Karena (t) kontinu bagian demi bbagian pada 0 < t < T, maka ada sejumlah berhingga selang bagian, katakanlah (0, T1), (T1, T2), . . ., (Ta, T), dimana pada setiap selang ini (t) kontinu dan limit (t) untuk t mendekati titik akhir setiap selang bagiannya terhingga. Maka
( )
( )
( )
( )
( )|
( )
( )| ( )
( )
( )|
( ) t
( )
( )
( )
......................... (1)
Sekarang, karena (t) berada dalam orde eksponensial , maka untuk T yang cukup besar berlaku
( )|
......................... (2)
Kemudian ambillah limitnya untuk T pada (1), dan gunakanlah kenyataan bahwa ( ) lim , kita memperoleh yang diinginkan:
* ( )+
15.
( )
( )
( )
*( )
( )+
Buktikanlah bahwa jika (t) kontinu dan (t) kontinu bagian demi bagian pada setiap selang berhingga 0 < t, T dan jika (t) dan (t) berada dalam orde eksponen untuk t > T, maka
* ( )+
* ( )+
( )
( )
Misalkan g(t) = (t). Maka g(t) memenuhi syarat Teorema 8-3, sehingga:
* ( )+
Jadi
* ( )+
( )
16. Misalkan (t) = teat. (a) Tunjukkanlah bahwa (t) memenuhi persamaan (t) = a(t) + eat. (b) Gunakanlah bagian (a) untuk menentukan [teat}.
(a) (t) = t(aeat) + eat = a(t) + eat (b) {(t) = {a(t) + eat} = a {(t) +
{eat}
{(t)} (0) = a
{(t) +
atau (s a)
{(t)} =
yaitu
{(t)} =
{teat} = (
17.
Buktikanlah bahwa
{ (t a)} =
jika s > 0
Diketahui (t a) = {
sehingga
{ (t a)}
= =
( )
( )
=0
jika s > 0
dalam suku-suku fungsi tangga satuan dan
=8+{ =82 { = 8 - 2 (t 1)
(b)
* (t)+
* - 2 (t 1)} =
Hasil tersebut dapat juga diproleh secara langsung. Gambar 6.2: Ur i n r t Fouri r ri fungsi ( ) untuk ? = 3,7 dan 17 dengan = 1.
6.5
Su tu fungsi ( ) ik t k n s b g i fungsi g n p jik (- ) ( ). Mis lny l h ( ) = 2 ( ) = os dan lain sebgainya. Sedangkan suatu fungsi ( ) dikatakan sebagai fungsi g njil jik ( ) = - ( ) Contoh fungsi g njil l h ( ) = , ( ) sin , 3 ( )= dan lain sebagainya. Secara grafis fungsi genap ditandai dengan kesimetrian terhadap sumbu vertikal sedangkan fungsi ganjil ditandai dengan kesimetrian terhadap titik pusat koordinat. Dengan sifat kesimetrian fungsi genap dan fungsi ganjil tersebut, maka dapat dituliskan bahwa
( )d =
2 0,
( )
(6.27)
inj u su tu fungsi ( ) yang merupakan fungsi ganjil dan fungsi lain g( ) yang merupakan fungsi genap. Misalkan perkalian kedua fungsi tersebut dinyatakan dengan h( ) ( ) g( ). Dengan menggunakan sifat fungsi ganjil dan fungsi genap dapatlah dinyatakan bahwa
h(
) (
) = - ( ) g( ) = - ( )
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil perkalian dua fungsi yang berbeda (yang satu fungsi ganjil dan yang lain fungsi genap) akan menghasilkan fungsi ganjil. Sedangkan jika keduanya merupakan fungsi ganjil atau keduanya merupakan fungsi gebap maka akan diperolah hasil kali keduanya berupa fungsi genap. Telah diperoleh sebelumnya ungkapan koefisien deret Fourier n dan n dalam bentuk yang umum sebagaimana dinyatakan dalam persamaan 6.25. Dalam hal ini jika ( ) l h fungsi g njil m k ( )cos menghasilkan fungsi ganjil (karena fungsi cosinus adala fungsi genap) sehingga berdasarkan persamaan 6.27 dapat diperoleh
n
d =0
ngk n ( )
diperoleh
n =
S b likny jik ( )
( ) sin
d = ( ) sin
l h fungsi g n p m k ( )cos
menghasilkan fungsi
( ) os
d = ( ) os
ngk n ( ) sin
diperoleh
n =
Jadi dapat disimpulkan Jik ( ) fungsi ganjil maka
( ) sin
d =0
=0 (6.28)
n =
( )sin
d d
(6.29)
Jik Contoh 3.
= ( ) os
n = 0
Diketahui fungsi:
( )=
,- <
(x)
<
=0
Jik
( ) ganjil
=0
n =
D l m h l ini ( ) dikatakan teruraikan dalam deret sinus (karena = 0)
Untuk s mu x
Contoh
Fungsi cos adalah fungsi genap, karena (- ) = dan cos (- ) = cos . Sedangkan fungsi dan sin adalah fungsi ganjil, karena (- ) = -( ) dan sin (- ) = - sin ( ). Pada umunya fungsi pangkat genp dari ( , , . . .) merupkan ungsi genap dan fungsi pangkat anjil dari ( , , , . . .) merupakan fungsi ganjil. Dengan definisi di atas dapat dicari contoh-contoh lain dari kedua fungsi ini. Untuk menentukan koefisien-koefisien Fourier a0, an, dan bn dari fungsi periodik genap dan ganjil ini dipergunakan perumusan berikut:
( )d
Jik
( ) genap :
= ( ) os
n = 0
D l m h l ini ik t k n ( ) teruraikan dalam deret kosinus (karena bn = 0)