Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN PENYAKIT APENDIKSITIS DAN MENGATASI NYERI POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RSUD DR.

MOEWARDI SURAKARTA

Pokok Bahasan

: Penyuluhan pencegahan penyakit Apendiksitis dan mengatasi nyeri post operasi Appendiktomi

Sasaran Waktu Tempat Hari/tgl

: Pasien dan Keluarga : 30 menit : Ruang rawat inap Mawar 2 : Sabtu, 16 November 2013

A. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien dan keluarga klien mengetahui dan memahami tentang penyakit apendik dan mengetahui hal yang harus dilakukan jika terkena apendik serta cara mengatasi masalah tersebut. 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dan keluarga mampu: 1. Menyebutkan pengertian apendiksitis 2. Menyebutkan macam-macam apendiksitis 3. Menyebutkan tentang penyebab apendiksitis 4. Menyebutkan tanda dan gejala apendiksitis 5. Menyebutkan cara pencegahan apendiksitis 6. Menyebutkan pengobatan tradisional apendiksitis 7. Menyebutkan pengertian nyeri 8. Mempraktikkan teknik distraksi, stimulasi kulit, dan napas dalam

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

B. Materi Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi: 1. Pengertian apendiksitis 2. Macam-macam apendiksitis 3. Penyebab apendiksitis 4. Tanda dan gejala apendiksitis 5. Cara pencegahan apendiksitis 6. Pengobatan tradisional apendiksitis 7. Pengertian nyeri 8. Teknik mengurangi rasa nyeri dengan teknik distraksi, stimulasi kulit, dan napas dalam

C. Metode Ceramah dan Tanya jawab

D. Media Media yang digunakan untuk penyuluhan: 1. SAP 2. Leaflet 3. Layar LCD

E. Susunan Acara No. 1. Kegiatan Mempersiapkan materi, media, tempat, dan kontrak waktu Pembukaan: Membuka penyuluhan, memberi salam, memperkenalkan diri, menjelaskan pokok bahasan dan menjelaskan tujuan Menjawab Ceramah salam, mendengarkan dan memperhatikan Leaflet, Layar LCD Kegiatan Metode Media Waktu 5 Menit

2.

5 Menit

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

3.

4.

5.

Pelaksanaan: Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi: 1. Pengertian apendiksitis 2. Macam-macam apendiksitis 3. Penyebab apendiksitis 4. Tanda dan gejala apendiksitis 5. Cara pencegahan apendiksitis 6. Pengobatan tradisional apendiksitis 7. Pengertian nyeri 8. Teknik mengurangi rasa nyeri dengan teknik distraksi, stimulasi kulit, dan napas dalam Evaluasi: Memberi kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya, memberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dan mempersilahkan klien dan keluarga untuk mempraktikkan teknik distraksi, stimulasi kulit, dan napas dalam Penutup: Menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan menyampaikan terima kasih

Menyimak dan mendengarkan

Ceramah

Leaflet, Layar LCD

10 Menit

Bertanya dan menjawab pertanyaan

Ceramah tanya jawab

Leaflet, Layar LCD

7 Menit

Menjawab salam

Ceramah

3 menit

F. Sumber Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 8 Vol. 1 Hal 448, Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Keperawatan medical- bedah: ed. 8 vol.1. Jakarta: EGC Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

G. Evaluasi Prosedur Jenis tes Butir soal : Post test : Pertanyaan secara lisan : 7 soal

1. Sebutkan Pengertian apendiksitis 2. Sebutkan macam-macam apendiksitis 3. Sebutkan penyebab apendiksitis 4. Sebutkan tanda dan gejala apendiksitis 5. Sebutkan cara pencegahan apendiksitis 6. Sebutkan pengobatan tradisional apendiksitis 7. Sebutkan pengertian nyeri 8. Praktikkan cara mengurangi rasa nyeri dengan teknik distraksi, stimulasi kulit, dan napas dalam

H. Materi dan Media Terlampir

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

= LAMPIRAN MATERI 1. APENDIKSITIS A. Pengertian Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak di perut kanan bawah. Strukturnya seperti bagian usus lainnya. Namun, lendirnya banyak mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir. (Anonim, Apendisitis, 2007)

B.

Macam-Macam Apendisitis

Macam-macam apendisitis terbagi atas 2 yakni : 1. Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu setelah sembuh akan timbul striktur lokal. APENDIKSITIS purulenta difusi, yaitu sudah bertumpuk nanah. 2. Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks miring, biasanya ditemukan pada usia tua.

C. Penyebab Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh: 1. 2. Infeksi bakteri, faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), 3. 4. 5. 6. hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

D. Tanda dan Gejala 1. Anoreksia biasanya tanda pertama 2. Lekositosis 3. Rasa nyeri yang dimulai dari bagian tengah perut dan berpindah kebagian bawah sebelah kanan perut, dengan perut kaku seperti papan. 4. Nafsu makan hilang, sehingga badan terasa lemah. 5. Rasa nyeri semakin meningkat dan terasa ada tekanan pada bagian kanan bawah saat berjalan. 6. Sembelit sehingga penderita memerlukan obat pencahar. 7. Bagian kiri bawah perut terlalu lunak untuk disentuh, diperkirakan bagian perut mengalami peradangan 8. Demam, suhu badan akan meninggi, dan akan merasa mual sampai menusuk. Rasa mual di sebabkan rangsangan usus buntu yang meradang pada selaput lendir perut (peritoneum).

E.

Pencegahan Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah

mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat akan membantu melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama di dalam usus besar. Hal itu bisa mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke dalam usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa diperkecil. Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan bakteri 'baik' di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang menimbulkan penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat juga membantu menunjang perkembangan bakteri baik. Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak terdapat bakteri 'baik' daripada bakteri patogen di dalam usus.

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

F.

Pengobatan Tradisional Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat mengatasi radang usus

buntu atau apendisitis, adalah : Resep 1. 15 gram sambiloto kering + 90 daun lidah buaya secukupnya (dikupas kulit luarnya dan dipotong-potong) + 30 gram rumput lidah ular atau rumput mutiara kering, masukan dalam wadah dan ditutup, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari. Resep 2. 60 gram jombang + 60 gram krokot, dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari. Resep 3. 100 gram umbi bidara upas + 60 gram krokot + 60 gram gendola, dicuci sampai bersih lalu dijus, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari. Resep 4. Beberapa ruas kunir + Air perasan jeruk nipis + Gula merah secukupnya, dan Sedikit garam dapur. Lalu campurlah semua bahan yang disebutkan diatas menjadi satu, kemudian diseduh dengan air panas. Aduklah hingga rata, lalu biarkan beberapa saat. Ramuan tersebut diminum bila sudah dingin. lakukan setiap hari 2 kali sampai penyakit tersebut dapat disembuhkan.

Catatan : Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur Untuk perebusan gunakan periuk tanah, atau panci kaca Kasus apendiksitis yang serius harus melalui operasi. Tetap konsultasi ke dokter.

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

2. KONSEP TEORI NYERI A. Pengertian Nyeri


1. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Brunner & Suddarth, 2002) 2. Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang dimanisfestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman dan fantasi luka (Kozier dan Erb, 1983) 3. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial menyebabkan kerusakan jaringan (Perry & Potter, 2005)

B. Teknik Relaksasi Teknik relaksasi dapat mengurangi ketegangan otot dan kecemasan.Dengan melakukan teknik relaksasi, anda dapat membantu keluarga anda yang sakit mengenali nyerinya dan membantu keluarga anda yang sakit mengekspresikan kebutuhannya untuk mengurangi distress yang disebabkan oleh nyerinya. Efek positif dari teknik relaksasi bagi keluarga anda yang sakit yangmengalami nyeri yaitu: 1. Memperbaiki kualitas tidur 2. Memperbaiki kemampuan memecahkan masalah 3. Mengurangi keletihan 4. Mengurangi efek stress berulang karena nyeri 5. Pengalihan rasa nyeri atau distraksi 6. Meningkatkan kemampuan mentoleransi nyeri C. Macam-macam Teknik Relaksasi 1. Teknik Distraksi Distraksi yaitu teknik mengalihkan perhatian dari nyerinya. Belum diketahui dengan jelas mengapa distraksi dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Distraksi dapat mengurangi nyeri akan tetapi lebih baik digunakan sebelum nyeri muncul atau segera setalah nyeri muncul. Distraksi dapat digunakan dengan baik Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013 8

pada anak-anak, seperti mengalihkan perhatian nyerinya dengan permainan yang menarik. Agar distraksi bisa berjalan dengan efektif, individu harus dialihkan pada situasi atau aktivitas yang menyenagkan dan menarik. Distraksi dapat berupa visual, auditory, taktil, kinestetik, permainan, dll.

2. Teknik Guided Imagery Keluarga keluarga anda yang sakit bisa membantu keluarga anda yang sakit dengan melakukan guided imagery.Guided imagery merupakan suatu teknik membayangkan sesuatu atau hal-hal yang menyenangkan untuk mengurangi nyeri. Imagery dapat dilakukan dengan hal-hal yang mudah yaitu dengan membayangkan hal-hal yang menyenagkan. Peran keluarga disini sangat dominan, yaitu dengan mengarahkan atau memberikan pancingan-pancingan agar anggota keluarganya yang nyeri bisa membayangkan sesuatu yang menyenangkan. Teknik ini lebih efektif digunakan untuk nyeri kronis seperti nyeri padapenderita kanker, dibandingnakn dengan nyeri akut seperti nyeri pada pasien post operasi. Cara melakukan Teknik Guided Imagery: a. Anjurkan keluarga anda yang sakit untuk menempati posisi senyaman mungkin b. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk memejamkan mata c. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk mendengarkan katakatanya d. Keluarga meminta keluarga anda yang sakit untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu pengunaan semua indera, dengan suara lembut. e. Ketika keluarga anda yang sakit merasa lebih relax, dan keluarga anda yang sakit terlihat tenang dan berfokus pada bayangan, saat itu keluarga tidak perlu bicara lagi.

3. Teknik Stimulasi Kutan Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

Stimulasi kutan adalah teknik dengan menstimulasi permukaan kulit untuk mengurangi nyeri. Message atau pijat merupakan salah satu bentuk stimulasi kutan. Cara melakukan teknik stimulasi kutan: Massage: a. Menyiapkan alat seperti minyak/ lotion b. Atur posisi anggota keluarga Anda yang akan di massage senyaman mungkin c. Tentukan daerah yang akan di massage: Tangan : tempatkan lengan pada bantal jika keluarga anda yang sakit duduk atau posisi terlentang Lengan: tempatkan lengan padabantal jika keluarga anda yang sakit duduk/ posisi terlentang Leher : posisi tengkurap

d. Perhatikan keadaan anggota keluarga yang sakit,usahakan agar dia memperhatikan anggota tubuh yang akan di massage. e. Gunakan lotion di tangan dan gosok-gosokkan dengan kedua tangan hingga hangat f. Massage bagian tubuh paling sedikit 10 menit: Tangan: Buat kontak pertama dengan satu tangan, kemudian dengan kedua tangan, secara perlahan buka tangannya , usap permukaan tangannya, saat menyanggah telapak tangannya gunakan ibu jari dengan telapak tangan keluar. Massage setiap jari ke arah keluar, massage setiap jari secara terpisah, gunakan gerakan seperti gerakan membuka botoldari dasars ampai ujung jari. Luncurkan dengan lembut tangan Anda ke tangan anggota keluarga anda yang sakit dari ujung jari sampai pergelangan tangan. Ulang dengan tangan yang lain. Lengan: remas-remas tangan dari pergelangan tangan menuju ke atas, kemudian remas-remas otot bisep, trisep, dan deltoid. Laukan gerakan meluncur dari pergelangan tangan ke atas sampai dengan pangkal lengan.

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

10

Leher :Dukung leher dengan tangan dan massage leher atas dengan usapan meluncur, remas otot padasatu samping leher, pindah tangan untuk mendukung leher dan remas samping leher yang lain.

4. Teknik Napas Dalam


1. Beri tahu klien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3. Usahakan klien tetap rileks dan tenang 4. Anjurkan klien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1-3, kemudian pada hitungan ke 4 keluarkan udara dari mulut sampai hitungan ke 7 5. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil membiarkan tubuh menjadi kendur 6. Anjurkan bernafas beberapa kali dengan irama normal 7. Klien menarik nafas lagi dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan 8. Membiarkan telapak tangan dan kaki dalam keadaan rileks 9. Usahakan agar klien tetap konsentrasi 10. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri 11. Anjurkan pada kien untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang 12. Kembali klien ke posisi semula

Pendidikan Kesehatan Stase KMB di Bangsal Mawar 2 RSUD dr. Moewardi Surakarta Program Profesi Ners Angk. XI Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013

11

Anda mungkin juga menyukai