Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang berdasar pada perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang terpisah pada fase diam dibawah pengaruh pergerakan fase yang bergerak. Kromatografi bertujuan untuk pemisahan komponen dari matriks sampel dan tetap dibiarkan dalam fase diam kemudian ditentukan untuk analisis. Kromatografi gas merupakan teknik instrumental yang dikenalkan pertama kali pada tahun 1950-an. ekerjaan di laboratorium analisis pada umumnya tidak dapat dipisahkan dengan proses pemisahan campuran zat-zat kimia! terutama apabila yang dianalisis adalah suatu sampel dengan susunan yang kompleks. "aracara pemisahan dan kecermatan pelaksanaan pemisahan campuran zat-zat. #i samping itu metode analisis yang dipakai untuk penentuan zat kimia juga menuntut adanya proses pemisahan sebelum dilakukan pengukuran kadar $secara kuantitatif% maupun penentuan sifat fisika-kimia yang khas dari suatu zat yang akan ditentukan. &aksud dan tujuan dilakukan pemisahan adalah untuk memisahkan komponen yang akan ditentukan berada dalam keadaan murni tidak tercampur dengan komponen-komponen yang lainnya. Kromatografi gas $'"% merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi gas ditemukan pada tahun 190( oleh )swett dan biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas. engidentifikasian secara lebih lanjut dapat digunakan dalam mengestimasi konsentrasi suatu senyawa dalam fasa gas.

Kromatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga mempunyai peranan penting dalam mengestimasi konsentrasi suatu senyawa dalam fasa gas. #ata-data yang dihasilkan oleh detektor '" adalah kromatogram yang pembacaannya memiliki fungsi tertentu tiap spesifikasinya. Kromatografi gas merupakan salah satu jenis teknik analisis yang semakin banyak diamati! karena terbukti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah analisis. ada awalnya $'"% hanya digunakan untuk analisis gas saja. *kan tetapi dengan kemajuan ilmu dan teknologi! akhirnya $'"% dapat digunakan untuk analisis bahan cair dan padat termasuk bahan polimer. +ekarang ini! kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian dalam memisahkan suatu campuran senyawa. #alam kromatografi! komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase. +alah satu fase adalah fase diam. )ransfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan atau di dalam pori. Kromatografi gas merupakan teknik analisis yang telah digunakan dalam bidang, industri! farmasi! kimia! klinik! forensik! makanan! dll. $-imawan! .009%. Kromatografi gas juga merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan campuran yang sangat rumit. /aktu yang dibutuhkan beragam! mulai dari beberapa detik utnuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat diidentifikasikan dengan menggunakan waktu tambat $waktu retensi% yang khas pada kondisi yang tepat. /aktu tambat ialah waktu yang menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom.waktu tambat diukur dari jejak pencatat pada kromatogram dan serupa dengan 0olume tambat dalam K"K) dan 1f dalam K2). #engan kalibrasi yang patut! banyaknya $kuantitas% komponen campuran dapat pula diukur secara teliti . kekurangan utama K' adalah bahwa ia tidak
2

mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. emisahan pada tingkat mg mudah dilakukan! pemisahan campuran pada tingkat g mungkin dilakukan3 tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika tidak ada metode lain. $ uspita! .004%.

1.2 Tujuan *dapun tujuan pada percobaan ini yaitu sebagai berikut, 1. &empelajari instrumen pada metode kromatografi gas. .. &emisahkan komponen menggunakan kromatografi gas.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Prinsip

r!"at!gra#i $as

Kromatografi gas adalah suatu metode analisis yang didasarkan pemisahan fisik zat organic atau anorganik yang stabil pada pemanasan dan mudah diatsirikan. ada umumnya kegunaan kromatografi gas adalah untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap dan juga untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam campuran. #alam kromatografi gas! fase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. emisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi $tidak mudah menguap% yang terikat pada zat padat penunjangnya. '" menggunakan gas sebagai gas pembawa5fase geraknya. *da . jenis kromatografi gas! yaitu , Kromatografi gas6cair $K'"% yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam. Kromatografi gas-padat $K' %! yang fase diamnya berupa padatan dan kadang-kadang berupa polimerik. rinsip kromatografi gas, ada dasarnya prinsip yang digunakan pada kromatografi gas dan - 2" secara garis besar adalah sama karena sama-sama menggunakan kolom! hanya saja pada kromatografi gas! sampel yang diinjeksikan harus yang tahan panas karena menggunakan gas pembakar. #isamping itu pada kromatografi gas! selain oleh afinitasnya terhadap fase diam maupun fase gerak! pemisahannya juga ditentukan oleh titik didih keatsirian dari sampel.

%ase Dia" Dan %ase $erak Pada 1. %ase Dia"

r!"at!gra#i $as

emilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan dipisahkan. 7ntuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang polar. 8egitupun untuk sampel yang nonpolar! digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan dapat berlangsung lebih sempurna. 9ase diam pada kromatografi gas biasanya berupa cairan yang disaputkan pada bahan penyangga padat yang lembab! bukan senyawa padat yang berfungsi sebagai permukaan yang menyerap $kromatografi gas-padat%. +istem gas-padat telah dipakai secara luas dalam pemurnian gas dan penghilangan asap! tetapi kurang kegunaannya dalam kromatografi. emakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran. 2. %ase $erak #isebut juga sebagai gas pembawa. 9ungsi utamanya adalah untuk membawa uap analit melalui system kromatografi tanpa berinteraksi dengan komponen-komponen sampel. *dapun syarat-syarat fase gerak pada kromatografi gas yaitu sebagai berikut, - )idak reaktif. - &urni $agar tidak mempengaruhi detector%. - #apat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. 8iasanya mengandung gas helium! nitrogen! hydrogen! atau campuran argon dan metana. emilihan gas pembawa yang digunakan tergantung dari detektor apa yang digunakan.

2.2

!"p!nen dala"

r!"at!gra#i $as

*dapun komponen-komponen dari kromatografi gas yaitu sebagai berikut,

1. )abung 'as embawa ada pengamatan ini! terlihat tiga tabung gas yang memiliki warna yang berbeda. ada tabung 1! berisi gas tekan3 tabung .! berisi gas :itrogen $:.% dan pada tabung (! berisi gas -idrogen $- .%. 'as pembawa harus bersifat inert artinya gas ini tidak bereaksi dengan cuplikan ataupun fasa diamnya. 'as ini disimpan dalam silinder baja bertekanan tinggi sehingga gas ini akan mengalir cepat dengan sendirinya. Karena aliran gas yang cepat inilah maka pemisahan dengan kromatografi gas berlangsung hanya dalam beberapa menit saja. 'as pembawa yang biasa digunakan adalah gas argon! helium! hidrogen dan nitrogen. 'as nitrogen memerlukan kecepatan alir yang lambat $10 cm5detik% untuk mencapai efisiensi yang optimum dengan -;) $-igh ;ficiency )heoretical late% minimum. +ementara hidrogen dan helium dapat dialirkan lebih cepat untuk mencapai efisiensi optimumnya! (5 cm5detik untuk gas hidrogen dan .5 cm5detik untuk
6

helium. #engan kenaikan laju alir! kinerja hidrogen berkurang sedikir demi sedikit sedangkan kinerja nitrogen berkurang secara drastis. +emakin cepat solut berkesetimbangan di antara fasa diam dan fasa gerak maka semakin kecil pula faktor transfer massa. #ifusi solut yang cepat membantu mempercepat kesetimbangan di antara dua fasa tersebut! sehingga efisiensinya meningkat $-;) nya menurun%. ada kecepatan alir tinggi! solut berdifusi lebih cepat melalui hidrogen dan helium daripada melalui nitrogen. -al inilah yang menyebabkan hidrogen dan helium memberikan resolusi yang lebih baik daripada nitrogen. -idrogen memiliki efisiensi yang relatif stabil dengan adanya perubahan kecepatan alir. :amun! hidrogen mudah meledak jika terjadi kontrak dengan udara.< 8iasanya! helium banyak digunakan sebagai penggantinya. Kotoran yang terdapat dalam carrier gas dapat bereaksi dengan fasa diam. =leh karena itu! gas yang digunakan sebagai gas pembawa yang relatif kecil sehingga tidak akan merusak kolom. 8iasanya terdapat saringan $molecular saei0e% untuk menghilangkan kotoran yang berupa air dan hidrokarbon dalam gas pembawa . emilihan gas pembawa biasanya disesuaikan dengan jenis detektor. .. >njektor +ampel dapat berupa gas atau cairan dengan syarat sampel harus mudah menguap saat diinjeksikan dan stabil pada suhu operasional $50?(00? "%. >njektor berada dalam o0en yang temperaturnya dapat dikontrol. +uhu injektor biasanya 50? " di atas titik didih cuplikan. @umlah cuplikan yang diinjeksikan sekitar 5 A2. )empat pemasukkan cuplikan cair pada kolom pak biasanya terbuat dari tabung gelas di dalam blok logam panas. >njeksi sampel menggunakan semprit kecil. @arum semprit menembus

lempengan karet tebal disebut septum yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis ketika semprit ditarik keluar. 7ntuk cuplikan berupa gas dapat dimasukkan dengan menggunakan alat suntik gas $gas-tight syringe% atau kran gas $gassampling 0al0e%. *lat pemasukan cuplikan untuk kolom terbuka dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu injeksi split $split injection% dan injeksi splitless $splitless injection%. >njeksi split dimaksudkan untuk mengurangi 0olume cuplikan yang masuk ke kolom. "uplikan yang masuk biasanya hanya 0!1 B hingga 10 B dari 0!1-. A2! sementara sisanya dibuang.

$a"&ar 1.2 Siste" injeksi split +edangkan injeksi splitless lebih cocok digunakan untuk analisa renik.

(. Kolom Kolom pada umumnya terbuat dari baja tahan karat atau terkadang dapat terbuat dari gelas. Kolom kaca digunakan bila untuk memisahkan cuplikan yang mengandung komponen yang dapat terurai jika kontak dengan logam. #iameter kolom yang digunakan biasanya ( mm 6 C mm dengan panjang antara .-( m. kolom dibentuk melingkar agar dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam o0en $ thermostat %. Kolom adalah tempat berlangsungnya proses pemisahan komponen yang terkandung dalam cuplikan. #i dalam kolom terdapat fasa diam yang dapat berupa cairan! waD! atau padatan dengan titik didih rendah. 9asa diam ini harus sukar menguap! memiliki tekanan uap rendah! titik didihnya tinggi $minimal 100E " di atas suhu operasi kolom% dan stabil secara kimia. 9asa diam ini melekat pada adsorben. *dsorben yang digunakan harus memiliki ukuran yang seragam dan cukup kuat agar tidak hancur saat dimasukkan ke dalam kolom. *dsorben biasanya terbuat dari celite yang berasal dari bahan diatomae. "airan yang digunakan sebagai fasa diam di antaranya adalah hidrokarbon bertitik didih tinggi! silicone oils! waDes! ester polimer! eter dan amida. $)he )echniFues%. emilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan dipisahkan. 7ntuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang polar. 8egitupun untuk sampel yang nonpolar! digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan dapat berlangsung lebih sempurna. *da dua tipe kolom yang biasa digunakan dalam kromatografi gas! yaitu, Kolom pak $packed column% dan kolom terbuka $open tubular column%. Kolom pak $packed column%
9

Kolom pak terbuat dari stainless steel atau gelas yreD. 'elas yreD digunakan jika cuplikan yang akan dipisahkan bersifat labil secara termal. #iameter kolom pak berkisar antara ( 6 C mm dengan panjang 1 6 5 m. kolom diisi dengan zat padat halus sebagai zat pendukung dan fasa diam berupa zat cair kental yang melekat pada zat pendukung. Kolom pak dapat menampung jumlah cuplikan yang banyak sehingga disukai untuk tujuan preparatif. Kolom yang terbuat dari stainless steel biasa dicuci dengan -"l terlarut! kemudian ditambah dengan air diikuti dengan methanol! aseton! metilen diklorida dan n-heksana. roses pencucian ini untuk menghilangkan karat dan noda yang berasal dari agen pelumas yang digunakan saat membuat kolom. Kolom pak diisi dengan 5B polyethylene glycol adipate dengan efisiensi kolom sebesar G0!000 theoretical plates Kolom terbuka $open tubular column% Kolom terbuka terbuat dari stainless steel atau Fuartz. 8erdiameter antara 0!1 6 0!4 mm dengan panjang berkisar antara 15 - 100 m. semakin panjang kolom maka akan efisiensinya semakin besar dan perbedaan waktu retensi antara komponen satu dengan komponen lain semakin besar dan akan meningkatkan selekti0itas. enggunaan kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripada kolom pak. )idak seperti pada kolom pak! pada kolom terbuka fasa geraknya tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom sehingga waktu analisis menggunakan kolom ini lebih singkat daripada jika menggunakan kolom pak.

10

G. )ermostat $=0en% )ermostat $o0en% adalah tempat penyimpanan kolom. +uhu kolom harus dikontrol. )emperatur kolom ber0ariasi antara 50E" - .50E". +uhu injektor lebih rendah dari suhu kolom dan suhu kolom lebih rendah daripada suhu detektor. +uhu kolom optimum bergantung pada titik didih cuplikan dan derajat pemisahan yang diinginkan. =perasi '" dapat dilakukan secara isotermal dan terprogram. *nalisis yang dilakukan secara isotermal digunakan untuk memisahkan cuplikan yang komponen-komponen penyusunnya memiliki perbedaan titik didih yang dekat! sedangkan sistem terprogram digunakan untuk memisahkan cuplikan yang perbedaan titik didihnya jauh. 5. #etektor #etektor adalah komponen yang ditempatkan pada ujung kolom '" yang menganalisis aliran gas yang keluar dan memberikan data kepada perekam data yang menyajikan hasil kromatogram secara grafik. #etektor menunjukkan dan mengukur jumlah komponen yang dipisahkan oleh gas pembawa. *lat ini akan mengubah analit yang telah terpisahkan dan dibawa oleh gas pembawa menjadi sinyal listrik yang proporsional. =leh karena itu! alat ini tidak boleh memberikan respon terhadap gas pembawa yang mengalir pada waktu yang bersamaan. 8eberapa detektor yang dapat digunakan antara lain, detektor hantar bahang $#-8%! detektor ionisasi nyala $9>#%! detektor tangkap ion! dan lain sebagainya.

11

C. 1ekorder 1ekorder berfungsi sebagai pencetak hasil percobaan pada lembaran kertas berupa kumpulan puncak! yang selanjutnya disebut sebagai kromatogram. +eperti telah diberitahukan diawal! jumlah puncak dalam kromatogram menyatakan jumlah komponen penyusun campuran. +edangkan luas puncak menyatakan kuantitas komponennya.

2.' (ara Menjalankan alat $( 8erdasarkan pengamatan yang dilakukan! dapat diketahui tahap-tahap dalam menjalankan alat '" tersebut. Haitu, 1. &engaktifkan dan melakukan pemanasan terhadap alat sebelum dipergunakan dengan cara menekan tombol power dan mendiamkan selama I15 menit. .. &engalirkan gas menuju injektor dengan cara memutar knop yang terdapat pada tabung gas. (. &elakukan pengaturan suhu pada detektor dengan cara menekan tombol #;) lalu mengatur suhu sebesar 100o" kemudian menekan tombol =K. G. &elakukan pengaturan suhu pada injektor dengan cara menekan tombol >:@ lalu mengatur suhu sebesar 150o" kemudian menekan tombol =K. 5. &elakukan pengaturan suhu pada kolom dengan cara menekan tombol "=2 lalu mengatur suhu sebesar .00o" kemudian menekan tombol =K. C. &engaktifkan #etektor apabila telah tercapai suhu yang dikehendaki. -al ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan api ke dalam lubang detektor. 4. &elakukan pengujian terhadap detektor untuk mengetahui proses pembakaran telah berlangsung. -al ini dilakukan dengan cara
12

menempelkan sebuah pada lubang bagian atas dan mengamati apakah terdapat butiran embun atau tidak. *pabila terdapat butiran embun maka alat detektor sudah siap digunakan. J. &engambil sampel dan memasukkannya ke dalam injektor dengan bantuan alat syringe. 9. &enekan tombol spasi pada alat komputerisasi bersamaan dengan memasukkan sampel! kemudian melihat hasil kromatografi. 10. &engamati kromatogram dan menetukan waktu retensi $t1% sampel.

2.) Mekanis"e

erja Dala"

r!"at!gra#i $as

ada percobaan ini! akan dilakukan pemisahan komponenkomponen pada larutan n--eksana. :--eksana dapat dideteksi dikarenakan senyawa ini merupakan senyawa organik yang memiliki titik didih cukup rendah dan bersifat 0olatil. *dapun mekanisme kerja kromatografi gas adalah sebagai berikut, gas bertekanan tinggi dialirkan ke dalam kolom yang berisi fasa diam! kemudian sampel berupa n--eksana diinjeksikan ke dalam aliran gas dan ikut terbawa oleh gas ke dalam kolom. #i dalam kolom akan terjadi proses pemisahan dari n--eksana menjadi komponen-komponen penyusunnya. Komponen-komponen tersebut satu per satu akan keluar kolom dan mencapai detektor yang diletakkan di ujung akhirkolom. -asil pendeteksian direkam oleh rekorder dan dikenal sebagai kromatogram. @umlah peak pada kromatogram menyatakan jumlah komponen yang terdapat dalam cuplikan dan kuantitas suatu komponen ditentukan berdasarkan luas peaknya.

13

8erikut adalah skema dari instrumen '",

Gambar Diagram kromatografi gas *dapun hasil yang diperoleh pada pemisahan komponen n-eksana ini! dapat dilihat dalam bentuk kromatogram sebagai berikut,

ada gambar di atas! dapat dilihat sebuah kromatogram sederhana yang memiliki ( puncak. uncak kecil yang berada di kiri merepresentasikan spesies yang tidak ditahan oleh fasa diam. /aktu $t&% setelah injeksi sampel sampai dengan munulnya puncak ini seringkali dinamakan waktu mati $dead time%. /aktu mati memberikan pengukuran dari laju migrasi rata-rata dari fasa bergerak dan merupakan suatu parameter yang penting dalam mengidentifiasi puncak analit.
14

+eringkali suatu sampel akan mengandung spesies yang tidak ditahan! jika

mereka tidak memiliki spesies yang tidak ditahan maka penambahan spesies dengan sifat seperti ini dapat dilakukan untuk membantu identifikasi puncak. uncak lebih besar yang terdapat di bagian tengah gambar di atas! merupakan puncak dari spesies analit yaitu berupa n--eksana. /aktu yang diperlukan puncak ini untuk mencapai detektor atau waktu yang diperlukan spesies analit untuk keluar dari kolom dan mencapai detektor dinamakan waktu retensi $t1%. *dapun nilai 1f dari n--eksana yaitu 1!G((.

2.*

ele&i+an dan

ekurangan

r!"at!gra#i $as

*dapun kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode pemisahan berdasarkan kromatografi gas $'"% yaitu sebagai berikut, Kelebihan, /aktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi. #apat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi. 'as mempunyai 0ikositas yang rendah. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi. emakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

15

Kekurangan, )eknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. emisahan pada tingkat mg mudah dilakukan! pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan! tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain. 9ase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.

16

BAB III PENUTUP '.1 esi"pulan 8erdasarkan tujuan dan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, 1. rinsip dasar metode kromatografi gas adalah pemisahan komponenkomponen dalam suatu campuran berdasarkan kepolarannya. #imana komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa diam maka akan tertahan di kolom! sedangkan komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa gerak akan terelusi keluar dari kolom $keluar duluan%. .. Komponen-komponen utama instrumen '" yaitu, 'as Kromatogram%. (. *dapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode pemisahan menggunakan kromatografi gas yaitu sebagai berikut Kelebihan, /aktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi. #apat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi. 'as mempunyai 0ikositas yang rendah. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi. emakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
17

embawa!

#etektor! Kolom! >njektor! 1ekorder dan Komputer $ enampil

Kekurangan, )eknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. 9ase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.

18

DA%TA, PUSTA A *nonim. .009. Kromatografi 'as-"air. http://www.chem-is-try.org/kromatografi_gas_cair.html. #iunduh 14 @uni .01.. -imawan! @oseph. .004. Kromatografi 'as. http://tupai-terbang.blogspot.com/kromatografi_gas.html. #iunduh 14 @uni .01.. uspita! @uni .01.. #ewi. .004. Kromatografi 'as. http://the_doctor.blogspot.com/kromatografi_gas.html. #iunduh 14

19

Anda mungkin juga menyukai