itu fasilitas Sisi Darat (Land Side) maupun fasilitas Sisi Udara (Air Side).
1.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami lebih jauh
A. Fasilitas Sisi Udara (Air Side) 2.1. Taxiway Taxiway adalah jalan penghubung antara landas pacu dengan pelataran pesawat (apron), kandang pesawat (hangar), terminal, atau fasilitas lainnya di sebuah bandar udara.
2.1.2. Persilangan Taxiway Dalam merencanakan taxiway, perlu diperhatikan beberapa hal. Salah satunya adalah pada persilangan taxiway perlu adanya tambahan luas /lebar tambahan badan jalan (Fillet) taxiway agar pesawat masih memiliki wheel clearence (jarak bebas roda pesawat terhadap tepi jalan ). Hal ini dimaksudkan agar roda pesawat dapat berbelok dengan aman tanpa tergelincir dari runway.
2.2. Apron Apron adalah bagian dari lapangan gerak darat suatu Bandar udara yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan muatan, pengisian bahan bakar, parkir, dan persiapan pesawat terbang sebelum melanjutkan penerbangan.
Faktor yang mempengaruhi ukuran apron Jumlah gates pesawat Ukuran gates Layout parkir pesawat di tiap gates Tipe Parkir Pesawat Udara di Apron Nose-in parking Angled nose-in parking Angled nose-out parking Parallel parking
Terminal kargo adalah salah satu fasilitas pokok pelayanan di dalam bandar udara berfungsi dari terminal kargo adalah untuk memproses pengiriman dan penerimaan muatan udara, domestik maupun internasional.
2.3.2. Konsep Tata Ruang Agar dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya, Terminal Kargo mempunyai konsep ruang sebagai berikut : Ruang Konversi (Peralihan dan Pertukaran) Ruang Penyortiran Ruang Kargo Transit / Transfer Ruang Penyimpanan Ruang Pemeriksaan
Sistem sirkulasi kargo disyaratkan sebagai berikut : Tempat pemrosesan barang karago harus terpisah. Harus lancar dan melalui rute terpendek dari terminal kargo ke pesawat terbang dan sebaliknya. Halangan yang bersifat fisik harus dihindari di antara area proses ekspor-impor agar terminal kargo dapat digunakan secara optimum. Tersedianya ruang parkir yang memadai diantara truk dan terminal kargo dan di antara pesawat dan terminal kargo.
Kategori tingkat pelayanan (Level of service/LOS) LOS = A adalah yang terbaik dan F yang terjelek. Tingkat kualitas pelayanan C direkomendasikan sebagai batas minimum untuk dimensi terminal atau instalasi Bandar dara, karena pada tingkat kualitas pelayanan yang baik.
Level
A
Keterangan Tingkat layanan dan kenyamanan sempurna; pergerakan atau arus leluasa Tingkat layanan dan kenyamanan tinggi; pergerakan atau arus stabil; sedikit keterlambatan Tingkat layanan dan kenyamanan baik; pergerakan atau arus stabil; keterlambatan dapat diterima Tingkat layanan dan kenyamanan cukup; pergerakan/arus tidak stabil; keterlambatan dapat diterima Tingkat layanan dan kenyamanan tidak cukup; pergerakan/arus tidak stabil; keterlambatan tak dapat diterima Tingkat layanan, kenyamanan, dan keterlambatan tak dapat diterima; pergerakan/arus bersilang, sistem terganggu
Bangunan Terminal Penumpang adalah penghubung utama antara sistem transportasi darat dan sistem transportasi udara yang bertujuan untuk menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya ; pemrosesan penumpang datang, berangkat maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari dan ke pesawat udara.
2.4.1. Kebutuhan Luas Terminal Penumpang
Kebutuhan luas Terminal Penumpang didasarkan pada jumlah penumpang, rencana dan standar luasan ruangan yang ditetapkan.
2.4.2. Fungsi Utama Terminal Penumpang
a)
b) c)
Sebagai Tempat Pertukaran Moda Sebagai tempat Pemrosesan Perjalanan Udara Perubahan Jenis Pergerakan Penumpang
3.1. Kesimpulan
Taxiway yang menjadi landas hubung merupakan salah satu bagian
runway yang berfungsi untuk mengatur aktivitas pesawat terbang agar tidak terjadi gangguan dalam pergerakannya (kedatangan & keberangkatan). Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa tidak ada konfigurasi parkir yang ideal. Dalam proses perencanaan, semua keuntungan dan kerugian tiap tipe harus dievaluasi dengan mempertimbangkan juga masukan dari perusahaan penerbangan yang akan menggunakan Bandar udara tersebut. Belakangan ini perencana cenderung menggunakan konfigurasi tipe nose in karena memerlukan luas yang minimal dan menimbulkan kebisingan dan efek jet blast yang minimal pada gedung terminal.
penting Bandar udara harus diupayakan perencanaannya dengan baik karena menyangkut pelayanan secara langsung kepada para pengguna jasa Bandar Udara, baik itu kepada pengirim barang (untuk terminal kargo) maupun pelayanan kepada mitra kerja Bandar Udara (terminal Penumpang).
Kumala,N. 2011. Taxiway. 75863951. (http://ml.scribd.com/doc/75863951/Taxiway, diakses 24 Maret 2012) Kumala,N. 2011. Apron. 75864092. (http://ml.scribd.com/doc/75864092/Apron, 2012) Kumala,N. 2011. Terminal Bandar Udara. 75864000. (http://ml.scribd.com/doc/75864000/Terminal_Bandar_Udara, diakses 24 Maret 2012) diakses 24 Maret
(http://ml.scribd.com/doc/6118952/Apron ,
Musyafir. 2011. Studi Evaluasi Kinerja Terminal Kargo Bandara Hasanuddin, Vol. 12,No.41, (http://journal.umi.ac.id/pdfs/Studi_Evaluasi_Kinerja_Terminal_Kargo_Bandara_Hasanuddin.pdf, diakses 17 Maret 2013) Mashuri. Terminal Penumpang dan Cargo. (http://mashuri70.files.wordpress.com/2012/06/8_bandarudara_terminal.ppt, diakses 17 Maret 2013)