nya. Perubahan ph yang sedikit dapat menyebabkan logam untuk kembali terlarut. Pada aliran limbah dengan berbagai ma(am jenis logam, hal ini akan menjadi masalah serius karena titik rendah terjadi pada ph yang berbeda%beda untuk tiap jenis logam. Olehkarena itu, pada sistem ini dipilih satu nilai operasi ph. :eberapa logam mungkin pada titik terendahnya, tetapi yang lainnya akan akan bernilai tinggi pada masing%masing kur,anya seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut.

"ambar ;. 8itik terendah solubility di berbagai jenis logam 1ekurangan dari Proses pre(ipitation dengan alkaline ini terbatas pada beberapa jenis metal saja. !al tersebut di tunjukan oleh gambar #$%#&. Sehingga proses ini dianggap memiliki keterbatasan aplikabilitas untuk di pembangkit karena terdapatnya berbagai jenis logam. P'#ses Te"n#l#$i I'#n )#*'e+i*i(a(i#n 1etika ferrous <ron (=e+-) ditambahkan pada air, besi akan (enderung untuk membentuk sebuah struktur rantai terlarut pada larutan karena atraksi ionik antar molekul. Pada gambar ; menunjukkan sebuah (ontoh sederhana dari rantai tersebut.

"ambar $. Struktur rantai terlarut pada reaksi iron coprecipitation Pada aliran yang telah terkontaminasi dengan logam berat ini, logam berat tersebut akan tersubstitusi ke dalam rantai di mana tempat atom besi berada. 'sosiasi tertutup ini antara logam berat dan besi yang terjadi segera setelah keduanya ber(ampur. Setelah asosiasi kelarutan terbentuk, air akan memasuki >ona oksidasi. .eaksi pada >ona ini, asam atau basa ditambahkan untuk mengontrol ph pada ? hingga & dan udara di semprotkan untuk memper(epat oksidasi ferrous <ron menjadi ferri( (=e+2) <ron. *elalui oksidasi yang (epat ini, kelarutan besi akan turun dari kur,a (=e +-) menjadi kur,a (=e+2) seperti yang diperlihatkan oleh gambar 7. Sebagai besi yang telah keluar dari larutan, ferri( iron tidak tergabung pada logam berat dalam matriks besi padat seperti bentuknya. Logam yang terhambat dalam padatan besi karena kedekatan asosiasi dengan besi sebelum pre(ipitation. Larutan yang lainnya juga akan bereaksi dan menghasilkan partikel =e+2 dan mengikuti kur,a solubility =e+2. Logam yang terhambat ini akan terisolasi dari larutan dengan besi, sehingga tidak akan terjadi resolubili>e sebagai kur,a solubility sepert pada gambar 7 yang mengindikasikannya. 3ua karakteristik yang memungkinkan penghilangan kedua ini adalah sebagai berikut. Padatan ferri( <ron (enderung untuk mengabsorbsi logam berat ke permukaan ferri( <ron. =erri( <ron bertindak sebagai katalis untuk oksidasi dari ferrous <ron ('uto(atalyti()

Skematik iron coprecipitation dari proses tersebut ditunjukkan oleh gambar #$%#@ berikut.

"ambar ?. Proses <ron (opre(ipitation untuk mereduksi logam berat

"ambar &. "ambaran teknologi iron coprecipitation Pada tahap pertama, 'ir buangan memasuki sebuah tempat di mana p!

disesuaikan dan iron salt ditambahkan. 8ahap kedua adalah tanki reaksi Iron salt yang digunakan meliputi feri klorida dan berhubungan hubungannya tahap oksidasi,ferrous sulfate . Senyawa tersebut dipergunakan untuk menyesuaikan p! dan sebagai senyawa untuk memper(epat pengendapan. 1andungan logam terlarut dan logam tersuspensi dalam air limbah, kemudian diabsorbsi dan terperangkap di dalam endapan besi, yang kemudian mengendap keluar, meninggalkan limbah yang telah bersih. 0fisiensi proses tergantung pada sejumlah faktor, termasuk kondisi oksidasi dan konsentrasi unsur , kandungan besi, tingkat resirkulasi padatan, retensi dalam reaksi, >ona flokulasi, dan p!. Sebuah sulfida, seperti natrium hyrosulfide, juga dapat digunakan dalam proses ini untuk meningkatkan pengurangan logam. :iaya untuk menghilangkan logam dari air limbah saat menggunakan proses <ron (opre(ipitation biasanya lebih kompetitif dibandingkan dengan proses soda ash precipitation, ion eA(hange, atau .O (Chow #@&?).

Anda mungkin juga menyukai