Anda di halaman 1dari 17

VERUKA VULGARIS

I. PENDAHULUAN
Veruka vulgaris (kutil, common wart) merupakan neoplasma jinak intraepidermal yang disebabkan oleh virus dari kelompok human papillomavirus (HPV). Terdapat sejumlah strain pada HPV yang dapat menimbulkan berbagai macam bentuk klinis. nsidensi common wart di !ropa diperkirakan "#$%&, dan di 'merika sebanyak $&, sedangkan dari usia pasien lebih sering terjadi pada anak dan dewasa muda dengan insidensi sebanyak $%& terutama antara usia ( # )% tahun dan hanya $(& terjadi setelah usia *( tahun. $,) Pertumbuhan jinak ini disebabkan human papiloma virus, dapat terjadi di berbagai permukaan kulit yang dilapisi epitel. HPV#$, #), #+, #)", #(", dan #,* menyebabkan common wart. Veruka vulgaris dengan klinis lesi hiperkeratotik, eksopitik dan berbentuk kubah, papula atau nodul terutama terletak pada jari, tangan, lutut, siku atau lainnya pada situs trauma. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya hiperplasia dari semua lapisan epidermis. Perubahan seluler yang disebut koilocytosis, merupakan karakteristik in-eksi HPV.$,),* .util tidak bersi-at karsinogenik, namun sedikit dapat menular dari orang ke orang, dan dari bagian ke bagian tubuh lain pada orang yang sama. /ereka dapat muncul di mana saja pada kulit, tetapi seringkali muncul pada jari, tangan dan lengan. Common wart merupakan masalah penting yang menjadi perhatian dan rasa -rustrasi pada sebagian pasien dan dokter sejak awal 0aman 1unani dan 2omawi. .util ini sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan menyebabkan malu, takut penilaian negati- oleh orang lain dan -rustrasi disebabkan oleh kutil yang menetap dan kekambuhan yang terjadi.),*

II.

EPIDEMIOLOGI
Tersebarnya kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit, maupun autoinokulasi. Transmisi kontak kulit yang dimaksud adalah kontak langsung 1

terhadap penderita dengan orang lain apabila terdapat lesi mikro pada kulit. 3etelah terin-eksi, virus ini dapat menjadi laten dari hitungan minggu hingga tahunan baru kemudian timbul kutil.+,( Veruka vulgaris yang disebabkan oleh HPV ini dapat diperoleh dari beberapa -aktor, termasuk lokasi tempat lesi, kuantitias virulensi maupun status imunologi HPV#spesi-ik dari individu yang terekspos. Peranan dari imunitas dan kerentanan genetik terhadap in-eksi virus Papilloma belum dimengerti sepenuhnya. Penurunan angka kejadian veruka berjalan dengan bertambahnya peningkatan usia. , /ayoritas pasien dengan veruka vulgaris berusia antara anak sampai dengan dewasa muda insidensi sebanyak $%&, terutama antara usia ( # )% tahun dan hanya $(& terjadi setelah usia *( tahun. Pada comparative study retrospekti- tahun $45) dari *( pasien common wart, umur pasien antara $5# *) tahun dan ,$& diantaranya adalah laki#laki. nsidensi common wart di !ropa diperkirakan "#$%&, dan di 'merika sebanyak $&, 3edangkan dari usia, pasien lebih sering terjadi pada anak dan dewasa muda dengan insidensi sebanyak $%&.) 6ommon wart merupakan penyakit in-eksi kulit terbanyak kedua pada anak usia sekolah di Taiwan, common wart menempati urutan kedua ((,$&). nsiden meningkat selama usia sekolah untuk mencapai puncaknya pada masa remaja dan dewasa awal. 7alam berbagai studi, telah diperkirakan bahwa *#)%& dari anak usia sekolah memiliki kutil. 8aktor yang mempengaruhi peningkatan insidensi ini belum diketahui dengan jelas. 7i negara#negara dengan layanan medis yang sangat maju, tingkat rujukan kutil ke klinik dermatologi telah sangat meningkat dalam (% tahun terakhir. 9amun, untuk common wart, belum ada data yang cukup untuk menilai apakah ini mencerminkan peningkatan sejati dalam angka kejadian atau peningkatan permintaan untuk pengobatan saja.,,"

III.

ETIOLOGI
.util adalah pertumbuhan jinak yang disebabkan human papiloma virus (HPV), ini terjadi di berbagai permukaan kulit yang dilapisi epitel. 3emua genom HPV tersusun dari 5%%% pasang basa nukleotida, yang ditampilkan sebagai suatu sekuens linear tetapi sebenarnya merupakan lingkaran tertutup dari 79' untai ganda. .otak#kotak tersebut menggambarkan gen#gen virus, 2

masing#masingnya mengkode suatu protein. 2egio regulasinya ialah segmen 79' yang tidak mengkode protein, tetapi berpartisipasi dalam meregulasi ekspresi gen virus dan replikasi dari 79' virus.),*

Gambar 1. Human Papilomavirus Sumber:http://topics.time.com/infectiousdiseases/pictures/&docid=Sbriebx7aXJ ! "&im#url

:ecet pada kulit dan in-eksi diakibatkan oleh maserasi epitel yang paling sering digunakan sebagai saluran untuk HPV ke basal keratinosit yang merupakan target utama untuk in-eksi HPV. ;erbagai strain dan varian HPV yang berbeda telah diidenti-ikasi berdasarkan studi 79' dan serologis untuk mendeteksi jenis antibodi spesi-ik terhadap kapsid antigen HPV. ,," HPV#$, #), #+, #)", #(", dan #,* menyebabkan common wart. 'ktivasi virus mungkin tergantung pada kekebalan imunitas dan respon dari individual yang terin-eksi. Proses serokonversi setelah in-eksi alami relati- lambat dan tergantung pada viral load atau in-eksi yang menetap. .ambuh setelah kesembuhan klinis sering disebabkan virus laten dibandingkan rein-ection. .eberadaan 79' HPV pada bentuk subklinis atau laten dapat dideteksi oleh polymerase chain reaction dan hybridization.,

IV.

PATOGENESIS
n-eksi HPV terjadi melalui inokulasi virus pada epidermis yang viabel melalui de-ek pada epitel. /aserasi kulit mungkin merupakan -aktor predisposisi yang penting, seperti yang ditunjukkan dengan meningkatnya 3

insidens kutil plantar pada perenang yang sering menggunakan kolam renang umum. /eskipun reseptor seluler untuk HPV belum diidenti-ikasi, permukaan sel heparan sul-at, yang dikode oleh proteoglikan dan berikatan dengan partikel HPV dengan a-initas tinggi, dibutuhkan sebagai jalan masuknya. <ntuk mendapat in-eksi yang persisten, mungkin penting untuk memasuki sel basal epidermis yang juga sel punca (sel stem) atau diubah oleh virus menjadi sesuatu dengan properti (kemampuan= karakter) seperti sel punca. .etika sel#sel ini membelah, genom virus juga bereplikasi dan berpartisi menjadi tiap sel progeni, kemudian ditransportasikan dalam sel yang bereplikasi saat mereka bermigrasi ke atas untuk membentuk lapisan yang berdi--erensiasi., 3etelah eksperimen inokulasi HPV, veruka biasanya muncul dalam ) sampai 4 bulan. >bservasi ini mengimplikasikan bahwa periode in-eksi subklinis yang relati- panjang dan dapat merupakan sumber yang tidak terlihat dari virus in-eksius. Permukaan yang kasar dari kutil dapat merusak kulit yang berdekatan dan memungkinkan inokulasi virus ke lokasi yang berdekatan, dengan perkembangan kutil yang baru dalam periode minggu sampai bulan. Tiap lesi yang baru diakibatkan paparan insial atau penyebaran dari kutil yang lain. Tidak ada bukti yang meyakinkan untuk disseminasi melalui darah. 'utoinokulasi virus pada kulit yang berlawanan seringkali terlihat pada jari#jari yang berdekatan dan di regio anogenital. , !kspresi virus (transkripsi) sangat rendah sampai lapisan /alpigi bagian atas, persis sebelum lapisan granulosum, dimana sintesis 79' virus menghasilkan ratusan kopi genom virus tiap sel. Protein kapsid virus disintesis menjadi virion di sel nukleus. 79' virus yang baru disintesis ini dikemas menjadi virion dalam nukleus dari sel#sel /alpigi yang berdi--erensiasi ini. Protein virus yang dikenal dengan E1#E4 (produk 29' yang membelah dari gen#gen !$ dan !+) dapat menginduksi terjadinya kolaps dari jaring#jaring -ilamen keratin sitoplasma ini. Hal ini dipostulasikan untuk mem-asilitasi pelepasan virion dari sitoskeleton yang saling berikatan silang dari keratinosit sehingga virus dapat diinokulasikan ke lokasi lain atau berdeskuamasi ke lingkungan.,

HPV tidak bertunas dari nukleus atau membran plasma, seperti halnya banyak virus seperti virus herpes simpleks atau human immnodeficiency virus (H V). >leh karena itu, mereka tidak memiliki selubung lipoprotein yang menyebabkan kerentanan terhadap inaktivasi yang cepat oleh kondisi lingkungan seperti pembekuan, pemanasan, atau dehidrasi dengan alkohol. ;erlainan dengan itu, virion HPV resisten terhadap desikasi dan deterjen nonoksinol#4, meskipun paparan virion dengan -ormalin, deterjen yang kuat seperti sodium dodesil sul-at, atau temperatur tinggi berkepanjangan mengurangi in-ektivitasnya. HPV dapat tetap in-eksius selama bertahun#tahun ketika disimpan di gliserol dalam temperatur ruangan. /emang, bentuk :$ dan :) membentuk kapsid protein yang sangat stabil dan terbungkus rapat. , .arena replikasi virus terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi dari epitel dan yang terdiri dari keratinosit yang tidak bereplikasi, HPV harus memblok di--erensiasi akhir dan menstimulasi pembelahan sel untuk memungkinkan en0im#en0im dan ko-aktor yang penting untuk replikasi 79' virus. ,

V.

MANIFESTASI DAN GAMBARAN KLINIS


.util ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan orang tua. Tempat predileksinya terutama di ektremitas bagian ekstensor, walaupun demikian penyebarannya dapat ke bagian lain tubuh termasuk mukosa mulut dan hidung. .util ini bentuknya bulat berwarna abu# abu, besarnya lentikular atau jika berkon-luensi berbentuk plakat, permukaan kasar (verukosa). 7engan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (-enomen .?bner).(,,

Gambar 2. $ommon %art& (a) di i!i ma"#$% (b) ma"#$. S#mb&r' (!!)'**mi$$i" +i",.#-$..&d#*+m*D&rma!/+/ 0G+/$$ar0*im *V&rr#-aV#+ ari$1 VV.2) 3im r&.#r+4(!!)'**mi$$i" +i",.#-$..&d#*+m*

7ikenal pula induk kutil yang pada suatu saat akan menimbulkan anak# anak kutil dalam jumlah yang banyak. 'da pendapat yang menggolongkan sebagai penyakit yang sembuh sendiri tanpa pengobatan. 'da beberapa jenis verucca vulgaris yang memiliki karakteristik klinis diagnostik nama sesuai dengan -itur klinis, jenis virus dan situs yang terkena. 1aitu antara lain@

Plantar %art 6

Veruka vulgaris terjadi pada telapak kaki. 3ebuah bentuk lesi keratotik tanpa elevasi yang berbeda. /enyerupai tylosis dan clavus, tetapi dapat dibedakan dengan cara dikorek. Aika permukaan Scraping dari menyebabkan keratotik petechiae, diagnosis kutil plantar. * lesi

Gambar 5. P+a"!ar 6ar! S#mb&r' (!!)'**666.d&rmi$."&!*d&rmi$r//!*&"*17158*ima &).(!m

"!rmecia

;erukuran kecil, bentuk kubah berbentuk nodul pada telapak kaki atau tangan. Hal ini disebabkan oleh in-eksi HPV#$ dan mungkin menyerupai moluskum kontagiosum. Hal ini juga disebut kutil palmoplantar yang dalam. /emiliki penampilan berwarna merah, dan seperti kawah. " 7

Gambar 7. M0rm&-ia 6ar! S#mb&r ' (!!)'**666.d&rm"&!"9./r *d/-!/r$*:ira+1i".&-!i/"$*6ar!$.(!m+

Pi#mented %art Hal ini disebabkan oleh in-eksi HPV#+ atau HPV#,(, atau HPV# ,% ni memiliki -itur klinis veruka vulgaris dan

dalam kasus yang jarang.

pigmentasi kehitaman, juga disebut kutil hitam. "

Gambar 8. Pi m&"!&d 6ar! S#mb&r ' (!!)'**666.$-i&+/.br*$-i&+/.)()43$-ri)!4$-i;ar!!&<!3!+" 4&"

'iliform %art /emiliki penampilan panjang, penonjolan kecil, tipis dengan diameter

beberapa milimeter. :esi tunggal dapat juga multiple terutama terjadi pada kepala, wajah dan leher. /erupakan variasi lain dari common wart secara mor-ologi yang disebabkan oleh HPV #).,,"

Gambar =. 'iliform %art di 6a2a( S#mb&r ' (!!)'**666.d&rmi$."&!*d&rmi$r//!*&"*17158*ima &).(!m

Gambar >. V&r#,a :#+ ari$' (a) )ada da&ra( 0a" $&ri" !ra#ma% (b) dou#hnut %art S#mb&r'(!!)'**$,i"$i (!.-/m*ima &$*6&b?(i+d*-/mm/"@ar!V&rr#-aV#+ ari$.2) 3im

VI.

PEMERIKSAAN PENUNAANG
9

Histopatologi Verruca terdiri dari epidermis yang akantotik dengan papillomatosis, hiperkeratosis, dan parakeratosis. Rete ridges yang memanjang seringkali tertuju langsung pada pusat kutil. Pembuluh darah kapiler dermis ialah prominen dan mungkin mengalami trombosis. 3el#sel mononuklear mungkin ada. .eratinosit besar dengan nukleus piknosis eksentrik dikelilingi oleh halo perinukleus (sel koilositotik atau koilosit) yang merupakan karakteristik dari papilloma yang dikaitkan dengan HPV. .oilosit yang divisualisasikan dengan pengecatan apanicolaou ( ap) menggambarkan tanda terjadinya in-eksi HPV. 3el yang terin-eksi PV mungkin memiliki granul#granul eosino-ilik kecil dan kelompok padat granul#granul keratohialin baso-ilik. Branul#granul tersebut dapat terdiri dari protein HPV !+ (!$#!+) dan tidak menunjukkan banyaknya partikel#partikel virus. .util yang datar kurang memiliki akantosis dan hiperkeratosis dan tidak memiliki parakeratosis atau papillomatosis. 3el koilositotik biasanya sangat banyak, menunjukkan sumber lesi virus. ,

Gambar B. Gambara" (i$!/)a!/+/ i :&r#,a :#+ ari$ S#mb&r' A"dr/)(0% E++i/! A.% R/60% D/# +a$ R. @ar!' H#ma" Pa)i+/ma Vir#$% ?/mm/" @ar! &di!&d b0 K+a#$ @/+..% L/6&++ A. G/+d$mi!(% &!-. i" Fi!9)a!ri-,C$ D&rma!/+/ 0 I" G&"&ra+ M&di-i"&% >!( Ed. M-Gra61Hi++' N&6 D/r,E 2FFB.

10

VII.

DIAGNOSIS
7apat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Bambaran klinis yang khas dan riwayat penyakit, papul yang lama kelamaan membesar biasanya mengarahkan pada diagnosis kutil virus. Pemeriksaan histologi dapat digunakan untuk mengkon-irmasikan diagnosis tersebut. 7eteksi imunohistokimia dapat digunakan untuk mendeteksi kapsid protein ini pada materi#materi klinis, termasuk jaringan yang di-iksasi dengan -ormalin, akan tetapi tidak sensiti-.,

VIII.

DIAGNOSIS BANDING
'. Tuberkulosis kutis verukosa :esi tunggal, lebih kasar dan dapat memanjang dengan penyebaran serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di jurusan yang lain. Bambaran khas seperti bulan sabit. Tempat predileksinya pada tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering mendapat trauma, tersering di lutut. 5

Gambar G. T#b&r,#+/$i$ K#!i$ V&r#,/$a S#mb&r' (!!)'**!&"!a" ,&d/,!&ra"..i+&$.6/rd)r&$$.-/m*2FFG.2)

;. .eratosis 3eboroik 3tatus dermatologi yang dapat dilihat adalah berbatas tegas, berwarna kecoklatan atau hiperpigmentasi, dan sedikit meninggi disbanding permukaan kulit sehingga penampakan keratosis seboroik seperti tertempel dalam permukaan kulit. .ebanyakan dari keratosis 11

seboroik memiliki permukaan seperti veruka, dengan konsistensi yang halus atau lembut. Calaupun biasanya diameter lesi keratosis seboroik berkisar dalam hitungan beberapa millimeter saja, tetapi ada beberapa lesi yang dapat mencapai ukuran diameter dalam sentimeter. .rusta dan dasar yang in-lamasi dapat ditemukan jika lesi terpapar dengan trauma.

Gambar 1F. K&ra!/$i$ S&b/r/i, S#mb&r' (!!)'**666.ma0/-+i"i-.-/m*ima &*$&b/rr(&i-,&ra!/$i$.2)

IH.

PENATALAKSANAAN
'. Topikal 1. A$am Sa+i$i+a! !-ek keratolitik asam salisilat membantu untuk mengurangi ketebalan kutil. 3ebuah persiapan yang mengandung $)#),& asam salisilat dengan tambahan asam laktat, dalam collodion adalah pilihan pertama untuk kutil umum dan plantar. 7alam studi banding penggunaan harian selama * bulan mencapai angka kesembuhan dari ,"& untuk kutil tangan, 5+& untuk kutil plantar sederhana dan +(& untuk kutil mosaik plantar.),4 2. ImiI#im/d (A+dara) mmunomodulator topikal ini menjanjikan pengobatan baru untuk kutil. !mi"uimod sebagai krim (&. ;eberapa penelitian menghasilkan hasil yang berbeda. 3aat ini digunakan sekali sehari selama + minggu, 12

dari $% partisipan, 4 mendemonstrasikan klirens komplit dengan tingkat kesembuhan 55.4& dan tingkat kekambuhan )%&. pertama untuk flat wart.,,4,$% 5. B+&/m0-i" (B+&"/<a"&) /erupakan agen kemoterapi yang menginhibisi sintesis 79' dalam sel dan virus. ;leomycin dapat digunakan sebagai terapi alternatipada kutil yang tidak berespon terhadap terapi lain atau sulit untuk dilakukan pembedahan. Terdapat $( unit vial ;leomicynE diencerkan dalam *%ml 93 dan %.*ml (%.$( unit) diinjeksikan ke dalam kutil tersebut. njeksi dapat dilakukan setiap *#+ minggu sampai bersih dari veruka. !-ek samping yang didapat berupa bekas luka (scar), perubahan pigmentasi kulit dan -enomena 2aynaudFs.,,4,$% 7. A$am R&!i"/id 'sam retinoid sistemik telah digunakan untuk mengobati kutil dikarenakan kemampuannya dalam proses keratinisasi dan akselerasi klirens kutil dengan menginduksi dermatitis iritan. Penelitian kecil membuktikan e-isiensi nya pada kutil yang ekstensi- pada anak. 7osis etretinate $ mg=kg;;=hari selama kurang dari * bulan pada )% anak dalam sebuah penelitian, $, anak mendemonstrasikan klirens komplit tanpa kekambuhan. 'sam retinoid dapat digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk flat wart.4,$$ ;. Tindakan
1. Kri/!&ra)i

;erdasarkan

penelitian cohort, miDuimod ini dapat digunakan sebagai terapi lini

.rioterapi dengan nitrogen cair digunakan pada kutil yang tidak berhasil diobati dengan obat olesan. ;isa menggunakan peralatan sederhana berupa cutton bud, alat ini dimasukkan ke dalam nitrogen cair dan kemudian ditutulkan pada kutil sampai kutil dan kulit sekitar yang mengelilinginya membeku. 6ara lain adalah dengan menggunakan semprotan nitrogen cair. 2espon terhadap pengobatan dengan krioterapi sebanding dengan yang dicapai dengan asam salisilat. Pengobatan diulang setiap * minggu memberikan angka 13

kesembuhan *%#"%& untuk kutil tangan setelah * bulan. .erugian utama dari pembekuan adalah nyeri. Hal ini tak terduga dan mengejutkan variabel antara pasien, tetapi dalam beberapa kasus, terutama dengan waktu pembekuan lebih lama, itu bisa berat dan menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. 'spirin oral dan steroid topikal yang kuat dapat membantu .$%,$+,$(
2. Ka#!&r* &+&,!r/,/a #+a$i

.auter digunakan untuk kutil dengan ukuran relative besar dan kutil yang menyakitkan atau resisten. .auter dilakukan dibawah anesthesia lokal, pertumbuhan kutil tersebut dihentikan dan dasar dari kutil tersebut dibakar dengan diatermi atau kauter. :uka akibat tindakan ini dapat sembuh dalam ) minggu, dan meskipun demikian sebanyak )%& untuk angka rekurensinya. !-ek samping tindakan ini tidak ada selain menimbulkan rasa nyeri saat tindakan dan membawa risiko jaringan parut."
3. La$&r

:aser karbon dioksida telah digunakan untuk mengobati berbagai bentuk yang berbeda dari kutil, baik kulit dan mukosa. Hal ini dapat e-ekti- dalam memberantas beberapa kutil sulit, seperti kutil periungual dan subungual, yang telah tidak responsi- terhadap pengobatan lainnya. 9amun, sebagai metode yang merusak, karbon dioksida terapi laser dapat menyebabkan rasa sakit pasca#operasi yang signi-ikan, jaringan parut dan hilangnya -ungsi sementara.5,4
4. K/a #+a!/r i".ram&ra(

3ebagai metode lain, koagulator in-ramerah dapat digunakan untuk mengobati kutil. 3uatu penelitian melaporkan angka kesembuhan dalam serangkaian dari ++ kutil adalah "%&, yang lebih baik dibandingkan dengan cryotherapy.$%,$) 8. B&da( E,$i$i /etode dengan eksisi ini dilakukan dengan menggunakan scalpel (pisau bedah) dan dibawah anesthesia lokal. .emudian luka 14

bekas eksisi ditutup dengan jahitan dan biasanya jaringan parut tidak dapat dihindarkan dan kekambuhan pada kutil di bekas luka sering terjadi.$%,$)

H.

PROGNOSIS
3ekitar )*& dari kutil regresi spontan dalam waktu ) bulan, *%& dalam waktu * bulan dan ,(& #"5& dalam ) tahun. Pasien yang sebelumnya telah terin-eksi memiliki risiko lebih tinggi untuk pengembangan kutil baru daripada mereka tidak pernah terin-eksi. Tingkat kesembuhan dipengaruhi oleh -aktor# -aktor seperti jenis virus, status kekebalan tubuh, tingkat dan durasi kutil. Common wart memiliki insiden untuk menjadi suatu keganasan, banyak studi yang menunjukkan 79' HPV terdapat pada actinic keratoses# basal cells carcinomas dan psoriasis dalam kadar rendah. 9amun etiologi dan patogenesis dari lesi jinak, pre$malignant, maupun malignant tersebut masih kontroversial, karena dalam suatu penelitian yang menggunakan P62 dapat mendeteksi 79' HPV pada kulit normal dan pada -olikel rambut normal. ,,$)

HI.

KESIMPULAN
Veruka vulgaris (kutil, common wart) merupakan neoplasma jinak intraepidermal yang disebabkan oleh virus dari kelompok human papillomavirus (HPV). Pertumbuhan jinak ini disebabkan human papiloma virus, ini terjadi di berbagai permukaan kulit yang dilapisi epitel. HPV#$, #), #+, #)", #(", dan #,* menyebabkan common wart. Predileksi paling sering di tangan, jari#jari tangan dan kaki= telapak kaki, tapi dapat pula tumbuh dimana saja pada epidermis dan mukosa. !-loresensinya mula#mula papula kecil seukuran kepala jarum, warna kulit seperti biasa, jernih, kemundian tumbuh menonjol, permukaan papiler warna lebih gelap dan hiperkeratotik. 7apat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Bambaran klinis yang khas dan riwayat penyakit, papul yang lama kelamaan membesar biasanya mengarahkan pada diagnosis kutil virus. Pemeriksaan histologi dapat digunakan untuk mengkon-irmasikan diagnosis tersebut.

15

Penatalaksanaan veruka vulgaris terdiri dari penatalaksanaan umum dan khusus. Penatalaksanaan umum yaitu menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit pasien dan pengelolaannya. Penatalaksanaan khusus meliputi tindakan non bedah dan tindakan bedah.

DAFTAR PUSTAKA
1. ;rown, 2obin B., ;urns, T. :ectures 9otes 7ermatologi@ n-eksi Virus, 5 th !d. !rlangga /edical 3eries@ AakartaE )%%", p.)(#". 2. ;illet, Aenni--er .., 9elson, 'ndrew '. Viral n-ections o- the 3kin@ Verruca Vulgaris (6ommon Carts) in :ippincottFs Primary 6are 7ermatology. :ippincott Cilliam and Cilkins@ PhiladelphiaE )%$$, p.$*"#+%. 3. :eto, /aria B., 8rancisco, B., Porro, 'driana /. Human papillomavirus in-ection@ etiopathogenesis, molecular biology and clinical mani-estations. )%$$. (updated )%$$ 'pril *). 'vailable -rom@ http@==www.scielo.br=scielo.php 4. Tam, /. /ondayFs medical myth@ warts arenFt contagious. )%$). (updated )%$) 'ugust $*). 'vailable -rom@ http@==www.unsw.com 5. Handoko, 2onny P. Penyakit Virus@ Veruka Vulgaris edited by 7juanda ', Ham0ah /, 'isah 3. lmu Penyakit .ulit dan .elamin, (th !d. ;alai Penerbit 8akultas .edokteran <niversitas ndonesia@ AakartaE )%%", p.$$)#$*. 6. 'ndrophy, !lliot A., 2owy, 7ouglas 2. Cart@ Human Papiloma Virus, 6ommon Cart edited by .laus Col--, :owell '. Boldsmith, etc. in 8it0patrickFs 7ermatology n Beneral /edicine, "th !d. /cBraw#Hill@ 9ew 1orkE )%%5, p.$4$+#$4)). 7. >akley, '. Viral warts. )%%4. (updated )%$) Aune (). 'vailable -rom@ http@==www.dermnetn0.org=doctors=viral#in-ection=warts.html 8. 3iregar, 7T/. 'tlas ;erwarna @ 3aripati Penyakit .ulit. !B6@ AakartaE )%%5, p.5"#5. 9. ;acelieri, 2ocky. Aohnson, 3andra /. 6utaneous Carts@ 'n !vidence#;ased 'pproach to Therapy. )%%(. (cited )%%( 'ugust $() available -rom@ http@==www.aa-p.org=a-p

16

10. 3hene-elt, Philip 7., Aames, Cilliam 7. 9ongenital Carts@ Treatments. )%$). (updated )%$) >ctober *%) available -rom@ http@==www.medscape.com 11. 6unha, Aohn P., 7avis, 6harles P. Carts@ 7iagnosis and Chen to 3eek /edical 6are -or Carts. )%$). (updated )%$* 8ebruari $)). 'vailable -rom@ http@==www.emedicinehealth.com=warts=htm 12. :eman A', ;enton !6. Verrucas@ Buidelines -or management. 'm A 6lin@ 7ermatolE )%%%E p.$+*#$+4. 13. Bibbs 3, Harvey , 3terling A, et al. 2eview@ common topical applications containing salicylic acid or lactic acid improve clinical cure in non#re-ractory viral warts. )%%). 14. 6ockayne 3, 6urran /, 7enby B, et al. 6ryotherapy versus salicylic acid -or the treatment o- verrucae G a randomi0ed controlled trial. )%$$. 15. 8ocht, 7ean 2., 3picer, 6arole 2., 8airchok, /ary P. The !--icacy o- 7uct Tape vs 6ryotherapy in the Treatment o- Verruca Vulgaris. 'merican /edical 'ssociation@ )%%)E p.4"$#+.

17

Anda mungkin juga menyukai