Anda di halaman 1dari 0

60

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
Pengkajian dilakukan pada Hari Selasa, tanggal 30 Desember 2008 di rumah
keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa pada
keluarga Tn.S memilki 6 anggota keluarga yang terdiri dari istri, anak dan
menantu. Saat ini anak pertama Tn. S sudah menikah sedangkan 3 anaknya
yang lain belum. Dari segi pekerjaan, anak-anak Tn. S semuanya sudah
bekerja.
1. Data Identitas
a. Nama KK : Tn. S
b. Nama Klien : Tn S
c. Umur : 75 Tahun
d. Pendidikan : STM
e. Pekerjaan : Pensiunan PNS
f. Alamat : Semarang








61
g. Komposisi Keluarga
No Nama
H
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n


K
K


Umur



L/P
S
t
a
t
u
s

P
e
r
k
a
w
i
n
a
n

P
e
n
d
i
d
i
k
a
n

P
e
k
e
r
j
a
a
n

K
e
t
e
r
a
n
g
a
n

I
m
u
n
i
s
a
s
i

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tn. S
Ny. P
Nn. A
Tn. H
Tn. A
Tn. D
Tn. B
Suami
Istri
Anak
Menantu
Anak
Anak
Anak
75 th
61 th
30 th
32 th
29 th
27 th
25 th

L
P
P
L
L
L
L

Kawin
Kawin
Kawin
Kawin
Tdk kawin
Tdk kawin
Tdk kawin
STM
SMU
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
P. PNS
IRT
Tdk bkj
Swasta
POLRI
Swasta
POLRI







Genogram Keluarga : 3 Generasi




Tn. S (75
th
) Ny. P (61
th
)


Tn.H(32
th
) Nn. A(30
th
) Tn. A(29
th
) Tn(27
th
) Tn. B(25
th
)

Keterangan :



: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Pasien


62
2. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri
serta anak.
3. Suku Bangsa
Tn. S dan Ny.P berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Budaya
keluarga Tn. S mengikuti kebiasaan serta budaya suku jawa.
4. Agama
Didalam keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga Tn. S tetap
menjalankan Agama seluruh anggota keluarga adalah islam. Seluruh
anggota keluarga selalu menunaikan ibadah sholat 5 waktu. Kegiatan
sholat berjamaah sering keluarga lakukan di rumah dengan dipimpin oleh
kepala keluarga yaitu Tn. S.
5. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny. P seorang ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai
tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak, karena anaknya yang
kuliah tinggal satu dan itupun sambil bekerja. Anak pertama dan kedua
sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga lagi.
6. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi sering dilakukan oleh keluarga, namun tidak terjadwal. kalau
tidak acara keluar, keluarga menikmati hari libur dengan santai bersama di


63
rumah. Untuk kegiatan olahraga bersama jarang sekali dilakukan. Hanya
Tn.S setiap pagi melakukan olah raga joging keliling komplek rumahnya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S sekarang pada tahap keluarga dengan lansia akhir.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Mempersiapkan anak terakhir untuk mandiri, sekarang sudah bekerja dan
mempersiapkan untuk menikah..
3. Riwayat keluarga inti
Dalam keluarga Tn. S ada yang menderita Hipertensi yaitu Tn. S. Dari
keturunan Tn. S tidak ada yang menderita Hipertensi, Dm atau penyakit
jantung. Untuk penyakit yang selama ini dirasakan anggota keluarga hanya
pusing, batuk pilek yang jarang terjadi. Untuk Tn. S kadang merasakan
pusing atau bludreg pada kepalanya. Untuk mengatasi masalah kesehatan
yang ada dalam keluarga, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dari
Puskesmas. Selama ini mereka jarang menggunakan fasilitas kesehatan
karena jarang ada keluhan sakit pada anggota keluarga.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
a. Riwayat Hubungan Keluarga
Tn. S berasal dari 7 bersaudara yang semuanya sudah berkeluarga.
Sedangkan Ny. P berasal dari 4 bersaudara yang semuanya juga sudah


64
berkeluarga. Hubungan antar keluarga terbina dengan baik, kalau ada
waktu mereka saling menyempatkan diri untuk saling mengunjungi.
b. Konflik antar keluarga pasangan
Konflik antara keluarga pasangan jarang terjadi, karena komunikasi
diantara mereka cukup baik. Kalau ada acara tertentu mereka saling
bertemu sehingga bisa mengkomunikasikan masalah yang ada.

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S berukuran 12 x 10 m
2
terdiri dari lima buah kamar
tidur, tiga kamar mandi, satu ruang makan, ruang tamu, dapur, gudang.
Lantai rumah tekel, Penerangan listrik kurang. Pembuangan sampah
dengan cara dikumpulkan kemudian diambil oleh petugas. Pembuangan
limbah melalui saluran selokan. Tiap ruangan dalam rumah terdapat
jendela sebagai ventilasi, sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah,
barang-barang perabotan terlihat berantakan, terdapat halaman yang
digunakan untuk santai. Sumber air menggunakan dari PAM.
Denah Rumah :
G B B F

A B 10 m
B B C E
12 m
U
S


65
Keterangan :
A. Ruang tamu
B. Ruang tidur
C. Ruang makan dan TV
E. Ruang dapur
F. Kamar mandi dan WC
G. Gudang
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Tn. S pada umumnya bekerja sebagai pegawai dan
swasta. J arak rumah mereka agak berdekatan. Ikatan antar keluarga baik,
saling tolong menolong masih menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S hidup serumah dengan anggota keluarganya. Keluarga
belum pernah berpindah rumah ke tempat lain. Sarana transportasi yang
digunakan keluarga adalah sepeda motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga biasanya bertemu pada saat makan malam biasa dilakukan
bersama sehingga anggota keluarga semuanya dapat berkumpul yang
biasanya dilanjutkan nonton TV bersama jika tidak ada kepentingan dari
masing-masing anggota keluarga. Interaksi dengan masyarakat melalui
keikutsertaan anggota keluarga dalam arisan atau pengajian baik bapak-
bapak maupun Ibu-ibu yang dilaksanakan sebulan sekali.



66
5. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga terdapat sistem pendukung yang sifatnya positif maupun
negatif. Yang positif diantaranya bila ada masalah dalam keluarga
biasanya dibicarakan bersama dan terbuka, rasa saling memaafkan yang
tinggi, ada rasa saling mengasihi dalam anggota keluarga, hubungan antar
anggota keluarga cukup baik, keluarga menanamkan pola hidup sederhana,
keluarga melatih rasa tanggung jawab pada anak yang lebih besar untuk
ikut memperhatikan adiknya. Sedangkan yang negatif, kadang kadang
suami (Tn. S) mudah marah jika ada persoalan tertentu, kadang sensitif,
terlalu dominan saat pengambilan keputusan.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang biasa digunakan adalah menggunakan bahasa J awa dan
kadang bahasa Indonesia. Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama
lain dan dua arah. Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan
dengan adanya partisipasi dari seluruh anggota keluarga. Tetapi antara Tn.
S dengan Ny. P kadang ada beberapa hal yang kadang tidak
dikomunikasikan dengan baik. Khususnya masalah kebutuhan seksual
diantara pasangan tidak pernah dikomunikasikan secara terbuka. Tn. S
lebih dominan dalam menentukan sesuatu.




67
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga dari pihak suami/isteri keduanya saling menghargai dan
mendukung. Anak-anak cukup patuh pada orang tua. Pengambilan
keputusan terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. S
3. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk
keluarga. Sedangkan Ny. P berperan sebagai ibu rumah tangga yang
mengurusi keluarga dan anak-anaknya. Anaknya juga menbantu mencari
nafkah. Peran Tn. S dan Ny. P sebagai suami istri kurang terpenuhi dengan
baik, karena mereka kurang memperhatikan kebutuhan fisiologis
hubungan suami istri.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya yaitu
ibadah sholat lima waktu dan mengikuti pengajian. Dalam keluarga saling
menghargai satu sama lain khususnya yang muda cukup menghormati dan
menghargai yang lebih tua. Untuk Ny.P menganggap bahwa untuk
persoalan seksual rasanya tidak pantas jika perempuan yang memulai
pembicaraan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung.
Persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan bersama sehingga tidak
memicu terjadinya masalah komunikasi.


68
2. Fungsi sosial
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang
lainnya, begitu pula berinteraksi dengan anggota masyarakat sekitarnya..
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak mengetahui kalau ada anggota keluarga
(Tn.S) yang menderita Hipertensi. Tn. S mengatakan tidak mengetahui
kalau dirinya menderita Hipertensi. Keluarga belum mengetahui apa
Hipertensi baik pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan
upaya pencegahan. Keluarga mengatakan kalau hipertensi adalah
tekanan darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan
Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan diambil oleh keluarga.
Pertimbangan untuk mengambil keputusan didasarkan apabila
penyakitnya sudah parah. Keluarga mengatakan belum bisa mengambil
keputusan berkaitan dengan penyakit yang diderita Tn. S karena
menganggap Tn. S hanya sakit biasa.
c. Kemampuan keluarga merawat
Keluarga mengatakan tidak tahu bagaimana cara merawat anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi. J ika Tn. S merasa pusing
biasanya cuma diberi obat anti nyeri seperti antalgin.Begitu pula dalam
hal pengobatan, mereka tidak mengetahui cara lain dalam


69
mengkonsumsi bahan tradisional, kecuali mentimun yang dimakan
utuh atau mentah. Dalam pengaturan diet pun keluarga kurang begitu
memahami.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga kurang begitu paham tentang cara memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat. Mereka menganggap sanitasi yang buruk tidak
begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Karena keluarga Tn.S sudah
terbiasa tinggal di tempat seperti ini. Penempatan perabotan yang tidak
rapi, rumah yang pengap dan lembab, serta lingkungan rumah yang
kotor.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga belum memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk mengatasi masalah Hipertensi.
4. Fungsi reproduksi
Tn. S memiliki 4 orang anak 3 laki-laki dan 1 perempuan. Dimana anak
yang pertama dan kedua sudah menikah. Masalah seksual antara Tn. S dan
Ny. P ada sedikit masalah. Tn. S dan Ny. P mengatakan akhir-akhir ini
jarang sekali melakukan hubungan seks lagi. Karena jika Tn. S agak sibuk
dengan urusannya maka kebutuhan seksual agak terabaikan dan Ny.P
hanya diam saja karena malu untuk membicarakannya. Ny.P mengatakan
selama ini yang lebih menentukan masalah hubungan seksual adalah
suaminya sedangkan dirinya merasa malu untuk mengungkapkan


70
keinginannya karena selama ini Tn. S yang lebih dominan. Selama ini
mereka jarang mengkomunikasikan masalah ini.
5. Fungsi ekonomi
Tn.S seorang pensiunan POLRI, sedangkan Ny.P seorang ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga kurang lebih Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000
tiap bulannya. Keluarga mengganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari-hari. Keluarga sudah tidak mempunyai
tanggungan yang berat untuk menyekolahkan anak. Anak pertama dan
kedua sudah menikah, sehingga sudah tidak menjadi tanggungan keluarga
lagi.

F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga merasa masalah kesehatan yang ada yaitu akhir-akhir ini Tn. S
merasa sering bludreg atau pusing tapi hanya sedikit dan hal ini membuat
keluarga cukup stres. Sedangkan stresor jangka panjang yaitu masalah
kemandirian anak-anaknya (tahap pernikahan).
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor / situasi
Keluarga berupaya mengatasi berdasarkan kemampuan yang ada dalam
keluarga. Keluarga berusaha mengatasi masalah/stres dengan membelikan
penghilang rasa pusing dari apotik. Membina hubungan komunikasi yang
baik dan mempergunakan uang hanya untuk keperluan yang penting saja.



71
3. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan dengan memecahkan masalah bersama-sama
seluruh anggota keluarga.
4. Harapan keluarga pada perawat
Keluarga berpendapat bahwa perawat dapat membantu menyelesaikan
masalah di keluarga khususnya tentang keluhan yang sering dialami Tn.S
5. Persepsi keluarga terhadap perawat
Selama ini keluarga menerima dengan baik terhadap petugas kesehatan
yang datang.
6. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
Perawat dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul di
keluarga Tn. S

G. Pemeriksaan Fisik
Px. fisik Bp.S Ibu P Tn H Nn A Tn. A Tn.D Tn.B
TD 150/95
mmHg
120/80
mmHg
120/80
mmHg
110/80
mmHg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
110/70
mmHg
N 94x/mnt 84x/mnt 80x/mnt 84x/mnt 80x/mnt 80x/mnt 80x/mnt
RR 18x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt 16x/mnt
BB 65 kg 55kg 68 kg 54kg 69kg 52kg 60kg
Kepala Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepal Mesocepl Mesocepl
Rambut Beruban,
bersih
Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjung
tiva
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Tidak
anemis
Sklera Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Tidak
ikterik
Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih


72

Mulut Mukosa
bibir
lembab,
Mukosa
bibir
lembab,
Mukosa
bibir
lembab,
Mukosa
bibir
lembab,
Mukosa
bibir
lembab
Mukosa
bibir
lembab
Mukosa
bibir
lembab
Leher Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesarn
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Tdk ada
pembesar
an
kelenjar
thyroid
Dada Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan
detak
jantung
regular.
Tidak ada
suara
nafas
tambahan,
detak
jantung
regular.
Abdome
n
Simetris,
tdk ada
nyeri
tekan
Simetris,
tdk ada
nyeri
tekan
Simetris,
tdk ada
nyeri
tekan
Simetris,
tdk ada
nyeri
tekan
Simetris,
tidak ada
nyeri
tekan
Simetris,
tidak ada
nyeri
tekan
Simetris,
tidak ada
nyeri
tekan
Ekstrem
itas
Tdk ada
varises,
tdk ada
udema
Tdk ada
varises,
tdk ada
udema
Tdk ada
varises,
tdk ada
udema
Tdk ada
varises,
tdk ada
udema
Tdk ada
udema
Tdk ada
udema
Tdk ada
udema
Kulit Sawo
matang
Sawo
matang
Sawo
matang
Sawo
matang
Sawo
matang
Sawo
matang
Sawo
matang
Turgor
kulit
Baik baik Baik Baik Baik baik Baik
Keluhan Merasa
pusing/blu
dreg,
tengkuk
terasa
agak berat
- - - - - -

H. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
1. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu
Tidak ada riwayat dalam keluarga penyakit DM, hipertensi , dan jantung.




73
2. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang
Anggota keluarga saat ini sedang dalam keadaan sehat, kecuali Tn.S yang
mengeluh agak pusing dan tengkuknya terasa agak berat.

I. Aktifitas Kehidupan Sehari-hari anggota Keluarga
1. Nutrisi
Komposisi makanan pada keluarga Tn. S terdiri dari makanan pokok yaitu
nasi, sayur mayur selalu ada, lauk nabati dan lauk hewani, susu dan buah.
Dalam keluarga Tn. S tidak ada yang mempunyai pantangan atau alergi
pada makanan tertentu. Tn. S mengatakan tidak ada pantangan dalam
makanan. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan selalu dicuci
terlebih dahulu sebelum dimasak, dalam menyajikan makanan tertutup.
Keluarga mengatakan bahwa makanan yang bergizi adalah terdiri dari 4
sehat lima sempurna.
Tn. S : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Ny. P : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Tn. H : makan sehari tiga kali habis 1 porsi
Nn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. A : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. D : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi
Tn. B : makan sehari tiga kali sehari 1 porsi




74
2. Intake Cairan
Tn. S : kebutuhan cairan kurang lebih 2000 cc per hari. (air putih/teh)
Ny. P : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. H : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Nn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. A : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. D : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
Tn. B : kebutuhan cairan kurang lebih 1500 cc perhari air putih/teh)
3. Eliminasi
Anggota keluarga Tn. S terbiasa BAB 1x diwaktu pagi hari dan tidak
mengalami gangguan.
4. Mobilisasi
Tn. S Bekerja dirumah tidak ada pekerjaan yang menetap, sedangkan Ny.
P sehari-harinya di rumah, dan anak-anaknya pergi bekerja dan kuliah.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan dalam beraktifitas.
5. Personal Hygine
Kebiasaan keluarga mandi 3 x/hari dan sikat gigi rutin. Anggota keluarga
Tn. S tampak bersih.







75
J. Analisa Data
Data Masalah Keperawatan
DS :
- Tn. S mengatakan bahwa dirinya tidak
mengetahui kalau mempunyai penyakit Hipertensi
- Keluarga mengatakan juga tidak mengetahui
kalau Tn. S menderita tekanan darah tinggi
- Tn. S mengatakan kadang merasa pusing dan
tengkuk terasa agak berat.
- Tn. S mengatakan tidak mempunyai pantangan
makan.
DO :
- Tekanan darah Tn. S saat kunjungan I: 160/95
mmHg; kunjungan II : 150/95 mmHg
- Tn. S tampak sehat, semua aktivitas masih bisa
dilakukan sendiri
Resiko terjadinya gangguan
perfusi jaringan serebral pada
Tn.S b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi.
DS
- Keluarga mengatakan belum mengerti tentang
penyebab injuri.
- Keluarga mengatakan belum mengetahui tentang
akibat dari injuri.
- Tn. S mengatakan tangan kesemutan, pusing, dan
terasa ingin jatuh saat bangun tidur.
- Keluarga mengatakan tidak tahu cara
memodifikasi lingkungan untuk mencegah injuri.
DO
- Kamar gelap dan pengap
- Penataan perabotan

Resiko injuri berhungan dengan
ketidak mampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang
sakit dan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah
terjadinya injuri pada penderita
hipertensi.







76
K. SKORING MASALAH
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
hipertensi.
Kriteria Skor Total Pembenaran
1. Sifat Masalah : tidak
sehat
3/3X1 1 Tn. S saat ini menderita Hipertensi
dengan tekanan darah 150/95mmHg
yang diketahui pada saat diperiksa.
2. Kemungkinan
Masalah dapat diubah
: hanya sebagian
1/2X2 1 Yang bisa dilakukan untuk
mengatasi masalah hipertensi pada
Tn. S yaitu dengan mengusahakan
agar tekanan darahnya bisa kembali
normal dengan melalui perawatan
dirumah melalui kebiasaan yang
sehat. Sementara saat ini keluarga
belum mengetahui cara perawatan
Hipertensi.
3. Potensial Masalah
dapat dicegah :
cukup.
2/3X1 2/3 Potensial masalah dapat dicegah
cukup, karena saat ini keluarga
belum melakukan perawatan di
rumah secara benar. Keluarga
mempunyai harapan untuk kembali
sehat seperti semula
4. Menonjolnya Masalah
: harus segera
ditangani
2/2X1 1 Keluarga menyadari mempunyai
masalah kesehatan yang harus
karena keluarga beranggapan bahwa
kesehatan itu sangatlah penting.
J umlah 3 2/3










77
2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah hipertensi pada penderita hipertensi.
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1. Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
1 2/3 x 1 =2/3 Perlu adanya penatalaksanaan.
2.Kemungkinan masalah
dapat di rubah :
Sebagian
2 2/2 x 2 =2 Dengan tersedianya sumber daya
keluarga dapat dilakukan
intervensi perawatan.

3.Potensi masalah untuk
dicegah :
Rendah
1 3/3 x 1 =1 Masalah untuk dicegah
kemungkinan tinggi dengan
dilakukan intervensi perawatan dan
perhatian keluarga.
4. Menonjolnya masalah :
Tidak perlu segera
ditangani
1 0/2 x 1 =0 Keluarga tidak merasakan adanya
masalah terhadap injuri.
Skor 3 2/3

L. MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hipertensi.
2. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit dan ketikmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan untuk mencegah terjadinya injuri.







78
M. Rencana Keperawatan Keluarga
No.
Dx
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Umum
(TUM)
Tujuan Khusus (TUK) Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
I
























Resiko terjadinya
gangguan perfusi
jaringan serebral
pada Tn. S b.d
ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah Hipertensi


















Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
selama 4 hari
diharapkan keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
yang menderita
hipertensi dan
komplikasi hipertensi
dapat diminimalkan.















1. Setelah dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit diharapkan
keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan pada Tn. S
yaitu Hipertensi:
1.1 Menyebutkan
pengertian
hipertensi




1.2 Menyebutkan
penyebab hipertensi
















Respon verbal






Respon verbal

















1. Hipertensi
adalah kenaikan
secara pasti
tekanan dara
arteri pada
angka 140/90
mmHg.
2. Penyebab
hipertensi
dibagi 2 yaitu
Penyebab
2.1 Primer:
umur,
keturunan,
jenis,
kelamin,
stres dan
psikologis.







1. Kaji
pengetahuan
tentang
pengertian dan
penyebab
hipertensi.
2. Beri
pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
tentang
pengertian,
penyebab,
tanda dan
gejala, dan
komplikasi
hipertensi.


79

































































































1.3 Menyebutkan tanda
dan gejala


























Respon verbal














2.2 Sekunder:
kontrasepsi
oral, kelainan
ginjal,
kelainan
endokrin,
gangguan
neurogenik,
kehamilan,
luka bakar,
peningkatan
volume
intravaskuler.
3. Tanda dan
gejala hipertensi
antara lain:
kepala pusing,
kaku duduk,
gelisah, susah
tidur, jantung
berdebar, lemas,
dada sesak,
pandangan
kabur, pingsan,
tekanan
darah>140/90
mmHg.

3. Beri
kesempatan
pada keluarga
untuk
menanyakan
hal-hal yang
kurang jelas.
4. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
pengertian,
penyebab
tanda dan
gejala
hipertensi.
5. Beri
reinforcement
positif atas
usaha keluarga.










80





















































































2. Setelah dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit, diharapkan
keluarga dapat
mengambil keputusan
untuk melakukan
perawatan anggota
keluarga dengan
hipertensi
2.1 Menyebutkan
akibat atau
komplikasi pada
hipertensi



2.2 Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi
hipertensi pada
keluarga















Respon verbal






Respon afektif




















1. Komplikasi
pada hipertensi
adalah gagal
jantung, gagal
ginjal, stroke,
dan gangguan
penglihatan.
2. Adanya upaya
keluarga dalam
mengambil
keputusan untuk
mengobati
hipertensi pada
anggota
keluarga













1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang akibat /
komplikasi
pada hipertensi

2. Beri
pendidikan
kesehatan pada
keluarga
tentang akibat
atau
komplikasi
pada hipertensi
3. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan


81





























































































3. Setelah dilakukan
pertemuan selama 1x30
menit, diharapkan
keluarga dapat
mengerti cara
meminimalkan
timbulnya hipertensi
dan merawat anggota
keluarga yang sakit
hipertensi
3.1 keluarga tahu cara
pencegahan untuk
menghindari
penyakit hipertensi
























Respon verbal



























1. cara mencegah
terjadinya
hipertensi
adalah dengan
mengurangi
makanan yang
banyak
mengandung
garam dan
kembali akibat
/ komplikasi
pada hipertensi
4. Beri
reinforcement
positif atas
usaha keluarga












1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
2. Beri
pendidikan


82




























































































3.2 Keluarga dapat
melakukan
perawatan pada
keluarga yang sakit
hipertensi



3.3 Keluarga dapat
merawat anggota
keluarga yang sakit
hipertensi


3.4 Keluarga dapat
menyebutkan
makanan yang
boleh dikonsumsi
penderita hipertensi









Respon psikomotor







Respon psikomotor





Respon verbal





lemak, hindari
merokok,
periksa tekanan
darah teratur,
minum obat
secara teratur,
olah raga secara
teratur.
2. keluarga
termotifasi
untuk
melaksanakan
perawatan yang
telah diajarkan
kepada
penderita.
3. keluarga
melaksanakan
perawatan
hipertensi
kepada
penderita
4. Keluarga
mampu
menyebutkan
makanan yang
boleh
dikonsumsi
kesehatan
kepada
keluarga
tentang cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
3. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
tenteng cara
mencegah
terjadinya
hipertensi.
4. Beri
reinforcement
positif atas
usaha keluarga.
5. Anjurkan
keluarga Tn.R
untukmenghin
dari merokok.
6. Berikan
pendidikan
kesehatan
tentang cara
perawatan


83












































































































































penderita
hipertensiMaka
nan yang boleh
dimakan
penderita
hipertensi
antara lain :
1.1 Karbohidrat
beras,
singkong.
1.2 Protein
hewani:
daging,
telur, susu,
(max 400
gr)
1.3 Proten
nabati:
kacang-
kacangan.
1.4 Sayur:
semua
sayuran.
1.5 Lemak
hewani:
margarin
tanpa garam.

keluarga
dengan
hipertensi
(makanan yang
boleh di
konsumsi, cara
pembuatan
obat
tradisional)
7. Anjurkan
untuk olah raga
secara teratur.
8. Beri
reinforcement
positif atas
usaha keluarga.














84












































































































































1.6 Bumbu:
semua
bumbu segar
yang tidak
mengandung
garam.
Bahan-bahan
tradisional yang
dapat digunakan
untuk pencegahan
dan pengobatan
penyakit darah
tinggi antara lain:
bawah putih,
kunir, mentimun,
daun mentimun,
belimbing, jeruk
nipis, daun kumis
kucing, daun
murbei,
mengkudu, dll
Cara membuat
jamu / ramuan
tradisional antara
lain:
a Bahan-bahan:
3.5.1 Kunyit
(25 gr)






























85












































































































































3.5.2 Daun
meniran
(25 gr)
3.5.3 Mad
u (2sendok
makan)
Kunyit dan
daun meniran
ditumbuk
halus, diberi air
panas ebanyak
2 gelas minum.
Kalau sudah
dingin diambil
1 gelas, diberi
1sendok madu
murni.
Diminum pagi
dan sore
sebelum tidur
malam.
b Bahan-bahan :
1. Bawang
putih (5 gr)
2. Mentimun
(2biji),
3. Madu murni
(2 sendok






























86












































































































































akan).
c Bawang putih
di tumbuk
halus
mentimun
ditumbuk atau
diparut diperas
airnya, disaring
di beri bawang
putih yang
telah ditumbuk
halus, disaring
sekali lagi.
Degan air 2
cangkir diberi
madu murni 2
sendok makan
diminum
sekaligus.
d Buatlah 2
x/hari,
diminum pagi
dan sore
menjelang
tidur.
e Bahan-bahan:
1. Buah
mengkudu






























87












































































































































yang sudah
masak,
2. Mentimun
3. Gula aren
secukupnya.
Kedua bahan
tersebut diparut
atau ditumbuk,
dihilangkan
bijinya, airnya
disaring,
diminum
2x/hari, diberi
gula aren
secukupnya.
f Bahan-bahan:
1. Kunyit (25
gr),
2. Madu murni
(2 sendok
makan)
Kunyit diparut,
diberi air 2
cangkir,
disaring, diberi
madu murni 2
sendok makan,
diminum






























88





















































































3.5 Dapat menyajikan
obat tradisional
untuk penderita
hipertensi
























Respon afektif


























2x/hari.
5. Pada kunjungan
ke-2 keluarga
telah membuat
obat tradisional
dari kunir, daun
meniran, dan
madu murni
serta dari
bawang putih,
mentimun dan
madu murni.
Keluarga
melakukan
pembuatan obat
tradisional
hipertensi dari
bahan-bahan
yang telah
disebutkanya
diatas.





































89
II

Resiko Injuri
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita
hipertensi.

Setelah diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
resiko injuri dapat
dihindari

















1. Setelah diberi
pendidikan kesehatan
selama 40 menit
keluarga dapat
mengenal dan
memahami akibat
serta penyebab injuri.
1.1 Keluarga mampu
menyebutkan
pengertian injuri






1.2 Keluarga mampu
menyebutkan
faktor penyebab
injuri.















Respon verbal:








Respon verbal


















1. Resiko injury
adalah resiko
terjadinya
cidera pada
pasien
hipertensi
akibat
peningkatan
tekanan darah
2. Faktor
penyebab injuri
pada penderita
hipertensi:
2.1 Faktor
intrinsik
mengacu
pada kondisi
internal
pasien
misalnya
vertigo,







1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang injury
2. Kaji
pengetahuan
keluarga
mengenai
akibat injuri.
3. Beri
penjelasan
kepada
keluarga
tentang akibat
injuri.
4. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali akibat
injuri.



90





















2. Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
selama 1x40 menit,
keluarga dapat
mengambil keputusan
merawat lansia dengan
resiko injury :




























gangguan
penglihatan,
penyakit
sistemik
seperti
gangguan
muskulus
keletal.
2.2 Faktor
ekstrinsik,
yaitu
lingkungan
seperti
lantai licin,
penempatan
perabotan
tidan tertata
rapi,
penerangan
kurang.






































91
2.1 Keluarga mampu
menyebutkan akibat
atau komplikasi



2.2 Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi injury.





3 Setelah dilakukan
pedidikan kesehatan
selama 1x40 menit
keluarga dapat merawat
dan mampu:
3.1 Keluarga
termotivasi untuk
mencegah injury





Respon verbal:





Respon afektif













Respon afektif:







1 Akibat dari
injuri antara
lain:
memar
patah tulang
cidera kepala.
2 Adanya upaya
keluarga
melakukan
perawatan
untuk mencegah
injury








1 Adanya upaya
keluarga untuk
melaksanakan
saran yang
dianjurkan
untuk
mencegah.

1. Motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
yang tepat
agar injuri
tidak
kembali.
2. Beri
reinforcemen
t positif atas
usaha
keluarga.






1. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
perawatan
lansia dan
yang
menderita


92
3.2 Keluarga mampu
menyebutkan cara
perawatan lansia
agar tidak terjadi
injuri serta
menderita
hipertensi





















Respon verbal



























2 Cara perawatan
lansia dan yang
menderita
hipertensi agar
tidak terjadi
injuri antara
lain:
2.1 Hindari
langsung
berdiri
setelah
duduk/bang
un tidur.
2.2 Lakukan
latihan
keseimbang
an.
2.3 Orientasi
klien
terhadap
lingkungan
sekitar.
2.4 Gunakan
alat bantu
jalan,
misalnya
tongkat.

hipertensi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
kepada
keluarga
tentang
perawatan
lansia dan
yang
menderita
hipertesi
untuk
mencegah
terjadinya
injuri.
3. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali cara
parawatan
lansia dan
yang


93
3.3 Keluarga
termotivasi untuk
melakukan cara
perawatan lansia
dan pendrita
hipertensi untuk
mencegah terjainya
injuri

3.4 Keluarga mampu
menetapkan cara-
cara yang diajarkan.
















Respon afektif








Respon psikomotor :


















3 Adanya upaya
keluarga
merawat lansia
yang menderita
hipertensi
dalam keluarga
sesuai dengan
cara yang
diajarkan.
4 Keluarga
mampu
mempraktekkan
cara perawatan
lansia untuk
mencegah injuri
sesuai dengan
yang diajarkan.











menderita
hipertensi
untuk
mencegah
injuri.
4. Motivasi
keluarga
untuk
mempraktekk
an /
Menerapkan
cara
perawatan
lansia dan
yang
menderita
hipertensi
Untuk
mencegah
injuri.
5. Beri
reinforcement
positif atas
usaha
keluarga.
6. Kaji
pengetahuan
keluarga


94
















4 Setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
selam 1 x 40 menit
keluarga termotivasi
untuk memodifikasi
lingkungan :
4.1 Keluarga mampu
menyebutkan cara
memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah injuri.























Respon verbal:



























1 Cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
terjadinya injuri
antara lain :
tentang cara
memfiksasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
7. Berikan
penjelasan
kepada
keluarga
tentang
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.








1. Motivasi
keluarga
untuk
menyebutkan


95























4.2 Termotivasi untuk
memodifikasi
lingkungan agar
injuri tidak terjadi.
























Respon afektif




1.1 Ciptakan
lingkungan
yang tenang
dan dan
teratur.
1.2 Penataan
perabotan
rumah
teratur/rapi.
1.3 J auhkan
benda-
benda yang
berbahaya.
1.4 Pencahayaa
n yang
cukup.
1.5 J aga agar
lantai tidak
licin.
1.6 Usahakan
tempat tidur
yang
rendah.
2 Adanya upaya
keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang mencegah
kembali cara-
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk
mencegah
injuri.
2. Berikan
reinforcement
positif atas
usaha
keluarga.





96


4.3Mampu
Memodifikasi
lingkungan untuk
cegah injuri.





Respon psikomotor:







injuri
3 Keluarga
mampu
mempraktekkan
/ menerapkan
cara
memodifikasi
lingkungan
untuk mencegah
injuri.



97
N. Implementasi dan Evaluasi
Tgl No.
Dx
Implementasi Hasil Evaluasi
12/2/05
jam
18.30
WIB




I
TUK
I
- Mengajukan kembali kontrak
subyektif yang telah disepakati
- Melakukan pengkajian data fokus
dan pemeriksaan fisik pada
seluruh anggota keluarga
- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang pengertian dan
penyebab hipertensi
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan hal-
hal yang kurang jelas
- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang pengertian dan
penyebab hipertensi
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan hal-
S: - Keluarga masih ingat dengan
kontrak yang dibuat
- Keluarga mengutarakan
mengenai struktur dan sifat
keluarga, lingkungan
rumah. Serta kebiasaan
hidup sehari-hari
- Keluarga bersedia dan
merasa senang saat
dilakukan pemeriksaan
fisik.
- Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang pengertian dan
penyebab hipertensi.
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik
dan antusias
memperhatikan.
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali


98
hal yang kurang jelas
- Memotifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali pengertian
dan penyebab hipertensi
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
pengertian dan penyebab
hipertensi
A : Secara kognitif pengetahuan
keluarga bertambah.
P : Pertahankan kondisi keluarga
dan lanjutkan intervensi.
13/2/05
jam
19.30
WIB













TUK
II















- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang tanda dan gejala hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada
keluaraga tenteng tanda gejala dan
komplikasi hipertensi
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan hal
hal yang kurang jelas
- Memotifasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tanda
gejala dan komplikasi hipertensi
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluaga




S : Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang tanda gejala dan
komplikasi hipertensi
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik dan
antusias memperhatikan
- Keluarga dapat menyebutkan
kembali 3 tanda gejala dan 3
dari 4 komplikasi hipertensi
A : Secara kignitif pengetahuan
keluarga bertambah
P : Pertahan kan kondisi keluarga
dan lanjutkan intervensi






99























TUK
III





















- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang diit dan cara mencegah
timbulnya hipertensi
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang diit dan cara
mencegah timbulnya hipertensi
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
- Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali diit yang
benar bagi penderita hipertensi
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
- Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya







S : Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang diit dan cara
mencegah timbulnya hipertensi
O :- Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik dan
antusias memperhatikan
-Keluarga dapat menyebutkan
kembali 5 dari 6 bahan
makanan yang baik untuk
panderita hipertensi
- Keluarga dapat menyebutkan
kembali 4 dari 6 cara mencegah
timbulnya hipertens
- Keluarga termotivasi untuk
melakssanakan hal yang
diajarkan
- Keluarga menyanggupi
kontrak yang diajukan
A : Pengetahuan kognitif dan
efektif keluarga sudah
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga,
terus beri motivasi dan


100

























TUK
IV





















- Mengingatkan kembali kontrak
yang telah dibuat
- Mengkaji pengetahuan keluarga
bahan-bahan tradisional untuk
mengobati hipertensi dan cara
membuatnya
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk
hipertensi
- Mengajarkan cara pembuatan
obat tradisional
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
- Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali hal yang
telah dijelaskan
- Mendampingi keluarga
mendemonstrasikan pembuatan
obat tradisional
lanjutkan intervensi

S : -Keluarga masih ingat dengan
kontrak sebelumnya
- Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang bahan-bahan dan
pembuatan obat tradisional
hipertensi dan cara
membuatnya
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik dan
antusias memperhatikan
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali bahan
tradisional dan cara
pembuatannya
- Keluarga tertmotivasi untuk
membuat obat tradisonal
- Keluarga mampu
mendemonstrasikan
pembuatan obat tradisional
- Keluarga menyanggupi
kontrak yang diajukan


101
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
- Mengajukan kontrak untuk
pertemuan selanjutya

A : Pengetahuan kognitif, efektif,
dan psikomotor keluarga
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga,
teru beri motivasi dan
lanjutkan interensi

II
TUK
I









- Mengingatkan kembali kontrak
yang telah dibuat
- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang penyebab serta akibat
injury
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang penyebab serta
akibat injury
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk mennanyakan
hal-hal yang kurang jelas
- Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali hal yang
telah dijelaskan
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
S : - Keluarga masih ingat
dengan kontrak
sebelumnya
- Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang penyebab serta
akibat injury
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik
dan antusias
memperhatikan
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali
penyebab serta akibat injuri
A : - Secara kognitif
pengetahuan keluarga
mengalami peningkatan


102
P : Pertahankan kondisi keluarga
dan lanjutkan intervensi

TUK
II

- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang cara mencegah
timbulnya injury
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga tentang cara mencegah
timbulnya injury
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
- Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali cara
mencegah timbulnya injury
- Memberi reinforcement positif
atas usaha keluarga
S : Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang cara mencegah
timbulnya injury
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik
dan antusias
memperhatikan
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali cara
mencagah timbulnya injury
A : - Secara kognitif
pengetahuan keluarga
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga
dan lanjutkan intervensi
- Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang cara memodifikasi
lingkungan untuk mencegah
timbulnya injury

S : Keluarga mengatakan tidak
tahu tentang cara
memodifikasi lingkungan
untuk mencegah timbulnya
injury


103
- Memberi penyuluhan kepada
keluarga untuk mencegah
timbulnya injury
- Memberi kesempatan kepada
keluarga untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
- Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali cara
memodifikasi lingkungan untuk
mencegah timbulnya injury
serta cara mempraktekknya
- Mengajukan kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
O : - Keluarga dapat mengikuti
penyuluhan dengan baik
dan antusias
memperhatikan
- Keluarga dapat
menyebutkan kembali cara
memodifikasi lingkungan
untuk mencegah timbulnya
injury
- Keluarga termotivasi untuk
mempraktekkan hal yang
diajarkan
A : Secara kognitif dan afektif
pengetahuan keluarga
mengalami peningkatan
P : Pertahankan kondisi keluarga
terus beri motivasi dan
lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai